DISUSUN OLEH :
JURUSAN FARMASI
2021
i
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
PROGRAM STUDI D-3 FARMASI
DI PUSKESMAS PERTIWI MAKASSAR
PERIODE 09 JUNI – 22 JUNI 2021
Disusun Oleh :
Mahasiswa/i Praktek Kerja Lapangan
Poltekkes Kemenkes Makassar
Jurusan Farmasi
ii
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan segala puji dan puja kepada Allah SWT yang telah
Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Puskesmas Pertiwi. Tak lupa pula salam dan
sampaikan kepada ibu apt. Arisanty, S.Si., M.Si selaku pembimbing Institusi, atas
segala waktu, pikiran, perhatian, motivasi, dan bimbingan yang diberikan kepada
kami selama proses penyelesaian PKL ini. Tidak lupa penulis ingin
pegawai dan staf Puskesmas Pertiwi yang telah membimbing dan mengajarkan
Laporan PKL Puskesmas ini dipersembahkan untuk semua orang yang ingin
Puskesmas Pertiwi, terlepas dari itu kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh
dari kesempurnaan. Olehnya kritik dan saran yang bersifat membangun untuk
Penulis
iii
DAFTAR ISI
SAMPUL ................................................................................................................. i
iv
BAB V PENUTUP ................................................................................................ 27
LAMPIRAN .......................................................................................................... 29
v
BAB I
PENDAHULUAN
dibentuk melalui tiga unsur utama, yaitu ilmu pengetahuan, teknik dan kiat.
Ilmu pengetahuan dan teknik dapat dipelajari dan dikuasai kapan dan dimana
saja kita berada, sedangkan kiat tidak dapat diajarkan tetapi dapat dikuasai
sendiri.
perangkat lunak (metode dan tatalaksana) dalam upaya mencapai tujuan yang
1
antara lain dalam system manajemen informasi obat, dimana salah stu unsur
mencapai tujuan tertentu yang dilakukan secara efektif dan efisien. Proses
penyediaan obat-obatan yang tepat jenis, tepat jumlah, tepat waktu dan
tempat.
sistem ini pelaksanaan salah satu kegiatan pengelolaan obat dapat dengan
mudah diselaraskan dengan yang lain. Selain itu, berbagai kendala yang
2
I.2 Tujuan Pelaksanaan PKL
3
3. Menambah pembendaharaan kepustakaan kampus dan menunjang
Puskesmas Pertiwi.
1. Bagi Penulis
Puskesmas Pertiwi.
2. Bagi Kampus
kefarmasian.
farmasi.
3. Bagi Instansi
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna, dengan biaya yang dapat dipikul
pertama kedalam suatu organisasi yang dipercaya dan diberi nama Pusat
5
II.2 Uraian Khusus Puskesmas Pertiwi
a. Unsur kepemimpinan
administrasi di puskesmas.
c. Unsur pelaksanaan
6
1) Unit I (PROMKES)
dan perkemas.
2) Unit II (P2LP)
dan imunisasi.
Lansia.
5) Unit V (PENUNJANG)
medik.
a. Tugas Puskesmas:
berencana (KB).
7
d. Upaya kesehatan Gizi Masyarakat
f. Upaya pengobatan
dengan masyarakat.
staf.
b. Fungsi Puskesmas:
8
dan masyarakat untuk hidup sehat, dapat diselenggarakan dengan
masyarakat setempat.
meliputi:
9
peningkatan kesehatan keluarga, perbaikan gizi, keluarga
setempat.
a. Menjaga keamanan
Makassar
10
3) Wewenang asisten apoteker yaitu:
d. Pendistribusian obat
atau puskesmas.
administrasi umum.
11
2) Tanggung jawab apoteker di piskesmas
pengamanan dokumen.
12
BAB III
URAIAN KHUSUS
tersebut timbul pada tahun 1968 ketika diadakan Rapat Kerja Nasional
(RAKERNAS) di Jakarta.
tahun 1970 dan diprakarsai oleh Organisasi Pertiwi Cabang Kota Makassar
dan atas bantuan Ny. Hj. M. Dg. Patompo ia menghasilkan sebuah rumah
“Puskesmas Pertiwi” sesuai dengan nama organisasi wanita saat itu dan
Patompo yang saat itu menjabat sebagai Wali Kota Makassar dan sampai saat
Kelurahan Lette dan Kelurahan Mariso. Luas daerah binaannya itu sendiri
kurang lebih 21,5 Km². Batas-batas wilayah kerja Puskesmas Pertiwi yaitu:
13
3. Sebelah Selatan dengan Kelurahan Mattoanging I.
pelaporan.
pelaporan.
14
7. Pelayanan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD) seperti pembinaan
pelaporan.
tercapainya efektivitas dan efisien obat. Adapun pengelolaan obat itu sendiri
meliputi:
1. Perencanaan
bertujuan untuk menetapkan jenis jumlah obat yang sesuai dengan pola
disusun rencana kebutuhan obat, alkes, bahan gigi dan reagensia yang
15
mencakup: Jumlah obat yang diterima, Jumlah obat yang digunakan,
Sisa obat pada akhir bulan, Jumlah kunjungan, Pola penyakit termasuk
berikut:
berikut:
ada.
