KEPERAWATAN
INDAH MULYANI
NPM 1806269985
MANAJEMEN
• Manajemen merupakan suatu pendekatan yang dinamis dan proaktif
dalam menjalankan suatu kegiatan di organisasi yang mencakup
Planning, Organizing, Actuating dan Controlling terhadap staf, sarana
dan prasarana dalam mencapai tujuan organisasi (Grant dan Massey,
1999 dalam Nursalam, 2012).
• Manajemen adalah proses untuk melaksanakan pekerjaan melalui
orang lain (Gillies,1989).
MANAJEMEN
• Menurut Siagian (1999), manajemen berfungsi untuk melakukan
semua kegiatan yang perlu dilakukan dalam rangka mencapai tujuan
dalam batas – batas yang telah ditentukan pada tingkat administrasi.
• Swanburg (2000) mendefinisikan manajemen sebagai ilmu atau seni
tentang bagaimana menggunakan sumber daya secara efisien, efektif
dan rasional untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan
sebelumnya.
FUNGSI MANAJEMEN
Perencanaan
Pelaksanaan
Evaluasi
Sistem Manajemen Keperawatan (Gillies, 1989)
• Manajemen keperawatan adalah proses koordinasi dan integrasi
sumber daya keperawatan melalui pelaksanaan proses manajemen
untuk memenuhi asuhan keperawatan dan tujuan pemberian asuhan
keperawatan. Proses manajemen yang bisa digunakan dalam
mencapai tujuan tersebut dapat ditempuh melalui 4 tahap yaitu:
• Planning (perencanaan)
• Organizing (pengorganisasian)
• Directing (pengarahan)
• Controling (pengawasan)
PRINSIP-PRINSIP MANAJEMEN KEPERAWATAN
(Mugianti, 2016)
(Planning)
(Effective utilization of time)
(Decision making)
(Manager/leader)
(Social goal)
(Organizing)
(Change)
LINGKUP MANAJEMEN KEPERAWATAN
(Mugianti, 2016)
Manajemen Layanan/Operasional
Teori Sistem
• didasarkan pada input, proses dan keluaran/output
Jadi, perbedaannya:
“Pemimpin berfokus pada orang, sedangkan manajer
berorientasi pada tugas.”
TUJUAN
Meningkatkan keefektifan dan tingkat kepuasan
di antara tenaga professional
Planning
Controlling Organizing
Directing Staffing
• Perencanaan yang dilakukan dengan menganalisa sarana produksi yang dimiliki dan dihubungkan
dengan kebutuhan yang muncul dari lingkungan. Mengusahakan terjadinya keseimbangan antara
sarana yang dimiliki dengan kebutuhan lingkungan. SALING BANGUN : SA (Sarana Produksi) LING
(Lingkungan masyarakat), BANGUN ( Perkembangan yang menguntungkan)
Mugianti, 2016
Pendekatan SWOT ( Strenght, Wakness, OpportunitydanThreat):
• Karena tugas perawat tidak hanya mengerjakan tugas keperawatan, tapi juga non keperawatan
(tugas administrasi), maka diberikan toleransi 25% dari jam pelayanan keperawatan dengan
rumus.
• Sehingga tenaga keperawatan yang dibutuhkan adalah sebagai berikut Jumlah tenaga
keperawatan = tenaga yang tersedia + faktor koreksi = 13+3,5 +4,1 = 20,6 orang (dibulatkan keatas
karena berkaitan dengan orang menjadi 21 perawat)
Organizing
Pengorganisasian diperlukan untuk membangun struktur formal yang
mendefinisikan garis wewenang, komunikasi, dan keputusan membuat
dalam suatu organisasi.
Pengorganisasian melibatkan:
• Menggunakan sumber daya (mis., Staf, persediaan, waktu) dengan
bijak
• Menugaskan tugas dan tanggung jawab dengan tepat
• Mengkoordinasikan kegiatan dengan departemen lain
• Berkomunikasi secara efektif dengan bawahan dan atasan untuk
memastikan alur kerja yang lancar.
