Anda di halaman 1dari 53

PASIENT SAFETY

Melly Nadhra Pulungan


mellynadhra@gmail.com
0852 6997 3930
TUJUAN PEMBELAJARAN
Umum
peserta dapat menerapkan pasient safety di kamar bedah

Umum
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Langkah-langkah pelaksanaan
4. Penerapan
• Keamanan adalah prinsip paling mendasar
dalam memberikan pelayanan kesehatan maupun
keperawatan.
• National Patient Safety Agency ( 2003 – 2005 ) : 236
kejadian dan Kejadian Nyaris Cedera ( KNC ) akibat
kesalahan gelang nama dan label pasien
• USA National Center for Patient Safety (2000-
2003) : Kesalahan Identifikasi >100 orang
• Patient safety adalah pencegahan terhadap faktor-
faktor yang dapat menyebabkan bahaya pada
pasien. ( American Medical Assosiation )
TUJUAN

Terciptanya budaya keselamatan pasien di RS


 Meningkatnya akuntabilitas rumah sakit
terhadap pasien dan masyarakat;
 Menurunnya KTD di RS
 Terlaksananya program-program pencegahan
sehingga tidak terjadi pengulangan KTD.
SASARAN KESELAMATAN PASIEN (SKP) /
INTERNATIONAL PATIENT SAFETY GOALS (IPSG)

IPSG 1 • Identifikasi pasien secara benar

IPSG 2 • Meningkatkan komunikasi yang efektif

• Meningkatkan keamanan penggunaan obat yang


IPSG 3 membutuhkan kewaspadaan tinggi (High Alert
Medications).

• Menerapkan keselamatan operasi dengan lokasi


IPSG 4 yang benar, prosedur yang benar, dan pasien yang
benar
• Menurunkan risiko infeksi akibat pelayanan rumah
IPSG 5 sakit

IPSG 6 • Mengurangi risiko pasien cedera karena jatuh


STANDAR IPSG 1:
IDENTIFIKASI PASIEN SECARA
BENAR

Identifikasi pasien : metode utk mengenali


pasien dg cara mengumpulkan & mencatat
segala keterangan ttg bukti diri seseorang shg
dpt membedakan dg orang lain.

Pasien diidentifikasi dengan cara memberikan pertanyaan


terbuka, menanyakan Dua Identitas Pasien (nama lengkap
dan tanggal lahir) dan mencocokkan dg gelang identitas
pasien
Pasien diidentifikasi :
 Sebelum pemberian obat
 Sebelum pemberian diet/makan pasien
 Sebelum transfusi darah atau produk darah lainnya
 Sebelum mengambil darah dan spesimen lain untuk
keperluan pemeriksaan
 Sebelum memberikan perawatan/tindakan/operasi
 Tindakan diagnosis
Identifikasi Pasien Menggunakan
Dokumentasi Foto

Identifikasi pada pasien yang tidak mungkin dipasang gelang


identitas misalnya :
• Pasien luka bakar luas.
• Pasien yang tidak kooperatif/gaduh gelisah.
• Pasien tanpa anggota gerak.
• Pasien tanpa identitas
Gelang Identitas dan Gelang Risiko

Pada pasien yang tidak dapat


dipasang gelang risiko  STIKER
berwarna yang ditempel pada halaman
depan status pasien.
STANDAR IPSG. 2
MENINGKATKAN KOMUNIKASI EFEKTIF

JCI Report on Targeted Sollutions Tool for Hand-Off


Communication : 80% kesalahan medis serius di RS Amerika
Serikat adlh dari hasil miskomunikasi antar perawat slm
proses serah terima.

UK NHS Improvement Report on Patient Safety Incidens : 21,7%


dari 1.155 insiden adlh berhubungan dg KOMUNIKASI.
Misalnya kebingungan ttg kapan pasien akan dioperasi,
ketidakpastian ttg perawatan dll
1. Teknik komunikasi:
- SBAR (Situation - Background – Assessment – Recommendation)
- TBaK Tulis Baca Konfirmasi

2. SBAR digunakan untuk melaporkan:


 Pasien dengan kondisi kritis.
 Pasien yang memiliki hasil nilai kritis pemeriksaan penunjang.
 Pasien dalam pengobatan yang memerlukan pengawasan khusus,
 Kondisi yang memerlukan monitoring ketat.

