Anda di halaman 1dari 15

03/06/2013

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA MANGAN


A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
1. Tujuan : Mempelajari pembuatan senyawa mangan (VI), mangan (III),
dan sifat-sifatnya.
2. Hari,tanggal : Sabtu, 14 Mei 2011
3. Tempat : Laboratorium Kimia FKIP Universitas Mataram
B. LANDASAN TEORI
Mangan relative melimpah dan terdapat dalam banyak deposit, terutama oksida,oksida
hidrat atau karbonat. Logam dapat diperoleh dari padanya atau dari Mn3O4 yang didapat
dari cara pemanggangan melalui reaksi Al. Mangan cukup elektropositif dan mudah
melarut dalam asam bukan pengoksidasi (Cotton dan Wilkinson, 2009: 459).
Mangan dioksida, MnO2 sekalipun bukan oksida yang stabil karena dapat terurai menjadi
MnO3 pada 530̊ C merupakan dioksida yang sangat penting karena bermanfaat sebagai zat
pengoksidasi. Asam sulfat dan asam hidroklorida pekat panas akan mereduksi MnO2menjadi
Mn (II) (Sugiyarto, 2003).

Mn3O4 adalah mineral berwarna hitam, yang dapat dibuat dari oksida mangan dengan
pemanasan hingga suhu 1000̊ C di udara. Semua mangan dioksida dapat merduksi
MnO2dengan hydrogen membentuk oksida dengan tingkat oksidasi terendah yang berwarna
keabu-abuan kehijauan. MnO2 juga bersifat anti ferromagnetic dibawah temperature 92 K,
sedangkan Mn3O4 bersifat ferrimagnetik di bawah temperature 43 K.
Ion mangan (III) tidak stabil, tetapi ada kompleks yang mengandung mangan dalam
keadaan oksidasi +3. Mudah direduksi menjadi mangan (II). Mangan (IV) oksida stabil dalam
larutan basa dan berwarna hijau. Pada penetralannya terjadi reaksi disproporsionasi,
terbentuk endapan mangan dioksida dan ion manganat (VII) atau permanganate. Jika
mangan (IV) oksida diolah dengan asam, terbentuk ion-ion mangan (II). Senyawa mangan
(VII) mengandung ion MnO4-. Permanganate alkali adalah senyawa stabil yang menghasilkan
larutan warna lembayung. Semuanya merupakan zat pengoksidasi kuat ( Shevla, 1990:
135).
C. PROSEDUR KERJA

No Cara kerja Hasil pengamatan

I. Mangan (VI)
1. Dimasukkan masing-masing 5 mL KMnO40,01 Warna KMnO4 0,01 M adalah ungu.
M kedalam tabung A dan B

2. Dimasukkan 5 mL H2SO4 encer ke dalam · KMnO4 + H2SO4 warnanya tetap ungu


tabung A dan tabung B kemudian · KMnO4 + NaOH warnanya tetap ungu
ditmbahkan dengan sedikit MnO2kedalam · Setelah ditambahkan dengan dengan
masing-masing tabungkemudian dikocok MnO2, kedua larutan warnanya lebih
selama 2 menit pekat
· Setelah dikocok, warna larutan yang
ditambahkan dengan basa (NaOH)
warnanya lebih pekat dibandingkan
dengan yang ditambahkan asam (H2SO4).
Kedua larutan memliki endapan berwarna
abu kehitaman.

3. Larutan dalam tabung A disaring begitu juga Setelah disaring, filtrate dari larutan yang
larutan dalam tabung B ditambahkan asam berwarna ungu,
sedangkan filtrate yang dihasilkan dari
larutan yang ditambahkan basa berwarna
hijau.

4. Larutan hasil penyaringan pada tabung B Filtrate dari larutan yang ditambahkan
yang berwarna hijau ditambahkan dengan basa yaitu warna hijau, ditambahkan
H2SO4 encer dan menghasilkan larutan
berwarna merah dan setelah didiamkan
beberapa lama dalam larutan tebentuk
butiran-butiran berwarna merah.
5mL H2SO4 encer

II. Mangan III

1. Ditimbang 0,5gr MnSO4

2. Dimasukkan 2 mL H2SO4 encer kedalam gelas 0,5 gr MnSO4 + 2 mL H2SO4 encer


kimia yang berlabel A kemudian menghasilkan larutan bening dan masih
ditambahkan dengan 0,5gr MnSO4 terdapat sisa MnSO4
3. Dimasukkan 10 mL H2SO4 pekat kedalam Setelah ditambahkan 10 mL H2SO4 pekat
gelas kimia A. menghasilkan larutan yang keruh dan
masih terdapat butiran MnSO4 yang tidak
terlarut dan larutannya menjadi panas.

