HALAMAN PENGESAHAN
PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)
Di RS.Dr.SISMADI
Jl. Raya Narogong ,Cileungsi , bogor.
Oleh :
Laporan ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mengikuti uji kompetensi
keahlian (UKK) dan ujian nasional dinas pendidikan.
Disetujui oleh :
Mengetahui,
Kepala Sekolah
Gusniati,S.Si.Apt.
Letkol Ckm (K) NRP 11980036080871
S M K A N K E S D I T K E S A D | ii
KATA PENGANTAR
Puji Syukur Kami panjatan kehadirat kehadirat Allah SWT. Yang telah
melimpahkan rahmat serta hidayahnya, sehingga pelaksanaan Praktik Kerja
Lapangan ini dapat dilaksanakan dengan lancar. Begitupula dalam penyusunan
laporan ini dapat diselesaikan.
Laporan PKL ini disusun sebagai tugas akhir bagi Siswa/i Sekolah Menengah
Kejuruan Analis Kesehatan PUSKESAD yang telah melaksanakan PKL dan menjadi
syarat untuk bisa melaksanakan Ujian Nasional. Kegiatan dan penyusunan
laporannya dapat terlaksana dengan baik berkat bantuan dari pihak-pihak terkait.
Untuk itu pada kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih kepada :
1. Allah SWT. Yang selalu rahmat-Nya, kesehatan, kepintaran, dan inspirasi
yang diberikan, sehingga laporan ini dapat terselesaikan.
2. Letko Ckm (K) Gusniati ,S.SI.,Apt : selaku kepala sekolah yang telah
memberikan kami motivasi dan kesempatan untuk mengikuti PKL.
3. Bapak Parmuji dan Kak Stephanie Charlotte.AMAK : selaku pembimbing
PKL dan pembimbing Laboratorium RUMAH SAKIT DR.SISMADI yang
banyak membantu dalam menyusun dan menyelesaikan laporan ini. Serta
selalu memberikan pengarahan bimbingan selama ini kami melaksanakan
PKL
4. Bapak Ganin Unggul Ardiyanto : selaku Human Result Departement
Laboratorium RUMAH SAKIT DR.SISIMADI yang telah banyak
memberikan kesempatan kepada kami untuk melaksanakan dan menjalani
kegiatan selama PKL.
5. Serta semua pihak yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu yang telah
banyak membantu kami dalam menyusun laporan ini.
Kami menyadari sepenuhya bahwa kekurangan yang terdapat dalam laporan PKL
ini. Untuk itu kami mengharapkakan adanya masukan, saran dan kritik yang
membangun dari semua pihak. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua
Siswa/i Sekolah Menengah Kejuruan Analis Kesehatan PUSKESAD dan pembaca
pada umumnya.
Tim penyusun
S M K A N K E S D I T K E S A D | iii
Daftar isi
HALAMAN PENGESAHAN…………………………………... i
KATA PENGANTAR…………………………………………... ii
DAFTAR ISI…………………………………………………….. iii
DAFTAR GAMBAR……………………………………………. iv
DAFTAR TABEL……………………………………………….. v
BAB I PENDAHULUAN…………………………………. 1
A. Latar belakang………………………………... 1
B. Tujuan………………………………………… 2
C. Manfaat………………………………………. 2
BAB II PENGENALAN…………………………………… 3
A. Profil SMAK PUSKESAD…………………… 3
B. Profil RS.Dr.Sismadi…………………………. 5
BAB III METODOLOGI PENELITIAN…………………… 6
A. Sejarah RS.Dr.Sismadi………………………. 6
B. Denah RS.Dr.Sismadi………………………… 7
C. Fasilitas RS.Dr.Sismadi………………………. 8
BAB IV PEMBAHASAN…………………………………… 14
A. Persyaratan minimal RS tipe C………………. 14
B. Pasien BPJS………………………………….. 17
C. Hal penting Laboratorium……………………. 20
BAB V PENUTUPAN…………………………………….... 61
A. Kesimpulan…………………………………… 61
B. Saran………………………………………….. 61
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………….. 62
S M K A N K E S D I T K E S A D | iv
Daftar gambar :
Gambar 1.0 Profil SMAK…………………………………… 3
Gambar 2.0 Profil rumah sakit……………………………..... 5
Gambar 3.0 RS.Dr.Sismadi jaman dahulu………………....... 6
Gambar 4.1 – 4.2 Denah Rumah sakit……………………….. 7
Gambar 5.1 – 5.3 Rawat inap………………………………… 8
Gambar 6.0 HCU……………………………………………. 9
Gambar 7.0 Ruang Bayi……………………………………... 9
Gambar 8.0 UGD…………………………………………….. 10
Gambar 9.0 Ruang Isolasi……………………………………. 10
Gambar 10.1 – 10.2 FO……………………………………….. 11
Gambar 11.1 – 11.2 LAB……………………………………... 12
Gambar 12.0 Radiologi……………………………………….. 12
