Mn3O4 adalah mineral berwarna hitam, yang dapat dibuat dari oksida mangan dengan
pemanasan hingga suhu 1000̊ C di udara. Semua mangan dioksida dapat merduksi
MnO2dengan hydrogen membentuk oksida dengan tingkat oksidasi terendah yang berwarna
keabu-abuan kehijauan. MnO2 juga bersifat anti ferromagnetic dibawah temperature 92 K,
sedangkan Mn3O4 bersifat ferrimagnetik di bawah temperature 43 K.
Ion mangan (III) tidak stabil, tetapi ada kompleks yang mengandung mangan dalam
keadaan oksidasi +3. Mudah direduksi menjadi mangan (II). Mangan (IV) oksida stabil dalam
larutan basa dan berwarna hijau. Pada penetralannya terjadi reaksi disproporsionasi,
terbentuk endapan mangan dioksida dan ion manganat (VII) atau permanganate. Jika
mangan (IV) oksida diolah dengan asam, terbentuk ion-ion mangan (II). Senyawa mangan
(VII) mengandung ion MnO4-. Permanganate alkali adalah senyawa stabil yang menghasilkan
larutan warna lembayung. Semuanya merupakan zat pengoksidasi kuat ( Shevla, 1990:
135).
C. PROSEDUR KERJA
I. Mangan (VI)
1. Dimasukkan masing-masing 5 mL KMnO40,01 Warna KMnO4 0,01 M adalah ungu.
M kedalam tabung A dan B
3. Larutan dalam tabung A disaring begitu juga Setelah disaring, filtrate dari larutan yang
larutan dalam tabung B ditambahkan asam berwarna ungu,
sedangkan filtrate yang dihasilkan dari
larutan yang ditambahkan basa berwarna
hijau.
4. Larutan hasil penyaringan pada tabung B Filtrate dari larutan yang ditambahkan
yang berwarna hijau ditambahkan dengan basa yaitu warna hijau, ditambahkan
H2SO4 encer dan menghasilkan larutan
berwarna merah dan setelah didiamkan
beberapa lama dalam larutan tebentuk
butiran-butiran berwarna merah.
5mL H2SO4 encer
4. Larutan pada gelas kimia berlabel A Saat didinginkan larutannya menjadi agak
didinginkan. kental dan terdapat endapan berwarna
putih.
2. Perhitungan
a. Mangan (VI)
Dalam Asam
2MnO4- + 2e- -------------> 2MnO42- E0sel = + 0,56 volt
MnO2 + 2H2O -------------> MnO42- + 4H+ + 2e-E0sel = - 2,26 volt +
2MnO4- + MnO2 + 2H2O -------------> 3MnO42- + 4H+ E0sel = -1,70 volt
Dalam Basa
2MnO4- + 2e- -------------> 2MnO42- E0sel = + 0,56 volt
MnO2 + 4OH- -------------> MnO42- + 2H2O + 2e-E0sel = - 0,59 volt +
2MnO4- + MnO2 + 4OH- -------------> 3MnO42- + 2H2O E0sel = -0,03 volt
b. Mangan (III)
MnO4- + 8H+ + 5e- -------------> Mn2+ + 4H2O E0 = + 1,51 volt
Mn2+ -------------> 5Mn3+ + 5e- E0 = - 1,51 volt +
MnO4- + 4 Mn2+ + 8H+ -------------> 5Mn3+ + 4H2OE0 sel = 0 volt
E. PEMBAHASAN
Mangan adalah suatu unsur kimia yang mempunyai nomor atom 25 dan memiliki symbol
Mn. Logam mangan berwarna putih keabu-abuan. Mangan termasuk logam berat dan
sangat rapuh tetapi mudah teroksidasi. Logam dan ion mangan bersifat paramagnetic. Hal
ini dapat dilihat dari obital d yang terisi penuh pada konfigurasi elektron.
