CUPRUM (Cu)
Reaksi ion hekasaquotembaga(II) dengan ion hidroksida
Ion hidroksida menggantikan ion hidrogen dari ligan air dan kemudian
melekat pada ion tembaga. Hal ini dapat dilihat pada persamaan reaksi berikut:
Zink (Zn)
Zink merupakan logam dari golongan transisi yang sangat reaktif dan
strukturnya lunak. Kemudian garam Zink merupakan garam yang larut dalam air,
larutan kompleks ion Zn merupakan larutan yang tak berwarna. Kemudian,
umumnya padatan garamnya terhidrat. Selanjutnya penambahan basa
menyebabkan terbentuknya endapan putih gelatin zink hidroksida:
[Zn(H2O)3(OH)]+ + OH-→ Zn(OH)2 +3H2O
Tetapi endapan ini larut kembali dalam basa berlebih oleh karena sifat
amfoterik dengan membentuk ion kompleks:
Zn(OH)2 + 2OH- → [Zn(OH)4]2-
Endapan zink hidroksida juga larut dalam amonia membentuk ion kompleks
menurut persamaan berikut:
Zn(OH)2 + 4NH3 → [Zn(NH3)4]2+ +2OH-
VI. Alat dan Bahan
a. Alat :
1. Tabung reaksi secukupnya
2. Rak tabung reaksi 1 buah
3. Gelas ukur 10 mL 2 buah
4. Pipet tetes secukupnya
5. Gelas kimia 100 mL 2 buah
6. Spatula kaca 1 buah
7. Pembakar spirtus 1 buah
b. Bahan :
1. Aquadest secukupnya
2. Larutan NH4OH pekat secukupnya
3. Larutan NH4OH 2M secukupnya
4. Larutan FeCl3 0,1 M secukupnya
5. Larutan NaOH 0,6 M secukupnya
6. Larutan NaOH 1M secukupnya
7. Larutan NaOH 2M secukupnya
8. Larutan NaOH 6M secukupnya
9. Larutan FeSO4 0,1 M secukupnya
10. Larutan CoCl2 0,1 M secukupnya
11. Larutan CrCl3. 6H2O (s) 0,1M secukupnya
12. Larutan CuSO4.5 H2O (s) 0,1M secukupnya
13. Larutan CuCl2. 2 H2O secukupnya
14. Larutan Dimethylglioxime (DMG) secukupnya
15. Etanol secukupnya
16. Larutan Fe(NH3)2SO4 0,1M secukupnya
17. Larutan Fe(NO3) 0,1M secukupnya
18. Larutan NiCl2 0,1 M secukupnya
19. Larutan NaNO2 jenuh secukupnya
20. Larutan HCl 2M secukupnya
21. Larutan HCl pekat secukupnya
22. Larutan HNO3 2M secukupnya
23. Larutan HNO3 pekat secukupnya
24. Larutan K2Cr2O7 0, 1 M secukupnya
25. Larutan K4 [Fe(CN)6] 0,1M secukupnya
26. Larutan KSCN jenuh secukupnya
27. Larutan ZnCl2 0,1 M secukupnya
28. Larutan MnSO4 0,1M secukupnya
29. Larutan NH4CNS 0,1M secukupnya
30. Larutan 1,10 –phenanthrolin secukupnya
31. Larutan Ni(NO3)2 secukupnya
32. Butiran Zn atau serbuk secukupnya
VII. Alur Percobaan
1. Reaksi beberapa ion logam transisi
a.
@ 1 mL CrCl3, Mn(SO4), Fe(NH3)2SO4, FeCl3, CoCl2, NiCl2, CuSO4 dan
ZnCl2, yang konsentrasinya 0,1 M.
Dimasukkan ke dalam 7 tabung reaksi yang berbeda
Ditambahkan setetes demi setetes larutan NaOH 1 M (hitung tetesannya )
Ditambahkan NaOH berlebih
Dicatat warna endapan yang dihasilkan
Diamati juga endapan-endapan yang larut dalam NaOH berlebih. (Jika ada,
hidroksida logam transisi manakah yang bersifat amfoter)
Hasil
Reaksi :
[Cr(H2O)6]3+(aq) + OH- [Cr(H2O)3(OH)3](s)
[Cr(H2O)3(OH)3](s) + OH- [Cr(H2O)3Cl2] + 3H2O
[Mn(H2O)6]2+(aq) + OH- [Mn(H2O)4(OH)2](s)
[Mn(H2O)4(OH)2](s) + OH- [Mn(H2O)3(OH)3]-(s)
[Fe(H2O)6]2+(aq) + OH- Fe(H2O)4(OH)2](s)
[Fe(H2O)4(OH)2](s) + OH- [Fe(H2O)3(OH)3]-(aq)
[Fe(H2O)6]3+(aq) + OH- [Fe(H2O)3(OH)3](s)
[Fe(H2O)3(OH)3](s) + OH- [Fe(H2O)2(OH)4]-(aq)
[Co(H2O)6]2+(aq) + OH- [Co(H2O)4(OH)2](s)
[Co(H2O)4(OH)2](s) + OH- [Co(H2O)3(OH)3]-(s)
[Ni(H2O)6]2+(aq) + OH- [Ni(H2O)4(OH)2](s)
[Ni(H2O)4(OH)2](s) + OH- [Ni(H2O)3(OH)3]-(s)
[Cu(H2O)6]2+(aq) + OH- [Cu(H2O)4(OH)2](s)
[Cu(H2O)4(OH)2](s) + OH- [Cu(H2O)3(OH)3]-(s)
[Zn(H2O)6]2+(aq) + OH- [Zn(H2O)4(OH)2](s)
[Zn(H2O)4(OH)2](s) + OH- [Zn(H2O)3(OH)3]-(s)
b.