Beberapa kegiatan pengorganisasian dalam manajemen keperawatan
yang biasa dilakukan oleh manajer keperawatan adalah seperti berikut
ini:
1) Mengelompokkan dan membangi kegiatan yang harus dilakukan
oleh staf dibagi habis sesuai kompetensi dan tanggung jawabnya
2) Menentukan jalinan hubungan kerja antar tenaga kesehatan, agar
komunikasi baik dan mendukung kegiatan srhari hari
3) Menentukan penugasan yang kondusif, semua tugas dikerjakan
secara sukarela dan optimal tanpa ada rasa curiga antar perawat
Pengeorganisasian pelayanan di bangsal perawatan mengacu pada
metode asuhan keperawatan yang digunakan, diantaranya:
Manajeman
Modular Alokasi klien
kasus
• Pada pergantian abad ke-19 total
patient care adalah model yang
dominan
• Perawatan pasien di rumah
• perawat memikul tanggung jawab Total patient care/
penuh selama bertugas memenuhi
semua kebutuhan pasien yang metode kasus
ditugaskan (memasak,
membersihkan rumah dll).
• Tahun 1930 menggunakan RS
sebagai tempat perwatan pasien
• Perawat mempunyai otonomi untuk
memodifikasi rejimen keperawatan.
• untuk mempertahankan perawatan
berkualitas, metode ini membutuhkan
personel yang sangat terampil dan
karenanya mungkin lebih mahal Total patient care/
daripada bentuk perawatan lainnya
• Memerlukan ketrampilan perawat yang metode kasus
baik untuk mempertahankan kualitas
pelayanan.
• Dapat dilakukan oleh seseorang dengan
pelatihan
Total patient care/ metode kasus
Keuntungan:
• Sederhana dan langsung dapat memberikan asuhan
keperawatan kepada pasein yang memerlukan.
• Pasien mendapat pelayanan yang holistik dan tidak
terpisah-pisah.
• Garis pertanggungjawaban dan tanggung gugat jelas.
• Memudahkan perencanaan tugas.
Kerugian :
• Membingungkan pasien
• Biaya mahal
• Perawat tidak cukup siap dan cukup pengalaman dalam
memberikan total care.
• Perawat profesional mengerjakan pekerjaan non
profesional.
(Marquis & Hudson, 2017)
Mempertimbangkan biaya agar
mencapai efisiensi biaya
Peran Perawat
Manajer Mengkaji latar belakang
pendidikan, ketrampilan
memberikan perawatan total ,
komunikasi, koordinasi dan
supervisi
METODE FUNGSIONAL
Kerugian:
• Pelayanan keperawatan bersifat fragmented
• apabila pekerjaan sudah selasai, perawat akan
meninggalkan klien dan melaksanakan pekerjaaan non
keperawatan
• kepuasan kerja secara keseluruhan sulit diidentifikasi
• perawat hanya melihat asuhan keperawatan sebagai
ketrampilan
• Membosankan
• Komunikasi kurang
Mencegah kebosanan staff
Peran Perawat
Manajer
Bertanggung jawab
terhadap tujuan pelayanan
keperawatan yang bermutu
METODE TIM
■ Metode ini dikembangkan pada tahun 1950an untuk
mengurangi perawatan yang terpisah-pisah.
■ Pengorganisasian pelayanan keperawatan yang dipimpin
oleh perawat teregistrasi dan berpengalaman serta
memiliki pengetahuan dalam bidangnya
■ Ketua tim harus seorang perawat yang memiliki
ketrampilan organisasi, komunikasi, organisasi,
manajemen dan kepemimpinan yang baik
■ Anggota tim tidak lebih dari 5 orang.
(Marquis & Huston, 2017; Mugianti, 2016).
METODE TIM
Tugas KaTim:
• Pembagian tugas kelompok
• Mengarahkan anggota sebelum tugas dan
menerima laporan kemajuan askep
• Membantu anggota yang mengalami kesulitan.
• Memerikan pelayanan langsung kepada pasien.
• Melaporkan asuhan kepada kepala ruang.
