SKRIPSI
MARWA YUSUF
PO714251161029
SKRIPSI
MARWA YUSUF
PO714251161029
Disetujui oleh:
Pembimbing I pembimbing II
ii
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
Disetujui Oleh
Pembimbing I pembimbing II
Mengetahui,
Drs. H. Ismail Ibrahim, M. Kes, Apt Ida Adhayanti, S.Si, M.Sc, Apt
NIP. 196502241992031002 NIP. 198408292008012005
iii
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI
Skripsi ini telah dipertahankan dihadapan Tim Penguji Ujian Skripsi Jurusan Farmasi
Poltekkes Makassar Pada Tanggal 21 Juli Tahun 2020
TIM PENGUJI
Mengetahui,
iv
PEDOMAN PENGGUNAAN SKRIPSI
ilmiah. Dokumen skripsi ini merupakan hak milik Poltekkes Kemenkes Makassar.
v
SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
NIM : PO714251161029
Jurusan : Farmasi
benar bebas dari plagiat, dan apabila pernyataaanini terbukti tidak benar maka
Demikian surat pernyataan ini saya buat untuk dipergunakan sebagai mana
mestinya.
Marwa Yusuf
vi
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Studi
Literatur Analisis Kandungan Senyawa Antioksidan Ekstrak Biji Klabet
(Trigonella foenum-graecum L)”. Shalawat serta salam semoga senantiasa
terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Penulisan skripsi ini dilakukan
sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Terapan Farmasi
Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar. Penulis menyadari tanpa bantuan
berbagai pihak, skripsi ini tidak dapat terselesaikan dengan baik, oleh karena itu
penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya
terutama kepada Keluarga besar penulis, Ayah yang sudah sepenuh hati
membesarkan dan mendidik serta selalu mendoakan yang terbaik untuk anaknya
disetiap sujudnya, untuk Ibu yang sudah melahirkanku dan mendidik saya
menjadi anak yang kuat dan mandiri, teruntuk kakak-kakak saya (Ka Rahma, Ka
Fahmi, Ka Ulfa, Ka Sofyan, Ka Vera, Ka Taufiq, Abang Fajar, Ka Uni dan Lia)
yang selalu mendukung dan mempercayai setiap langkahku dan keponakan saya
yang lucu-lucu sholeh dan sholeha. Dan kepada Bapak Tajuddin Abdullah, ST.,
M.kes selaku pembimbing pertama dan Ibu Hj Asmawati, S.Si, M.Kes.,Apt., selaku
pembimbing kedua yang dengan sabar memberikan bimbingan, ilmu, masukan,
dukungan, dan semangat kepada penulis. Penulis juga ingin mengucapkan rasa
terima kasih kepada:
1. Bapak Dr.Ir.H.Agustian Ipa,M.kes selaku Direktur Politeknik Kesehatan
Kemenkes Makassar yang telah memberikan kesempatan mengikuti
pendidikan di Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar
2. Bapak Drs. H. Ismail Ibrahim, M.kes, Apt selaku Ketua Jurusan Farmasi
Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar.
3. Ibu Ida Adhayanti, S.Si., M.Sc., Apt. selaku Ketua Program Studi DIV
Farmasi Politeknik Kesehatan Kemenkes Makassar sekaligus Dosen
vii
Pembimbing Akademik yang telah membimbing dan menerima keluh
kesah selama perkuliahan berjalan.
4. Bapak, Ibu Dosen serta Para Laboran yang telah membantu
memberikan ilmu, motivasi dan arahan selama mengikuti pendidikan
5. Staf Tata Usaha yang telah banyak membantu dalam proses administrasi
selama menjalani perkuliahan
6. Sahabat saya, Ani, Ratih, Riska, Tita, Zahra, Dina dan terkhusus Abang
Iwan yang selalu menjadi support system dan menjadi keluarga kedua di
Tanah Rantau
7. Teman seperjuangan DIV Farmasi Angkatan 2016 yang selalu kompak
dan penuh drama.
Semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda atas semua
bantuan dan dukungan yang diberikan. Saran serta kritik yang membangun sangat
diharapkan. Semoga proposal ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca. Aamiin
Ya Rabbal’alamiin.
Penulis
viii
ABSTRAK
ix
ABSTRACT
x
DAFTAR ISI
LEMBAR JUDUL............................................................................................i
HALAMAN PERNYATAAN..........................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN..............................................................................iii
HALAMAN PEDOMAN PENGGUNAAN SKRIPSI....................................iv
SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT................................................. v
KATA PENGANTAR......................................................................................vi
ABSTRAK........................................................................................................viii
DAFTAR ISI.................................................................................................... x
DAFTAR TABEL............................................................................................ xi
DAFTAR GAMBAR........................................................................................xii
DAFTAR LAMPIRAN....................................................................................xiii
II.1.1 Klasifikasi......................................................................5
xi
II.I.5 Manfaat Tanaman...........................................................9
II.4 Antioksidan................................................................................14
II.6 Spektrofotometri........................................................................27
V.1 Kesimpulan................................................................................42
V.2 Saran...........................................................................................42
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................43
LAMPIRAN.................................................................................................46
xii
DAFTAR TABEL
xiii
DAFTAR GAMBAR
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
xv
BAB I
PENDAHULUAN
Dewasa ini, salah satu perhatian dunia kedokteran terfokus pada radikal
bebas dan oksidan. radikal bebas dan oksidan memiliki sifat reaktif tinggi yang
terbentuknya reaksi rantai. reaksi rantai ini ikut berperan dalam proses penuaan
dini dan sering menyebabkan kerusakan sel dan menjadi penyebab timbulnya
penyakit infeksi adalah penyakit dengan persentase paling tinggi dan disusul
dengan penyakit degeneratif yang semakin meningkat. Menurut hasil riset yang
dilakukan oleh Badan Riskesdas pada tahun 2018, penyebab utama kematian
adalah hipertensi (34,1%), diikuti stroke (10,9%), dan diabetes mellitus (8,5%).
Dari hasil riset tersebut dapat disimpulkan bahwa penyakit degeneratif adalah
1
Tubuh manusia mampu membentuk sistem pertahanan unik yang dapat
Antioksidan terbentuk di dalam tubuh secara alami oleh berbagai enzim yang
2
2
tubuh untuk menetralisir pengaruh radikal bebas. Namun karena jumlah serangan
dalam tubuh tentunya dibutuhkan antioksidan dari luar (Euis Reni Yuslianti,
sangat reaktif sehingga menangkap elektron dari senyawa lain yang ada dalam
tubuh seperti karbohidrat, lemak, dan lipid serta DNA untuk menetralakan diri.
dan memulai reaksi berantai yang akan merusak sel-sel dalam tubuh. Radikal
bebas menyerang sel-sel yang sehat dan menyebabkan sel-sel tersebut kehilangan
fungsi dan strukturnya. Akibat yang paling sering terjadi dari kerusakan tersebut
yaitu menyebabkan penuaan dini. Radikal bebas berasal dari dalam tubuh dan
dari luar tubuh. Radikal bebas yang berasal dari dalam tubuh adalah hasil dari
proses metabolisme sedangkan radikal bebas yang berasal dari luar tubuh
radiasi, polusi bahkan dari makanan yang dikonsumsi sehari-hari (Mbaoji et al.,
2016)
cara bereaksi dengan radikal bebas yang reaktif sehingga radikal tersebut
3
menjadi tidak reaktif dan tidak stabil. Secara kimia antioksidan adalah senyawa
yang berasal dari dalam tubuh sebagai bentuk pertahanan. Sedangkan antioksidan
sintetik atau buatan adalah antioksidan yang didapatkan dari hasil sintesis secara
obat di antara tanaman obat tersebut ada yang berkhasiat sebagai antioksidan
Mesir, dan Negara Timur lainnya. Karena rasa dan aromanya yang kuat Klabet
banyak dikonsumsi sebagai bumbu dalam makanan dan sebagai obat tradisional.
