BAB I
PENDAHULUAN
O
R C
O R
Pembuatan ester dari asam karboksilat dan alkohol yaitu dari sifat kimia reaksi.Ester dihasilkan apabila
asam karboksilat dipanaskan bersama alkohol dengan bantuan katalis asam katalis ini biasanya adalah
asam sulfat pekat. Terkadang digunakan juga gas hidrogen klorida kering, tetapi katalis katalis ini
cenderung melibatkan ester ester aromatik ( yaitu ester yang mengandung sebuah cincin benzen) ( Jim
Clark, 2007 ).
Ester adalah senyawa turunan asam karboksilat yang diperoleh dari penggantian OH pada gugus
COOH oleh gugus OR. Dengan rumus umum ester adalah :
R CO2R
Ester dapat dibuat dengan mereaksikan alkohol dan asam karboksilat dengan bantuan katalis asam
sulfat.Reaksi ini merupakan reaksi dapat dibalik dan pada umumnya mencapai kesetimbangan bila
produk telah mencapai kuantitas tertentu. Pada umumnya dalam pembuatan ini dinyatakan dengan
persamaan reaksi ( Laboratorium Kimia Dasar, 2010 ) :
O O
RC + ROH R C + H2O
OH OR
Asam karboksilat alkohol Ester Air
Berdasarkan jenis asam dan alkohol penyusunnya, ester dikelompokkan kedalam tiga golongan, yaitu
ester buah-buahan, lilin dan lemak. Etil asetat
1.2.3 Esterifikasi
Esterifikasi adalah suatu reaksi kimia pembentukan senyawa ester, dengan hasil samping air. Biasanya
yang direaksikan adalah senyawa karboksilat (asam organik yang salah satunya adalah asam lemak)
dengan alkohol. Reaksi esterifikasi berlangsung lambat dan dapat balik (reversible). Persamaan untuk
reaksi antara sebuah asam R-COOH dengan sebuah alkohol R-OH ( dimana R dan R bisa sama dan
berbeda ) adalah sebagai berikut :
O O
RC + ROH R C + H2O
OH OR
Jadi, dalam pembuatan etil etanoat dari asam etanoat dan etanol, maka persamaan reaksinya adalah (
Jim Clark, 2007 )
O O
RC + H2O R C + H2O
OR OH
Adapun mekanisme reaksi esterifikasi dengan katalis asam adalah sebagai berikut :
Reaksi keseluruhan :
Mekanisme reaksi
Keterangan:
A.Protonasi, aktivasi gugus karbonil
B.Adisi EtOH pada gugus aktif karbonil
C.Deprotonasi oxonium ion
D.Protonasi pada gugus hidroksi sehingga menghasilkan gugus pergi yang baik (air)
Esterifikasi dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah struktur molekul dari alkohol, suhu
proses dan konsentrasi katalis maupun reaktan. Kereaktifan alkohol terhadap esterifikasi:
CH3OH > primer > sekunder > tersier
Kerektifan asam karboksilat terhadap esterifikasi:
HCO2H > H3CO2H > RCH2CO2H > R2CHCO2H > R3CCO2H
Sesuai dengan hukum aksi massa, untuk memperoleh rendemen ester yang tinggi, maka kesetimbangan
harus bergeser kearah pembentukan ester. Untuk mencapai keadaan ini dapat ditempuh dengan cara:
a. Salah satu pereaksi digunakan secara berlebih
b. Membuang salah satu produk dari dalam campuran reaksi, misalnya melalui proses destilasi air
secara azeotropis.
Laju esterifikasi suatu asam karboksilat bergantung terutama pada halangan sterik didalam zat, laju
pembentukan ester akan menurun. Dengan demikian rendemen ester akan berkurang ( Djenar, 2010 ).
O O
Asam karboksilat yang berbobot molekul rendah merupakan cairan tak berwarna dengan bau yang
menyengat. Beberapa asam karboksilat dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut ( Purba,
2006 ) :
Yaitu terdapat dalam cuka makan.Kadar asam asetat yang terdapat dalam cuka makanan sekitar 20 -25
%. Asam asetat murni, yang disebut asam asetat glasial, merupakan cairan bening tak berwarna, berbau
sangat tajam, membeku pada 16,6oC, membentuk Kristal yang menyerupai es batu atau kaca.
Asam asetat dapat dibuat dari oksidasi etanol karena pengaruh berbagai jenis bakteri seperti
acetobacter.Cara ini masih dipakai untuk membuat asam asetat encer untuk cuka makan. Bahan yang
digunakan ialah anggur atau sari buah lain. Sebagian besar asam asetat dibuat dengan mengalirkan uap
etanol yang telah dicampur dengan udara melalui katalis.
1.2.5. Destilasi
Destilasi merupakan teknik pemisahan yang didasari atas perbedaan perbedaan titik didik atau titik cair
dari masing-masing zat penyusun dari campuran homogen. Dalam proses destilasi terdapat dua tahap
proses yaitu tahap penguapan dan dilanjutkan dengan tahap pengembangan kembali uap menjadi cair
atau padatan. Atas dasar ini maka perangkat peralatan destilasi menggunakan alat pemanas dan alat
pendingin.
