DISUSUN OLEH
KETUA:
DRS. INDING GUSMAYADI, M.Si., Apt.
ANGGOTA:
DWITIYANTI, M.Farm., Apt.
PRAMULANI MULYA LESTARI, M.Farm., APT.
MERI SUZANA, M.Kes.
1
HALAMAN PENGESAHAN
1. Judul Penelitian : Survei Kepuasan Mahasiswa Farmasi FFS
UHAMKA Tahun Akademik 2016-2017
2. Bidang Penelitian :
3. Ketua Peneliti
a. Nama Lengkap : Drs. Inding Gusmayadi, M.Si., Apt.
b. Jenis Kelamin : Laki-laki
c. NPD/NIDN : 0315076801
d. Disiplin Ilmu : Farmasi
e. Pangkat /golongan : Lektor Kepala
f. Jabatan : Ketua Gugus Penjamin Mutu Fakultas
g. Fakultas/Prodi : FFS/FARMASI
h. Alamat : Islamic Centre, Jl. Delima II/IV Perumnas
Klender, Jakarta-Timur
i. Telepon/fax : (021) 8611070 / (021) 86603233
j. Alamat rumah : Jl. Ancol Selatan II, RT 14, RW 07, No. 34,
Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta
Utara, 14350
k. Telepon/E-mail : 08129972982 / igusmayadi@yahoo.co.id
4. Jumlah Anggota Peneliti : 2
a. Nama Anggota I : Dwitiyanti, M. Farm., Apt.
b. Nama Anggota II : Pramulani Mulya Lestari, M.Farm., Apt.
c. Nama Anggota III : Meri Suzana, M.Kes.
5. Lokasi Penelitian : Fakultas Farmasi & Sains UHAMKA
6. Jumlah Biaya yang diusulkan : Rp. 4.000.000
Mengetahui
Fakultas Farmasi dan Sains Ketua Peneliti
Dekan
Dr. Hadi Sunaryo, M.Si., Apt. Drs. Inding Gusmayadi, M.Si., Apt.
NIDN : 0327067201 NIDN: 0315076801
ii
ABSTRAK
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan kurniaNya pada penulis untuk menyelesaikan dan
melaporkan penelitian ini. Selanjutnya salawat dan salam semoga tercurah pada
junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW, beserta keluarga, para sahabat dan
pengikutnya yang setia sampai akhir zaman.
Mutu suatu program studi tidak hanya ditentukan oleh bagusnya materi
perkuliahan, dosen yang professional dan biaya yang terjangkau tetapi juga
ditentukan oleh bisa tersalurkan kerjanya para alumni tersebut pada tempat-tempat
yang stategis sesuai profesionalisme (kompetensi) mereka miliki. Untuk lebih
mengembangkan mutu setiap prodi yang ada di Universitas Muhammmadiyah
Prof. DR. HAMKA, Lembaga penjamin mutu UHAMKA mengadakan penelitian
survei kepuasan mahasiswa terhadadap pelaksanaan penddikan mahasiswa di
semua prodi di FFS UHAMKA. Penelitian dilakukan pada mahasiswa semester
ganjil dan genap dari tahun akademik 2012/2013 sampai terakhir tahun akademik
2016-2017 secara on line ketika pengisian KRS.
Kepada semua pihak yang sudah membantu terselenggaranya penelitian
ini seperti, lembaga penjamin mutu, lembaga penelitian UHAMKA, para
mahasiswa yang telah mengisi angket dan semua pihak yang tidak bisa disebutkan
di sini satu per satu kami mengucapkan banyak terima kasih atas segala
bantuannya. Kami menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kami mengharapkan kritik dan sarannya demi penyempurnaan laporan
ini. Semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Tim Peneliti
iv
DAFTAR ISI
Halaman
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR LAMPIRAN
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perguruan Tinggi. Mahasiswa adalah subjek sekaligus objek dalam proses belajar
oleh kualitas pengajar, kondisi dan situasi akademik, tetapi juga harus dipenuhi
dengan pelayanan yang baik yang memuaskan serta menyenangkan bagi para
mahasiswa. Sarana dan prasarana yang lengkap, dosen yang berkualitas tidak akan
kependididkan.