Gambar 13.0 Farmasi…………………………………………. 13
Gambar 14.0 Gizi……………………………………………… 13
Gambar 15.0 MCU……………………………………………. 13
Gambar 16.1 – 16.4 Alat pelindung LAB…………………….. 27
Gambar 17.1 – 17.8 Alat LAB………………………………... 28
Gambar 18.0 Pengambilan darah vena……………………….. 30
Gambar 19.0 Pengambilan darah arteri………………………. 31
Gambar 20.0 Pengambilan darah kapiler…………………….. 32
Gambar 21.0 CT……………………………………………… 35
Gambar 22.0 BT……………………………………………… 36
Gambar 23.0 Hematologi stabilizer………………………….. 37
Gambar 24.1 – 24.2 Pemeriksaan BTA……………………… 40
Gambar 25.0 Pemeriksaan golongan………………………… 41
Gambar 26.0 pemeriksaan HCG……………………………... 42
Gambar 27.1 – 27.2 pemeriksaan Widal……………………... 43
Gambar 28.0 pemeriksaan HbsAg…………………………… 45
Gambar 29.0 Gulocemeter…………………………………… 46
Gambar 30.0 Kimia analyser auto…………………………… 48
Gambar 31.0 Centrifuge……………………………………… 49
Gambar 32.0 Pemeriksaan carik celup………………………. 50
Gambar 33.1 – 33.16 Sedimen………………………………. 52
SMK ANKES DITKESAD |v
Daftar table
A. Latar Belakang
Sekolah Menengah Kejuruan Analis Kesehatan PUSKESAD
merupakan sekolah yang bertujuan untuk melahirkan tenaga analis yang
tanggap, tangguh, handal, profesional, disiplin, kompeten, teliti, dan
inovatif.
B. Tujuan
C. Manfaat
Gambar 1.0
2. Visi
SMK Analis Kesehatan PUSKESAD bertekad menyediakan tenaga
Analis Kesehatan yang tanggap, tangguh, handal, profesional, disiplin, dan
inovatif.
3. Misi
a. Menyediakan tenaga analis kesehatan untuk menunjang peran TNI,
pemerintah dan swasta yang makin meningkat.
b. Sebagai upaya meningkatkan kesehatan keluargga besar TNI dan
masyarakat dalam menyediakan sekolah kejuruan.
c. Sebagai wujud peran TNI untuk membantu proses pembangunan,
khususnya dalam bidang pendidikan tenaga kesahatan.
5. Lapangan pekerjaan
Tenaga laboratorium kesehatan : a. Rumah Sakit
b. Laboratorium Klinik Swasta
Tenaga QC di Laboratorium : a. Pabrik Kimia & Farmasi
b. Pabrik Makanan / Minuman
SMK ANKES DITKESAD |5
Gambar 2.0
1. Visi
a. Pusat rujukan alternatif bidang kesehatan bagi masyarakat bogor dan
sekitarnya
b. Mitra kerja pemerintah dalam melayani masyarakat khususnya upaya
pemenuhan kesehatan masyarakat, penurunan angka kesakitan dan
kematian
2. Misi
a. Mewujudkan pelayanan kesehatan yang holistik dan bermutu
berdasarkan standar profesi
b. Memberikan pelayanan kesehatan yang terjangkau oleh masyarakat.
3. MOTTO
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Beliau juga memiliki usaha pendidikan bidang kesehatan, serta serbaneka bidang
usaha sebanyak 30 perusahaan.
Rumah Sakit Dr Sismadi adalah usaha dibidang kesehatan generasi kedua dari
putra-putri Dr. Sismadi Partodimulyo , Sp. B, MBA.
Di bawah PT. ISNAR, Rumah Sakit Dr. Sismadi adalah rumah sakit pertama dari
penerus Dr. Sismadi Partodimulyo , Sp. B, MBA yang beralamat di wilayah
Cileungsi Bogor Jawa Barat yang berdiri sejak tahun 2009.
Gambar 3.0
SMK ANKES DITKESAD |7
B. Denah RS dr.sismadi
1. Gedung 1
Gambar 4.1
2. Gedung 2
Gambar 4.2
SMK ANKES DITKESAD |8
KELAS I
Terdiri dari 3 tempat tidur
Fasilitas Ruangan
a. Tempat tidur otomatis
b. Kamar Mandi dengan air
panas/dingin
c. Meja Makan Pasien
d. AC, Telpon Intern,
Dispenser ,Cooler
,Lemari,TV LCD
Gambar 5.1
Kelas II
Terdiri dari 5 tempat tidur
Fasilitas Ruangan
a. Tempat tidur otomatis
b. Kamar Mandi dengan air
panas/dingin
c. Meja Makan Pasien
d. AC
e. Kursi Tunggu
f. TV LCD
Gambar 5.2
Kelas III
Terdiri dari 12 tempat tidur
Fasilitas Ruangan
a. Tempat tidur standard
b. Kamar Mandi dengan air panas/dingin
c. Meja Makan Pasien
d. AC
e. Kursi Tunggu
Gambar 5.3
SMK ANKES DITKESAD |9
2. H.C.U
Gambar 6.0
3. Ruang bayi
Gambar 7.0
Fasilitas perawatan neonatus terdiri atas 2 box untuk bayi sakit dan 1 box bayi
sehat sehingga meminimalkan kemungkinan terjadinya infeksi nosokomial.
