Anda di halaman 1dari 6

Interprofesional Education (IPE) Sebagai Upaya Membangun Kemampuan

Perawat Dalam Berkolaborasi Dengan Tenaga Kesehatan Lain

Puput Risti Kusumaningrum1, Anggorowati2


1,2 Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro, Semarang

Informasi Artikel Abstrak


Riwayat Artikel: Pelayanan kesehatan yang bermutu menjadi tuntutan bagi pemberi
Diterima 29 Desember 2017 pelayanan kesehatan di era global. Pelayanan kesehatan yang bermutu
dapat dicapai dengan praktek kolaborasi. Pendidikan terintegrasi yang
Kata Kunci: dicetuskan sebagai media kolaborasi menurut WHO adalah
Interprofesional Education Interprofesional Education (IPE). IPE merupakan proses dimana
(IPE); collaboration; sekelompok peserta didik atau tenaga kesehatan dengan latar belakang
interprofessional berbeda belajar bersama dalam jangka waktu tertentu pada masa
collaboration pendidikan, dengan interaksi sebagai tujuan utamanya, untuk kolaborasi
dalam menyediakan pelayanan preventif, promotif, rehabilitataif, dan
pelayanan kesehatan lainnya (WHO, 2010). Konsep pembelajaran IPE
dapat diterapkan dalam 3 kegiatan yaitu pada pembelajaran di Rumah
Sakit, akademik, dan komunitas. Pembelajaran IPE di Rumah Sakit yang
berjalan baik diharapkan dapat menghasilkan profesional di bidang
kesehatan yang mampu berkolaborasi dengan profesi kesehatan lain,
sehingga dapat berperan serta dalam pembangunan kesehatan di
Indonesia. Literature review ini untuk mengetahui apakah IPE dapat
membangun kemampuan perawat dalam berkolaborasi dengan tim
kesehatan lain. Literature review ini dilakukan dengan melakukan
penelusuran artikel publikasi pada EBSCO, Googlesearch, PubMed,
Sciencedirect.com dengan kata kunci yang dipilih yaitu interprofessional
education (IPE), collaboration, interprofessional collaboration (IPC).
Penelusuran dilakukan dengan membatasi terbitan dari tahun 2010-2015.
Dari hasil penelusuran literatur bahwa IPE secara efektif dapat
membangun kemampuan perawat dalam berkolaborasi dengan tenaga
kesehatan lain. Diharapkan pelaksanaan IPE dapat dilaksanakan secara
berkelanjutan dengan persiapan yang lebih maksimal lagi, mengingat
institusi kesehatan merupakan penyedia utama calon tenaga kesehatan
professional.

PENDAHULUAN pada kesehatan pasien. Tenaga kesehatan


memiliki tuntutan untuk memberikan
Tenaga kesehatan merupakan tenaga pelayanan kesehatan yang bermutu di era
profesional yang memiliki tingkat keahlian global seperti saat ini. Pelayanan bermutu
dan pelayanan yang luas dalam dapat diperoleh melalui praktik kolaborasi
mempertahankan dan meningkatkan antar tenaga kesehatan. Tenaga kesehatan
kualitas pelayanan kesehatan yang berfokus yang dimaksud adalah perawat, dokter,

Corresponding author:
Puput Risti Kusumaningrum
puput.risti_ners@yahoo.co.id
Jurnal Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan, Vol 1 No 1, Mei 2018
e-ISSN 2621-5047
Jurnal Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan, Vol 1 No 1, Mei 2018/ page 14-19 15