yang memiliki jumlah mahasiswa banyak. Menurut kondisi ideal sebuah program
studi di perguruan tinggi farmasi jumlah ini sudah melewati batas ideal, sehingga
perlu dikaji dan diteliti apakah pelayanan dalam proses belajar mengajar di prodi
memberikan kepuasan atau tidak kepada para mahasiswanya. Meskipun dalam hal
sarana dan prasarana pendidikannya prodi Farmasi FFS UHAMKA telah berusaha
melengkapinya terutama untuk peralatan laboratorium, belum tentu hal ini akan
Untuk itu perlu dilakukan survei apakah mahasiswa prodi FFS UHAMKA telah
1
BAB II
PERUMUSAN MASALAH
Penelitian ini dibatasi dengan ruang lingkup penelitian dan juga populasi
sampel yang diambil. Hal ini disebabkan oleh tujuan utama penelitian yaitu
mengajar. Untuk ruang lingkup penelitian pada penelitian ini hanya kepuasan
mahasiswa FFS UHAMKA, yang terdiri dari Program Studi Farmasi, Program
adalah sejauh mana tingkat kepuasan mahasiswa Fakultas Farmasi dan Sains
UHAMKA pada pelayanan dalam proses belajar mengajar selama ini yang telah
mereka rasakan, dengan melihat skor rata-rata hasil survei pada skala Lingkert 1-
2
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kepuasan Pelanggan
dari tingkat kepuasan yang mereka rasakan dengan indikasi semakin banyaknya
Perguruan Tinggi juga akan sejalan dengan prinsip di atas, yaitu jika pelayanan
pelayanan, tetapi juga bisa karena kepentingan dan tujuan serta cita-cita si calon
mahasiswanya, sarana dan prasarana, lokasi dan sebagainya. Akan tetapi kualitas
pelayanan akan menjadi sangat startegis dan sangat menunjang tatkala kondisi
Dalam kaitan ini maka pelayanan kepada mahasiswa harus juga memenuhi
3
B. Profesionalisme Pelayanan
advanced training in some liberal art or science and usually involving mental
mendalam baik di bidang seni atau ilmu pengetahuan dan biasanya lebih
ilmu mesin, menulis, dll). Dari kata profesional tersebut melahirkan arti
profesional quality, status, yang secara komprehensif memilki arti lapangan kerja
tertentu yang diduduki oleh orang -orang yang memiliki kemampuan tertentu
pula.
Demikian juga dengan apa yang dikatakan oleh Korten & Alfonso (1981)
langkah yang perlu dengan mengacu kepada misi yang ingin dicapai dan
kembang dengan kekuatan sendiri secara efisien, melakukan inovasi yang tidak
4
terikat kepada prosedur administrasi, bersifat fleksibel, dan memiliki etos kerja
tinggi.
sehingga terlaksana dengan mutu tinggi, waktu yangtepat, cermat, dan dengan
prosedur yang mudah dipahami dan diikuti oleh pelanggan”. Dalam pandangan
diikuti dengan perubahan iklim dalam dunia birokrasi yang cenderung bersifat
yang cepat berubah dan menjalankantugas dan fungsinya dengan mengacu kepada
visi dan nilai-nilai organisasi (control by vision dan values) ”. Kemampuan untuk
global yang tumbuh dan berkembang secara cepat. Pesatnya kemajuan teknologi
merupakan salah satu diantara dinamika global yang membuat birokrasi harus
segera beradaptasi jika tidak ingin ketinggalan zaman dan terbelakang dalam hal
yang tidak pasti sehingga dalam menjalankan tugasnya, aparat tidak lagi terikat
secara kaku kepada petunjuk-dan teknis-pelaksanaan tapi terikat kepada apa yang
5
menjalankan tugas dan berorientasi kepada hasil dan visi yang ingin dicapai oleh
organisasi merupakan langkah positif untuk meninggalkan cara kerja yang kaku
dan reaktif.
profesionalisme birokrasi.