Klabet kaya akan sumber kalsium, zat besi, karoten dan vitamin lainnya. Biji
Klabet banyak digunakan oleh ibu menyusui sebagai agen penghasil susu. Biji
Klabet mengandung lisin dan protin kaya L-trytophan, serat mukilaginus dan
2012)
graecum). Penelitian ini dilakukan dengan sistem kajian pustaka dari semua
literatur yang bisa diperoleh secara online seperti NCBI, Researchgate, Elsevier
dan Siencedirect.
permasalahan golongan senyawa apa saja yang terdapat dalam Biji Klabet
antioksidan.
TINJAUAN PUSTAKA
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Fabales
Familia : Fabaceae
Genus : Trigonella
Arab : Klabet
Jerman : Bockshorklee
Kanada : Menthya
5
Indonesia : Klabet
6
6
II.1.3 Morfologi
cm dan lebar sekitar 2,5 cm, akarnya memiliki struktur seperti jari,
pucat yang mekar pada bulan Juni hingga Juli, buah polong gundul,
yang panjang dan sempit terdapat bagian kecil dimana hilum dan
dkk, 2012)
1. Batang
2. Daun
0,9%, mineral 1,5%, serat 1,1%, dan karbohidrat 6%. Dalam daun
3. Biji
8
berbau tajam dan terasa pahit. Rasa pahit ini dipicu karena adanya
secara ilmiah, baik secara klinis maupun pra klinis, dimana aktivitas-
2018).
dikatakan mirip akan tetapi berbeda. Studi pustaka adalah istilah lain dari
kajian pustaka, tinjauan pustaka, kajian teoritis, landasan teori, telaah putsaka
tertulis, termasuk hasil penelitian baik yang telah maupun yang belum
dipublikasikan
literatur tidak harus turun ke lapangan dan bertemu dengan responden. Data-
data yang dibutuhkan dalam penelitian dapat diperoleh dari sumber pustaka
atau dokumen. pada riset pustaka (library research), penelusuran pustaka tidak
Selain data, beberapa hal yang harus ada dalam sebuah penelitian
supaya dapat dikatakan ilmiah, juga memerlukan hal lain seperti rumusan
penelitian lainnya akan tetapi sumber dan metode pengumpulan data dengan
penelitian.
10
tinggi agar data dan analisis data serta kesimpulan yang dihasilkan sesuai
penelitian. Variabel pada penelitian studi literatur bersifat tidak baku. Data
Radikal bebas adalah molekul, atom atau gugus yang memiliki satu
atau lebih elektron yang tidak berpasangan pada kulit terluarnya sehingga
sangat reaktif dan radikal seperti misalnya radikal bebas turunan oksigen
reaktif. Radikal bebas cukup banyak jenisnya tapi yang keberadaannya paling
banyak dalam sistem biologis tubuh adalah radikal bebas turunan oksigen.
kovalen suatu molekul atau pasangan elektron bebas suatu atom (Sayuti &
Yenrina, 2015).
11
paparan dari zat-zat lain atau radikal-radikal dari luar tubuh (ROS eksogen)
Paparan dari luar tubuh merupakan oksigen reaktif yang berasal dari
akan diubah menjadi hidrogen peroksida (H2O2). Hidrogen ini dalam tahap
(asap kendaraan, asap rokok, makanan, logam berat, dan radiasi matahari).
sel tubuh yang diambil elektronnya akan berubah menjadi radikal bebas.
