Semakin asam suatu zat, maka akan semakin banyak ion H+ dan semakin
sedikit jumlah ion OH- di dalam air. Begitu pula sebaliknya semakin basa
suatu zat, maka akan semakin sedikit jumlah ion H+ dan semakin banyak ion
OH- di dalam air. Jumlah ion H+ dan OH- di dalam air dinyatakan dengan pH
atau pOH.
Derajat keasaman atau kebasaan suatu zat hanya dinyatakan dengan skala
pH. Derajat keasaman suatu zat (pH) ditunjukkan dengan skala 0-14
Semakin kecil nilai pH, maka zat tersebut semakin bersifat asam. Sedangkan
semakin besar nilai pH suatu zat, maka zat tersebut semakin bersifat basa.
Untuk basa, larutan yang mempunyai banyak ion OH-, maka di cari dahulu Poh
pOH = - log [OH-]
kemudian baru di dapat Phnya..
pH= 14 - pOH
Cara Menghitung pH Larutan Asam, Basa, Garam Beserta
Contoh Soal dan Pembahasan
Yusuf Noer Arifin Kimia Dasar, Kimia Teori
Ilmu kimia sangat erat kaitannya dengan asam dan basa. Menurut Arrhenius, asam adalah senyawa
yang dapat melepaskan ion H+ ketika dilarutkan di dalam air. Sedangkan basa adalah senyawa yang
dapat melepaskan ion OH- ketika dilarutkan dalam air. Sebenarnya ada banyak teori para ahli mengenai
asam basa, silakan dibaca terlebih dahulu di Teori Asam Basa Menurut Para Ahli.
Untuk menghitung nilai pH dan pOH dari asam kuat dapat dihitung dengan rumus berikut :
dimana [H+] dihitung dalam Molaritas (mol/liter larutan)
Untuk menghitung nilai pH dan pOH dari basa kuat dapat dihitung dengan rumus berikut :
Untuk menghitung pH dan pOH dari basa lemah dapat digunakan rumus berikut :
2. Jika diketahui suatu asam lemah berpH 5,5 dengan Ka = 2 x 10 -5, tentukanlah konsentrasi asam
tersebut dalam satuan Molaritas!
Garam yang berasal dari asam kuat – basa lemah, asam lemah – basa kuat, maupun asam lemah – basa
lemah dapat mengalami hidrolisis. Hidrolisis adalah penguraian air oleh garam tersebut. Jika
terhidrolisis, maka akan dihasilkan larutan yang sifatnya sedikit asam maupun sedikit basa, tergantung
jenis garam apa yang terhidrolisis. Garam yang berasal dari asam kuat – basa kuat tidak dapat
terhidrolisis, oleh karena itu pH nya netral (pH air).
Garam dari asam kuat – basa lemah menghasilkan garam asam. Contohnya NH4Cl dan (NH4)2SO4
Garam dari asam lemah – basa kuat menghasilkan garam basa. Contohnya CH3COONa, K2SO3, KNO2,
dan CH3COOK.
Garam dari asam lemah – basa lemah (garam terhidrolisis sempurna), contohnya CH3COONH4. pH
nya tergantung dari nilai Ka dan Kb nya. Jika Ka > Kb maka garam asam dan jika Ka < Kb maka
garam basa.
Adapun untuk menghitung pH garam asam lemah – basa lemah (garam terhidrolisis sempurna) dapat
menggunakan rumus:
Hanya seorang mahasiswa yang merangkap sebagai blogger. Menyenangi hal-hal seputar kimia,
pendidikan, musik, dan bisnis online
Molaritas, Molalitas, Normalitas, dan Fraksi Mol
Suatu Larutan
By UkuranDanSatuan.Com On Maret 20, 2017 In Perhitungan Tidak ada Komentar
Ada beberapa besaran yang dapat digunakan untuk menyatakan konsentrasi zat terlarut dalam suatu larutan,
antara lain: molaritas, molalitas, normalitas dan fraksi mol. Pada artikel ini akan dibahas mengenai
pengertian, rumus, dan contoh perhitungan konsentrasi larutan dengan besaran-besaran tersebut.
Jumlah Mol Suatu Senyawa
Dalam ilmu kimia, banyaknya suatu zat atau senyawa seringkali dinyatakan dalam besaran mol. Besaran
konsentrasi molaritas, molalitas, normalitas, dan fraksi mol menggunakan satuan kuantitas zat atau senyawa
dalam mol. Mol adalah gram zat dibagi dengan massa molekul relatif (Mr). Rumus menghitung mol suatu
senyawa adalah sebagai berikut.