Anda di halaman 1dari 36

CHARACTER BUILDING

Pembangunan Character

I. Pengertian Pembangunan Character

Pengertian Charakter Building dalam segi bahasa, Charakter Building atau membangun
karakter terdiri dari 2 suku kata yaitu membangun (to build) dan karakter (character) artinya
membangun yang mempunyai sifat memperbaiki, membina, mendirikan. Sedangkan karakter
adalah tabiat, watak, aklak atau budi pekerti yang membedakan seserang dari yang lain.
Dalam konteks pendidikan (Modul Diklat LAN RI) pengertian Membangun Karekter
(character building) adalah suatu proses atau usaha yang dilakukan untuk membina,
memperbaiki dan atau membentuk tabiat, watak, sifat kejiwaan, akhlak (budi pekerti), insan
manusia (masyarakat) sehingga menunjukkan perangai dan tingkah laku yang baik
berlandaskan nilai-nilai pancasila.

Berdasarkan pengertian tersebut, dapat dikemukakan bahwa upaya membangun karakter akan
menggambarkan hal-hal pokok sebagai berikut:

Merupakan suatu proses yang terus menerus dilakukan untuk membentuk, tabiat, watak dan
sifat sifat kejiwaan yang berlandaskan kepada semangat pengabdian dan
kebersamaan

Menyempurnakan karakter yang ada untuk terwujudnya karakter yang diharapkan dalam
rangka penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan

Membina karakter yang ada sehingga menampilkan karakter yang kondusif dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang dilandasi dengan nilai nilai
falsafah bangsa yaitu Pancasila

II. Faktor Faktor yang mempengaruhi Pembentukan Karakter

Dalam membangun karakter suatu bangsa diperlukan perilaku yang baik dalam rangka
melaksanakan kegiatan berorganisasi, baik dalam organisasi pemerintahan maupun organisasi
swasta dalam bermasyarakat. Maka karakter manusia merupakan suatu hal yang sangat
penting untuk diperhatikan dalam rangka mewujudkan cita-cita dan perjuangan berbangsa
dan bernegara guna terwujudnya masyarakat yang adil dan makmur berlandaskan pancasila
dan UUD 1945.
Karakter adalah sesuatu yang sangat penting dalam pengembangan kualitas manusia maka
karakter mempunyai makna sebuah nilai yang mendasar untuk mempengaruhi segenap
pikiran, tindakan dan perbuatan setiap insan manusia dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. Dalam hal ini adapun nilai-nilai dalam pembangunan karakter yang
dimaksud adalah
Kejuangan
Semangat
Kebersamaan atau Gotong Royong
Kepedulian atau Solider
Sopan Santun
Persatuan dan Kesatuan
Kekeluargaan
Tanggung jawab
Nilai-nilai seperti tersebut apabila dilihat lebih cermat dalam kondisi saat ini nampaknya
cenderung semakin luntur hal ini dilihat semakin jelas contoh diantaranya makin maraknya
tawuran antar pelajar, konflik antar masyarakat, maraknya korupsi di lingkungan pemerintah
dan lain sebagainya. Kondisi yang seharusnya tetap dijaga dan dilestarikan sebagai wujud
untuk meningkatkan rasa kepedulian, kemanusiaan dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara haus tetap di jaga dan dilestarikan.

Untuk itu faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam rangka menjaga nilai-nilai dalam
karakter tersebut adalah:

Ideologi
Politik
Ekonomi
Sosial Budaya
Agama
Normatif
Pendidikan
Lingkungan
Kepemimpinan

III. Character Building dalam Rangka Membangun Karakter Bangsa yang Mandiri dan
Unggul

Berdasarkan uraian yang telah disampaikan sebelumnya, salah satu faktor-faktor yang
membangun karakter adalah pendidikan, untuk itu dalam rangka membangun karakter suatu
bangsa salah satunya adalah melalui pendidikan karakter, Pendidikan merupakan usaha sadar
dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

kekuatan spiritual keagamaan


pengendalian diri
kepribadian
kecerdasan
akhlak mulia
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Sedangkan Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk


watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Pembentukan Character didapatkan dan di implementasikan melalui :

Lingkungan Keluarga ( Home )


Lingkungan Kerja Kantor ( Bussines )
Lingkungan Sekolah ( School )
Lingkungan Kerabat atau Pergaulan ( Community )

Dan Karakter seseorang dapat di bangun jika kita membiasakan untuk bersifat
Honesty
Citizenship
Courage
Fairness
Respect
Responsibility
Perseverance
Caring
Self- Discipline

Tujuan dari pembangunan karakter adalah untuk mengembangkan karakter bangsa agar
mampu mewujudkan nilai-nilai luhur Pancasila. Pembangunan karakter ini berfungsi untuk
mengembangkan potensi dasar agar berbaik hati, berpikiran baik, dan berperilaku baik;
memperbaiki perilaku yang kurang baik dan menguatkan perilaku yang sudah baik; serta
menyaring budaya yang kurang sesuai dengan nilai-nilai luhur Pancasila. Ruang lingkup
pembangunan karakter ini mencakup keluarga, satuan pendidikan, masyarakat sipil,
masyarakat politik, pemerintah, dunia usaha, dan media massa.

