Disusun Oleh :
Nurfadillah PO.71.3.203.19.1.029
TAHUN 2021
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Praktek Laboratorium Klinik PKM ini diperiksa dan disetujui oleh :
Disahkan Oleh :
Dr. Juniarsih
i
LEMBAR PENERIMAAN
Dibuat dan Disusun untuk Memenuhi Syarat Penyelesaian Mata Kuliah Praktek
Diterima Oleh :
Ketua Jurusan
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur patut kita panjatkan kepada Allah SWT atas berkat rahmat
dan karunia-Nya sehingga Laporan Praktik Laboratorium Klinik PKM dapat kami
selesaikan tepat waktu. Praktik Laboratorium Klinik ini dilaksanakan dalam kurun
waktu kurang lebih satu bulan yang bertempat di Puskesmas Bara-Baraya.
iii
Institusi I yang telah memberikan banyak arahan kepada kami serta
masukan dalam pembuatan laporan lengkap.
4. Kepada Ibu dr. Juniarsih, selaku Kepala Puskesmas Bara-Baraya
Makassar.
5. Kepada Bapak Muhtar Rajab Selaku Kepala Sub Bagian Tata Usaha
Puskesmas Bara-Baraya Makassar.
6. Kepada Ibu Andi Tenri Ummu, S.ST Selaku Kepala Laboratorium
Puskesmas Bara-Baraya Makassar yang telah membimbing kami selama
melaksanakan Praktek Klinik Pengayaan I di Puskesmas Bara-Baraya
sehingga kami mendapatkan banyak pengetahuan selama praktek.
7. Kepada Ibu Jumriani S, A.Md., AK Selaku pembimbing laboratorium
Puskesmas Bara-Baraya Makassar.
Penulis
Puskesmas Bara-Baraya
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN ...................................................................... i
LEMBAR PENERIMAAN ....................................................................... ii
KATA PENGANTAR ............................................................................... iii
DAFTAR ISI .............................................................................................. v
BAB 1 PENDAHULUAN ......................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................ 1
B. Tujuan Praktik Laboratorium Klinik............................................... 2
C. Manfaat Praktik Laboratorium Klinik ............................................. 3
BAB IV PEMBAHASAN.......................................................................... 55
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ..................................................................................... 65
B. Saran ................................................................................................ 66
v
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
5. Dokumentasi Pemeriksaan Gula Darah Sewaktu (GDS), Asam Urat (AU), dan
Cholesterol (Chol)
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
bagi mahasiswa untuk belajar dari pengalaman kerja praktis di suatu institusi.
1
selanjutnya disebut dengan Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan
untuk belajar dari pengalaman kerja praktis di suatu institusi. Dengan adanya
B. Tujuan
laboratorium.
2
C. Manfaat
Manfaat yang dapat diambil dari pelaksanaan Praktik Laboratorium
Klinik adalah :
zaman.
dunia kerja.
3
BAB II
1. Lokasi Puskesmas
Jalan Abu Bakar Lambogo No.143 Makassar, dengan luas wilayah kerja
a. Bara-Barayya Induk
b. Bara-Barayya Timur
c. Bara-Barayya Selatan
d. Bara-Barayya Utara
f. Kelurahan Barana
4
Di dalam peta menunjukkan bahwa jarak antara Poltekkes Kemenkes
Barayya adalah 4,0 km. Bila menggunakan kendaraan bermotor waktu yang
5
2. Visi dan Misi Puskesmas Bara-Baraya
a. Visi
b. Misi
3) Meningkatkan kemitraan.
sehat.
a. Keikhlasan
tanpa pamrih.