2. Pengadaan
16
Pengadaan merupakan proses penyediaan obat yang dibutuhkan
dengan jenis dan jumlah yang akan cukup sesuai kebutuhan dengan mutu
3. Penerimaan
obatan yang diserahkan dari unit pengelola yang lebih tinggi kepada unit
17
benar sesuai dengan kebutuhan berdasarkan permintaan yang diajukan,
d. Sumber lain
4. Penyimpanan
pencurian serta gangguan baik yang dapat merusak mutu obat. Tujuan
18
d. Memudahkan pencarian dan pengawasan obat
disimpan di lemari obat yang terpisah. Satu lemari obat khusus buat
sediaan tablet dan salep, satu buah lemari sediaan sirup, satu untuk lemari
obat narkotika yang memiliki 2 pintu dan lemari pendingin untuk sediaan
5. Pendistribusian
6. Pelaporan
umum, pasien dana, dan pasien JPS. Kemudian dicatat di buku harian
Dinas Keehatan Kota Makassar dan Kepala BPOM dan arsip untuk
puskesmas.
19
Adapun jenis-jenis pencatatan dan pelaporan yang dilakukan di
c. Buku pencatatan harian penggunaan obat, yaitu buku yang tiap hari
d. LPLPO, yaitu laporan yang dikirim tiap bulan yang mencatat jumlah
saksi.
dengan tanggung jawab dan dan keahlian profesinya yang dilandasi pada
kepentingan masyarakat.
20
Jika obat yang tersedia sudah habis sedangkan obat yang tercantum
pada Dokter penulis resep untuk mengganti obat dengan golongan yang
sama. Apabila pengelola obat menganggap bahwa obat dalam resep ada
kekeliruan atau penulisan resep yang tidak tepat, pengelola obat harus
berupa :
a. Penerimaan Resep
pasien harus jelas, umur, nama obat, bentuk sediaan, dosis, cara
seperti pasien umum (U), pasien (ASKES) (D) dan pasien JPS.
bahan ialah obat apa yang diminta yang tercantum dalam resep, hal
21
buat penyakit-penyakit yang banyak terjadi dan disusun formula
kegiatannya.
jumlahnya.
b. Penyerahan obat
dalam hal ini yang perlu dihindari adalah penyalahgunaan obat karena
obat pada waktu penyerahan obat, maka dari itu sebelum menyerahkan
pakai obat.
22
ekonomis dan efisien. Pengetahuan persediaan dapat dilakukan melalui
yaitu :
ini dapat diketahui jumlah pengeluaran setiap jenis obat setiap hari.
23
penerimaan persediaan, pemakaian, sisa stok, permintaan, disebut
24
BAB IV
PEMBAHASAN
Pertiwi memberikan pelayanan ASKES, JKN, KIS, UMUM, dan lain-lain sesuai
pasien. Seperti yang kami dapatkan selama praktek kerja lapangan (PKL), seluruh
penerimaan resep, screening resep, penyiapan obat hingga pada tahap penyerahan
obat yang disertai Pelayanan Informasi Obat (PIO). Pencatatan pemakaian obat
dilakukan setiap hari untuk mengetahui jumlah obat dan jenis obat yang sering
dipakai.
arahan dari Apoteker dan Tenaga Tekhnis Kefarmasian untuk dapat melakukan
dari pasien mengenai waktu tunggu obat serta adanya kekosongan obat. Setelah
25
kami telusuri dan meminta beberapa keterangan dari pegawai puskesmas serta
melihat keadaan pasien mulai dari pendaftaran di loket hingga pengambilan obat,
diakibatkan dari kamar obat melainkan saat pasien menunggu antrian untuk
dikendalikan dengan penggantian obat kosong dengan obat lain yang memiliki
26
BAB V
PENUTUP
V.1 Kesimpulan
Pertiwi merupakan salah satu Sarana Kesehatan yang sangat diperlukan oleh
V.2 Saran
obat-obatan dan waktu tunggu obat. Besar harapan kami sebagai peserta PKL,
intensif lagi khususnya dalam hal pengendalian obat dan pelayanan resep.
27
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2001. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor:136/Menkes/SK/XII/.
Entjang, dkk, 1993. Ilmu Kesehatan Masyarakat. PT. Citra Aditya Bakti,
Bandung.
Ayu Anggraini, dkk, 2015. Laporan Praktek Kerja Lapangan Puskesmas Pertiwi
Makassar : Makassar
28
LAMPIRAN
Puskesmas Pertiwi
29
Membuat puyer jika terdapat resep racikan
30
Melakukan pencatatan nama, alamat, no. hp, dan umur pasien penerima obat
31
Mencatat laporan pemakaian dan stok obat di kartu stok
Gudang
32
Memasukkan data pemakaian obat di SIMBAKDA
Ruangan lainnya…
33
Menulis data pasien imunisasi mencatat nama pasien di loket kartu
34
Membantu mengambil sampel depot air minum
35
Gudang Obat/Alkes Puskesmas Pertiwi
36
37