Fasilitas rooming in dapat diselenggarakan untuk memberikan kontak erat antara
ibu dan buah hati.Fasilitas ruangan: tempat tidur,AC,kursi tunggu dll
S M K A N K E S D I T K E S A D | 10
Gambar 8.0
5. Ruangan isolasi
Gambar 9.0
S M K A N K E S D I T K E S A D | 11
Untuk kemudahan layanan bagi pengguna jasa petugas Informasi senantiasa siap
memberikan bantuan yang diperlukan. Berbagai jenis layanan
spesialistik/subspesialistik kami hadirkan dengan jadwal layanan yang
informative.
Adanya sistem antrian elektronik meminimalkan ketidaknyamanan dalam
antrian. Keramahtamahan petugas pendaftaran memudahkan anda dalam
menentukan layanan yang anda inginkan.
Tabel 1.0
S M K A N K E S D I T K E S A D | 12
a. Laboratorium
b. Radiologi
Gambar 12.0
c. Farmasi
Gambar 13.0
d. Gizi
Gambar 14.0
e. Medical Check-Up
Gambar 15.0
S M K A N K E S D I T K E S A D | 14
BAB IV
PEMBAHASAN
1. Pelayanan medik;
a. Pelayanan Medik yang diberikan oleh Rumah Sakit Umum
kelas C paling sedikit meliputi:
b. Pelayanan gawat darurat 24 jam secara terus menerus.
c. Pelayanan medik umum meliputi pelayanan medik dasar,
medik gigi mulut, kesehatan ibu
dan anak, dan keluarga berencana.
d. Pelayanan medik spesialis dasar meliputi pelayanan penyakit
dalam, kesehatan anak, bedah, dan obstetri dan ginekologi.
e. Pelayanan medik spesialis penunjangmeliputi pelayanan
anestesiologi, radiologi, dan patologi klinik.
f. Pelayanan medik spesialis gigi dan mulut paling sedikit
berjumlah 1 (satu) pelayanan.
2. Pelayanan Kefarmasian
Pelayanan kefarmasian meliputi pengelolaan sediaan farmasi, alat
kesehatan dan bahan medis habis pakai, dan pelayanan farmasi
klinik.
a. Tenaga Medis
Tenaga medis paling sedikit terdiri atas:
b. Tenaga Kefarmasian
Tenaga kefarmasian paling sedikit terdiri atas:
1) 1 (satu) orang apoteker sebagai kepala instalasi farmasi
Rumah Sakit;
2) 2 (dua) apoteker yang bertugas di rawat inap yang dibantu
oleh paling sedikit 4 (empat) orang tenaga teknis
kefarmasian;
3) 4 (empat) orang apoteker di rawat inap yang dibantu oleh
paling sedikit 8 (delapan) orang tenaga teknis
kefarmasian;
4) 1 (satu) orang apoteker sebagai koordinator penerimaan,
distribusi dan produksi yang dapat merangkap melakukan
pelayanan farmasi klinik di rawat inap atau rawat jalan
dan dibantu oleh tenaga teknis kefarmasian yang
jumlahnya disesuaikan dengan beban kerja pelayanan
kefarmasian Rumah Sakit.
S M K A N K E S D I T K E S A D | 16
c. Tenaga Keperawatan
Jumlah kebutuhan tenaga keperawatan dihitung dengan
perbandingan 2 (dua) perawat untuk 3 (tiga) tempat tidur.
Kualifikasi dan kompetensi tenaga keperawatan disesuaikan
dengan kebutuhan pelayanan Rumah Sakit.
B. Pasien BPJS
remaja 42 34 205 91 57 44
Tabel 2.0
b. Penanganan Pengobatan
Setelah pasien diperiksa di FASKES 1 dan ternyata masih
bisa ditangani disana maka tidak perlu kerumah sakit. Namun
jika ternyata kondisi pasien tidak memungkinkan ditangani
disana maka FASKES 1 akan memberikan rujukan kerumah
sakit partner BPJS.
c. Membawa Kartu Rujukan ke Rumah Sakit
Setelah pasien menerima kartu rujukan dari pihak FASKES
1 maka pasien wajib membawa surat rujukan tersebut
kerumah sakit. Tanpa surat rujukan tersebut pasien dianggap
berobat secara pribadi tanpa menggunakan BPJS.