@ 1 mL CrCl3, Mn(SO4), Fe(NH3)2SO4, FeCl3, CoCl2, NiCl2, CuSO4 dan
ZnCl2, yang konsentrasinya 0,1 M.
Dimasukkan ke dalam 7 tabung reaksi yang berbeda
Ditambahkan setetes demi setetes larutan NH4OH 1 M (hitung tetesannya )
Ditambahkan NH4OH berlebih
Dicaatat warna endapan hidroksida
memberikan ion kompleks jenis [M(NH3)x]n+.
Hasil
Reaksi :
[Cr(H2O)6]3+(aq) + NH3 [Cr(H2O)3(OH)3](s)
[Cr(H2O)3(OH)3](s) + NH3 [Cr (NH3)6]3+(aq)
[Mn(H2O)6]2+(aq) + NH3 [Mn(H2O)4(OH)2](s)
[Mn(H2O)4(OH)2](s) + NH3 [Mn(NH3)4(H2O)2]2+(s)
[Fe(H2O)6]2+(aq) + NH3 Fe(H2O)4(OH)2](s)
[Fe(H2O)4(OH)2](s) + NH3 [Fe(NH3)4(H2O)2]2+(aq)
[Fe(H2O)6]3+(aq) + NH3 [Fe(H2O)3(OH)3](s)
[Fe(H2O)3(OH)3](s) + NH3 [Fe(NH3 )2(OH)4](s)
[Co(H2O)6]2+(aq) + NH3 [Co(H2O)4(OH)2](s)
[Co(H2O)4(OH)2](s) + NH3[Co(NH3)4(H2O)2]2+(aq)
[Ni(H2O)6]2+(aq) + NH3 [Ni(H2O)4(OH)2](s)
[Ni(H2O)4(OH)2](s) + NH3 [Ni(H2O)2(NH3)4]2+(aq)
[Cu(H2O)6]2+(aq) + NH3 [Cu(H2O)4(OH)2](s)
[Cu(H2O)4(OH)2](s) + NH3 [Cu(H2O)2(NH3)4]2+(aq)
[Zn(H2O)6]2+(aq) + NH3 [Zn(H2O)4(OH)2](s)
[Zn(H2O)4(OH)2](s) + NH3 [Zn(H2O)2(NH3)4]2+(aq)
c.
@ 1 mL CrCl3, Mn(SO4), Fe(NH3)2SO4, FeCl3, CoCl2, NiCl2,
CuSO4 dan ZnCl2, yang konsentrasinya 0,1 M.
Dimasukkan ke dalam 7 tabung reaksi yang berbeda
Ditambah larutan NH4CNS 0,1 M dengan volume yang sama pada masing -
masing larutan.
Dicatat perubahan warna dengan cara membandingkannya dengan larutan blanko
Hasil
Reaksi :
[Cr(H2O)6]3++6SCN-[Cr(H2O)5(SCN)6]2+(s) +6H2O
[Mn(H2O)6]2++6SCN [Mn(H2O)5(SCN)]+ + 6H2O
[[Fe(H2O)6]2++6SCN [Fe(H2O)5(SCN)]+ +6H2O
[Fe(H2O)6]3+ + 6SCN-[Fe(H2O)5(SCN)]+(s) +6H2O.
[Co(H2O)6]2++ 6SCN-[Co(H2O)5(SCN)]+(s) + 6H2O
Ni(H2O)6]2++6SCN-[Ni(H2O)5(SCN)]+(s)+6H2O
[Cu(H2O)6]2++6SCN-[Cu(H2O)5(SCN)]+(s) +6H2O
[Zn(H2O)6]2++6SCN-[Zn(H2O)5(SCN)]+(s) +6H2O
d. blanko
Hasil
Hasil
Reaksi : CrCl3.6H2O + Na2C2O4 (s) [Cr(C2O4)3]3-
O O 3-
-O O-
-O O
Cr
-O O- -O O
O O
[Cr(C2O4) 3]3-
b. Kompleks Fe (II) dan Fe (III)
1 mL larutan Fe(II)
Dimasukkan ke dalam tabung reaksi
Dicatat warna larutannya
Ditambahkan 2-3 tetes 1,10 phenanthroline,
Diamati perubahan apakah yang anda amati ? Ion kompleks
apakah yang terbentuk
Hasil
Reaksi :
Fe(NO3)2+Air + 1,10 phenantroline [Fe(1,10phenanthroline)3]2+
Kemudian ketika direaksikan dengan 1,10-phenanthroline terbentuk
senyawa kompleks sebagai berikut:
2+
N N N
Fe
N
N N
Hasil
Reaksi :
FeCl3 + 3NH4CNS Fe (CNS)3 +3NH4Cl
Fe (CNS)3 + Na2C2O4 Fe(C2O4) + CNS - + 2Na+
c. Kompleks Kobalt (II)
Hasil
Reaksi :
Hasil
Reaksi :
1 mL larutan Ni (II)
Dimasukkan ke dalam tabung reaksi
Ditambah beberapa tetes ethylendiamin
Dikocok
Diamati perubahan warnanya
Hasil
Reaksi :
NH2
H2N 2+
H 2N
Ni
NH2
H 2N
NH 2
[Ni(en)3]2+
1 mL larutan Ni (II)
Dimasukkan ke dalam tabung reaksi
Ditambah beberapa tetes dimethylgioksxime(DMG)
Dikocok
Diamati perubahan warnanya
Hasil
Reaksi :
1 mL larutan Ni (II)
Dimasukkan ke dalam tabung reaksi
Ditambah beberapa tetes larutan Na2EDTA
Dikocok
Diamati perubahan warnanya
Hasil
Reaksi :
e. Kompleks Cu (II)
Hasil
1 mL larutan CuSO4
Dimasukkan ke dalam tabung reaksi
Ditambah beberapa tetes larutan ethylenediamin
Dikocok
Diamati perubahan warnanya
Hasil
Reaksi :
NH2
H2N 2+
H 2N
Cu
NH2
H 2N
NH 2
[Cu(en)3]2+
1 mL larutan CuSO4
Dimasukkan ke dalam tabung reaksi
Ditambah beberapa tetes larutan Na2EDTA
Dikocok
Diamati perubahan warnanya
Hasil
Reaksi :
1 mL larutan FeSO4
Dimasukkan ke dalam tabung reaksi
Ditambah 2-3 tetes larutan HNO3 pekat
Reaksi :
Dipanaskan
2Fe 2+
(aq) + 4H1-2+(aq)
menit+ NO -(aq) → 2Fe3+(aq) + NO(g) + 2H O(l)
3 2
Dibiarkan larutan
3+ dingin+ 3+