4. Larutan pada gelas kimia berlabel A Saat didinginkan larutannya menjadi agak
didinginkan. kental dan terdapat endapan berwarna
putih.

5. Setelah larutan A dingin, ditambahkan 5 Setelah itu, ditambahkan KMnO4 0,1 M


tetes KMnO4 0,1 M. sebanyak 5 tetes. Setelah ditetesi KMnO4
warnanya merah marun. Kemudian
dikocok warnanya menjadi ungu.

6. Larutan tersebut ditambahkan dengan 50 mL Selanjutnya ditambahkan aquades 50 mL


aquades. dan larutannya berubah menjadi warna
merah marun kembali tetapi lebih bening
serta suhu larutannya menjadi panas
kembali.
Alat dan Bahan
Alat
1. Corong.
2. Gelas arloji.
3. Neraca analitik.
4. Gelas kimia.
5. Gelas ukur.
6. Pipet tetes.
7. Tabung reaksi.
Bahan
1. KMnO4 0,01 M.
2. MnO2.
3. H2SO4 encer.
4. H2SO4 pekat.
5. MnSO4 0,5 gr.
6. KMnO4 0,1 M.
D. ANALISIS DATA
1. Persamaan Reaksi
a. Pembuatan Mangan (VI)
Dalam Asam
Reduksi : MnO4- + e- -------------> MnO42-
Oksidasi : MnO2 + 2H2O -------------> MnO42- + 4H+ + 2e-
Agar jumlah elektron sama, maka reaksi reduksi dikali 2 dan reaksi oksidasi tetap.
Reduksi : 2MnO4- +2 e- -------------> 2MnO42-
Oksidasi : MnO2 + 2H2O -------------> MnO42- + 4H+ + 2e- +
Reaksi : 2MnO42- + MnO2 + 2H2O -------------> 3MnO42- + 4H+
Dalam Basa
Reduksi : MnO4- + e- -------------> MnO42-
Oksidasi : MnO2 + 4OH- -------------> MnO42- + 2H2O + 2e-
Agar jumlah elektron sama, maka reaksi reduksi dikali 2 dan reaksi oksidasi tetap.
Reduksi : 2MnO4- + 2e- -------------> 2MnO42-
Oksidasi : MnO2 + 4OH- -------------> MnO42- + 2H2O + 2e- +
Reaksi : 2MnO4- + MnO2 + 4OH- -------------> MnO42- + 2H2O
b. Pembuatan Mangan (III)
MnO4- + 8H+ + 5e- -------------> Mn2+ + 4H2O
5Mn2+ -------------> 5Mn3+ + 5e- +
MnO4- + 4 Mn2+ + 8H+ -------------> 5Mn3+ + 4H2O
· 2Mn3+ + H2O -------------> Mn2+ + MnO2 + 4H+
(ungu) (merah)

2. Perhitungan
a. Mangan (VI)
Dalam Asam
2MnO4- + 2e- -------------> 2MnO42- E0sel = + 0,56 volt
MnO2 + 2H2O -------------> MnO42- + 4H+ + 2e-E0sel = - 2,26 volt +
2MnO4- + MnO2 + 2H2O -------------> 3MnO42- + 4H+ E0sel = -1,70 volt
Dalam Basa
2MnO4- + 2e- -------------> 2MnO42- E0sel = + 0,56 volt
MnO2 + 4OH- -------------> MnO42- + 2H2O + 2e-E0sel = - 0,59 volt +
2MnO4- + MnO2 + 4OH- -------------> 3MnO42- + 2H2O E0sel = -0,03 volt
b. Mangan (III)
MnO4- + 8H+ + 5e- -------------> Mn2+ + 4H2O E0 = + 1,51 volt
Mn2+ -------------> 5Mn3+ + 5e- E0 = - 1,51 volt +
MnO4- + 4 Mn2+ + 8H+ -------------> 5Mn3+ + 4H2OE0 sel = 0 volt