3. Ketika petugas kesehatan menerima pesan verbal/per telepon


menerapkan TBaK
Situasi
Saya menelpon tentang (nama pasien, umur, dan lokasi)
Masalah yang ingin disampaikan adalah: __________________________________
.
Tanda-tanda vital:
S TD: __/__, Nadi: ___, Pernapasan: ___, dan Suhu: ___
Saya khawatir tentang:

B Background/ Latar Belakang


Status mental pasien:
Kulit/ Ekstremitas:

Pasien memakai/ tidak memakai oksigen

A Assessment/ Penilaian
Masalah yang saya pikirkan adalah: (katakan apa masalah yang anda pikirkan)
Masalahnya tampaknya adalah: jantung, infeksi, neurologis, respirasi, _____
Saya tidak yakin apa masalahnya tapi pasien memburuk.
Pasien tampaknya tidak stabil dan cenderung memburuk. Kita perlu melakukan sesuatu,
Dok.
R Rekomendasi
Apakah (katakan apa yang ingin disarankan).
Apakah diperlukan pemeriksaan tambahan:

Jika ada perubahan tatalaksana, tanyakan:


STANDARD IPSG. 2.1
MENINGKATKAN PROSES SERAH TERIMA HASIL New

KRITIS DARI UJI DIAGNOSTIK

Pelaporan Hasil Kritis (critical result):


1. Proses penyampaian hasil kritis kepada dokter yang
merawat pasien yang memerlukan penanganan segera
dan harus dilaporkan dalam waktu kurang dari 1
(satu) jam.
2. Nilai/hasil kritis (critical values/result) adalah hasil
pemeriksaan diagnostik/penunjang yang memerlukan
penanganan segera.
 
STANDAR IPSG. 2.2
MENERAPKAN PROSES KOMUNIKASI
UNTUK SERAH TERIMA New

Serah terima pasien dengan Teknik SBAR digunakan


pada:
Informasi yang perlu disampaikan saat serah terima pasien antar
shift dan antar petugas atau antar unit/ruangan minimal meliputi:
a. Identitas pasien (nama lengkap, tanggal lahir, nomor rekam medik)
b. diagnosis
c. keadaan klinis pasien, tanda-tanda vital, pemeriksaan fisik yang
penting
d. pemeriksaan penunjang terupdate, hasil nilai kritis bila ada
e. diit yang diberikan dan asupan gizi pasien
f. terapi farmakologis dan nonfarmakologis yang sudah dan yang
akan diberikan
g. rencana tindakan yang akan dilakukan
STANDAR IPSG. 3
MENINGKATKAN KEAMANAN OBAT-OBAT YANG
MEMERLUKAN KEWASPADAAN TINGGI
(HIGH ALERT MEDICATION).

Kebijakan:
1. Obat high alert harus disimpan di tempat terpisah, akses
terbatas dengan diberi lakban merah dan diberi stiker yang
jelas.
2. Rumah sakit membuat Daftar Obat Hight Alert.

Obat high alert : obat yg mmpnyai risiko tinggi yg mnybbkn


bahaya pd pasien scra signifikan bila digunkan dg cara yg
salah.
CONTOH OBAT HIGH ALERT
• Elektrolit pekat:
KCl 7,45%
Natrium bikarbonat 8,4%
Magnesium sulfat 20%
NaCl 3%
• Insulin
• Heparin
• Antineoplastik

Obat-obat high alert diberi label stiker bertuliskan HIGH ALERT


sebelum disimpan di gudang farmasi ataupun TPO.
Look Alike /Sound Alike (LASA)

• Obat Look Alike /Sound Alike (LASA)


: jenis obat yg memiliki nama obat
dan rupa mirip namun kandungan
zat aktifnya berbeda.
STANDARD IPSG. 3.1
MENERAPKAN PROSES UNTUK MENGATUR PENGGUNAAN
ELEKTROLIT PEKAT DENGAN AMAN.

• Elektrolit pekat tidak boleh disimpan di ruang rawat


inap kecuali OK, ICU
• Contoh Elektrolit pekat : KCL 3%, Bicnat, MgSo4
STANDAR IPSG. 4
MEMASTIKAN KESELAMATAN OPERASI DENGAN MENJAMIN SISI OPERASI
YANG TEPAT, PROSEDUR YANG BENAR, &PASIEN YANG BENAR

Elemen dari pembedahan yg aman

Prosedur/ pembedahan
Lokasi yg benar Pasien yg benar yg benar
Penyebab Salah lokasi, Salah prosedur, Salah pasien pada
Operasi