Reaksi ini akan berlangsung terus menerus dalam tubuh dan bila tidak
peradangan, kerusakan DNA atau sel dan berbagai penyakit seperti kanker,
yang yang dikatalisis oleh enzim xantin oxidase. Dalam proses ini akan
pada mitokondria. Radikal bebas juga dapat dihasilkan pada proses inflamasi
yaitu pada proses perubahan NADPH menjadi NADP dengan katalis NADPH
sitokin proinflamasi seperti TNF-α dan IL-6. Proses metabolism ini biasanya
dalam reaksi:
(2.1)
akan tetapi ada juga yang mempunyai efek yang menguntungkan, seperti
produksi radikal bebas yang berlebihan dan produksi antioksidan yang tidak
radikal bebas asam lemak atau dikenal sebagai peroksidasi lipid (Murray,
2014).
senyawa ROS, radikal hidroksil (*OH) merupakan radikal bebas yang paling
Radikal hidroksil (*OH) dapat merusak tiga jenis senyawa yang penting untuk
II.4 Antioksidan
protein, dan lemak. Senyawa ini memiliki struktur molekul yang dapat
sama sekali fungsinya dan dapat memutus reaksi berantai dari radikal
bebas.
seperti kayu, kulit kayu, akar, daun, buah, bunga, Biji dan serbuk
(flavonoid).
disebabkan karena gugus -OH dan ikatan rangkap dua (>C=C<) yang
2015)
adalah:
katalase rekombinan.
atau hasil sintesis secara UV-Vis dapat juga dilakukan secara kimia
warna ungu merah dari DPPH pada panjang gelombang 517 + 20 nm.
A497 + A537
A517 −
2
1. Preparasi Sampel
517 ± 20 nm.
nm
A497 + A537
A517 −
2
(Mukhriani, 2014).
(Mukhriani, 2014).
dari air, natrium tungstat, natrium molibdat, asam fosfat, asam klorida,
memiliki serapan kuat pada panjang gelombang 760 nm. Metode folin-
al, 2012).
yang terdiri atas semua pereaksi yang digunakan akan tetapi tidak
ukuran yang sangat kecil dengan luas permukaan yang lebih besar
sehingga interaksi akan semakin besar. Hal ini akan membuat sistem
(Hendayana, 2006).
melepaskan ikatan protein atau ikatan gula dari TC. Solid Phase
(λem).
mendeteksi lebih dari 100 obat hewan dari berbagai kelas dengan
epiOTC dapat dideteksi dari sampel susu segar dan sterilisasi. Elusi
yang diperoleh dengan mengekstraksi zat aktif dari simplisia nabati atau
hampir semua pelarut diuapkan dan massa atau serbuk yang tersisa
26
1979).
Ekstraksi berasal dari bahasa latin extractio atau extrahere yang berarti
menarik keluar. Zat yg ditarik dapat berupa senyawa aktif dari tumbuhan dan
kelarutannya pada pelarut yang sesuai, senyawa polar dalam pelarut polar dan
Metode dasar ekstraksi adalah cara panas dan cara dingin. Pada
metode cara panas digunakan metode infusa, destilasi dan refluks sedangkan
1. Maserasi
beberapa kali pada suhu ruangan. Metoda ini dapat dilakukan dengan cara
2. Perkolasi
27
metode ini yaitu bahan direndam dengan pelarut, kemudian pelarut baru
dialirkan secara terus menerus sampai warna pelarut tidak lagi berwarna
atau tetap bening yang artinya sudah tidak ada lagi senyawa yang terlarut
3. Refluks
pada titik didih pelarut tersebut, selama waktu dan sejumlah pelarut
refluks adalah padatan yang memiliki tekstur kasar dan tahan terhadap
4. Soxhletasi
air pada suhu 90o – 95o C selama 30 menit. Ekstraki infus Hampir sama
6. Digesti
28
disebut juga heavy hidrogen. Dia merupakan isotop hidrogen stabil yang
satu proton dan satu neutron, sementara hidrogen hanya memiliki satu
proton dan tidak memiliki neutron. Nama deuterium diambil dari bahasa
Yunani, deuteros, yang berarti ‘dua’, mengacu pada intinya yang menjadi
dua partikel. Karena sinar UV tidak dapat dideteksi oleh mata manusia,
29
keruh tetap harus dibuat jernih dengan filtrasi atau centrifugasi. Prinsip
dasar pada spektrofotometri adalah sampel harus jernih dan larut sempurna.
sensitif. Radiasi dari panjang gelombang yang berbeda ini dirasakan oleh
semua panjang gelombang tampak seperti sinar putih. Sinar putih memiliki
tampak, sama halnya seperti di daerah sinar ultraviolet dan daerah sinar
inframerah.
