Anda di halaman 1dari 7

Saefuddin et al./J. Prog. Kim. Si.

2011, 1 (1): 1-7

Penentuan Konstanta a Dan K Dalam Persamaan Mark-Houwink-


Sakurada (MHS) Untuk Menentukan Massa Molekul Poli (Asam
Laktat) Diol

Saefuddin1) *, Alfian Noor2), Tjodi Harlim2), Paulina Taba2), Ahmad Zaini3), Zarlina3)
1) Program Studi Pendidikan Kimia, FKIP, Unhalu, Kendari, 93232, Indonesia
2) Jurusan Kimia, FMIPA, Universitas Hasanuddin, Makassar, 90111, Indonesia
3) Sentra Teknologi Polimer, Tangerang-Banten,15314, Indonesia

Abstract

Poly (lactic acid) diol (PLA-OH) was synthesized by polymerization of condensation


reaction between lactic acid and 1,4-butane diol. The average molecular weights (Mn, Mw, dan
Mz) of PLA-OH were determined by means of Gel Permeation Chromatography (GPC)
method. The intrinsic viscosity was measured at the concentration 0.2 g/dL dan temperature
298 K using chloroform solvent. The value of a and K were successfully determined by
numerical method in the Mark-Houwink-Sakurada for PLA-OH i.e [η] = 3,532 x 10-4Mv0,628 =
3,532 x 10-4qMHS0,628 = 3,415 x 10-4Mw0,628

Keywords: Poly (lactic acid) diol, intrinsic viscosity, Mark-Houwink-Sakurada equation


Received: 18 April 2011
Accepted: 28 June 2011

Abstrak

Poli(asam laktat) diol (PLA-OH) telah disintesis melalui reaksi polimerisasi kondensasi
asam laktat dan 1,4-butanadiol. Berat molekul rata-rata (Mn, Mw, dan Mz) PLA-OH ditentukan
dengan analisis menggunakan Gel Permeation Chromatography (GPC). Viskositas
intrinsiknya diukur pada konsentrasi 0,2 g/dL dan temperatur 298 K menggunakan pelarut
kloroform. Melalui metode numerik berhasil ditentukan nilai a dan K dalam persamaan Mark-
Houwink-Sakurada untuk PLA-OH, yaitu [η] = 3,532 x 10-4Mv0,628 = 3,532 x 10-4qMHS0,628 =
3,415 x 10-4Mw0,628

Kata Kunci: Poli(asam laktat) diol, viskositas intrinsik, persamaan Mark-Houwink-Sakurada

Diterima: 18 April 2011


Disetujui untuk dipublikasikan: 28 Juni 2011

*Penulis Korespondensi/corresponding author: Telp.+62 81341505545


E-mail: saefuddin@yahoo.com

1
Saefuddin et al./J. Prog. Kim. Si. 2011, 1 (1): 1-7

1. Pendahuluan dimana [η] adalah viskositas intrinsik, Mv


Banyak sifat polimer yang dipengaruhi adalah berat molekul rata-rata viskositas, K
oleh berat molekulnya, misalnya kelarutan, dan a adalah tetapan yang nilainya berbeda
ketercetakan, kekentalan, larutan, dan bergantung pada temperatur dan sistem
lelehan; dengan mengetahui berat molekul polimer-pelarut yang diukur.
dan konformasinya maka sifat-sifat polimer Secara eksperimen nilai Mv agak sulit
dapat diprediksi. Karenanya aplikasi untuk ditentukan, namun dapat diperoleh
polimer sangat ditentukan oleh berat melalui metode statistik dan numerik
molekul tersebut [1,2]. Poli (asam laktat) dengan mensubstitusi nilai Mv tersebut
diol (PLA-OH) adalah jenis polimer dengan berat molekul rata-rata yang lain
alifatik yang penggunaannya terutama (Mn, Mw, dan Mz) dan faktor koreksi
dalam bidang biomedis karena sifatnya polidispersi (qMHS) [8]. Untuk itu perlu
yang biodegradabel [3]. diketahui nilai konstanta a dan K dalam
Beberapa cara penentuan berat molekul persamaan MHS tersebut.
rata-rata (Mn, Mv, Mw, dan Mz) PLA-OH, Dalam penelitian ini telah disintesis
seperti laser light scattering, analisis gugus PLA-OH, kemudian ditentukan berat
ujung, analisis sedimentasi, size exclusion molekul rata-ratanya menggunakan GPC,
chromatography (SEC), gel permeation dan diukur viskositasi intrinsiknya. Tujuan
chromatography (GPC), atau membrane penelitian ini adalah menentukan nilai
osmometry [2], seringkali tidak ekonomis konstanta a dan K dalam persamaan MHS
sebab membutuhkan biaya yang mahal dan untuk Polimer PLA-OH.
waktu yang lama [4,5]. Penentuan berat
molekul suatu polimer dengan metode
2. Bahan dan Metode
yang lebih sederhana dan cepat dilakukan
2.1. Bahan dan Alat yang Digunakan
adalah melalui pengukuran viskositas
Bahan-bahan yang digunakan adalah
intrinsik (viscometry) [6]. Data viskositas
asam laktat, 1,4-butanadiol, dihidrat timah
intrinsik yang diperoleh dimasukkan ke
(II) klorida (SnCl2.2H2O), kloroform,
dalam persamaan Mark-Houwink-Sakurada
metanol, nitrogen cair, gas nitrogen, dan
(MHS) [2,7]:
silicone oil.
Alat-alat yang digunakan adalah pompa
vakum, oven vakum, pengaduk mekanis,