Berkenaan hal tersebut (Indrianto B, 2011) mengatakan bahwa Ada tiga lapis (layer)
pendidikan karakter yang hendak dikembangkan yaitu:
Menumbuhkan kesadaran kita sebagai sesama makhluk Tuhan. Sebagai sesama makhluk,
tidak pantas kalau kita itu sombong, seolah-olah merasa dirinya yang paling benar.
Keutamaan kita justru terletak pada kemampuan untuk memberi manfaat bagi orang lain,
termasuk memuliakan orang lain. Kesadaran sebagai makhluk Tuhan akan menumbuhkan
rasa saling menghargai dan menyayangi. Tentu juga menumbuhkan sifat jujur karena Tuhan
Maha Mengetahui; kita tidak bisa berbohong.

Membangun dan menumbuhkan karakter keilmuan. Karakter ini sangat ditentukan oleh
keingintahuan (kuriositas) intelektual. Penanaman logika ilmiah sejak dari pendidikan usia
dini menjadi langkah penting untuk dilakukan. Dalam kerangka berpikir ilmiah, segala
sesuatu harus diuji coba sebelum menjadi kesimpulan. Dari sinilah akan muncul kreativitas,
inovasi, dan produktivitas yang sangat menentukan daya saing bangsa.

Pendidikan harus mampu menumbuhkan karakter yang mencintai dan bangga sebagai
bangsa Indonesia. Pendidikan harus mampu menginternalisasikan keempat pilar kebangsaan
(Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, dan NKRI) ke dalam diri pendidik dan peserta
didik. Pemahaman akan sejarah dan falsafah keempat pilar tersebut menjadi sangat penting
guna menumbuhkan rasa cinta dan bangga sebagai bagian dari bangsa Indonesia. Kecintaan
dan kebanggaan yang besar akan memacu semangat setiap warga bangsa untuk berprestasi
setinggi-tingginya mengharumkan nama bangsa.
Berkenaan dengan hal tersebut pembangunan pendidikan karakter merupakan tumpuan untuk
menjamin perpaduan dari ketiga lapisan di atas dapat berjalan selaras dengan zaman. Di era
global saat ini, kreativitas dan inovasi dihargai sangat tinggi melebihi sumber daya alam.
Kreativitas dan inovasi yang dibarengi dengan kemampuan mengelola jaringan merupakan
kunci dari keunggulan suatu bangsa. Situasi ini hanya dapat terwujud bila ketiga lapis
pendidikan karakter yaitu kreativitas dan inovasi dalam bidang keilmuan, kemampuan
mengelola jaringan berupa sikap memuliakan sesama makhluk Tuhan, dan kecintaan serta
bangga terhadap bangsanya dilaksanakan dengan harmonis dan konsisten.
Untuk kita sebagai bagian dari masyarakat dan aparatur pemerintah diharapkan dapat
menjaga nilai-nilai dalam pembangunan karakter dan dapat diimplementasikan dalam
melaksanakan tugas dan kehidupan sehari-hari agar menjadi manusia yang unggul dan
bermartabat dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernegara.

STEP STEP for CHARACTER BUILDING


Tahap tahap untuk Pembangunan Character

I. Personal Transformation
Hal penting dalam membangun karakter adalah membangun ikatan antara nilai tersebut
dengan suara hati manusia yang terdalam (inner voice) sehingga setiap individu menjalankan
nilai tersebut bukan karena kewajiban, dalam tataran intelektual, juga bukan karena takut
pada pimpinan, dalam tataran emosional, melainkan sebagai sebuah komitmen spiritual
mereka kepada Sang Pencipta.
Bagi sebuah institusi, menanamkan nilai di dalam diri setiap individu yang terlibat di
dalamnya, sangatlah penting. Seperti kita ketahui, sebagus apapun sistem yang berlaku
namun apabila individu sebagai pelaksana sistem berperilaku menyimpang dan melanggar
nilai tersebut maka akan menimbulkan kerugian. Lebih penting lagi adalah membangun
ikatan antara nilai tersebut dengan suara hati manusia yang terdalam (inner voice) sehingga
setiap individu menjalankan nilai tersebut bukan karena kewajiban
Dalam tataran intelektual, juga bukan karena takut pada pimpinan dalam tataran emosional,
melainkan sebagai sebuah komitmen spiritual mereka kepada Sang Pencipta dan mengubah
paradigma seseorang akan arti sebuah kebahagiaan dan pekerjaan. Jika selama ini makna
kebahagiaan hanya sesuatu yang bersifat materi dan emosional maka melalui training ini
peserta akan diajak menemukan kebahagiaan lain yaitu spiritual happiness, sehingga hidup
menjadi lebih bermakna dan bernilai (meaning & values).
Manfaat bagi sekitar

Menanamkan nilai dan prinsip moral, sebagai panduan etika, serta meningkatkan komitmen
setiap individu untuk menjalankannya

Memberikan makna bekerja kepada setiap individu sehingga meningkatkan loyalitas dan juga
produktivitas

Manfaat Bagi Pribadi

Mampu menemukan kebahagiaan spiritual sehingga memandang pekerjaan bukan beban


melainkan sebuah pengabdian dan panggilan jiwa
(vocation/calling)

II. Mission & Character Building

Pentingnya sebuah penetapan misi yang terinternalisasi di dalam setiap individu sehingga
mampu mendorong sebuah keberhasilan. Kemudian, setelah menetapkan Visi Misi, harus
dilakukan pembentukan karakter sumber daya manusia yang diperlukan agar Visi Misi
tersebut dapat diwujudkan.

