Anda di halaman 1dari 42

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

PROGRAM STUDI D-3 FARMASI


DI PUSKESMAS PERTIWI MAKASSAR
PERIODE 09 JUNI – 22 JUNI 2021

DISUSUN OLEH :

MAHASISWA/I PRAKTEK KERJA LAPANGAN

INDIRA RIFQIAH R. PO713251181.017


ISRATUL AINUN PO713251181.018
NUR ASA SAPUTRI PO713251181.027
NUR CHAIRUNNIRA PO713251181.028
LINDA IMELSA SALEO PO713251181.063
MUH. RUSMIN PO7132511810.66

POLTEKKES KEMENKES MAKASSAR

JURUSAN FARMASI

2021

i
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PROGRAM STUDI D-3 FARMASI
DI PUSKESMAS PERTIWI MAKASSAR
PERIODE 09 JUNI – 22 JUNI 2021

Disusun Oleh :
Mahasiswa/i Praktek Kerja Lapangan
Poltekkes Kemenkes Makassar
Jurusan Farmasi

Telah disetujui oleh:

Pembimbing Lahan Pembimbing Institusi


Puskesmas Pertiwi Makassar

apt. Hj. Elisnawati, S.Farm., M.Kes apt. Arisanty, S.Si., M.Si


NIP : 1968 0914 1991 03 2011 NIP : 198004242005012004

ii
KATA PENGANTAR

Asssalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatu

Dengan mengucapkan segala puji dan puja kepada Allah SWT yang telah

melimpahkan segala berkat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan

Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Puskesmas Pertiwi. Tak lupa pula salam dan

shalawaat kepada baginda Rasulullah Muhammad SAW.

Ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya saya

sampaikan kepada ibu apt. Arisanty, S.Si., M.Si selaku pembimbing Institusi, atas

segala waktu, pikiran, perhatian, motivasi, dan bimbingan yang diberikan kepada

kami selama proses penyelesaian PKL ini. Tidak lupa penulis ingin

menyampaikan rasa terima kasih yang setulus-tulusnya kepada Ibu dr.

NURQALBI FAISAL selaku kepala Puskesmas Pertiwi, Ibu apt. Hj.

ELISNAWATI, S.Farm.,M.Kes selaku Apoteker Puskesmas Pertiwi, Ibu

HASBUBI, S.Farm selaku Tenaga Teknis Kefarmasian Puskesmas Pertiwi, serta

pegawai dan staf Puskesmas Pertiwi yang telah membimbing dan mengajarkan

banyak hal mengenai proses pelayanan di Puskesmas Pertiwi.

Laporan PKL Puskesmas ini dipersembahkan untuk semua orang yang ingin

mengetahui hal-hal mengenai proses pelayanan dan manajmen Instalasi Farmasi

Puskesmas Pertiwi, terlepas dari itu kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh

dari kesempurnaan. Olehnya kritik dan saran yang bersifat membangun untuk

laporan PKL Puskesmas ini sangat diharapkan.

Makassar, 23 juni 2021

Penulis

iii
DAFTAR ISI

SAMPUL ................................................................................................................. i

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................... ii

KATA PENGANTAR........................................................................................... iii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... iv

BAB IPENDAHULUAN ........................................................................................ 1

I.1Latar Belakang ................................................................................................ 1

I.2 Tujuan Pelaksanaan PKL............................................................................... 3

I.3 Tujuan Pembuatan Laporan ........................................................................... 3

I.4 Manfaat Praktek Kerja Lapangan .................................................................. 4

BAB IITINJAUAN PUSTAKA .............................................................................. 5

II.1 Pengertian Puskesmas ................................................................................... 5

II.2 Uraian Khusus Puskesmas Pertiwi ............................................................... 6

BAB IIIURAIAN KHUSUS ................................................................................. 13

III.1 Sejarah Puskesmas Pertiwi ........................................................................ 13

III.2 Kegiatan Pokok Puskesmas Pertiwi .......................................................... 14

III.3 Pengelolaan Perbekalan Farmasi di Puskesmas Pertiwi ............................ 15

III.4 Pelayanan Kefarmasian Puskesmas Pertiwi .............................................. 20

BAB IV PEMBAHASAN ..................................................................................... 25

iv
BAB V PENUTUP ................................................................................................ 27

V.1 Kesimpulan ................................................................................................. 27

V.2 Saran ........................................................................................................... 27

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 28

LAMPIRAN .......................................................................................................... 29

v
BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Praktek Kerja Lapangan adalah suatu bentuk penyelenggaraan dari

kampus yang memadukan secara sistemik dan sinkron antara program

pendidikan di kampus dan program pengusahaan yang diperoleh melalui

kegiatan bekerja langsung di dunia kerja untuk mencapai suatu tingkat

keahlian professional. Dimana keahlian profesional tersebut hanya dapat

dibentuk melalui tiga unsur utama, yaitu ilmu pengetahuan, teknik dan kiat.

Ilmu pengetahuan dan teknik dapat dipelajari dan dikuasai kapan dan dimana

saja kita berada, sedangkan kiat tidak dapat diajarkan tetapi dapat dikuasai

melalui proses mengerjakan langsung pekerjaan pada bidang profesi itu

sendiri.