6
b. Sikap
profesi.
c. Profesionalisme
profesi.
d. Komitmen
Janji pada diri sendiri atau orang lain yang tercermin dalam tindakan.
roda, tempat duduk, ranjang bagi pasien rawat inap. Khusus untuk laboratorium,
7
terdapat beberapa sarana seperti mikroskop, centrifuge, lemari pendingin, alat-
alat gelas, kursi, meja, Ac, rotator, sysmax XP-100 atau Hematologi analyzer,
yaitu ruang poli umum, ruang tunggu, apotik, ruang UGD, loket, ruang ganti
petugas, ruang poli gigi, ruang TB dan kusta, ruang bersalin, ruang rawat inap,
ruang rawat inap persalinan, musholla, dapur, gudang, toilet, lift, tangga, dan
laboratrium.
b. Tempat Administrasi
d. Ruang kerja
e. Toilet/WC
8
BAB III
PROSEDUR PEMERIKSAAN
PASIEN
DATANG
SURAT
PERMINTAAAN
PEMERIKSAAN
LABORATORIUM
PENERIMAAN/PENG
AMBILAN SAMPEL
PEMERIKSAAN
SAMPEL
HASIL
PEMERIKSAAN
DI SERAHKAN 9
B. Sampling
Bara-Baraya Makassar.
laboratorium
2. Pengambilan Spesimen
laboratorium.
10
klinis yang diberikan (misalnya puasa).
merasa nyaman.
benar.
petugas laboratorium
spesimen.
11
4) Wadah yang telah disiapkan diberi label atau kode
pasien,
dokter.
1. Tujuan :
2. Prinsip :
3. Pra-analitik
khusus.
12
b) Persiapan sampel :Darah vena
1. Alat
2. Bahan
2. Chepalic vein
3. Bashilic vein
4. Analitik
menghadap ke atas.
kapas alkohol.
13
kedalam tabung EDTA yang disediakan.
1. Tujuan :
2. Prinsip :
3. Pra Analitik
khusus
1) Alat
digunakan.
2) Bahan
14
d. Lokasi pengambilan darah
2) Tumit atau ibu jari kaki (untuk bayi dan anak kecil).
4. Analitik
pemeriksaan
1. Tujuan :
dan sensivitas.
15
c. Untuk mengetahui unsur-unsur yang ada dalam urine secara
pemeriksa.
2. Pra Analitik :
1. Alat
2. Bahan
Bahan yang digunakan ialah urine dan label atau kode pasien.
d. Pembagian urine
1. Urine pagi
bangun tidur, urinenya lebih pekat dari urine siang, baik untuk
kehamilan
2. Urine sewaktu
16
3. Urine post prandial
pemeriksaan reduksi/gula.
4. Urine 24 jam
jam
sejenis pemeriksaan
kelaboratorium.
F. HEMATOLOGI
a. Metode
17
b. Tujuan
Leukopenia.
Eritrositopenia.
18
c. Prinsip
d. Dasar Teori
19
abnormal, misalnya banyak dijumpai sel-sel yang belum matang pada
leukimia, infeksi bakterial, sepsis, dsb. Atau, ketika jumlah sel sangat
e. Pra Analitik
a. Alat
b. Bahan
f. Analitik
melakukan sampling.
20
4) Alat dihidupkan dengan menekan skalar on/off yang berada
melakukan sampling.
3) Lalu diklik tab “Blood” yang terdapat pada bagian kanan atas,
21
4) Dilakukan pengambilan darah pasien menggunakan Blood
g. Pasca Analitik
Nilai Rujukan
1) Hemoglobin (Hb) :
a. Perempuan : 12 – 14 g/dl
b. Laki-laki : 14 – 16 g/dl
3) Eritrosit (RBC)
b. Laki-laki : 5 – 6 jt
22
6) Hitung Jenis Leukosit
a. Basofil : 0 -1 %
b. Eosinofil : 1 – 3 %
c. Neutrofil : 50 – 70 %
d. Monosit : 2 – 8 %
e. Limfosit : 20 – 40 %
2. Pemeriksaan Hemoglobin
a. Metode
b. Tujuan
yang diperiksa.
c. Prinsip
d. Dasar Teori
23
karena alat Haemoglobinometer tidak dapat distandarkan dan
1988)
e. Pra Analitik
a. Alat
b. Bahan
f. Analitik
sampling.
24
5) Diangkat pipet sedikit, lalu dihisap cairan jernih / HCl dibilaslah
g. Pasca Analitik
Nilai Rujukan
1) Perempuan : 12 – 14 g/dl
2) Laki-laki : 14 – 16 g/dl
a. Tujuan
B, AB, dan O.