dengan fenomena global dan fenomena nasional.Mengacu kepada misi dan nilai
pemberi pelayanan kepada publik dan dalam mewujudkan tujuan organisasi yang
melalui keahlian yang dimiliki oleh seseorang yang sesuai dengan kebutuhan
kecocokan antara disiplin ilmu atau keahlian yang dimiliki oleh seseorang karena
jika keahlian yang dimiliki seseorang tidak sesuai dengan tugas yang dibebankan
6
1. Profesionalisme yang Wirausaha (Entrepreneurial-Profesionalism);
pendapatan nasional.
langkah yang perlu dan mengacu kepada misi yang ingin dicapai (mission-
ini diperlukan untuk aparatur pelaksana atau jajaran bawah (grassroots) yang
gaya pembangunan.
diukur dari segi kecepatannya dalam menjalankan fungsi dan mengacu kepada
7
prosedur yang telah disederhanakan. Menurut pendapat tersebut, konsep
yang kreatif hanya dapat terjadi apabila: terdapat iklim yang kondusif yang
mampu mendorong aparatur pemerintah untuk mencari ide baru dan konsep
adalah rasa cepat puas terhadap hasil pekerjaan yang telah dicapai.
baru, birokrasi harus merespon secara cepat agar tidak tertinggal dalam
tidak hanya cukup dibentuk dan dipengaruhi oleh keahlian dan pengetahuan agar
aparat dapat menjalankan tugas dan fungsi secara efektif dan efisien, akan tetapi
8
juga turut dipengaruhi oleh filsafat-birokrasi, tata-nilai, struktur, dan prosedur-
agar dapat bekerja secara profesional dan responsif terhadap aspirasi dan
pandang organisasi dalam mencapai tujuan yang dimulai dengan merumuskan visi
dan misi yang ingin dicapai dan dijalankan oleh organisasi, membangun struktur
Menurut Solihin (2007) wujud nyata kompetensi dapat dilihat dari upaya
penilaian dari prinsip profesionalisme dan kebutuhan dan evaluasi yang dilakukan
terhadap tingkat kemampuan dan profesionalisme sumber daya manusia yang ada,
dan dari upaya perbaikan atau peningkatan kualitas sumber daya manusia.
fungsinya; Kode etik profesi; Sistem reward and punishment yang jelas; Sistem
dalam sikap dan perilaku mereka. Hall (1968) menganggap bahwa ada hubungan
timbal balik antara sikap dan perilaku yaitu perilaku profesionalisme merupakan
9
cerminan dari sikap profesionalisme, demikian pula sebaliknya (Kalbers dan
elemen:
Sikap ini adalah ekspresi dari pencerahan diri secara total terhadap pekerjaaan.
Pekerjaan didefinisi sebagai tujuan bukan sekedar alat untuk mencapai tujuan.
utama yang diharapkan dari pekerjaan adalah kepuasan rohani dan kepuasan
material.
pihak lain.
adalah rekan sesama profesi bukan pihak luar yang tidak mempunyai
10
5. Hubungan dengan sesama profesi (profesional community affiliation) yaitu
kelompok –kelompok kolega informal sebagai sumber ide utama pekerjaan ini.