Pengelolaan obat merupakan suatu rangkaian kegiatan yang

menyangkut aspek perencanaan, pengadaan, pendistriusian, dan penggunaan

obat yang dikelola secara optimal untuk menjamin tercapainyaketepatan

jumlah dan jenis perbekalan farmasi dan alat kesehatan, dengan

memanfaatkan sumber-sumber yang tersedia seperti tenaga, dana, sarana, dan

perangkat lunak (metode dan tatalaksana) dalam upaya mencapai tujuan yang

ditetapkan diberbagai tingkat unit kerja (Anonim, 2001).

Upaya pemerintah dalam rangka meningkatkan ketersediaan obat dan

kualitas pelayanan obat di Puskesmas dan Sub Unit Pelayanan Kesehatan di

lingkungan Puskesmas adalah melaksanakan berbagai aspek pengelolaan obat

1
antara lain dalam system manajemen informasi obat, dimana salah stu unsur

penting yang ikut menentukan kebersihan seluruh rangkaian pencatatan dan

pelaporan pemakaian obat.

Pengelolaan merupakan suatu proses yang dimaksudkan untuk

mencapai tujuan tertentu yang dilakukan secara efektif dan efisien. Proses

pengelolaan dapat terjadi dengan baik bila dilaksanakan dengan dukungan

kemampuan menggunakan sumber daya yang tersedia dalam sistem.

Pengelolaan obat bertujuan memelihara dan meningkatkan penggunaan obat

secara rasional dan ekonomis di unit-unit pelayanan kesehatan melalui

penyediaan obat-obatan yang tepat jenis, tepat jumlah, tepat waktu dan

tempat.

Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO)

merupakan salah satu contoh pengelolaan obat yang bermanfaat untuk

mengendalikan tingkatan stok, perencanaan distribusi, perencanaan

kebutuhan obat, dan memantau penggunaan obat (Anonim, 2004).

Terlaksananya pengelolaan obat dengan efektif dan efisien perlu

ditunjang dengan sistem informasi manajemen obat untuk menggalang

keterpaduan pelaksanaan kegiatan-kegiatan pengelolaan obat. Dengan adanya

sistem ini pelaksanaan salah satu kegiatan pengelolaan obat dapat dengan

mudah diselaraskan dengan yang lain. Selain itu, berbagai kendala yang

menimbulkan kegagalan atau keterlambatan salah satu kegiatan dengan cepat

dapat diketahui, sehingga segera dapat ditempuh berbagai tindakan

operasional yang diperlukan untuk mengatasinya (Anonim, 2004).

2
I.2 Tujuan Pelaksanaan PKL

Dengan adanya Praktek Kerja Lapangan diharapkan dapat dihasilkan

tenaga kesehatan bidang farmasi yang mampu bekerja dalam system

pelayanan kesehatan. Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan di Puskesmas

Pertiwi pada dasarnya mempunyai tujuan sebagai berikut:

1. Memahami tugas, fungsi dan mampu melaksanakan pengelolaan dan

pelaksanaan perbekalan farmasi di Puskesmas Pertiwi.

2. Meningkatkan, memperluas dan menetapkan keterampilan mahasiswa.

3. Sebagai bekal untuk memasuki lapangan kerja yang sesuai dengan

kebutuhan program pendidikan yang ditetapkan.

4. Memberikan kesempatan secara terpadu dalam melaksanakan kegiatan

pelayanan khususnya kegiatan kefarmasian di Puskesmas Pertiwi.

5. Memberikan pengenalan kegiatan penyelenggaraan program kesehatan

masyarakat secara menyeluruh, baik ditinjau dari aspek administrasi,

teknis, maupun sosial budaya.

6. Memberikan kesempatan kerja kepada mahasiswa untuk mensosialisasikan

diri pada lingkungan yang sebenarnya.

I.3 Tujuan Pembuatan Laporan

1. Mahasiswa mampu memahami, menetapkan dan mengembangkan ilmu

dan penerapannya di unit kerja, khususnya di bidang farmasi.

2. Mahasiswa mampu mempelajari langsung fungsi dan tugas Asisten

Apoteker di Puskesmas Pertiwi.

3
3. Menambah pembendaharaan kepustakaan kampus dan menunjang

peningkatan pengetahuan mahasiswa angkatan selanjutnya.

4. Mengumpulkan data kegiatan yang dilakukan oleh unit-unit yang ada di

Puskesmas Pertiwi.

I.4 Manfaat Praktek Kerja Lapangan

1. Bagi Penulis

a) Mengetahui karakteristik Pelayanan Resep di Puskesmas Pertiwi.

b) Mengetahui spesialit/pengelompokkan dan jenis-jenis obat di

Puskesmas Pertiwi.

c) Memahami Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat

(LPLPO) di Puskesmas Pertiwi.

2. Bagi Kampus

a) Adanya kerja sama yang baik anatara kampus dan instansi.

b) Menjadikan lulusan yang siap bekerja dan kompeten di bidang

kefarmasian.

c) Meningkatkan mutu mahasiswa dalam kompetensi dalam bidang

farmasi.

3. Bagi Instansi

a) Dapat membagi ilmunya kepada peserta praktek.

b) Membantu dan meringankan pekerjaan dalam hal pelaksanaan di

apotek dan intansi.

c) Terciptanya kerja sama dalam melakukan pekerjaan.