25
b. Prinsip
terdapat dalam sel darah merah dan agglutinin dalam plasma yang sesuai
c. Dasar Teori
berdasarkan ada atau tidak adanya zat antigen warisan pada permukaan
membran sel darah merah. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan
d. Pra Analitik
a. Alat
26
b. Bahan :
e. Analitik
darah.
anti sera.
kapiler).
anti sera.
27
f. Pasca Analitik
Anti-A Anti-B
Golongan darah A + -
Golongan Darag B - +
Golongan Darah AB + +
Golongan Darah O - -
Keterangan :
Negatif (-) : Jika tidak terjadi pada antigen menandakan negatif pada
golongan darah.
28
2. Pemeriksaan HIV (Human Immunodeficiency Virus) Metode Rapid Test
a. Tujuan
b. Prinsip
menimbulkan garis warna merah pada control (C) dan tes (T) jika
terdapat antibody terhadap HIV type 1 dan HIV type 2 didalam serum/
c. Dasar Teori
2015).
gejala dan infeksi yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh
mengandung HIV.
29
d. Pra Analitik
a. Alat :
b. Bahan
darah vena, kapas alcohol 70%, Strip HIV rapid test, dan reagen
dilution buffer.
e. Analitik
yang telah diisi lanset steril sebelumnya dan/ dengan darah vena
30
f. Pasca Analitik
Nilai Rujukan
Control (C), dan/ tidak terdapat garis pada area Tes (T) dan/ area
Control (C) Maka tes dinyatakan gagal dan diulangi tes dengan alat
yang baru.
Invalid
a. Tujuan
31
b. Prinsip
c. Dasar Teori
adanya lesi primer kemudian diikuti dengan erupsi sekunder pada area
kulit, selaput lender dan juga organ tubuh. Penyakit sifilis disebabkan oleh
setelah muncul kanker dan sampai akhir kedua dari infeksi anti-
dan IgM
d. Pra Analitik
32
2. Persiapan Sampel : Darah Kapiler
1. Alat
2. Bahan
e. Analitik
pasien dengan autoclick yang telah berisi lanset dan/ mengambil darah
tisu.
f. Pasca Analitik
1. Postif : Terbentuk 2 garis berwarna, yaitu satu garis pada area garis Tes
33
2. Negatif : Apabila hanya terbentuk satu garis berwarna pada area
3. Invalid : apabila tidak terdapat garis berwarna pada area Control (C),
maka tes dinyatakan gagal dan ulangi tes dengan alat yang baru.
Control
Test
a. Tujuan
b. Prinsip
sampel darah diteteskan pada bantalan sampel yang akan bereaksi dengan
partiker yang telah dilapisi dengan anti HBs colloidal gold konjugat
membentuk komplek yang akan bergerak melalui membrane area test yang
34
telah dilapisi oleh anti HBs. Kemudian terjadi reaksi membentuk garis
c. Dasar Teori
hilang antara 3 sampai 6 bulan pasca infeksi sedangkan pada kasus kronis,
HBsAg akan tetap terdeteksi sampai lebih dari 6 bulan. HBsAg positif yang
10% penderita yang memiliki HBsAg positif adalah carrier, dan hasil uji
sudah hampir tidak terdapat lagi berkat screening HbsAg pada darah
menurun, angka kejadian hepatitis B tetap tinggi. Hal ini terkait dengan
35
transmisi virus hepatitis B melalui beberapa jalur, yaitu parenteral, perinatal,
atau kontak seksual. Orang yang berisiko tinggi terkena infeksi hepatitis B
bayi baru lahir yang tertular dari ibunya yang menderita hepatitis B (Pratiwi,
2008)
d. Pra Analitik
1. Alat yang digunakan adalah autoclick, pipet tets HBsAg, Strip Tes
2. Bahan yang digunakan adalah lancet, darah kapiler, kapas alkohol dan
tisu
e. Analitik
alkohol swab.
