PEROBAAN II
(SSA)
OLEH :
LABORATORIUM KIMIA
KENDARI
2019
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
hidup orang banyak, bahkan oleh semua makhluk hidup. Fungsi air bagi
kehidupan tidak dapat digantikan oleh senyawa lainnya karena hampir semua
kegiatan manusia membutuhkan air. Oleh karena itu sumber daya air harus
dilindungi agar tetap dapat dimanfaatkan dengan baik oleh manusia serta makhluk
hidup yang lain. Pemanfaatan air untuk berbagai kepentingan harus dilakukan
maupun generasi yang akan datang. Aspek penghematan dan pelestarian sumber
Air sungai ataupun sumur yang digunakan sehari-hari bisa tercemar oleh
mikroba dan kandungan kadar logam yang melampaui ambang batas normal.
Logam dalam kadar tertentu dalam air minum dibutuhkan oleh manusia, namun
tembaga (Cu) dalam jumlah kecil diperlukan oleh tubuh untuk metabolisme.
menghasilkan energi, anti oksidasi dan sintesa hormon adrenalin, serta untuk
pembentukan jaringan ikat. Namum kelebihan tembaga (Cu) dalam tubuh akan
dan ginjal.
Pencemaran lingkungan perairan berhubungan erat dengan limbah.
samping yang tidak diinginkan berupa limbah. Berdasarkan latar belakang diatas
maka dilakukan percobaan penentuan kadar tembaga sampel air limbah dengan
B. Rumusan Masalah
berikut:
1. Bagaimana cara mempreparasi sampel air limbah yang akan ditentukan kadar
C. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai pada percobaan penentuan kadar tembaga dalam
sebgai berikut:
D. Manfaat
Tujuan yang ingin dicapai pada percobaan penentuan kadar tembaga dalam
sebgai berikut:
I. TINJAUAN PUSTAKA
A. Air
pada lingkungan. Kegiatan ini menghasilkan pelepasan berbagai bahan kimia dan
sumber air menjadi terkontaminasi. Kualitas air semakin memburuk dan memiliki
pengaruh pada kehidupan akuatik dan kesehatan manusia. Air limbah umumnya
seperti senyawa organik, pewarna, logam berat, bahan biodegradable dan senyawa
anorganik. Baru-baru ini para peneliti telah fokus pada menghilangkan logam
berat dari air limbah karena memiliki efek berbahaya yang serius terhadap
kadmium, kobalt, kromium, arsenik dll. Tetapi air limbah industri mengandung
Girish, 2018).
B. Tembaga
Tembaga adalah unsur kimia dengan nomor atom 29, yang terletak pada
posisi logam transisi pada tabel periodik. Tembaga (Cu) adalah logam yang lunak,
lunak dan mudah dibentuk. Tembaga terdapat di Bumi dalam jumlah yang berbeda
dan bervariasi, sekitar 68 ppm di kerak bumi, 0,003 ppm di air laut dan sebagai
poin penting, 1,0 ppm didistribusikan atau terdapat dalam tubuh manusia . Salah
satu aspek yang menarik adalah bahwa sekali tembaga membentuk kompleks
industri kelistrikan, karena tembaga mempunyai daya hantar listrik yang tinggi
C. Spektroskopi
Spektroskopi pada dasarnya adalah studi tentang hubungan antara materi
dan radiasi elektromagnetik. Saat ini, metode ini banyak digunakan untuk analisis
berbagai sampel besar. Alat ini dianggap sebagai salah satu alat yang efektif untuk
salah satu metode yang paling umum digunakan. Kinerja utamanya biasanya
bergantung pada estimasi radiasi (UV-Vis) yang diserap oleh suatu zat dari larutan
D. Spektrofotometri AAS
radiasi sumber elemen tertentu melalui awan atom dari sampel. Atom akan
menyerap cahaya dari sumber energi yang dikenal sebagai katoda berongga lamp
2016).
Spektrometri Serapan Atom (SSA) adalah salah satu teknik yang paling
berbeda, yaitu: spektrometri serapan atom api (FAAS), spektrometri serapan atom
uap kimia (CVG-AAS). Namun, pilihan teknik yang ideal ditentukan oleh sifat
kimia analit dan isinya dalam sampel, serta komposisi kimia sampel dan keadaan
E. Hukum Lamber-Beer
dilihat sebagai satuan arb. Atau satuan acak), adalah absorptivitas molar senyawa
atau molekul dalam larutan (M-1cm-1), b adalah panjang jalur kuvet atau pemegang
sampel (biasanya 1 cm), dan c adalah konsentrasi larutan (M). A = ab c,di mana, A
Serapan Atom (SSA) dilaksanakan pada hari Senin, 12 Oktober 2019 pada pukul
Kendari.
B. Alat dan Bahan
1. Alat
dengan menggunakan Spektrometer Serapan Atom (SSA) adalah labu takar (25
mL dan 50 mL), gelas kimia (100 mL dan 600 mL), pipet tetes, corong kecil, hot
2. Bahan
2, larutan stock Cu(II) 1000 ppm, air sungai wanggu dan sampel air sungai rabam.
C. Prosedur kerja
1. Preparasi sampel
Diambil 50 mL sampel dan dimasukkan ke dalam gelas kimia 100 mL.
ditambahkan 2,5 mL HNO3 pekat kemudian diaduk dan diuapkan di atas hot plate
sampai volumenya menjadi ±15 mL. Setelah itu ditambahkan lagi 2,5 mL HNO3
pekat, ditutup dengan kaca arloji dan dipanaskan kembali sampai warna larutan
mengencerkan larutan stock dengan larutan blanko ke dalam labu ukur 50 mL.
4. Pengukuran
larutan sampel.
Lampiran-Lampiran
Lampiran 1
1. Preparasi sampel
a. Preparasi larutan sampel air sungai rabam
Larutan Sampel