Anda di halaman 1dari 44

ANALISIS KUALITATIF KATION DAN ANION 1

PERCOBAAN VI
ANALISIS KUALITATIF ANION DAN KATION

A. TUJUAN
Tujuan dari percobaan ini adalah :
1. Mempelajari reaksi-reaksi yang terjadi terhadap kation dan anion.
2. Menganalisis secara kualitatif anion dan kation dalam suatu larutan campuran
yang tidak diketahui.

B. LANDASAN TEORI
Analisis kimia memegang peranan penting dalam bidang kedokteran.
Selain itu, analisis kimia dapat digunakan untuk pemeriksaan obat-obatan,
makanan, minuman, dan bahan-bahan kimia yang apabila berkontak dengan tubuh
atau masuk ke dalam tubuh dapat mengganggu kesehatan. Pada dasarnya, analisis
kimia dapat dilakukan dengan (a) analisis kualitatif yang bertujuan untuk mencari
jenis ion, molekul, atau radikal yang terdapat dalam sampel; (b) analisis
kuantitatif yang bertujuan untuk menentukan kadar ion atau molekul dalam suatu
sampel; dan (c) analisis instrumentasi, yakni analisis kualitatif dan kauntitatif
dengan menggunakan peralatan elektronik. Analisis kuantitatif konvensional
dapat dilakukan dengan cara volumetri (titrimetri) dan gravimetri. Peralatan kimia
yang canggih dewasa ini banyak dipakai untuk pemeriksaan jenis dan kadar zat
dalam bahan atau campuran bahan. Berdasarkan ukuran sampel yang tersedia
untuk dianalisis, analisis kuantitatif dapat dikelompokkan menjadi (a) alanisis
makro, jika sampel mempunyai berat lebih besar dari 0,1 g; (b) analisis
semimikro, dilakukan terhadap sampel yang beratnya antara 10-100 mg; (c)
analisi mikro, dilakukan terhadap sampel yang beratnya 1-10 mg; dan (d) analisis
ultramikro, yang meliabatkan sampel pada orde 1 mcg (Sumardjo, 2009).
Anion dan kation akan menghantarkan arus listrik didalam air. Sehingga
semakin banyak larutan yang terlarut didalam air akan semakin besar pula arus
listrik yang dapat dihantarkan oleh larutan elektrolit tersebut. Ketika terdapat beda
potensial dalam rangkaian yang melalui larutan elektrolit, maka energi listrik akan
digunakan untuk terjadinya reaksi elektrolisis air. Tetapi kenaikan energi listrik

JUNIYATI PRADANASTI DESMA AYUNDARI


O1A116148
ANALISIS KUALITATIF KATION DAN ANION 2

yang digunakan tidak naik secara linier terhadap kenaikan kandungan elektrolit
pelarut dalam air, karena semakin banyak kandungan pelarut dalam ir akan
membuat larutan elektrolit semakin jenuh atau larutan semakin pekat, sehingga
gerakan kation dan anion jadi terbatas. Dengan semakin banyaknya anion dan
kation yang terkandung dalam larutan elektrolit akan menyebabkan larutan
elektrolit semakin besar menghantarkan arus listrik dan semakin banyak pula
energi listrik yang dapat digunakan untuk melakukan reaksi elektrolisis (Marlina,
2013).
Berdasarkan jenis anion yang diikat oleh kation (Ca2+ atau Mg2+), air sadah
digolongkan menjadi dua jenis, yaitu air sadah sementara dan air sadah tetap. Air
sadah sementara adalah air sadah yang mengandung ion bikarbonat (HCO3-),
khususnya senyawa kalsium bikarbonat (Ca(HCO3)2). Disebut air sadah
sementara karena kesadahannya dapat dihilangkan denganpemanasan air
membebaskan ion Ca2+ dan atau Mg2+(Sulistyani, 2012).
Efek konsentrasi awal kation Cu2+. Kapasitas adsorpsi (%) kation Cu2+
oleh lempung terpilar SAK dan WK bertambah dngn naiknya konsentrasi awal
larutan Cu2+ dari 1-15 mg/1 untuk masa adsorben yang sama begitu pula jumlah
Cu2+ yang teradsorpsi perunit masa adsorben (qe) terus bertambah dengan
konsentrasi adsorbat (ce). Konsentrasi kation yang sangat kecil, rasio ion logam
terhadap jumlah situs adsorbsi juga kecil sehingga adsorbsi tidak tergantung pada
jumlah situs pada adsorben. Ketika jumlah kation didalam larutan bertambah
maka jumlah kation yang teradsorbsi pada adsorben juga bertambah, ini
menandakan jumlah situs adsorbsi pada adsorben lempung terpilar masih cukup
tersedia untuk mengadsorbsi sejumlah kation yang dikontakkan, atau dengan kata
lain tidak terjadi perebutan situs adsorpsi di antara kation-kation di dalam larutan (
Bahri, dkk., 2011).

Secara umum anion dan kation selalu dipisahkan dan dideteksi secara
terpisah dengan menggunakan sistem analisis yang terpisah(different systems).
Pendeteksian sangat penting dilakukan secara serempak (simultaneous) antara
kation dan anion dalam sekali injeksi (injection) untuh sebuah contoh sampel.