kelompok yang berbeda (Snizek, 1972; Kerr et al, 1977, dan Bartol, 1979
seperti yang dikutip oleh Kalbers ddan Forgaty, 1995). Penelitian ini
4. Kewibawaan Kepemimpinan
understand and agree about what needs to be done and how it can be done
orang lain untuk memahami dan setuju tentang apa yang perlu dikerjakan dan
bagaimana tugas itu dapat dilakukan secara efektif, dan proses mamfasilitasi
11
usaha individu dan kelompok untuk mencapai tujuan bersama). Sedler(1997: 99)
dalm usaha mencapai tujuan organisasi” Robbins dalam Nawawi (2003: 43)
membangkitkan semangat orang lain agar bersedia dan memiliki tanggung jawab
para anggota kelompok dalam mencapai tujuan bersama dan memberi manfaat
12
“kepemimpinan adalah ilmu dan seni mempengaruhi orang lain atau kelompok
untuk bertindak seperti yang diharapkan dalam rangka mencapai tujuan secara
sehingga mau bekerja secara sukarela dan penuh antusias kearah pencapaian
tujuan kelompok, untuk itu dibutuhkan adanya kualitas pemimpin yang ditandai
mempengaruhi orang lain; (2) hubungan interaksi antara dua orang atau lebih
fungsi dan tugas seorang pemimpin (dalam hal ini kepala sekolah) berdasarkan
C. Integritas
memasukan integritas sebagai salah satu faktor penting dalam kode etik bagi
13
anggotanya, mulai dari mulai manajemen tingkat puncak hingga pelaksana
Menurut Bass (1990: ) ; Kirkpatrick & Locks (1991: ); Yukl & Van Fleet
(1992: ) bahwa integritas itu adalah sifat utama yang hanya dimiliki oleh para
pemimpin bisnis, meski integritas itu sendiri dicirikan oleh sifat-sifat tertentu
(Zauderer, 1992: ).
hingga komitmen setiap orang untuk menerapkan etika dalam kegiatan bisnisnya
(Weiss: 2003: ). Integritas adalah penentu sikap percaya dalam hubungan kerja
sebuah organisasi (Hosmer, 1995 ; Mayer, Davis &Schoormen, 1995) dan nilai
kerja yang paling dibutuhkan oleh sebuah organisasi (Askun, Oz, Askun, 2010).
governance.
sebagai sesuatu yang ideal, dan dikreditkan dalam bentuk sikap moral yang
positif. Walaupun pengertian integritas sendiri sangat lekat dengan konteks moral,
integritas tidak hanya digunakan dalam literatus etika, tetapi dalam manajemen
penerapan istilah integritas dan anggapan bahwa integritas adalah hal yang sangat
14
Dalam teori kepemimpinan integritas digunakan untuk menggambarkan
yang nyata dengan kata lain terdapat konsistensi antara perkataan dan
mewujudkan integritas.
kebutuhan pribadi dan kejujuran, merupakan reputasi yang dapat dipercaya dan
dan Cantrel, 1984; Hosmer, 1995). Integritas ditempatkan sebagai inti etika
keutamaan yang digagas oleh Solomon (1992) dan etika tidak hanya otonomi
dapat dipercaya.
terhadap prinsip-prinsip dan nilai- nilai yang rasional Peikoff (1991). Integritas
memegang prinsip dan nilai moral universal. Prinsip moral adalah norma,
yaitu aturan moral yang menganjurkan atau melarang seseorang untuk berbuat
sesuatu. Dasar dari prinsip moral tersebut adalah nilai moral, prinsip moral
untuk tidak membunuh orang lain ataupun diri sendiri di atas pemikiran bahwa
kehidupan adalah sesuatu yang bernilai moral secara universal. Kedua bahwa
dengan prinsip dan nilai moral universal dan rasional Becker (1998). Maka
15
tindakan, loyalitas ditunjukkan sebagai keteguhan hati seseorang untuk
bertndak sejalan dengan prinsip atau nilai yang dipegangnya. Tetapi bukan
selama ini dipegangnya salah (Peikoff, 1991; Becker, 1998). Ketiga integritas
bukan hanya sekedar bertindak sejalan dengan prinsip atau nilai, tetapi prinsip
atau nilai objektif yang dapat dibenarkan secar amoral. Pembenaran ini harus
bukan emosi belaka (Peikoff, 1991). Prinsip dan nilai-nilai moral adalah hal
nyata dan persepsi inderawi terhadap obyek dan kondisi actual (Becker, 1998).