Pada percobaan kali ini, bertujuan untuk mempelajari pembuatan senyawa mangan (VI),
mangan (III), dan sifat-sifatnya. Untuk itu, dilakukan 2 percobaan utama, yaitu pembuatan
mangan (VI) dan pembuatan mangan (III)
Percobaan pertama dilakukan untuk membuat mangan (VI). Pertama-tama, dimasukkan 5
ml KMnO4 0,01 M ke dalam dua tabung reaksi yang telah diberi label A dan B. Kemudian
ditambahkan 5 ml larutan H2SO4 encer ke dalam tabung A dan 5 ml larutan NaOH encer ke
dalam tabung B. Dilakukan percobaan pada dua suasana (asam dan basa) untuk
mengetahui reaksi pembentukan senyawa mangan (VI) pada suasana asam dan basa serta
untuk mengetahui sifat dari mangan (VI) itu sendiri. Setelah ditambahkan asam dan basa,
dimasukkan kembali sedikit serbuk MnO2ke dalam masing-masing tabung lalu dikocok ± 2
menit. Larutan KMnO4 yang awalnya berwarna ungu pekat, setelah ditambahkan larutan
H2SO4 dan NaOH kepekatannya berkurang. Setelah ditambahkan serbuk MnO2warna larutan
pada tabung B lebih pekat dibanding tabung A. Dan setelah dikocok terdapat endapan
berwarna abu kehitaman pada kedua tabung. Kemudian dilakukan penyaringan terhadap
kedua larutan. Ternyata, filtrat pada tabung A berwarna ungu dan filtrat pada tabung B
berwarna hijau. Hal ini menunjukkan telah terbentuknya mangan (VI) pada tabung B.
Karena seperti yang kita ketahui, warna hijau merupakan warna khas mangan (VI).
Berdasarkan persamaan reaksi:
Dalam suasana asam :
Reduksi : 2MnO4- +2 e- -------------> 2MnO42-
Oksidasi : MnO2 + 2H2O -------------> MnO42- + 4H+ + 2e- +
Reaksi : 2MnO42- + MnO2 + 2H2O -------------> 3MnO42- + 4H+
di 18:53
Share
No comments:
Post a Comment
Link ke posting ini
Create a Link
‹
›
Home
Powered by Blogger.
Annisanfushie's Weblog
KIMIA MANGAN
annisanfushie
MANGANESE CHEMISTRY
ANNISA SYABATINI
JIB107032
KELOMPOK 1
ABSTRACT
The experiment purpose is learn compound making manganese (VI), manganese (III) and
character of all.Attempt conducted mixedly potassium permanganat, sour of sulphate and
MnO2into one tube and mix potassium permanganat, NaOH And MnO2 into the other
tube. Really the condensation yielded by a purple chromatic. Next, then enhance with
manganese ( IV) Oxide and shake it, really the chromatic condensation colour remain to be
purple.At reaction of compound making of manganese (IV) in atmosphere of basa that is
enhancedly NaOH, yielding bottle green condensation. Compound making manganese
conducted with reacting compound MnSO4 as much 0,5 gram next then enhanced 1 ml
condensed H2SO4, initially only formed by a sediment and not experience of colour change,
condensation become heat show reaction eksoterm because of releasing heat. After enhanced
a sulphate acid, sediment formed become to disappear the mixture made cool and enhanced
again by KMnO40,1 M as much 5 drip. Really experience of colour change from transparent
become deep brown.
