Anda di halaman 1dari 1

Gas yang memproduksi selang maupun regulator yang tak sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI)

mengakui kelalaian perusahaanya. Ia tidak membuat produk berstandar SNI karena ongkos yang
menurutnya terlalu tinggi. “Biaya untuk mengurus SNI itu terlalu mahal bisa menghabiskan Rp 121
juta,” kata Efendi yang mengaku produknya dibeli oleh para distributor dari berbagai
kota.Komponen regulator maupun selang yang dirakit tersebut sebagian bersumber dari impor dari
China. Efendi menyebutkan, ia tidak mengimpor produk tersebut secara langsung tetapi melewati
pihak lain yang memang mengimpor sebagian komponen dari regulator tersebut. “Yang impor bukan
kami,” kata Efendi. Dari pengamatan KONTAN, pabrik yang terletak di Penjaringan Jakarta Utara itu
mempekerjakan 22 orang. Pabrik tersebut terdiri dari tiga lantai; dengan setiap lantai yang
melakukan proses perakitan yang berbeda, yaitu perkaitan regulator, perakitan selang dan
pengemasan (packaging)

Anda mungkin juga menyukai