Anda di halaman 1dari 18

TUGAS MAKALAH

ANALISIS INSTRUMEN
“Polarografi”

Disusun Oleh :

Sintia Martina Lubis

Ummi M. A. Sari

Dosen Pengampu:

Dolfina C Koirewoa, S.Pd., M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS CENDERAWASIH

JAYAPURA

2019

1
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa


atas kebaikan serta petunjuk-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
makalah ini. Makalah ini disusun bertujuan untuk memenuhi tugas serta
untuk memahami lebih dalam materi spektrometri absorpsi atom (AAS).

Tidak lupa juga kami mengucapkan “terima kasih”, kepada Dosen


pengajar mata kuliah Analisis Instrumen, ibu Dolfina C. Koirewoa,
S.Pd.,M.Pd yang dengan kerelaannya menyempatkan untuk mengajar dan
membimbing kami mahasiswa/i pendidikan kimia.

Demikian makalah ini, harapan kami semoga makalah ini


bermanfaat untuk kita semua, kritik dan saran yang membangun selalu kami
nantikan demi perbaikan dalam makalah kami.

Jayapura, 19 Desember 2019

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kemajuan sains dan teknologi mempengaruhi perkembangan kimia analisis.


Seiring dengan perkembangan tersebut, sekarang ini telah tersedia bermacam-
macam peralatan mutakhir untuk memperoleh data kualitatif maupun kuantitatif
tentang komposisi suatu zat. Dengan alat analisis yang canggih pekerjaan-pekerjaan
analisis kimia dapat dilakukan dengan cepat, tepat, akurat dan memerlukan
cuplikan yang sedikit.
Beberapa metode analisis kimia yang biasa digunakan, baik yang
konvensional maupun yang menggunakan instrumen adalah sebagai berikut:
 Analisis gravimetri yang digunakan dalam pengukuran berat suatu unsur
atau senyawa tertentu.
 Analisis volumetri meliputi titrasi asam basa, pengendapan, pembentukan
komplek, oksidasi reduksi.
 Ekstraksi, digunakan untuk memisahkan suatu komponen dari
campurannya dengan menggunakn pelarut.
 Kromatografi, digunakan untuk memisahkan suatu komponen zat
berdasarkan perbedaan migrasi komponen-komponen dalam suatu zat
tersebut.
 Spektroskopi, menganalisis spesies kimia dan menelaah interaksinya
dengan radiasi elektromagnetik.
 Elektoanalisis, meliputi polarografi, potensiometri, konduktometri.
Metode polarografi merupakan salah satu metode yang banyak digunakan
untuk menentukan kandungan ion-ion tertentu di dalam suatu larutan berdasarkan
prinsip elektrolisis. Untuk lebih memahami tentang metode polarografi ini, maka
penulis akan membahas lebih mendalam tentang metode ini.

1.2 Rumusan Masalah


 Apakah pengertian polarografi?

3
 Bagaimana prinsip kerja dan analisis polarografi?
 Bagaimana set alat polarografi?
 Apa saja jenis-jenis polarografi?
 Bagaimana aplikasi polarografi?

1.3 Tujuan
 Untuk mengetahui pengertian polarografi
 Untuk mengetahui prinsip kerja dan analisis polarografi
 Untuk mengetahui set alat polarografi
 Untuk mengetahui jenis-jenis polarografi
 Untuk mengetahui aplikasi polarografi

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Polarografi


Polarografi merupakan suatu metode analisis yang didasarkan pada kurva
arus tegangan yang diperoleh secara elektrolisis. Jadi peristiwa redoks digunakan
di dalam metode ini, terutama reduksi. Ion-ion logam dan senyawa organik yang
dapat direduksi bisa ditentukan jenis maupun konsentrasinya dengan metode ini. Selanjutnya
teknik polarografi ini dijadikan dasar bagi pengembangan metode voltametri. Atau
dapat dikatakan metode polarografi merupakan sub bagian voltametri
dengan menggunakan elektroda tetes merkuri (dropping mercury electrode, DME).
Polarografi adalah suatu teknik elektroanalisis yang memperoleh informasi dari
analit berdasarkan kurva arus-potensial {i = f(E)}, dengan melakukan pengukuran
arus listrik (i) sebagai fungsi potensial (E) yang diberikan. Di dalam polarografi
dapat dipelajari hubungan antara konsentrasi dengan potensial dan arus.