2
Saefuddin et al./J. Prog. Kim. Si. 2011, 1 (1): 1-7

hot plate, evaporator, viscometer, electric


shaker, dan peralatan gelas yang umum
OH
dipakai di laboratorium kimia. + HO
HO COOH
1,4-butanadiol
asam laktat

2.2. Sintesis PLA-OH SnCl2.2H2O

PLA-OH disintesis melalui reaksi


polimerisasi kondensasi asam laktat dan O O

1,4-butanadiol dengan menggunakan O O OH


HO O O
SnCl2.2H2O sebagai katalis di dalam m
m
O O
reaktor gelas yang dibenamkan dalam Poli(asam laktat) diol

minyak silikon yang dipanaskan [9,10],


2.3.1. Viskositas Intrinsik
sesuai dengan skema rekasi yang
Viskositas intrinsik PLA-OH tersebut
diperlihatkan dalam Gambar 1.
diukur menggunakan Ubbelohde
Setelah dua belas jam reaksi maka
viscometer dengan kapiler berdiameter 0,5
diperoleh produk yang selanjutnya
mm dalam pelarut kloroform pada
dimurnikan dengan melarutkannya dalam
konsentrasi 0,2 g/dL dan temperatur 298 K.
kloroform dan diendapkan dalam metanol
Pengukuran tersebut dilakukan di Lab.
berlebih. Sisa kloroform dan metanol
Sentra Teknologi Polimer (STP) Serpong-
dihilangkan dengan evaporasi. Endapan
Banten.
putih yang diperoleh kemudian dikeringkan
dalam oven vakum pada hingga berbentuk
2.3.2. Perhitungan
serbuk.
Persamaan (1) dapat ditulis dalam
bentuk [8]:
2.3. Karakterisasi
Berat molekul rata-rata (Mn, Mw, dan
Mz) PLA-OH ditentukan melalui
karakterisasi dengan gel permeation
chromatography (GPC). Karakterisasi
dimana (Mv/Mw)a atau qMHS adalah faktor
tersebut dilakukan di Lab. Kimia
koreksi polidispersi yang nilainya berbeda
Newcastle University, New South Wales-
tiap sampel dan merupakan fungsi dari a,
Australia.

3
Saefuddin et al./J. Prog. Kim. Si. 2011, 1 (1): 1-7

Mn, Mw, dan Mz. Nilainya dapat dihitung k1, k2, dan k3 adalah konstanta yang
dengan menggunakan persamaan: nilainya bergantung pada a, sesuai dengan
persamaan:

Konstanta b bergantung pada nilai a dan


(Mz/Mw), sementara konstanta c hanya
bergantung pada nilai a.

3. Hasil dan Pembahasan


Berat molekul rata-rata (Mn, Mw, Mz),
indeks polidispersi (Mw/Mn dan Mz/Mw),
dan viskositas intrinsik ([η]) PLA-OH
diperlihatkan dalam Tabel 1.

