PUSKESMAS BARA-BARAYA
Disusun Oleh :
Disahkan Oleh :
Praktek Klinik PKM I Pada Program Studi DIII Analis Kesehatan STIKkes Mega
Rezky Makassar.
Diterima Oleh:
Ketua
Sulfiani, S.Si., M. Pd
NIDN : 09 270480 03
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb.
Puji dan syukur patut kita panjatkan kepada Allah SWT atas berkat dan
karunia-Nya Sehingga Laporan PKM I dapat kami selesaikan tepat waktu. Praktek
Klinik ini dilaksanakan dalam kurun waktu kurang lebih satu bulan yang
bertempat di Puskesmas Bara-baraya.
Laporan praktek kimia klinik PKM I dibidang kesehatan disusun sebagain
hasil kegiatan Praktek Klinik PKM I pada tanggal 03 Desember 2018 s.d. 03
Januari 2018. Penyusunan laporan ini merupakan salah satu syarat kelulusan mata
kuliah Praktek Klinik PKM I tahun ajaran 2018/2019 pada program studi D-III
Analis Kesehatan STIKes Mega Rezky Makassar.
Dalam proses penyelesaian laporan ini penulis mengucapkan banyak
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu khususnya kepada
pembimbing lahan praktek pada Puskesmas Bara-baraya dan pembimbing institusi
yang telah dengan ikhlas bersedia membantu penyusun dalam proses penyelesaian
laporan ini. Penulis menyadari bahwa dalam proses penyelesaian laporan ini
masih banyak kekurangan yang terdapat didalamnya dan masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karenanya penulis mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca semua guna penyempurnaan laporan ini.
Penyusun juga mengucapkan terimakasih kepada :
3. Kepada Ibu Sulfiani, S.Si,M. Pdselaku Ketua program Studi DIII Analis
Institusi I yang telah meberikan banyak arahan kepada kami serta masukan
Baraya Makassar.
Makassar.
Penulis
Puskesmas Bara-Baraya
DAFTAR ISI
Pemeriksaan
1. Pemeriksaan hemoglobin (Hb)………………………………….. 1
2. Pemeriksaan darah rutin (WBC, HGBT, PLT dan HCT)……….. 1
3. Pemeriksaan widal………………………………………………. 2
4. Pemeriksaan AU, GDS, dan COL……….……………………… 4
5. Pemeriksaan golongan darah…………………………………… 4
6. Pemeriksaan rapid HIVdan HBsAg……………………………. 5
7. Pemeriksaan glukosa, protein, bilirubin dan urobilinurin……. 6
8. Pemeriksaan plano atau rapid test……………………………….. 7
9. Pemeriksaan sedimen urin………………………………………. 7
10. Pembuatan dan pewarnaan slide BTA TB…………………….…. 8
11. Gambar proses adimistrasi pasien……………………………….. 10
12. Gambar foto bersama CI lahan………………………………….. 10
13. Gambar puskesmas bara-baraya…………………………………. 11
Tambahan
Gambar petawilayah puskesmas bara-baraya……………………........... 12
1. Gambar informasi layanan dan pelayanan PKM bara-baraya....… 12
2. Daftar Tabel pemeriksaan PKM Bara-baraya…………………… 13
3. Gambar denah puskesmas lantai I………………………………… 14
4. Gambar denah puskesmas lantai II……………………………….. 14
5. Gambar denah puskesmas lantai III……………………………….. 14
6. Stuktur Orgaisasi Puskesmas Bara-baraya…………………….… 14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Praktek klinik I merupakan hal yang penting bagi mahasiswa untuk belajar
kerja.
Klinik 1 program studi DIII Analis Kesehatan STIKes Mega Rezky Makassar
kesehatan masyarakat.
belajar dari pengalaman kerja praktis disuatu institusi. Dengan adanya praktek
Analis Kesehatan.
B. Tujuan
didalam laboratorium.
serologi.
Selatan.
bertanggung jawab.