2.2 Prinsip Kerja dan Analisis Polarografi

Sel elektrolisis merupakan bagian yang paling penting dari polarograf. Sel
ini dapat ditulis sebagai:
SCE // Mn+ (x M) Hg

Sel terdiri dari 2 elektroda yaitu elektroda kalomel sebagai elektroda


pembanding dan elektroda tetes raksa (DME / dropping mercury electrode) sebagai
elektroda indikator dan pipa saluran gas N2, semuanya dicelupkan ke dalam larutan
yang sedang dianalisis. Gas N2 dimasukkan untuk mengusir gas O2 yang terlarut
karena O2 dapat direduksi.
Pereduksian O2 terjadi dalam 2 tahap pada proses ini:

O2 + 2H++ x  H2O2

5
H2O2 + 2H++ x  2H2O
Oleh karena elektroda Hg bekerja pada pengukuran ini maka elektroda Hg
disebut working elektrode. Reaksi reduksi terjadi pada permukaan air raksa. Bila
larutan mengandung ion logam Mn+, maka semua ion logam akan bergerak menuju
permukaan tetesan Hg untuk direduksi. Ion logam berubah menjadi amalgam
dengan Hg.

Mn+ + ne + Hg (s) M (Hg)

Selama reaksi reduksi berlangsung arus akan mengalir dan jumlahnya dapat
teramati, biasanya dinyatakan dalam mikroampere. Reaksi reduksi ini berlangsung
pada harga potensial tertentu, bergantung pada jenis zat/ion yang sedang direduksi.

Selama pengukuran berlangsung, air raksa diteteskan secara teratur dengan


besar tetesan tertentu. Umumnya elektroda Hg dipakai dalam metode polarografi
karena dengan penetesan yang teratur diperoleh permukaan elektroda yang selalu
segar dan bersih sehingga reaksi reduksi berlangsung cepat. Elektrode-elektrode
platina (Pt) dan emas (Au) juga dapat diapakai dalam metode polarografi.

Polarogram

Polarogram adalah kurva yang diperoleh dari pengukuran secara polarografi


yang menyatakan hubungan antara arus (µA) dengan potensial (volt). Contoh bentuk
polarogram bisa dilihat pada gambar berikut:

6
Pengukuran polarografi menghasilkan grafik (kurva) yang menyatakan
hubungan antara arus (mA) dan potensial (Volt). Sumbu horisontal diberi nama potensial
(volt) sedangkan sumbu vertikal diberi nama arus (µA). Arus konstan yang
diperoleh setelah peningkatan arus secara tajam disebut limiting current, sedangkan
arus konstan yang diperoleh sebelum peningkatan arus secara tajam disebut
residual current. Limiting current (i1) dihasilkan pada pengukuran analit,
sedangkan residual current dihasilkan pada pengukuran larutan blangko sebelum
analit ditambahakan.

Perbedaan antara limiting current dengan residual curent disebut arus


difusi, id . Harga potensial ketika arus mulai meningkat disebut potensial
penguraian (decomposisting potensial).
Analisa kualitatif dalam polarografi didasarkan pada potensial setengah
gelombang (E1/2). Sedangkan analisa kuantitatif menggunakan besarnya arus difusi.
Dari kurva tersebut di atas ada beberapa istilah yang perlu diketahui, yaitu:

 Potensial penguraian (potensial dekomposisi) adalah potensial dimana


terjadi peningkatan arus yang tajam

 Arus limit (il) adalah arus konstan yang diperoleh setelah terjadi
peningkatan arus secara tajam. Arus ini diperoleh pada saat pengukuran
analit.

 Arus residu (ir ) adalah arus konstan yang diperoleh sebelum


terjadipeningkatan arus yang tajam. Arus ini diperoleh pada saat
pengukuran blanko.

 Arus difusi (id) diperoleh dari selisih antara arus limit dengan arus residu, jadi
id = i1- ir . Arus difusi bergantung pada konsentrasi zat yang direduksi, oleh karena itu
penting untuk analisa secara kuantitatif (persamaan Ilkovic).

 Potensial setengah gelombang (E1/2) adalah harga potensial pada setengah


arus difusi (id1/2 ). Potensial setengah gelombang tergantung pada jenis zat
yang direduksi, oleh karena itu penting untuk analisis kualitatif.