Presiden Direktur perusahaan Coca Cola Amerika, Robert Woodruff, pada 1923-1935,
memiliki misi Kapan saja, di mana saja, minum Coca Cola. Artinya, dimanapun Anda
berada selalu minum Coca Cola. Inilah yang memberikan kekuatan dan dorongan kepada
jajaran direksi, manajemen hingga ke tingkat karyawan terendah mereka untuk merambah
dunia.

Contoh tersebut menunjukkan pentingnya sebuah penetapan misi yang terinternalisasi di


dalam setiap individu sehingga mampu mendorong sebuah keberhasilan. Kemudian, setelah
menetapkan Visi Misi, harus dilakukan pembentukan karakter sumber daya manusia yang
diperlukan agar Visi Misi tersebut dapat diwujudkan.

I ntegrasikan misi kehidupan yang seringkali terpisah: antara pribadi dengan insitusi tempat
bekerja, antara dunia dengan akhirat, antara pribadi dengan pasangan dan keluarga. Selain itu,
training ini juga akan membentuk karakter yang tangguh dengan cara mengubah paradigma
dalam melihat sebuah masalah, bukan lagi sebagai sebuah beban melainkan kesempatan
untuk menempa diri.

Manfaat Bagi Pribadi

Mampu menyelaraskan Visi Misi pribadi dengan Visi Misi Perusahaan sehingga bekerja
bukan lagi sebuah beban

Mampu menyelaraskan Visi Misi pribadi dengan Visi Misi Pasangan serta Keluarga
sehingga keharmonisan dalam lingkungan pribadi akan
mendorong produktivitas dalam pekerjaan

Mampu memaknai setiap tantangan sebagai kesempatan untuk memperbaiki diri sehingga
dapat bekerja dalam tekanan/stress

III. SELF CONTROL & COLLABORATION

Kelemahan yang tidak terkontrol dapat menjadi sumber runtuhnya sebuah institusi begitu
pula dengan kekuatan yang tidak sinergis.

Setelah membangkitkan visi-misi dan membangun karakter, langkah selanjutnya adalah


mengelola kelemahan agar potensi yang dimiliki dapat dikeluarkan serta membangun
kolaborasi antar individu maupun antar bagian. Mengapa pengelolaan kelemahan dan
kekuatan serta kolaborasi menjadi sangat penting? Karena kelemahan yang tidak terkontrol
dapat menjadi sumber runtuhnya sebuah institusi begitu pula dengan kekuatan yang tidak
sinergis.

Arie de Geus dalam bukunya The Living Company menyebutkan bahwa sepertiga dari
perusahaan yang terdaftar dalam Fortune 500 pada tahun 1970 akhirnya lenyap pada tahun
1983. Sebagian besar diantara perusahaan tersebut mengalami permasalahan internal seperti:
perilaku malas, kurang disiplin, kerap bolos dan egoistis dalam bekerjasama.

Manfaat Bagi Pribadi

Mampu mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan diri sehingga dapat senantiasa dapat
mengendalikan emosi

Mampu meminimalisir sifat negatif dan mengeluarkan sifat positif sehingga dapat
bekerjasama dengan baik, dalam sebuah tim
IV. TOTAL ACTION

Semua persyaratan bagi sebuah institusi untuk maju telah terpenuhi, namun mengapa target
masih belum tercapai? Jawabannya adalah kesenjangan eksekusi.

Visi telah ditetapkan, Misi telah ditentukan, Nilai telah terinternalisasi kokoh ke dalam
karakter yang komit untuk menghadapi segala ujian & tantangan. Lebih lanjut, seluruh
potensi dan kelemahan telah diidentifikasi dan masing-masing bagian telah berkolaborasi
secara strategis. Semua persyaratan bagi sebuah institusi untuk maju telah terpenuhi, namun
mengapa target masih belum tercapai? Jawabannya adalah kesenjangan eksekusi.

Kesenjangan eksekusi terjadi karena pelaksanaan di lapangan tidak sesuai dengan rencana
strategis yang sudah ditentukan, baik itu dari segi waktu maupun kualitas pekerjaannya.
Tanamkan sebuah kesadaran bahwa waktu yang dimiliki untuk mewujudkan visi, sangat
terbatas dan kesempatan tidak datang untuk kedua kali. Oleh karena itu, setiap individu harus
disiplin dan konsisten dalam menjalankan tugas serta rencana.