BAB II PROFIL PUSKESMAS BARA-BARAYA
1. Lokasi Puskesmas
Abu Bakar Lambogo No.143 Makassar, dengan luas wilayah kerja yaitu
a. Bara-Baraya Induk.
b. Bara-Baraya Timur.
c. Bara-Baraya Selatan.
d. Bara-Baraya Utara.
f. Kelurahan Barana.
Gambar 2.2. Rute Perjalanan dari Stikes Mega Rezky ke Puskesmas Bara-
Baraya.
a. Visi
B. Misi
3) Meningkatkan kemitraan.
dan sehat.
a. Keikhlasan.
b. Sikap.
standar profesi.
c. Profesionalisme.
profesi.
d. Komitmen
Janji pada diri sendiri atau orang lain yang tercermin dalam tindakan.
kursi roda, tempat duduk, ranjang bagi pasien rawat inap. Khusus untuk
lemari pendingin, alat-alat gelas, kursi, meja, AC, rotator, Sysmax XP-100
Baraya yaitu ruang poli umum, ruang tunggu, apotik, ruang UGD, loket,
ruang ganti petugas, ruang poli gigi, ruang TB dan kusta, ruang poli gigi,
ruang bersalin, ruang rawat inap, ruang rawat inap persalinan, mushola,
b. Tempat Administrasi
d. Ruang Kerja
e. Toilet/WC
BAB III
PROSEDUR PEMERIKSAAN
PASIEN
DATANG
SURAT PERMINTAAN
PEMERIKSAAN
LABORATORIUM
REGISTRASI/REKAM
MEDIK
INFORMET CONTEN
PENERIMAAN/PENGAMBILAN
SAMPEL
PEMERIKSAAN
SAMPEL
HASIL
PEMERIKSAAN
DI SERAHKAN
KE PASIEN
B. Sampling
oleh petugas atau pemimpin laboratorium yang membuat aspek tata cara
laboratorium
b. Identitas yang telah lengkap ditulis pada buku register sesuai dengan
formulir permintaannya.
berupa nomor register lab, yaitu dengan menggunakan spidol permanent yang
2. Pengambilan spesimen
pasien.
nyaman.
laboratorium
4) Wadah yang telah disiapkan diberi label atau kode sesuai dengan
telah disediakan.
1. Tujuan :
2. Prinsip :
pembuluh darah vena, darah akan masuk pada ujung semprit, dilanjutkan
3. Pra-analitik :
1) Alat
2) Bahan
2) Chepalic vein
3) Bashilic vein
4. Analitik
ke atas.
f. Jarum dilepaskan dari lengan dan alirkan darah dari spoit kedalam
1) Tujuan :
2) Prinsip :
bagian ujung jari secara aseptik dan mendapatkan sampel darah perifer
atau bagus.
3) Pra Analitik:
1) Alat
2) Bahan
2) Tumit atau ibu jari kaki (untuk bayi dan anak kecil).
4) Analitik :
d. Bagian jari yang akan ditusuk dipegang dan kemudian ditusuk dengan
autoklik.
1) Tujuan :
urine rutin atau atau diagnostik yang meliputi test kultur dan
sensivitas.
2) Pra Analitik :
1) Alat
2) Bahan
Bahan yang digunakan ialah urin dan label atau kode pasien.
d. Pembagian urine :
1) Urine pagi
bangun tidur, urinenya lebih pekat dari urine siang, baik untuk
pemeriksaan rutin.
4) Urine 24 jam
pemeriksaan.
kelaboratorium.
F. HEMATOLOGI
a. Metode
b. Tujuan
4) Pemeriksaan Hematokrit
c. Prinsip
atau zat warna yang dilewatinya, dengan cara sampel darah dicuci
(HCT) darah dicuci kembali selama 200 kali. Lalu semua data diolah
e. Pra Analitik
a. Alat
b. Bahan
f. Analitik
akan digunakan.