7
Pada polarogram jumlah gelombang arus sesuai dengan jumlah zat yang
dapat direduksi. Jadi dalam satu polarogram dapat ditentukan konsentrasi beberapa
zat dalam waktu bersamaan.
Telah disinggung sebelumnya bahwa nilai E1/2 adalah penting untuk analisis
kualitatif. Hal ini karena nilai E1/2 adalah khas untuk untuk suatu ion pada kondisi
tertentu. Nilai E1/2 tidak tergantung pada konsentrasi ion yang diteliti, asal kondisi
larutan tetap. Nilai E1/2 berbagai ion dapat ditemui pada literatur, yaitu nilai E1/2
terhadap elektroda kalomel jenuh. Karena nilai E1/2 merupakan besaran yang
spesifik, dengan jalan menetapkan nilai E1/2 pada polarogram dan
membandingkannya dengan niai yang terdapat pada literature, maka pada
prinsipnya akan dapat diketahui jenis ion dalam larutan yang diperiksa (analisis
kualitatif).
Ada beberapa peristiwa yang menyebabkan timbulnya arus, diantaranya
adalah peristiwa mekanik, difusi dan elektrostatik. Pada polarografi, arus yang
diinginkan adalah arus yang berasal dari peristiwa difusi. Oleh karena itu, arus lain
yang timbul harus dihilangkan. Caranya dengan menghindari terjadinya goncangan
untuk arus yang timbul karena peristiwa mekanik dan menambah suatu elektrolit
tertentu untuk menghindari timbulnya arus karena peristiwa elektrostatik.
Prinsip Dasar Hubungan Arus dan Konsentrasi
Dasar dari polarografi adalah elektrolisis dari suatu larutan
yang mengandung analit eletroaktif, artinya zat-zat yang dapat dioksidasi secara
listrik (electrooxidable) dan yang dapat direduksi secara listrik (electroreductible)
pada elektroda tetes air raksa. Misalnya dalam larutan mengandung ion logam, Mn+,
maka akan terjadi reaksi reduksi secara listrik : Mn+ + ne + Hg (s) M (Hg)

Apabila elektroda elektroda pada sel polarografi tersebut bekerja , maka


reaksi reduksi akan terjadi pada permukaan air raksa. Oleh Karena itu untuk larutan
yang mengandung ion logam Mn+ akan direduksi pada permukaan tetes air raksa (Hg)
sesuai reaksi. Dengan notasi sel adalah: SCE // Mn+(x M) / Hg

Selama reaksi berlangsung dengan potensial tertentu, yang dapat diamati


adalah arus yang mengalir (µA) dan air raksa yang akan menetes dengan besaran
tetes tertentu. Seorang ahli kimia yang bernama Ilkovic telah mempelajari perilaku
tetes air raksa yang dikenal dengan persamaan Ilkovic , yaitu:

8
Id = 607 . n . D1/2. m2/3. t1/6. C

Dimana: Id= arus difusi (µA)

607 = koefisien persamaan Ilkovic

n = jumlaah electron yang terlibat

D = koefisien difusi

m = kecepatan mengalir Hg( mg/dt)

t = waktu yang diperlukan untuk setiap tetesan (dt)

C = konsentrasi (mol/l)

Dari persamaan diatas dapat dilihat adanya hubungan yang linier antara
arus difusi dengan konsentrasi, oleh karena itu polarografi berguna adalam analisis
kualitatif.

Perpindahan materi yang berlangsung di dalam larutan pada umumnya dapat


terjadi dengan 3 cara:

1. Perpindahan secara migrasi


Materi yang bermuatan karena adanya gaya tarik menarik elektrostatik,
maka materi bermuatan bergerak menuju kutub dengan muatan yakni
kation-kation menuju katoda dan anion-anion menuju anoda.
2. Perpindahan secara difusi
Partikel-partikel mengalir dari daerah yang lebih rapat (pekat) menuju
daerah yang lebih renggang.
3. Perpindahan secara konveksi
Pengaruh temperatur dan goyangan atau pengadukan menyebabkan
partikel berpindah dari tempat satu ke tempat lain.
Dari ketiga jenis perpindahan tersebut menyebabkan laju
perpindahan massa yang berimplikasi pada besarnya arus total (itot) yang terjadi :

it = im+ id+ ik dimana : it = arus total

im = arus migrasi

id = arus difusi

9
ik = arus konveksi

Dalam polarografi, diusahakan agar arus yang terukur adalah semata-mata


berasal dari arus difusi saja, maka im dan ik harus dihilangkan atau diperkecil. Arus
konveksi dapat dikurangi dengan cara melakukan percobaan tanpa pengadukan dan
arus migrasi dikurangi atau ditekan dengan penggunakan elektrolit pendukung.