1. Komunikasi Yang Tidak Efektif/Tidak Adekuat Antara Anggota


Tim Bedah
2. Kurang/Tidak Melibatkan Pasien d alam Penandaan Lokasi
(Site Marking)

3. Tidak Ada Prosedur Untuk Verifikasi Lokasi Operasi


4. Asesmen Pasien Yang Tidak Adekuat
5. Penelaahan Ulang Catatan Medis Tidak Adekuat
6. Budaya Yang Tidak Mendukung Komunikasi Terbuka Antar Anggota
Tim Bedah
7. Tulisan perintah/Resep Yang Tidak Terbaca (Illegible Handwriting)
8. Penggunaan Singkatan
PROSES VERIFIKASI PRAOPERASI
Apa yg harus diperiksa???
1. Pasien
2. Dokumentasi yg relevan
3. Hasil uji diagnostic
4. Produk darah
5. Peralatan medis dan atau implant
Dimana proses verifikasi dilakukan?
- Bangsal
- Ruang operasi

Kapan harus dilakukan?


- Sebelum pasien dipindahkan ke ruang operasi
- Setelah pasien memasuki ruang operasi
PENANDAAN LOKASI PEMBEDAHAN
Tujuan : mengidentifikasi tempat sayatan yang diinginkan

JENIS PROSESDUR yang memerlukan penandaan lokasi :


Prosedur invasive / pembedahan yg melibatkan
• Sisi lokasi
• Struktur yg banyak
• Tingkatan yg banyak
PENGECUALIAN
• Organ tunggal
• Bayi premature
• Daerah mustahil dilakukan penandaan
• Prosedur emergensi
DIMANA dilakukan penandaan ?
• Di bangsal
• Kamar operasi

KAPAN dilakukan penandaan ?


• Satu hari sebelum prosedur
• Pada hari
prosedur dan sebelum pasien
dipindahkan ke kamar operasi
• Saat pasien bangun dan sadar
SIAPA yg melakukan penandaan lokasi ?
• Ahli bedah yg melakukan operasi dan akan melakukan
prosesdur (atau oleh org yg ditunjuk yg memenuhi
persyaratan)
• Disaksikan oleh perawat

BAGAIMANA cara melakukan penandaan lokasi ?


• Periksa identitas pasien
• Melibatkan pasien/keluarga jika perlu
• Menggunakan spidol yg tidak mudah dihapus
• Tanda dibuat pada atau berdekatan dglokasi insisi (sesuai kebijakan
RS)
• Dokumentasikan pd formular Site Marking
CONTOH FORM
ELEMEN PENILAIAN SKP 4
1. Rumah sakit menggunakan suatu tanda yang segera dikenali untuk identifikasi
lokasi operasi dan melibatkan pasien dalam proses penandaan/ pemberian
tanda.

2. Rumah sakit menggunakan suatu ceklis atau proses lain untuk melakukan
verifikasi pra operasi tepat lokasi, tepat prosedur, dan tepat pasien dan semua
dokumen atau peralatan yang diperlukan tersedia tepat dan benar.

3. Tim operasi yang lengkap menetapkan dan mencatat/ mendokumentasikan


prosedur sebelum insisi/ time out tepat sebelum dimulainya suatu prosedur/
tindakan pembedahan

4. Kebijakan dan prosedur dikembangkan untuk mendukung keseragaman proses


untuk memastikan tepat lokasi, tepat prosedur, dan tepat pasien termasuk
prosedur medis dan tindakan pengobatan gigi/dental yang dilaksanakan diluar
kamar operasi
PROSES SIGN IN (SEBELUM PROSES INDUKSI )
1. Identifikasi pasien, prosedur, informed consent sudah
dicek ?
2. Lokasi/ sisi operasi sudah ditandai ?
3. Mesin anestesi dan obat-obatan lengkap ?
4. Pulse oxymeter terpasang dan berfungsi ?
5. Ada Alergi/ tidak ?
6. Kemungkinan kesulitan jalan nafas atau aspirasi
7. Risiko kehilangan darah ≥ 500 ml
8. Apakah Implant sudah tersedia ?
PROSES TIME OUT (SEBELUM INSISI)

TUJUAN
• Verifikasi dan klarifikasi pd setiap pertanyaan yg
diajukan oleh anggt tim sebelum memulai operasi
• Membiasakan komunikasi aktif antar semua anggt
tim
KOMPONEN
• Benar (identitas pasien, posisi, sisi dan lokasi)
• Kesepakatan ttg prosedur yg dilakukan
• Ketersedian dr implant yg benar dan atau
peralatan khusus

SIAPA yg melakukan?
• Dimulai oleh ahli bedah atau circulating nurse
• Libatkan seluruh tim operasi
BAGAIMANA melakukannya?