Struktur Model
Peran Perawat Menejer
• Mendeterminasi keterampilan
dan minta perawat sebagai
perawat penanggung jawab
atau ketua tim ( lulusan S I ) „
• Mengoptimalkan fungsi tim,
staf mix orientasi anggota tim,
pendidikan berkelanjutan
Mugianti, 2016
Keuntungan Kelemahan
Keuntungan Memungkinkan pencapaian proses keperawatan Perawat yang belum terampil dan belum
berpengalaman cenderung tergantung atau
Kerugian Konflik atau perbedaan pendapat antar staf dapat Akuntabilitas dalam tim kabur
ditekan melalui rapat tim. Cara ini efektif untuk
belajar.
KEUNTUNGAN KERUGIAN
Otonomi perawat meningkat karena motivasi, Ruangan tidak memerlukan bahwa semua perawat
tanggung jawab dan tanggung gugat meningkat. pelaksana harus perawat profesional.
• Pengorganisasian
pelayanan/askep untuk satu atau
beberapa klien oleh SATU
perawat pada saat tugas/jaga
selama periode waktu tertentu
sampai pasien PULANG. Kepala
ruangan bertanggung jawab
membagi tugas dan menerima
laporan tentang pelayanan
keperawatan rutin (Mugianti,
2016)
Keuntungan Kelemahan
Fokus keperawatan sesuai dengan Beban kerja tinggi terutama jika pasien
kebutuhan klien banyak
Memberikan kesempatan untuk Sulit mendapatkan ketrampilan khusus
melakukan keperawatan yang yang tidak dilakukan pada klien yang
komprehensif. menjadi kelolaannya
Alokasi Memotivasi perawat selalu bersama Pendelegasian tugas tertentu
klien selama bertugas, tugas non
keperawatan
Metode Penugasan dipilih dan disesuaikan
berdasarkan:
• jumlah dan kondisi pasien
• jumlah, pendidikan dan ketrampilan staff.
• Keberadaan perawat yang teregister (RN)
• Sumber daya ekonomi organisasi
• Karakteristik pasien
• Kompleksitas tugas yang harus diselesaikan
DAFTAR REFERENSI
Dal Molin, A., Gatta, C., Boggio Gilot, C., Ferrua, R., Cena, T., Manthey, M., &
Croso, A. (2018). The impact of primary nursing care pattern: Results
from a before–after study. Journal of Clinical Nursing, 27(5-6), 1094-
1102. doi:10.1111/jocn.14135
Marquis, B.L., & Huston, C.L. (2017). Leadership roles and management
functions in nursing theory and application ninth edition. China: Wolters
Kluwer.
Mugianti, S. (2016). Manajemen dan kepemimpinan dalam praktek
keperawatan. Jakarta: PPSDMK Kemenkes RI.
Peran dan Tugas
Perawat dalam
Manajemen
Asuhan
Keperawatan
Iif Afifatunnisa
1806269966
Peran dan Tugas
Menurut Henry Mintzberg (1960) manajer
Perawat dalam melakukan 3 peran utama, yaitu:
Robbin, et al (2017)
1. Tokoh (Figurehead)
Melakukan tugas yang bersifat seremonial dan
simbolis
Peran 2. Pemimpin
Robbin, et al (2017)
1. Pemantau/Monitor
Mencari dan mengumpulkan beragam informasi
internal dan eksternal, misal dengan mencari media
berita dari berbagai sumer (termasuk Internet),
berbicara dengan orang lain untuk mengetahui
Peran perubahan selera publik, apa yang mungkin
direncanakan oleh pesaing.
Informational 2. Penyebar
Menyebarkan informasi yang diterima dari luar atau
dari karyawan lain kepada anggota organisasi
3. Juru Bicara
Menyampaikan informasi terhadap pihak eksternal
mengenai perusahaannya tentang tujuan, rencana,
kebijakan dalam organisasi yang dipimpinnya.
Robbin, et al (2017)
1. Wirausaha/ Entrepeneur
Menciptakan dan mengontrol perubahan dalam tim
untuk meningkatkan kinerja organisasi
2. Pengendali gangguan/ Disturbance Handler
Bertanggung jawab atas tindakan korektif ketika
Peran organisasi sebagai tanggapan terhadap masalah yang
tidak terjadi.