2Fe (aq) + NONaOH
2 (aq) + H2O(l) → [Fe(H2O)6] (aq)
Ditambahkan larutan
3+
2 M sedikit demi sedikit sampai diperoleh
[Fe(H
endapan permanen
2 O) 6 ] (aq) + NaOH(aq) → [Fe(H2O)3(OH)3](s)
Hasil
b. Perubahan Cr6+ Cr3+
Hasil
Garam Pengamatan
Sebelum Setelah Penambahan NaOH Rumus Senyawa yang Setelah Penambahan NaOH Rumus Ion Kompleks
Reaksi tetes demi tetes terbentuk berlebih yang terbentuk
CrCl3 Larutan + 4 tetes Larutan berwarna [Cr(H2O)3(OH)3](s) + 20 tetes Larutan berwarna [Cr(H2O)6]3-(aq)
berwarna hijau dan Endapan putih hijau tua kebiruan dan
biru Endapan semakin banyak,
keunguan berwarna putih
Mn(SO4) Larutan + 3 tetes terdapat endapan [Mn(H2O)4(OH)2] (s) + 50 tetes endapan coklat [Mn(H2O)3(OH)3]- (aq)
tidak berwarna coklat dan larutan bertambah banyak dan larutan
berwarna tidak berwarna tidak berwarna
Fe(NH3)2 Larutan + 1 tetes etrdapat endapan Fe(H2O)4(OH)2] (s) + 40 tetes endapan berwarna [Fe(H2O)3(OH)3]-(aq)
SO4
berwarna berwarna hijau tua dan larutan hijau tua semakin banyak dan
kuning berwarna kuning kecoklatan larutan berwarna kuning
kecoklatan kecoklatan
FeCl3 Larutan + 1 tetes endapan berwarna [Fe(H2O)6]3+(aq) +20 tetes NaOH endapan [Fe(H2O)2(OH)4]- (aq)
berwarna merah bata dan larutan + OH- (aq) merah bata semakin banyak
kuning berwarna kuning [Fe(H2O)3(OH)3] (s) dan larutan berwarna kuning
CoCl2 Larutan + 2 tetes endapan berwarna biru [Co(H2O)4(OH)2] (s) + 15 tetes larutan berwarna [Co(H2O)3(OH)3]- (aq)
berwarna tua dan filtrate tak berwarna biru muda dan endapan
merah berwarna biru tua semakin
muda banyak
NiCl2 Larutan + 5 tetes terbentuk endapan [Ni(H2O)4(OH)2] (s) + 40 tetes endapan putih [Ni(H2O)3(OH)3]- (aq)
berwarna putih gelatin dan larutan semakin banyak dan larutan
hijau berwarna hijau berwarna hijau muda
CuSO4 Larutan + 1 tetes endapan berwarna biru [Cu(H2O)4(OH)2] (s) + 40 tetes endapan berwarna [Cu(H2O)3(OH)3]- (aq)
berwarna gelatin dan larutan berwarna biru gelatin semakin banyak
biru muda biru dan larutan berwarna biru
ZnCl2 Larutan + 2 tetes endapan berwarna [Zn(H2O)4(OH)2] (s) + 20 tetes endapan semakin [Zn(H2O)3(OH)3]- (aq)
tidak coklat muda dan filtrate tidak banyak dan larutan berwarna
berwarna berwarna coklat muda
Garam Pengamatan
Sebelum Setelah Penambahan NH4OH Rumus Senyawa yang Setelah Penambahan NH4OH Rumus Ion Kompleks
Mn(SO4) + 1 tetes larutan tak berwarna [Mn(H2O)4(OH)2] (s) + 20 tetes endapan coklat [Mn(NH3)4(H2O)2]2+(aq)
Larutan
dan endapan berwarna coklat bertambah banyak dan larutan
tak berwarna
tidak
berwarna
Fe(NH3)2S + 1 tetes endapan berwarna Fe(H2O)4(OH)2] (s) + 20 tetes endapan berwarna [Fe(NH3)4(H2O)2]2+(aq)
Larutan
O4 hijau tua dan larutan berwarna hijau tua semakin banyak dan
berwarna
hijau larutan berwarna hijau
kuning
kecoklatan
FeCl3 + 1 tetes endapan berwarna [Fe(H2O)3(OH)3] (s) + 20 tetes endapan berwarna [Fe(NH3 )2(OH)4] (s)
Larutan
merah bata dan larutan merah bata semakin dan
berwarna
berwarna orange larutan semakin benyak
kuning
CoCl2 + 1 tetes endapan berwarna [Co(H2O)4(OH)2] (s) + 20 tetes endapan bertambah [Co(NH3)4(H2O)2]2+ (aq)
Larutan
hijau dan larutan berwarna hijau banyak berwarna hijau tua dan
berwarna
larutan berwarna hijau
merah
muda
[Ni(H2O)4(OH)2] (s)
NiCl2 Larutan + 8 tetes larutan berwarna biru + 20 tetes larutan tetap [Ni(H2O)2(NH3)4]2+(aq)
berwarna keunguan berwarna biru keunguan
hijau
[Cu(H2O)4(OH)2] (s)
CuSO4 Larutan + 1 tetes terbentuk endapan + 20 tetes endapan larut dan [Cu(H2O)2(NH3)4]2+(aq)
berwarna berwarna biru dan larutan larutan berwarna biru tua