Oleh karena itu integritas membutuhkan lebih dari sekedar loyalitas terhadap
prinsip dan nilai moral yang dipercaya oleh individu atau disetujui oleh
bertindak sesuai dengan nilai yang diterima oleh individu, masyarakat atau
tetapi merujuk pada prinsip moral universal yang dapat dibenarkan secara
individu , masyarakat atau organisasi tidak dapat menjadi dasar bagi integritas
moral.
konsistensi atara hasil keputusan yang diambil dengan tindakan actual yang
16
etis (moral), dilakuka melalui; Pertama Sensitivitas moral, yang mengandalkan
bahwa suatu masalah moral ada di dalam situasi yang dihadapi atau suatu
prinsip moral menjadi relevan di dalamnya. Tahap ini dinilai kritis karena
etis. Kedua Penalaran etis, yang didalamnya merupakan kesadaran moral yang
berperan secara dominan. Oleh karena itu konsistensi terhadap prinsip moral
Trevino, 1992). Salah satu hal yang mendasar dari konsep ini bahwa kesadaran
keduanya, bahkan sinonim (Yukl & Van Fleet, 1992; Hosmer, 1995). Meski
kedua istilah tersebut berhubungan tetapi bukan berarti keduanya sinonim dan
bahkan berbeda. Integritas dan kejujuran adalah dua hal yang berbeda dan tidak
17
fakta tentang dunia luar), dan integritas adalah pengakuan tentang fakta bahwa
bertindak. Bila dikatakan bahwa integritas adalah sikap loyal terhadap prinsip
moral tertentu yang diwujudkan ke dalam tindakan, maka salah satu contoh
prinsip moral tersebut adalah untuk bertindak jujur pada setiap kesempatan.
bukan suatu keharusan. Agar dapat membentuk suatu integritas moral, tindakan
jujur haruslah didasari oleh prinsip moral kejujuran. Prinsip moral untuk
bertindak jujur ini sendiri harus merupakan turunan dari nilai kejujuran dan
nilai moral universal, bukan dari nilai lainnya. Dengan demikian tindakan
jujur yang dilakukan benar-benar nilai kejujuran itu sendiri bukan karena
skala perilaku yang ditunjukkan oleh individu ataupun prinsip moral yang
dipegang oleh individu. Integritas mencakup keduanya, oleh karena itu kajian
prinsip moral yang dipegang oleh individu dan perilaku yang ditunjukkan. Prinsip
moral itu sendiri harus dibangun di atas nilai moral universal, sehingga tindakan
yang dilakukan sejalan dengan prinsip moral yang yang benar-benar berniali etis.
18
Integritas bukan hanya istilah yang merujuk pada perilaku etis, tetapi integritas
D. Kualitas
yang memenuhi syarat minimal, sedangkan kualitas baik apabila kriteria yang
19
BAB IV
TUJUAN PENELITIAN
tingkat kepuasan mahasiswa Fakultas Farmasi dan sains UHAMKA dari tahun
akan menjadi tolok ukur dalam pengambilan kebijakan pimpinan baik di tingkat
pelaksanaan proses belajar mengajar. Di samping itu juga dengan adanya hasil
survei ini juga akan menjadi gambaran umum pelayanan dan bisa dijadikan bahan
20
BAB V
METODE PENELITIAN
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, diperoleh
melalui survei dengan kuesioner yang terdiri atas pertanyaan tertutup pada saat
line.
Data yang ditelusuri dalam penelitian ini adalah data-data yang terkait
seluruh bagian pelayanan pada Prodi Farmasi FFS UHAMKA selama ini. Agar
proses penggalian data lebih terarah maka gambaran sumber data dapat dirinci
sebagai berikut:
Pada saat mahasiswa akan Her Registrasi secara otomatis system komputer akan
2. Desain Penelitian
Prodi Farmasi FFS UHAMKA dalam merasakan kualitas pelayanan selama proses
Data yang diharapkan dari penelitian ini adalah data verbal yang
responden. Sebelum dilakukan pengolahan data, dari data yang telah terkumpul
mengetahui apakah kinerja atau performa dari lulusan Farmasi UHAMKA itu
sesuai atau tidak dan Customer Satisfaction Index (CSI) untuk mengukur
kepuasan stakeholder.
22
Importance Performance Analysis (IPA), menurut Supranto (2006) adalah
likert, dengan menggunakan diagram kartesius, dengan rumus sebagai berikut (1).