Prinsip Dasar Hubungan Arus-Potensial


Bila polarografi bekerja, maka reaksi yang terjadi pada pemukaan elektroda
adalah

Mn++ ne + Hg (s) M (Hg)

Bila reaksi reversible maka pada suhu 250C, besarnya potensial tetes air
raksa adalah

0,0592 𝑖
𝐸𝑑.𝑒 = 𝐸1⁄ − 𝑙𝑜𝑔
2 𝑛 𝑖𝑑 − 𝑖

Dengan : Ed.e = potensial elektroda tetes air raksa

E1/2 = potensial setengah gelombang

i = arus yang sesuai dengan kecepatan difusi

id = arus difusi

Analisis Kuantitatif

Analisis kuantitatif ini dapat dilakukan dengan banyak cara, antara lain:

 Kurva Kalibrasi

Pada cara kurva kalibrasi, dibuat kurva kalibrasi dengan jalan melakukan
pengukuran secara polarografi terhadap sejumlah larutan yang diketahui
konsentrasinya kemudian dibuat kurva antara id vs C. Pada kondisi yang sama
diukur larutan cuplikan sehingga konsentrasi cuplikan dapat diketahui dari id yang
diperoleh yang kemudian di plotkan pada kurva kalibrasi.

10
 Penambahan Standar

Pada cara penambahan standar, larutan cuplikan dengan volume V1 diukur


arus difusinya dan diperoleh arus sebesar id1 . Larutan standar dengan konsentrasi
Cs ditambahkan ke dalam cuplikan dengan volume V2 dan memberikan arus sebesar
id2 . Bila konsentrasi cuplikan sama dengan Cx maka:

𝑖𝑑.1 ≈ 𝐶𝑥
𝑉1 𝐶𝑥 𝑉2
𝑖𝑑.2 ≈ + 𝐶
𝑉1 + 𝑉2 𝑉1 + 𝑉2 𝑠
𝑖𝑑.2 𝑉1 𝑉2 𝐶𝑠
≈ +
𝑖𝑑.1 𝑉1 + 𝑉2 𝑉1 + 𝑉2 𝐶𝑥

 Titrasi Voltametri atau Titrasi Amperometer

Pada titrasi amperemeter diperoleh kurva antara id (µA) dengan volume titran
(ml). Dari kurva tersebut dapat digunakan untuk menentukan titik ekivalen bila
salah satu atau kedua pereaksi dapat direduksi pada permukaan elektroda dengan
potensial tertentu. Contoh kurva amperemeter:

11
2.3 Set Alat Polarografi

Susunan alat polarografi terdiri atas:

 Sel polarografi

Dalam sel polarografi terdapat komponen-komponen sebagai berikut:

a. Elektroda pembanding
Dalam sel polarografi elektroda pembanding yang digunakan adalah
elektroda kalomel jenuh (SCE).

b. Elektroda indikator

Dalam hal ini elektroda yang digunakan adalah elektroda tetes air raksa
(DME). Digunakannya DME karena elektroda ini mempunyai daerah
elektroaktivitas yang luas dan merupakan elektroda yang selalu segar
permukaannya sehingga reaksi reduksi dapat berlangsung dengan cepat.
Elektroda merkuri merupakan elektroda kerja dalam sistem polarografi,
disamping 2 elektroda yang lain yaitu elektroda pembanding (Ag/AgCe
atau kolonel jenuh) dan elektroda pembantu atau Auxiallary elektroda (Pt
atau Au). Ketiga elektroda ditempatkan dalam satu tabung yang
mengandung analit. Adapun bentuk skema elektroda tersebut adalah
sebagai berikut :

c. Pipa saluran gas N2


Pipa ini dimaksudkan untuk mengusir gas O2 yang kemungkinan terlarut
dalam larutan yang sedang dianalisis.

