BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1
1.1 Pengertian Indikator Fenolftalein............................................................................1
1.2 Tujuan......................................................................................................................1
BAB II DASAR TEORI..................................................................................................2
2.1 Definisi Dan Sifat-sifat Fenolftalein.......................................................................2
2.2 Mekanisme Perubahan Warna Fenolftalein.............................................................2
2.3 Kepekaan Fenolftalein Terhadap pH......................................................................2
BAB III JENIS JENIS INDIKATOR FENOLFTALEIN...........................................4
3.1 Fenolftalein Sebagai Indikator Tunggal:.................................................................4
3.2 Campuran Indikator Fenolftalein Dengan Indikator Lain.......................................4
3.3 Contoh Penggunaan Jenis-jenis Indikator Fenolftalein...........................................4
BAB IV CARA MEMBUAT LARUTAN INDIKATOR FENOLFTALEIN............6
4.1 Bahan Dan Peralatan Yang Diperlukan...................................................................6
4.2 Langkah-langkah Pembuatan Larutan Fenolftalein.................................................8
4.3 Pengukuran pH Larutan Fenolftalein.......................................................................8
BAB V KESIMPULAN.................................................................................................10
5.1 Kesimpulan............................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................11
i
BAB I
PENDAHULUAN
Fenolftalein adalah salah satu indikator kimia yang paling umum digunakan
dalam analisis asam-basa. Indikator tersebut memiliki kemampuan untuk mengubah
warna tergantung pada tingkat keasaman atau kebasaan suatu larutan. Ini membuat
fenolftalein sangat berguna dalam menentukan titik akhir dalam titrasi asam-basa.
Dalam titrasi asam-basa, fenolftalein sering digunakan sebagai indikator tunggal.
Pada awal titrasi, ketika larutan asam masih berlebih, fenolftalein tidak berwarna.
Namun, ketika penambahan larutan basa mendekati titik ekivalen, pH larutan meningkat
dan fenolftalein berubah warna menjadi merah muda. Perubahan warna ini menandakan
bahwa asam dan basa telah mencapai jumlah yang setara dan titik akhir titrasi telah
tercapai.
Penggunaan fenolftalein dalam analisis asam-basa memiliki beberapa keuntungan,
antara lain:
Sensitivitas: Fenolftalein sangat sensitif terhadap perubahan pH dalam rentang 8
hingga 10, sehingga titik akhir titrasi dapat ditentukan dengan baik.
Kejelasan perubahan warna: Perubahan warna dari tak berwarna menjadi merah
muda sangat jelas, sehingga memudahkan pengamatan dan penentuan titik akhir
titrasi.
Kompatibilitas dengan berbagai jenis asam dan basa: Fenolftalein dapat
digunakan dalam berbagai macam asam dan basa, sehingga memberikan
fleksibilitas dalam analisis kimia.
Namun, perlu diperhatikan bahwa penggunaan fenolftalein terbatas pada rentang pH
tertentu. Di bawah pH 8, fenolftalein tetap tidak berwarna, sedangkan di atas pH 10,
fenolftalein menjadi merah muda terang. Oleh karena itu, jika titrasi dilakukan di luar
rentang pH tersebut, indikator lain yang lebih sesuai harus dipilih.
Dalam kesimpulannya, fenolftalein adalah indikator yang sangat berguna dalam
analisis asam-basa. Dengan perubahan warna yang jelas dan sensitivitasnya terhadap
perubahan pH, fenolftalein membantu menentukan titik akhir titrasi dengan presisi.
1.2 Tujuan
Laporan ini membahas tentang indikator fenolftalein, salah satu indikator kimia
yang banyak digunakan dalam analisis asam-basa. Fenolftalein merupakan senyawa
organik yang berfungsi sebagai indikator asam-basa karena dapat mengalami perubahan
1
warna dalam kisaran pH tertentu. Dalam makalah ini, kita akan membahas jenis-jenis
indikator fenolftalein, cara membuat larutan indikator fenolftalein, serta daftar pustaka
yang dapat digunakan sebagai referensi lebih lanjut.
2
BAB II DASAR
TEORI
Warna: Fenolftalein berwarna tak berwarna dalam larutan asam dan berubah
menjadi warna merah muda saat larutan tersebut menjadi basa.