4
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Pengertian Puskesmas

Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah organisasi

fungsional yang menyelanggarakan upaya kesehatan yang bersifat

menyeluruh, terpadu, merata, dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat,

dengan peran serta aktif masyarakat dan menggunakan hasil pengembangan

ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna, dengan biaya yang dapat dipikul

oleh pemerntah dan masyarakat. Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis

dinas kesehatan kabupaten/kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan

pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja.

Di Indonesia, puskesmas merupakan tulang punggung pelayanan

kesehatan tingkat pertama. Konsep puskesmas dilahirkan pada tahun 1968

ketika dilangsungkan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) di Jakarta. Melalui

rakernas tersebut gagasan untuk menyatakan semua pelayanan tingkat

pertama kedalam suatu organisasi yang dipercaya dan diberi nama Pusat

Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) dan puskesmas pada waktu itu dibedakan

atas tiga macam yaitu:

1. Puskesmas tingkat desa

2. Puskesmas tingkat kecamatan

3. Puskesmas tingkat kabupaten

5
II.2 Uraian Khusus Puskesmas Pertiwi

1. Pelayanan Puskesmas Pertiwi

Pelayanan kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, usaha kesehatan

gigi, usaha kesehatan gizi, usaha kesehatan lingkungan, perawatan

kesehatan masyarakat, pencegahan dan pemberantasan penyakit menular,

kesehatan usia lanjut (lansia), kesehatan mata, penyuluhan kesehatan

masyarakat, laboratorium sederhana dan pelayanan obat apotek.

2. Struktur Organisasi Puskesmas Pertiwi

Puskesmas pertiwi memiliki struktur organisasi yang bertujuan untuk

memperlancar dan mengkoordinasi tugas-tugas yang dikembannya

sehingga dapat mencapai derajat kesehatan yang optimal.

Struktur organisasi tersebut dibagi menjadi 3 unsur yaitu:

a. Unsur kepemimpinan

Unsur pimpinan adalah seorang kepala puskesmas yang bertugas

memimpin, mengawasi dan mengkoordinasi kegiatan puskesmas.

b. Unsur pembantu pimpinan

Unsur pembantu pimpinan adalah kegiatan ketatausahaan yang

meliputi bagian keuangan dan perlengkapan yang menunjang

administrasi di puskesmas.

c. Unsur pelaksanaan

Unsur pelaksanaan adalah unit-unit yang terdiri atas tenaga/pegawai

dalam jabatan fungsional yaitu:

6
1) Unit I (PROMKES)

Mempunyai tugas melaksanakan kegiatan PKM, UKK, UKS/KGS

dan perkemas.

2) Unit II (P2LP)

Melaksanakan kegiatan puskesmas kesehatan lingkungan, P2M,

dan imunisasi.

3) Unit III (KESEHATAN KELUARGA)

Mempunyai tugas melaksanakan kegiatan KIA, KB, Gizi, dan

Lansia.

4) Unit IV (PENGOBATAN PERAWATAN)

Melaksanakan kegiatan perawatan dan bertanggung jawab dalam

loket pendaftaran, poli umum, poli gigi, UGD, rawat inap,

laboratorium, dan rekam medic.

5) Unit V (PENUNJANG)

Melaksanakan kegiatan kefarmasian, laboratorium, dan rekam

medik.

3. Tugas dan Fungsi Puskesmas

a. Tugas Puskesmas:

1) Melaksanakan program dinas, meliputi:

a. Upaya promosi kesehatan

b. Upaya kesehatan lingkungan

c. Upaya kesehatan ibu dan anak (KIA) termasuk keluarga

berencana (KB).

7
d. Upaya kesehatan Gizi Masyarakat

e. Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular

f. Upaya pengobatan

2) Melaksanakan program yang sesuai dengan permasalahan

kesehatan masyarakat sebagai program inovatif dengan

mempertimbangkan kemampuan sumber daya yang tersedia

dengan masyarakat.

3) Semua tugas diatas dilaksanakan oleh kepala puskesmas beserta

staf.

b. Fungsi Puskesmas:

1) Sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan

Puskesmas selalu berupaya untuk menggerakkan dan memantau

penyelenggaraan pembangunan lintas sector termasuk oleh

masyarakat dan dunias usaha di wilayah kerjanya, sehingga

berwawasan serta mendukung pembangunan kesehatan, selain itu

aktif memantau dan melaporkan dampak kesehatan dari setiap

penyelenggaraan setiap program kesehatan dan mengutamakan

program pemeliharaan kesehatan dan mencegah penyakit tanpa

mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.

2) Sebagai pusat pemberdayaan masyarakat

Puskesmas selalu berupaya agar perorangan terutama pemuka

masyaraka, keluarga dan masyarakat termasuk dunia usaha yang

memiliki kesadaran, kemauan, kemampuan melayani diri sendiri

8
dan masyarakat untuk hidup sehat, dapat diselenggarakan dengan

memperhatikan kondisi khususnya kondisi social budaya

masyarakat setempat.