12
 Potensiostat

Potensiostat merupakan bagian instrument yang terdiri dari rangkaian listrik


yang berguna untuk menjaga potensial dan mengatur potensial tetap pada
nilai tertentu.
Secara sederhana

 Alat pembaca (Read out)


Read out merupakan sebuah alat yang digunakan untuk membaca arus
secara digital atau melalui computer. Secara keseluruhan, alat polarografi
dapat digambarkan sebagai berikut :

13
2.4 Jenis-Jenis Polarografi

1. Polarografi DC (Arus Searah)

Polarografi DC adalah metode orisinil yang diperkenalkan oleh Heyrovsky


pada tahun 1922, yang membentuk dasar polarografi sebagai suatu metode analitik
elektrokimia klasik.

Tegangan DC yang meningkat secara linear dengan waktu dipakai disebelah


sel pengukur. Arus yang dihasilkan, i , pada elektroda kerja direkam. Grafik
arus/tegangan atau polarogram ini dapat mengandung satu atau lebih tingkatan.

2. Polarografi AC (Arus bolak-balik)

Tegangan AC yang kecil dan berfrekuensi rendah disuperimposisikan


(ditindihtepatkan) pada ramp tegangan DC. Hal ini membawa kepuncak arus dalam
daerah tingkatan polarografi DC, nilai arus baik sebelum dan setelah tingkatan
menjadi lebih rendah.

14
Polarografi AC memiliki kepekaan dengan adanya zat-zat yang bersifat
aktif-permukaan. Dibandingkan polarografi DC, polarografi AC memberikan
pemisahan yang lebih baik terhadap tingkatan yang berdekatan

3. Polarografi Denyut
4.

Dalam semua metode polarografi, denyut tegangan persegi tunggal pada


durasi yang singkat digunakan pada sel pengukur untuk setiap tetesan merkuri.
Berbagai jenis polarografi denyut dapat dibedakan sesuai dengan fungsi tegangan
dan metode penentuan arusnya, dua yang terpenting adalah polarografi denyut
diferensial dan polarografi denyut normal.

 Polarografi Denyut Diferensial

15
Polarografi denyut diferensial adalah metode yang bermanfaat terutama
untuk penyelidikan dan penentuan zat-zat yang bersifat “tak reversibel”,
yakni zat-zat yang pada reaksi depolarisasi secara keseluruhan bersifat
sangat lembam (contohnya kebanyakan senyawa-senyawa organik).

 Polarografi Denyut Normal

Dimulai dari tegangan dasar denyut yang konstan dan bersifat dapat diatur,
masing-masing denyut tegangan dihasilkan yang amplitudonya ditentukan
oleh peningkatan ramp tegangan DC secara linear. Selama waktu hidup
masing-masing tetesan hanya satu denyut tegangan yang dipakai.

2.5 Aplikasi Polarografi

 Menganalisis ion-ion logam dan anion-anion anorganik seperti IO dan NO


DAN dalam 2 AB-DDR polarografi digunakan untuk penentuan seng dalam
insulin.
 Menganalisis gugus fungsi senyawa organic seperti karbonil, asam
karboksilat dan senyawa karbonil yang memiliki ikatan rangkap.
 Untuk penentuan kualitatif dan kuantitatif pada senyawa organic, anorganik
dan sampel biologi.
 Digunakan pada analisis farmasi yaitu untuk penentuan kadar dengan
adanya zat bantu galenik.
 Digunakan pada analisis farmasi yaitu untuk penentuan kadar dengan
adanya zat bantu galenik.
 Pada USP XX polarografi digunakan untuk penentuan kadar suspensi oral
nitrofurantoin, tablet asetazolamid dan tablet diklorfenamid
 Polarografi denyut untuk penentuan emas kadar rendah (-2ppm) dalam
larutan campuran bersama perak dan tembaga tanpa pemisahan.

16
BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan

Polarografi adalah suatu teknik elektroanalisis yang memperoleh informasi dari


analit berdasarkan kurva arus-potensial {i = f(E)}, dengan melakukan pengukuran
arus listrik (i) sebagai fungsi potensial (E) yang diberikan. Di dalam polarografi
dapat dipelajari hubungan antara konsentrasi dengan potensial dan arus.

3.2 Saran

17
DAFTAR PUSTAKA

BAGOTSKY, V. S. (2006). FUNDAMENTALS OF ELECTROCHEMISTRY.


Moscow, Russia: A JOHN WILEY & SONS, INC.

R.A. DAY, JR & A.L. UNDERWOOD (2002). ANALISIS KIMIA


KUANTITATIF/EDISI KEENAM. Jakarta: ERLANGGA

18

Anda mungkin juga menyukai