Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM ANORGANIK III

Kimia A dan Kimia B 2012

I. JUDUL PERCOBAAN : Natrium dan Kalium


II. HARI/TANGGAL PERCOBAAN : Selasa/17 Maret 2015 (13.00 WIB)
III. SELESAI PERCOBAAN : Selasa/17 Maret 2015 (15.30 WIB)
IV. TUJUAN PERCOBAAN : Pada percobaan ini bertujuan :
A. Mengetahui sifat-sifat natrium, kalium dan
senyawanya
B. Mengidentifikasi senyawa natrium dan
kalium
V. TINJAUAN PUSTAKA :
A. Natrium
Natrium atau sodium adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang
memiliki simbol Na dan nomor atom 11. Natrium adalah logam reaktif yang
lunak, keperakan, dan seperti lilin, yang termasuk ke logam alkali yang banyak
terdapat dalam senyawa alam (terutama halite). Dia sangat reaktif, apinya
berwarna kuning, beroksidasi dalam udara, dan bereaksi kuat dengan air, sehingga
harus disimpan dalam minyak. Karena sangat reaktif, natrium hampir tidak pernah
ditemukan dalam bentuk unsur murni.

Gambar A.1 Logam Natrium


(Sumber: Wikipedia, 2015)
a. Sifat Utama
Seperti logam alkali lainnya, natrium adalah unsur reaktif yang
lunak, ringan, dan putih keperakan, yang tak pernah berwujud sebagai
unsur murni di alam. Natrium mengapung di air, menguraikannya
menjadi gas hidrogen dan ionhidroksida. Jika digerus menjadi bubuk,
natrium akan meledak dalam air secara spontan. Namun, biasanya ia tidak

Laboratorium Anorganik Jurusan Kimia Universitas Negeri Surabaya


LAPORAN PRAKTIKUM ANORGANIK III
Kimia A dan Kimia B 2012

meledak di udarabersuhu di bawah 388 K. Natrium juga bila dalam


keadaan berikatan dengan ion OH- maka akan membentuk basa kuat yaitu
NaOH.
b. MSDS Natrium
Physical state and appearance : Solid. (Metal solid.)
Odor : Not available.
Taste : Not available.
Molecular Weight : 22.99 g/mole
Color : Silvery.
pH (1% soln/water) : Not applicable.
Boiling Point : 881.4C (1618.5F)
Melting Point : 97.8C (208F)
Critical Temperature : Not available.
Specific Gravity : 0.97 (Water = 1)
Vapor Pressure : Not applicable.
Vapor Density : Not available.
Volatility : Not available.
Odor Threshold : Not available.
Water/Oil Dist. Coeff. : Not available.
Ionicity (in Water) : Not available.
Dispersion Properties : Not available.
Solubility : Insoluble in cold water, hot water
Stability : The product is stable.
Instability Temperature : Not available.
Conditions of Instability : Not available.
Incompatibility with various substances: Highly reactive with oxidizing
agents, acids, moisture. The product reacts violently with water to emit
flammable but non toxic gases.
Corrosivity : Not available.
Special Remarks on Reactivity : Not available.

Laboratorium Anorganik Jurusan Kimia Universitas Negeri Surabaya


LAPORAN PRAKTIKUM ANORGANIK III
Kimia A dan Kimia B 2012

Special Remarks on Corrosivity : Not available.


Polymerization : No.
- Logam natrium bersifat korosif dan mudah terbakar
- Jangan sampai terkena kulit. Jika terkena kulit, segera cuci dengan air.
Cuci dengan air yang mengalir lalu beri obat penghilang rasa sakit
pada kulit yang terkontaminasi.
- Natrium harus disimpan dalam botol bila tidak digunakan dan jauhkan
dari api.
c. Reaksi-reaksi Umum Natrium dan Senyawanya
- Reaksi Natrium dengan air :
2Na(s) + 2H2O(l) 2NaOH(aq) + H2(g)
- Reaksi logam alkali dengan oksigen :
4Na(s) + O2(g) 2NaO(s)
- Reaksi logam alkali dengan Halogen :
2Na(s) + Cl2(g) 2NaCl(s)
- Reaksi NaOH dengan CO2 :
2NaOH(aq) + CO2(g) Na2CO3(aq) + H2O(l)
- Reaksi Natrium karbonat dengan asam sulfat
2Na2CO3(aq) + 2H2SO4(aq) 2Na2SO4(aq) + 2H2O2(aq)

B. Kalium
Kalium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang K dan nomor atom 19. Kalium berbentuk logam lunak berwarna putih
keperakan dan termasuk golongan alkali tanah. Secara alami, kalium ditemukan
sebagai senyawa dengan unsur lain dalam air laut atau mineral lainnya.
Kalium teroksidasi dengan sangat cepat dengan udara, sangat reaktif terutama
dalam air, dan secara kimiawi memiliki sifat yang mirip dengan natrium.
Dalam bahasa Inggris, kalium disebut potassium.
Sebagian besar kalium (95%) digunakan sebagai pupuk dan sisanya
digunakan untuk membuat kalium karbonat dan kalium hidroksida. Kalium

Laboratorium Anorganik Jurusan Kimia Universitas Negeri Surabaya


LAPORAN PRAKTIKUM ANORGANIK III
Kimia A dan Kimia B 2012

karbonat umumnya digunakan untuk membuat kaca terutama kaca televisi,


sedangkan kalium hidroksida digunakan untuk membuat sabun cair dan
deterjen.