dokter gigi, bidan, apoteker, dietisien, dan management pengobatan (Ovretveit, 2002
kesehatan masyarakat (Fauziah, dalam A’la, 2010).
Sedyowinarso, Aryakhiyati, Julica, Munira, Kolaborasi yang baik antar profesi
Sulistyowati, Masriati, Olam, Dini, Afifan, kesehatan sangatlah penting sehingga
Meisudi, & Piscesa, 2011). diperlukan adanya suatu metode
Pelayanan kesehatan sering sekali pembelajaran yang terintegrasi antar
ditemukan kejadian tumpang tindih pada profesi kesehatan. World Health
tindakan pelayanan antar profesi yang Organization (WHO) menawarkan metode
diakibatkan karena kurangnya komunikasi Interprofesional Education (IPE) demi
antar tenaga kesehatan dalam kerjasama mendukung kolaborasi sehingga tercipta
tim (Sedyowinarso dkk., 2011). Kurangnya kerja tim yang baik (WHO, 2010). IPE
komunikasi maka akan membahayakan merupakan suatu kegiatan pembelajaran
pasien dalam memberikan pelayanan yang yang diikuti oleh dua atau lebih profesi
bisa menyebabkan pasien terjatuh atau kesehatan belajar tentang, dari, dan dengan
dalam keadaan bahaya. Selain itu satu sama lain sebagai bekal untuk
kurangnya komunikasi juga menyebabkan berkolaborasi dalam upaya memberikan
terlambatnya dalam pemberian pengobatan pelayanan yang berkualitas (Royal College
dan diagnosis terhadap pasien yang yang of Nursing, 2006).
berpengaruh terhadap outcome pasien. Model pembelajaran pendidikan
Kurangnya kemampuan komunikasi interprofesi atau interprofessional education
tersebut terjadi karena tidak adanya yang selanjutnya disebut IPE dapat
pelatihan atau pendidikan penerapan dijadikan suatu media pembelajaran bagi
kolaborasi antar tenaga kesehatan. mahasiswa untuk belajar dan melatih
Kolaborasi diperlukan untuk kemampuan bekerjasama dengan profesi
membahas masalah-masalah yang ada pada lain. IPE merupakan proses dimana
pasien dan meningkatkan pelayanan sekelompok peserta didik atau tenaga
kesehatan. Jika semua profesi dapat kesehatan dengan latar belakang berbeda
berkolaborasi dan menjalankan tugasnya belajar bersama dalam jangka waktu
dengan baik maka pelayanan kesehatan tertentu pada masa pendidikan, dengan
yang prima dapat terwujud di negeri ini. interaksi sebagai tujuan utamanya, untuk
Agar kerjasama dalam pelayanan kesehatan kolaborasi dalam menyediakan pelayanan
terwujud, semua jenis profesi harus preventif, promotif, rehabilitataif, dan
mempunyai keinginan untuk berkolaborasi. pelayanan kesehatan lainnya (WHO, 2010).
Tujuan kolaborasi atau kerjasama IPE merupakan hal yang penting
antar petugas kesehatan antar petugas dalam membantu pengembangan konsep
kesehatan diperlukan untuk memecahkan kerjasama antarprofesional yang ada
masalah kesehatan yang kompleks dan dengan mempromosikan sikap dan tingkah
untuk menyukseskan suatu pelayanan laku yang positif antarprofesi yang terlibat
kesehatan. Intitute for Healthcare didalamnya. Perlu digaris bawahi bahwa
Improvement (IHI) melaporkan hasil IPE perlu dikembangkan sejak profesional
pelaksanaan kolaborasi antarprofesional kesehatan masih dalam studi akademik
kesehatan di unit perawatan intensif untuk mencapai tujuan tersebut. IPE adalah
neonatal dapat menurunkan kejadian langkah yang diperlukan dalam
infeksi dari 22% menjadi 5% dalam 2 mempersiapkan tenaga kesehatan yang
tahun. Laporan pelaksanaan yang lain dari lebih baik dan siap untuk menghadapi
IHI adalah 20% rumah sakit di Amerika masalah kesehatan (WHO, 2010).
Serikat berhasil menerapkan kolaborasi Literature review ini bertujuan untuk
tenaga kesehatan dalam program Adverse bertujuan untuk mengetahui apakah IPE
Drug Event (ADEs), selain itu dapat dapat membangun kemampuan perawat
mengurangi kesalahan sebesar 50% dalam dalam berkolaborasi dengan tenaga
kesehatan lain.
Puput Risti Kusumaningrum - Interprofesional Education (IPE) Sebagai Upaya Membangun Kemampuan Perawat
Dalam Berkolaborasi Dengan Tenaga Kesehatan Lain
Jurnal Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan, Vol 1 No 1, Mei 2018/ page 14-19 16