JUNIYATI PRADANASTI DESMA AYUNDARI


O1A116148
ANALISIS KUALITATIF KATION DAN ANION 3

Teknik konvensional ataupun klasik mempunyai pendeteksian yang terbatas


(limited detection), memberikan keakuratan hasil analisis yang rendah serta
membutuhkan waktu yang lama untuk menentukan konsentrasi suatu ion tertentu
dalam sampel. Dikatakan lama karena pendeteksiaannya dilakukan dengan sistem
per ion/logam (Ardianningsih,2014).
Analisis kualitatif merupakan proses identifikasi jenis kation dan anion dalam
larutan. Analisisini terutama berdasarkan pada atas keseimbangan kelarutan. Ada
dua hal dalam analisis kualitatif yang perlu dikemukakan yaitu pertama,
pemisahan kationke dalam golongan dibuat seselektif mungkin artinya anion yang
ditambahkan sebagai reagen harus yang akan mengendapkan jenis kation yang
paling sedikit. Contohnya semua kation dalam golongan 1 juga membentuk
sulfida yang tak larut. Jadi, jika H2S direaksikan dengan larutan pada awalnya,
tujuh jenis sulfida mungkin mengendap dari larutan (sulfida golongan 1 dan
golongan 2), yaitu hasil yang tidak diharapkan. Kedua, penyingkiran kation pada
setiap tahap harus dilakukan dengan selengkap-lengkapnya. Pembentukan ion
kompleks dapat meningkatkan kelaruta zat yang tak terlarut. Ion kompleks
terbentuk dalam larutan lewat penggabungan kation logam dengan basa (Chang,
2005).
Resin penukaran ion atau polimer penukar ion adalah sebuah matriks larut
(struktur pendukung) biasanya dalam bentuk kecil satu sampai dua diameter
manik-manik, warnanya biasa putih dan kekuningan, dibuat dari organik polimer
substart. Material ini mempunyai struktur pori-pori yang sangat baik pada
permukaannya yaang dapat dengan mudah menjebak ion. Penukar ion akan
menjebak ion dan dengan simultan juga melepaskan ion lainnya, sehingga proses
ini disebut penukaran ion. Pada penukar ion didalam air, ion tersebut akan terlarut
dan terserap ke resin penukar ion dan resin akan melepaskan ion lain dalam
kesetaraan equivalen, sehingga dapat mengatur jenis ion diikat dan dilepas
(Hidayati,2012)

JUNIYATI PRADANASTI DESMA AYUNDARI


O1A116148
ANALISIS KUALITATIF KATION DAN ANION 4

C. ALAT DAN BAHAN


1. Alat
Alat-alat yang digunakan pada percobaan ini adalah :
a. Batang Pengaduk
b. Botol Gelap
c. Gelas Kimia 100 ml
d. Gelas Ukur 10 ml
e. Pipet Tetes
f. Rak Tabung
g. Timbangan analitik

2. Bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah :
a. Amonia ( NH3 )
b. Amonia klorida ( NH4Cl )
c. Aquadest ( H2O )
d. Asam klorida ( HCl )
e. Asam sulfida ( H2S )
f. Barium klorida ( BaCl2 )
g. Besi (III) klorida ( FeCl3 )
h. Bromida ( Br- )
i. Kalium ferrosianida ( K4Fe(CN)6 )
j. Kalium sulfat ( K2SO4 )
k. Kalium iodida ( KI )
l. Kalium kromat ( K2CrO4 )
m. Kobalt klorida ( CoCl2 )
n. Kupri sulfat ( CuSO4 )
o. Mangan sulfat ( MnSO4 )
p. Mercuri nitrat ( Hg+ )

JUNIYATI PRADANASTI DESMA AYUNDARI


O1A116148
ANALISIS KUALITATIF KATION DAN ANION 5

q. Natrium fosfat ( Na3PO4 )


r. Natrium klorida ( NaCl )
s. Natrium hidroksida ( NaOH )
t. Iodium ( I2 )
u. Natrium karbonat ( Na2CO3 )
v. Natrium nitrit ( NaNO3 )
w. Natrium sulfat ( Na2SO4 )
x. Natrium sulfit ( Na2SO3 )
y. Nikel sulfat ( NiSO4 )
z. Perak nitrat (Ag+)
aa. Timbal nitrat ( PbNO3 )

JUNIYATI PRADANASTI DESMA AYUNDARI


O1A116148
ANALISIS KUALITATIF KATION DAN ANION 6

D. URAIAN BAHAN

1. Air Suling (Ditjen POM, 1979 : 96)


Nama Resmi : AQUA DESTILLATA
Nama Lain : Air suling, air murni
Berat Molekul : 18,02 g/mol
Rumus Molekul : H2O

Rumus Struktur :
Pemerian : Cairan jenuh, tidak berwarna , tidak berasa dan tidak
berbau
DalamKegunaan
wadah tertutup baik: Sebagai sampel

2. Aluminium Sulfat (Ditjen POM RI, 1979 : 640)


Nama Resmi : ALUMINII SILFAS
Nama Lain : Aluminium sulfat
Berat Molekul : 474,39 g/mol
Rumus Molekul : AlSO4

Rumus Struktur : Al2+


Pemerian : Massa hablur atau butiran hablur tidak berwarna,
transparan,rasa manis dan sepat.
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air mendidih, mudah
larut dalam air,praktis tidak larut dalam etanol (95
%) P, mudah larut dalam gliserol P.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
Kegunaan : Adstringen.

JUNIYATI PRADANASTI DESMA AYUNDARI


O1A116148
ANALISIS KUALITATIF KATION DAN ANION 7

3. Amonia (Ditjen POM RI, 1979 : 86)


Nama Resmi : AMMONIA
Nama Lain : Amonia
Berat Molekul : 17,0306 g/mol
Rumus Molekul : NH3

Rumus Struktur :
Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, bau khas menusuk
kuat.
Kelarutan : Mudah larut dalam air.
Kegunaan : Zat tambahan.

4. Antimon (III) Klorida (Ditjen POM RI, 1979 : 646)


Nama Resmi : ANTIMON CHLORIDUM
Nama Lain : Antimon (III) Klorida
Berat Molekul : 228,109 g/mol
Rumus Molekul : SbCl3

Rumus Struktur :
Pemerian : Hablur, tidak berwarna; berasap di udara lembab
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam etanol mutlak P dan dalam
kloroform P, larutan yang yang terjadi hanya boleh
agak keruh
Kegunaan : Sebagai pereaksi

JUNIYATI PRADANASTI DESMA AYUNDARI


O1A116148
ANALISIS KUALITATIF KATION DAN ANION 8

5. Asam Klorida (Ditjen POM RI, 1979 : 649)

Nama Resmi : ACIDUM HIDROCHLORIDUM


Nama Lain : Asam klorida
Berat Molekul : 36,46 g/mol
Rumus Molekul : HCl

Rumus Struktur :
Pemerian : Cairan tidak berwarna, berasa asam, bau merangsang,
jika diencerkan dengan 2 bagian atau volume air,
asap hilang.
Kelarutan : Larut dalam air dan etanol (95%) P.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : Sebagai pereaksi spesifik golongan III

6. Asam Tartrat (Ditjen POM RI, 1979 : 654)


Nama Resmi : ACIDUM TARTRAT
Nama Lain : Asam Tartrat
Berat Molekul : 150,088 g/mol
Rumus Molekul : C4H6O6

Rumus Struktur
Pemerian : Hablur tidak berwarna atau serbuk putih; tidak
berbau; rasa sangat asam
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air; mudah larut dalam
etanol (95%) P; sukar larut dalam eter P.
Kegunaan : Zat Tambahan

