Anda di halaman 1dari 3

Liquid Ammonia

Ammonia merupakan pelarut yang baik untuk senyawa organik seperti ester, amina,
benzene, atau alkohol. Jika dibandingkan dengan air, liquid ammonia lebih baik untuk senyawa
organik tersebut, namun kurang baik untuk senyawa anorganik. Kelarutan suatu garam
anorganik sangat tergantung pada keberadaan ion lawannya pada suatu pelarut. Berikut ini
merupakan contoh data kelarutan beberapa garam anorganik pada pelarut liquid ammonia.
Soluble in liquid NH3 Insoluble in liquid NH3
CNS , I- , NH4+ , NO3- , NO2- , ClO4-
-
F , Cl , Br- , CO32- , SO42- , O2- , OH- , S2-
- -

Perbedaan utama antara pelarut liquid ammonia dengan pelarut air yaitu :
1. Ammonia memiliki titik didih lebih rendah (-35℃) dengan rentang fase cair yang lebih
pendek dibandingkan air(m.p -78℃) sehingga penggunaan pelarut ammonia lebih
terbatas.
2. Ammonia memiliki konstanta dielektrik yang lebih rendah sehingga kuran melarutkan
senyawa yang bersifat ionik. Contohnya yaitu KCl yang hanya terdisosiasi sebanyak
30% pada pelarut ammonia jika dibandingkan dengan air yang terdisosiasi 100%.
3. Ammonia merupakan asam lemah jika dibandingkan dengan air, sehingga kurang dapat
memprotonasi zat terlarut.

A. Sifat Fisik Liquid Ammonia


Physical Properties
Melting Point -77,7℃
Boiling Point -33,5℃
Specific Heat 1.13
Specific Gravity at 20° 0.607
Critical Temperature 131℃
Critical Pressure 112 atm
Dielectric Constant 22
Molal Freezing-Point Constant 0.98
Molal Boiling-Point Constant 0.34
Heat of Vaporization 337 cal
Heat of Fusion 108cal
Specific Conductivity 5 x 10-11 at 33℃

Amonia memiliki rentang cairan yang wajar yaitu pada -77℃ hingga –33℃, dengan
demikian dapat dengan mudah dicairkan misalnya dengan dry ice (CO2 padat, Tsub = -78,5°C),
dan ditampung dalam suatu termos. Titik didih Amonia yang relatif tinggi dikarenakan adanya
ikatan hidrogen yang cukup kuat, yang juga menghasilkan panas penguapan yang tinggi (23,35
kJ / mol). Sebagai akibatnya amonia dapat dengan mudah digunakan sebagai cairan pelarut
pada suhu kamar meskipun titik didihnya rendah.
Perbedaan kelarutan garam anorganik dalam amonia dibandingkan dengan air, serta
suhu yang lebih rendah dari liquid ammonia, merupakan salah satu keuntungan yang baik untuk
isolasi senyawa yang tidak stabil. Sebagai contoh, dalam sintesis amonium nitrat melalui reaksi
natrium nitrat dengan amonium klorida dalam air menghasilkan pembentukan nitrogen dan air
karena penguraian nitrat. Sebaliknya, jika reaksi dilakukan dalam amonia cair, produk samping
natrium klorida tidak larut dan amonium nitrat dapat diisolasi sebagai padatan putih setelah
penyaringan dan penguapan di bawah suhu dekomposisi 0 ° C.

B. Reaksi Reaksi Dalam Liquid Ammonia

1. Ammonation
Ammonasi didefinisikan sebagai reaksi dimana amonia ditambahkan ke molekul lain
atau ion dengan pembentukan ikatan kovalen memanfaatkan pasangan elektron pada
atom nitrogen atau melalui interaksi elektrostatik ion-dipol. Secara sederhana,
kompleks amina akan terbentuk ketika amonia bertindak sebagai basa Lewis untuk
asam Lewis atau sebagai ligan ke suatu kation, misalnya [Pt(NH3)4]2+ , [Ni(NH3)6]2+,
[Cr(NH3)6]3+, dan [Co(NH3)6]3+.

2. Ammonolysis
Ammonolysis dengan amonia adalah reaksi yang analog dengan reaksi hidrolisis
dengan air, yaitu reaksi disosiasi molekul amonia yang menghasilkan H+ dan spesies
NH2-. Reaksi ammonolysis terjadi dengan halida anorganik dan senyawa organologam.

3. Homoleptic Amides
Senyawa homoleptik adalah senyawa dengan semua ligan yang identik, misalnya,
M(NH2)n. Umumnya senyawa amida homoleptik dicapai dengan reaksi garam dari
logam yang diinginkan yang larut dalam amonia cair dengan amida yang larut. Karena
semua amida tidak larut (kecuali logam Golongan 1), amida yang dihasilkan dapat
dengan mudah diisolasi.

4. Redox Reactions
Ammonia bukanlah oksidator yang baik karena senyawa ini relatif lebih mudah
teroksidasi. Jadi jika digunakan untuk pelarut reaksi oksidasi, ammonia bukanlah
pelarut yang cocok, namun ammonia baik untuk reaksi reduksi.

Amonia cair akan melarutkan logam Golongan 1 (alkali) dan logam elektropositif
lainnya seperti kalsium, strontium, barium, magnesium, aluminium, europium, dan
ytterbium. Pada konsentrasi rendah (sekitar 0,06 mol / L), larutan berwarna biru
terbentuk, larutan ini mengandung kation logam dan elektron terlarut. Elektron terlarut
stabil dalam amonia cair dan membentuk kompleks: [e-(NH3)6].

Elektron terlarut menyediakan agen pereduksi yang cocok dan kuat untuk berbagai
reaksi yang biasanya tidak tercapai.

Anda mungkin juga menyukai