biru muda berwarna biru
ZnCl2 Larutan + 1 tetes terbentuk endapan [Zn(H2O)6]2+(aq) + 20 tetes endapan coklat [Zn(H2O)2(NH3)4]2+(aq)
tidak coklat muda dan larutan semakin banyak dan larutan
+ NH3 (aq)
berwarna berwarna tak berwarna
[Zn(H2O)4(OH)2] (s)
Garam Pengamatan
Fe(NH3)2SO4 Larutan berwarna kuning Larutan berwarna kuning kecoklatan [Fe(H2O)5(SCN)]+ (aq)
kecoklatan
FeCl3 Larutan berwarna kuning Larutan berwarna merah (++) dan [Fe(H2O)5(SCN)]+ (aq)
jernih
CoCl2 Larutan berwarna merah muda Larutan berwarna merah muda (+) [Co(H2O)5(SCN)]+ (aq)
NiCl2 Larutan berwarna hijau Larutan berwarna hijau muda [Ni(H2O)5(SCN)]+ (aq)
CuSO4 Larutan berwarna biru muda Larutan berwarna hijau muda [Cu(H2O)5(SCN)]+ (aq)
Pengamatan
Garam
Sebelum Reaksi Setelah Penambahan NH4OH tetes demi tetes
Percobaan II
a. Kompleks Cr (III)
Warna padatan CrCl3.6H2O : hijau tua
Warna larutan CrCl3.6H2O : biru tua
Reagen yang Warna Reagen Pengamatan Setelah Rumus Ion Kompleks yang Struktur Ion Kompleks
ditambahan
yang Bereaksi terbentuk
ditambahkan
Na2C2O4 Larutan tidak + 10 tetes [Cr(C2O4)3]3- O O 3-
berwarna Larutan berwarna
coklat kehitaman dan
-
O O-
jernih
-O O
Cr
-O O- -O O
O O
[Cr(C2O4) 3]3-
b. Kompleks Fe (II)
Warna padatan Ferro Sulfat : hjau
Warna larutan Ferro Sulfat : kuning
Garam Setelah Penambahan kristal 1,10 Rumus Ion Kompleks yang Struktur Ion Kompleks
phenanthroline terbentuk
FeSO4 + Air + 2 tetes [Fe(1,10phenanthroline)3]2+ 2+
N N N
Fe
N
N N
Setelah penambahan NH4CNS berlebih warna larutan berwarna coklat kemerahan (+).
Struktur Ion kompleks [Fe(H2O)3(CNS)(C2O4)2]:
d. Kompleks Co (II)
Warna padatan CoCl2 : ungu
Warna larutan CoCl2 : merah muda
Reagen yang Warna Reagen Pengamatan Setelah Rumus Ion Kompleks yang Struktur Ion Kompleks
ditambahan
yang Bereaksi terbentuk
ditambahkan
Ethylendiamine Larutan tidak Larutan berwarna [Co(H2O)4(en)]2+
+ 5 tetes
berwarna merah muda (++)
Ni
NH2
H 2N
NH 2
[Ni(en)3]2+
2-
Dimetilglioksim Larutan tidak Larutan tidak berwarna [Ni(C4H7N2O2)2] .
+ 5 tetes
berwarna dan endapan berwarna
merah bata
-
Na2EDTA Larutan tidak Larutan berwarna biru (+) [Ni(EDTA)]2-
+ 5 tetes
berwarna
f. Kompleks Cu (II)
Warna padatan CuSO4.5H2O : biru terang
Warna larutan CuCl2.2H2O : hijau toska
Reagen yang Warna Reagen Pengamatan Setelah Rumus Ion Kompleks Struktur Ion Kompleks
ditambahan
yang Bereaksi yang terbentuk
ditambahkan
Ethylendiamine Larutan tidak Larutan berwarna biru tua [Cu(en)3]2+
+ 10 tetes
berwarna NH2
H2 N 2+
H 2N
Cu
NH2
H 2N
NH 2
[Cu(en)3]2+
2
Na2EDTA Larutan tidak Larutan berwarna biru [Cu(EDTA)]
+ 5 tetes
berwarna muda
Percobaan III
a. Perubahan Fe2+ menjadi Fe3+
Warna padatan ferro sulfat : hijau
Warna larutan ferro sulfat : kuning pudar
Penambahan HNO3 pekat 3 tetes Larutan berwarna kuning pudar 2Fe2+(aq) + 4H+(aq) + NO3-(aq) → 2Fe3+(aq) + NO(g) + 2H2O(l)
Pemanasan 1-2 menit Larutan berwarna kuning pudar 2Fe3+(aq) + NO2+(aq) + H2O(l) → [Fe(H2O)6]3+(aq)
Larutan berwarna hijau kebiruan, endapan larut Cr2O72-(aq) + 14H+(aq) + 6e- → 2Cr3+(aq) +
Penambahan 1,5 mL HCl pekat dan terbentuk gelembung gas 7H2O(aq)
Endapan larut
Larutan garam CrCl3
Langkah pertama yang dilakukan pada percobaan ini yaitu sebanyak 1 mL
larutan CrCl3 1 M yang berupa larutan berwarna biru gelap dimasukkan ke dalam
tabung reaksi. Kemudian ditambahkan larutan NaOH 1 M yang berupa larutan
tidak berwarna tetes demi tetes hingga terbentuk endapan. Pada tetesan pertama,
terbentuk endapan berwarna putih dan larutan berubah menjadi berwarna hijau.