JUNIYATI PRADANASTI DESMA AYUNDARI


O1A116148
ANALISIS KUALITATIF KATION DAN ANION 9

7. Besi (III) klorida (Ditjen POM RI, 1979 : 793)


Nama Resmi : FERII CHLORIDUM
Nama Lain : Besi (III) klorida
Berat Molekul : 162,2 g/mol
Rumus Molekul : FeCl3

Rumus Struktur :
Pemerian : Hablur atau serbuk hablur, hitam kehijauan, bebas
warna jingga dari garam nitrat yang telah
terpengaruhi oleh kelembaban.
Kelarutan : Larut dalam air, larutan beropalesensi berwarna
jingga.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : Pereaksi

8. Bismuth Nitrat (Ditjen POM RI, 1979 : 118)


Nama Resmi : BISMUTH NITRAS
Nama Lain : Bismuth Nitrat
Berat Molekul : 208,980 g/mol
Rumus Molekul : BiNO3

Rumus Struktur :
Pemerian : Serbuk hablur renik putih, tidak berbau, tidak berasa
Praktis tidak larut dalam air dan dalam pelarut
Kelarutan : organik
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat,terlindung dari cahaya.
Kegunaan : Adstringen saluran pencernaan.

9. Kalium Iodida (Ditjen POM RI, 1979 : 763)

JUNIYATI PRADANASTI DESMA AYUNDARI


O1A116148
ANALISIS KUALITATIF KATION DAN ANION 10

Nama Resmi : KALIUM IODIDUM


Nama Lain : Kalium iodida
Berat Molekul : 166.00 g/mol
Rumus Molekul : KI
Rumus Struktur : K I
Pemerian : Hablur heleahedial transparan atau tidak berwarna
opak dan putih atau serbuk butiran puti hidroskopik
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air lebih larut dalam
air mendidi, larut dalam etanol 95 % P mudah
dalam gliserol P
Penyimpanan : Dalam wada tertutup rapat
Khasiat : Zat tambahan

10. Kalium Klorida (Ditjen POM RI, 1979 : 329)


Nama Resmi : KALII CHLORIDUM
Nama Lain : Kalium Klorida
Berat Molekul : 74,55 g/mol
Rumus Molekul : KCl
Rumus Struktur : K Cl
Pemerian : Hablur berbentuk kubus atau berbentuk prisma; tidak
berwarna atau serbuk butir putih; tidak berbau; rasa
asin; mantap di udara.
Kelarutan : Larut dalam 3 bagian air; sangat mudah larut dalam
air mendidih; praktis tidak larut dalam etanol mutlak
P dan dalam eter P.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : Sebagai sumber ion kalium

JUNIYATI PRADANASTI DESMA AYUNDARI


O1A116148
ANALISIS KUALITATIF KATION DAN ANION 11

11. Kalium Kromat (Ditjen POM RI, 1979 : 690)


Nama Resmi : KALLI CROMAT
Nama Lain : Kalium Kromat
Berat Molekul : 194 g/mol
Rumus Molekul : K2Cr2O7

Rumus Struktur :
Pemerian : Hablur kuning
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup
Kegunaan : Sebagai indikator

12. Kalsium Klorida (Ditjen POM RI, 1979 : 120-121)


Nama Resmi : CALCII CHLORIDUM
Nama Lain : Kalsium Klorida
Berat Molekul : 219,08 g/mol
Rumus Molekul : CaCl2
Rumus Struktur : Cl Ca Cl
Pemerian : Hablur tidak berwarna, tidak berbau, rasa agak pahit,
meleleh basa.
Kelarutan : Larut dalam 0,25 bagian air, mudah larut dalam
etanol (95%) P.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
Kegunaan : Sumber ion kalsium

JUNIYATI PRADANASTI DESMA AYUNDARI


O1A116148
ANALISIS KUALITATIF KATION DAN ANION 12

13. Kupri Sulfat (Ditjen POM RI, 1979 : 731)


Nama Resmi : CUPRI SULFAT
Nama Lain : Tembaga (II) sulfat
Berat Molekul : 159,60 g/mol
Rumus Molekul : CuSO4

Rumus Struktur : Cu2+


Pemerian : Serbuk keabuan
Kelarutan : Larut perlahan-lahan dalam air
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Khasiat : Zat adatif
14. Magnesium Klorida (Ditjen POM RI, 1979 : 702)
Nama Resmi : MAGNESII CHLORIDUM
Nama Lain : Magnesium Klorida
Berat Molekul : 246,47 g/mol
Rumus Molekul : MgCl2
Rumus Struktur : Cl Mg Cl
Pemerian : Hablur tidak berwarna, tidak berbau, meleleh basah
Kelarutan : Larut dalam 1 bagian air dan dalam 2 bagian etanol
(95%) P.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : Sebagai pereaksi spesifik golongan III

JUNIYATI PRADANASTI DESMA AYUNDARI


O1A116148
ANALISIS KUALITATIF KATION DAN ANION 13

15. Merkuri Klorida (Ditjen POM RI, 1979 : 287 )


Nama Resmi : HYDRARGYRI BICHLORIDUM
Nama Lain : Raksa (II) Klorida
Berat Molekul : 271,52 g/mol
Rumus Molekul : HgCl2
Rumus Struktur : Cl Hg Cl
Pemerian : Hablur tidak berwarna atau serbuk hablur putih;
tidak berbau, berat.
Kelarutan : Larut dalam 15 bagian air, dalam 2,1 bagian air
mendidih,dalam 3 bagian etanol (95%) P, dalam 2
bagian etanol (95%) P, mendidih,dalam 20 bagian
eter P dan dalam 15 bagian gliserol P
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : Antiseptikum ekstern

16. Merkuro Nitrat (Ditjen POM RI, 1979 : 725)


Nama Resmi : HYDRARGYRI NITRAS
Nama Lain : Raksa (I) Nitrat
Berat Molekul : 280,61 g/mol
Rumus Molekul : HgNO3

Rumus Struktur :
Pemerian : Hablur lembab; tidak berwarna atau berwarna lemah
Kelarutan : Larut dalam asam nitrat encer P.
Penyimpanan : Dalam wadah kaca berwarna coklat yang berisi
sedikit raksa P, di tempat yang gelap.
Kegunaan : Sebagai Pereaksi

JUNIYATI PRADANASTI DESMA AYUNDARI


O1A116148
ANALISIS KUALITATIF KATION DAN ANION 14

17. Natrium Fosfat (Ditjen POM RI, 1979 : 227)


Nama Resmi : DINATRII HYDROGENPHOSPHAS
Nama Lain : Natrium Fosfat
Berat Molekul : 358,14 g/mol
Rumus Molekul : Na2HPO4