3. Alur BPJS
5. Alur URIKKES
Setelah sampel selesai di periksa, hasil diketik lalu di print dan Kemudian sampel
di simpan dalam tempat khusus urikkes kemudian akan dibawa ke ruang
diambil oleh petugas urikkes. pemeriksaan
*Jika hasil atau kwitansi ditulis secara manual, maka harus di salin sebagai arsip
S M K A N K E S D I T K E S A D | 20
a. Keunggulan SIMRS :
1) Berbasis Web
2) Multi Platform
3) Multi Device Support
4) Software Pendukung Open Source
5) Pengembangan Berbasis Modular
6) Mudah diintegrasikan
7) Mudah Dikembangkan
8) High Fidelity and User Friendly
9) Maksimal dalam Interoperabilitas
10) Desain keamanan yang tinggi
11) Multi User
b. Kelebihan SIM RS :
SIM RS dirancang dan dikembangkan berdasarkan
pedoman umum yang berlaku di lingkungan Rumah Sakit di
Indonesia. Penggunaan data dapat dilakukan secara Real-
Time. Sistem Kodefikasi data medik menggunakan Standard
ICD-10. Pengembangan berdasarkan modular untuk
memaksimalkan pencegahan adanya duplikasi data. Realtime
Akses terhadap fitur dan fasilitas sesuai dengan hak akses
yang dimiliki. Mendukung Sistem Multi Tarif yang
dikelompokkan berdasarkan jenis atau kategori pelanggan.
Advanced Search untuk melakukan pencarian berdasarkan
kriteria yang dibutuhkan. Menerapkan konsep sistem Client-
Server untuk mendukung kemudahan penggunaan,
pemeliharaan, maupun pengembangan SIM RS.
S M K A N K E S D I T K E S A D | 21
DATA –> INPUT –> PROSES –> OUTPUT –> TUJUAN –> PEMAKAI
(MODEL) (PENGENDALIAN)
S M K A N K E S D I T K E S A D | 22
a. WESTERINDO
Laboratorium bekerja sama denga WESTERINDO untuk
pemeriksaan Patologi Anatomi Klinik hasil operasi dengan
tujuan mengetahui hasil operasi tersebut ganas dan
membahayakan atau tidak bagi pasien.
a. Registrasi
Pengecekan data-data kelengkapan pasien. Jika Pasien
unum buatkan kwitansi harga yang sesuai dengan
pemeriksaan permintaan dokter.
b. Pengambilan sample
Blanko pasien dibawa ke ruang sampling, panggil pasien
untuk memasuki ruangan sampling, lalu analis melakukan
pengambilan sample lakukan dengan komunikasi dengan
ramah agar pasien tenang. Sebelum pengambilan sample
pastikan terlebih dahulu bahwa nama, unur, dan jenis
pemeriksaan benar, sesuai permintaan dokter.
c. Pengerjaan sample
Sample yang sudah diambil dibawa kedalam ruang
pemeriksaan, lakukan pemeriksaan yang sesuai dengan
permintaan dokter. Ruang pemeriksaan terdiri dari
pemeriksaan Hematologi, Kimia darah, Urinalisa,
MIkrobiologi, Feaces, Serologi. Setelah hasil pemeriksaan
selesai salin hasil ke dalam buku arsip laboratorium,
penyalinan hasil dilakukan sebagai arsip laboratorium apabila
hasil yang sudah diberikan kepada pasien hilang
d. Tanda tangan penanggung jawab
e. Stempel
f. Berikan hasil kepada pasien
S M K A N K E S D I T K E S A D | 26
Gambar 16.2
S M K A N K E S D I T K E S A D | 27
c. Pakaian kerja
Pakaian kerja khusus untuk pekerjaan dengan sumber –
sumber bahaya tertentu seperti :
Gambar 16.3
Pakaian pelindung dipakai pada tempat kerja tertentu misalnya
Apron (penutup / menahan radiasi), yang berfungsi untuk menutupi
sebagian atau seluruh badan dari panas, percikan api, pada suhu dingin,
cairan kimia, oli, dari gas berbahaya atau beracun, serta dari sinar radiasi.
d. Sarung Tangan
Gambar 16.4
S M K A N K E S D I T K E S A D | 28
a. Pemeriksaan Hematologi.
Hijau
Zat Additive : Sodium heparin atau heparin lithium
Digunakan untuk pemeriksaan : Untuk tingkat lithium,
menggunakan heparin natrium
Untuk level amonia, menggunakan heparin natrium atau
lithium
Tabel 3.0
S M K A N K E S D I T K E S A D | 30
Gambar 18.0
Pengambilan darah dengan suntikan ini baik dilakukan pada pasien usia lanjut dan
pasien dengan vena yang tidak dapat diandalkan (rapuh atau kecil).
Tahapan Pengambilan :
Alat-alat yang diperlukan disiapkan diatas meja.
Tempat penusukan didesinfeksi dengan Alkohol
70 %
Tourniquet dipasang pada lengan atas (bagian
proximal lengan) 6 – 7 cm dari lipatan tangan.
Dengan lubang jarum menghadap keatas, kulit
ditusuk dengan sudut 45o – 60o
Holder ditarik perlahan-lahan sampai volume
darah yang diinginkan.