36
6. Membiarkan selama beberapa menit dan diperhatikan reaksi yang
terbentuk.
f. Pasca Analitik
1. Positif : Terbentuk 2 garis berwarna, yaitu : satu garis pada zona garis tes
1 (T1) dan atau tes 2 (T2). Garis warna pada zona 1 menandakan infeksi
2. Negatif : Apabila terbentuk satu garis berwarna pada zona garis control
(C) saja.
control (C) maka tes dinyatakan gagal dan ulangi tes dengan alat yang
baru.
a. Tujuan
37
b. Prinsip
anti ß HCG, sedangkan pada area kontrol mengandung anti p HCG dan
c. Dasar Teori
Alat yang digunakan untuk pemeriksaan merupakan alat yang dijual secara
strip uji kehamilan adalah prosedur pengujian yang mudah dan bisa
dilakukan sendiri dirumah, harga strip yang relatif murah, jenis alat tes
bervariasi, ukuran hasil uji yang tinggi (97-99%), serta dapat mendeteksi
kehamilan lebih dini. Mekanisme kerja tes kehamilan melalui air seni ini
HCG(Ariandi 2015).
d. Pra Analitik
38
2. Persiapan Sampel :Urine pagi atau urine sewaktu.
a. Alat
b. Bahan
e. Analitik
sampling.
4. Hasil strip ditunggu beberapa saat sampai timbul garis bewarna merah
pada strip.
f. Pasca Analitik
Nilai rujukan
2. Hasil positif (+): Jika terbentuk dua garis di area tes dan control.
39
Gambar 2.5 : Perbandingan Hasil Plano Positif Dan
Negative
H. URINE RUTIN
a. Metode
Carik Celup
b. Tujuan
c. Prinsip
kategori akan berubah sesuai kandungan zat yang ada dalam urine
d. Dasar Teori
40
Urin merupakan hasil cairan sisa hasil ekskresi ginjal yang
normal terdiri dari air, urea, asam urat, amoniak, kreatinin, asam
strip test urin). Sebuah carik celup atau dipstick merupakan alat
41
diagnostic yang digunakan untuk menentukan perubahan patologis,
dalam urin pada urinalisa standar. Dimana carik celup berupa plastic
tipis yang pada sebelah sisinya dilekati satu sampai sembilan kertas
e. Pra Analitik
Alat
Bahan
f. Analitik
melakukan sampling.
urin.
42
3) Seluruh permukaan reagen carik dibasahi dengan sampel urine
standard warna yang terdapat pada label wadah carik dan catat
g. Pasca Analitik
Nilai Rujukan
1) Leukosit : Negative
2) Nitrit : Negative
4) Protein : Negative
5) PH : Negative
6) Darah : Negative
8) Keton : Negative
9) Bilirubin : Negative
43
E. KIMIA KLINIK
a. Metode
b. Tujuan
c. Prinsip
akan terjadi reaksi antara bahan kimia yang ada didalam darah dengan
reagen yang ada didalm strip Dimana reaksi ini akan menghasilkan arus
listrik yang besarnya setara dengan kadar bahan kimia yang ada
didalam darah
d. Dasar Teori
1. Glukosa Darah
44
itu, jumlah glukosa darah akan kembali pada keadaan semula
(Hasdianah, 2014)
enam. Dalam cincin ini, tiap karbon terikat pada gugus samping
bakar sel otak, sedangkan yang lainnya menuju hati dan otot, yang
45
lain yang dihasilkan dari pemecahan karbohidrat, langsung diangkut
2. Kolesterol
dihasilkan dari dalam tubuh (organ hati) dan 20% sisanya dari luar
sehat Kolesterol tidak larut dalam cairan darah, untuk itu agar dapat
46
trigliserida. Kolesterol LDL yang diproduksi di hati beredar
sel otak, dan sel sel di organ lain yang membutuhkan Kolesterol
LDL yang tersisa akan dibawa oleh kolesterol HDL kembali kehati
2014).