4) Alat dihidupkan dengan ditekan skalar on/off yang berada pada sisi
11) Setelah terdengan bunyi beeb-beeb dua kali (running) diawal dan
g. Pasca Analitik
Nilai rujukan
L = 14-16 gr/dl
4) Hematokrit (HCT) : P = 37 – 40 %
L = 40 – 48 %
a. Metode
Manual
a) Tujuan
oleh pasien.
b) Prinsip
dalam alat.
c) Dasar Teori
asam.(Aulia D, 2015).
d) Pra Analitik
khusus.
a. Alat
Alat yang digunakan ialah lanset, autoklik, tabung
penghisap.
b. Bahan
e) Analitik
pada Haemometer.
8. Kadar hemoglobin dibaca dengan satuan gram per desiliter
(g/dl).
f) Pasca Analitik
Nilai rujukan
a. Tujuan
b. Prinsip
c. Dasar Teori
sel per tetes. Dalam setiap milimeter kubil darah terdapat 6000
d. Pra Analitik
khusus
a. Alat
b. Bahan
e. Analitik
besar.
f. Perhitungan
0,5 𝑚𝑙 + 0,02 𝑚𝑙
0,02 𝑚𝑙
FP = 26 X
= 65 x N sel
g. Pasca Analitik
Nilai rujukan
a. Tujuan
b. Prinsip
c. Dasar Teori
dan para lansia pun memiliki nilai Laju Endap Darah yang
d. Pra Analitik
khusus.
a. Alat
torniqwet.
b. Bahan
antikoagulan (EDTA).
e. Analitik
melakukan sampling.
Sitrat 3,8%.
tabung).
LED.
f. Pasca Analitik
Nilai rujukan
1. Pemeriksaan Widal
a. Tujuan
b. Prinsip
c. Dasar Teori
Uji Widal merupakan suatu metode serologi baku dan rutin
dan Flagela (H) yang ditambahkan dalam jumlah yang sama sehingga
d. Pra Analitik
a. Alat
b. Bahan
e. Analitik
antigen.
f. Pasca Analitik
Nilai rujukan :
a. Tujuan
b. Prinsip
terjadinya aglutinasi.
c. Dasar Teori
individu berdasarkan ada atau tidak adanya zat antigen warisan pada
permukaan membran sel darah merah.Hal ini disebabkan karena
d. Pra Analitik
a. Alat
b. Bahan:
e. Analitik
f. Pasca Analitik
1. Pembacaan hasil :
Golongan darah
+ - -
A
Golongan darah
- + -
B
Golongan
darah
+ + -
AB
Golongan darah
O
- - -
Keterangan :
Positif (+) : Jika terjadi aglutinasi pada antigen menadakan Positif pada
golongan darah.
3. Pemeriksaan HIV
a. Tujuan
dalam sampel .
b. Prinsip
warna merah pada control (C) dan tes (T) jika terdapat antibody
terhadap HIV type 1 dan HIV type 2 di dalam serum , plasma dan
darah pasien.
c. Dasar Teori
d. Pra Analitik
a. Alat
lancet steril.
b. Bahan
e. Analitik
terbentuk.
f. Pasca Analitik
Nilai rujukan
garis tes 1 (T1) dan atau tes 2 (T2). Garis warna pada zona 1
zona control (C) maka tes dinyatakan gagal dan ulangi tes dengan
a. Tujuan
b. Prinsip
c. Dasar Teori
HCG (di area tes) dan anti HCG yang berlebih akan berikatan dengan
monoclonal HCG lengkap dan β HCG (di area kontrol). Bila ikatan
garis merah.
d. Pra Analitik
a. Alat
e. Analitik
melakukan sampling.
f. Pasca Analitik
Nilai rujukan
2. Hasil positif (+) : Jika terbentuk dua garis di area tes dan control.
a. Tujuan
b. Prinsip
c. Dasar Teori
HBsAg merupakan suatu tahap secara kualitatif yang menggunakan
dalam serum atau plasma membrane yang dilapisi dengan anti HBsAg
serum atau plasma bereksi dengan partikel yang ditutupi dengan anti
yang negatif.