Rumus Struktur :
Pemerian : Hablur tidak berwarna; tidak berbau; rasa asin. Dalam
udara kering merapuh.
Kelarutan : Larut dalam 5 bagian air; sukar larut dalam etanol
(95%) P.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Khasiat : Zat tambahan

18. Natrium Karbonat (Ditjen POM RI, 1979 : 400)


Nama Resmi : NATRII CARBONAS
Nama Lain : Natrium Karbonat
Berat Molekul : 124,00 g/mol
Rumus Molekul : NaHCO3

Rumus Struktur :
Pemerian : Hablur tidak berwarna, atau serbuk hablur putih
Kelarutan : Larut dalam air, Lebih mudah larut dalam air
mendidih
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Khasiat : Sebagai zat tambahan

19. Natrium Nitrit (Ditjen POM RI, 1979 : 714)

JUNIYATI PRADANASTI DESMA AYUNDARI


O1A116148
ANALISIS KUALITATIF KATION DAN ANION 15

Nama Resmi : NATRII NITRIT


Nama Lain : Natrium nitrit
Berat Molekul : 69,00 g/mol
Rumus Molekul : NaNO2

Rumus Struktur :
Pemerian : Hablur atau granul, tidak berwarna atau putih
kekuningan
Kelarutan : Larut dalam 1,5 bagian air, agak sukar larut dalam
: etanol 95 % P
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat
Kegunaan : Sebagai larutan baku /penitran

20. Natrium Hidroksida (Dirjen POM, 1979 : 412)


Nama Resmi : NATRII HYDROXYDUM
Nama Lain : Natrium Hidroksida
Berat Molekul : NaOH
Rumus Molekul : 40,00 g/mol
Rumus Struktur : Na OH
Pemerian : Bentuk batang, butiran, massa hablur atau
keping, keras, rapuh, dan menunjukkan susunan
hablur, putih, mudah meleleh dan basah. Sangat
alkalis dan korosif, segera menyerap CO2.
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air dan dalam etanol
(95%)P
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
Kegunaan : Sebagai pereaksi

21. Perak Nitrat (Ditjen POM RI, 1979 : 97)

JUNIYATI PRADANASTI DESMA AYUNDARI


O1A116148
ANALISIS KUALITATIF KATION DAN ANION 16

Nama Resmi : ARGENTII NITRAS


Nama Lain : Perak Nitrat
Berat Molekul : AgNO3
Rumus Molekul : 169,87 g/mol

Rumus Struktur :
Pemerian : Hablur berwarna putih, tidak berbau, menjadi gelap
bila terkena sinar.
Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air.
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.
Kegunaan : Sebagai pereaksi golongan anion

JUNIYATI PRADANASTI DESMA AYUNDARI


O1A116148
ANALISIS KUALITATIF KATION DAN ANION 17

E. PROSEDUR KERJA
1. REAKSI-REAKSI IDENTIFIKASI TERHADAP KATION
1. GOLONGAN I
a. Perak, Ag+

Larutan Perak Nitrat


- Disiapakan lima tabung reaksi
- Diambil reagen sebanyak 1 pipet
- Dimasukkan kedalam tabung
reaksi
- Ditambahkan

Asam Klorida Natrium Hidroksida Amonia Kalium Kromat Kalium Iodida

- Diaduk
- Diamati endapan
Hasil Pengamatan
b. Merkuro, Hg+
Larutan Merkuro Nitrat

- Disiapakan tiga tabung reaksi


- Diambil reagen sebanyak 1 pipet
- Dimasukkan kedalam tabung
reaksi
- Ditambahkan

Asam Klorida Kalium Kromat

- Diaduk
- Diamati endapan
Hasil Pengamatan

JUNIYATI PRADANASTI DESMA AYUNDARI


O1A116148
ANALISIS KUALITATIF KATION DAN ANION 18

2. GOLONGAN II
a. Merkuri, Hg3+

Larutan Merkuri Klorida

- Disiapakan empat tabung reaksi


- Diambil reagen sebanyak 1 pipet
- Dimasukkan kedalam tabung reaksi
- Ditambahkan

Kalium Iodida Natrium Hidroksida Amonia

- Diaduk
- Diamati endapan
Hasil Pengamatan

b. Bismut, Bi+

Larutan Perak Nitrat

- Disiapakan dua tabung reaksi


- Diambil reagen sebanyak 1 pipet
- Dimasukkan kedalam tabung reaksi
- Ditambahkan

Alkali Karbonat Kalium Iodida

- Diaduk
- Diamati endapan

Hasil Pengamatan

JUNIYATI PRADANASTI DESMA AYUNDARI


O1A116148
ANALISIS KUALITATIF KATION DAN ANION 19

c. Kupri, Cu2+

Larutan Kupri Sulfat

- Disiapakan tiga tabung reaksi


- Diambil reagen sebanyak 1 pipet
- Dimasukkan kedalam tabung
reaksi
- Ditambahkan

Alkali Hidroksida Amonia Kalium Iodida

- Diaduk
- Diamati endapan

Hasil Pengamatan

d. Antimon, Sb3+

Larutan Garam Antimon Klorida

- Disiapakan dua tabung reaksi


- Diambil reagen sebanyak 1 pipet
- Dimasukkan kedalam tabung reaksi
- Ditambahkan

Aquadest Amonia

- Diaduk
- Diamati endapan

Hasil pengamatan

JUNIYATI PRADANASTI DESMA AYUNDARI


O1A116148
ANALISIS KUALITATIF KATION DAN ANION 20

3. GOLONGAN III
a. Aluminium, Al+
Larutan Garam Aluminium

- Disiapakan tiga tabung reaksi


- Diambil reagen sebanyak 1 pipet
- Dimasukkan kedalam tabung
reaksi
- Ditambahkan

Natrium Klorida Amonia Natrium Fosfat

- Diaduk
- Diamati endapan

Hasil Pengamatan
b. Ferri, Fe3+

Larutan Besi (III) Klorida


- Disiapakan satu tabung reaksi
- Diambil reagen sebanyak 1 pipet
- Dimasukkan kedalam tabung reaksi
- Ditambahkan

Natrium Hidroksida

- Diaduk
- Diamati endapan

Hasil Pengamatan

JUNIYATI PRADANASTI DESMA AYUNDARI


O1A116148
ANALISIS KUALITATIF KATION DAN ANION 21

4. GOLONGAN IV
a. Kalsium, Ca2+

Larutan Kalsium Klorida

- Disiapakan satu tabung reaksi


- Diambil reagen sebanyak 1 pipet
- Dimasukkan kedalam tabung
reaksi
- Ditambahkan
Kalium Kromat