E. PEMBAHASAN
Mangan adalah suatu unsur kimia yang mempunyai nomor atom 25 dan memiliki symbol
Mn. Logam mangan berwarna putih keabu-abuan. Mangan termasuk logam berat dan
sangat rapuh tetapi mudah teroksidasi. Logam dan ion mangan bersifat paramagnetic. Hal
ini dapat dilihat dari obital d yang terisi penuh pada konfigurasi elektron.
Pada percobaan kali ini, bertujuan untuk mempelajari pembuatan senyawa mangan (VI),
mangan (III), dan sifat-sifatnya. Untuk itu, dilakukan 2 percobaan utama, yaitu pembuatan
mangan (VI) dan pembuatan mangan (III)
Percobaan pertama dilakukan untuk membuat mangan (VI). Pertama-tama, dimasukkan 5
ml KMnO4 0,01 M ke dalam dua tabung reaksi yang telah diberi label A dan B. Kemudian
ditambahkan 5 ml larutan H2SO4 encer ke dalam tabung A dan 5 ml larutan NaOH encer ke
dalam tabung B. Dilakukan percobaan pada dua suasana (asam dan basa) untuk
mengetahui reaksi pembentukan senyawa mangan (VI) pada suasana asam dan basa serta
untuk mengetahui sifat dari mangan (VI) itu sendiri. Setelah ditambahkan asam dan basa,
dimasukkan kembali sedikit serbuk MnO2ke dalam masing-masing tabung lalu dikocok ± 2
menit. Larutan KMnO4 yang awalnya berwarna ungu pekat, setelah ditambahkan larutan
H2SO4 dan NaOH kepekatannya berkurang. Setelah ditambahkan serbuk MnO2warna larutan
pada tabung B lebih pekat dibanding tabung A. Dan setelah dikocok terdapat endapan
berwarna abu kehitaman pada kedua tabung. Kemudian dilakukan penyaringan terhadap
kedua larutan. Ternyata, filtrat pada tabung A berwarna ungu dan filtrat pada tabung B
berwarna hijau. Hal ini menunjukkan telah terbentuknya mangan (VI) pada tabung B.
Karena seperti yang kita ketahui, warna hijau merupakan warna khas mangan (VI).
Berdasarkan persamaan reaksi:
Dalam suasana asam :
Reduksi : 2MnO4- +2 e- -------------> 2MnO42-
Oksidasi : MnO2 + 2H2O -------------> MnO42- + 4H+ + 2e- +
Reaksi : 2MnO42- + MnO2 + 2H2O -------------> 3MnO42- + 4H+

Dalam suasana basa :


