Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

UNSUR LOGAM GOLONGAN 11

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah kimia anorganik logam

Oleh:

Jessika M. J. Najoan (21501001)


Lusiana Agistina Rajagukguk (21501007)

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA, ILMU PENGETAHUAN ALAM, DAN KEBUMIAN

UNIVERSITAS NEGERI MANADO

2022

1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ..........................................................................................................................................2


BAB I.......................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN ..................................................................................................................................3
I. Latar belakang ...........................................................................................................................3
II. Rumusan masalah ..................................................................................................................3
III. Tujuan .....................................................................................................................................3
BAB II .....................................................................................................................................................4
PEMBAHASAN .....................................................................................................................................4
I. Sifat fisik dan kimia ...................................................................................................................4
II. Sumber & keberadaan ..........................................................................................................7
III. Ekstraksi .................................................................................................................................8
IV. Pemanfaatan ...........................................................................................................................9
BAB III .................................................................................................................................................11
PENUTUP ............................................................................................................................................11
I. Kesimpulan ...............................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................................12

2
BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar belakang
Tembaga, perak, dan emas sering disebut logam “mata uang” karena menurut
sejarahnya, ketiganya merupakan bahan utama untuk pembuatan mata uang logam. Empat
alasan utama yaitu logam ini terdapat langsung sebagai logamnya, bersifat dapat ditempa
sehingga mudah dibentuk sesuai desain yang dikehendaki, dan menjadi sangat berharga
khususnya karena kelimpahan yang sangat jarang untuk perak dan emas.
Kelimpahan ketiga unsur ini dalam kearak bumi, Cu ~ 68 ppm, Ag ~ 0,08 ppm, dan
Au ~ 0,004 ppm. Tembaga terdapat terutama sebagai sulfida, oksida atau karbonat, seperti
bijih tembaga pirit, kalkopirit (chalcopyrite) yaitu tembaga (I) besi (III) sulfida, CuFeS2,
tembaga glance kalkosit (chalcopyrite), Cu2S, kuprit (cuprite), Cu2O, dan malasit
(malachite), Cu2CO3(OH)2. mineral yang lebih jarang yaitu turkuis (turquoise) batu
permata biru, CuAl6(PO4)4(OH)8.4H2O. perak terdapat banyak sebagai bijih sulfida, dan
yang paling penting adalah perak glance (argentit), Ag2S; tanduk perak (horn silver),
AgCl, yang diduga berasal dari reduksi bijih sulfida oleh air garam, banyak ditemui di
Chile dan New South Wales. Emas umumnya terdapat sebagai telurida, terasosiasi dengan
kwarsa atau pirit.
Oleh karena itulah hendaknya unsur-unsur golongan 11 ini perlu diketahui dan
dipelajari terutama oleh mahasiswa yang mengambil studi dalam bidang kimia, agar lebih
dapat memahami karakteristik dan kegunaan unsur-unsur di dalamnya.

II. Rumusan masalah


1. Apa saja sifat dari unsur logam golongan 11?
2. Darimana sumber logam golongan 11?
3. Bagaimana proses pembuatan/ekstraksi dari logam golongan 11?
4. Apa saja pemanfaatan dari logam golongan 11?

III. Tujuan
1. Untuk mengetahui sifat fisik dan kimia dari unsur logam golongan 11
2. Untuk mengetahui sumber dan keberadaan logam golongan 11
3. Untuk mengetahui proses pembuatan/ekstraksi dari logam golongan 11
4. Untuk mengetahui pemanfaatan dari logam golongan 11

3
BAB II
PEMBAHASAN

I. Sifat fisik dan kimia

Tabel 1. Sifat Fisik dan Sifat Kimia Logam Mata Uang

Tembaga (Cu) Perak (Ag) Emas (Au)


Nomor atom 29 47 79
Massa atom (sma) 63,546 107,868 196,9665
Titik lebur (K) 1356,6 1235,08 1337,58
Titik didih (K) 2840 2436 3130
Massa jenis (gram/cm3) 8,96 10,50 19,3
Warna Kemerah- putih Kuning
merahan berkilauan
Konfigurasi electron [Ar] 3d104s1 [Kr] 4d105s1 [Xe] 4f145d106s1
Energi ionisasi pertama 745 731 890
(kJ/mol)
Elektronegativitas 1,90 1,93 2,54
Jari-jari atom (Å) 1,28 1,44 1,46
Potensial elekrode, V ,
M+ (aq) + e- → M (p) +0,522 +0,800 +1,68
M2+ (aq) + 2e- → M (p) +0,337 +1,39 -
M2+ (aq) + 2e- → M (p) - - +1,42
Bilangan oksidasi +1, +2 +1, +2 +1, +3
Bentuk Kristal kubus terjejal. kubus terjejal. kubus terjejal.