- Diaduk
- Diamati endapan

Hasil Pengamatan

5. GOLONGAN V
a. Magnesium, Mg2+

Larutan Magnesium Klorida

- Disiapakan satu tabung reaksi


- Diambil reagen sebanyak 1 pipet
- Dimasukkan kedalam tabung
reaksi
- Ditambahkan
Natrium Hidroksida

- Diaduk
- Diamati endapan

Hasil Pengamatan

JUNIYATI PRADANASTI DESMA AYUNDARI


O1A116148
ANALISIS KUALITATIF KATION DAN ANION 22

b. Kalium, K+

Larutan Kalium Klorida

- Disiapakan satu tabung reaksi


- Diambil reagen sebanyak 1 pipet
- Dimasukkan kedalam tabung
reaksi
- Ditambahkan
Asam Tartrat

- Diaduk
- Diamati endapan

Hasil Pengamatan

REAKSI-REAKSI IDENTIFIKASI TERHADAP ANION


a. Iodida, I-
Larutan Kalium Iodida

- Disiapakan dua tabung reaksi


- Diambil reagen sebanyak 1 pipet
- Dimasukkan kedalam tabung reaksi
- Ditambahkan

Perak nitrat Kupri Sulfat

- Diaduk
- Diamati endapan

Hasil Pengamatan

JUNIYATI PRADANASTI DESMA AYUNDARI


O1A116148
ANALISIS KUALITATIF KATION DAN ANION 23

b. Fosfat, PO43-
Larutan Natrium Fosfat

- Disiapakan dua tabung reaksi


- Diambil reagen sebanyak 1 pipet
- Dimasukkan kedalam tabung reaksi
- Ditambahkan

Perak nitrat Besi (III) Klorida

- Diaduk
- Diamati endapan

Hasil Pengamatan

c. Nitrit, NO2-

Larutan Natrium Nitrit

- Disiapakan satu tabung reaksi


- Diambil reagen sebanyak 1 pipet
- Dimasukkan kedalam tabung
reaksi
- Ditambahkan
Kalium Iodida

- Diaduk
- Diamati endapan

Hasil Pengamatan

JUNIYATI PRADANASTI DESMA AYUNDARI


O1A116148
ANALISIS KUALITATIF KATION DAN ANION 24

F. HASIL PERCOBAAN
1. Tabel Pengamatan
No Perlakuan Hasil Gambar Reaksi
1. Perak + Endapan AgNO3+HCl AgCl +
Asam Putih HNO3
Klorida

2. Perak + Endapan AgNO3+ NaOH AgOH


Natrium Cokelat + NaNO3
Hidroksida

3. Perak + Endapan AgNO3+ NH3OH


Amonia Putih AgOH + NH3NO3

4. Perak + Endapan AgNO3+ K2CrO4


Kalium Cokelat AgCrO4+ K2NO3
Kromat Merah

5. Perak + Endapan AgNO3+ KI AgI +


Kalium Kuning KNO3
Iodida

6. Merkuri + Endapan HgCl2+ NaOH HgOH +


Natrium Kuning NaCl
Hidroksida

JUNIYATI PRADANASTI DESMA AYUNDARI


O1A116148
ANALISIS KUALITATIF KATION DAN ANION 25

7. Merkuri + Endapan HgCl2 + KI HgI +


Kalium Merah KCl2
Iodida

8. Merkuri + Endapan HgCl2 + NH3OH


Amonia Putih HgOH + ClNH3

9. Bismut + Endapan BiSO4+ NaOH BiOH +


Alkali Oranye NaSO4
Karbonat
(Natrium
Karbonat)
10. Bismut + Endapan BiSO4+ KI BiI + KSO4
Kalium Hitam
Iodida

11. Kupri + Endapan CuSO4+ NaOH


Alkali Biru Cu(OH)2+ NaSO4
Hidroksida
(Natrium
Hidroksida)
12. Kupri + Endapan CuSO4+ NH3OH CuOH
Amonia Hijau + NH3SO4