3. Asam Urat
yang kadarnya tidak boleh berlebih Setiap orang memiliki asam urat
persen senyawa purin untuk kebutuhan setiap hari. Ini berarti bahwa
kurang. Hal ini biasanya karena faktor keturunan Oleh sebab itu bila
47
ada gangguan fungsi ginjal, kadar asam urat dalam darah akan
ginjal (70%) dalam bentuk urin, asam urat yang berasal dari
e. Pra Analitik
a. Alat
b. Bahan
alkohol 70%
f. Analitik
sampling
48
2. Jari yang akan ditusuk desinfeksi terlebih dahulu menggunakan
g. Pasca Analitik
Nilai rujukan
3. Kolesterol (CHOL)
49
F. PEMERIKSAAN BAKTERIOLOGI
(Mycobacterium Tuberkulosis/TB).
a. Metode
Pewarnaan Ziehl-Neelsen
b. Tujuan
untuk diamati.
c. Prinsip
lapisan lilin dan lemak, yang sukar ditembus zat warna. Dimana oleh
pengaruh fenol dan pemanasan maka lapisan lilin dan lemak itu
lapisan lilin dan lemak yang terbuka akan merapat kembali. Dimana
tidak tahan asam zat warna tersebut akan luntur dan akan terwarnai
d. Dasar Teori
50
M.tuberculosis, M. bovis, M. africanum, M. microti, dan M. canettii.
manusia. Penyakit ini dapat diderita oleh setiap orang, tetapi paling
terutama mereka yang bertubuh lemah, kurang gizi atau yang tinggal
(Gandasoebrata, R. 2007)
51
e. Pra Analitik
a) Alat
Alat yang digunakan ialah objek glass, lampu spiritus, korek api,
b) Bahan
emersi, larutan carbol fuchsin 1%, larutan asam alkohol 3%, larutan
f. Analitik
lengkap
c) Objek glass diambil yang bersih, bebas lemak dan tidak ada goresan
d) Objek glass diberi tanda sesuai nomor atau identitas pasien lalu
52
f) Sampel sputum diambil dengan batang bambu yang dimodifikasi
tersebut.
j) Wadah atau pot sampel sputum tersebut ditutup kembali dan dibuang
2. Proses Pewarnaan
pewarnaan.
b) Sediaan yang telah dibuat diletakan diatas bak penampung zat warna
sampai mendidih).
perlahan-lahan.
53
g) Pencucian dilakukan dengan air mengalir melalui dari bagian atas
l) Larutan methylene blue dibuang dari sediaan satu persatu lalu dibilas
3. Proses Pembacaan
biru.
g. Pasca Analitik
Nilai Rujukan
54
4. 1-10 BTA / 1 LP (Pemeriksaan min. 50 LP) : Positif (+)/+2
55
BAB IV
PEMBAHASAN
suatu unit kesehatan baik dalam klinik, puskesmas, maupun rumah sakit. Sampai
saat ini, suatu hasil dari pemeriksaan laboratorium memiliki peran yang sangat
tidak jauh berbeda dengan pelaksanaan praktikum yang telah dilakukan selama di
kampus. Dalam dunia kerja, diperlukan kecepatan, ketelitian, dan ketepatan dalam
Pemberian identitas pasien merupakan hal yang sangat penting, kerena hal
saat pelaporan hasil. Pada persiapan sampel diambil dengan cara, pengambilan
56
pemeriksaan leukosit, sedangkan pemeriksaan yang membutuhkan darah dalam
jumlah yang sedikit atau darah kapiler misalnya, pemeriksaan hemoglobin, HIV,
sifilis, kimia darah (glukosa darah, asam urat, kolestrol). Adapun sampel urine
kami praktik 3 minggu ini dapat dilihat dari banyaknya jumlah pasien dan jenis
maka jumlah pemeriksaan ini setiap harinya paling banyak dari pemeriksaan lain.
jumlah pasien ibu hamil dalam 1 tahun ialah kurang lebih 8000 pasien maka
hitung hemoglobin jumlah pasien ibu hamil selama 3 minggu kurang lebih 32
57
orang. Sedangkan hitung jumlah hemoglobin pasien umum adalah 84 orang.
adalah 116 orang. Dimana nilai normal hemoglobin yaitu 12-16 g/dl untuk
kampus juga kami melakukan hal yang sama. Namun dikampus kita
alat ini waktu yang diperlukan lebih cepat dibandingkan cara manual yang
minggu ke tiga mencapai 96 orang. Adapun nilai normal leukosit yaitu 4.000-
58
3. Pemeriksaan Trombosit darah dari jumlah pasien di puskesmas Bara-
Baraya ada 43 selama 3 pekan artinya dari sekian banyak pasien yang
sebagai sampel.
