Praktikan :
Ni Wayan Pratiwi T 24030111130063
Khoirul Fuad 24030111130069
Amalia Fadhila Habibah Fitri 24030111130073
Jayanti Windarningtias 24030111140083
Fauzanul Ngibad 24030111140097
Ilmi Muftiana 24030111140099
Asisten :
Agustiani .Y. A J2C009013
Keyword : Anion, Kemikalia cair, reaksi spesifik ion, reaksi selektif ion
PERCOBAAN II
ANALISIS ANION
I. TUJUAN PERCOBAAN
Dapat mengidentifikasi anion-anion dalam larutan dan padatan
‘unknown’ dengan menggunakan metode pemisahan ‘kemikalia cair’ yang
didasarkan pada kelakuan ion-ion yang berbeda ketika direaksikan dengan
reagen-reagen tertentu.
K
Ag Cl
-
AgCl
Konsentrasi perak klorida dalam fase padat tidak berubah dan
karenanya dapat dimasukkan ke dalam suatu tetapan baru. Ksp
dinamakan hasil kali kelarutan:
Ksp Ag Cl
Jadi dalam larutan perak klorida, pada suhu dan tekanan konstan,
hasil kali konsentrasi ion perak dan ion klorida adalah konstan. Untuk
larutan jenuh suatu elektrolit Ava , Bvb yang terion menjadi ion-ion vaAm-
dan vbBn-
Ava Bvb
Hasil kali kelarutan [K] dapat dinyatakan sebagai:
B
Ksp A m
va n vb
2.6.1 Klorida
2.6.2 Bromida
Kelarutan Ag, Hg, Cu, tak larut dalam air. Timbel bromide
sangat sedikit larut dalam air dingin, tetapi lebih larut dalam air
mendidih. Semua bromide lainnya larut. Kepekaan 2 mg Br2 (batas
konsentrasi 1 dalam 25.000) (Vogel, 1985).
2.6.3 Iodida
2.6.4 Nitrat
2.6.5 Sulfat
(Vogel, 1985)
(Daintith, 1994)
1.7.2 H2SO4
Sifat fisik: cairan jernih tidak berwarna, tidak berbau, agak kental,
higroskopis, bersifat korosif, asam kuat, titik leleh: -
10C, titik didih 315-338C, densitas: 1,8.
Sifat kimia: digunakan sebagai katalis, merupakan asam kuat.
(Basri, 1996)
1.7.3 HNO3
Sifat fisik: Asam anorganik, tidak berwarna, tidak berbau, agak
kekuningan, bersifat korosif, densitas: 1,89, titik leleh: -
4,1C, titik didih: 83C.
Sifat kimia: sebagai oksidator.
(Basri, 1996)
1.7.4 HCl
Sifat fisik : tidak berwarna, berbau tajam, titik didih: 84,9C
Sifat kimia: larut dalam pelarut air, termasuk asam kuat, dilarutkan
dengan mereaksikan NaCl dengan H2SO4 pekat.
(Basri, 1996)
1.7.5 Aquades
Sifat fisik: berat molekul18. Densitas 1,08, titik leleh 0C, titik
didih 100C.
Sifat kimia: bersifat polar dan sebagai pelarut universal.