13. Kupri + Endapan CuSO4+ KI CuI + KSO4


Kalium Putih
Iodida Kekuninga
n

JUNIYATI PRADANASTI DESMA AYUNDARI


O1A116148
ANALISIS KUALITATIF KATION DAN ANION 26

14. Fosfat + Endapan 3−


PO 4 + Ba(NO3)2
Perak Nitrat Kuning −
Ba3(PO4)2 + 2NO3

15. Fosfat + Endapan 3−


PO 4 + FeCl3 FePO4 +
Besi Kecokelat
3Cl-
Klorida an

16. Antimon + Endapan SbCl3+NH3OH SbOH +


Amonia Hidrat NH3Cl3

17. Antimon + Endapan SbCl3+ H2O SbO +


Air Suling Putih H2Cl3

18. Aluminium Endapan AlSO4+ NH3OH AlOH


+ Amonia Aluminiu + NH3SO4
m

19. Aluminium Endapan AlSO4+ NaOH AlOH


+ Natrium Putih + NaSO4
Hidroksida

20. Aluminium Endapan AlSO4+Na2HPO4


+ Natrium Putih AlHPO4+ Na2SO4
Fosfat

JUNIYATI PRADANASTI DESMA AYUNDARI


O1A116148
ANALISIS KUALITATIF KATION DAN ANION 27

21. Kalsium + Endapan KCl + K2CrO4 KCrO4+


Kalium Kekuninga K2Cl
Kromat n

22. Kalium + Endapan CaCl2 + C4H6O6 CaO6 +


Asam Putih Cl2C4H6
Tartrat

23. Iodida + Endapan KI + CuSO4 KSO4+CuI


Kupri Sulfat Cokelat

24. Iodida + Endapan KI + AgNO3 KNO3+AgI


Perak Nitrat Kuning

25. Ferri + Endapan FeCl3+ NaOH FeOH +


Natrium cokelat NaCl3
Hidroksida

26. Merkuri + Endapan AgNO3+ K2CrO4


Kalium Merah AgCrO4+ K2NO3
Kromat

27. Magnesium Endapan MgCl2 + NaOH MgOH


+ Natrium putih + NaCl2
Hidroksida

JUNIYATI PRADANASTI DESMA AYUNDARI


O1A116148
ANALISIS KUALITATIF KATION DAN ANION 28

28. Nitrit + Endapan NaNO3+ KI NaI + KNO3


Kalium Putih
Iodida

29. klorida
C + Endapan MgCl2 + AgNO3
Perak Nitrat Putih MgNO3 + AgCl2

JUNIYATI PRADANASTI DESMA AYUNDARI


O1A116148
ANALISIS KUALITATIF KATION DAN ANION 29

G. PEMBAHASAN
Kation adalah ion bermuatan positif yang terbentuk ketika sebuah atom
kehilangan satu atau lebih elektron selama reaksi kimia. Ini memiliki muatan
listrik positif, karena memiliki lebih banyak proton daripada elektron, dan akan
tertarik kepada anion, yang memiliki muatan negatif. Anion adalah ion negatif
yang terbentuk ketika atom nonlogam memperoleh satu atau lebih elektron. Anion
dinamakan demikian karena mereka tertarik ke anoda (bidang positif) dalam
medan listrik.
Kimia analisis secara garis besar dibagi dalam dua bidang yang disebut
analisis kualitatif dan analis kuantitatif. Analisis kualitatif membahas identifikasi
zat-zat. Urusanya adalah unsur atau senyawa apa yang terdapat dalam suatu
sampel atau contoh. Tujuan analisis kuantitatif berurusan dengan penetapan
banyak suatu zat tertentu yang ada dalam sampel atau contoh.
Analis kualitatif merupakan suatu proses dalam mendeteksi keberadaan suatu
unsur kimia dalam cuplikan yang tidak diketahui. Analis kualitatif merupakan
salah satu cara yang paling efektif untuk mempelajari kimia dan unsur-unsur serta
ion-ionya dalam larutan. Dalam metode analisis kualitatif kita menggunakan
beberapa pereaksi diantaranya pereaksi golongan dan pereaksi spesifik, kedua
pereaksi ini dilakukan untuk mengetahui jenis anion/kation suatu larutan.
Regensia golongan yang dipakai untuk klasifikasi kation yang paling umum
adalah asam klorida, hidrogen sulfida, ammonium sulfida, dan amonium karbonat.
Elektrolit pada umumya terbagi menjadi dua bagian yakni kation (ion yang
bermuatan positif), sedangkan anion (ion yang bermuatan negatif). Kation utama
dalam tubuh adalah Natrium, Kalium, Kalsium, dan Magnesium sedangkan anion
utama dalam tubuh adalah Klorida, Bikarbonat, dan Fosfat. Ketidakseimbangan
antara kation dan anion di dalam tubuh dapat menyebabkan penyakit
hiperkalemia, hipokalemia, hipernatremia, dan hiponatremia. Hiperkalemia adalah

JUNIYATI PRADANASTI DESMA AYUNDARI


O1A116148
ANALISIS KUALITATIF KATION DAN ANION 30

suatu keadaan dimana konsentrasi kalium dalam darah tinggi. Hipokalemia adalah
suatu keadaan dimana konsentrasi kalium dalam darah rendah. Biasanya
konsentrasi kalium yang ting gi adalah lebih berbahaya daripada konsentrasi
kalium yang rendah. Konsentrasi kalium darah yang tinggi akan mempengaruhi
sistem konduksi listrik jantung. Bila konsentrasi yang tinggi ini terus berlanjut,
irama jantung menjadi tidak normal dan jantung akan berhenti berdenyut.
Hipernatremia adalah suatu keadaan dimana kadar natrium dalam darah tinggi.
Hiponatremia adalah konsentrasi natrium dalam darah kecil. Selain itu bahan-
bahan yang digunakan pada percobaan ini yaitu AgNO3, HCL, NaOH, HgNO3,
FeCl3, dan Amonia. AgNO3 bersifat racun dan korosif serta dapat menyebabkan
luka bakar dan kulit melepuh. Gas atau uapnya juga menyebabkan hal yang sama.
HCl pekat (asam klorida berasap) akan membentuk kabut asam. Baik kabut dan
larutan tersebut bersifat korosif terhadap jaringan tubuh, dengan potensi
kerusakan pada organ pernapasan, mata, kulit, dan usus. Jika asam klorida
bercampur dengan bahan kimia oksidator lainnya, seperti natrium hipoklorit
(pemutih NaClO) atau kalium permanganat (KMnO4), gas beracun klorin akan
terbentuk. NaOH bersifat higroskopis dan menyerap gas CO2 serta dapat merusak
jaringan tubuh. Kontak dengan gas amonia berkonsentrasi tinggi dapat
menyebabkan kerusakan paru-paru dan bahkan kematian. Amonia digolongkan
sebagai bahan beracun jika terhirup.
Golongan I. Kation golongan ini membentuk endapan dengan asam klorida
encer. Ion golongan ini adalah Timbal (II) (Pb), Merekurium (I) (Hg), dan Perak
(I) (Ag) Pereaksi golongan ini yaitu Asam klorida, natrium hidroksida, amonia,
kalium kromat,dan kalium iodida. Kation golongan I membentuk klorida-klorida
yang tak larut, perak asetat bisa mengendap dari larutan yang agak pekat.
Hidroksida dan karbonat akan diendapkan dengan reagensia yang jumlahnya
ekuivalen, Tetapi pada reagensia berlebih, ia dapat bergerak dengan bermacam-
macam cara dimana ada perbedaan dalam sifat-sifat zat ini terhadap ammonia.
Kelebihan asam klorida yang terlalu banyak dapat menyebabkan AgCl dan PbCl 2
larut kembali dalam bentuk kompleks sedangkan klorida raksa (I), Hg, Cl2 , tetap
stabil.