30
transparan) atau dipantulkan (oleh obyek yang buram) dan dilihat oleh
mata sebagai warna dari pancaran atau pantulan cahaya. Oleh karena itu
obyek biru tampak berwarna biru sebab telah menyerap sebagian dari
obyek yang merah tampak merah sebab telah menyerap sebagian dari
gelombang yang telah diserap oleh suatu unsur di dalam suatu larutan.
bidang yang tegak lurus satu sama lain dan masing-masing tegak lurus
4. Spektrofotometer Inframerah
32
METODE PENELITIAN
beberapa situs seperti google dan google scholar, serta beberapa situs jurnal
Teknik Analisa data dalam penelitian ini adalah analisa deskriptif yaitu
28
BAB IV
29
linolenat (18,3-22,8%),
asam oleat (12,4-17,0%),
asam palmitat (9,8-
11,2%) dan stearat (3,8-
4,2%). α-Tokoferol
merupakan komponen
utama yang berfungsi
sebagai antioksidan,
Jumlahnya berkisar
antara 620 hingga 910
mg / kg lipid. b-Sitosterol
adalah sterol utama
dalam semua sampel,
bervariasi dari 14.203
hingga 18.833 mg / kg
lipid.
30
4. Characterization of metode analisis hasil yang diperoleh Zakia Internation
Flavonoid HPLC-DAD-ESI\ terdapat 32 senyawa Benayad, al Journal
Glycosides from MS fenolik di antaranya Carmen of
Fenugreek glikosida flavonoid dan Gómez
(Trigonella asam fenolik Sebuah Cordovés, Molecular
foenum-graecum) studi sistematis dari dan Nour Sciences
Crude Seeds by spektra MS yang Eddine Es-
HPLC – DAD – diperoleh dan Safi
ESI/MS Analysis fragmentasi
menunjukkan bahwa
sebagian besar senyawa
yang diidentifikasi adalah
flavonoid terasilasi dan
non-terasilasi dengan
apigenin, luteolin dan
kaempferol sebagai
aglikon. komposisi
fenolik dari Biji Klabet
sebagian besar
merupakan turunan
flavon yang terasilasi dan
tidak terasilasi dengan
apigenin sebagai aglikon
utama.
31
terasilasi dan non-
terasilasi turunannya
dengan apigenin sebagai
aglikon utama.
32
penangkapan
radikal bebas
33
10. Effect of 1. Metode Folin- Hasil penelitian Sanju Bala Legume
Debittered Chiocalteu: menunjukkan bahwa Dhull Science
Fenugreek Analisis total dengan peningkatan Sneh Punia
(Trigonella senyawa kadar tepung Biji Klabet Kawaljit wileyonlin
foenum-graecum fenolik berturut-turut, kandungan Singh Sandhu elibrary
L.) Flour Addition 2. metode nutrisi, mineral, serat Ramandeep
on Physical, kolorimetri: makanan, dan bioaktif Kaur Ajay
Nutritional, total flavonoid meningkat secara Singh
Antioxidant, and 3. Metode signifikan. total konten
Sensory Properties DPPH: Uji fenolik (157,5- 455,8 mg
of Wheat Flour aktivitas GAE per 100 g), total
Rusk antioksidan konten flavonoid (5,5 -
dengan 8,2 mg CE per 100 g),
penangkapan dan aktivitas antioksidan
radikal bebas (20,4% hingga 45,5%).