3) Sebagai pusat pelayanan kesehatan strata pertama

Puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan pelayanan

kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh, terpadu dan

berkesinambungan. Pelayanan kesehatan tingkat pertama yang

meliputi tingkat pertama yang menjadi tanggung jawab puskesmas

meliputi:

a. Pelayanan kesehatan perorangan

Pelayanan kesehatan perorangan masyarakat pelayanan yang

bersifat pribadi (private goods) dengan tujuan untuk

menyembuhkan penyakit dan kesehatan pencegahan

penyakit.Pelayanan perorangan yaitu rawat inap dan rawat

jalan untuk puskesmas.

b. Pelayanan kesehatan masyarakat

Pelayanan kesehatan masyarakat merupakan pelayanan yang

bersifat public (public goods) yang bertujuan memelihara dan

meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit tanpa

mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.

Pelayanan kesehatan masyarakat tersebut antara lain adalah

promosi kesehatan, pemberantasan penyakit, lingkungan sehat,

9
peningkatan kesehatan keluarga, perbaikan gizi, keluarga

berencana, kesehatan jiwa masyarakat lainnya.

Asisten Apoteker adalah tenaga lulusan farmasi (sekolah

menengah farmasi) yang mempunyai tugas membantu apoteker

dalam pelayanan kefarmasian.

1) Tugas dan kewajiban Asisten Apoteker di puskesmas

a. Bertanggung jawab atas pelaksanaan pengelolaan dan di

puskesmas, pencatatan, dan pelaporan.

b. Mengawasi dan membina pelaksanaan pengelolaan

obat, pencatatan dan pelaporan.

c. Mengajukan permintaan obat kepada kepala gudang

farmasi kota Makassar.

d. Melaporkan atau mengirimkan kembali semua obat

yang rusak atau kadaluarsa dan obat yang tidak

dibutuhkan kepada gudang farmasi kota Madya

setempat.

2) Tanggung jawab asisten apoteker yaitu:

a. Menjaga keamanan

b. Menyusun persediaan obat

c. Pendistribusian dan pengawasan penelitian

d. Memesan obat ke gudang farmasi kota Makassar

e. Menyampaikan laporan ke gudang farmasi kota

Makassar

10
3) Wewenang asisten apoteker yaitu:

a. Permintaan obat ke gudang farmasi kota Makassar

b. Pemeriksaan kelengkapan obat

c. Penyimpanan dan pengaturan obat

d. Pendistribusian obat

e. Pengawasan pengendalian persediaan

f. Pengawasan mutu obat

g. Pencatatan dan pelaporan obat

Apoteker adalah seorang ahli farmasi yang telah mengucapkan

sumpah dan memperoleh izin kerja dari mentri kesehatan RI.

1) Tugas dan kewajiban apoteker di Puskesmas

a. Memimpin segala kegiatan pengelolaan di kamar obat

atau puskesmas.

b. Mengusahakan agar kamar obat yang dipimpin dapat

memberikan hasil yang optimal sesuai dengan rencana

kerja yaitu dengan cara meningkatkan pelayanan obat,

mengurangi terjadinya kekosongan stock obat dan

pelaporan obat harus tepat waktu.

c. Mengatur dan mengawasi pelaksanaan administrasi

kefarmasian, administrasi keuangan, administrasi

bersangkutan inventaris, administrasi personalia dan

administrasi umum.

d. Melakukan tindakan untuk pengembangan.

11
2) Tanggung jawab apoteker di piskesmas

a. Bidang keuangan yaitu penggunaan secara efisien,

aman, dan lancer.

b. Bidang persediaan barang yaitu pengadaan yang sehat,

ketertiban, penyimpanan barang.

c. Bidang inventaris yaitu penggunaan seefisien mungkin,

pemeliharaan serta pengamanan obat yang baik.

d. Bidang personalia yaitu kelancaran, penyimpanan, dan

pengamanan dokumen.

12
BAB III

URAIAN KHUSUS

III.1 Sejarah Puskesmas Pertiwi

Puskesmas merupakan salah satu sarana pelayanan kesehatan bagi

masyarakat.Dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan kepada

masyarakat, terutama golongan masyarakat pra sejahtera.Konsep puskesmas

tersebut timbul pada tahun 1968 ketika diadakan Rapat Kerja Nasional

(RAKERNAS) di Jakarta.

Pendirian Puskesmas Pertiwi ini didasarkan pada hasil rapat pada

tahun 1970 dan diprakarsai oleh Organisasi Pertiwi Cabang Kota Makassar

untuk membantu pemerintah dalam hal meningkatkan kesehatan masyarakat

dan atas bantuan Ny. Hj. M. Dg. Patompo ia menghasilkan sebuah rumah

yang digunakan untuk melaksanakan pelayanan kesehatan yang diberi nama

“Puskesmas Pertiwi” sesuai dengan nama organisasi wanita saat itu dan

bertempat di jalan Cendrawasih III No. 19 Makassar.

Peresmian Puskesmas Pertiwi dilakukan oleh Bapak H. M. Dg.

Patompo yang saat itu menjabat sebagai Wali Kota Makassar dan sampai saat

ini Puskesmas Pertiwi melaksanakan kegiatan di wilayah Kecamatan

Mariso.Adapun batas wilayah binaan Puskesmas Pertiwi yaitu seluruh

Kelurahan Lette dan Kelurahan Mariso. Luas daerah binaannya itu sendiri

kurang lebih 21,5 Km². Batas-batas wilayah kerja Puskesmas Pertiwi yaitu:

1. Sebelah Timur dengan Kelurahan Kunjung Mac.

2. Sebelah Barat dengan Selat Makassar.

13
3. Sebelah Selatan dengan Kelurahan Mattoanging I.

