Anda di halaman 1dari 7

Dispenser adalah salah satu alat rumah tangga yang menggunakan listrik untuk

dapat memanaskan elemen pemanas dan menjalankan mesin pendinginnya.


Dispenser ada yang menggunakan prinsip kerja dengan elemen pemanas dan
mesin pendingin(compressor). Dispenser atau tempat air minum adalah salah
satu peralatan listrik atau elektronik yang didalamnya terdapat heater sebagai
komponen utamanya, heater berfungsi untuk memanaskan air yang ada pada
tabung penampung, Heater umumnya memiliki daya sekitar 200-300 Watt.
Heater dapat memanaskan air yang terdapat di dalam dispenser. Biasanya
dispenser berisi 19 liter air, yang di tempatkan paada sebuah galon.
Biasanya dispenser di gunakan untuk memasak air. Saat ini ada pula dispenser
yang dapat memanaskan air maupun mendinginkan air. Dispenser yang dapat
mendinginkan air tersebut menggunakan mesin pendingin yang dapat
mendinginkan air. Mesin pendingin ini biasanya bernama kompresor pendingin.
Dispenser digunakan untuk mendinginkan dan memanaskan air dalam galon
ukuran kurang lebih 19 liter. Didalam dispenser bagian atas terdapat tabung
yang terbuat dari stenles steel yang dibagian luar tabungnya dililitkan pipa
tembaga ukuran 1/4 yang berfungsi untuk mendinginkan air. Lilitan pipa pada
luar tabung dapat disamakan dengan sebuah evaporator pada AC atau pada
lemari es.
Fungsi dari heater tersebut berguna untuk memanaskan air yang berada pada
tabung, air akan mengalir/keluar melalui kran warna merah karena air panas
dalam tabung menghasilkan suatu tekanan. Sedangkan air yang dingin keluar
dari kran yang berwarna biru didasari oleh proses gravitasi.
Ada Beberapa Macam Jenis Dispenser:
1.

Dispenser Biasa yaitu dispenser yang tidak memiliki elemen pemanas

maupun mesin pendingin. Dispenser ini hanya dapat digunakan untuk


mengambil air dari gallon saja.
2.

Dispenser Hot nd Normal yaitu dispenser yang memilikielemen

pemanas dan tidak memiliki mesin pendingin. Dispenser ini hanya dapat
digunakan untuk memasak atau memanaskan air dan mengambil air
biasa(tidak panas dan tidak dingin) dari dalam gallon.
3.

Dispenser Hot dan Extra Hot, dispenser ini dapat digunakan untuk

memanaskan air dan mendidihkan air.

4.

Dispenser Hot and Cold, dispenser ini dapat diginakan untuk

memanaskan air dan mendinginkan air. Apabila ingin memanaskan air,


dispenser ini menggunakan prinsip kerja elemen pemanas(heater). Apabila
ingin mendinginkan air, dispenser ini menggunakan prinsip kerja elemen
pendingin(fan atau refrigan)

1.

KOMPONEN DALAM

a.

Nama-nama komponen

Nama komponen :
1. Saklar On/Off
2. Thermostat 1
3. Thermostat 2
4. Saluran daya utama
5. Elemen pemanas
6. Saluran air panas
7. Saluran air normal
8. Pipa pembuangan
b.
1.

Fungsi masing-masing komponen


Saklar on/off berfungsi untuk menyalakan Dispenser dan mematikan

Dispenser
2. Thermostat 1 berfungsi untuk mengendalikan suhu air di dalam tangki air
3. Thermostat 2 berfungsi untuk mengendalikan suhu air di dalam tangki air
4. Saluran daya utama berfungsi sebagai penyalur daya dari sumber
5. Elemen pemanas berfungsi untuk memanaskan air

6. Saluran air panas berfungsi sebagai tempat menyalurkan air ke dalam


tabung pemanas dan red water tap
7. Saluran air normal berfungsi sebagai tempat menyalurkan air ke dalam
tabung pendingin atau blue water tap
8. Pipa pembungan berfungsi sebagai tempat pembungan sisa air yang tidak
terpakai
*PRINSIP KERJA DISPENSER
Di dalam dispenser, air akan mengalir dengan siklus seperti ini: galon tabung
penampung tabung pemanas kran gelas. Proses pemanasan terjadi pada
saat air masuk dalam tabung pemanas. Tabung pemanas terbuat dari logam,
memiliki sensor suhu, dan dikelilingi oleh elemen pemanas di sekitar
tabungnya.
Sensor suhu akan memicu pemanas untuk bekerja. Suhu tinggi dari elemen
pemanas akan diserap oleh air yang bersuhu lebih rendah, lalu setelah suhu air
mencapai panas maksimal, sensor suhu akan memutuskan arus listrik pada
tabung elemen pemanas. Jika Anda memperhatikan, di dispenser ada
semacam lampu indikator untuk pemanas. Lampu indikator yang menyala (di
beberapa dispenser akan berwarna merah) menandakan elemen pemanas
sedang bekerja, dan sebaliknya.
Jika lampu indikator mati atau standby (di beberapa dispenser akan berganti
warna menjadi hijau), berarti air sudah mencapai panas maksimal dan siap
digunakan.
Satu hal yang penting diingat, yaitu pastikan air penuh pada tabung pemanas
saat menyalakan dispenser. Karena jika tabung pemanas ternyata dalam
keadaan kosong dan elemen pemanas bekerja, suhu tinggi yang tidak terserap
oleh air malah akan merusak tabung pemanas dan komponen lainnya.
Pada tabung dispenser juga dipasang thermostat yang berfungsi sebagai
pembatas kerja heater agar tidak terus-menerus bekerja yang akan membuat
suhu air menjadi berlebihan.
Sedangkan cara pendinginan ada dua sistem yaitu:
1. Sistem Fan
Proses pendinginan ini tercipta dengan cara menyerap suhu tinggi air saat air
berada di tampungan. Namun faktanya, fan hanya sebagai alat bantu