JUNIYATI PRADANASTI DESMA AYUNDARI


O1A116148
ANALISIS KUALITATIF KATION DAN ANION 31

Golongan II. Kation golongan ini bereaksi dengan amonia, kalium iodida
dan akuades. Membentuk endapan dengan hidrogen sulfida dalam suasana asam
mineral encer. Ion golongan ini adalah Hg, Bi, Cu, cd, As, Sb, Sn. Klorida, nitrat,
dan sulfat sangat mudah larut dalam air. Sedangkan sulfida, hidroksida dan
karbonatnya tak larut. Reaksi golongan yaitu endapan-endapan dengan berbagai
warna HgS (hitam), PbS (hitam), Bi2S3(coklat), AS2S3 (kuning), Sb2S3 (jingga),
SnS2(coklat) dan SnS2 (kuning).Kation-kation golongan II dibagi menjadi 2 sub
golongan, yaitu sub. Golongan tembaga dan sub. Golongan arsenik. Dasar
pembagian ini adalah kelarutan endapan sulfida dalam ammonium polisulfida.
Golongan III. Kation golongan ini tidak bereaksi dengan asam klorida
encer, ataupun dengan hidrogen sulfida dalam suasana asam mineral encer.
Namun kation ini membentuk endapan dengan ammonium sulfida dalam suasana
netral / amoniakal. Kation golongan ini Co, Fe, Al, Cr, Co, Mn, Zn. Reaksi
golongan yaitu endapan dengan berbagai warna FeS (hitam), Al(OH)3 (putih),
Cr(OH)3 (hijau), NiS (Hitam), CoS (hitam), MnS (merah jambu), dan Zink sulfat
(putih). Logam golongan ini tidak diendapkan oleh reagensia golongan untuk
golongan I dan II tetapi semua diendapkan dengan adanya ammonium klorida
oleh H2S dari larutan yang telah dijadikan basa dengan larutan ammonia. Logam-
logam ini diendapkan sebagai sulfida, kecuali Al3+ dan chromium yang
diendapkan sebagai hidroksida, karena hidroksida yang sempurna dari sulfide
dalam larutan air, besi, aluminium, dan kromium(sering disertai sedikit mangan)
juga diendapkan sebagai hidroksida oleh larutan amonia dengan adanya
ammonium klorida, sedangkan logam-logam lain dari golongan ini tetap berada
dalam larutan dan dapat diendapkan sebagai sulfide oleh H2S. maka golongan ini
bisa dibagi menjadi golongan besi (besi, aluminium, mangan dan zink) atau
golongan IIIB.
Golongan IV. Kation golongan ini bereaksi dengan golongan I, II, III.
Kation ini membentuk endapan dengan ammonium karbonat dengan adanya
ammonium klorida, dalam suasana netral atau sedikit asam. Ion golongan ini
adalah Ba, Ca, Sr. Reagensia mempunyai sifat tidak berwarna dan
memperlihatkan reaksi basa terurai oleh asam-asam (terbentuk gas Co2), harus

JUNIYATI PRADANASTI DESMA AYUNDARI


O1A116148
ANALISIS KUALITATIF KATION DAN ANION 32

dipakai pada suasana netral/ sedikit basa. Kation-kation golongan IV tidak


bereaksi dengan reagen HCl, H2S, ataupun ammonium sulfida, sedang dengan
ammonium karbonat (jika ada ammonia atau ion ammonium dalam jumlah yang
sedang) akan terbentuk endapan putih (BaCO3, SrCO3, CaCO3). Reaksi golongan
yaitu terbentuk endapan putih.
Golongan V. Kation-kation yang umum, yang tidak bereaksi dengan
regensia-regensia golongan sebelumnya, merupakan golongan kation yang ini.
Kation golongan ini meliputi : Mg2+, K+, NH4+. tidak ada reagen yang umum
untuk ketiga golongan V ini. Pereaksi yang digunakan adalah HCl dan NaOH.
Reaksi golongan yaitu tidak bereaksi dengan HCl, H2S, (NH4)2S, atau (NH4)2CO3.
Reaksi-reaksi khusus dan uji nyala dapat dipakai untuk mengidentifikasi ion-ion
dan kation golongan ini.Reaksi ion ammonium sangat serupa dengan reaksi-reaksi
ion kalium, karena jari-jari ion dari kedua ion ini hampir identik.
Identifikasi Anion tidak jauh berbeda dengan analisis kation, hanya saja
pada analisis anion tidak memiliki metode analisis standar yang sistematis seperti
analisis kation. Uji pendahuluan awal pada analisis anion juga berdasarkan pada
sifat fisika seperti warna, bau, terbentuknya gas, dan kelarutannya. Beberapa
anion menghasilkan asam lemah volatil atau dioksidasi dengan asam sulfat pekat.
Anion lainnya tidak memberikan reaksi dengan asam sulfat pekat dalam keadaan
dingin, tetapi nitrat bereaksi menghasilkan uap coklat dari NO2 yang dihasilkan,
dan asetat memberikan bau khas cuka jika direaksikan dengan asam sulfat
pekat.Umumnya anion dibagi menjadi 3 golongan, yaitu:golongan sulfat : SO42-,
SO32-, PO43-, Cr2O42-, BO2-, CO32-, C2O42-,AsO43-. golongan halida : Cl–, Br–, I–,
S2-, golongan nitrat : NO3–, NO2–,C2H3O2–.
Percobaan kali ini merupakan anion golongan halida. Garam BaSO4,
BaSO3, Ba2(PO4)3, BaCr2O4, Ba(BO2)2, BaCO3, BaC2O4, Ba3(AsO4)2 tidak larut
dalam air kondisi basa, sedangkan garam barium anion lainnya mudah larut.
Berdasarkan sifat tersebut maka pemisahan dan identifikasi untuk golongan sulfat
dapat dilakukan dengan penambahan pereaksi BaCl2. Kecuali barium kromat yang
berwarna kuning, garam barium lainnya berwarna putih. Jika larutan sampel
diasamkan dengan asam nitrat dan ditambahkan perak nitrat maka hanya golongan

JUNIYATI PRADANASTI DESMA AYUNDARI


O1A116148
ANALISIS KUALITATIF KATION DAN ANION 33

anion halida yang akan mengendap sebagai garam perak, yaitu: AgCl (putih),
AgBr (kuning), AgI (kuning muda), Ag2S (hitam). Anion yang tidak
menunjukkan uji yang positif untuk kedua golongan diatas kemungkinan
mengandung anion golongan nitrat. Larutan sampel diasamkan dengan asam nitrat
dan ditambahkan perak nitrat maka hanya golongan anion halida yang akan
mengendap sebagai garam perak, yaitu: AgCl (putih), AgBr (kuning), AgI
(kuning muda), Ag2S (hitam).
Manfaat dalam bidang farmasi dapat mengetahui ion-ion positif dan
negatif yang terdapat dalam tubuh manusia dan mengetahui reaksi ion-ion
tersebut. Apabila terjadi ketidakseimbangan ion kation maupun anion dalam
tubuh, seorang farmasis dapat mengobati ketidakseimbangan tersebut