Gambar B.1 Logam Kalium


(Sumber: Wikipedia, 2015)
a. MSDS Kalium
Physical state and appearance : Solid. (Soft Metal solid.)
Odor : Not available.
Taste : Not available.
Molecular Weight : 39.102 g/mole
Color : Silvery.-White.
pH (1% soln/water) : Not available.
Boiling Point : 765.5C (1409.9F)
Melting Point : 63.2C (145.8F)
Critical Temperature : Not available.
Specific Gravity : 0.856 (Water = 1)
Vapor Pressure : Not applicable.
Vapor Density : Not available.
Volatility : Not available.
Odor Threshold : Not available.
Water/Oil Dist. Coeff. : Not available.

Laboratorium Anorganik Jurusan Kimia Universitas Negeri Surabaya


LAPORAN PRAKTIKUM ANORGANIK III
Kimia A dan Kimia B 2012

Ionicity (in Water) : Not available.


Dispersion Properties : Not available.
Solubility : Soluble in liquid ammonia,
ethylenediamine, aniline, several metals, forming alloys. Soluble in acid,
mercury.
- Logam kalium bersifat flammable
- Jika terkena mata bilas dengan air selama 15 menit
- Jika terkan kulit bilas dengan air selama 15 menit dan beri obat
penghilang rasa sakit
- Cuci baju atau sepatu jika terkena kalium sebelum dipakai.

b. Reaksi-reaksi Umum Kalium dan Senyawanya


- Reaksi Kalium dengan air :
2K(s) + 2H2O(l) 2KOH(aq) + H2(g)
- Reaksi logam alkali dengan oksigen :
4K(s) + O2(g) 2KaO(s)
- Reaksi logam alkali dengan Halogen :
2K(s) + Cl2(g) 2KCl(s)
- Reaksi Kalium karbonat dengan asam klorida
2K2CO3(aq) + 2HCl(aq) 2KCl(aq) + H2CO3(aq)

C. Cara Mengidentifikasi Senyawa Natrium dan Kalium

Reaksi nyala digunakan untuk mengidentifikasi keberadaan ion logam dalam


jumlah yang relatif kecil pada sebuah senyawa. Tidak semua ion logam menghasilkan
warna nyala. Untuk warna nyala unsur unsur logam alkali dan alkali tanah, uji nyala
merupakan cara yang paling mudah untuk mengidentifikasi logam mana yang
terdapat dalam senyawa. Untuk logam-logam lain, biasanya ada metode mudah
lainnya yang lebih dapat dipercaya meski demikian uji nyala bisa memberikan
petunjuk bermanfaat seperti metode mana yang akan dipakai. Dasar teori yang ada

Laboratorium Anorganik Jurusan Kimia Universitas Negeri Surabaya


LAPORAN PRAKTIKUM ANORGANIK III
Kimia A dan Kimia B 2012

dalam percobaan kali ini yaitu teori spectrum diskontinu. Spektrum diskontinu atau
spektrum garis adalah radiasi yang dihasilkan oleh atom yang tereksitasi yang hanya
terdiri dari beberapa warna garis yang terputus putus.

Suatu unsur memiliki ciri dan karakteristik yang berbeda-beda seperti halnya
untuk logam-logam golongan alkali dan golongan alkali tanah yang memberikan
warna-warna yang khas bila dibakar karena salah satu hal yang mempengaruhi adalah
konfigurasi atom-atom tersebut sebab setiap atom memiliki konfigurasi yang
berbeda-beda serta karakteristik atau sifat-sifat khas dari golongan tersebut. Warna
nyala dihasilkan dari pergerakan elektron dalam ion-ion logam yang terdapat dalam
senyawa. Masing-masing perpindahan elektron ini melibatkan sejumlah energi
tertentu yang dilepaskan sebagai energi cahaya, dan masing-masing memiliki warna
tertentu. Sebagai akibat dari semua perpindahan elektron ini, sebuah spektrum garis
yang berwarna akan dihasilkan. Besarnya lompatan/perpindahan elektron dari segi
energi, bervariasi dari satu ion logam ke ion logam lainnya. Ini berarti bahwa setiap
logam yang berbeda akan memiliki pola garis-garis spektra yang berbeda, sehingga
warna nyala yang berbeda pula.

Tabel C.1 Uji Nyala Golongan Alkali


(Sumber: Anonim, 2013)

Unsur Warna nyala


Litium Merah
Natrium Kuning
Kalium Ungu
Rubidium Merah
Sesium Biru

Laboratorium Anorganik Jurusan Kimia Universitas Negeri Surabaya

Anda mungkin juga menyukai