Manfaat Bagi Pribadi

Mampu memahami bahwa tidak ada kesempatan kedua sehingga senantiasa melakukan yang
terbaik

Mampu memahami bahwa waktu terbatas sehingga disiplin dalam menjalankan rencana kerja

(Ramadhani, Aditya. 2013. Character Building. Diakses dari


https://adityaramadhanim.wordpress.com/2013/06/22/character-building/. Tanggal 13/02/2016)

1. Pengertian Membangun Karakter (Character Building)

Dari segi bahasa, membangun karakter (Character building) terdiri dari dua kata yakni Membangun
(to buid) dan karakter (character). Adapun artinya "Membangun" berssifat memperbaiki, membina,
mendirikan, mengadakan sesuatu. Sedangkan "Karakter" adalah tabiat, watak, sifat-sifat kejiwaan,
akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dari yang lain. Dalam konteks disini adalah
suatu proses atau usaha yang dilakukan untuk membina, memperbaiki dan atau membentuk tabiat,
watak, sifat kejiwaan, akhlak mulia, insan manusia sehingga menunjukan perangai dan tingkah laku
yang baik berlandaskan nilai-nilai Pancasila.

Berdasarkan pengertian tersebut, maka dapat dikemukakan bahwa membangun karakter akan
menggambarkan hal-hal pokok sebagai berikut;

1. Merupakan suatu proses yang terus menerus di lakukan untuk membentuk, tabiat, watak,
dan sifat-sifat kejiwaan yang berlandaskan kepada semangat pengabdian dan kebersamaan.
2. Menyempurnkan karakter yang ada untuk terwujudnya karakter yang diharapkan dalam
rangka penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan.
3. Membina karakter yang ada sehingga menampilkan karakter yang kondusif dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang dilandasi dengan nilai - nilai falsafah
Pancasila.

Membangun karakter bangsa pada hakikatnya adalah agar suatu bangsa atau masyarakat memiliki
sebgai berikut;

1. Adanya saling menghormati dan saling menghargai diantara sesama;


2. adanya rasa kebersamaan dan tolong menolong;
3. Adanya rasa persatuan dan kesatuan sebagaisuatu bangsa;
4. Adanya rasa peduli dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara;
5. Adanya moral , akhlak yang dilandaskan pada nilai-nilai agama;
6. Adanya perilaku dan sifat-sifat kejiwaan yang saling menghormati dan menguntungkan;
7. adanya kelakuan dan tingkah laku yang senantiasa menggambarkan nilai-nilai agama, nilai-
nilai hukum dan nilai-nilai budaya;
8. Sikap dan perilaku yang menggambarkan nilai-nilai kebangsaan.

Berkaitandengan hal itu, maka atas karakter suatu bangsa/masyarakat pada dasarnya dapat dikenali
pada dua sifat, yaitu;

1. Karakter yang bersifat positif, yakni suatu tabiat, watak yang menunjukan nilai-nilai positif
dalam kehidupan bermasyarakat, bengbangsa dan bernegara.
2. Karakter yang bersifat negatif, yakni tabiat, watak yang menunjukan nilai-nilai negatif
terhadap kehidupann bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

2. Faktor-Faktor Membangun Karakter

Karakter sebagai tabiat, watak, sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti merupakan hal yang
sangat penting dalam kehidupan berorganisasi, baik organisai pemmerintahan maupun organisasi
swadaya/usaha dan lain sebagainya. Dapat dikatakan bahwa karakter manusia Indonesia dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara merupakan kunci yang sangat penting untuk
mewujudkan cita-cita perjuangan guna terwjudnya masyarakat adil dan makmur berlandaskan
Pancasila.

Dikatakan penting karena karakter mempunyai makna atau nilai yang sangat mendasar untuk
mempengaruhi segenap pikiran, tindakan dan perbuatan setiap insan manusia dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Nilai yang dimaksud adalah;

Kejuangan;
Semangat;
Kebersamaan atau Gotong royong;
Kepedulian atau solider;
sopan santun;
Persatuan dan kesatuan;
Kekeluargaan;
Tanggung Jawab.
Nilai-nilai seperti ini tampaknya cenderung semakin luntur dalam kehidupan berbangsa di Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Hal ini dapat dilihat secara jelas bahwa misalnya berbagai kasus konflik
sosial dan komunal yang marak terjadi di berbagai daerah dengan penyebab yang sepele. Konflik
horizontal antar etnik atau konflik yang membawa issue SARA yang mencerminkan ketidakkukuhan
nilai-nilai kebangsaan di masyarakat. Seandainya kekukuhan nilai, senantiasa terwujud dalam
kehidupan setiap insan manusia Indonesia, maka konflik yang banyak merenggut itu tentu tidak akan
terjadi.

