Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN KIMIA ANALITIK KI2221

TITRASI KONDUKTOMETRI

Nama : Prisanti Uni Arta


NIM : 10510016
Kelompok : 2
Tanggal Percobaan : 2 April 2013
Tanggal Laporan : 9 April 2013
Asisten : Novita Marini (10509060)

LABORATORIUM KIMIA ANALTIK


PROGRAM STUDI KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

TITRASI KONDUKTOMETRI

I.

Tujuan Percobaan
Menentukan konsentrasi asam asetat, NaOH, dan HCl dalam sampel dengan
metode titrasi konduktometri
Menentukan tetapan disosiasi asam lemah dari data hantaran yang diperoleh

II.

Teori Dasar
Hantaran larutan didefinisikan sebagai kemampuan larutan untuk
menghantarkan arus listrik. Hantaran larutan bergantung pada jumlah,
ukuran, dan muatan ion yang terdapat di dalam larutan. Secara sederhana,
hantaran larutan berbanding lurus dengan bertambahnya ion-ion untuk
menghantarkan arus listrik jika ukurannya makin kecil dan muatan yang
dimiliki makin besar.
Tetapan disosiasi asam lemah digunakan untuk menentukan tetapan disosiasi
asam asetat diperlukan data titrasi asam lemah dengan natrium hidroksida;
data titrasi asam klorida dengan natrium hidroksida.
HOAc + H2O H3O+ + OAcL = L HOAc / L HOAc (100%)
Dengan L sebagai hantaran terkoreksi
Pengaruh penambahan titran
Nilai hantaran yang digunakan untuk membuat kurva titrasi konduktometri
harus dikoreksi menggunakan persamaan:
L =

V +v
V

.L

Dengan L merupakan hantaran terkoreksi, V merupakan volume sampel, dan


v merupakan volume yang ditambahkan.
III.

Cara Kerja
Nyalakan konduktometri dan kalibrasi dengan KCl 0,1 M. Masukkan nilai 12,88
mS/cm sebagai nilai hantaran. Encerkan larutan sampel sampai tanda batas
dan kocok. Pipet 25 mL larutan HCl yang telah diencerkan ke gelas piala 250
mL ditambah air bebas mineral 150 mL. Tempatkan larutan diatas pengaduk
magnetik dan jalankan. Hentikan pengadukan. Celupkan sel hantaran dan
catat hantaran jenis awal larutan. Tambah 1 mL NaOH dan aduk. Hentikan
pengadukan dan catat hantaran jenis larutan. Lakukan pencatatan hantaran
jenis larutan setiap penambahan 1 mL larutan baku hingga volume larutan
baku 10 mL. Buat kurva titrasi konduktometri dengan mengalirkan nilai
hantaran

jenis yang

telah

dikoreksi

dengan

volume

titran.

Tentukan

konsentrasi HCl. Dengan cara yang sama, lakukan titrasi larutan sampel asam
asetat dengan NaOH dan tentukan konsentrasi asam asetat dalam sampel.
Dengan cara yang sama juga, lakukan titrasi sampel NaOH dengan larutan

baku asam asetat. Tentukan konsentrasi asam asetat dalam sampel. Bilas sel
hantaran dan detektor suhu lalu keringkan dengan kertas saring.
IV.

Data Pengamatan
M NaOH standar = 0,1996 M
M CH3COOH standar = 0,2216M
Titrasi HCl dengan NaOH
standar

Volume Titran

Hantaran

(HCl)
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

(ms)
6,78
5,87
4,92
4,27
3,51
2,73
1,99
2,12
2,63
3,14
3,62

Titrasi CH3COOH dengan


NaOH standar

Volume
Titran

Hantar

CH3COO

an

H (ml)

(ms)
0,277
0,321
0,495
0,702
0,906
1,121
1,316
1,51
1,95
2,5
3,05

0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Titrasi NaOH dengan CH3COOH standar


Volume NaOH

Hantaran

(ml)

(ms)
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

V.

3,62
3,38
2,87
2,42
1,92
1,47
1,31
1,304
1,29
1,28
1,28

Hasil Perhitungan
Menentukan konsentrasi sampel
Titrasi sampel HCl oleh NaOH standar
Tentukan hantaran terkoreksi terlebih dahulu

L' =

V +v
L
V

Maka dapat ditentukan, dengan memasukan nilai yang diketahui pada


tabel yang tersedia, seperti pada contoh

L' =

25 mL +1 mL
x 5,87 mS=6,1048 mS
25 mL

Lakukan hal yang sama pada titrasi lainnya sehingga diperoleh tabel
sebagai berikut:
Volume
Penambahan
(ml)
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

L' (ms)
6,78
6,1048
5,3136
4,7824
4,0716
3,276
2,4676
2,7136
3,4716
4,2704
5,068

dari data di atas, akan diperoleh kurva dengan dua regresi:

8
7
f(x) = - 0.64x + 6.67

6
5

f(x) = 0.79x - 2.8


Linear ()

4
3

Linear ()

2
1
0
0

10

12

dari kurva tersebut, ditentukan volumenya


0,7862x - 2,8018 = -0,6366x + 6,6668
x

= 6,655 ml

Untuk menentukan konsentrasi sampel HCl


n HCl
= n NaOH
V HCl x M HCl
= V NaOH x M NaOH
25 mL x M HCl
= 6,655 mL x 0,1996 M
M HCl
= 0,053 M
M HCl awal

100
x 0,052 M =0,2125 M
25

Titrasi sampel CH3COOH oleh NaOH standar


Tentukan hantaran terkoreksinya terlebih dahulu (seperti cara pada point
sebelumnya)
Sehingga diperoleh data sebagai berikut:

Volume

Hantara

Titran

Hantar

CH3COOH

an

Terkorek

(ml)

(ms)
si (ms)
0,277
0,277
0,321 0,33384
0,495
0,5346
0,702 0,78624
0,906 1,05096
1,121
1,3452
1,316 1,63184
1,51
1,9328
1,95
2,574
2,5
3,4
3,05
4,27

0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Gunakan data untuk membuat kurva sehingga diperoleh dua buah


persamaan garis:
4.5
4

f(x) = 0.78x - 3.62

3.5
3
2.5

Linear ()

2
f(x) = 0.25x + 0.12

1.5

Linear ()

1
0.5
0
0

0,7838x - 3,6178
x

10

12

= 0,2473x + 0,1208
= 6,968 ml

Untuk menentukan konsentrasi sampel CH 3COOH


n CH3COOH
= n NaOH
V CH3COOH x M CH3COOH= V NaOH x M NaOH
25 mL x M CH3COOH
= 6,968 mL x 0,1996 M
M CH3COOH
= 0,056 M

M CH3COOH awal

100
x 0,056 M=0,223 M
25

Titrasi sampel NaOH oleh CH3COOH standar


Ditentukan hantaran terkoreksinya,
Hantara
n
Volume NaOH

Hantaran

Terkorek

(ml)

(ms)

si (ms)
3,62
3,5152
3,0996
2,7104
2,2272
1,764
1,6244
1,66912
1,7028
1,7408
1,792

0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

3,62
3,38
2,87
2,42
1,92
1,47
1,31
1,304
1,29
1,28
1,28

Dari data di atas, akan diperoleh kurva sebagai berikut:


4
f(x) = - 0.37x + 3.76

3.5
3
2.5

Linear ()

2
f(x) = 0.04x + 1.38

1.5

6 7 8 9 10
Linear (6 7 8 9 10)

1
0.5
0
0

10

12

0,0407x + 1,3803 = -0,3701x + 3,7617


x = 5,797 ml
Untuk menentukan konsentrasi sampel NaOH
n CH3COOH
= n NaOH

V CH3COOH x M CH3COOH= V NaOH x M NaOH


5,797 mL x 0,2216 M
= 25 mL x M NaOH
M NaOH
= 0,0514 M
M NaOH awal

100
x 0,0514 M =0,206 M
25

Menentukan Tetapan Disosiasi Asam Lemah


Untuk menentukan tetapan disosiasi, perlu diketahui L berdasarkan
percobaan:
o Dari Titrasi NaOH standar-HCl
y = 0,7862x - 2,8018 = 0,7862 (6,655) 2,8018 = 2,430 ms
- Dari data titrasi NaOH standar dan CH3COOH, diperoleh:
y = 0,2473x + 0,1208
= 0,2473 (6,698) + 0,1208 = 0,1777 ms
LHOAc (100%) = LNaOAc + LHCl - LNaCl
= 0,1777 + 6,78 - 2,430 = 4,5277 Ms

L HOAc

0,277
=
=
=0,0612
L HOAc (100 ) 4,5277
2

Ka=

2 C (0,0612) x 0,2216 M
=
=8,83 x 104
1
(10,0612)
-

Dari data titrasi CH3COOH standar dengan NaOH


y = 0,0407x + 1,3803
= 0,0407 (5,797) + 1,3803 = 1,616 Ms
LHOAc (100%) = LNaOAc + LHCl - LNaCl

L HOAc
L HOAc(100 )

= 1,616 + 6,78 2,430 = 5,966 Ms

0,277
=0,0464
5,966

2 C (0,0464) x 0,2216 M
Ka=
=
=5,01 x 104
1
(10,0464)
VI.

Pembahasan
Titrasi konduktometri adalah metode yang digunakan berdasarkan
pengukuran hantaran listrik yang terjadi ketika analit dan titran dicampurkan.
Perubahan yang terjadi kemudian dapat digunakan sebagai landasan dalam
menentukan hubungan volume dan hantaran tersebut sehingga dapat
diketahui berapa volume titran yang digunakan.
Dari sini, dapat ditentukan konsentrasi yang ingin diketahui dari sampel
melalui :
V1M1= V2M2