Pada tetesan keempat, warna endapan menjadi lebih jelas dari sebelumnya,
warna endapan berwarna putih dan larutan berwarna hijau. Hal tersebut
dikarenakan ligan akuo (H2O) dalam larutan garam CrCl3 telah digantikan oleh
ligan hidroksi (OH-) sehingga terbentuk senyawa sesuai dengan reaksi berikut
ini.
[Cr(H2O)6]3+ (aq) + OH- (aq) → [Cr(H2O)3(OH)3] (s)
Setelah terbentuk endapan, kemudian ditambahkan lagi NaOH berlebih tetes
demi tetes hingga terjadi perubahan. Setelah ditambahkan 20 tetes larutan NaOH
endapan berwarna putih menjadi larut dan larutan berubah warna menjadi hijau
tua yang menandakan telah terbentuk senyawa kompleks sesuai reaksi berikut ini
:
[Cr(H2O)3(OH)3] (s) + OH- (aq) → [Cr(H2O)2(OH)4]- (aq) + 3H2O (l)
Gambar 1. Larutan uji
Ion hidroksida dapat menggeser ion hidrogen dari ligan air yang melekat
pada ion krom sehingga akan memperoleh kompleks yang tidak bermuatan
(kompleks netral). Kompleks netral ini tidak larut dalam air dan berbentuk
endapan. Pada percobaan ini endapan yang terbentuk adalah [Cr(H 2O)3(OH)3]
yang berwarna putih. Dalam reagensia berlebih, endapan tersebut akan larut
dengan mudah, pada mana terbentuk ion tertrahidroksokromat (III) karena ion
hidrogen yang lebih banyak akan hilang dan menghasilkan ion [Cr(H 2O)2(OH)4]-
yang berupa larutan berwarna hijau.
Hasil percobaan yang dilakukan sesuai dengan teori, dimanalogam transisi
membentuk endapan jika ditambahkan dengan logam alkali, dan akan larut
kembali jika ditambahkan logam alkali yang berlebih.
Ion hidroksida dapat menghilangkan ion hidrogen dari ligan air yang
melekat pada ion mangan sehingga akan memperoleh kompleks yang tidak
bermuatan (kompleks netral). Kompleks netral ini tidak larut dalam air dan
berbentuk endapan. Pada percobaan ini endapan yang terbentuk adalah
[Mn(H2O)4(OH)2] yang berwarna coklat. Endapan tersebut tidak dapat larut
dengan penambahan reagensia berlebih (NaOH). Endapan akan teroksidasi bila
terkena udara, menjadi berwarna coklat, atau terbentuk mangan(III) oksihidroksi
(MnO(OH)2).
Percobaan ini sesuai dengan teori dimana mangan jika ditambahkan logam
alkali akan membentuk endapan berwarna putih, endapan tak larut dalam
reagensia berlebih. Perubahan warna yang terjadi pada tabung reaksi sebagai
berikut :
Larutan garam Fe(NH3)2SO4
Langkah pertama yang dilakukan pada percobaan ini yaitu sebanyak 1 mL
larutan Fe(NH3)2SO4 1 M yang berupa larutan berwarna kuning kecoklatan
dimasukkan ke dalam tabung reaksi. Kemudian ditambahkan larutan NaOH 1 M
yang berupa larutan tidak berwarna tetes demi tetes hingga terbentuk endapan.
Pada tetesan pertama, terbentuk endapan hijau tua dan larutan tetap berwarna
kuning. Hal tersebut dikarenakan ligan akuo (H 2O) dalam larutan garam
Fe(NH3)2SO4 telah digantikan oleh ligan hidroksi (OH-) sehingga terbentuk
senyawa sesuai dengan reaksi berikut ini.
[Fe(H2O)6]2+ (aq) + OH- (aq) → [Fe(H2O)4(OH)2] (s)
Setelah terbentuk endapan, kemudian ditambahkan lagi NaOH berlebih tetes
demi tetes hingga terjadi perubahan. Setelah ditambahkan sebanyak 40 tetes
larutan NaOH secara terus menerus, endapan berwarna hijau tua semakin banyak
yang tebentuk yang menandakan terbentuknya senyawa kompleks sesuai reaksi
berikut ini :
[Fe(H2O)4(OH)2] (s) + OH- (aq) → [Fe(H2O)3(OH)3]- (s) + 3H2O (l)
Ion hidroksida dapat menghilangkan ion hidrogen dari ligan air yang
melekat pada ion besi(II) sehingga akan memperoleh kompleks yang tidak
bermuatan (kompleks netral). Kompleks netral ini tidak larut dalam air dan
berbentuk endapan. Pada percobaan ini endapan yang terbentuk adalah
[Fe(H2O)4(OH)2] yang berwarna hijau. Percobaan ini sesuai dengan teori karena
endapan tersebut tidak dapat larut dengan penambahan reagensia berlebih NaOH
yang berlebih dan endapan semakin banyak, endapan yang terbentuk adalah
[Fe(H2O)3(OH)3]- .
Ion hidroksida dapat menghilangkan ion hidrogen dari ligan air yang
melekat pada ion besi(III) sehingga akan memperoleh kompleks yang tidak
bermuatan (kompleks netral). Kompleks netral ini tidak larut dalam air dan
berbentuk endapan. Pada percobaan ini endapan yang terbentuk adalah
[Fe(H2O)3(OH)3] yang berwarna orange. Endapan tersebut tidak dapat larut
dengan penambahan reagensia berlebih (NaOH) dan endapan semakin banyak
yang terbentuk, endapan yang terbentuk adalah [Fe(H2O)2(OH)4]-.
Ion hidroksida dapat menghilangkan ion hidrogen dari ligan air yang
melekat pada ion cobalt(II). Ion hidrogen dapat dihilangkan dari dua molekul air,
maka akan memperoleh kompleks yang tidak bermuatan (kompleks netral).
