OLEH:
1.
Mohammad
Shodikin
0706194596
0706195094
2.
Abu Bakar
0706195466
3.
Reni Devianti
0706195453
4.
Leli Mulyati
0706195251
5.
Yuni Permatasari I
0706195434
6.
Janno Sinaga
PROGRAM PASCASARJANA
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS INDONESIA
Jakarta, 2007
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Serangkaian pernyataan yang berhubungan tentang suatu fenomena yang
TUJUAN PENULISAN:
1. Tujuan umum:
Mampu menganalisa tentang teori model konsep Dorothea E. Orem.
2. Tujuan khusus:
TEKNIK PENULISAN
Pembuatan makalah ini berdasarkan pada studi literature dari berbagai sumber
seperti buku-buku referensi dan internet. Selain itu berdasarkan analisa kasus
yang diperoleh dari lahan praktek. Makalah ini terdiri dari bab I berisi latar
belakang, bab II membahas tinjauan teori dan bab III merupakan pembahasan
dari kelompok dan bab IV kesimpulan.
BAB 2
LANDASAN TEORI
Teori adalah kumpulan konsep- konsep, definisi- definisi, dan usulanusulan yang memproyeksikan sebuah pandangan sistematis atas fenomena dengan
merancang hubungan- hubungan khusus diantara konsep- konsep untuk keperluan
menggambarkan, penjelasan, perkiraan, dan atau mengendalikan fenomena
(Marriner, 2001). Chinn, Peggy L. (1983) Teori merupakan suatu generalisasi
abstrak yang menyajikan penjelasan sistematik tentang hubungan antar fenomena
Teori mengandung prinsip untuk menerangkan, memprediksikan dan mengontrol
fenomena. Dimana pemikiran utamannya adalah menyatukan tujuan dari profesi
keperawatan dengan mendefinisikan body of knowledge yang jelas.
Chinn, Peggy L. (1983) Terdapat tiga fungsi dari teori, yaitu: deskripsi,
prediction dan control, dari masing-masing ketiga fungsi utama teori tersebut
menggambarkan perbedaan dari masing-masing fase perkembangan teori. Dan
pada dasarnya teori satu dengan teori yang lainnya tidak ada yang lebih baik
karena tidak ada satu teoripun yang ideal. Pendekatan yang dilakukan untuk
memperkokoh suatu teori, yaitu: adanya analisis, synthesis dan derivasi.
1. Concept analysis
Analisis merupakan suatu bentuk klarifikasi, yang mana berfungsi untuk
menghaluskan konsep-konsep yang disampaikan yang mana analisis
berupa pernyataan-pernyataan atau teori-teori. Analisis khususnya
menggunakan area yang ada yang terdapat pada body of theoretical
literature , dimana teori itu menguji hubungan dari bagian yang satu ke
bagian yang lain secara keseluruhan.
2. Synthesis
Sintesis merupakan hasil informasi dari pengamatan yang digunakan untuk
membangun suatu konsep baru, sintesis ini juga dapat merupakan
pernyataan dari suatu teori. Sintesis juga merupakan kombinasi dari
BAB 3
LANGKAH- LANGKAH MENGANALISIS TEORI
1. Sumber teori
Wikipedia (2007) Teori self care deficit Dorothea E. Orem diturunkan pada
tahun 1958 pandangan spontan Orem tentang konsep keperawatan yaitu keinginan
pasien untuk memperhatikan/ merawat dirinya sendiri. Pengetahuan ini muncul
dari pengetahuan Orem pada sifat- sifat situasi praktik keperawatan.
Marriner. (2001) Teori yang dijadikan dasar, untuk sumber- sumber teori
orem yaitu teori dari Abdellah, Henderson, Johnson, King, Levine, Nightingale,
Orlando, Peplau, Riehl, Rogers, Roy, Travelbee dan Wiedenbach merupakan
tokoh dari keperawatan. Beberapa penulis yang dari disiplin ilmu lain yaitu
Gordon, Allport, Chester Bernard, Rene, Dubos, Erich Fromm, Gartly Jaco,
Robert Katz, Kurt Lewin, Ernest Nagel, Talcott Parsons, Hans Selye, dan
Ludwing Von Bertalanffy.
Orem (2007) Teori Orem ini di susun atas tiga teori yang berhubungan yaitu:
1.
Teori Self-Care
2.
3.
Marriner. (2001) Teori Orem di asumsikan dari lima asumsi yang mendasar
sebagai teori umum ilmu keperawatan yaitu:
1). Manusia memerlukan masukan- masukan berkelanjutan secara sengaja
bagi diri mereka dan lingkungannya agar bisa hidup dan berfungsi
sesuai dengan sumbangan manusia secara alami.