ABSTRAK
Tujuan dari percobaan ini adalahmempelajari pembuatan senyawa mangan (VI), mangan
(III) dan sifat-sifatnya. Percobaan dilakukan denganmencampurkan kalium permanganat, asam
sulfat dan MnO2 ke dalam satu tabung dan mencampurkan kalium permanganat, NaOH dan
MnO2 ke dalam tabung yang lainnya. Ternyata larutan yang dihasilkan berwarna ungu. Kemudian
menambahkan dengan mangan (IV) oksida dan mengocoknya, ternyata warna larutan tetap
berwarna ungu. Pada reaksi pembuatan senyawa mangan (IV) dalam suasana basa yaitu dengan
ditambahkan NaOH, menghasilkan larutan berwarna hijau tua. Pembuatan senyawa mangan
dilakukan dengan mereaksikan senyawaMnSO4 sebanyak 0,5 gram kemudian ditambahkan 1 ml
H2SO4 pekat, awalnya hanya terbentuk endapan dan tidak mengalami perubahan warna, larutan
menjadi panas menunjukkan reaksi eksoterm karena mengeluarkan panas. Setelah ditambahkan
asam sulfat, endapan yang terbentuk menjadi hilang. Campuran tersebut didinginkan dan
ditambahkan lagi dengan KMnO4 0,1 M sebanyak 5 tetes. Ternyata mengalami perubahan warna
dari bening menjadi coklat tua.
Mangan termasuk golongan transisi yang merupakan logam berwarna putih abu-abu yang
penampilannya serupa dengan besi tuang. Memiliki titik lebur yang tinggi kira-kira 1250 °C. Ia
bereaksi dengan air hangat membentuk mangan (II) hidroksida dan hidrogen [1]. Cahaya
photogenerasi pada Mn(CO)4L radikal (L= CO, L) dari 1,2-diax-Mn2(CO)5L2kehadiran halida
organik atau campuran fisik dari Mn2(CO)3L2. (L = PR3) dan solusi halida organik hasil Mn(CO)5-
[2]
yLyX sebagai hasil satu-satunya .
Tingkat oksidasi tertinggi bagi mangan sesuai dengan jumlah total elektron 3d dan 4s, tetapi
hanya terjadi dalam senyawa okso MnO4-, Mn2O7, dan MnO3F. Senyawa-senyawa ini
menunjukkan beberapa kemiripan dengan senyawa halogen yang sesuai. Mangan relatif
melimpah, dan terdapat dalam banyak deposit, terutama oksida, oksida hidrat, atau karbonat.
Logam dapat diperoleh daripadanya atau dari Mn3O4 yang didapat dengan memanggangnya,
melalui reduksi dengan Al. Mangan cukup elektropositif, dan mudah melarut dalam asam bukan
pengoksidasi [3].
Selain titik cairnya yang tinggi, daya hantar listrik merupakan sifat-sifat mangan
yang lainnya. Selain itu, mangan memiliki kekerasan yang sedang akibat dari cepat
tersedianya elektron dan orbital untuk membentuk ikatan logam[5].
Kegunaan mangan yang paling penting adalah dalam produksi baja, dan untuk
keperluan ini biasanya digunakan campuran besi mangan, yaitu feromangan. Feromangan
diproduksi dengan mereduksi campuran besi dan oksida mangan dengan karbon. Bijih
mangan yang paling utama adalah pirolisit, MnO2
Pada produksi baja, Mn berpartisipasi pada pemurnian besi melalui reaksi dengan
belerang dan oksigen dan memindahkannya melalui pembentukan kerak. Fungsi yag lain
adalah untuk meningkatkan kekerasan baja. Baja mengandung Mn dengan proporsi yang
besar, sangat keras dan tahan lama, digunakan sebagai kereta api dan mesin-mesin
buldoser [4].
Enam oksida mangan dikenal orang MnO, Mn2O, MnO2, MnO3, Mn2O7 dan
Mn3O4. Lima dari oksida ini mempunayai keadaaan oksidasi masing-masing +2, +3, +4,
+5 dan +7, sedangkan yang terakhir Mn3O4, merupakan mangan (II) okisda, (MnO,
Mn2O3) [1].
Sumber utama senyawa mangan adalah MnO2. Jika MnO2 dipanaskan dengan
penambahan alkali dan zat pengoksidasi, garam permanganat dapat terbentuk.