(Basri, 1996)
Garam known
Tabung reaksi
- Test 2
Garam Known
Tabung reaksi
Hasil
- Test 3
Garam Known
Tabung reaksi
Penambahan AgNO3
Pengamatan
-
Larutan Endapan
-
Penambahan HNO3
Pengamatan
Hasil
- Test 4
Garam Known
Tabung reaksi
Penambahan Ba(C2H3O2)2
Pengamatan
Larutan Endapan
Penambahan HCl
Pengamatan
Hasil
- Test 5
Garam Known
Tabung reaksi
Hasil
- Test 1
Garam known
Tabung reaksi
- Test 2
Garam Known
Tabung reaksi
Hasil
- Test 3
Garam Unknown
Tabung reaksi
Penambahan AgNO3
Pengamatan
-
Larutan Endapan
-
Penambahan HNO3
Pengamatan
Hasil
- Test 4
Garam Unknown
Tabung reaksi
Penambahan Ba(C2H3O2)2
Pengamatan
Larutan Endapan
Penambahan HCl
Pengamatan
Hasil
- Test 5
Garam Unknown
Tabung reaksi
Penambahan H2SO4
Pencampuran dan pendiaman sampai dingin
Penambahan 3-4 tetes FeSO4
Hasil
IV Data Pengamatan
Test
Ion Test 1 Test 3 Test 4 Test 5
2
yang Khusus
Kenanpakan H2SO4
diuji padat pekat
AgNO3 HNO3 Ba(C2H3O2)2 HCl uji
Nitrat
Bening,
Kristal Keruh, Endapan
Cl- putih
bening
endapan putih
bening bening Keruh
kuning
Kristal Keruh, Makin Bening,
I- putih
bening
endapan keruh
bening bening Endapan
coklat
Kristal Bening
NO3- putih
bening bening bening bening bening
Bening
Keruh
Unknown Kristal Endapan Bening
I bening sedikit bening bening
putih kuning Bening
kuning
Kristal Bening
Unknown
II bening bening bening bening bening Endapan
putih kuning
Lapisan
cincin Bening,
Unknown Kristal Kuning Kuning Keruh
III kuning kuning Endapan
orange jernih bening putih endapan kuning
putih
VI. HIPOTESISSIS
(Vogel, 1985)
Selanjutnya larutan KI ditambah AgNO3 dan warna larutan
menjadi endapan kekuningan. Penambahan AgNO3 berfungsi untuk
mengendapkan anion kelompok perak.
Reaksi : KI + AgNO3 AgI(s) + KNO3
( Vogel,1985 )
Endapan ini terbentuk karena larutan AgI lewat jenuh terhadap
penambahan AgNO3. Selain itu karena hasil kali konsentrasi ion-ionnya
lebih besar daripada Ksp AgI (Ksp AgI = 0,9 x 10-16).
Kemudian endapan AgI ditambah dengan HNO3 untuk memastikan
anion yang ada dalam sampel dan endapan tidak dapat larut. Endapan AgI
tidak dapat larut dengan penambahan HNO3 karena penambahan ion
sejenis (NO3-) yang menyebabkan larutan lewat jenuh. Selain itu Ksp AgI
(Ksp AgI = 0,9 x 10-16) lebih kecil daripada Ksp AgNO3 (Ksp AgNO3 =
6,0 x 10-4) sehingga AgNO3 membutuhkan waktu yang lebih lama untuk
mengendap (endapan AgI tetap ada).
Reaksi : AgI(s) + HNO3 AgI(s) + H2O + NO3-
( Vogel,1985 )
Selanjutnya test kelarutan terhadap Ba(C2H3O2)2 yaitu dengan
menambahkan larutan Ba(C2H3O2)2 kedalam larutan KI yang bertujuan
untuk mengetahui apakah termasuk anion sulfat atau bukan dan hasil yang
di dapatkan adalah larutan berwarna bening. Kemudian ditambahkan HCl
dan larutan tetap bening.
Selanjutnya dilakukan test dengan menambahkan H2SO4 dan
FeSO4, saat dilakukan penambahan H2SO4 larutan tetap bening sementara
pada penambahan FeSO4 larutan terbentuk endapan coklat.
Mengetahui,
Asisten
Agustiani Y.A
J2C009013
Praktikan 1, Praktikan 2,
Praktikan 3, Praktikan 4,
Praktikan 6,
Praktikan 5,
Jayanti Windarningtias
Fauzanul Ngibad
24030111140083
24030111140097
DAFTAR PUSTAKA
Vogel. 1985. Buku Teks Analisis Organik Kualitatif Makro dan Semimikro.
Jakarta: PT Kalman Media Pustaka