JUNIYATI PRADANASTI DESMA AYUNDARI


O1A116148
ANALISIS KUALITATIF KATION DAN ANION 34

H. KESIMPULAN
Kesimpulan dari percobaan analisis kualitatif anion dan kation antara lain :
1. Adapun reaksi-reaksi yang terjadi terhadap kation anion yaitu golongan I,
kation golongan ini membentuk endapan dengan asam klorida encer, golongan
II, kation golongan ini bereaksi dengan asam klorida, tetapi membentuk
endapan dengan hidrogen sulfida dalam suasana asam mineral encer, golongan
III, kation golongan ini tidak bereaksi dengan asam klorida encer, ataupun
dengan hidrogen sulfida dalam suasana asam mineral encer, golongan IV,
kation golongan ini bereaksi dengan golongan I, II, III. Kation ini membentuk
endapan dengan ammonium karbonat dengan adanya ammonium klorida,
dalam suasana netral atau sedikit asam, golongan V, kation-kation yang umum
yang tidak bereaksi dengan regensia-regensia golongan sebelumnya merupakan
golongan kation yang terakhir.
2. Setelah dilakukan uji analisis kation didapatkan reaksi dan negatif atau tidak
terjadi pengendapan, sedangkan pada uji analisis anion didapatkan reaksi
positif atau terjadi endapan yang menandakan sampel mengandung ion klorida.

JUNIYATI PRADANASTI DESMA AYUNDARI


O1A116148
ANALISIS KUALITATIF KATION DAN ANION 35

DAFTAR PUSTAKA

Ardianingsih,R.,2014,”Penggunaan High Performance Liquid Chromatography


(HPLC) Dalam Proses Analisa Deteksi Ion”, Jurnal Berita Dirgantara,
Volume 10 Nomor 4

Bahri S.,Muhdarina,Nurhayati,dan Fitri A., 2011, Isoterma dan termodinamika


atsorpsi kation Cu2+ fasa berair pada lempung cengar terpilar,Jurnal Natur
indonesia,Vol 14(1)
Chang, R., 2005, kimia Dasar Konsep-Konsep Inti Edisi Ketiga Jilid 2, Penerbit
Erlangga, Jakarta.

Hidayati, R., Allah A, H., Arita., S., 2012 “Pengaruh Penambahan H3PO4 dan
Resin Kation-Anion Terhadap Persen Total Gliserol Hasil Samping
Pembuatan Biodisel”, Jurnal teknik kimia, Volume 18 No. 4

Marlina E., Slamet W., dan Lilis Y., 2013, Produksi Brown’s Gas Hasil
Elektolisis H2O dengan Katalis NaHCO3, Jurnal Rekayasa Mesin, 4(1).

Sulistyani, Sunarto, Annisa, 2012, Uji Kesadahan Air Tanah di Daerah Sekitar
Panatai Kecamatan Rembang Propinsi Jawa Tengah, Jurnal Sians Dasar,
1(1).

Sumardjo D., 2009, Pengantar Kimia, Penerbit Buku Kedokteran EGC; Jakarta.

JUNIYATI PRADANASTI DESMA AYUNDARI


O1A116148
ANALISIS KUALITATIF KATION DAN ANION 36

JUNIYATI PRADANASTI DESMA AYUNDARI


O1A116148
ANALISIS KUALITATIF KATION DAN ANION 37

LAPORAN SEMENTARA

A. Judul : Analisis Kualitatif Anion dan Kation.

B. Tujuan : 1. Mempelajari reaksi-reaksi yang terjadi terhadap kation


dan anion.
2. Menganalisis secara kualitatif anion dan kation dalam
suatu larutan campuran yang tidak diketahui.

C. Tabel Hasil Pengamatan

NO Perlakuan Hasil Gambar


1. Perak + Asam Klorida Endapan Putih

2. Perak + Alkali Endapan


Hidroksida (Natrium Cokelat
Hidroksida)

3. Perak + Amonia Endapan Putih

JUNIYATI PRADANASTI DESMA AYUNDARI


O1A116148
ANALISIS KUALITATIF KATION DAN ANION 38

4. Perak + Kalium Endapan Cokelat


Kromat Merah

5. Perak + Kalium Iodida Endapan Kuning

6. Merkuri + Alkali Endapan Kuning


Hidroksida (Natrium
Hidroksida)

7. Merkuri + Kalium Endapan Merah


Iodida

JUNIYATI PRADANASTI DESMA AYUNDARI


O1A116148
ANALISIS KUALITATIF KATION DAN ANION 39

8. Merkuri + Amonia Endapan Putih

9. Bismut + Alkali Endapan Bismut


Karbonat (Natrium
Karbonat)

10. Bismut + Kalium Endapan Hitam


Iodida

11. Kupri + Alkali Endapan Biru


Hidroksida (Natrium
Hidroksida)

JUNIYATI PRADANASTI DESMA AYUNDARI


O1A116148
ANALISIS KUALITATIF KATION DAN ANION 40

12. Kupri + Amonia Endapan Hijau

13. Kupri + Kalium Iodida Endapan Putih


Kekuningan

14. Fosfat + Perak Nitrat Endapan Kuning

15. Fosfat + Besi Klorida Endapan Kecokelatan

JUNIYATI PRADANASTI DESMA AYUNDARI


O1A116148
ANALISIS KUALITATIF KATION DAN ANION 41

16. Antimon + Amonia Endapan Hidrat

17. Antimon + Air Suling Endapan Putih

18. Aluminium + Amonia Endapan


Aluminium

19. Aluminium + Natrium Endapan Putih


Hidroksida

JUNIYATI PRADANASTI DESMA AYUNDARI


O1A116148
ANALISIS KUALITATIF KATION DAN ANION 42

20. Aluminium + Natrium Endapan Putih


Fosfat

21. Kalsium + Kalium Endapan Kekuningan


Kromat

22. Kalium + Asam Endapan Putih


Tartrat

23. Iodida + Kupri Sulfat Endapan Cokelat

JUNIYATI PRADANASTI DESMA AYUNDARI


O1A116148
ANALISIS KUALITATIF KATION DAN ANION 43

24. Iodida + Perak Nitrat Endapan Kuning

25. Ferri + Natrium Endapan cokelat


Hidroksida

26. Merkuro + Kalium Endapan Merah


Kromat

27. Magnesium + Natrium Endapan putih


Hidroksida

JUNIYATI PRADANASTI DESMA AYUNDARI


O1A116148
ANALISIS KUALITATIF KATION DAN ANION 44

28. Nitrit + Kalium Iodida Endapan Putih

29. C
Klorida + Perak Nitrat Endapan Putih

Kendari, 16 Desember 2016


Mengetahui asisten

Pradanasti Desma Ayundari

JUNIYATI PRADANASTI DESMA AYUNDARI


O1A116148

Anda mungkin juga menyukai