Anda di halaman 1dari 1

Blue ( Belimbing wuluh etanol) Bioetanol dengan Metode Fermentasi

Dwi Luthfi Ainun Ilmi, Tengku Rezky Yolanda, Fajria Septia Sukma, Ir. Hj. Siti
Miskah
Universitas Sriwijaya

ABSTRAK

Dewasa ini manusia tidak lepas dari kebutuhan akan bahan bakar yang
telah menjadi kebutuhan primer di kehidupan sehari-hari. Harga – harga
kebutuhan pokok pun sangat bergantung akan harga minyak mentah dunia.
Simpanan bahan bakar fosil yang semakin menipis menimbulkan kecemasan akan
habisnya bahan bakar fosil di tengah kebutuhan akan bahan bakar fosil yang
semakin meningkat. Selain itu, munculnya permasalahan akibat polusi yang
ditimbulkan dari penggunaan bahan bakar fosil mulai dapat dirasakan. Seperti,
munculnya efek rumah kaca yang menimbulkan beberapa permasalahan
diantaranya melelehnya es di kutub dan panasnya bumi sekarang. Jadi, dibutuhkan
terobosan alternatif bahan bakar terbarukan untuk menyelesaikan masalah
penggunaan bahan bakar fosil yang semakin meningkat lalu disisi lain sisa
simpanan bahan bakar fosil di dalam bumi ini semakin menipis. Belimbing wuluh
(Averrhoa bilimbi) adalah buah yang mengandung steroid atau triterpenoid,
glikosida, protein, lemak, kalsium, fosfor, flavanoid dan vitamin. Kandungan
glikosida dari buah belimbing wuluh inilah menyebabkan buah belimbing wuluh
bisa diolah sebagai bioetanol. Bioetanol merupakan produk fermentasi yang
dibuat dari substrat yang mengandung karbohidrat (gula, pati, atau selulosa).
Penggunaan Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi) juga masih jarang di
manfaatkan oleh masyarakat. Selain itu Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi)
merupakan tanaman yang berbuah lebat dan cenderung pohonnya kecil, sehingga
sangat cocok di budidayakan. Pemanfaatan belimbing wuluh yang jarang
dilakukan ini menyebabkan kami mencoba melakukan terobosan Blue ( Belimbing
wuluh etanol) sebagai bentuk pemanfaatan belimbing wuluh. Metode yang
digunakan untuk membuat bioetanol dengan menggunakan buah Belimbing wuluh
(Averrhoa bilimbi) adalah dengan menggunakan proses fermentasi. Karena
kondisi operasinya aman yaitu pada suhu 32oC dan pada tekanan 1 atm. Proses
pembuatan bioetanol dari belimbing wuluh dilakukan dengan beberapa tahapan,
diantaranya tahap prehidrolisa, tahap hidrolisa, tahap fermentasi, tahap destilasi,
dan tahap dehidrasi. Luaran dari produksi ini adalah bahan bakar bioetanol yang
didapat dari pengolahan Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi) yang dapat
digunakan dengan baik. Serta dapat menambah nilai jual dari belimbing wuluh.

Kata kunci: Belimbing wuluh, bioetanol, fermentasi

Anda mungkin juga menyukai