Kompleks netral ini tidak larut dalam air dan berbentuk endapan. Pada
percobaan ini endapan yang terbentuk adalah [Ni(H 2O)4(OH)2] yang berwarna
putih. Endapan tersebut tidak dapat larut dengan penambahan reagensia berlebih
(NaOH) dan endapan yang terbentuk semakin banyak yaitu [Ni(NH3)2(OH)4]2-.
Ion hidroksida dapat menghilangkan ion hidrogen dari ligan air yang
melekat pada ion tembaga(II). Ion hidrogen dapat dihilangkan dari dua molekul
air, maka akan memperoleh kompleks yang tidak bermuatan (kompleks netral).
Kompleks netral ini tidak larut dalam air dan berbentuk endapan. Pada
percobaan ini endapan yang terbentuk adalah [Cu(H2O)4(OH)2] yang berwarna
biru. Endapan tersebut tidak dapat larut dengan penambahan reagensia berlebih
(NaOH).
Larutan garam ZnCl2
Langkah pertama yang dilakukan pada percobaan ini yaitu sebanyak 1 mL
larutan ZnCl2 1 M yang berupa larutan tidak berwarna dimasukkan ke dalam
tabung reaksi. Kemudian ditambahkan larutan NaOH 1 M yang berupa larutan
tidak berwarna tetes demi tetes hingga terbentuk endapan. Pada tetesan kedua,
terbentuk endapan berwarna cokelat muda dan larutan tetap tidak berwarna.
Warna endapan yang terbentuk tidak sesuai dengan teori, seharusmya endapan
yang terbentuk berwarna putih. Endapan cokelat terbentuk karena endapan putih
yang terbentuk mengalami oksidasi sehingga berubah menjadi berwarna cokelat.
Hal tersebut dikarenakan ligan akuo (H2O) dalam larutan garam ZnCl2 telah
digantikan oleh ligan hidroksi (OH-) sehingga terbentuk senyawa sesuai dengan
reaksi berikut ini.
[Zn(H2O)6]2+ (aq) + OH- (aq) → [Zn(H2O)4(OH)2] (s)
Setelah terbentuk endapan, kemudian ditambahkan lagi larutan NaOH berlebih
tetes demi tetes hingga terjadi perubahan. Setelah ditambahkan sebanyak 20 tetes
larutan NaOH secara terus menerus, endapan berwarna cokelat semakin banyak
yang terbentuk. Hal ini tidak sesuai dengan teori yang ada, seharusnya Zn
mudah larut dalam reagensi yang berlebih karena bersifat amfoter. Hal ini dapat
terjadi karena penambahan larutan NaOH yang terlalu berlebih sehingga ketika
saat endapan sudah larut kemudian ditambahkan lagi dengan larutan NaOH
maka akan terbentuk endapan lagi. Sehingga terbentuk senyawa kompleks sesuai
reaksi berikut ini :
[Zn(H2O)4(OH)2] (s) + OH- (aq) → [Zn(H2O)3(OH)3]- (aq) + 3H2O (l)
O O
O O Cr O O
C
C
O O
C C
O O
2+
N N N
Fe
N
N N
3-
SCN
SCN
SCN
Fe
SCN
SCN
SCN
O C N N C O
H2C CH2
[Co(EDTA)]2-
Ni
NH2
H 2N
NH 2
[Ni(en)3]2+
Tabung 2
Pada tabung kedua dimasukkan 1 ml larutan Ni(NO 3)2 pada tabung reaksi.
Kemudian ditambahkan reagen dymetilglioksime sebanyak 5 tetes dan larutan
berubah warna menjadi berwarna merah muda. Terbentuknya warna merah muda
menandakan terbentuknya kompleks antara glioksime dengan logam Ni. 2
molekul ligan NO3- digantikan oleh 1 molekul dimetilglioksima (DMG)
membentuk senyawa kompleks yaitu [Ni(DMG)]2+
Tabung 3
Kemudian pada tabung ketiga dimasukkan 1 ml larutan Ni(NO3)2 pada
tabung reaksi. Kemudian ditambahkan reagen Na2EDTA sebanyak 5 tetes dan
larutan berubah warna menjadi berwarna biru (+). Adanya penambahan
Na2EDTA membuat terbentuknya senyawa kompleks [Ni(EDTA)2]2-. Dimana
ion Cl- sebagai ligan digantikan oleh EDTA. Sebab, ligan EDTA lebih kuat
daripada Cl- sehingga mampu mendesak dan menggantikan posisi Cl- untuk
berikatan dengan logam Ni.
Struktur ion kompleks:
Struktur ion kompleks yang terbentuk pada percobaan Ni (II) seperti di
bawah ini:
e. Kompleks Cu (II)
Pada percobaan pertama kompleks Cu(II) dilakukan dengan membandingkan
CuSO4.5H2O dan CuCl2.2H2O pada kaca arloji. CuSO4.5H2O merupakan padatan
berwarna biru tua dan CuCl2.2H2O merupakan padatan berwarna berwarna biru
muda pada kaca arloji. Hal tersebut disebabkan oleh perbedaan anion yang
terikat pada ion logam Cu2+, ion halida menghasilkan warna kristal biru muda
sedangkan ion sulfat menghasilkan kristal berwarna biru tua. Hal tersebut dapat
diprediksi terjadi perbedaan tingkat eksitasi sehingga menyebabkan spektrum
warna yang berbeda
Cu
NH2
H 2N
NH 2
[Cu(en)3]2+
Kemudian pada tabung kedua ditambahkan 5 tetes Na2EDTA, larutan berubah
warna yang semula berwarna biru menjadi berwarna biru muda. Dan pada
penambahan reagen Na2EDTA terbentuk senyawa kompleks Cu (EDTA)2-.