A) Sifat fisis
1. Logam mudah dibentuk kebentuk yang baru
Hal ini berkaitan dengan kekuatan lem elektron dan kemudahan bidang-
bidang Kristal salin menggeser satu sama lain, selain itu struktur Cu, Ag dan Au
memiliki banyak bidang geser dengan demikian mudah dibentuk.

4
2. Daya hantar listrik dan panas yang baik dan mempunyai kilap
Hal ini diakibatkan dari cepat tersedianya elektron dan orbital untuk
membentuk ikatan logam. Daya hantar listrik tidak bergantung pada banyaknya
elektron yang terlibat dalam ikatan. Percobaan menyatakan bahwa sekitar 1
elektron per atom sudah dapat membawa arus. Namun daya hantar bergantung
pada pengemasan atom dalam Kristal logam.

3. Titik lebur, titik didih, dan massa jenis tinggi


Hal ini disebabkan:
✓ Massa jenisnya tinggi, menunjukkan tingkat kepadatan antara atom-atom
logam sangat tinggi;
✓ Jari-jari atom unsur relatif pendek, memungkinkan ikatan antara atom logam
sangat kuat yang dikenal dengan ikatan logam. Ikatan kovalen antar logam
semakin kuat bersamaan dengan semakin banyaknya elektron tak
berpasangan yang digunakan untuk membentuk ikatan.

4. Memiliki warna
Hal ini disebabkan peralihan elektron yang terjadi pada pengisian subkulit
d, sehingga menyebabkan terjadinya warna pada senyawa logam mata uang.
Subkulit d memiliki 5 orbital yang masing-masing memiliki tingkat energi
yang sama. Apabila ion unsur-unsur logam mata uang berikatan dengan ion unsur
lain (anion) maka muatan listrik anion tersebut akan mempengaruhi 5 orbital
subkulit d, sehingga terjadi perbedaan tingkat energi antara orbital-orbital
subkulit d. jadi, orbital-orbital mengalami spliting ke tingkat energi lebih tinggi
dan sebagian ke tingkat energi lebih rendah dari mula-mula. Elektron pada
orbital-orbital d dapat mengalami perpindahan ke tingkat energy yang lebih
tinggi, dengan cara menyerap energi tampak. Besarnya energi yang diserap
tergantung pada jenis atom pusat dan anionnya. Apabila semua energi cahaya
tampak diserap maka senyawa tersebut berwarna hitam, bila senyawa tersebut
tidak menyerap cahaya. Karena orbital d sudah penuh atau kosong elektron maka
senyawa atau ionnya tidak berwarna (putih).
Warna logam terbentuk berdasarkan transisi elektron diantara ikatan dan
energinya. Sebagian besar unsur logam berwarna putih metalik. Namun, emas

5
tidak berwarna putih metalik yakni berwarna golden yellow. Warna putih metalik
disebabkan karena semua warna sinar yang datang dari berbagai panjang
gelombang dipantulkan secara sempurna oleh permukaan logam. Sedangkan
untuk emas hanya warna merah dan kuning yang dipantulkan oleh warna lainnya
diserap, yang mengakibatkan warna yang terlihat oleh mata adalah perpaduan
antara warna keduanya yaitu golden yellow.
5. Jari-jari Atom semakin bertambah
Dari atas ke bawah dalam satu golongan, jari-jari atom bertambah dengan
bertambahnya nomor atom. Karena ukuran orbital bertambah dengan
meningkatnya bilangan kuantum n.
6. Elektronegativitas
Elektonegativitas adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan daya
tarik-menarik atom pada elektron dalam suatu ikatan.
Elektronegativitas berkaitan dengan energi ionisasi (I) dan afinitas
electron (AE) karena kedua besaran ini mencerminkan kemampuan atom
melepaskan atau memperoleh sebuah elektron. Unsur yang sangat elektronegatif
mempunyai energi ionisasi yang sangat tinggi, jadi sangat sukar melepaskan
elektronnya.
7. Mempunyai bentuk kristal kubus terjejal.
Unsur-unsur logam mata uang mempunyai bentuk kristal, yaitu kubus
terjejal. Dalam kristal kubus terjejal ( ccp=cubic closest packed) satu atom
bersentuhan dengan empat atom pada lapisan atas dan empat atom pada lapisan
bawah. Akibatnya, bilangan koordinasi menjadi dua belas, yaitu empat pada
lapisannya, ditambah empat dari lapisan atas dan empat lapisan dibawahnya.
Bilangan koordinasi kristal adalah bilangan yang menunjukkan jumlah atom yang
bersinggungan dengan sebuah atom tertentu.