mempercepat pelepasan panas pada air, sehingga suhu air hanya akan turun
sedikit. Selanjutnya, air yang berada di tampungan akan dikeluarkan melalui
kran dan siap untuk dikonsumsi.
2. Sistem Refrigran
Proses pendinginan ini sama seperti sistem refrigran pada kulkas, namun
evaporatornya dimasukkan dalam tampungan air, sehingga air di sekitar
evaporator akan menjadi dingin. Hasil pendinginan air dengan sistem refrigran
lebih maksimal dibandingkan sistem fan.

Sebuah detektor asap adalah perangkat yang merasakan asap, biasanya


sebagai indikator kebakaran. Perangkat keamanan komersial mengeluarkan
sinyal ke panel kontrol alarm kebakaran sebagai bagian dari sistem alarm
kebakaran, sementara detektor rumah tangga, yang dikenal sebagai alarm
asap, umumnya mengeluarkan alarm suara atau visual lokal dari detektor itu
sendiri.
detektor asap disimpan di kandang plastik, biasanya berbentuk seperti disk
sekitar 150 milimeter (6 in) dengan diameter dan 25 milimeter (1 in) tebal, tapi
bentuk dan ukuran bervariasi. Asap dapat dideteksi baik optik (fotolistrik) atau
dengan proses fisik (ionisasi), detektor dapat menggunakan salah, atau
keduanya, metode. alarm sensitif dapat digunakan untuk mendeteksi, dan
dengan demikian mencegah, merokok di tempat di mana ia dilarang. detektor
asap pada bangunan komersial, industri, dan perumahan besar biasanya
didukung oleh sistem alarm kebakaran pusat, yang didukung oleh kekuatan
bangunan dengan baterai cadangan. detektor asap dalam negeri berkisar dari
unit bertenaga baterai individu, beberapa saling induk bertenaga unit dengan
baterai cadangan; jika setiap unit mendeteksi asap, semua memicu bahkan
tanpa adanya listrik. Cara kerja smoke detector dan penempatanya merupakan
suatu hal yang perlu kita perhatikan, cara kerja smoke detector dipicu oleh asap
yang masuk kedalam smoke detector, partikel asap yang memenuhi ruang
smoke chamber cara kerja smoke detector dan penempatanyasaat kebakaran
terjadi. Saat kepadatan asap ( smoke density ) sudah memenuhi ambang batas
( threshold ), rangkaian elektronik yang terdapat didalam smoke detector akan
aktif. Karena berisi rangkaian elektronik smoke detector membutuhkan

tegangan. Detektor asap ada dua type yaitu 2 wire dan 4 wire, type 2 wire catu
daya listrik di suplai dari master control fire alarm berbarengan dengan sinyal
fire alarm sehingga hanya membutuhkan 2 kabel, sedang untuk type 4 wire
tegangan di dapatkan dari dua kabel plus minus dari master control fire alarm
dan dua kabel sisanya untuk sinyal. Smoke detector memiliki area proteksi 150
m2 untuk ketingian plafon 4m.
Pertanyaan yang sering muncul pada area mana penempatan smoke detector
dan heat idealnya ditempat. Bila titik penempatan sudah ditentukan secara
detail kita tinggal mengikuti penempatan yang sudah ditetapkan tetapi apabila
belum ditetapkan, ada beberapa hal yang dapat menjadi acuan.
Jika pada sebuah area diperkirakan saat awal terjadi kebakaran akan banyak
menghasilkan dibanding kepulan asap, maka penempatan Heat Detector
sangat ideal ditempatkan untuk resiko ruang seperti ini. misalnya ruang filli
cabinet, gedung spare part yang banyak terdapat bahan yang terbuat dari
logam ( dengan catatan ruang tersebut tanpa kardus ), bengkel kerja mekanik
dan sejenisnya.
Demikian sebaliknya jika didominsai oleh asap sebaiknya menngunakan smoke
detector. misalnya ruang yang beralaskan karpet kecuali kamar hotel ), gudang
kertas, gudang kapas, gudang tempat penyimpanan barang yang terbuat dari
karet.
Smoke Detector terdiri dari 2 jenis :
Ionisation Smoke Detector yang bekerjanya berdasarkan tumbukan partikel
asap dengan unsur radioaktif di dalam ruang detector (smoke chamber).
Photoelectric Type Smoke Detector (Optical) yang bekerjanya berdasarkan
pembiasan cahaya lampu LED di dalam ruang detector karena adanya asap
yang masuk dengan kepadatan tertentu.
Smoke Ionisasi cocok untuk mendeteksi asap dari kobaran api yang cepat (fast
flaming fires), tetapi jenis ini lebih mudah terkena false alarm, karena
sensitivitasnya yang tinggi. Oleh karena itu perangkat ini lebih cocok untuk
ruang keluarga dan ruangan tidur.Smoke Optical (Photoelectric) lebih baik
untuk mendeteksi asap dari kobaran api kecil, sehingga cocok untuk hallway
(lorong) dan tempat-tempat yang rata. Jenis ini lebih tahan terhadap false alarm
sehingga dapat diletakkan di dekat dapur.

Anda mungkin juga menyukai