d. Pra Analitik
a. Alat
b. Bahan
e. Analitik
melakukan sampling.
alkohol.
tisu.
f. Pasca Analitik
Nilai rujukan
garis tes 1 (T1) dan atau tes 2 (T2). Garis warna pada zona 1
menandakan infeksi hepatitis B dan garis warna pada zona 2
zona control (C) maka tes dinyatakan gagal dan ulangi tes dengan
6. Pemeriksaan Sifilis
a. Tujuan
b. Prinsip
Bersatunya antibodi dengan antigen Treponemal membentuk garis
berwarna.
c. Dasar Teori
Syphilis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri spirocheta
d. Pra Analitik
a. Alat
b. Bahan
e. Analitik
sampling.
alkohol.
3. Jari ditusuk dengan lanset dan darah pertama di hapus dengan tisu.
f. Pasca Analitik
garis tes 1 (T1) dan atau tes 2 (T2). Garis warna pada zona 1
control (C) maka tes dinyatakan gagal dan ulangi tes dengan alat
yang baru.
H. URINE RUTIN
g. Metode
Carik Celup.
h. Tujuan
i. Prinsip
Strip dicelupkan kedalam urine, warna strip untuk setiap
kategori akan berubah sesuai kandungan zat yang ada dalam urine dan
j. Dasar Teori
pada urinalisa standar. Dimana carik celup berupa plastic tipis yang
pada sebelah sisinya dilekati satu sampai sembilan kertas isap atau
reagen spesifik terhadap salah satu zat yang dicari yang akan ditandai
reagen-reagen tersebut.
k. Pra Analitik
b. Bahan
l. Analitik
melakukan sampling.
urin.
standard warna yang terdapat pada label wadah carik dan catat
m. Pasca Analitik
Nilai rujukan
1. Leukosit : Negative
2. Nitrit : Negative
4. Protein : Negative
5. PH : Negative
6. Darah : Negative
8. Keton : Negative
9. Bilirubin : Negative
a. Metode
Metode natif.
b. Tujuan
c. Prinsip
objek glass dan ditutup dengan cover glass lalu diamati pada
mikroskop.
d. Dasar Teori
Kee. 2007 ).
kelainan pada ginjal dan saluran kemih serta berat ringannya penyakit.
Urin yang dipakai ialah urin sewaktu yang segar atau urin yang
lapangan penglihatan kecil atau LPK. Selain itu dipakai lensa objektif
yaitu jumlah rata-rata per LPK untuk silinder dan per LPB untuk
unsur organik dan tak organik. Unsur organik berasal dari sesuatu
potongan jaringan, sperma, bakteri, parasit dan yang tak organik tidak
berasal dari sesuatu organ atau jaringan seperti urat amorf dan kristal.
e. Pra Analitik
a. Alat
Alat yang digunakan ilah pot penampung sampel urine atau
b. Bahan
f. Analitik
melakukan sampling.
(40x).
g. Pasca Analitik
1. Eritrosit : 0-3 / LP
2. Leukosit : 0-5 / LP
a. Tujuan
b. Prinsip
c. Dasar Teori
memberikan satu garis warna pada strip, sedangkan urine yang tidak
d. Pra Analitik
c. Alat
Alat yang digunakan dalam percobaan ini yaitu pot urin dan
d. Bahan
Bahan yang digunakan dalam percobaan ini yaitu urin sewaktu.
e. Analitik
sampling.
tes tersebut secara vertikal ke dalam sampel urin selama 10-15 detik.