4. Sebelah Utara dengan Kelurahan Pannambungan.

III.2 Kegiatan Pokok Puskesmas Pertiwi

Pelayanan kesehatan di Puskesmas Pertiwi dilaksanakan melalui

kegiatan-kegiatan pokok sebagai berikut:

1. Tata usaha personalia seperti rapat karyawan, pengusulan

KGB/pangkat dan melengkapi berkas pegawai. Keluarga seperti

pembukuan harian dan penyetoran ke Dinas Kesehatan Kota Makassar.

2. KB seperti kunjungan ke BPS, penyuluhan, pelayanan klinik,

pembinaan pos KB, monitoring dan pencatatan atau pelaporan.

3. Kesehatan Ibu dan Anak seperti pemeriksaan ibu hamil, pemeriksaan

bayi, pemeriksaan balita, imunisasi, penyuluhan dan pencatatan atau

pelaporan.

4. Gizi seperti penyuluhan, pemberian vitamin A, pembinaan kader,

penimbangan balita, monitoring dan pencatatan atau pelaporan.

5. Kesling seperti penyuluhan dan ceramah, penataan sarana, pelayanan

poliklinik puskesmas keliling, kamar obat dan pencatatan atau

pelaporan.

6. Usaha Kegiatan Lingkungan (UKL) seperti pelayanan poliklinik,

kunjungan sekolah, penyuluhan, Pos Pelayan Terpadu (POSYANDU),

monitoring dan pencatatan atau pelaporan.

14
7. Pelayanan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD) seperti pembinaan

kader, penyuluhan, posyandu, monitoring dan pencatatan atau

pelaporan.

8. Laboratorium seperti pemeriksaan darah, pemeriksaan urin,

pemeriksaan feses, pelayanan rujukan dan pencatatan atau pelaporan.

9. Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) seperti pemeriksaan murid,

pembinaan guru UKS, pembinaan dokter cilik, superviser dan

pencatatan atau pelaporan.

10. Public Health Nurse (PHN) seperti kunjungan rumah penyuluhan,

perawatan rumah dan pecatatan atau pelaporan.

III.3 Pengelolaan Perbekalan Farmasi di Puskesmas Pertiwi

Pengelolaan obat di Puskesmas Pertiwi dimaksudkan agar

tercapainya efektivitas dan efisien obat. Adapun pengelolaan obat itu sendiri

meliputi:

1. Perencanaan

Perencanaan merupakan suatu kegiatan perencanaan pengadaan obat

bertujuan untuk menetapkan jenis jumlah obat yang sesuai dengan pola

penyakit dan kebutuhan pelayanan kesehatan dasar termasuk program

kesehatan yang telah ditetapkan.Pada dasarnya perencanaan dibuat

untuk tahun anggaran berikutnya.Tetapi menunjang kegiatan pelayanan

kesehatan yang dilaksanakan setiap hari. Maka setiap awal bulan

disusun rencana kebutuhan obat, alkes, bahan gigi dan reagensia yang

didasarkan atas penerimaan dan penggunaan obat bulan lalu yang

15
mencakup: Jumlah obat yang diterima, Jumlah obat yang digunakan,

Sisa obat pada akhir bulan, Jumlah kunjungan, Pola penyakit termasuk

kejadian luar biasa, Adanya upaya kesehatan di Puskesmas Pertiwi

melalui kegiatan pokok yang akan dilaksanakan pada bulan tersebut.

a) Pengadaan perencaaan obat bertujuan untuk:

a. Jumlah dan jenis obat yang sesuai kebutuhan

b. Menghindari terjadinya kekosongan obat

c. Meningkatkan penggunaan obat secara rasional

d. Meningkatkan efisiensi penggunaan obat persiapan yang

diperlukan untuk perencanaan obat.

b) Persiapan yang diperlukan untuk perencanaan obat adalah sebagai

berikut:

a. Menetapkan tujuan dan sarana metode pencapaian

b. Mengumpulkan dan menganalisa data

c. Evaluasi proses perencanaan

c) Kegiatan pokok dalam perencanaan pengadaan obat adalah sebagai

berikut:

a. Seleksi guna memperkirakan kebutuhan obat di puskesmas

meliputi: memilih obat yang akan dibeli dan menentukan jumlah

obat yang akan dibeli.

b. Menyesuaikan jumlah kebutuhan obat dengan alokasi dana yang

ada.

2. Pengadaan

16
Pengadaan merupakan proses penyediaan obat yang dibutuhkan

untuk pelayanan kesehatan di puskesmas. Tujuannya agar tersedianya obat

dengan jenis dan jumlah yang akan cukup sesuai kebutuhan dengan mutu

yang terjamin serta dapat diperoleh pada saat dibutuhkan. Pada

dasarnyapuskesmas tidak melakukan pengadaan sendiri secara langsung,

tetapi memperoleh dari Inpres, ASKESKIN (dana), KANDEP DINKES

Tk.II dan lain-lain.