…………………………………………………………..(1)
Keterangan :
X = skor rataan tingkat kinerja
Ȳ = skor rataan kepentingan
N = jumlah responden
suatu bangun yang dibagi atas empat bagian yang dibatasi oleh dua buah garis
yang berpotongan tegak lurus pada titik – titik (X,Ȳ), dimana X adalah rata – rata
dari rata – rata skor tingkat kinerja atau kepuasan konsumen selluruh faktor atau
atribut dan Ȳ merupakan rata- rata dari rata- rata skor tingkat kepentingan seluruh
rumus (2).
…………………………………………….(2)
Keterangan :
X = rataan skor tingkat kinerja seluruh atribut
Ȳ = rataan skor tingkat kepentingan seluruh atribut
K = banyaknya atribut yang mempengaruhi kepuasan responden
23
Selanjutnya tingkat unsur- unsur tersebut akan dijabarkan dan dibagi
(Gambar. 3).
I
Y III. Prioritas Rendah IV. Berlebihan
N
N
X X
KINERJA
24
Index Kepuasan Pelanggan (Customer Satisfaction Index)
layanan untuk menghasilkan lulusan yang lebih baik pada tahun mendatang.
(MSS) nilai ini diperoleh dari rata – rata kepentingan dan tingkat kinerja
Weight Factors (WF), adalah fungsi dari Mean Importance Scare (MIS-i)
masing- masing atribut dalam bentuk persen dari total Mean Importance Score
(MIS-t) untuk seluruh atribut yang diuji. Mean Importance Score merupakan
nilai rata- rata score tingkat kepentingan yang didapat dari hasil penilaian
Weight Score (WS), adalah fungsi dari Mean Satisfaction Score (MSS) dikali
n
weighted factor (WF). Mean Satification Score merupakan nilai rata – rata
score tinggi kinerja yang didapat dari hasil penilaian kinerja yang didapat dari
hasil penilaian kinerja dibagi dengan jumlah sampel. Perkalian antara nilai
25
merupakan perkalian anatara Weight Factor (WF) dengan rata- rata tingkat
Average (WA) dibagi highest scale (HS atau skala maksimum yang dipakai
26
BAB VI
JADWAL PELAKSANAAN
27
BAB VII
JUMLAH
NO SEMESTER
MAHASISWA
1. GENAP TAHUN AKADEMIK 2012-2013 1292
2. GANJIL TAHUN AKADEMIK 2013-2014 1737
3. GENAP TAHUN AKADEMIK 2013-2014 1512
4. GANJIL TAHUN AKADEMIK 2014-2015 1833
5. GENAP TAHUN AKADEMIK 2014-2015 1642
6. GANJIL TAHUN AKADEMIK 2015-2016 2056
7. GENAP TAHUN AKADEMIK 2015-2016 1747
8. GANJIL TAHUN AKADEMIK 2016-2017 2019
9. GENAP TAHUN AKADEMIK 2016-2017 1867
28
antara 1 sampai 5 dengan 1 merupakan penilaian terrendah dan 5 adalah penilaian
tertinggi.
% KEPUASAN
No Aspek Penilaian GNP GJL GNP GJL GNP GNP GJL GNP
12-13 13-14 13-14 14-15 14-15 15-16 16-17 16-17
A Dosen 66,5 68,6 66,8 69,1 68,7 71,0 73,9 72,7
B Tenaga Kependidikan 67,7 69,0 66,7 68,9 68,5 70,8 74,2 72,7
C Pimpinan 65,1 68,3 66,8 69,1 68,8 70,9 73,9 72,7
D Sarana Prasarana 64,5 67,9 66,3 68,8 68,8 70,9 73,8 72,8
Keseluruhan 65,9 68,4 66,6 69,0 68,7 70,9 73,9 72,7
30
Sementara skor terrendah diberikan untuk menialai toilet dan sarana kebersihan,
dengan rerata skor 3,32 dan 3,30.
Penilaian ini menunjukkan bahwa pada saat ini Fakultas Farmasi dan
Sains UHAMKA telah memiliki sarana dan prasarana yang memadai, mencukupi
untuk segala kegiatan mahasiswa terutama untuk kegiatan yang sifatnya primer
atau utama. Untuk kegiatan penunjang pun demikian. Banyak kegiatan ekstra
kurikuler yang dirasakan oleh mahasiswa sudah cukup memenuhi kebutuhan
mereka. Akan tetapi dari segi kualitas mereka masih menganggap belum
memuaskan.