Proses destilasi diawali dengan pemanasan, sehingga zat yang memiliki titik didih lebih rendah akan
menguap. Uap tersebut bergerak menuju kondenser yaitu pendingin, proses pendinginan terjadi karena
kita mengalirkan air kedalam dinding (bagian luar condenser), sehingga uap yang dihasilkan akan
kembali cair. Proses ini berjalan terus menerus dan akhirnya kita dapat memisahkan seluruh senyawa-
senyawa yang ada dalam campuran homogen tersebut.
1.2.6 Alkohol
a. Etanol
Etanol disebut juga etil alkohol, alkohol murni, alkohol absolut atau alkohol saja adalah sejenis cairan
yang mudah menguap, mudah terbakar, tidak berwarna dan merupakan alkohol yang paling sering
digunakan dalam kehidupan sehari hari.Etanol banyak digunakan sebagai pelarut sebagai bahan
bahan kimia yang di tunjukan untuk konsumsi dan kegunaan manusia.Contohnya adalah pada parfum,
perasa, pewarna makanan, dan obatobatan.Dalam kimia etanol adalah pelarut yang penting sekaligus
sebagai stok umpan untuk sintesis senyawa kimia lainnya.Dalam sejarahnya ethanol telah lama di
gunakan sebagai bahan bakar.Sifat fisika dan kimia etanol sebagai berikut.Rumus molekul etanol
C2H5OH. Sifat-sifat fisik Etanol antara lain :
1. Massa molekul relatif : 46,07 gr/mol.
2. Titik beku : -114,1oC.
3. Titik didih normal : 78,32oC.
Etanol termasuk dalam alkohol primer, yang berarti bahwa karbon yang berikatan dengan gugus
Hidroksil paling tidak memiliki 2 Hidrogen atom yang terikat dengannya juga.Reaksi kimia yang
dijalankan oleh ethanol kebanyakan pada fungsi gugus Hidroksil.
Asam Sulfat ( H2SO4 ) merupakan asam mineral ( Anorganik ) yang kuat. Zat ini larut dalam air pada
semua perbandingan, asam sulfat mempunyai kegunaan dan merupakan salah satu produk utama industri
kimia. Walaupun asam sulfat yang mendekati 100% dapat dibuat, ia akan melepaskan SO3 pada titik
didihnya dan menghasilkan asam 98,3%. Asam sulfat 98% lebih stabil untuk disimpan dan merupakan
bentuk asam sulfat yang paling umum.Asam sulfat 98% pada umumnya disebut sebagai asam sulfat
pekat.Berikut adalah sifat-sifat asam sulfat. Sifat sifat Asam Sulfat ialah :
1. Nama sintesis : Asam sulfat
2. Rumus molekul : H2SO4
3. Massa molar : 98,078 gr/mol
4. Penampilan : Bening, tidak berwarna, tidak berbau
5. Densitas : 1,84 gr/cm3 , cairan
6. Titik leleh : 10oC, 283 K, 50o F
7. Titik didih : 290o C, 563K, 554oF
8. Kelarutan dalam air : Bercampur penuh
9. Viskositas : 26,7 CP pada 20oC
10. Klasifikasi : Sangat korosif
11. Titik nyala : Tak ternyalakan
BAB II
METODOLOGI
2.1 ALAT
2.2 BAHAN
Asam asetat
Etanol
Asam sulfat
Natrium Sulfat anhidrat
Didestilasi
Mendestilasi padapada 77 c 77
temperature
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.3 PEMBAHASAN
Asam karboksilat dapat diubah menjadi turunan-turunannya, yaitu mengganti bagian hidroksil dari
gugus hidroksil dengan macam-macam gugus. Salah satu turunan dari asam karboksilat yang
dibahasdalam percobaan ini adalah ester yaitu senyawa ang diturunkan dari asam dengan mengganti
gugus OH dengan gugs OR. Senyawa ester yaitu etil asetat disintetis dengan berdasarkan reaksi
esterifikasi, yang dibuat dalam percobaan ini adalah ester, etanol dan asam asetat dengan wujud berupa
cairan tak berwarna dan berbau khas. Esterifikasi pada dasarnya adalah reaksi yang bersifat revesible
(dapat dibalik) karena, ketika asam karboksilat yaitu asam asetat dan alkohol yaitu etanol, dipanaskan
untuk bereaksi maka akan terjadi reaksi kesetimbangan antara ester dan air.
BAB IV
4.2 Saran
Dalam pemasangan alat harus dilakukan dengan benar. Karena sewaktu proses distilasi
apabila pemasangan kondensor tidak rapat, maka etil asetat yang menguap akan terlepas ke udara,
sehingga hasil berupa etil asetat yang didapatkan akan sedikit dan teliti
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
PERHITUNGAN
GAMBAR ALAT
PIPET UKUR
PIPET VOLUME