METODE pengetahuan dan skill dasar antar


Meode berupa literature review profesional dalam masa pendidikan. Coster,
dengan batasan kriteria Inklusi sebagai et. al., (2008) memperkuat pendapat
berikut berikut: (1) mahasiswa kesehatan, Mendez et. al., (2008) bahwa IPE
(2) suatu pendidikan program atau merupakan hal yang penting dalam
intervensi dengan penekanan pada membantu pengembangan konsep kerja
keterampilan IPE, (3) penilaian atau sama antar profesional yang ada dengan
evaluasi data yang menunjukkan efektivitas mempromosikan sikap dan tingah laku yang
IPE dalam melaksanakan kolaborasi. positif antar profesi yang terlibat di
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal dalamnya.
peer-review antara 2010-2015 Keberadaan IPE tidak dapat
dilepaskan dari pencetusnya. Bermula dari
HASIL ide besar Paulo Freira dengan konsepsinya
mengenai Pendidikan sebagai Praktek
IPE dalam Pembelajaran di Rumah Sakit Pembebasan (Liberatory Education) dan
Perubahan paradigma menjadi Mangunwijaya dengan konsepsinya tentang
sebuah pelayanan kesehatan yang Pendidikan Berbasis Realitas Sosial
berorientasikan pasien sudah lama (Problem Passing Education) dapat kita
digaungkan dalam peningkatan mutu. temukan wadah/ bentuk pendidikan sejati
Pasien seharusnya menjadi subjek yang diimplementasikan dalam bentuk
pemberian pelayanan bukan sebuah objek, Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)
sehingga membutuhkan solusi dan dengan Problem Based Learning (PBL).
terobosan yang menjadikan sebuah mutu Pendidikan para calon praktisi kesehatan
pelayanan yang lebih baik. Kolaborasi antar telah sampai pada tahap kesadaran untuk
profesi kesehatan adalah satu usaha untuk menjadikan masalah sebagai bahan dalam
peningkatan mutu pelayanan kesehatan. pembelajaran. Namun kita membutuhkan
Seperti halnya pendapat Hind (2003) yang adanya kolaborasi yang tercipta dengan
menyebutkan bahwa kolaborasi adalah satu baik antar profesi kesehatan dengan
usaha peningkatan mutu pelayanan disiplin ilmu yang berbeda dapat
kesehatan. bekerjasama secara kolaboratif dalam
WHO (1988) telah membuat sebuah sebuah tim. Tentu saja kerjasama ini
grand design tentang pembetukan karakter nantinya akan memberikan efek yang baik
kolaborasi dalam sebuah bentuk dari kinerja KBK dan PBL dalam dunia
pendidikan formal yaitu berupa pendidikan kesehatan kita.
interprofessional education. IPE terjadi ketika dua atau lebih
Interprofessional education (IPE) adalah profesi kesehatan belajar bersama, belajar
suatu pelaksanaan pembelajaran yang dari profesi kesehatan lain, dan
diikuti oleh dua atau lebih profesi yang mempelajari peran masing-masing profesi
berbeda untuk meningkatkan kolaborasi kesehatan untuk meningkatkan
dan kualitas pelayanan dan pelakasanaanya kemampuan kolaborasi dan kualitas
dapat dilakukan dalam semua pelayanan kesehatan (CAIPE, 2002).
pembelajaran, baik itu tahap sarjana Pengembangan model IPE yang ideal harus
maupun tahap pendidikan klinik untuk dimulai dengan persamaan paradigma
menciptakan tenaga kesehatan yang bahwa IPE hanyalah langkah awal dari
profesional (Lee, 2009). tujuan utama dalam upaya meningkatkan
Beberapa ahli mengungkapkan IPE pelayanan kesehatan yang berpusat pada
dapat menjadi dasar dalam pembentukan pasien. Pendekatan interprofessional akan
kolaborasi. Seperti halnya pendapat Mendez memfasilitasi dengan lebih baik mahasiswa
et. al.,(2008) IPE merupakan hal yang dari satu disiplin ilmu untuk belajar dari
potensial sebagai media kolaborasi antar disiplin ilmu lainnya. Pembelajaran
profesional kesehatan dengan menanamkan bersama antardisiplin ilmu dapat
Puput Risti Kusumaningrum - Interprofesional Education (IPE) Sebagai Upaya Membangun Kemampuan Perawat
Dalam Berkolaborasi Dengan Tenaga Kesehatan Lain
Jurnal Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan, Vol 1 No 1, Mei 2018/ page 14-19 17