Hal penting yang lain yang harus diperhatikan terkait sarana dan
prasarana ini adalah pemeliharaan. Untuk menjaga agar kualitas dan kuantitas
sarana dan prasarana tetap terjaga, maka pemeliharaan menjadi hal penting.
Kepuasan mahasiswa dalam menggunakan fasilitas di kampus tentu akan
terganggu apabila kualitas dan kuantitas sarana prasarana semakin lama semakin
menurun.
Baik dari segi personil, pimpinan, dosen dan karyawan, maupun dari segi
sarana dan prasarana dari survei kepuasan ini dapat kita lihat hasinya rata-rata
cukup memuaskan. Keadaan yang seperti ini sudah barang tentu harus menjadi
bahan pemikiran para pengelola di fakultas. Peningkatan kualitas dan kuantitas,
pemeliharaan, peningkatan mutu, pembinaan, pelatihan dan sebagainya menjadi
31
sesuatu keharusan. Unsur utama adalah bagaimana menjaga yang sudah ada,
selanjutnya baru meningkatkan kualitas dan disusul kuantitasnya.
Kepuasan mahasiswa FFS UHAMKA dari hasil survei 9 semester
terburut-turut ternyata semuanya menunjukkan peningkatan, semua aspek pada
tahun akademik 2016-2017 mendapatkan skor yang hampir sama yaitu 73,8
sampai 74,2. ini berarti mahasiswa FS UHAMKA sudah semakin merasakan
perubahan dari semua aspek ke arah yang semakin baik. Kenaikan yang cukup
signifikan bila dibandingkan sewaktu survei pertama tahun akademik 2012-2013.
Dengan memperhatikan hasil survei ini paling tidak bisa dijadikan acuan
awal untuk melaksanakan peningkatan mutu. Dengan melihat data keseluruhan
ini, maka dapat dikatakan bahwa FFS UHAMKA sudah memberikan cukup
kepuasan kepada para mahasiswa Fakultas Farmasi dan Sains UHAMKA.
32
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran
33
DAFTAR PUSTAKA
Cole, L. 1963. Psychology of Adolance. New York : Hort, Rienhart and Winston
inc.
Effendi, Onong U. 1980. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung. PT.
Remaja Rosdakarya.
Gibson. J.L. 1997. Organisasi, Perilaku, struktur dan Proses. Terjemahan. Nunuk
Adiarni. Jakarta. Penerbit Bina Rupa Aksara.
34
Merriam, W. 2009. Kamus Stanford Encyclopedia of
Philosophy.University Encyclopedia of Philosophy. Wikipedia.
36
Lampiran 1. Bagan Alir Penelitian
Menyiapkan instrumen
untuk dimasukkan ke
dalam sistem IT
MULAI Universitas
37
Lampiran 2. Instrumen Penelitian
Saudara sekalian para mahasiswa, dimohon sebelum mengisi KRS secara on line mengisi
terlebih dahulu pertanyaan-pertanyaan berikut ini.