Tanaman ini telah banyak diteliti kandungannya dan dikenal sebagai salah
yang memiliki aktivitas sebagai zat antioksidan adalah asam lemak, steroid,
terkandung dalam Biji Klabet. Kadar lipid dalam Biji Klabet berkisar antara
34
5,8 -15,2%, Asam lemak utama yaitu: asam linoleat antara 45,1-47,5% ,
terkandung dalam Biji Klabet dan terdapat 84% dari jumlah tokoferol. β-
Sitosterol adalah sterol utama dalam dalam Biji Klabet 14.203- 18.833 mg /
Cairan yang akan dipisahkan merupakan fase cair dan zat padatnya
(2018) jenis asam lemak yang terkandung dalam Biji Klabet yaitu asam
Pengukuran Total Fenolik dan Total Flavonoid juga dilakukan, metode yang
35
sampel adalah 38,97 mg GAE / g. minyak dan 14,417 mg QE / g (Akbari,
O-diglikosida, flavon tri- dan tetra O-, C-glikosida dan terasilasi flavone O-,
al. 2014).
flavonoid dan asam fenolik. Sebuah studi sistematis dari spektra MS yang
yaitu apigenin, luteolin dan kaempferol sebagai aglikon. Senyawa lain yang
36
yang diteliti sebagian besar merupakan turunan flavon yang terasilasi dan
tidak terasilasi dengan apigenin sebagai aglikon utama (Benayad & Gó, 2014)
fenolat ini memiliki potensi untuk melawan spesies oksigen reaktif (ROS)
atau lebih dikenal sebagai spesies radikal bebas, dengan menghambat inisiasi
bebas seperti ion superoksida, radikal hidroksil, oksigen singlet dan hidrogen
spektrofotometer pada panjang gelombang 760 nm. Warna biru pada larutan
37
Hadirnya senyawa-senyawa antioksidan dalam biji Klabet ini
Seperti penelitian yang telah dilakakuan oleh Dhull (2019) Penambahan Biji
meningkatnya total konten fenolik (157,5 hingga 455,8 mg GAE per 100 g),
total senyawa flavonoid (5,5 hingga 8,2 mg CE per 100 g), dan aktivitas
antioksidan (20,4% hingga 45,5%) (Dhull, Kaur, Punia, Singh, & Chawla,
2019).
UV, analisis massa, NMR dan LC-MS / MS. Bioaktifitas dari ekstrak etil
asetat diperoleh senyawa vitexin (1) dan isovitexin (2) sebagai senyawa
pra-dominasi apigenin, kaempferol dan turunan asam caffeic yang juga dapat
Biji. Hal ini dibuktikan oleh Salehi (2018) pada penelitiannya yang mencoba
mencari perbedaan aktivitas antioksidan yang dibri pupuk dan tidak diberi
pupuk sama sekali. Biji yang yang ditanaman dan diberi pupuk organik
38
tidak diberi pupuk sama sekali. Hal ini karena tanaman yang diberi pupuk
lebih banyak menyerap nitrogen yang didapat dari pupuk yang diberikan pada
mengandung butir hijau daun yang mempunyai peranan sangat penting dalam
antioksidan ekstrak Biji Klabet tertinggi pada Biji yang di tanam dengan
2018).
et al., 2019)
39
βpicrylhydrazyl) merupakan radikal bebas yang stabil berdasarkan pada
DPPH berwarna ungu tua dengan panjang gelombang maksimal sekitar 520
sebesar 50%. Pada pengujian DPPH semakin kecil nilai IC50 maka semakin
antioksidan Ekstrak Metanol Biji Klabet, nilai IC 50 pada ekstrak metanol 100
ppm yaitu IC50 172,6 µg/ ml hal ini membuktikan bahwa aktivitas antioksidan
Biji Klabet masuk dalam kategori aktif. Metode lain juga digunakan dalam
metode ABTS. Prinsip dari metode ini adalah ketika ABTS diinkubasi dengan
yang relatif stabil menghasilkan warna biru-hijau diukur pada 𝜆= 600 nm.
hijau yang terbentuk. Pada sampel Biji Klabet 150 µL nilai IC50 161,3 µg/ ml
40
41
BAB V
PENUTUP
V.1. Kesimpulan
lemak utama yaitu: asam linoleat, asam linolenat, asam oleat, asam palmitat
DPPH nilai IC50 pada ekstrak metanol yaitu IC50 152,8 µg/ ml - 172,6 µg/ ml,
ekstrak etil asetat 143,7 µg/ ml - 162,5 µg/ ml hal ini membuktikan bahwa
nilai IC50 161,3 µg/ ml dan pada ekstrak etil asetat 143,9 µg/ ml.