8. Mempunyai potensial reduksi standar (E˚) positif

6
Hal ini berarti logam ini lebih cenderung tereduksi dibandingkan
teroksidasi. Logam mata uang memiliki potensial reduksi standar positif yan
berarti lebih besar dari hydrogen. Akibatnya logam ini tidak bereaksi dengan
asam yang bukan oksidator, seperti HCl dan H2SO4 encer.
9. Energi Ionisasi
Energi Ionisasi adalah energi minimum yang diperlukan untuk
melepaskan electron dari atom berwujud gas pada keadaan dasarnya. Jika sebuah
elektron dilepaskan dari satu atom netral, tolakan diantara elektron-elektron yang
tersisa akan berkurang. Karena muatan ini tetap tak berubah, lebih banyak energi
yang diperlukan untuk melepaskan elektron lain dari ion bermuatan positif. Oleh
karena itu, untuk unsur yang sama, energi ionisasi selalu bertambah tiap
pelepasan elektron.

B) Sifat kimia
1. Bersifat Paramagnetik
Hal ini disebabkan unsur-unsur logam mata uang memiliki orbital s yang belum
terisi penuh, sehingga atom, unsur bebas maupun senyawanya dapat memiliki
elektron tidak berpasangan.
2. Aktifitas Katalitik
Hal ini diakibatkan dari adnya orbital d pada logam mata uang. Kemampuan
logam mata uang menyerap senyawa berbentuk gas menyebabkan logam mata
uang menjadi katalis heterogen yang baik.
3. Tahan terhadap Korosi
Hal ini disebabkan karena ketika logam mata uang bereaksi dengan udara akan
terbentuk lapisan oksida sehingga bagian dalamnya terlindungi.
4. Dapat membentuk ion atau senyawa kompleks
Hal ini disebabkan karena kemampuan unsur-unsur logam mata uang
menggunakan electron d pada ikatan kimia. Contoh [Ag(NH3)2]+, [Cu(H20)4]2+,
K3Au(OH)6

II. Sumber & keberadaan


1. Tembaga (Cu)

7
• Keberadaan tembaga di kerak bumi tidak melimpah hanya sekitar 55-68 ppm
dan kelimpahannya menempati urutan ke-25.
• Meskipun tidak melimpah unsur tembaga terdistribusi secara luas berupa
nuggets tembaga (potongan/lempengan logam), sulfida, arsenida, klorida dan
karbonat.
• Bijih mineral yang paling umum adalah chalcopirite (CuFeS2) yang berkilau
dan mirip dengan pyrite (FeS2) tetapi warna tembaganya lebih dominan.
• Bijih lain adalah Cu2S yang disebut copper glance/chacocite yang berwarna
abu-abu gelap, malachite/basic copper carbonate CuCO 3.Cu(OH)2 yang
berwarna hijau, cuprite / cuprous oxide Cu2O berwarna merah manikam dan
bornite/ bijih peacock Cu5FeS4 berwarna seperti pelangi (biru, merah, coklat
dan ungu)
2. Perak (Ag)
Perak ditemukan sebagai bijih sulfida argentite (Ag2S), sebaga iklorida
AgCl (horn silver) dan sebagai logam. Bijih-bijih timah, timbal-timah, tembaga,
emas dan perunggu-nikel merupakan sumber-sumber penting untuk menambang
perak. Di dunia belahan barat Meksiko, Kanada, Peru dan Amerika Serikat
merupakan negara-negara penghasil perak
3. Emas (Au)
Di kerak bumi : 0,004 ppm. Logam ini banyak terdapat di Nuget emas atau
serbuk di bebatuan dan seringnya dipisahkan dari bebatuan dan mineral – mineral
lainnya dengan proses penambangan. Sekitar Dua pertiga produksi emas dunia
berasal dari Afrika Selatan.

III. Ekstraksi
1. Tembaga (Cu)
Bijih sulfida seringkali hanya mengandung 0,4 – 1 % tembaga. Tembaga
dapat diperoleh dengan cara menghancurkan/melebur bijih tersebut kemudian
dipekatkan dengan froth-flotation (pengapungan buih) selanjutnya dipanggang
dengan udara pada temperatur 1400 – 1500°C. Selanjutnya ditambah pasir untuk
menghilangkan besi sebagai bara silikat besi (iron silicate slag) yang mengapung
pada permukaan. Udara dialirkan melalui liquid matte Cu2S dengan FeS dan silika
yang akan menyebabkan oksidasi parsial. Setelah beberapa saat aliran udara