Selain itu keironian yang terjadi hari ini adalah kaum yang terpelajar pun sedang marak terjadi
tawuran baik itu dikalangan pelajar maupun dikalangan mahasiswa yang tidak sedikit merenggut
nyawa disesama mereka dan terus merembes kekehidupan masayarakat kita. Bulan sekarang sedang
ramainya dengan "Geng Motor" yang makin hari makin tak terkendali penyebaran dan kriminalitas
yang ditimbulkannya, dengan rata - rata angggotanya adalah para remaja dan pemuda yang
seharusnya diharapkan memiliki karakter terdidik dan jiwa kepemimpinan dalam hal yang baik untuk
kemajuan dirinya dan bangsanya. Meihat pada kejadian-kejadian tersebut nampaknya wawasan
kebangsaan sudah tidak menjiwai watak manusia Indonesia sebagiannya yang mana pada saat itu
masyarakat kita dikenal dengan kesantunan dan keramah tamahan serta penuh toleransi, saling
menghormati di dalam kemajemukan masing-masing dan hidup secara bergotong royong.

Mengiingat karakter suatu masyarakat, bangsa dan negara mempunyai nilai dan makna yang sangat
strategis, maka faktor-faktor yang perlu dan senantia diperhatiakan antara lain;

1. Ideologi;
2. Politik;
3. Ekonomi;
4. Sosial Budaya;
5. Agama;
6. Normatif (Hukum dan peraturan perundangan);
7. Pendidikan;
8. Lingkungan;
9. Kepemimpinan.

Diposkan oleh Bambang Nurdiansah di 5/16/2013

Membangun Karakter (Character Building)

http://duniabembi.blogspot.co.id/2013/05/membangun-karakter-character-building.html
Menghargai Diri Sendiri
November 23, 2013Pengembangan KepribadianLIDIA WATI EVELINA

MENERIMA DIRI SENDIRI

Salah satu hal yang membantu kita menerima diri adalah menghargai diri sendiri. Dalam
hidup ini kita semua pernah merasa tekanan-tekanan batin akibat kesalahan atau kekurangan
seperti: Kesalahan dalam berbicara, dalam bertingkah laku dan sebagainya yang membuat
kecewa dan menjadi kita kurang menghargai diri sendiri.

MERASA TERSIKSAKarena kekurangan, rasa penyesalan itu akan tertumpuk untuk


kemudian menimbulkan bentuk permusuhan terhadap dunia luar. Sebaliknya belajar
menghargai dan bersikap lebih ramah terhadap diri sendiri bisa menambah cinta kita kepada
orang lain. Bila tidak sanggup memecahkan persoalan-persoalan diri sendiri kita memulai
membenci orang-orang lain. Hasilnya lingkaran setan yang akan menghancurkan diri
sendiri, yaitu benci diri sendiri, benci orang lain, akhirnya dibenci juga orang lain.

MENGHARGAI DIRI SENDIRI

Suatu sikap menghormati dan menjaga diri sendiri, tidak membiarkannya terlantar dan
menjadi beban orang lain, serta tidak membiarkannya, diperalat atau dimanipulasi oleh orang
lain.

HARGA DIRI Adalah apa yang saya pikirkan dan rasakan tentang diri saya sendiri bukanlah
apa yang dipikirkan dan dirasakan oleh orang lain.

SIKAP MENGHARGAI DIRI SENDIRI

Menjadikan dirinya sebagai subjek pelaku, aktif dalam setiap tindakan , tidak menjadikan
dirinya objek yang tertindas, yang hanya menerima nasib begitu saja, menjauhkan diri dari
tindakam tercela, madat, narkoba, judi, maling, provokator dan sebagainya, sikap-sikap
seperti konsisten, tanggung jawab dan menghargai waktu, termasuk wujud dari sikap
menghargai diri sendiri.

Biasakanlah berbicara: Kebahagiaan-Kemajuan- Kemakmuran.

MENGEMBANGKAN HARGA DIRI

Mengembangkan keyakinan bahwa seseorang mampu hidup dan patut berbahagia dalam
menghadapi kehidupan dengan penuh keyakinan, kebajikan dan optimisme yang akan
membantu kita mencapai tujuan.

Dengan mengembangkan harga diri berarti memperluas kapasitas untuk mencapai


kebahagiaan. Semakin kokoh harga diri seseorang semakin kreatif dalam bekerja, semakin
hormat dan bijak dalam memperlakukan orang lain karena tidak memandang orang lain
sebagai ancaman.

Harga diri yang sejati tidak diungkapkan melalui pemujaan diri saja dengan
mengorbankan oranglain atau menyengsarakan orang lain untuk kebahagiaan sendiri.
HAMBATAN UTAMA MENGHARGAI DIRI SENDIRI

Rasa rendah diri menganggap diri kecil dan tak berarti. Orang yang rendah diri senantiasa
dikejar-kejar oleh kekurangan-kekurangan yang menghantui baik kekurangan itu sungguh-
sungguh ada atau hanya dibayangkan diri sendiri.

Seluruh hidupnya penuh diliputi oleh kerja membanding-bandingkan dirinya dengan orang
lain dan hampir selalu merasa kalah.

Ciri-Ciri orang yang rendah diri antara lain:

1. Menuntut cinta dan kekaguman terlalu banyak dari orang lain.


2. Gila kesempatan dan berharap terlalu banyak pada dirinya.
3. Terlalu takut mengalami kekalahan dan kegagalan.
4. Terlalu dihantui sukses orang lain.
5. Menghindari tanggung jawab dengan menyatakan telah gagal.
6. Terlalu peka perasaan.