meningkatkan keterampilan baru fisioterapi, farmasi, gizi kesehatan dan


mahasiswa yang akan memperkaya terapi okupasi.
keterampilan khusus yang dimiliki masing- Salah satu contoh penerapan
masing disiplin dan mampu bekerja sama pembelajaran IPE di lingkungan Rumah
lebih baik dalam lingkungan tim yang Sakit yaitu telah diterapkan dibeberapa
terintegrasi. (ACCP, 2009). Negara di dunia seperti Amerika serikat,
Mahasiswa yang sudah mampu Norwegia, Swedia, dan juga Kanada. Sesuai
bekerjasama secara interprofesional dengan penelitian tentang interprofessional
diharapakan ketika lulus siap memasuki education di Universitas di negara tersebut
dunia kerja dan bergabung dalam tim misalnya saja di Negara Amerika Serikat
collaborative practice. Dalam tim yaitu Perkembangan interprofessional
collaborative practice akan terjadi education di East Carolina University
komunikasi, tukar menukar pikiran, proses merupakan Program Pelatihan di Amerika
belajar, sampai kemudian menemukan Serikat yang terdiri dari tiga sampai empat
sesuatu yang bermanfaat antar para pekerja jam sesi selama empat bulan. Pendidik
profesi kesehatan yang berbeda dalam belajar bagaimana meningkatkan
rangka penyelesaian suatu masalah atau kenyamanan siswa dengan
untuk peningkatan kualitas kesehatan. interproffessional. Pemerintah Norwegia
Interprofessional education (IPE) pada tahun 1995 mereka
terjadi ketika beberapa mahasiswa profesi merekomendasikan bahwa semua sarjana
belajar untuk mengefektifkan kolaborasi kesehatan untuk melakukan
dan meningkatkan pelayanan kesehatan. interprofessional education dan bersikap
Interprofessional education adalah langkah kolaborasi antara tim kesehatan.
yang diperlukan dalam mempersiapkan Interprofessional education memuat
tenaga kesehatan yang lebih baik dan siap kurikulum inti umum yang tertutup, teori
untuk menghadapi masalah kesehatan. ilmiah, etika, komunikasi, dan kolaborasi
Keberhasilan interprofessional education (WHO, 2010).
adalah tergantung pada interaksi staf dan Di Swedia sudah di
mahasiswa dengan konsep pembelajaran implimentsasikan untuk semua mahasiswa
interprofessional education dan dicampur ilmu kesehatan. Mahasiswa
sebagai pembelajaran yang dipilih dan interprofessional pelatihan bangsal di
proses (Barr, 2002). Interproffesional Fakultas Ilmu Kesehatan di Universitas
education mempunyai tujuan untuk Linköping interprofessional wajib untuk
meningkatkan kompetensi kolaborasi tim medis, keperawatan, fisioterapi dan
keperawatan dan juga tindakan kolaborasi pekerjaan siswa terapi disampaikan pada
perawat dengan profesi lain. bangsal pelatihan. Pemerintah Kanada telah
Konsep pembelajaran IPE dapat menyediakan sumber daya untuk
diterapkan dalam 3 kegiatan yaitu pada pendidikan sarjana antarprofesi inisiatif
pembelajaran di Rumah Sakit, akademi, dan untuk mendukung akses klien untuk
komunitas. IPE telah terapkan di perawatan dan untuk mengembangkan dan
universitas dengan jurusan ilmu kesehatan mempertahankan sumber daya perawatan
di berapa Negara dan banyak penelitian kesehatan manusia. Penerapan
yang telah dipublikasikan dalam beberapa interproffesional education mendorong
jurnal ilmiah. Seperti halnya penelitian Ker mahasiwa dalam mengetahui hubungan
et. al., (2007) yang menyebutkan bahwa interprofessional (WHO, 2010). Dengan
persepsi mahasiswa tentang pelaksanaan demikian sesuai penelitian yang dilakukan
IPE sudah bernilai positif. Penelitian Coster oleh Shrader, D et al (2013) dengan judul
et. al. (2008) tentang kesiapan mahasiswa Interprofessional Teamwork Skills as
terhadap IPE menunjukkan rata-rata skor Predictors of Clinical Outcomes in a
yang tinggi untuk mahasiswa keperawatan, Simulated Healthcare Setting bahwa
kebidanan, kedokteran gigi, kedokteran, simulasi dengan setting klinik dan
Puput Risti Kusumaningrum - Interprofesional Education (IPE) Sebagai Upaya Membangun Kemampuan Perawat
Dalam Berkolaborasi Dengan Tenaga Kesehatan Lain
Jurnal Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan, Vol 1 No 1, Mei 2018/ page 14-19 18

