pemanas dan tidak memiliki mesin pendingin. Dispenser ini hanya dapat
digunakan untuk memasak atau memanaskan air dan mengambil air
biasa(tidak panas dan tidak dingin) dari dalam gallon.
3.
Dispenser Hot dan Extra Hot, dispenser ini dapat digunakan untuk
4.
1.
KOMPONEN DALAM
a.
Nama-nama komponen
Nama komponen :
1. Saklar On/Off
2. Thermostat 1
3. Thermostat 2
4. Saluran daya utama
5. Elemen pemanas
6. Saluran air panas
7. Saluran air normal
8. Pipa pembuangan
b.
1.
Dispenser
2. Thermostat 1 berfungsi untuk mengendalikan suhu air di dalam tangki air
3. Thermostat 2 berfungsi untuk mengendalikan suhu air di dalam tangki air
4. Saluran daya utama berfungsi sebagai penyalur daya dari sumber
5. Elemen pemanas berfungsi untuk memanaskan air
mempercepat pelepasan panas pada air, sehingga suhu air hanya akan turun
sedikit. Selanjutnya, air yang berada di tampungan akan dikeluarkan melalui
kran dan siap untuk dikonsumsi.
2. Sistem Refrigran
Proses pendinginan ini sama seperti sistem refrigran pada kulkas, namun
evaporatornya dimasukkan dalam tampungan air, sehingga air di sekitar
evaporator akan menjadi dingin. Hasil pendinginan air dengan sistem refrigran
lebih maksimal dibandingkan sistem fan.
tegangan. Detektor asap ada dua type yaitu 2 wire dan 4 wire, type 2 wire catu
daya listrik di suplai dari master control fire alarm berbarengan dengan sinyal
fire alarm sehingga hanya membutuhkan 2 kabel, sedang untuk type 4 wire
tegangan di dapatkan dari dua kabel plus minus dari master control fire alarm
dan dua kabel sisanya untuk sinyal. Smoke detector memiliki area proteksi 150
m2 untuk ketingian plafon 4m.
Pertanyaan yang sering muncul pada area mana penempatan smoke detector
dan heat idealnya ditempat. Bila titik penempatan sudah ditentukan secara
detail kita tinggal mengikuti penempatan yang sudah ditetapkan tetapi apabila
belum ditetapkan, ada beberapa hal yang dapat menjadi acuan.
Jika pada sebuah area diperkirakan saat awal terjadi kebakaran akan banyak
menghasilkan dibanding kepulan asap, maka penempatan Heat Detector
sangat ideal ditempatkan untuk resiko ruang seperti ini. misalnya ruang filli
cabinet, gedung spare part yang banyak terdapat bahan yang terbuat dari
logam ( dengan catatan ruang tersebut tanpa kardus ), bengkel kerja mekanik
dan sejenisnya.
Demikian sebaliknya jika didominsai oleh asap sebaiknya menngunakan smoke
detector. misalnya ruang yang beralaskan karpet kecuali kamar hotel ), gudang
kertas, gudang kapas, gudang tempat penyimpanan barang yang terbuat dari
karet.
Smoke Detector terdiri dari 2 jenis :
Ionisation Smoke Detector yang bekerjanya berdasarkan tumbukan partikel
asap dengan unsur radioaktif di dalam ruang detector (smoke chamber).
Photoelectric Type Smoke Detector (Optical) yang bekerjanya berdasarkan
pembiasan cahaya lampu LED di dalam ruang detector karena adanya asap
yang masuk dengan kepadatan tertentu.
Smoke Ionisasi cocok untuk mendeteksi asap dari kobaran api yang cepat (fast
flaming fires), tetapi jenis ini lebih mudah terkena false alarm, karena
sensitivitasnya yang tinggi. Oleh karena itu perangkat ini lebih cocok untuk
ruang keluarga dan ruangan tidur.Smoke Optical (Photoelectric) lebih baik
untuk mendeteksi asap dari kobaran api kecil, sehingga cocok untuk hallway
(lorong) dan tempat-tempat yang rata. Jenis ini lebih tahan terhadap false alarm
sehingga dapat diletakkan di dekat dapur.