Struktur senyawa kompleks yang terbentuk sesuai pada gambar di bawah ini:
+2 Oksidasi +3
+5 +2
Reduksi
Setelah itu dipanaskan selama 1-2 menit dan kemudian larutan didinginkan,
larutan juga tetap berwarna kuning (+). Proses pemanasan ini bertujuan agar
reaksi antara FeSO4 dan HNO3 pekat dapat berlangsung dengan sempurna,
sehingga terjadi perubahan bilangan oksidasi atau terjadinya oksidasi Fe2+
menjadi Fe3+ secara sempurna juga. Secara teori, garam-garam Fe (II) dalam
larutan mengandung kation Fe2+ dan berwarna sedikit hijau. Sedangkan dalam
larutannya, kation-kation Fe3+ berwarna kuning. Berdasarkan teori tersebut dapat
dikatakan bahwa telah terjadinya perubahan bilangan oksidasi atau terjadinya
oksidasi Fe2+ menjadi Fe3+ secara sempurna. Hal tersebut ditandai dengan adanya
perubahan warna larutan dari kuning kecoklatan menjadi kuning jernih yang
merupakan warna kation Fe3+ dalam larutan.
Kemudian penambahan larutan NaOH 3 tetes terdapat endapan merah
kecoklatan dan larutan berwarna jingga. Hal ini disebabkan karena besi sangat
mudah di oksidasi pada kondisi yang bersifat basa. Penambahan NaOH
berfungsi untuk membuktikan apakah sudah benar-benar terjadi perubahan
bilangan oksidasi atau terjadinya oksidasi Fe2+ menjadi Fe3+. Oksigen di udara
mengoksidasi endapan besi(II) menjadi besi(III) terutama pada bagian atas
tabung reaksi. Warna endapan yang menjadi gelap berasal dari efek yang
sama.Sementara larutan asam nitrat pekat akan membentuk lapisan oksida Fe 3O4
yang dapat menghambat reaksi lebih lanjut. Reaksi:
Fe2+ → Fe3+ + e
[Fe(H2O)6]3+ + 3OH- [Fe(H2O)3(OH)3] (s)
HNO3
NaOH
Setelah itu ditambahkan HCl pekat yang berupa larutan tidak berwarna
sebanyak 1,5 mL, larutan berubah warna menjadi bewarna hijau kebiruan dan
terbentuk gelembung gas. Fungsi Zn dan HCl pekat adalah sebagai reduktor
untuk mereduksi Cr6+ menjadi Cr3+. Hal ini menunjukkan adanya perubahan
bilangan oksida pada logam Cr dari Cr6+ menjadi Cr3+. Kemudian dipanaskan
lagi, warna larutan menjadi berwarna hijau tua. fungsi dilakukannya pemanasan
agar serbuk Zn dapat larut secara sempurna dan secara otomatis mereduksi
secara sempurna. Secara teori, pada pemanasan suatu kromat atau dikromat
dengan asam klorida pekat akan dihasilkan suatu larutan yang mengandung ion
Cr(III). Artinya pada tahap ini reduksi Cr6+ menjadi Cr3+ sudah terjadi.
Setelah perubahan warna akhir terjadi, 1 ml larutan diambil kemudian
ditambah asam nitrat pekat sebanyak 50 tetes larutan berubah warna menjadi
berwarna hijau lumut. Penambahan HNO3 secara teori bertindak sebagai agen
pereduksi yang akan mereduksi Cr3+ menjadi Cr2+.
Kalium Dikromat (K2Cr2O7) digunakan hanya dalam larutan asam, dan direduksi
dengan cepat pada temperatur biasa menjadi garam Kromium (III) yang hijau.
Dalam larutan asam, reduksi Kalium Dikromat dapat dinyatakan sebagai :
Cr2O72- + 14 H+ + 6 e → 2 Cr3+ + 7 H2O
X. Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Fe2+ dioksidasi menjadi Fe3+ dalam kondisi basa yaitu dengan penambahan
NaOH sedangkan Cr6+ dapat direduksi menjadi Cr3+ dalam kondisi asam dengan
penambahan HCl.
2. Logam-logam transisi yang membentuk senyawa kompleks memiliki warna-
warna yang khas dan terdapat endapan yang memiliki warna yang berbeda-beda
sesuai dengan muatan logam pusat senyawa kompleks tersebut.
3. Logam-logam transisi dapat membentuk senyawa kompleks jika direaksikan
dengan beberapa reagen seperti etylendiamin, Na2EDTA dan larutan senyawa
kompleks tersebut berwarna khas tetapi ada juga yang larutannya tidak
berwarna.
XI. Daftar Pustaka
Amaria, dkk. 2016. Penuntun Praktikum Kimia Anorganik III : Unsur-Unsur
Golongan Transisi. Surabaya : Jurusan Kimia FMIPA Unesa.
Cotton, F. Albert and Wilkinson G. 1989. Advance Inorganic Chemistry. New
York : Interscience Publisher Inc.
Maharani, dkk. 2017. Kimia Anorganik Unsur Transisi. Surabaya: Unesa Press
Petrucci, Ralph H.1992. Kimia Dasar. Jakarta : Erlangga.
Syukri. 1999. Kimia Dasar 1. Bandung : ITB.
Sukardjo. 1992. Kimia Koordinasi. Jakarta: Rineka Cipta.
Sulastri, Siti. 2008. Transfer Muatan Ligan Pada Kompleks Logam. Yogyakarta:
UNY.
Vogel. 1985. Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro. Jakarta:
PT.Kalman Media Pusaka.
Tim Dosen Kimia Anorganik. 2018. Petunjuk Praktikum Kimia Anorganik.
Surabaya: Jurusan Kimia FMIPA Unesa.