Kegiatan pengadaan di Puskesmas Pertiwi meliputi:

a. Penyusunan daftar permintaan obat yang sesuai kebutuhan

b. Pengajuan permintaan kebutuhan obat dengan menggunakan formulir

“Dokumen Bukti Mutasi Barang”. Pengadaan diawali dengan

menggunakan blanko khusus ke Dinas Keshatan Kota Makassar, baik

obat Inpres maupun PMB.

c. Di Puskesmas Pertiwi tidak ada pengadaan alat-alat kesehatan terapi

apabila ada kerusakan atau kehilangan berdasarkan laporan, maka

akan diperiksa kembali oleh Dinas Kesehatan Kota Makassar. Untuk

pengadaan obat-obatan narkotik dilaporkan ke Kandep atau Kanwil

dan BPOM di Makassar.

3. Penerimaan

Penerimaan merupakan suatu kegiatan dalam menerima obat-

obatan yang diserahkan dari unit pengelola yang lebih tinggi kepada unit

pengelola di bawahnya selanjutya akan digunakan untuk menunjang

pelayanan di puskesmas. Agar obat yang diterima oleh puskesmas benar-

17
benar sesuai dengan kebutuhan berdasarkan permintaan yang diajukan,

maka diadakan penerimaan obat.

Pada waktu melakukan penerimaan, petugas kamar obat

berkewajiban mengadakan pengecekan terhadap obat-obat yang

diserahkan seperti pada daftar penyerahan dengan membandingkan anatara

fisik obat dan persyaratan lainnya.Jika terdapat kekurangan maka

penerimaan obat wajib menuliskan jenis obat yang kurang tersebut.Bila

perlu juga diuraikan sebab kekurangannya.Disamping itu perlu diteliti

batas kadaluarsa obat.

Penerimaan obat dapat berasal dari:

a. APBN berupa Inpres, P2MPLP, BKKBN, Binkemas, dan lain-lain

b. APBD meliputi Tingkat I dan Tingkat II

c. Perum Husada Bakti (ASKESKIN)

d. Sumber lain

4. Penyimpanan

Setelah obat-obat diterima, maka selanjutnya diadakan

penyimpanan obat yaitu kegiatan penyimpanan dan memelihara dengan

cara menempatkan obat-obatan diterima pada tempat yang aman dari

pencurian serta gangguan baik yang dapat merusak mutu obat. Tujuan

penyimpanan obat yaitu:

a. Memelihara mutu obat

b. Menghindari penggunaan yang tidak bertanggung jawab

c. Menjaga kelangsungan persediaan obat

18
d. Memudahkan pencarian dan pengawasan obat

Di Puskesmas Pertiwi ini sendiri, penyiapan obat yang telah diterima

disimpan di lemari obat yang terpisah. Satu lemari obat khusus buat

sediaan tablet dan salep, satu buah lemari sediaan sirup, satu untuk lemari

obat narkotika yang memiliki 2 pintu dan lemari pendingin untuk sediaan

suppositoria dan vaksin.

5. Pendistribusian

Pendistribusian adalah semua kegiatan yang meliputi penyerahan

obat ke unit pelayanan kesehatan yang menyangkut aspek penerimaan,

pengecekan, persediaan, penyimpanan termasuk penyerahan kepada pasien

hingga pemakaian obat oleh pasien.

6. Pelaporan

Kegiatan yang dilakukan setiap harinya ssetelah melayani resep

dari pasien. Petugas di kamar obat memisahkan resep-resep yang ada

menurut jenisnya. Resep-resep dibedakan menjadi 3 jenis yaitu resep

umum, pasien dana, dan pasien JPS. Kemudian dicatat di buku harian

tentang jumlah obat yang digunakan setiap harinya, lalu catatan

dipindahkan kedalam buku rekapan/bulanan atas dasar inilah dibuat

LPLPO bulan yang dikirim ke Dinas Kesehatan Kota Makassar. Tiap-tiap

puskesmas diwajibkan membuat laporan bulanan mengenai penggunaan

obat narkotika sebanyak 5 rangkap. Kemudian dikirim kepada Kepala

Dinas Keehatan Kota Makassar dan Kepala BPOM dan arsip untuk

puskesmas.

19
Adapun jenis-jenis pencatatan dan pelaporan yang dilakukan di

Puskesmas Pertiwi, yaitu:

a. Kartu stok yang merupakan dokumen yang mencatat persediaan obat

yang diletakkan pada tempat penyimpanan obat yang bersangkutan.

b. Buku pencatatan penerimaan resep, yaitu buku yang mencatat jumlah

resep yang masuk setiap harinya.

c. Buku pencatatan harian penggunaan obat, yaitu buku yang tiap hari

mencatat pengeluaran obat-obat melalui resep. Dalam buku ini dapat

diketahui jumlah pengeluaran obat dalam sehari.

d. LPLPO, yaitu laporan yang dikirim tiap bulan yang mencatat jumlah

penerimaan, pengeluaran, dan sisa pengeluaran obat di gudang.

e. Laporan obat hilang merupakan laporan atas obat-obat yang hilang

yang harus dikirim surat pernyataan dan diketahui oleh sejumlah

saksi.

f. Buku penerimaan klinik yaitu permintaan obat setiap hari untuk

poskel (posyandu keliling).

III.4 Pelayanan Kefarmasian Puskesmas Pertiwi

Pelayanan Puskesmas Pertiwi dimulai dari jam 08:00 sampai selesai.