Kesalahan! Nama file tidak ditentukan.3MnO2 + 6KOH + KClO3 3K2MnO4 + KCl + 3H2O
K2Mn4 diekstraksi dari bahan campuran dalam air dan dapat dioksidasi menjadi
KMnO4 (misalnya dengan Cl2 sebagai zat pengoksidasi). Alternatif lain, jika MnO4
diasamkan dihasilkan MnO4–. KMnO4merupakan zat pengoksida yang penting. Untuk analisa
kimia biasanya digunakan pada larutan asam, dimana senyawa tersebut direduksi menjadi
Mn2+ [5].
Kation mangan (II) diturunkan dari mangan (II) oksida. Ia membentuk garam-
garam tak berwarna, meskipun jika senyawa itu mengandung air kristal dan terdapat
dalam larutan, warnyanya agak merah jambu, ini disebabkan oleh adanya ion heksa
kuomanganat (II) (MnO(H2O)6)2+ ion mangan (III) tidak stabil, tetapi ada kompleks
yang mengandung mangan dalam keadaan oksidasi +3 dikenal orang. Mudah direduksi
menjadi ion mangan (II). Senyawa mangan (II) dengan kekecualian mangan (IV) oksida
adalahtidak stabil, karena ion mangan (IV) ini mudah direduksi menjadi mangan (II).
Senyawa mangan (VI) stabil dalam larutan basa dan berwarna hijau. Pada penetralannya
tejadi reaksi disproporsionasi, tebentuk endapan mangan dikosida dan ion manganat (VII)
atau permanganat. Jika mangan (VI) oksida diolah dengan asam, terbentuk ion-ion mangan
(II). Senyawa mangan (VII) mengandung ion manganat (VII) atau permangantat MNO4–.
Permanganat alkali adalah senyawa yang stabil yang menghasilkan larutan warna
lembayung. Semuanya merupakan zat pengoksidasi yang kuat [1].
METODE PERCOBAAN
Alat-alat yang digunakan pada percobaan ini adalah 12 tabung reaksi, 1 rak tabung
reaksi, 1 gelas ukur 10 mL, corong dan gelas kimia 100 mL.
Bahan-bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah KMnO4 0,1 M dan 0,01
M, NaOH, H2SO4 pekat dan,1 M serta MnSO4 kristal.
B. Cara Kerja
Dimasukkan 5 ml ke dalam 2 tabung reaksi KMnO4 0,01 M. Ditambahkan 5 ml larutan asam sulfat
encer ke dalam salah satu tabung reaksi. Dimasukkan 5 ml larutan NaOH encer ke dalam tabung
lain. Ditambahkan sedikit mangan (IV) oksida ke dalam masing–masing tabung dan dikocok
selama 2 menit. Disaring masing-masing campuran ke dalam tabung reaksi yang bersih.
Ditambahkan 5 ml larutan asam sulfat encer ke dalam tabung reaksi yang terjadi reaksi (warna
Mn (VI) hijau) dan diamati apa yang terjadi.
Dilarutkan 0,5 gr MnSO4 ke dalam 2 ml H2SO4 encer. Ditambahkan 10 tetes asam sulfat pekat.
Didinginkan tabung reaksi dengan air dingin. Ditambahkan 5 tetes kalium permanganat 0,1 M
dan diamati perubahan yang terjadi.
A. Hasil
Pengamatan
1 2,5 ml Larutan
KmnO4 0,01 M Ungu
2
+ 5 ml H2SO40,1 LarutanUngu
M
Padatan
+ sedikit hijau
Mn(IV)oksida
Larutan
Dikocok Ungu
kehitaman
2,5 ml
KmnO4 0,01 M Larutan
Ungu
+ 5 ml
NaOHencer Larutan
Ungu
+ sedikit
Mn(IV)oksida Padatan
hijau
Dikocok
Tidak ada
perubahan
Pengamatan
B. Pembahasan
Pertama-tama disiapkan dua tabung reaksi, yang kemudian diisi dengan 2,5 ml KMnO4 0,01 M
dalam setiap tabung. Dicampurkan larutan dengan 5 ml H2SO40,1 M untuk tabung satu, dan 5 ml
larutan NaOH encer untuk tabung dua. Kemudian diberi sedikit Mn (IV) oksida, lalu dikocok. Hasil
dari percobaan pertama warna larutan pada tabung satu sebelum ditambahkan Mn (IV) oksida
adalah ungu. Warna larutan pada tabung dua sebelum ditambahkan Mn (IV) oksida adalah ungu.