Jawaban Pertanyaan
1. Tulislah seluruh reaksi yang ada pada percobaan I sampai IV serta berikan
perubahan warnanya!
Jawab :
1) Percobaan I
A. Reaksi dengan NaOH 1M
a) Garam CrCl3
[Cr(H2O)6]3+(aq) + OH- [Cr(H2O)3(OH)3](s)
Hijau tua keabu-abuan (++)
[Cr(H2O)3(OH)3](s) + OH- [Cr(H2O)3Cl2] + 3H2O
Hijau tua keabu-abuan (+)
b) Garam Mn(SO)4
[Mn(H2O)6]2+(aq) + OH- [Mn(H2O)4(OH)2](s)
Putih kekuningan
[Mn(H2O)4(OH)2](s) + OH- [Mn(H2O)3(OH)3]-(s)
Coklat muda (+)
c) Garam Fe(NH4)2SO4
[Fe(H2O)6]2+(aq) + OH- Fe(H2O)4(OH)2](s)
Hijau kekuningan
[Fe(H2O)4(OH)2](s) + OH- [Fe(H2O)3(OH)3]-(aq)
Hijau tua (++)
d) Garam FeCl3
[Fe(H2O)6]3+(aq) + OH- [Fe(H2O)3(OH)3](s)
Jingga
[Fe(H2O)3(OH)3](s) + OH- [Fe(H2O)2(OH)4]-(aq)
Merah bata
e) Garam CoCl2
[Co(H2O)6]2+(aq) + OH- [Co(H2O)4(OH)2](s)
Biru kehijauan
[Co(H2O)4(OH)2](s) + OH- [Co(H2O)3(OH)3]-(s)
Biru tua
f) Garam NiCl2
[Ni(H2O)6]2+(aq) + OH- [Ni(H2O)4(OH)2](s)
Hijau muda
[Ni(H2O)4(OH)2](s) + OH- [Ni(H2O)3(OH)3]-(s)
Hijau muda (+)
g) Garam CuSO4
[Cu(H2O)6]2+(aq) + OH- [Cu(H2O)4(OH)2](s)
Biru muda
[Cu(H2O)4(OH)2](s) + OH- [Cu(H2O)3(OH)3]-(s)
Biru muda (+)
h) Garam ZnCl2
[Zn(H2O)6]2+(aq) + OH- [Zn(H2O)4(OH)2](s)
Putih
[Zn(H2O)4(OH)2](s) + OH- [Zn(H2O)3(OH)3]-(s)
putih (+)
f) Garam NiCl2
[Ni(H2O)6]2+(aq) + NH3 [Ni(H2O)4(OH)2](s)
Hijau muda, endapan hijau muda
[Ni(H2O)4(OH)2](s) + NH3 [Ni(H2O)2(NH3)4]2+(aq)
Hijau muda, endapan hijau muda (+)
g) Garam CuSO4
[Cu(H2O)6]2+(aq) + NH3 [Cu(H2O)4(OH)2](s)
Biru muda, endapan biru muda
[Cu(H2O)4(OH)2](s) + NH3 [Cu(H2O)2(NH3)4]2+(aq)
Biru muda, endapan biru muda
(+)
h) Garam ZnCl2
[Zn(H2O)6]2+(aq) + NH3 [Zn(H2O)4(OH)2](s)
Putih
[Zn(H2O)4(OH)2](s) + NH3 [Zn(H2O)2(NH3)4]2+(aq)
Putih (+)
b) Garam Mn(SO)4
[Mn(H2O)6]2++6SCN [Mn(H2O)5(SCN)]+ + 6H2O
c) Garam Fe(NH4)2SO4
[Fe(H2O)6]2++6SCN [Fe(H2O)5(SCN)]+ +6H2O
d) Garam FeCl3
[Fe(H2O)6]3+ + 6SCN-[Fe(H2O)5(SCN)]+(s) +6H2O
e) Garam CoCl2
[Co(H2O)6]2++ 6SCN-[Co(H2O)5(SCN)]+(s) + 6H2O
f) Garam NiCl2
Ni(H2O)6]2++6SCN-[Ni(H2O)5(SCN)]+(s)+6H2O
Hijau Hijau
g) Garam CuSO4
[Cu(H2O)6]2++6SCN-[Cu(H2O)5(SCN)]+(s) +6H2O
Biru muda Biru muda
h) Garam ZnCl2
[Zn(H2O)6]2++6SCN-[Zn(H2O)5(SCN)]+(s) +6H2O
2) Percobaan 2
A. Kompleks Cr (III)
CrCl3.6H2O + Na2C2O4 (s) [Cr(C2O4)3]3-
Biru tua kehijauan
B. Kompleks Fe (II)
Fe(NO3)2+Air + 1,10 phenantroline [Fe(1,10phenanthroline)3]2+
Jingga kecoklatan
C. Kompleks Fe (III)
FeCl3 + 3NH4CNS [Fe(CNS)3]2+ (coklat kemerahan) +
3NH4Cl
Coklat kemerahan
Fe (CNS)3 + Na2C2O4 Fe(C2O4) + CNS - + 2Na+
3) Percobaan 3
A. Fe2+ menjadi Fe3+
2Fe2+(aq) + 4H+(aq) + NO3-(aq) → 2Fe3+(aq) + NO(g) + 2H2O(l)
Kuning pudar
2Fe (aq) + NO2 (aq) + H2O(l) → [Fe(H2O)6]3+(aq)
3+ +
Kuning pudar
3+
[Fe(H2O)6] (aq) + NaOH(aq) → [Fe(H2O)3(OH)3](s)
Kuning, endapan merah
kecoklatan
B. Cr6+ menjadi Cr3+
Cr2O72-(aq) + 14H+(aq) + 6e- → 2Cr3+(aq) + 7H2O(aq)
Hijau