Torniquet dilepas, kapas diletakkan diatas jarum
dan ditekan sedikit dengan jari kiri, lalu jarum
ditarik.
Jarum ditutup lalu dilepaskan dari sempritnya,
darah dimasukkan kedalam botol atau tabung
penampung melalui dinding secara perlahan.
Bila menggunakan anticoagulant, segera
perlahan-lahan dicampur.
S M K A N K E S D I T K E S A D | 31
Gambar 19.0
Gambar 20.0
Gambar 21.0
S M K A N K E S D I T K E S A D | 36
Gambar 22.0
S M K A N K E S D I T K E S A D | 37
Gambar 23.0
Hematology Analyzer adalah suatu alat yang biasa digunakan oleh seorang
analisis kesehatan untuk mengukur sampel berupa darah. Alat ini biasa
digunakan dalam bidang kesehatan atau kedokteran. Hematology Analyzer
mampu membantu mendiagnosis penyakit yang diderita seorang pasien seperti
kanker, diabetes, dll.
Cara kerja dari hematology analyzer itu sendiri yaitu sampel darah di cuci
selama 200 kali lalu dicampur dengan hemolizying kemudian akan dihitung
Hemoglobin (HB) dan White Blood Cell (WBC)nya, kemudian untuk
penghitungan Red Blood Cell (RBC) dan platelet darah akan dicuci selama
200 kali dan kemudian semua data diolah di mikroprosesor yang kemudian
akan ditampilkan dalam monitor atau display.
S M K A N K E S D I T K E S A D | 38
Cara pengoprasian
Cek reagent masih cukup atau tidak
Cek tubing reagent ada gelembung atau tidak
Kosongkan botol pembuangan
Hidupkan alat
Tekan power ON switch pada bagian belangan alat,
kemudian alat akan melakukan inisialisasi
kemudian
tunggu hingga selesai
Cek background
Hasil background harus sesuai dengan nilai berikut
:
- WBC ≤ 0,3 x 109/L
- RBC ≤ 0,03 x 1012/L
- HGB ≤ 0,1 g/dL
- PLT ≤ 10 x 109/L
Kalau background tidak masuk range maka dapat
dilakukan start up ulang
Sample Whole Blood
Cara menjalankan tekan Menu pilih Sample
Mode pilih Whole Blood kemudian Enter tekan
Menu pilih Count
Sample predilute
- cara menjalankannya, tekan Menu pilih
Sample Mode pilih Prediluted kemudian Enter
tekan Menu pilih Count
- cara melakukan predilute tekan Diluent kemudian
tabung siapkan dibawah probe kemudian tekan
Aspirated kemudian diluent akan keluar dari probe
0,7ml kemudian masukan darah 20𝝁𝒍 kemudian
dikosok lalu jalankan
Mematikan alat
Cara mematikan alat tekan Menu pilih Shutdown
kemudian Enter (gunakan E-Z cleanser untuk
shutdown) kemudian tekan Aspirate
Cara kerja pemeriksaan
Homogenkan sample darah EDTA ±8 kali dengan
membentuk angka 8
Setelah homogen masukan tabung kedalam jarum lalu
tekan tombol yang berwarna start yang berwarna biru
Tunggu darah disihap oleh jarum,lalu baca dan print
S M K A N K E S D I T K E S A D | 39
b. Pemeriksaan Mikrobiologi
1) Pemeriksaan BTA Metode ZIEHL NEELSEN
APD khusus untuk pemeriksaan BTA (Basil Tahan
Asam)
Jas Laboratorium
Masker
Sarung tangan
Alat dan Bahan :
Object glass
Carbol fuchsin 0,3%
Alkohol asam 3% (Alkohol + konsentrasi HCl
3%)
Methylen-blue 0,3%
Air
Ose
Lampu bunsen/spiritus
Cara Membuat Sediaan :
Bersihkan objek gelas, beri label
Sterilkan ose, dinginkan
Ambil 1 ose sputum yang kental (hijau kuning)
letakkan diatas objek gelas, ratakan.
Sediaan biarkan kering pada suhu kamar.
Setelah kering fiksasi denga melewatkkan diatas
nyala api sebanyak 3 x, sediaan siap untuk
diwarnai.
Cara Pewarnaan ZN :
Sediaan dituangi Carbol Fuchsin sampai penuh
Panaskan selama 3-5 menit, jangan sampai
mendidih
Biarkan dingin selama 5 menit, cuci dengan air
Dekolorisasi dengan alkohol asam 10-30 detik,
cuci dengan air.
Tuangi dengan methylen blue selama 20-30
detik, cuci dengan air.
c. Pemeriksaan Serologi
Interprestasi Hasil
Keterangan :
Golongan darah A : terdapat aglutinasi
pada tetesan darah yang diberi reagen
anti A.
Golongan darah B : terdapat aglutinasi
pada tetesan darah yang diberi reagen
anti B.
Golongan darah AB : terdapat
aglutinasi pada tetesan kedua darah
tersebut.