Dari data hantaran, tetapan disosiasi dan Ka asam lemah juga bisa
didapatkan melalui perhitungan.
Pada percobaan ini, digunakan alat bernama konduktometri. Prinsip kerja
dalam alat konduktimeter berkaitan dengan daya hantar listrik dan suatu
larutan yang berhubungan dengan jenis dan konsentrasi ion di dalam larutan
serta muatan ion yang ada, bagian-bagian dari konduktimeter ini adalah
sumber listrik yang didasarkan pada arus AC. Sel terdiri dari sepasang
elektrode berupa logam yang dilapisi dengan logam untuk menambah
efektivitas permukaan elektrode (Zemansky, 1962 : 157). Selain itu,
kemampuan suatu ion dalam menghantarkan listrik, ditentukan oleh ukuran,
jenis, dan besar muatan, sehingga besarnya hantaran listrik yang terbaca
dapat dijadikan patokan. Tahanan jenis yang digunakan untuk pengukuran
daya hantar.
Sehingga terdapat jelas perbedaan antara titrasi ini dengan titrasi biasa.
Pada titrasi biasa, kita menggunakan mutlak volume titran yang digunakan
untuk mengetahui konsentrasi analit sedangkan pada titrasi ini kita
berpatokan pada hantaran yang terkoreksi. Pada titrasi konduktometri juga
tak ada penggunaan indikator sehingga kesalahan dalam pengamatan warna
tidak mungkin terjadi. Hal lain juga mengenai titik ekuivalen. Dan juga, pada
titrasi konduktometri, tidak perlu dilakukan pembakuan.
Dari hasil perhitungan, diperoleh nilai Ka dan yang berbeda saat
menggunakan NaOH standar-CH3COOH (sampel) dan CH3COOH standar
NaOH sampel. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh adanya perbedaan jumlah
ion yang ada. Karena banyaknya hantaran juga dipengaruhi oleh jumlah ion
yang ada dalam larutan.
Bentuk kurva dari hasil percobaan didapat dalam tren yang beragam. Pada
saat titrasi HCl-NaOH, diperoleh penurunan terlebih dahulu. Hal ini karena
adanya ikatan yang terjadi antara H+ dengan ion OH- membentuk H2O. Hal ini
kemudian berdampak pada berkurangnya jumlah ion sehingga nilai hantaran
yang diperoleh juga menurun. Namun pada saat tertentu, (dua persamaan
berpotongan), hantaran akan kembali naik.
Untuk CH3COOH dan NaOH sendiri, tidak dimungkinan pembentukan H 2O
dengan mudah (semudah pada HCl) karena CH 3COOH merupakan asam lemah
yang cukup sukar melepaskan H+ nya dibanding HCl. Hal inilah yang

menyebabkan penurunan yang terjadi tidak terlalu drastis. Hal membuat


kurva tidak securam pada titrasi HCl-NaOH.
Hasil perhitungan dari percobaan ini cukup berbeda dari literatur (baik
dengan NaOH standar- CH3COOH maupun NaOH sampel-CH3COOH) Meski
begitu, selisih yang lebih kecil diperoleh melalui titrasi konduktometri antara
NaOH standar dan CH3COOH sebagai sampel. Yakni sebesar

8,83 x 104

( literatur : 17,5 x 10-4).


Kesalahan yang mungkin terjadi dapat disebabkan oleh perbedaan waktu
pengadukan sehingga kehomogenan larutan tidak sama ataupun kebersihan
saat elektroda dicuci. Sehingga jumlah ion yang ada berbeda dari yang
diharapkan kemudian hantaran yang terbaca memiliki faktor kesalahan.
VII.

Kesimpulan
- Konsentrasi masing-masing sampel yang digunakan dalam percobaan
menggunakan metode titrasi konduktometri adalah : NaOH (

0,206 M , CH 3 COOH ( 0,223 M , dan HCl(0,2125 M )


-

Tetapan Disosiasi asam lemah (Asam Asetat) yang diperoleh adalah


Dengan CH3COOH standar-NaOH sampel

5,01 x 104 , sementara

untuk CH3COOH sampel dan NaOH standar diperoleh :


VIII.

8,83 x 104

Daftar Pustaka
Christian, G.D.; O Reilly, J.E.Instrumental Analysis 2nd Ed., Allyn and Bacon.,
Inc., Boston, 1986

Skoog,D.A. Principles of Instrumental Analysis3rd ed. Saunders College Publishing.


Philladelphia.1985
Chem-is-try.org (8 April 2013: 23:00)
Catatankimia.com (8 April 2013 : 23:00)
Harvey, David. 2000. Modren Analytical Chemistry.New York: Mc-Graw-Hill
Higher Education ( chapter 9 : page 350, 274-277)

Anda mungkin juga menyukai