V.2. Saran
42
Diharapkan studi literatur ini menjadi acuan penelitian untuk peneliti
43
DAFTAR PUSTAKA
Akbari, S., Abdurahman, N. H., Yunus, R. M., Alara, O. R., & Abayomi, O. O.
(2018). Extraction, characterization and antioxidant activity of fenugreek
(Trigonella-Foenum Graecum) seed oil. Materials Science for Energy
Technologies. https://doi.org/10.1016/j.mset.2018.12.001
Anderson, W. R., & Cronquist, A. (1982). An Integrated System of Classification of
Flowering Plants. Brittonia. https://doi.org/10.2307/2806386
Azlim Almey, A. A., Ahmed Jalal Khan, C., Syed Zahir, I., Mustapha Suleiman, K.,
Aisyah, M. R., & Kamarul Rahim, K. (2010). Total phenolic content and
primary antioxidant activity of methanolic and ethanolic extracts of aromatic
plants’ leaves. International Food Research Journal.
Benayad, Z., & Gó, C. (2014). Characterization of Flavonoid Glycosides from
Fenugreek ( Trigonella foenum-graecum ) Crude Seeds by HPLC – DAD – ESI /
MS Analysis. 20668–20685. https://doi.org/10.3390/ijms151120668
Benayad, Z., Gómez-cordovés, C., & Es-safi, N. E. (2014). Ac ce p d us cr t. Journal
of Food Composition and Analysis. https://doi.org/10.1016/j.jfca.2014.04.002
Ciftci, O. N., Przybylski, R., Rudzinska, M., & Acharya, S. (2011). Characterization
of fenugreek (Trigonella foenum-graecum) seed lipids. JAOCS, Journal of the
American Oil Chemists’ Society, 88(10), 1603–1610.
https://doi.org/10.1007/s11746-011-1823-y
Dhull, S. B., Kaur, R., Punia, S., Singh, A., & Chawla, P. (2019). Effect of debittered
fenugreek ( Trigonella foenum-graecum L .) flour addition on physical ,
nutritional , antioxidant , and sensory properties of wheat flour rusk.
(November), 1–9. https://doi.org/10.1002/leg3.21
Dirjen, P. O. M. (1979). Farmakope Indonesia Edisi III. In Depkes RI.
Euis Reni Yuslianti. (2018). Pengantar Radikal Bebas dan Antioksidan. In
Deepublish;Yogyakarta.
Granelli K. & Branzell C. 2007. Rapid Multi-Residue Screening of Antibiotics in
Muscle and Kidney by Liquid Chromatography-Electrospray Ionization-Tandem
Mass Spectrometry. Analytica Chimica Acta, 586,289-295.
Hameed, S., Imran, A., Nisa, M., Arshad, M. S., Arshad, M. U., & Khan, M. A.
(2019). Characterization of extracted phenolics from black cumin ( Nigella
sativa linn ), coriander seed ( Coriandrum sativum L .), and fenugreek seed
44
( Trigonella foenum-graecum ). International Journal of Food Properties, 22(1),
714–726. https://doi.org/10.1080/10942912.2019.1599390
Hendayana, Sumar. 2006. Kimia Pemisahan Metode Kromatografi dan Elektroforesis
Modern. Bandung:Remaja Rosdakarya Offset
Helambe S, Snehlata; Payal, D. R. (2012). Fenugreek, an Overview. Edible
Medicinal And Non-Medicinal Plants. https://doi.org/10.1007/978-94-007-1764-
0_96
Kakani, R. K., & Anwer, M. M. (2012). Fenugreek. In Handbook of Herbs and
Spices: Second Edition. https://doi.org/10.1533/9780857095671.286
Kemendiknas RI. (2018). Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Indonesia
tahun 2018. Riset Kesehatan Dasar 2018.