Gambar 25.0 Golongan darah O : tidak ada
aglutinasi pada kedua tetesan darah
tersebut.
S M K A N K E S D I T K E S A D | 42
Gambar 26.0
S M K A N K E S D I T K E S A D | 43
Gambar 27.1
S M K A N K E S D I T K E S A D | 44
Semi Kuantitatif :
Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
Dipipiet masing-masing serum 80 ul, 40 ul, 20 ul,
10 ul dan 5 ul dan diletakkan pada “slide test”.
Ditambahkan masing-masing 1 tetes suspensi
antigen (misalnya H antigen dari S. typhi) yang
sebelumnya telah dikocok terlebih dahulu
disamping tetesan serum, kemudian diaduk dengan
memakai batang pengaduk (tusuk gigi/lidi) selama
beberapa detik.
Goyangkan “slide” selama 1 menit dan perhatikan
adanya reaksi aglutinasi dalam 1 menit.
Perhatikan adanya reaksi aglutinasi yang terjadi.
Serum 80 ul, 40 ul, 20 ul, 10 ul, dan 5 ul setelah
penambahan 1 tetes antigen sesuai dengan
pengenceran sebanyak 20, 40, 80, 10 dan 320 kali.
Titer antibodi dilaporkan sesuai dengan
pengenceran tertinggi yang masih menunjukkan
aglutinasi.
Interprestasi hasil :
(-) negatif, jika tidak terjadi aglutinasi
(+) positif, jika terjadi aglutinasi
Gambar 27.2
S M K A N K E S D I T K E S A D | 45
Gambar 28.0
S M K A N K E S D I T K E S A D | 46
Gambar 29.0
Konsentrasi gula darah dapat disebut normal bila tak melebihi angka 200mg/dl.
Nilai itu dicek 2 jam sesudah makan. Itu artinya jika dicek sebelum makan
nilainya harus kurang dari 200mg/dl.Sebetulnya mengukur kadar gula darah
mudah saja, seperti
langkah-langkahnya :
Tempatkan test strip dalam alat Glucometer. Harus diperhatikan jika test
strip sudah kadaluarsa hendaknya tidak usah dipakai sebab akan memberi
pengaruh pada hasil yang tak tepat. Test strip dibasahi darah Anda tadi di
sisi ujung. Mesti dicermati saat melekatkan ujung test strip jangan
melewati batas yang telah ditentukan pada test strip itu.
Hal tersebut termasuk standar medis guna melindungi dari peluang terjadinya
infeksi.
Hasil test akan terlihat yang memperlihatkan angka konsentrasi gula darah yang
terdapat di tubuh Anda. Cocokkan dengan patokan kadar normal. Menggunakan
hasil test tadi Anda bisa mengecek tingkat gula darah dalam tubuh anda, bila
melampaui batas normal sesudah pengukuran kadar gula darah ditempuh, ada
baiknya Anda secepatnya berkonsultasi dengan dokter guna memperoleh
penanganan semestinya.
S M K A N K E S D I T K E S A D | 48
Gambar 30.0
Prinsip dari alat ini adalah melakukan prosedur pemeriksaan kimia klinik
secara otomatis mulai dari pemipetan sampel, penambahan reagen, inkubasi,
serta pembacaan serapan cahayanya. Kelebihan autoanaliser adalah bahwa
tahapan analitik dapat dilakukan dengan cepat dan bisa digunakan untuk
memeriksa sampel dengan jumlah banyak secara bersamaan.
Pengoprasian alat :
Nyalakan alat, tekan tombol ON pada kiri bawah
alat lalu ON pada tombol kanan atas alat
Nyalakan computer server
Tekan title BS 380 pada monitor computer
Masukan password dan username
Tunggu inkubasi alat selama 25 menit
Jika proses alat inkubasi sudah selesi, maka pada
layar kiri atas muncul tulisan “idle”
Cek reagent dengan mengklik reagent dan
inventory reagent
Jika reagent habis, maka isi reagent tersebut
secukupnya dan inventory
Cek sample dan reagent probe dengan cara
mengklik “utility” dan pilih “system prime”.
