V. Dasar Teori
O4 S Cu SO 4
H3 N NH 3
SO 4
Alat: Bahan:
Tabung reaksi besar Kristal kupri sulfat pentahidrat
Tabung reaksi kecil Kristal ammonium sulfat
Rak tabung reaksi Etanol
Gelas ukur 500 mL Larutan ammonia pekat
Gelas ukur 10 mL HCl 0,01 M
Gelas kimia 100 mL NaOH 0,01 M
Kaca arloji
Pmpa vakum
Pemanas
Spektrofotometer
1,2475 g CuSO4.5H2O
+
0,66 g (NH4)2SO4
Kristal
- Didekantasi
- Dikeringkan pada suhu 50 oC sampai berat
konstan
- Dihitung persen hasil
Hasil
2 mL NH3 pekat + 2 mL
aquades
- Dimasukkan kedalam gelas kimia
- Ditambah 1,2475 g CuSO4.5H2O
- Diaduk sampai kristal larut
- Ditambah 4 mL etanol perlahan-lahan melalui
dinding gelas kimia
- Jangan diaduk dan digoyang
- Ditutup dengan kaca arloji
- Dibiarkan 30 menit
- Diaduk pelan
Kristal
- Didekantasi
- Dipindahkan kedalam kertas saring
- Dicuci dengan 4 mL campuran NH3 pekat dan
etanol dengan volume sama
- Dicuci lagi dalam corong dengan 5 mL etanol
- Disaring
- Dikeringkan dalam oven pada suhu 40-50 oC
- Ditimbang sampai berat konstan
Hasil
Tabung 1 Tabung 2
- Ditambah 4 mL aquadest
- dikocok
- Ditambah 2 ml aquadest
- Diulangi dengan mengganti aquadest dengan HCl encer
- Diulangi dengan mengganti aquadest dengan NaOH encer
- Di amati perubahan warnanya
Hasil
Tabung 1 Tabung 2
Hasil
Berat konstan = 1,3258
gram
Hasil
Berat konstan = 1,2174 gram
CuSO4(NH4)2SO4.6H2O+H2O Cu2++2SO42-+2NH4++H2O
Cu(NH3)4SO4.5H2O+H2O [Cu(NH3)4]2++SO2-+6H2O
Uji uap dilakukan pada kedua garam yang dipanaskan. Uji pertama
menggunakan kertas lakmus. Pada garam rangkap dihasilkan kertas lakmus
biru menjadi merah sedangkan kertas lakmus merah tetap berwarna merah.
Hal ini menunjukkan bahwa garam rangkap bersifat asam dengan
dihasilkannya gas berupa uap air. Pada garam kompleks dihasilkan kertas
lakmus merah menjadi biru sedangkan kertas lakmus biru tetap berwarna
biru. Hal ini menunjukkan bahwa garam kompleks bersifat basa dengan
dihasilkannya gas berupa NH3. Berikut ini merupakan reaksi ketika garam
garam dipanaskan serta saat diuji menggunakan spatula yang telah dicelupkan
Garam rangkap:
CuSO4(NH4)SO4.6H2O(s) CuSO4 (s) + (NH3)4SO4.5H2O(aq) + 6H2O(g)
H2O(g) + HCl (l) HCl
Garam kompleks:
Cu(NH3)4SO4.5H2O (s) CuSO4(s) +H2O(l)+NH3(g)
NH3(g) + HCl (l) NH4Cl
Kedua garam dilakukan uji titik leleh menghasilkan titik leleh sebesar
234oC pada garam rangkap dan 288oC pada garam kompleks. Titik leleh garam
ragkap lebih kecil daripada garam kompleks. Hal ini di karenakan pada garam
kompleks memiliki struktur ikatan yang kompleks, sehingga membutuhkan
energi yang lebih tinggi untuk memutuskan ikatan tersebut.
X. Kesimpulan
Dari percobaan yang telah kami lakukan dengan judul Pembuatan Garam
Rangkap dan Garam Kompleks ini didapatkan kesimpulan bahwa:
3. Garam rangkap dapat terionisasi menjadi Cu2+, SO42-, NH4+ dan H2O
5. Garam rangkap memiliki kelarutan yang lebih tinggi daripada garam kompleks
7. Garam kompleks memiliki titik leleh yang lebih besar daripada garam rangkap
yaitu 288oC : 234oC
% Hasil Randemen =
= 66,373 %
= 72,142 %
2. Tulis persamaan reaksi yang terjadi dari percobaan 1, 2, dan 3 !
Jawab:
Pembuatan Garam Rangkap kupriammonium sulfat,
CuSO4(NH4)2SO4.6H2O
Reaksi: CuSO4.5H2O+(NH4)2SO4CuSO4(NH4)2SO4.6H2O
Pembuatan Garam Kompleks Cu(NH3)4SO4.5H2O
Reaksi : CuSO4.5H2O+ 4NH3 Cu(NH3)4SO4.5H2O
Perbandingan sifat garam rangkap dan garam kompleks
a. Garam Rangkap
CuSO4(NH4)2SO46H2O + H2O Cu2+ + 2 SO42- + 2NH4+ + 7H2O
CuSO4(NH4)2SO46H2O + HCl H2SO4 + NH4Cl
CuSO4(NH4)2SO46H2O + NaOH Na2SO4 + NH4OH
CuSO4(NH4)2SO46H2O CuSO4 + (NH4)2SO4 + 6H2O(g) (dipanaskan)
b. Garam Kompleks
Cu(NH3)4SO45H2O + H2O [Cu (NH3)4]2+ + SO42- + 6H2O
Cu(NH3)4SO45H2O + HCl [Cu (NH3)4]Cl
Cu(NH3)4SO45H2O + NaOH [Cu (NH3)4](OH)2
Cu(NH3)4SO45H2O CuSO4 + H2O + NH3(g) (dipanaskan)
Cotton, F.A dan Wilkinson. 1989. Kimia Anorganik Dasar . UI press. Jakarta.
Day & Underwood. 1999. Analisis Kimia Kuantitatif Edisi Kelima. Erlangga. Jakarta.
Rendhy,Yoakim.https://www.academia.edu/5433690/LAPORAN_AKHIR_MODUL_1
Diakses tanggal 15 November 2014 pukul 08.54 WIB
Rivai, H. 1995. Asas Pemeriksaan Kimia Edisi Pertama. UI. Jakarta.
Sukardjo. 1985. Kimia Koordinasi. Jakarta: Rineka Cipta.
Perhitungan :
= 66,373 %
= 72,142 %