kemampuan mahasiswa dalam melakukan Skripsi S1 Keperawatan Fakultas Kedokteran


teamwork dapat dijadikan sebagai predictor UGM, tidak diterbitkan
clinical outcomes
Coster, S., 2008. Interprofessional Attitudes Amongst
Dalam jurnal yang berjudul A Undergraduate Students In The Health
longitudinal study of the effect of an Professions: A Longitudinal Questionnaire
interprofessional education curriculum on Survey. International Journal of Nursing
student satisfaction and attitudes towards Studies[serial online] [cited 2016 september
interprofessional teamwork and education 28] :45 (2008); 1667–1681. Available from:
URL :HTTP://www.elsevier.com/ijns
yaitu terdapat perbedaan signifikan
terhadap sikap mahasiswa dari berbagai Curran, R et al.2010. A longitudinal study of the
profesi dan mereka merasa puas effect of an interprofessional education
berpartisipasi dalam aktivitas kurikulum curriculum on student satisfaction and
IPE (Curran, R et al, 2010). Hasil jurnal attitudes towards interprofessional teamwork
tersebut sesuai dengan penelitian yang and education [serial online] [cited 2016
september 28]: Volume 24, 2010 - Issue 1.
dilakukan oleh Scherer, Y. K., et al, 2013 Available from
dengan judul Interprofessional Simulation to http://www.tandfonline.com/doi/abs/10.310
foster Collaboration between nursing and 9/13561820903011927
edical Student dengan hasil mahasiswa yang
mengikuti kelompok simulasi Direktorat Jendral Perguruan Tinggi. 2006. Jumlah
interprofessional secara signifikan Universitas Negeri di Indonesia. Available
from: HTTP://www.dikti.go.id.
mempunyai pengetahuan dan kesiapan
yang lebih tinggi dibandingkan kelompok Fauziah, F. Sedyowinarso M. Kristina M., 2010.
kontrol. Analisis Gambaran Persepsi dan Kesiapan
Maka dari itu, perlu adanya upaya Mahasiswa Profesi Terhadap
pengembangan komunikasi pelaksanaan Interprofessional Education di tatanan
strategi di institusi pendidikan, salah pendidikan klinik. Skripsi S1 Keperawatan
Fakultas Kedokteran UGM, tidak diterbitkan
satunya adalah IPE untuk mempersiapakan
calon perawat dalam berkolaborasi yang Fauziah, F. A’la, MZ. Astuti F. Rahayu G.,2010.
baik dengan tim kesehatan lain. Institusi Interprofessional Education (IPE) sebagai
pendidikan dapat memasukkan IPE Inovasi Baru Kurikulum Pendidikan Profesi
kedalam kurikulum pendidikan dengan Kesehatan: Simulasi Pembelajaran IPE
memilih model konsep pembelajaran di Mahasiswa FK UGM. Program Kreativitas
Mahasiswa Penelitian DIKTI. Tidak
Rumah Sakit untuk meningkatkan mutu diterbitkan.
pelayanan kesehatan di Rumah Sakit.
Hind M., Norman I., Cooper S., Gill E. 2003.
KESIMPULAN Interprofessional Perception of Health Service
IPE secara efektif dapat membangun student. Journal Interprofessional care [serial
kemampuan perawat dalam berkolaborasi online] [cited 2016 september 28]: 17 (1); 21-
34 available from
dengan tenaga kesehatan lain. Diharapkan HTTP://www.ncbi.nlm.gov/pubmed/127724
pelaksanaan IPE dapat dilaksanakan secara 67
berkelanjutan dengan persiapan yang lebih
maksimal lagi, mengingat institusi Ker, J. Mole, L. Bradley, P. 2003. Early Introduction to
kesehatan merupakan penyedia utama Interprofessional Learning: A Simulated Ward
calon tenaga kesehatan professional. Environment. Medical Education, 37:248–255