Skala
No Aspek yang dinilai
1 2 3 4 5
I. Dosen
Senantiasa menciptakan □ Sangat □ Tidak □ Cukup □ Baik □ Sangat
1. suasana pembelajaran tidak baik baik
yang bernuasa islami baik
38
Skala
No Aspek yang dinilai
1 2 3 4 5
□ Sangat □ Tidak □ Cukup □ Baik □ Sangat
9. Toleran terhadap
perbedaan pendapat tidak baik baik
baik
Tenaga Kependidikan
Senantiasa mendukung □ Sangat □ Tidak □ Cukup □ Baik □ Sangat
10. suasana kampus yang tidak baik baik
islami baik
II. Pimpinan
Menciptakan kebijakan □ Sangat □ Tidak □ Cukup □ Baik □ Sangat
14. yang mendukung tidak baik baik
terwujudnya kampus islami baik
39
Skala
No Aspek yang dinilai
1 2 3 4 5
40
Lampiran 3: RIWAYAT HIDUP
Ketua Peneliti
PENDIDIKAN:
TAHUN
UNIVERSITAS GELAR BIDANG
SELESAI
41
PENGALAMAN PENELITIAN/Daftar Hibah Kompetitif yang pernah
diperoleh:
Tahun
No Nama Penelitian Sumber Dana
Penelitian
1. Uji Campuran 70% Amilum Umbi Singkong (Manihot esculenta Crantz.) dengan
30% Amilum Umbi Talas (Colocasia esculenta (L) Schott) sebagai bahan Pengisi
dalam Pembuatan Tablet, dalam: Jurnal Bahan Alam Indonesia ISSN 1412-2855, Vol
6 No. 1, Juli 2006 halaman 9 – 14 (JURNAL TERAKREDITASI)
2. Identifikasi Deksametason dengan KLT dan KCKT pada Jamu Gemuk yang Dijual di
Pasar Jatinegara, dalam: FaKtA Jurnal Ilmiah Ilmu-ilmu Eksakta ISSN 1412-1224
Vol 3 No 1 Agustus 2006 halaman 33 – 36
42
Anggota 1 Peneliti
PENDIDIKAN:
TAHUN
UNIVERSITAS GELAR BIDANG
SELESAI
Farmasi-
Univ. Andalas M.Farm 2011
Farmakologi
Tahun
No Nama Penelitian Sumber Dana
Penelitian
Uji Toksisitas Ekstrak Etanol 70% Daun Teh
1. (Camelia sinensis (L.) Kuntze) dengan 2012 lemlitbang
Metode Brine Shrimp Lethality Test (BSLT)
44
Anggota 2 Peneliti
PENDIDIKAN:
TAHUN
UNIVERSITAS GELAR BIDANG
SELESAI
Teknologi
Univ. Andalas M.Farm 2011
Farmasi
Tahun
No Nama Penelitian Sumber Dana
Penelitian
45
Pembuatan Sediaan Topikal dan Uji
Aktivitas dari Kombinasi Zinc Oxide LPPM
3. 2013
dengan Madu (mel depuratum) untuk UHAMKA
Luka Terbuka pada Tikus Putih Jantan
46
Anggota 3 Peneliti
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Meri Suzana, SST, MKes
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Jabatan Fungsional -
4 NIP/NIK/Identitas lainnya 197707292001122002
5 NIDN -
6 Tempat, Tanggal Lahir Padang, 29 Juli 1977
7 E-mail merisuzana@yahoo.co.id
8 Nomor Telepon/HP 081213003477
Jl. Delima II/IV Perumnas Klender, Jakarta Timur
9 Alamat Kantor
13460
10 Nomor Telepon/Faks 021-8611070/021-86603233
11 Lulusan yang Telah Dihasilkan -
12 Nomor Telepon/Faks -
1. Urinalisa dan Feses, teori dan praktikum
2. Hemostasis dan Koagulasi, teori dan paktikum
13 Mata Kuliah yang Diampu
3. Kimia Klinik Cairan Tubuh, teori dan praktikum
4. Kimia Klinik Darah
B. Riwayat Pendidikan
47
dengan 1 Januari 2012
Wiwin Wiryanti, 1. Prof. Dr. dr. Rachmadi
Nama
S.Pd, M.Kes Purwana, SKM -
Pembimbing/Promotor
Pendanaan
No. Tahun Judul Penelitian Jml
Sumber*
(Juta Rp)
Pendanaan
No. Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat Jml
Sumber* (Juta
Rp)
1
2
Yang
No. Jenis Pertemuan Tahun
mengadakan
2014, 2015,
1 Seminar PATELKI PATELKI
2016
48
Seminar Nasional , Kontribusi Penelitian dan Pengabdian
Poltekes III
2 Masyarakat Civitas Akademika Terhadap Pengembangan 2016
Jakarta
IPTEK Kesehatan
G. Pengalaman Organisasi
G. Riwayat Kerja
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari ternyata
dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu
persyaratan dalam pengajuan Penelitian Dosen Pemula.
49