1. Pemeriksaan Widal, jumlah pasien selama tiga minggu kami belum dapatkan
59
golongan darah dikampus kami telah mempejari dan mempraktikannya.
sel : disamping itu juga dikenal penepatan jenis agglutinin yang ada dalam
lemah, yang tidak bereaksi dengan goongan darah dengan mengikuti sertakn
serum anti-A,B kaca objek yang dipakai untuk memeriksa golongan darah
palsu.
60
immunokromatografi yaitu dimana sampel darah diteteskan pada bantalan
sampel yang akan bereaksi dengan partiker yang telah dilapisi dengan anti HBs
membrane area test yang telah dilapisi oleh anti HBs. Kemudian terjadi reaksi
pemeriksaan HIV selama tiga minggu. Selama praktik klinik mencapai 30 orang
orang yang didapatkan reaktif. Pada pemeriksaan HIV dan Sifilis di kampus
sudah pernah dilakukan dengan hasil negative (-). Adapun metode yang
(Rapid test).
kedua tidak didapatkan tindakan disebabkan Plano test sudah melewati ambang
batas penggunaan, Pada minggu ke tiga sebanyak 1 orang Dimana hasil yang
61
didapatkan negative (-). Pemeriksaan kehamilan inipun pernah dilakukan
dikampus, dan metode yang digunakan sama yang ada di Puskesmas Bara-
dapat digunakan darah, urin atau cairan tubuh lain. Terdapat banyak
fungsi hati, otot jantung, ginjal, lemak darah, gula darah, fungsi
pancreas, elektrolit dan dapat pula dipakai beberapa uji kimia yang
62
yang digunakan dikampus s a m a dengan yang digunakan di
yaitu:
minggu selama praktek klinik 5 orang dengan hasil 105 kisaran 127-
63
kampus sudah pernah dilakukan, dan di puskesmas Bara-Baraya
64
klinik di puskesmas Bara-Baraya kami membuat sediaan dahak dari 20
karbol fuchsin, asam alkohol, dan methylen blue sebagai zat warna.
65
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hematologi Dasar.
benar.
dan benar.
66
benar
protein urin.
B. Saran
67
DAFTAR PUSTAKA
EGCC hal : 2
Hallander, H., Hoffwan, W., Guder ,W.G. 2001. European Urinalysis Guidelines.
FKUI, 129-55
EGC : Jakarta
v
Widyanto, F. C dan Triwibowo, C. (2013). Trend Disease Trend Penyakit Saat
15(1), 64-69
vi
LAMPIRAN DOKUMENTASI KEGIATAN
vii
3. Dokumentasi Pemeriksaan Darah Rutin (WBC, HGB, PLT, HCT, Jenis
Analyzer)
4. Dokumentasi Pemeriksaan Urine Rutin (Leukosit, dan Protein Reduksi
PINTU DEPAN
RUANG TUNGGU
RUANG TUNGGU
POLI
UMUM R.
APOTIK
REKAM
UGD
RUANG TUNGGU MEDIK
LOKET
LIFT
R. POLI
TANGGA LANSIA
LABORATO BILIK
RIUM
ASI
TEMPAT TUNGGU
TEMPAT TUNGGU
R.
BERSALIN
R. POLI R. R.
GIGI KONSELING TOILET
BAPIPA TB/KUSTA
R. HOME CARE
GUDANG
MES PINTU
BELAKANG
DENAH RUANGAN LANTAI 2 PUSKESMAS BARA-BARAYA
TANGGA
GUDANG GIZI
JAN
R. RAWAT
INAP
PERSALINAN
RUANG AULA
LIFT
BAG. UMUM &
KEPEGAWAIAN KEUANGAN
TANGGA
DAPUR
JAN
GUDANG
TOILET
R.
R. AIR GUDANG ARSIP R. MUTU R. WUDHU
MES
STRUKTUR ORGANISASI PKM BARA-BARAYA
KEPALA PUSKESMAS
dr. Juniarsih