Tabel 1. Massa molekul rata-rata, indeks polidispersi, dan viskositas intrinsik PLA-OH

Mn Mw Mz Mw/Mn Mz/Mw [η]


Sampel
(g/mol) (g/mol) (g/mol) (dL/g)

PLA-OH(1) 3537 4267 5133 1,206 1,203 0,0676


PLA-OH(2) 4737 6598 9531 1,394 1,445 0,0757
PLA-OH(3) 5362 7524 10245 1,353 1,412 0,0896
PLA-OH(4) 7061 7457 7884 1,056 1,057 0,1045

4
Saefuddin et al./J. Prog. Kim. Si. 2011, 1 (1): 1-7

Gambar 2. Hubungan antara log Mn dan log [η] PLA-OH

Gambar 2 memperlihatkan kurva log menggunakan persamaan (3) sampai (8)


[η] yang di-plot terhadap log Mn PLA-OH. dan asumsi nilai a yang sama untuk semua
Dari garis linier hubungan tersebut sampel [11].
diperoleh nilai a (0,652) dari slope dan K Selanjutnya plot antara (log [η] – log
(3,218 x 10-4) dari intersep-nya. qMHS) terhadap log Mw dalam suatu kurva
Substitusi kedua nilai tetapan ini ke memberikan nilai a dan K yang baru, yaitu
pers. (1) menghasilkan: 0,628 (a) dan 3,532 x 10-4 (K) (Gambar 3).
Nilai a dan K ini bersama dengan nilai
rata-rata qMHS (0,967) disubstitusi ke pers.
(2) sehingga diperoleh persamaan Mark-
Nilai awal faktor koreksi polidispersi Houwink-Sakurada untuk PLA-OH:
(qMHS) (Tabel 2) dihitung dengan

5
Saefuddin et al./J. Prog. Kim. Si. 2011, 1 (1): 1-7

Tabel 2. Nilai faktor koreksi polidispersi (qMHS) PLA-OH

Sampel qMHS
PLA-OH(1) 0,974
PLA-OH(2) 0,949
PLA-OH(3) 0,952
PLA-OH(4) 0,992
Rata-rata 0,967

Gambar 3. Hubungan antara (log [η] – log qMHS) dan log Mw PLA-OH

4. Kesimpulan persamaan Mark-Houwink-Sakurada untuk


PLA-OH tersebut (nilai faktor koreksi
Telah berhasil disintesis poli (asam
polidispersi, qMHS = 0,967):
laktat) diol (PLA-OH) dari asam laktat dan
1,4-butanadiol. Mn, Mw, dan Mz. PLA-OH
tersebut ditentukan dengan analisis
menggunakan Gel Permeation
Chromatography (GPC). Viskositas 5. Pustaka
intrinsiknya diukur pada konsentrasi 0,2 1. Cowd, M.A. 1991. Kimia Polimer.
g/dL dan temperatur 298 K menggunakan Bandung: Penerbit ITB.
pelarut kloroform. Dari nilai viskositas 2. Sun, S.F. 2004. Physical Chemistry of
intrinsik tersebut berhasil ditentukan Macromolecules. New York: John

6
Saefuddin et al./J. Prog. Kim. Si. 2011, 1 (1): 1-7

Wiley & Sons, Inc. weight relationship for chitosan. J.


3. Garlotta, D. 2001. A literature review Polym. Sci. B: Polym. Phys., 38, 2591-
of poly (lactic acid). Journal of 2598.
Polymers and the Environment, 9, 63- 9. Li, Y.J., & Shimizu, H. 2009.
84. Improvement in toughness of poly (L-
4. Kasaai, M.R. 2006. Intrinsic viscosity– lactide) (PLLA) through reactive
molecular weight relationship and blending with acrylonitrile-butadiene-
hydrodynamic volume for pullulan. J. styrene copolymer (ABS): Morphology
Appl. Polym. Sci., 100, 4325-4332. and properties. European Polymer
5. Yin, N., Zeng, Z.-X., & Xue, W.-L. Journal, 45, 738-746.
2010. Intrinsic viscosity–number 10. Zeng, J.-B., Li, Y.-D., Li, W.D., Yang,
average molecular weight relationship K.-K., Wang, X.-L., & Wang, Y.-Z.
for poly (1,4-butylene adipate) diol. J. 2009. Synthesis and properties of poly
Appl. Polym. Sci., 117, 1883-1887. (ester urethane)s consisting of poly (L-
6. Li, K., Song, X., & Zhang, D. 2008. lactic acid) and Poly(Ethylene
Molecular weight evaluation of Succinate) segments. Industrial &
depolymerized poly(ethylene Engineering Chemistry Research, 48,
terephthalate) using intrinsic viscosity. 1706-1711.
J. Appl. Polym. Sci., 109, 1294-1297. 11. Kasaai, M. R. 2002. Comparison of
7. Davis, F.J. 2004. Polymer Chemistry. various solvents for determination of
New York: Oxford University Press. intrinsic viscosity and viscometric
8. Kasaai, M.R., Arul, J., & Charlet, G. constants for cellulose. J. Appl. Polym.
2000. Intrinsic viscosity–molecular Sci.,86,2189-219

Anda mungkin juga menyukai