Kelarutan: Fenolftalein larut dalam pelarut polar seperti etanol dan air, tetapi
kurang larut dalam pelarut nonpolar.
pH: Fenolftalein bekerja sebagai indikator asam-basa dalam rentang pH 8 hingga
10. Pada pH di bawah 8, fenolftalein tidak berubah warna, sedangkan pada pH di
atas 10, ia menjadi merah muda terang.
3
di bawah 8, fenolftalein tetap tidak berwarna, sedangkan pada pH di atas 10, fenolftalein
akan berubah menjadi merah muda terang. Oleh karena itu, fenolftalein sering
digunakan sebagai indikator asam-basa dalam titrasi di mana titik ekivalen berada di
rentang pH tersebut.
4
BAB III
Fenolftalein berwarna tak berwarna dalam larutan asam dan berubah menjadi
warna merah muda saat larutan tersebut menjadi basa. Indikator ini umumnya
digunakan dalam titrasi asam-basa, di mana perubahan warnanya menunjukkan titik
ekivalen.
5
Dalam titrasi asam oksalat dengan kalium permanganat, campuran fenolftalein
dengan metil merah digunakan sebagai indikator. Perubahan warna fenolftalein
menjadi merah muda menandakan titik ekivalen, sementara perubahan warna
metil merah dari merah menjadi tak berwarna menunjukkan kelebihan asam
oksalat.
Penggunaan indikator fenolftalein ini dapat bervariasi tergantung pada
reaksi yang sedang dianalisis dan kebutuhan spesifik dalam titrasi kimia.
Perubahan warna fenolftalein terkait dengan struktur molekulnya yang berubah saat
menerima atau melepaskan ion hidrogen. Ketika fenolftalein berada dalam bentuk asam
(HIn), tidak ada warna yang terlihat. Namun, saat fenolftalein menerima ion hidrogen
dan berubah menjadi bentuk ion (In- dan In2-), terjadi perubahan warna yang terlihat.
Perlu diperhatikan bahwa pH transisi dan perubahan warna yang terkait dapat
sedikit bervariasi tergantung pada komposisi larutan dan kondisi eksperimental yang
digunakan. Oleh karena itu, selalu penting untuk mengacu pada informasi spesifik dari
literatur atau panduan yang relevan ketika menggunakan indikator fenolftalein dalam
analisis asam-basa.
6
BAB IV
7
Botol atau wadah bersih
Gambar 4.1.3 gelas beaker atau wadah bersih sebagai tempat membuat larutan
indicator fenolftalei
8
Gambar 4.1.3 pengaduk sebagai alat melarutkan antara zat pelarut dan fenolftalein
padat atau bubuk
1. Bersihkan botol atau wadah yang akan digunakan untuk menyimpan larutan
fenolftalein. Pastikan tidak ada kontaminasi atau sisa-sisa bahan sebelum
digunakan.
2. Timbang atau ukur jumlah fenolftalein yang diperlukan. Jumlahnya akan
tergantung pada kebutuhan Anda dan konsentrasi yang diinginkan. Biasanya,
0,1-0,5 gram fenolftalein sudah cukup untuk membuat larutan indikator.
3. Tambahkan fenolftalein yang diukur ke dalam botol atau wadah.
4. Tambahkan pelarut, seperti etanol atau air, ke dalam botol atau wadah yang
berisi fenolftalein. Pastikan untuk menambahkan pelarut secukupnya agar
fenolftalein larut dengan baik. Jumlah pelarut yang digunakan akan
mempengaruhi konsentrasi larutan fenolftalein.
5. Tutup botol atau wadah dengan rapat dan kocok larutan secara menyeluruh
untuk mendispersikan fenolftalein dengan pelarut. Pastikan larutan homogen dan
tidak ada gumpalan atau endapan yang terlihat.
6. Larutan fenolftalein siap digunakan. Simpan dalam botol atau wadah yang kedap
udara dan berlabel dengan jelas.
9
4.3 Pengukuran pH Larutan Fenolftalein
Harap dicatat bahwa fenolftalein tidak dapat memberikan pengukuran pH yang akurat
pada pH di bawah 8, karena tidak mengalami perubahan warna pada pH tersebut. Oleh
karena itu, perangkat pengukuran pH yang lebih luas rentangnya akan lebih sesuai
untuk mengukur pH larutan fenolftalein
10
BAB V KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
11
DAFTAR PUSTAKA
12