Reduksi : 2MnO4- + 2e- -------------> 2MnO42-
Oksidasi : MnO2 + 4OH- -------------> MnO42- + 2H2O + 2e- +
Reaksi : 2MnO4- + MnO2 + 4OH- -------------> MnO42- + 2H2O
Pada larutan A (yang ditambahkan asam) terbentuk mangan (II) sehingga warna filtrat yang
dihasilkan berwarna merah {sesuai dengan warna khas mangan (II)}. Hal ini dikarenakan
pada suasana asam senyawa-senyawa mangan (VI) yang mengandung ion manganat akan
mengalami disproporsionasi menjadi ion permanganat dan MnO2. Selain itu, dalam suasana
asam ion MnO42- bersifat sebagai oksidator sehingga mangan mengalami reaksi reduksi yang
menyebabkan penurunan biloks dari +6 menjadi +2. Sedangkan pada larutan B (yang
ditambahkan basa) terbentuk mangan (VI) sehingga warna filtrat yang dihasilkan hijau
{sesuai dengan warna khas mangan (VI)}. Hal ini dikarenakan ion ini stabil pada suasana
basa. Pada raksi ini, mangan mengalami reduksi atau penurunan bilangan oksidasi, dari +7
menjadi +6.
Namun, ketika larutan hijau {mengandung mangan (VI)} ditambahkan kembali dengan
H2SO4 encer, kembali terbentuk larutan berwarna merah yang menandakan terbentuk
kembali mangan (II) diakibatkan oleh tidak stabilnya mangan (VI) pada suasana asam.
Pembuatan senyawa mangan VI dapat juga diramalkan dengan menggunakan potensial
elektroda. Dengan potensial elektroda ini, dapat diramalkan bahwa Mn (VI) tidak dapat
dibuat dengan mereaksikan mangan (VII) dan Mn (IV) dalam larutan asam.
2MnO4- + 2e- -------------> 2MnO42- E0sel = + 0,56 volt
MnO2 + 2H2O -------------> MnO42- + 4H+ + 2e-E0sel = - 2,26 volt
Dari potensial elektroda reaksi diatas dapat dilihat bahwa potensial elektroda reaksi
pembentukan mangan (IV) lebih besar atau lebih positif dari reaksi pembentukan mangan
(VI) dan dapat disimpulkan bahwa reaksi penguraian mangan (VI) lebih mudah terjadi
dibandinkan dengan reaksi pembentukannya sehingga pembuatan senyawa mangan (VI)
tidak dapat dilakukan dalam larutan asam, karena senyawa mangan (VI) tidak stabil dalam
suasana asam. Dalam penambahan konsentrasi MnO4 atau H+ tidak akan memperbesar
kemungknan untuk membuat mangan (VI).
Mangan (III) terdapat sebagai oksida yaitu Mn2O3, dan MnO(OH) yang terjadi secara alamiah
dialam, tetapi ion Mn3+ dalam larutan air tidak stabil, mudah tereduksi menjadi
Mn2+sebagaimana dinyatakan oleh nilai potensial reduksinya. Pada pe pembuatan mangan
(III), pertama-tama dimasukkan 5 gr MnSO4 ke dalam gelas kimia dan ditambahkan dengan
2 ml H2SO4 encer. Penambahan H2SO4 encer mengakibatkan larutan berwarna bening
dengan sisa MnSO4 yang mengendap di dasar gelas kimia yang menandakan MnSO4 tidak
larut sempurna dalam H2SO4 encer. Setelah itu ditambahkan 10 ml H2SO4 pekat yang
mengakibatkan larutan keruh dan masih terdapat butiran MnSO4 yang tidak larut. Terjadi
peningkatan suhu larutan pada reaksi ini yang menandakan reaksi ini terjadi secara
eksoterm. Setelah didinginkan larutan menjadi agak kental dan terdapat endapan putih.
Setelah ditambahkan 5 tetes larutan KMnO4 terbentuk larutan berwarna merah marun yang
menandakan reaksi pembentukan mangan (II). Ion mangan (III) bersifat tidak stabil dengan
bilangan oksidasi +3. Senyawa ini mudah dioksidasi menjadi ion mangan (II) sehingga pada
saat dikocok, larutan menjadi berwarna ungu {warna khas mangan (III)}. Setelah
dicampurkan dengan 50 ml aquades, warna larutan kembali menjadi merah marun yang
menandakan mangan (II) terbentuk kembali.
F. SIMPULAN
Berdasarkan tujuan percobaan, dapat disimpulkan:
a. Pembuatan mangan (VI) dapat dilakukan dengan mereaksikan mangan (IV) dengan
mangan (VII) dalam suasana basa, sedangkan dalam suasana asam dengan mereaksikan
mangan (IV) dengan mangan (VII), mangan (VI) tidak dapat terbentuk karena mudah
terdisproporsionasi menjadi mangan (VII) dan mangan (IV).
b. Mangan (VI) bersifat stabil dalam larutan basa dan tidak stabil dalam larutan asam.
c. Pembuatan mangan (III) dapat dibuat dengan mereaksikan mangan (II) dengan mangan
(VII) dalam suasana asam.
d. Mangan (III) tidak stabil dalam air, karena akan membentuk mangan (II) kembali.
DAFTAR PUSTAKA
Cotton dan Wilkinson. 2009. Kimia Anorganik Dasar. Jakarta: UI Press.
Shevla, G. 1990. Analisis Organik Kualitatif Makro dan Semimikro. Jakarta: PT Kalman
Media Pustaka.
Sugiyanto, K. H. 2003. Dasar-Dasar Kimia Anorganik Logam. Yogyakarta: UNY Press.

di 18:53
Share

No comments:
Post a Comment
Link ke posting ini
Create a Link



Home

View web version

Powered by Blogger.