Lee, R., 2009. Interprofessional Education: Principles


DAFTAR PUSTAKA and Application. Pharmacotherapy [Serial
online] [cited 2016 September 29]: 29 (3);
A’la, MZ. Sedyowinarso, M. Harjanto T.,2010. 145e–164e. Available from: URL
Gambaran Persepsi dan Kesiapan Mahasiswa :HTTP://www.accp.com
Tahap Akademik Terhadap Interprofessional
Education di FAkultas kedokteran UGM. Mendez, P., 2008. The potential advantages and
disadvantages of introducing
Puput Risti Kusumaningrum - Interprofesional Education (IPE) Sebagai Upaya Membangun Kemampuan Perawat
Dalam Berkolaborasi Dengan Tenaga Kesehatan Lain
Jurnal Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan, Vol 1 No 1, Mei 2018/ page 14-19 19

interprofessional education into the


healthcare curricula in Spain. Nurse Education
Today [serial online] [cited 2016 september
28]: (2008) 28; 327–336. Available from: URL
:HTTP://www.elsevier.com/journal/nedt

Scherer, Y. K., et al. 2013. Interprofessional


Simulation to foster Collaboration between
nursing and medical Student. [serial online]
[cited 2016 september 28] : Volume 9, Issue
11, Pages e497–e505. Available from :
http://www.nursingsimulation.org/article/S1
876-1399(13)00058-3

Shrader, D.,et al. 2013. Interprofessional Teamwork


Skills as Predictors of Clinical Outcomes in a
Simulated Healthcare Setting [serial online]
[cited 2016 september 28]: Available
from:https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed
/23471287

World Health Organization. 1988. World Health


Report 2006: Working Together for
Health.[cited 2016 September 28]. Available
from
URL:HTTP//www.who.int/hrh/professionals
/announcement.pdf

WHO. 2010. Framework for Action on


Interprofesional Education & Collaborative
Practice. World Health Organization. Geneva

Puput Risti Kusumaningrum - Interprofesional Education (IPE) Sebagai Upaya Membangun Kemampuan Perawat
Dalam Berkolaborasi Dengan Tenaga Kesehatan Lain

Anda mungkin juga menyukai