Cara-cara Negatif Mengatasi rendah diri:

Membangun mekanisme pertahanan. Si penderita merasa rendah diri mau menutupi dirinya
dengan selubung yang berkilau-kilau. Ia bicara besar, belagak, mengada-ada, membual
tentang prestasi-prestasinya dalam banyak bidang, menunjukkan sikap berlebih-lebihan pada
saat-saat yang tidak tepat. Ia selalu merasa was-was dan berjaga-jaga kalau orang lain tahu
dia yang sebenarnya.

Mengundurkan diri dari Lingkungan

Bersembunyi sambil berkhayal tentang kehebatannya dirinya yang tak pernah terjadi. ia
melamun tapi tidak berbuat sesuatu apapun.

Ia hidup dalam lamunan, memperoleh kepuasan semu, namun jauh dari realitas dirinya
sendiri yang sebenarnya. Ia tidak mau bergaul dengan orang lain dan mau orang lain
menganggapnya unggul.

CARA POSITIP MENGATASI RASA RENDAH DIRI

1. Langsung bertindak mengatasi kekurangan.


2. Substitutsi (cara Mengganti)
3. Mau menerima kekurangan-kekurangan dan batas kemampuan kita
4. Tuhan menciptakan tiap-tiap manusia dengan selau keistimewaan tertentu.
5. Mencatat dan mengingat-ingat sukses yang pernah dicapai.

UPAYA AGAR DIHARGAI

1. Menghormati diri sendiri.


2. Memperbaiki penampilan. Diri kita adalah apa yang pikirkan. Harga diri tidak saja ditentukan
oleh keberhasilan duniawi saja, tetapi ditunjang oleh kesadaran, penerimaan terhadap diri
sendiri, penuh tanggung jawab.
3. Hidup penuh kebaikan dengan menghargai berbagai kenyataan, pengetahuan dan
kebenaran, suatu sarana membangkitkan tingkat kesadaran yang mengatasi tindakan-
tindakan.

Harga diri tidak saja ditentukan oleh keberhasilan duniawi saja,


tapi juga ditunjang oleh kesadaran penerimaan terhadap diri
sendiri, penuh tanggung jawab.

Cara Menghargai Diri Sendiri


4 Bagian:Memiliki Pola Pikir yang BenarMelakukan Tindakan yang Menghargai Diri
SendiriBerinteraksi dengan Orang LainMenjadi Pribadi yang Baik untuk Diri Sendiri

Mengembangkan perasaan yang kuat terhadap menghargai diri sendiri dapat membantu Anda
memaksimalkan potensi Anda, mengembangkan hubungan yang sehat, dan membuat semua
orang di sekitar Anda melihat Anda sebagai seseorang yang patut untuk dihormati. Jika Anda
benar-benar ingin menghormati diri sendiri, Anda harus menerima diri Anda sendiri, dan
berusaha menjadi seseorang yang Anda impikan. Berusahalah memahami cara untuk merasa
bahagia dengan diri sendiri dan buatlah agar orang lain memperlakukan Anda dengan pantas.

Bagian 1 dari 4: Memiliki Pola Pikir yang Benar


1.

Kenali diri Anda. Semakin mampu Anda memahami diri sendiri, semakin mampu Anda
melihat dan menghargai betapa uniknya diri Anda, dan Anda juga akan makin menghormati
diri sendiri. Temukan prinsip-prinsip hidup, kepribadian, dan bakat Anda. Proses penemuan
jati diri ini akan butuh waktu, tetapi Anda akan segera melihat bahwa ini sangatlah
bermanfaat.

o Buat daftar mengenai hal-hal, orang-orang, perasaan dan kegiatan yang penting bagi
Anda. Hal ini akan membantu Anda mengidentifikasi apa yang benar-benar Anda
sukai dan butuhkan di dalam hidup Anda.[1]
o Cobalah kegiatan yang berbeda. Ini akan memberikan Anda kesempatan untuk
melihat apa yang Anda sukai dan apa yang tidak Anda sukai.[2]
o Cobalah menulis jurnal. Bayangkanlah Anda sedang melakukan percakapan dengan
diri sendiri yang berumur 99 tahun dan Anda meminta saran tentang apa yang harus
Anda fokuskan di dalam hidup Anda. Anda juga dapat memulainya dengan menulis,
Hal apa yang harus saya hindari untuk ditulis? Cara ini akan memulai percakapan
jujur dengan diri Anda.[3]
o Habiskan waktu dengan diri Anda sendiri dengan berpura-pura bahwa Anda
berkencan dengan diri sendiri. Cobalah restoran baru seperti yang ingin Anda
lakukan.[4] Hal ini dapat memberi Anda kesempatan untuk berhubungan dengan
perasaan dan pendapat Anda sendiri.

Iklan

2.