Pelayanan resep sepenuhnya ditangani atas tanggung jawab Apoteker yang

berperan sebagai pengelola obat. Pengelola wajib melayani resep sesuai

dengan tanggung jawab dan dan keahlian profesinya yang dilandasi pada

kepentingan masyarakat.

20
Jika obat yang tersedia sudah habis sedangkan obat yang tercantum

dalam resep harus dipergunakan maka pengelola obat bisa menanyakan

pada Dokter penulis resep untuk mengganti obat dengan golongan yang

sama. Apabila pengelola obat menganggap bahwa obat dalam resep ada

kekeliruan atau penulisan resep yang tidak tepat, pengelola obat harus

menanyakan kepada Dokter penulis resep tersebut.

Dalam penyerahan obat yang perlu diperhatikan adalah memberikan informasi

berupa :

1. Penggunaan obat yang disarankan kepada pasien.

2. Penggunaan obat yang tepat, aman, rasional, atas permintaan masyarakat.

a. Penerimaan Resep

Dalam penerimaan resep yang perlu diperhatikan adalah :

1) Memahami isi resep Dokter

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada waktu membaca resep dokter

di Puskesmas adalah melihat keabsahan suatu resep yaitu nama

pasien harus jelas, umur, nama obat, bentuk sediaan, dosis, cara

pemakaiandan aturan pakai serta kode resep obat yang berlaku

seperti pasien umum (U), pasien (ASKES) (D) dan pasien JPS.

2) Pengecekan dan penyediaan bahan/penyelenggaraan resep

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada pengecekan dan penyediaan

bahan ialah obat apa yang diminta yang tercantum dalam resep, hal

ini dilakukan untuk mencegah adanya kesalahankarena banyak

obat yang hampir sama, untuk formulasi penyiapan obat khusus

21
buat penyakit-penyakit yang banyak terjadi dan disusun formula

racikan tertentu untuk mempermudah pengelola obat melaksanakan

kegiatannya.

3) Pengemasan dan pemberian etiket

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengemasan wadah plastik

atau pembungkus maupun pemberian etiket yaitu :

a) Bersih tidak mengotori dan dapat melindungi obat dari

kelembaban ataupun sinar matahari langsung.

b) Jenis wadah yang digunakan tergantung dari bentuk dan

jumlahnya.

c) Pemberian etiket untuk obat dalam yang diminum digunakan

etiket putih dan untuk pemakaian luar etiket warna biru.

b. Penyerahan obat

Proses ini menentukan kepatuhan pasien terhadap pemakaian obatnya,

dalam hal ini yang perlu dihindari adalah penyalahgunaan obat karena

pasien kurang mendapatkan penjelasan atau informasi dari pengelola

obat pada waktu penyerahan obat, maka dari itu sebelum menyerahkan

obat terlebih dahulu pengecekan kembali kebenaran obat sesuai resep

yang diberikan pasien serta memberikan informasi tentang aturan

pakai obat.

c. Pencatatan dan Pelaporan Obat

Untuk menyediakan obat-obat dalam jenis dan jumlah yang sesuai

kebutuhan pada waktu yang ditentukan dengan cara yang sangat

22
ekonomis dan efisien. Pengetahuan persediaan dapat dilakukan melalui

pencatatan obat-obat yang biasa dilakukan pada Pukesmas Pertiwi

yaitu :

1) Daftar permintaan obat atau penyerahan obat merupakan dokumen

bukti obat dari gudang farmasi untukpuskesmas juga dapat

digunakan untuk poskel untuk tujuan yang sama. Buku agenda

dukumen permintaan atau penyerahan merupakan dokumen

pencatatan atau pengajuan setiap daftar permintaan obat oleh

puskesmas dan unit pelayanan kesehatan lain.

2) Lembaran catatan harian penggunaan obat merupakan dokumen

atas pengeluaran obat-obat melalui resep. Dalam lembaran catatan

ini dapat diketahui jumlah pengeluaran setiap jenis obat setiap hari.

3) Lembar laporan penerimaan dan lembar penggunaan obat-obatan

(LPLPO) pelayanan obat oleh sub pelayanan ini menggunakan

daftar penerimaan penggunaan obat yang merupakan dokumen

pencatatan atas penerimaan obat-obatan dan pemakaian obat setiap

hari di Puskesmas dan Puskel. Digunakan sebagai laporan untuk

pimpinan puskesmas atau penerimaan dan penggunaan obat-obatan

selama satu bulan.

Dari pencatatan di atas maka susunlah laporan-laporan yang

dilakukan di Puskesas dan merupakan laporan berkala yang

dilakukan dalam periode tertentu yang mencatat jumlah

23
penerimaan persediaan, pemakaian, sisa stok, permintaan, disebut

laporan pemakaian dan lembar permintaan.

4) Lembar sensus harian obat-obatan dan Alkes dilaporkan ke Dinas

Kesehatan kota Makassar setiap bulan.

5) Lembar laporan penggunaan sediaan jadi narkotik dan

psikotropika. Khusus untuk laporan obat Narkotika, Puskesmas

melaporkan penggunaannya setiap bulan ke Dinkes Kota Makassar

dengan tembusan kepada Kepala BPOM dan Arsip.