Robbin, et al (2017)
Proses Timbang Terima
per-shift dan Ronde
Keperawatan di Ruang
Rawat
Iif Afifatunnisa
1806269966
• Timbang terima merupakan suatu proses pertukaran
Timbang Terima/ informasi yang berkaitan dengan klien yang mendapatkan
Handoff perawatan (Riesenberg, Leitzsch, & Cunningham (2010)
dalam Berman, et al (2016)).
• Tujuan dari laporan timbang terima adalah untuk
menginformasikan status klien atau perubahan terbaru
dalam kondisi klien, tes/pemeriksaan dan prosedur
tindakan yang telah direncanakan, kondisi klien yang
membutuhkan perawatan khusus (Wilkinson, et al (2016))
Tiga fitur penting dalam laporan timbang terima:
Timbang Terima/
1. Komunikasi dua arah, tatap muka
2. Alat pendukung tertulis
Handoff
3. Konten dalam serah terima berfokus pada kebutuhan
klien
Berman, et al (2016)
Berbagai alat komunikasi handoff telah dikembangkan untuk
Alat komunikasi memfasilitasi konsistensi dalam komunikasi. Contohnya:
Handoff 1. I-PASS the BATON: Introduction, Patient, Assessment,
Situation, Safety Concerns, Background, Actions,
Timing, Ownership, Next
2. I-SBAR: Introduction, Situation, Background,
Assessment, Recommendation
3. PACE: Patient/Problem, Assessment/Actions,
Continuing (treatments)/Changes, Evaluation
4. Five-P’s: Patient, Plan, Purpose, Problem, Precautions,
Physician (assigned to coordinate)
Berman, et al (2016)
Ronde keperawatan merupakan prosedur dimana dua atau lebih
perawat mengunjungi klien ke ruang rawat yang bertujuan untuk:
Mendapatkan informasi yang akan membantu merencanakan
asuhan keperawatan.
Memberikan klien kesempatan untuk mendiskusikan perawatan
mereka.
Mengevaluasi asuhan keperawatan yang telah diterima klien.
RONDE KEPERAWATAN
Berman, et al (2016)
REFERENSI
Berman, A., Synder, S., Frandsen, G. (2016). Kozier & Erb’s
Fundamental of Nursing: Concept, Process, and Practice. (10th
Edition). USA: Pearson Educational, Inc.
Wilkinson, J.M., Treas, L. S., Barnett, K. L., Smith, M. H. (2016).
Fundamental of Nursing: Theory, Concept, and Aplications.
(3rd Edition). USA: F.A Davis Company.
Robbins, S.P., Judge, T.A. (2017). Organizational Behavior (17th
Edition). England: Pearson Educational Limited.
Dokumentasi dalam
asuhan keperawatan di
ruang rawat
Dokumentasi Tagihan
Komunikasi
Legal Keuangan
Audit
Pendidikan Penelitian
monitor
Komunikasi
Dokumentasi Legal
Pendidikan
• Salah satu cara untuk mempelajari penyakit dan respons klien adalah
dengan membaca rekam medis klien.
Penelitian
• Informasi dalam rekam medis menjadi sumber data yang berharga untuk
penelitian.
• Contoh : seorang perawat manajer menyelidiki kejadian infeksi pada klien
dengan pemasangan akses intravena.
• Audit- Monitor
Program peningkatan kualitas
pelayanan
Audit dilakukan untuk
menentukan derajat
peningkatan kualitas
Faktual
Akurat
Karakteristik
dokumentasi Lengkap
yang baik
Baru
Terorganisasi
Pedoman Dokumentasi
dan Pelaporan
• Dilarang menghapus atau merobek tulisan
yang salah
• Dilarang menulis komentar/kritikan tentang
klien atau pelayanan PPA lain
• Perbaiki semua kesalahan dengan segera
• Dokumentasikan semua fakta (akurat,faktual
dan objektif)
• Jangan ada ruang kosong pada catatan
• Tuliskan data dengan jelas menggunakan tinta
hitam
Lanjutan….