2). Agen manusia kekuatan untuk berbuat secara sengaja, dilatih untuk
membentuk perawatan bagi dirinya dan juga yang lain dalam upaya
mengenali kebutuhan dan bagaimana membuat masukan yang
dibutuhkan.
dibutuhkan agen perawatan sendiri, agen yang merawat secara mandiri, dan agen
perawatan dependen (Marriner,2001).
2). Self- care Deficit (perawatan mandiri defisit)
Wikipedia (2007) Perawatan mandiri defisit manakala seseorang tidak
mampuan atau ketidak pedulian pada dirinya sendiri. Ketidak mampuan klien ini
dibutuhkan agen keperawatan yang mempunyai kemampuan khusus yang
memungkinkan mereka memberikan perawatan yang akan menggantikan kerugian
atau bantuan dalam mengatasi turunan kesehatan atau perawatan mandiri defisit.
3). Nursing systems (sistem- sistem keperawatan)
Sistem keperawatan dibentuk ketika para perawat menggunakan
kemampuan mereka untuk menetapkan, merancang dan memberikan perawatan
kepada pasien dengan menjalankan aksi- aksi terpisah atau sistem- sistem aksi.
Ada tiga sistem perawatan yaitu: sistem penyeimbang keperawatan menyeluruh,
dibutuhkan ketika perawat harus menjadi peringan bagi ketidakmampuan total
seseorang pasien dalam hubungan kegiatan merawat penyembuhan dan
manipulatif. Kedua sistem penyeimbang sebagian ada ketika perawat dan pasien
menjalankan ukuran-ukuran perawatan atau tindakan- tindakan lain seperti
manipulatif atau penyembuhan. Terakhir sistem mendukung-mendidik adalah
situasi dimana pasien dapat menampilakn atau dapat dan harus belajar untuk
menjalankan ukuran- ukuran yang dibutuhkan secara eksternal atau internal yang
ditujukan therapeutik self care.
3. Kecukupan Logika
Teori self care deficit Dorothea E. Orem pernah di teliti dengan
menggunakan pendekatan logika matematika untuk melihat struktur sintaksis atau
logika internalnya sebagai langkah untuk mengidentifikasi aturan- aturan dan
mode- mode inguiry. Penelitian ini dilakukan oleh Susan dan Thomas Taylor dari
Universitas Missouri di Colombia (Marriner,2001).
4. Manfaat/kegunaan teori
Teori Dorothea E. Orem adalah self care, self care deficit, dan nursing
systems yang dapat memberikan kegunaan dalam praktek klinik teori self care
sering digunakan dalam menangani remaja korban penyalahgunaan alkohol,
penderita rematoid artritis, jantung, ginjal dan pasien diabetes millitus. Teori self
care defisit sering digunakan dalam pendidikan sebagai fokus kurikulum
pendidikan (Marriner,2001).
5. Kemampuan men-generalisasikan
Model Dorothea E. Orem Self Care Deficit Theory masihlah sangat
universal. Teori ini merupakan teori ilmu perawatan sebagai ilmu keperawatan
tanpa mempertimbangkan waktu atau tempat. Teori ini berguna sebagai
pembimbing praktek dan sekarang secara umum diaplikasikan dalam merawat
remaja yang sakit. Dari sejak awal, teori ini dipraktekkan kepada perawatan anak
yang sehat dan sakit. Keuniversitasan teori ini haruslah dibedakan dari
penerapannya dengan melihat waktu, tempat, dan individunya (Marriner,2001).
6. Parsimony
Model konsep teori Dorothea E. Orem, keragka berpikir secara konsep
terlihat sederhana. Teori self care deficit dari Orem ini disusun dari tiga teori yang
berhubungan dan sub-sub konsepnya diidentifikasi menggunakan enam elemen
konsep yang rumit yaitu self-care; therapeutik self care demand; self-care
agency; self-care deficit; nursing agency; dan nursing sistem. Keenam konsep
utama ini diekspresikan secara sederhana dengan tiga dasar teori Dorothea E.
Orem (Marriner,2001).
7. Kemampuan teori untuk diujikan
Suatu model seharusnya secara umum dapat dikembangkan melalui suatu
penelitian. Teori Dorothea E. Orem mempunyai tiga dasar teori. Teori ini sejak
lama digunakan untuk menangani anak- anak yang sakit. Sebagai seorang perawat
dependen, guna mengidentifikasi sedini mungkin guna pemberian perawatan bagi
bayi atau anak kecil diperlukan pengembangan dari tiga tipe syarat- syarat
perawatan mandiri dengan mengunakan tiga dasar teori yang dikembangkan Orem
tersebut (Marriner,2001).
10
BAB 4
KESIMPULAN
11
DAFTAR PUSTAKA
of
nursing
Diakses tgl 1