Annisanfushie's Weblog

KIMIA MANGAN
annisanfushie

9 tahun yang lalu


Iklan
KIMIA MANGAN

MANGANESE CHEMISTRY

ANNISA SYABATINI

JIB107032

KELOMPOK 1

PS S-1 KIMIA FMIPA UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

ABSTRACT

The experiment purpose is learn compound making manganese (VI), manganese (III) and
character of all.Attempt conducted mixedly potassium permanganat, sour of sulphate and
MnO2into one tube and mix potassium permanganat, NaOH And MnO2 into the other
tube. Really the condensation yielded by a purple chromatic. Next, then enhance with
manganese ( IV) Oxide and shake it, really the chromatic condensation colour remain to be
purple.At reaction of compound making of manganese (IV) in atmosphere of basa that is
enhancedly NaOH, yielding bottle green condensation. Compound making manganese
conducted with reacting compound MnSO4 as much 0,5 gram next then enhanced 1 ml
condensed H2SO4, initially only formed by a sediment and not experience of colour change,
condensation become heat show reaction eksoterm because of releasing heat. After enhanced
a sulphate acid, sediment formed become to disappear the mixture made cool and enhanced
again by KMnO40,1 M as much 5 drip. Really experience of colour change from transparent
become deep brown.

Key Words : manganese, eksoterm

ABSTRAK

Tujuan dari percobaan ini adalahmempelajari pembuatan senyawa mangan (VI), mangan
(III) dan sifat-sifatnya. Percobaan dilakukan denganmencampurkan kalium permanganat, asam
sulfat dan MnO2 ke dalam satu tabung dan mencampurkan kalium permanganat, NaOH dan
MnO2 ke dalam tabung yang lainnya. Ternyata larutan yang dihasilkan berwarna ungu. Kemudian
menambahkan dengan mangan (IV) oksida dan mengocoknya, ternyata warna larutan tetap
berwarna ungu. Pada reaksi pembuatan senyawa mangan (IV) dalam suasana basa yaitu dengan
ditambahkan NaOH, menghasilkan larutan berwarna hijau tua. Pembuatan senyawa mangan
dilakukan dengan mereaksikan senyawaMnSO4 sebanyak 0,5 gram kemudian ditambahkan 1 ml
H2SO4 pekat, awalnya hanya terbentuk endapan dan tidak mengalami perubahan warna, larutan
menjadi panas menunjukkan reaksi eksoterm karena mengeluarkan panas. Setelah ditambahkan
asam sulfat, endapan yang terbentuk menjadi hilang. Campuran tersebut didinginkan dan
ditambahkan lagi dengan KMnO4 0,1 M sebanyak 5 tetes. Ternyata mengalami perubahan warna
dari bening menjadi coklat tua.

Kata Kunci : mangan, eksoterm


PEDAHULUAN

Mangan termasuk golongan transisi yang merupakan logam berwarna putih abu-abu yang
penampilannya serupa dengan besi tuang. Memiliki titik lebur yang tinggi kira-kira 1250 °C. Ia
bereaksi dengan air hangat membentuk mangan (II) hidroksida dan hidrogen [1]. Cahaya
photogenerasi pada Mn(CO)4L radikal (L= CO, L) dari 1,2-diax-Mn2(CO)5L2kehadiran halida
organik atau campuran fisik dari Mn2(CO)3L2. (L = PR3) dan solusi halida organik hasil Mn(CO)5-
[2]
yLyX sebagai hasil satu-satunya .

Tingkat oksidasi tertinggi bagi mangan sesuai dengan jumlah total elektron 3d dan 4s, tetapi
hanya terjadi dalam senyawa okso MnO4-, Mn2O7, dan MnO3F. Senyawa-senyawa ini
menunjukkan beberapa kemiripan dengan senyawa halogen yang sesuai. Mangan relatif
melimpah, dan terdapat dalam banyak deposit, terutama oksida, oksida hidrat, atau karbonat.
Logam dapat diperoleh daripadanya atau dari Mn3O4 yang didapat dengan memanggangnya,
melalui reduksi dengan Al. Mangan cukup elektropositif, dan mudah melarut dalam asam bukan
pengoksidasi [3].

Selain titik cairnya yang tinggi, daya hantar listrik merupakan sifat-sifat mangan
yang lainnya. Selain itu, mangan memiliki kekerasan yang sedang akibat dari cepat
tersedianya elektron dan orbital untuk membentuk ikatan logam[5].