Tunggu sampai proses selesai
S M K A N K E S D I T K E S A D | 49
3) Centrifuge
Gambar 31.0
4) URINALISA
Carik Celup
Metode : makroskopis
Tujuan : untuk membantu mendiagnosa penakit
infeksi saluran kemih dan ginjal
Prinsip :perubahan warna karena adanya reaksi
kimia
Alat :
Tissu
Carik celup
Spesimen :
Urin segar
Cara kerja :
Warna urin diamati pada lapang pandang yang
cerah atau terang
Lalu strip carik celup dicelupkan pada urin
Kemudian warna strip diamati dan dibandingkan
dengan strip pembanding
Interpretasi hasil :
Urin yang normal akan tampak lebih jernih warna
kuning sampai kuning tua. Urin yang keruh terjadi
kristalisasi atau pengendapan karena adanya asam fosfat
Gambar 32.0
S M K A N K E S D I T K E S A D | 51
Sedimen Urin
Metode : mikroskopik
Tujuan : Untuk membantu diagnosa penyakit infeksi
saluran kemih dan ginjal
Prinsip : Urin dimasukan kedalam tabung sentrifus
lalu disentrifus selama 15 menit dengan kecepatan
13000 rpm kemudian endapan diamati dengan
mikroskop dan pembesaran 40X
Alat dan bahan :
objek glass
sentrifus
deckglass
tabung sentrifus
cara kerja :
spesimen urin yang sudah dihomogenkan
dimasukkan kedalam tabung sentrifus
kemudian urin di sentrifus selama 15 menit
dengan kecepatan 13000 rpm
endapan dibuat sediaan pada objek glass yang
ditutup menggunakan deckglass
dan diamati dengan mikroskop menggunakan
pembesaran 40X
nilai normal :
Unsur-unsur dalam Nilai + ++ +++ ++++
urin normal
Cystin Amorf
Definisi
Feses adalah sisa hasil pencernaan dan absorbsi dari makanan yang kita
makan yang dikeluarkan lewat anus dari saluran cerna. Jumlah normal
produksi 100 – 200 gram / hari. Terdiri dari air, makanan tidak tercerna,
sel epitel, debris, celulosa, bakteri dan bahan patologis, Jenis makanan
serta gerak peristaltik mempengaruhi bentuk, jumlah maupun
konsistensinya dengan frekuensi defekasi normal 3x per-hari sampai 3x
per-minggu.
Pemeriksaan
Indikasi dilakukan pemeriksaan feses
Adanya diare dan konstipasi
Adanya darah dalam tinja
Adanya lendir dalam tinja
Adanya ikterus
Adanya gangguan pencernaan
Kecurigaan penyakit gastrointestinal
Macam pemeriksaan
i. Makroskopis
Pemeriksaan makroskopik tinja meliputi
pemeriksaan jumlah, warna, bau, darah, lendir dan
parasit. Feses untuk pemeriksaan sebaiknya yang berasal
dari defekasi spontan. Jika pemeriksaan sangat
diperlukan,boleh juga sampel tinja di ambil dengan jari
bersarung dari rectum. Untuk pemeriksaan biasa dipakai
tinja sewaktu, jarang diperlukan tinja 24 jam untuk
pemeriksaan tertentu.
Tinja hendaknya diperiksa dalam keadaan segar, kalau
dibiarkan mungkin sekali unsur - unsur dalam tinja itu
menjadi rusak. Bahan ini harus dianggap bahan yang
mungkin mendatangkan infeksi, berhati-hatilah saat
bekerja.
S M K A N K E S D I T K E S A D | 56
Pemeriksaan Jumlah
Dalam keadaan normal jumlah tinja berkisar antara
100-250gram per hari. Banyaknya tinja dipengaruhi jenis
makanan bila banyak makan sayur jumlah tinja meningkat.
S M K A N K E S D I T K E S A D | 57
Pemeriksaan Warna
Pemeriksaan Bau
Indol, skatol dan asam butirat menyebabkan bau
normal pada tinja. Bau busuk didapatkan jika dalam usus
terjadi pembusukan protein yang tidak dicerna dan
dirombak oleh kuman.Reaksi tinja menjadi lindi oleh
pembusukan semacam itu.
Tinja yang berbau tengik atau asam disebabkan oleh
peragian gula yang tidak dicerna seperti pada diare.
Reaksi tinja pada keadaan itu menjadi asam. Konsumsi
makanan dengan rempah-rempah dapat mengakibatkan
rempah-rempah yang tercerna
menambah bau tinja.
S M K A N K E S D I T K E S A D | 58
Pemeriksaan Konsistensi
Tinja normal mempunyai konsistensi agak lunak
dan bebentuk. Pada diare konsistensi menjadi sangat
lunak atau cair, sedangkan sebaliknya tinja yang keras
atau skibala didapatkan pada konstipasi. Peragian
karbohidrat dalam usus menghasilkan tinja yang lunak
dan bercampur gas. Konsistensi tinja berbentuk pita
ditemukan pada penyakit hisprung. feses yang sangat
besar dan berminyak menunjukkan alabsorpsi usus.
Pemeriksaan Lendir
Dalam keadaan normal didapatkan sedikit sekali
lendir dalam tinja. Terdapatnya lendir yang banyak
berarti ada rangsangan atau radang pada dinding usus.
Lendir yang terdapat di bagian luar tinja, lokalisasi
iritasi itu mungkin terletak pada usus besar. Sedangkan
bila lendir bercampur baur dengan tinja mungkin
sekali iritasi terjadi pada usus halus.
Pada disentri, intususepsi dan ileokolitis bisa
didapatk.an lendir saja tanpa tinja
Lendir transparan yang menempel pada luar feces
diakibatkan spastik kolitis, mucous colitis pada
anxietas.
Tinja dengan lendir dan bercampur darah terjadi pada
keganasan serta peradangan rektal anal.