Maafkan diri Anda. Jika Anda ingin menghargai diri sendiri, maka Anda harus bisa
memaafkan diri sendiri untuk hal-hal yang telah Anda lakukan di masa lalu yang tidak
membanggakan. Akuilah bahwa apa yang Anda lakukan adalah salah, minta maaf terhadap
orang lain jika dibutuhkan, dan kembali melangkah lagi. Jika Anda terlalu keras dengan diri
sendiri karena telah membuat keputusan yang salah atau mengatakan sesuatu yang
menyakitkan, maka Anda tidak akan pernah bisa melangkah lagi. Ketahuilah bahwa Anda
adalah manusia biasa. Setiap orang pasti membuat kesalahan dan ini adalah cara kita untuk
belajar, jadi terimalah hal itu dan maafkan diri Anda sendiri.[5]
3.

Terimalah diri Anda. Buatlah diri Anda merasa nyaman dengan diri sendiri, belajar untuk
mengasihi dan menerima diri Anda apa adanya. Ini tidak berarti Anda berpikir bahwa Anda
adalah orang sempurna, tetapi Anda harus belajar untuk menerima diri sendiri.
Berbahagialah dengan segala sesuatu yang Anda sukai tentang diri Anda, dan terimalah
bagian dari diri Anda yang kurang sempurna, terutama sesuatu yang tidak dapat Anda ubah.

o Hentikan mengatakan Anda akan mencintai diri sendiri jika hanya Anda menurunkan
berat badan 10 kg, dan cintailah diri sendiri mulai dari sini pada saat ini.
4.

Bangunlah rasa percaya diri Anda. Memiliki rasa harga diri sangatlah sulit jika Anda tidak
bahagia dengan siapa Anda, bagaimana penampilan Anda, atau apa yang Anda lakukan.
Membangun rasa percaya diri membutuhkan banyak usaha, tetapi melakukan beberapa hal
sederhana setiap harinya dapat membantu Anda memulainya.[6]

o Mulailah dengan menjaga bahasa tubuh yang positif dan postur yang baik, lebih
banyak tersenyum, dan berpikir setidaknya tiga pikiran baik tentang diri Anda setiap
jamnya.
o Jika seseorang memuji Anda, terimalah pernyataan mereka dengan mengatakan,
Terima kasih.
5.

Jagalah sikap yang positif. Sikap positif dapat membuat atau menghancurkan kesuksesan
Anda, serta pikiran Anda mengenai diri sendiri. Bahkan jika sesuatu tidak berjalan sesuai
keinginan Anda, hargai diri sendiri dengan fakta bahwa sesuatu yang baik akan terjadi juga
pada akhirnya. Jalani kehidupan sehari-hari Anda dan segala sesuatu yang telah
ditawarkannya untuk Anda dengan senang hati. Jika Anda merasa terlalu negatif mengenai
segala sesuatu dan hanya membayangkan yang terburuk dari segala situasi, maka Anda
ditakdirkan untuk tidak pernah merasa puas dengan diri Anda sendiri atau untuk memberi
diri sendiri rasa hormat yang sepantasnya.

o Contohnya, jika Anda melamar pekerjaan yang sangat Anda inginkan, jangan
mengatakan, Tidak ada kesempatan bagi saya untuk mendapatkannya. Ada begitu
banyak pelamar lainnya yang memenuhi kualifikasi. Sebaliknya, katakan, Akan
sangat menyenangkan mendapatkan pekerjaan ini. Bahkan jika saya tidak diminta
untuk wawancara, saya tetap bangga terhadap diri saya karena sudah melamar.
6.

Berhentilah bersaing dengan semua orang. Salah satu alasan Anda mungkin kurang
menghargai diri sendiri adalah karena Anda merasa bernasib buruk bahwa Anda masih
lajang sementara semua teman Anda telah bertunangan, atau bahwa Anda merasa tidak
cukup pintar karena Anda tidak menghasilkan uang sebanyak orang lain yang Anda kenal.
Pertahankan standar Anda dan bekerja untuk mencapai tujuan yang Anda inginkan. Jangan
menghabiskan waktu Anda dengan melakukan apa yang Anda pikir akan mengesankan
teman Facebook Anda atau memberikan Anda kesempatan untuk menyombongkan diri.
Akan lebih mengesankan jika Anda sukses dengan melakukan apa yang Anda inginkan
daripada mengikuti jalan yang sudah dilakukan oleh orang lain.[7]
7.

Singkirkan rasa iri Anda. Berhentilah berharap Anda memiliki apa yang dimiliki oleh orang
lain dan berusahalah untuk mencapai apa yang benar-benar Anda inginkan. Perasaan pahit
dan kebencian yang datang bersamaan dengan kecemburuan hanya akan membuat Anda
tidak menyukai diri sendiri dan juga berharap Anda adalah orang lain. Singkirkan rasa iri dan
berusahalah mendapatkan apa yang akan membuat Anda bahagia.[8]
8.