3. Ketika strip tes dicelupkan tidak boleh melewati batas garis yang
f. Pasca Analitik
I. KIMIA KLINIK
a. Metode
b. Tujuan
c. Prinsip
strip, akan terjadi reaksi antara bahan kimia yang ada didalam darah
dengan reagen yang ada didalm strip. Dimana reaksi ini akan
d. Dasar Teori
1. Glukosa Darah
enam. Dalam cincin ini, tiap karbon terikat pada gugus samping
bahan bakar sel otak, sedangkan yang lainnya menuju hati dan otot,
glukosa.
2. Kolesterol
dihasilkan dari dalam tubuh (organ hati) dan 20% sisanya dari luar
tetap sehat.Kolesterol tidak larut dalam cairan darah, untuk itu agar
sel otak, dan sel sel di organ lain yang membutuhkan. Kolesterol
3. Asam Urat
menghaSilkan produk akhir yaitu asam urat. Jadi asam Urat adalah
hari. Ini berarti bahwa kebutuhan purin dari makanan hanya sekitar
pembuangan tidak terjadi dengan baik. Hal ini terjadi karena ginjal
ginjal, kadar asam urat dalam darah akan meningkat atau disebut
bentuk urin, asam urat yang berasal dari makanan dan metabolisme
kadar asam urat dalam darah antara lain daging, hati, ikan, sayuran,
alcohol.
e. Pra Analitik
a. Alat
kolestrol
b. Bahan
alkohol 70%
f. Analitik
melakukan sampling.
2. Jari yang akan ditusuk desinfeksi terlebih dahulu menggunakan
g. Pasca Analitik
Nilai rujukan
3. Kolesterol (CHOL)
J. PEMERIKSAAN BAKTERIOLOGI
(Mycobacterium Tuberkulosis/TB).
a. Metode
Pewarnaan Ziehl-Neelsen
b. Tujuan
untuk diamati.
c. Prinsip
mempunyai lapisan lilin dan lemak, yang sukar ditembus zat warna.
Dimana oleh pengaruh fenol dan pemanasan maka lapisan lilin dan
lemak itu dapat ditembus zat warna yag diberikan. Pada waktu
pencucian lapisan lilin dan lemak yang terbuka akan merapat kembali.
Dimana pada pencucian dengan asam alkohol zat warna pertama yang
tahan asam zat warna tersebut akan luntur dan akan terwarnai dengan
d. Dasar Teori
e. Pra Analitik
a) Alat
b) Bahan
melakukan sampling
lengkap.
c) Objek glass diambil yang bersih, bebas lemak dan tidak ada
goresan
d) Objek glass diberi tanda sesuai nomor atau identitas pasien lalu
3 cm.
yang ada.
2. Proses Pewarnaan
melakukan pewarnaan.
perlahan-lahan.
menghilang.
yang diberika.
3. Proses Pembacaan
g. Pasca Analitik
Nilai rujukan
suatu unit kesehatan baik dalam klinik, puskesmas, maupun rumah sakit. Sampai
saat ini, suatu hasil dari pemeriksaan laboratorium memiliki peran yang sangat
Pemberian identitas pasien merupakan hal yang sangat penting, karena hal
saat pelaporan hasil. Pada persiapan sampel diambil dengan cara, pengambilan
digunakan di kampus.
digunakan untuk pemeriksaan darah rutin, yakni : pemeriksaan laju endap darah
yang membutuhkan darah dalam jumlah yang sedikit atau darah kapiler misalnya,
pemeriksaan hemoglobin, HIV, HbsAg, sipilis, kimia darah (glukosa darah, asam
urat, kolestrol), dan hematokrit. Adapun sampel urine yang digunakan untuk
tuberculosis atau pemeriksaan bakteri tahan asam dengan dahak sebagai sampel.
kami praktik sebulan sehingga dapat dilihat dari banyaknya jumlah pasien dan
hamil maka jumlah pemeriksaan setiap harinya paling banyak dari pemeriksaan
lain.