Kegunaan mangan yang paling penting adalah dalam produksi baja, dan untuk
keperluan ini biasanya digunakan campuran besi mangan, yaitu feromangan. Feromangan
diproduksi dengan mereduksi campuran besi dan oksida mangan dengan karbon. Bijih
mangan yang paling utama adalah pirolisit, MnO2

Kesalahan! Nama file tidak ditentukan.MnO2 + Fe2O3 + 5C Mn + 2Fe + 5CO

Pada produksi baja, Mn berpartisipasi pada pemurnian besi melalui reaksi dengan
belerang dan oksigen dan memindahkannya melalui pembentukan kerak. Fungsi yag lain
adalah untuk meningkatkan kekerasan baja. Baja mengandung Mn dengan proporsi yang
besar, sangat keras dan tahan lama, digunakan sebagai kereta api dan mesin-mesin
buldoser [4].

Konfigurasi elektron Mn adalah (Ar) 3d54s2 dengan menggunakan 2 elektron 4s dan


kemudian kelima elektron 3d yang tidak berpasangan. Mn mempunyai bilangan oksidasi
antara +2 sampai +7. Reaksi kimia yang penting dari senyawa mangan adalah reaksi
oksidasi dan reduksi [5].

Enam oksida mangan dikenal orang MnO, Mn2O, MnO2, MnO3, Mn2O7 dan
Mn3O4. Lima dari oksida ini mempunayai keadaaan oksidasi masing-masing +2, +3, +4,
+5 dan +7, sedangkan yang terakhir Mn3O4, merupakan mangan (II) okisda, (MnO,
Mn2O3) [1].

Sumber utama senyawa mangan adalah MnO2. Jika MnO2 dipanaskan dengan
penambahan alkali dan zat pengoksidasi, garam permanganat dapat terbentuk.

Kesalahan! Nama file tidak ditentukan.3MnO2 + 6KOH + KClO3 3K2MnO4 + KCl + 3H2O
K2Mn4 diekstraksi dari bahan campuran dalam air dan dapat dioksidasi menjadi
KMnO4 (misalnya dengan Cl2 sebagai zat pengoksidasi). Alternatif lain, jika MnO4
diasamkan dihasilkan MnO4–. KMnO4merupakan zat pengoksida yang penting. Untuk analisa
kimia biasanya digunakan pada larutan asam, dimana senyawa tersebut direduksi menjadi
Mn2+ [5].
Kation mangan (II) diturunkan dari mangan (II) oksida. Ia membentuk garam-
garam tak berwarna, meskipun jika senyawa itu mengandung air kristal dan terdapat
dalam larutan, warnyanya agak merah jambu, ini disebabkan oleh adanya ion heksa
kuomanganat (II) (MnO(H2O)6)2+ ion mangan (III) tidak stabil, tetapi ada kompleks
yang mengandung mangan dalam keadaan oksidasi +3 dikenal orang. Mudah direduksi
menjadi ion mangan (II). Senyawa mangan (II) dengan kekecualian mangan (IV) oksida
adalahtidak stabil, karena ion mangan (IV) ini mudah direduksi menjadi mangan (II).
Senyawa mangan (VI) stabil dalam larutan basa dan berwarna hijau. Pada penetralannya
tejadi reaksi disproporsionasi, tebentuk endapan mangan dikosida dan ion manganat (VII)
atau permanganat. Jika mangan (VI) oksida diolah dengan asam, terbentuk ion-ion mangan
(II). Senyawa mangan (VII) mengandung ion manganat (VII) atau permangantat MNO4–.
Permanganat alkali adalah senyawa yang stabil yang menghasilkan larutan warna
lembayung. Semuanya merupakan zat pengoksidasi yang kuat [1].

METODE PERCOBAAN

A. Alat dan Bahan

Alat-alat yang digunakan pada percobaan ini adalah 12 tabung reaksi, 1 rak tabung
reaksi, 1 gelas ukur 10 mL, corong dan gelas kimia 100 mL.

Bahan-bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah KMnO4 0,1 M dan 0,01
M, NaOH, H2SO4 pekat dan,1 M serta MnSO4 kristal.