Tinja dengan lendir bercampur nanah dan darah
dikarenakan adanya ulseratif kolitis, disentri basiler,
divertikulitis ulceratif, intestinal tbc.
Tinja dengan lendir yang sangat banyak dikarenakan
adanya vilous adenoma colon
Pemeriksaan Darah
Adanya darah dalam tinja dapat berwarna merah
muda,coklat atau hitam. Darah itu mungkin terdapat di
bagian luar tinja atau bercampur baur dengan tinja.
Pada perdarahan proksimal saluran pencernaan darah
akan bercampur dengan tinja dan warna menjadi
hitam, ini disebut melena seperti pada tukak lambung
atau varices dalam oesophagus.
Pada perdarahan di bagian distal saluran pencernaan
darah terdapat di bagian luar tinja yang berwarna
merah muda yang dijumpai pada hemoroid atau
karsinoma rektum. Semakin proksimal sumber
perdarahan semakin hitam warnanya
.
S M K A N K E S D I T K E S A D | 59
Pemeriksaan Nanah
Pada pemeriksaan feses dapat ditemukan nanah.
Hal ini terdapat pada pada penyakit Kronik ulseratif
Kolon , Fistula colon sigmoid, Lokal abses. Sedangkan
pada penyakit disentri basiler tidak didapatkan nanah
dalam jumlah yang banyak.
Kimia Darah
BAB V
PENUTUPAN
A. KESIMPULAN
Rumah Sakit Dr sismadi merupakan rumah sakit umum
golongan C yang terakreditasi dengan DEPKES RI yang terletak di
wilayah Bogor dengan Motto “BENAR,BAIK,PANTAS“ berusaha
memberikan pelayanan keshatan yang terbaik untuk masyarakat
umum yang membutuhkan
Laboratorium RS.DR SISMADI melayani pemeriksaan
Darah Rutin, pemeriksaan Darah Lengkap, pemeriksaan Urin
Lengkap, pemeriksaan Faeces, pemeriksaan HBsAg, pemeriksaan
Golongan Darah, pemeriksaan Widal, pemeriksaan BTA,
pemeriksaan HCG, , pemerksaan Kimia Darah, dsbg.
Laboratorium RS.DR SISMADI bekerja sama dengan
WESTERINDO untuk pemeriksaan yang tidak ada di laboratorium
RS DR SISMADI seperti pemeriksaan Patologi Klinik dll
Dengan dilaksanakannya Praktik Kerja Lapangan ini, kami
dapat mengetahui gambaran bagaimana melayani masyarakat
dengan keahlian yang kami punya sebagai Analis. Dengan ilmu
yang diberikan dari para pembimbing pula dapat menambah
wawasan bagi kami.
B. SARAN
Menurut kami Laboratorium RS DR SISMADI perlu melengkapi
pemeriksaan-pemeriksaan yang tidak ada agar ke depannya supaya
lebih maju.
S M K A N K E S D I T K E S A D | 62
DAFTAR PUSTAKA
a. (http://analis-kesehatan-
yogyakarta.blogspot.co.id/2013/12/mekanisme-
phlebotomy.html)
b. https://dediirawandi.files.wordpress.com/2014/08/sop-
pengambilan-darah-vena.pdf
c. http://labkesehatan.blogspot.co.id/2009/12/phlebotomy.
html
d. http://praktekanalislab.blogspot.co.id/2013/05/pengam
bilan-darah-vena.html
e. http://handvy.blogspot.co.id/2011/04/pengambilan-
darah-vena-dengan-tabung.html
f. http://imadanalis.blogspot.co.id/2012/03/macam-
macam-tabung-phlebotomi.html
g. http://weareanalyst.blogspot.co.id/2013/06/pengambila
n-darah-kapiler.html
h. http://iyayaciemy.blogspot.co.id/2016/01/cara-
pewarnaan-gram.html
i. http://mediblock.blogspot.co.id/2012/10/pratktikum-
mikrobiologi-1-pewarnaan.html
j. http://www.atlm.web.id/2013/04/pembuatan-dan-
pewarnaan-sediaan-apus.html
k. http://sharing-
analiskesehatan.blogspot.co.id/2013/06/pemeriksaan-
golongan-darah.html
l. https://www.google.com/search?q=gambar+bakteri+B
TA&client=opera&hs=hYw&source=lnms&tbm=isch
&sa=X&ved=0ahUKEwi6vbCV-
JzVAhXMpI8KHTojAHoQ_AUICigB&biw=1366&bih=
658#imgrc=uFT0nkM_jFeCoM(https://id.m.wikipedia.or
g/wiki/Malaria).
m. http://ndarujati7.blogspot.com/2014/05/cara-
mengitung-kepadatan-parasit-malaria.html?m=1.
n. http://medicalmagical.blogspot.co.id/2013/04/pemeriksaan-
jamur-mycologi.html
o. http://cekdaftar.blogspot.com/2014/08/prosedur-cara-cek-
gula-darah-sendiri.html