Pemeriksaan hematologi adalah pemeriksan yang dilakukan untuk
jumlah pasien ibu hamil dalam 1 tahun ialah 8000 pasien maka jumlah
mencapai 100 orang artinya bahwa dari sekian banyak pasien yang telah
kurang dari normal (anemia), dimana nilai normal hemoglobin yaitu 12-16
100, karena dengan menggunakan alat ini waktu yang diperlukan lebih cepat
dibandingkan cara manual yang memerlukan waktu yang sangat lama dan
hamil. Karena pemeriksaan yang dirujuk khusus ibu hamil hanya pemeriksaan
72
Hb. Meskipun kami menghitung hemoglobin menggunakan hematology
orang, minggu kedua 16 orang, minggu ketiga 21 orang dan minggu ke empat
cepat dan hasilnya lebih akurat. Namun, pada puskesmas kami juga
endap darah hanya diperiksa 1 orang, dengan nilai 8 mm/jam ini artinya
bahwa nilai LED pasien tersebut normal karena pasien ini adalah pasien
perempuan dimana nilai normal laju endap darah untuk perempuan adalah 0-
ada 53 orang selama 4 pekan artinya bahwa dari sekian banyak pasien yang
73
diperiksa hanya sebagian kecil saja yang memiliki jumblah trombosit yang
orang, dan hasilnya negatif (-). Di kampus pemeriksaan widal kami belum
74
Dikenal 4 golongan darah:
aglutinogen
dalam sel : disamping itu juga dikenal penetapan jenis aglutinin yang ada
bersama-sama.
yang lemah, yang tidak bereaksi dengan golongan darah dengan mengikut
golongan darah harus bersih benar, tidak boleh ada sisa-sisa zat kimia atau
75
empat xx orang. Dimana jumlah pemeriksaan HbsAg selama empat
76
(+) dan 22 orang negatif (-). Pemeriksaan kehamilan inipun belum pernah
hasil negatif.
digunakan darah, urin atau cairan tubuh lain. Terdapat banyak pemeriksaan kimia
darah didalam laboratorium klinik antara lain uji fungsi hati, otot jantung, ginjal,
lemak darah, gula darah, fungsi pancreas, elektrolit dan dapat pula dipakai
77
menggunakan metode asam Sulfosalisil dan cara carik celup sedangkan di
orang, minggu kedua 25 orang, minggu ketiga mencapai 13 orang dan minggu
dimana hasil dari pemeriksaan yaitu 1 orang positif bilirirubin dan 7 orang
carik celup.
dan epitel. Pada pemeriksaan sedimen urine metode yang digunakan dikampus
Mikroskopik.
78
empat 1 orang. Dimana jumlah pemeriksaan GDS selama empat minggu
selama pkm mencapai 97 orang. Dengan kisaran 63-356 mg/dl dengan nilai
selama praktek klinik 5 orang dengan hasil 105 kisaran 127-163 mg/dl.
Strip.
2,7-7,8 mg/dl. dengan nilai normal untuk perempuan 2,3-6,0 mg/dl, untuk
empat minggu selama pkm mencapai 128 orang. Dengan kisaran 118-390
79
Adapun hambatan yang kami alami pada saat praktek di lapangan
untuk mengetahui ada tidaknya bakteri yang terdapat pada tubuh manusia.
membuat sediaan dahak dari 60 pasien dan setelah diperiksa didapatkan satu
menggunakan karbol fuchsin, asam alkohol, dan methylen blue sebagai zat
warna.
80
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
kita hanya belajar dari segi teori saja. Di puskesmas juga metode pemeriksaan
pemeriksaan dengan menggunakan strip dan itu sangat lebih mudah dan
mampu:
Hematologi Dasar.
leukosit, glsukosa darah , cholesterol , asam urat , rapid HIV , rapid sifilis ,
plano tes , reduksi urin , protein urin , sedimen urin dan pemeriksaan yang
81
B. Saran
pihak kampus ke depannya bisa tetap terjalin dengan baik untuk tahun-
tahun berikutnya.
82
DAFTAR PUSTAKA
Muhammadiyah Makassar.Makassar.
Bandung. Bandung.
Jakarta.
83