1. Konfirmasi anggota tim (nama dan peran)


2. Konfirmasi nama pasien , prosedur dan lokasi insisi
3. Antibiotik profillaksis sudah diberikan dalam 60 menit
sebelumnya
4. Antisipasi kejadian kritis:
1. Dr Bedah: apa langkah, berapa lama, kemungkinan
kehilangan darah ?
2. Dr anestesi: apa ada pasien spesific corcern ?
3. Perawat : Sterilitas , instrumen ?
5. Imaging yg diperlukan sdh dipasang ?
PROTOKOL UNIVERSAL PATIENT SAFETY DI
KAMAR OPERASI
TIME OUT !

IMAGING
SISI YANG
DI BEDAH
PERALATAN

AR
B EN PASIEN

BAGIAN
TUBUH PROSEDUR
PROSES SIGN OUT (SEBELUM LUKA DITUTUP)
1. Perawat melakukan konfirmasi secara verbal, bersama dokter
bedah dan anestesi
a. Nama prosedur,
b. Instrumen, gas verband, jarum dihitung harus lengkap
c. Spesimen telah di beri label dengan tepat
d. Apa ada masalah peralatan yang harus ditangani
2. Dokter kpd perawat dan anestesi, apa yang harus diperhatikan
dalam recovery dan manajemen pasien
3. Apakah implant telah dipasang dan berfungsi dengan baik
STANDAR IPSG. 5
MENURUNKAN RISIKO INFEKSI RUMAH SAKIT

1. Setiap petugas melakukan kebersihan


tangan sesuai 6 langkah dari WHO
2. Menggunakan APD sesuai dengan indikasi
3. Menerapkan etika batuk/bersin
Standar IPSG. 6
Menurunkan Risiko Cedera karena Jatuh

Statistik ut risiko jatuh


• Kejadian jatuh adalah salah satu dari 10
kejadian utama teratas di rumah sakit
• 63% darikejadian utama yang mengakibatan
kematian
• Risiko jatuh lebih umum diantara lanjut usia dan
pasien yg lemah
Pasien yang mempunyai risiko tinggi jatuh, adalah:
a. Pasien usia <12 tahun
b. Pasien di ruang intensif
c. Pasien pasca operasi dan prosedur invasif
selama dalam pengaruh sedasi.
d. Pasien pasca prosedur mata
Kriteria penilaian risiko jatuh :
• Geriatri > 65 th
• Pediatri
• Postoperasi
• Tidak sadar
• Ggn sist. sirkulasi
• Defisit penglihatan & pendengaran
• Restrain
Penilaian faktor risiko jatuh : menggunakan
Skala MORSE (dewasa) Skala Humpty
Dumpty (anak-anak ≤ 18 th dan blm
menikah).
Intervensi pencegahan risiko jatuh

a. Risiko rendah

- tingkatkan obsv bantuan sesuai ambulasi

- orientasikan pasien pd lingk RS

- pasang pagar pengaman tmp tidur

- lantai kamar mandi tdk licin


b. Risiko sedang

- semua intv jatuh risiko rendah

- pasang gelang risiko jatuh warna kuning

- tempatkan tnda risiko jatuh

- gunakan alat bantu jalan


c. Risiko tinggi

- semua intv jatuh rendah dan sedang

- jgn tinggalkan pasien saat di ruang

diagnostik/tindakan
KESIMPULAN
1. lakukan pendekatan sistem terhadap keselamatan pasien :
- modifikasi lingkungan
- gunakan checklist dan SOP
- bangun kemampuan anggota tim untuk mengenali dan melakukan
koreksi kesalahan yang terjadi sebelum terkena pasien
- dorong keberanian setiap anggota tim untuk ikut bertanggung
jawab terhadap keselamatan pasien dan berani bicara apabila
timbul masalah
2. bila terjadi insiden :
- laporkan dan ditindak lanjuti
3. tingkatkan komunikasi tim
4. keselamatan pasien adalah tanggung jawab setiap orang
Kesembuhan pasien ada di tangan ALLAH, tetapi
KESELAMATAN PASIEN ADA DITANGAN KITA …
Keselematan Pasien adalah AMANAH
yang harus kita pertanggungjawabkan
kepada ALLAH S.W.T
(ADIB AY)

Anda mungkin juga menyukai