Setelah diberi Mn (IV) oksida pada tabung reaksi satu terjadi reaksi pembentukan yang ditandai
dengan adanya padatan hijau dan warna larutan berubah lagi menjadi ungu kehitaman. Pada
tabung reaksi dua setelah penambahan Mn (IV) oksida terjadi reaksi pembentukan padatan hijau
tapi pada tabung dua tidak terjadi perubahan warna lagi. Hal tersbut menunjukkan reaksi
pembentukan mangan (VI). Senyawa–senyawa mangan (VI) mengandung ion permanganat (VI)
MnO42-. Senyawa ini stabil dalam larutan basa dan mempunyai warna hijau. Pada penetralannya
terjadi reaksi disproporsionasi, terbentuk endapan mangan dioksida atau ion manganat (VII)
(permanganat).
Dalam membuat mangan (III), pertama-tama dilarutkan 0,5 gram MnSO4 ke dalam 2 ml H2SO4 0,1
M kemudianditambahkan 10 tetes H2SO4 pekat. Didinginkan dalam air dingin, kemudian
ditambahkan 5 tetes KMnO4 0,1 M. Hasil dari percobaan kedua didapatkan warna larutan hasil
pencampuran MnSO4 dan H2SO4 encer adalah bening dengan endapan putih di bawah. Setelah
H2SO4pekat dan KMnO4 ditambahkan maka warna larutan berubah menjadi cokelat agak tua. Hal
tersebut menunjukkan reaksi pembentukan mangan (III). Senyawa ini bersifat basa. Ion mangan
(III) bersifat tidak stabil dnegan bilangan oksidasi +3. Senyawa ini mudah dioksidasi menjadi ion
mangan (II). Meskipun dapat diturunkan dari mangan (III) oksida, yang terakhir ini bila
direaksikan dengan asam mineral, menghasilkan ion mangan (II).
KESIMPULAN
REFERENSI
1. Shevla, G. 1990. Analisis Organik Kualitatif Makro Dan Semimakro. PT. Kalman
Media Pustaka. Jakarta.
3. Cotton and Wilkinson. 1989. Kimia Anorganik Dasar. UI- Press : Jakarta.
5. Petrucci, Ralph H, 1987, alih bahasa Suminar Ahmadi, Kimia Dasar Prinsip dan Terapan
Modern, Jilid 3, Penerbit Erlangga : Jakarta.
LAMPIRAN
1. Konfigurasi elektron Mn dengan nomor atom 25 adalah 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d54s2
2. Bilangan oksidasi terpenting dari Mn adalah +7, +6, +5, +4, +3, dan yang paling stabil +2, karena
bijih mangan yang terpenting adalah MnO2, maka analog biloks yang terpenting dari ini
adalah +4.
3. Ion MnO42- dapat mengalami disproporsional menjadi ion MnO4–karena terjadi reaksi oksidasi
dan reduksi dalam suatu reaksi serta berlangsung dalam suasana asam
Reaksi :
+6 +7 +4
4. Ion MnO42- dapat dibuat dengan mengoksidasi MnO2 dengan ClO3–dalam suasana basa.
Reaksi :
5. Mn2+ dapat dioksidasi oleh ion bismutat dalam suasana asam menjadi MnO4–
Reaksi :
Reaksi :
Kategori: Semester 3
Annisanfushie's Weblog
Blog di WordPress.com.
Kembali ke atas
Iklan