24
BAB IV

PEMBAHASAN

Puskesmas Pertiwi berlokasi di Jl. Cendrawasih III No. 11. Puskesmas

Pertiwi memberikan pelayanan ASKES, JKN, KIS, UMUM, dan lain-lain sesuai

keputusan walikota Makassar No. 704/kep/445/2003, tanggal 1 november 2003

tentang pembebasan biaya pengobatan rawat jalan di puskesmas.

Setelah melakukan praktek kerja lapangan (PKL) di puskesmas pertiwi

selama 10 hari, kami mengetahui bahwa sistem pelayanan di Puskesmas Pertiwi

merupakan program pemerintah sehingga tidak memungut biaya apapun dari

pasien. Seperti yang kami dapatkan selama praktek kerja lapangan (PKL), seluruh

kegiatan kefarmasian telah dilakukan sesuai dengan standar mulai dari

penerimaan resep, screening resep, penyiapan obat hingga pada tahap penyerahan

obat yang disertai Pelayanan Informasi Obat (PIO). Pencatatan pemakaian obat

dilakukan setiap hari untuk mengetahui jumlah obat dan jenis obat yang sering

dipakai.

Dari semua kegiatan yang dilakukan, mahasiswa diberi bimbingan serta

arahan dari Apoteker dan Tenaga Tekhnis Kefarmasian untuk dapat melakukan

kegiatan tersebut. Selain kegiatan-kegiatan tersebut mahasiswa juga diberikan

informasi terkait dengan perencanaan, pengadaan obat, penyimpanan,

pendistribusian serta melakukan kegiatan penyuluhan kesehatan terhadap

masyarakat setempat di luar puskesmas.

Beberapa masalah yang ditemukan di Puskesmas pertiwi yaitu Keluhan

dari pasien mengenai waktu tunggu obat serta adanya kekosongan obat. Setelah

25
kami telusuri dan meminta beberapa keterangan dari pegawai puskesmas serta

melihat keadaan pasien mulai dari pendaftaran di loket hingga pengambilan obat,

maka dapat kami simpulkan bahwa keluhan masyarakat tersebut bukan

diakibatkan dari kamar obat melainkan saat pasien menunggu antrian untuk

masuk ke Poli. Adapun mengenai masalah kekosongan obat masih dapat

dikendalikan dengan penggantian obat kosong dengan obat lain yang memiliki

indikasi yang sama.

26
BAB V

PENUTUP

V.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa Puskesmas

Pertiwi merupakan salah satu Sarana Kesehatan yang sangat diperlukan oleh

masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di wilayah

yang menjadi sasaran utama Puskesmas Pertiwi.

Puskesmas pertiwi telah melakukan tugas dan fungsinya sebagai pusat

pelayanan masyarakat. Karena mampu melakukan pengendalian terhadap

masalah yang terjadi di Puskesmas terutama di Instalasi Farmasi.

V.2 Saran

Sebagai salah satu pelayanan kesehatan di masyarakat diharapkan agar

lebih banyak melakukan penyuluhan terhadap masyarakat terutama mengenai

obat-obatan dan waktu tunggu obat. Besar harapan kami sebagai peserta PKL,

agar di waktu mendatang pelaksanaan PKL di Puskesmas Pertiwi bisa lebih

intensif lagi khususnya dalam hal pengendalian obat dan pelayanan resep.

27
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2001. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor:136/Menkes/SK/XII/.

Anonim, 2004. Pedoman Pengelolaan Obat dan Perbekalan Kesehatan di


Puskesmas. Jakarta : Departemen Kesehatan.

Departemen Kesehatan RI, 1996. Puskesmas Pembinaan Upaya Pengobatan


Rasional di Puskesma, Jakarta.

Departemen Kesehatan RI, 1996. Pendidikan Kerja Puskesmas, Jilid 1 : Jakarta.

Entjang, dkk, 1993. Ilmu Kesehatan Masyarakat. PT. Citra Aditya Bakti,
Bandung.

Keputusan Mentri Kesehatan No. 128/MENKES/SK/11/2004. Kebijakan Dasar


Pusat Kesehatan Masyarakat.

Ayu Anggraini, dkk, 2015. Laporan Praktek Kerja Lapangan Puskesmas Pertiwi
Makassar : Makassar

Syahputra, W, 2014. Laporan Puskesmas : Yokyakarta.

28
LAMPIRAN

Puskesmas Pertiwi

Alur Pelayanan Resep

Menerima resep dari pasien Menyiapkan obat sesuai resep

29
Membuat puyer jika terdapat resep racikan

Menyerahkan obat kepada pasien serta memberikan PIO

30
Melakukan pencatatan nama, alamat, no. hp, dan umur pasien penerima obat

Melakukan penginputan laporan pemakaian harian obat

31
Mencatat laporan pemakaian dan stok obat di kartu stok

Gudang

Mengecek obat yang msuk dari gudang farmasi

32
Memasukkan data pemakaian obat di SIMBAKDA

Ruangan lainnya…

Menulis data pasien poli umum

33
Menulis data pasien imunisasi mencatat nama pasien di loket kartu

Kegiatan Turun Lapangan

Pembagian bubuk abate dan tablet penambah darah

34
Membantu mengambil sampel depot air minum

Kamar Obat Puskesmas Pertiwi

35
Gudang Obat/Alkes Puskesmas Pertiwi

36
37

Anda mungkin juga menyukai