Dokumentasi
Keperawatan Implementasi
Diagnosa
Keperawatan
Intervensi
Dokumentasi Pengkajian
Reassessment
Komunikasi Efektif
Metode
Perolahan
Data
Observasi
Pemeriksaan Fisik
Formulir pengkajian di rawat inap
Dependent
Implementation
CPPT
Contoh
Grafik TTV
Perkembangan Dokumentasi Keperawatan
Dokumentasi
Keperawatan
Berbasis
Komputer
Referensi
• Potter, P. A., Perry, A. G., Stockert, P., & Hall, A. (2016).
Fundamentals of Nursing-E-Book. Elsevier Health
Sciences.
• Dinarti & Mulyanti, Y. (2017). Dokumentasi Keperawatan.
Jakarta: Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.
Upaya peningkatan kualitas
kepemimpinan dan manajemen
keperawatan agar sesuai dengan kualitas
akreditasi secara internasional/ JCI
Perawatan
Pasien
Pengembangan
Staf
Kompetensi yang harus dimiliki Manajer
Keperawatan (Nursalam, 2012)
Pengambilan Hubungan
Kepemimpinan Keputusan dan Masyarakat / Anggaran
Perencanaan Komunikasi
• Patient and Family Rights (PFR) • Prevention and Control of Infections (PCI)
• Assessment of Patients (AOP) • Governance, Leadership and
Direction (GLD)
• Care of Patients (COP)
• Facility Management and Safety (FMS)
• Anesthesia and Surgical Care (ASC)
• Staff Qualifications and Educations (SQE)
• Medication Management and Use (MMU) dan
dan
• Management of Communication and
• Patient and Family Education (PFE) Information (MCI)
• Menurut Joint Comission International tujuan
akreditasi adalah untuk merangsang perbaikan
terus menerus, berkelanjutan dalam organisasi
kesehatan dengan menerapkan standar
Mengapa konsensus internasional yang bertujuan untuk
keselamatan pasien dan sebagai data
akreditasi ? pengukuran pendukung
Meningkatkan
Mengidentifikasi Meningkatkan
keamanan obat-
pasien dengan komunikasi yang
obatan yang perlu
benar efektif
diwaspadai
Menuju 2.
3.
Memimpin dan mendukung staf
Mengintegrasikan aktifitas pengelolaan
Keselamatan risiko
4. Mengembangkan sistem pelaporan
Pasien 5. Melibatkan dan berkomunikasi dengan
pasien
6. Belajar dan berbagi pengalaman tentang
keselamatan pasien
7. Mencegah cedera melalui implementasi
sistem keselamatan pasien
Upaya Manajer Keperawatan dalam
Meningkatkan Mutu Pelayanan Keperawatan
Kolektivitas • Menumbuhkan rasa kebersamaan dan solidaritas emosional.
(kebersamaan) • Meyakini dan berpedoman bahwa setiap tindakan adalah untuk profesi.
Komitmen • Ilmu keperawatan sangat bergantung pada komitmen perawat untuk selalu bertanggung
jawab secara moral dan professional.
Aktualisasi
• Mampu menunjukkan aktualisasinya kepada masyarakat dan profesi lain, khususnya para
eksekutif dengan memiliki bekal pengetahuan, sikap dan keterampilan professional.
• Peningkatan kualitas pendidikan mutlak diperlukan.
Interpersonal
Informational
Decisional
1. Perencanaan : Menetapkan Indikator mutu
keperawatan dan Key Penformance
Indicator (KPI) serta strategi pencapaiannya
dengan cara 5W1H sesuai standar
akreditasi rumah sakit
2. Pengorganisasian : pengelompokkan
aktivitas sesuai struktur organisasi
Strategi
3. Ketenagaan : sesuai kompetensi
4. Pengarahan : membimbing dan
memberikan motivasi
5. Pengendalian : mengembangkan standar
pelayanan, audit keperawatan dan upaya
perbaikan
Meningkatkan pengetahuan dan kompetensi