8
dimatikan dan akan terjadi reduksi dari oksidan dan sulfida menghasilkan tembaga
dengan kemurnian 98-99%.
2. Perak (Ag)
Terdapat tiga proses ekstraksi yaitu:
• Perak terutama diperoleh sebagai produk dari ekstraksi Cu, Pb atau Zn. Perak
didapatkan dari lumpur anoda yang Terbentuk dalam pemurnian elektrolitik Cu
atau Zn.
• Seng digunakan untuk mengekstrak perak dengan ekstraksi pelarut dari lelehan
timbal dalam proses Parke.
• Perak dan emas diekstrak secara bersamaan dengan Membuat kompleks sianida
yang larut (kompleks siano M(CN)2-), logam diperoleh dengan adisi seng (Zn).
Selanjutnya dimurnikan dengan elektrodeposisi.
3. Emas (Au)
• Batuan yang mengandung emas dilebur/dihancur-kan dan diekstraksi dengan
merkuri atau dengan natrium sianida. Air dan bubuk batuan dilewatkan di atas
merkuri dimana emas akan larut membentuk suatu amalgam. Emas diperoleh
pada proses distilasi amalgam tersebut (tapi proses ini berdampak negatif
terhadap lingkungan karena pencemaran oleh merkuri). Pada proses sianida,
batuan yang telah dihancurkan ditreatment dengan larutan NaCN 0,1-0,2% dan
kemudian diaerasi.
• Kompleks natrium argentosianida yang terbentuk dapat larut sehingga dapat
terpisah dari batuan. Emas diendapkan dari larutan tersebut dengan
menambahkan bubuk Zn.

IV. Pemanfaatan
1. Tembaga (Cu)
• Tembaga digunakan dalam aliasi yaitu kuningan/brass (Cu/Zn dengan 20-
50%Zn), perak nikel (55-65% Cu, 10-18% Ni, 17-27% Zn), bronze phospor (Cu
dengan 1,25-10% Sn dan 0,35% P). Tembaga juga dapat bercampur sempurna
dengan emas.
• Seringkali Cu digunakan dalam industri listrik karena sifat konduktivitasnya,
juga digunakan untuk pipa air karena tidak reaktif.

9
• Beberapa senyawaan tembaga digunakan dalam bidang pertanian, misalnya
bordeaux (campuran CuSO4 dengan Ca(OH)2) yang disemprotkan pada
tanaman terutama untuk mencegah serangan jamur pada daun kentang. Selain
itu ada paris green suatau insektisida yang merupakan campuran tembaga asetat
basa, arsenious oksida dan asam asetat.
• Tembaga dalam jumlah kecil merupakan unsur esensial dalam
kehidupan/metabolisme karena berperan dalam pengikatan protein sebagai
metalloprotein/enzim.
2. Perak (Ag)
Kegunaan utama perak adalah sebagai AgCl dan AgBr dalam emulsi
fotografi, sebagai perhiasan dan ornamen perak, untuk baterai dan kaca perak.
3. Emas (Au)
• Emas digunakan sebagai perhiasan dikarenakan kilau logamnya yang tampak
menarik. Emas juga banyak digunakan untuk membuat koin dan dijadikan
sebagai standar moneter di banyak negara. Biasanya sebagai perhiasan
dicampur dengan tembaga dan perak (aliasi). Banyaknya emas dalam aliasi
tersebut dikenal sebagai karat. Emas murni adalah 24 karat. Aliasi yang biasa
digunakan adalah 9 karat, 18 karat dan 22 karat yang mengandung 9/24, 18/24
dan 22/24 emas murni.
• Emas juga digunakan untuk membuatan kontak listrik bebas korosi.

10
BAB III
PENUTUP

I. Kesimpulan

Unsur-unsur logam mata uang adalah unsur-unsur yang terletak pada golongan 11.
Unsur golongan 11 (yaitu tembaga, perak dan emas) disebut logam mata uang karena dipakai
sejak lama sebagai uang dalam bentuk lempengan (koin). Hal ini disebabkan karena logam ini
tidak reaktif, sehingga tidak berubah dalam waktu lama. Ekstraksi Logam mata uang dapat
dilakukan dengan berbagai cara seperti Amalgamasi, Sianidasi, elektrolisis maupun ekstraksi
dari bijih-bijihnya.
Logam mata uang memiliki banyak kegunaan dalam kehidupan sehari-hari seperti emas
umumnya digunakan untuk perhiasan, perak disimpan penguapan untuk membuat cermin, serta
tembaga digunakan untuk membuat alat-alat listrik dan salah satunya adalah kabel.Sebab
tembaga merupakan logam yang berdaya hantar listrik tinggi.

11
DAFTAR PUSTAKA

Akbar, Muhammad. Golongan IB. Diakses dari


https://www.academia.edu/8327549/Golongan_IB
Sriatun., Taslimah., dan Suhartana. 2012. Buku Ajar Kimia Unsur. Semarang: UPT UNDIP
Press. Tersedia dari https://doc-pak.undip.ac.id
Sugiyarto, K. H. dan Retno D. Suyanti. 2010. Kimia Anorganik Logam. Yogyakarta : Graha
Ilmu.

12

Anda mungkin juga menyukai