B. Cara Kerja

1. Pembuatan senyawa mangan (VI)

Dimasukkan 5 ml ke dalam 2 tabung reaksi KMnO4 0,01 M. Ditambahkan 5 ml larutan asam sulfat
encer ke dalam salah satu tabung reaksi. Dimasukkan 5 ml larutan NaOH encer ke dalam tabung
lain. Ditambahkan sedikit mangan (IV) oksida ke dalam masing–masing tabung dan dikocok
selama 2 menit. Disaring masing-masing campuran ke dalam tabung reaksi yang bersih.
Ditambahkan 5 ml larutan asam sulfat encer ke dalam tabung reaksi yang terjadi reaksi (warna
Mn (VI) hijau) dan diamati apa yang terjadi.

2. Pembuatan senyawa mangan (III)

Dilarutkan 0,5 gr MnSO4 ke dalam 2 ml H2SO4 encer. Ditambahkan 10 tetes asam sulfat pekat.
Didinginkan tabung reaksi dengan air dingin. Ditambahkan 5 tetes kalium permanganat 0,1 M
dan diamati perubahan yang terjadi.

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

1. Pembuatan senyawa mangan (VI)


Tabung Perlakuan Hasil

Pengamatan

1 2,5 ml Larutan
KmnO4 0,01 M Ungu
2
+ 5 ml H2SO40,1 LarutanUngu
M
Padatan
+ sedikit hijau
Mn(IV)oksida
Larutan
Dikocok Ungu
kehitaman
2,5 ml
KmnO4 0,01 M Larutan
Ungu
+ 5 ml
NaOHencer Larutan
Ungu
+ sedikit
Mn(IV)oksida Padatan
hijau
Dikocok
Tidak ada
perubahan

2. Pembuatan senyawa mangan (III)

Tabung Perlakuan Hasil

Pengamatan

1 0,5 gram MnO4– Padatan


putih
+2 ml
H2SO4 encer Bening
endapan
+10 tetes putih di
H2SO4 pekat bawah

Didinginkan Coklat agak


tua
5 tetes
KMnO40,1M Ungu
endapan
50 ml air putih di
bawah
Coklat muda
keruh
terdapat
endapan
putih

B. Pembahasan

1. Pembuatan Senyawa Mangan (VI)

Pertama-tama disiapkan dua tabung reaksi, yang kemudian diisi dengan 2,5 ml KMnO4 0,01 M
dalam setiap tabung. Dicampurkan larutan dengan 5 ml H2SO40,1 M untuk tabung satu, dan 5 ml
larutan NaOH encer untuk tabung dua. Kemudian diberi sedikit Mn (IV) oksida, lalu dikocok. Hasil
dari percobaan pertama warna larutan pada tabung satu sebelum ditambahkan Mn (IV) oksida
adalah ungu. Warna larutan pada tabung dua sebelum ditambahkan Mn (IV) oksida adalah ungu.
Setelah diberi Mn (IV) oksida pada tabung reaksi satu terjadi reaksi pembentukan yang ditandai
dengan adanya padatan hijau dan warna larutan berubah lagi menjadi ungu kehitaman. Pada
tabung reaksi dua setelah penambahan Mn (IV) oksida terjadi reaksi pembentukan padatan hijau
tapi pada tabung dua tidak terjadi perubahan warna lagi. Hal tersbut menunjukkan reaksi
pembentukan mangan (VI). Senyawa–senyawa mangan (VI) mengandung ion permanganat (VI)
MnO42-. Senyawa ini stabil dalam larutan basa dan mempunyai warna hijau. Pada penetralannya
terjadi reaksi disproporsionasi, terbentuk endapan mangan dioksida atau ion manganat (VII)
(permanganat).

Reaksi yang terjadi adalah:

Kesalahan! Nama file tidak ditentukan.3MnO42- + 2H2O MnO2 + 2MnO4– + 4OH–

2. Pembuatan Senyawa Mangan (III)

Dalam membuat mangan (III), pertama-tama dilarutkan 0,5 gram MnSO4 ke dalam 2 ml H2SO4 0,1
M kemudianditambahkan 10 tetes H2SO4 pekat. Didinginkan dalam air dingin, kemudian
ditambahkan 5 tetes KMnO4 0,1 M. Hasil dari percobaan kedua didapatkan warna larutan hasil
pencampuran MnSO4 dan H2SO4 encer adalah bening dengan endapan putih di bawah. Setelah
H2SO4pekat dan KMnO4 ditambahkan maka warna larutan berubah menjadi cokelat agak tua. Hal
tersebut menunjukkan reaksi pembentukan mangan (III). Senyawa ini bersifat basa. Ion mangan
(III) bersifat tidak stabil dnegan bilangan oksidasi +3. Senyawa ini mudah dioksidasi menjadi ion
mangan (II). Meskipun dapat diturunkan dari mangan (III) oksida, yang terakhir ini bila
direaksikan dengan asam mineral, menghasilkan ion mangan (II).

Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:

Kesalahan! Nama file tidak ditentukan.KmnO4 + 2 KOH 2 KmnO3 + H2O

KESIMPULAN

Kesimpulan dari percobaan yang dilakukan. Percobaan pembuatan mangan (VI),


ditandai dengan adanya perubahan warna larutan dari ungu menjadi padatan hijau, hal
tersebut menunjukkan reaksi positif dari pembentukan mangan (VI). Percobaan
pembuatan mangan (III), ditandai dengan adanya perubahan warna dari bening dengan
endapan putih di bawah menjadi cokelat agak tua, hal tersebut menunjukkan reaksi
positif dari pembentukan mangan (III). Kedua reaksi pembentukan yang tejadi berada
dalam keadaan larutan bersifat basa. Percobaan pembuatan senyawa mangan (VI) dan
senyawa mangan (III), diketahui larutan bersifat stabil pada pembuatan senyawa mangan
(VI), dan larutan bersifat tidak stabil pada pembuatan senyawa mangan (III).

REFERENSI

1. Shevla, G. 1990. Analisis Organik Kualitatif Makro Dan Semimakro. PT. Kalman
Media Pustaka. Jakarta.

2. Herrick, Richard S. 1984. Rates of Halogen Atom Transfer to Manganese Carbonyl


Radicals.http://www.google.com.

Diakses, 2 November 2008

3. Cotton and Wilkinson. 1989. Kimia Anorganik Dasar. UI- Press : Jakarta.

4. Keenan, Kleinfelter,Wood. 1992. Kimia Untuk Universitas. Jilid 2. Edisi


Keenam. Erlangga. Jakarta.

5. Petrucci, Ralph H, 1987, alih bahasa Suminar Ahmadi, Kimia Dasar Prinsip dan Terapan
Modern, Jilid 3, Penerbit Erlangga : Jakarta.

LAMPIRAN

1. Konfigurasi elektron Mn dengan nomor atom 25 adalah 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3d54s2

2. Bilangan oksidasi terpenting dari Mn adalah +7, +6, +5, +4, +3, dan yang paling stabil +2, karena
bijih mangan yang terpenting adalah MnO2, maka analog biloks yang terpenting dari ini
adalah +4.

3. Ion MnO42- dapat mengalami disproporsional menjadi ion MnO4–karena terjadi reaksi oksidasi
dan reduksi dalam suatu reaksi serta berlangsung dalam suasana asam

Reaksi :

3MnO42- + 4H+Kesalahan! Nama file tidak ditentukan.2MnO4– + MnO2 + 2H2O

+6 +7 +4

4. Ion MnO42- dapat dibuat dengan mengoksidasi MnO2 dengan ClO3–dalam suasana basa.

Reaksi :

6MnO2 + 2ClO3– + 12OH–Kesalahan! Nama file tidak ditentukan.6MnO4– + 2Cl– + 6H2O

5. Mn2+ dapat dioksidasi oleh ion bismutat dalam suasana asam menjadi MnO4–
Reaksi :

2Mn2+ + 5BiO3Kesalahan! Nama file tidak ditentukan.2MnO4– + 2Bi3+ + 7H2O

6. KMnO4 adalah oksidator kuat dapat mengoksidasi misalnya H2S menjadi S

Reaksi :

2MnO4– + 5S– + 16H+Kesalahan! Nama file tidak ditentukan.5S– + 2Mn2+ + 8H2O


Iklan

Kategori: Semester 3

Tag: Kimia Anorganik

Tinggalkan sebuah Komentar

Annisanfushie's Weblog

Blog di WordPress.com.
Kembali ke atas
Iklan

Anda mungkin juga menyukai