Kenny, O., Smyth, T. J., Hewage, C. M., & Brunton, N. P. (2013). Antioxidant
properties and quantitative UPLC-MS analysis of phenolic compounds from
extracts of fenugreek (Trigonella foenum-graecum) seeds and bitter melon
(Momordica charantia) fruit. Food Chemistry.
https://doi.org/10.1016/j.foodchem.2013.07.016
Khole, S., Chatterjee, S., Variyar, P., Sharma, A., & Ghaskadbi, S. (2013). Bioactive
constituents of germinated fenugreek seeds with strong antioxidant potential.
Journal of Functional Foods, 6, 270–279.
https://doi.org/10.1016/j.jff.2013.10.016
Mbaoji, F. N., Ezike, A. C., Nworu, C. S., Onyeto, C. A., Nwabunike, I. A., Okoli, I.
C., & Akah, P. A. (2016). Antioxidant and hepatoprotective potentials of
Stemonocoleus micranthus harms (Fabaceae) stem bark extract. International
Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences.
Muhson, I., & Al, A. (2014). Phenolic Content and Antioxidant Activity of Fenugreek
Seeds Extract. 6(4).
Mukhriani. (2014). Esktraksi Pemisahan Senyawa dan Identifikasi Senyawa Aktif.
Journal Kesehatan. https://doi.org/10.24817/jkk.v32i2.2728
Murray, R. K. (2014). Biokimia Harper Edisi 27. In Igarss 2014.
https://doi.org/10.1007/s13398-014-0173-7.2
Nathiya, S., Durga, M., & Devasena, T. (2014). Therapeutic role of Trigonella
foenum-Graecum [fenugreek] - A review. International Journal of
Pharmaceutical Sciences Review and Research.
Nurhayati, Siadi, K., dan Herjono, 2012, Pengaruh Konsentrasi Natrium Benzoat dan
45
Lama Penyimpanan pada Kadar Fenolat Total Pasta Tomat, Indo. J.Chem. Sci.,
1 (2), 158-163.
Nursetiani, A., & Herdiana, Y. (2018). Potensi Biji Klabet (Trigonella foenum-
graecum L.) Sebagai Alternatif Pengobatan Herbal : Review Jurnal. Farmaka.
https://doi.org/10.24198/JF.V15I2.13366
Prasonto, D., Riyanti, E., & Gartika, M. (2017). Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak
Bawang Putih (Allium sativum). ODONTO : Dental Journal.
https://doi.org/10.30659/odj.4.2.122-128
Rahmi, H. (2017). Review: Aktivitas Antioksidan dari Berbagai Sumber Buah-
buahan di Indonesia. Jurnal Agrotek Indonesia.
https://doi.org/10.33661/jai.v2i1.721
Salehi, A., Fallah, S., Kaul, H., & Zitterl-eglseer, K. (2018). Antioxidant capacity and
polyphenols in buckwheat seeds from fenugreek/buckwheat intercrops as
influenced by fertilization. Journal of Cereal Science.
https://doi.org/10.1016/j.jcs.2018.06.004
Sastrohamidjojo, H. (2013). Dasar-Dasar Spektroskopi. In UGM Press.
Sayuti, K., & Yenrina, R. (2015). Antioksidan Alami dan Sintetik. In Andalas
University Press.
Zhang, H., Davies, K. J. A., & Forman, H. J. (2015). Oxidative stress response and
Nrf2 signaling in aging. Free Radical Biology and Medicine.
https://doi.org/10.1016/j.freeradbiomed.2015.05.036
46
Lampiran 1
SKEMA KERJA
Pembahasan
Kesimpulan
47