Percayalah pada keputusan Anda. Jika Anda ingin menghargai diri sendiri, maka Anda harus
percaya pada keputusan yang Anda buat. Pertahankan keyakinan Anda dengan teguh dan
berusahalah untuk memahami diri sendiri untuk mengetahui apa yang benar-benar
membuat Anda bahagia. Berikan diri Anda hadiah untuk keputusan baik yang telah Anda
buat dan tetap pada pendirian, tidak peduli sesulit apa caranya.

o Boleh saja minta nasihat dari orang lain, dan ini sebenarnya dapat membantu Anda
untuk mendapatkan perspektif yang lebih seimbang, tetapi jangan menghabiskan
waktu dengan ragu atas diri sendiri, berpikir bahwa apa yang Anda lakukan adalah
salah, dan berharap bahwa Anda melakukan sesuatu yang lain.
9.

Belajarlah untuk menerima kritikan. Untuk benar-benar dapat menghargai diri sendiri, Anda
harus mengetahui diri Anda yang sebenarnya. Jika seseorang memberi masukan yang
membantu dan bersifat membangun, evaluasi apa yang mereka katakan pada Anda. Anda
akan dapat menggunakan masukan tersebut untuk memperbaiki diri. Kritik yang
membangun dapat membantu Anda mencapai tujuan untuk menjadi seseorang yang lebih
baik.[9]

o Pacar Anda mungkin mengatakan bahwa Anda dapat menjadi seorang pendengar
yang lebih baik saat ia sangat membutuhkan Anda, atau atasan Anda mungkin
berkata bahwa laporan Anda dapat ditulis dengan lebih teliti.
o Jika ada orang yang berniat jahat atau mencoba menyakiti Anda, jangan pedulikan.
Kadang-kadang akan menjadi sulit untuk membedakan seseorang yang
memberitahu Anda sesuatu yang benar dengan cara yang kasar dan seseorang yang
memberitahu Anda sesuatu yang buruk tetapi dengan cara yang baik. Evaluasi
kritikan secara jujur dan hati-hati.
10.

10

Jangan biarkan orang lain menghasut Anda. Walaupun hal ini terdengar mustahil, rasa
menghargai diri sendiri dan kebahagiaan Anda harus datang dari diri sendiri, bukan dari
orang lain di sekitar Anda. Tentu saja, beberapa pujian atau imbalan akan membuat Anda
merasa lebih baik, tetapi pada akhirnya, kebahagiaan dan kepuasan diri harus datang dari
diri sendiri. Jangan biarkan orang lain memberitahu siapa diri Anda, membuat Anda merasa
kecil, atau membuat Anda mempertanyakan keyakinan Anda. Jika Anda ingin menghargai
diri sendiri, maka Anda harus percaya bahwa Anda telah mengambil keputusan yang benar,
dan belajar untuk membiarkan para pembenci untuk membenci Anda.

o Jika Anda selalu membiarkan orang lain untuk mengubah pikiran Anda atau
membuat Anda memikirkan kembali keputusan yang telah dibuat, maka orang lain
akan berpikir bahwa Anda tidak mempunyai keyakinan yang kuat. Setelah
menemukan suatu hal yang sangat Anda percaya, orang-orang yang negatif akan
kesulitan untuk mempengaruhi Anda.

Iklan
Bagian 2 dari 4: Melakukan Tindakan yang Menghargai Diri Sendiri

1.

Perlakukan diri sendiri dengan hormat. Kita kerap melakukan sesuatu pada diri sendiri yang
kita sendiri tidak pernah berpikir akan melakukannya pada seseorang yang kita sayangi.
Misalnya, kapan terakhir kalinya Anda menyebut teman Anda jelek, mengatakan pada
mereka bahwa mereka tidak cukup baik, atau membuat mereka berkecil hati saat ingin
meraih impiannya? Apa pun yang Anda yakini untuk dihormati, terapkanlah pada diri sendiri.
Jangan menghina atau menyakiti diri sendiri, tidak peduli seberapa buruk perasaan Anda.
Jenis pengobatan seperti ini hanya akan membuat Anda merasa lebih buruk. Berikut adalah
beberapa cara lain untuk memperlakukan diri sendiri dengan rasa hormat:

o Jangan mencuri dari diri sendiri, seperti dengan sembarangan membeli segala
sesuatu secara kredit; hal ini pada dasarnya seperti mengambil uang dari diri Anda di
masa depan, karena pada akhirnya Anda harus membayarnya juga.
o Jujurlah kepada diri sendiri dan jangan menyangkal apa yang sebenarnya Anda
inginkan.
o Pikirkan diri sendiri dengan mengembangkan sumber pengetahuan dan melakukan
penelitian sendiri, bukan hanya mengikuti pendapat orang lain.

2.

Rawatlah tubuh Anda. Saat Anda berusaha untuk menjaga tubuh tetap dalam keadaaan
baik, Anda tidak hanya menjadi baik secara fisik, tetapi juga akan merasa bangga pada diri
sendiri. Menghormati tubuh Anda juga berarti tidak mengabaikannya. Berusahalah agar
tetap bugar dan sehat, tetapi jangan menyalahkan diri Anda untuk hal yang tidak dapat Anda
kontrol, seperti bentuk tubuh Anda. Fokuslah pada sesuatu yang dapat Anda ubah dan
perbaiki, dan lakukan hal tersebut karena Anda merasa nyaman dengan hal itu, bukan
karena Anda merasa tidak cukup baik.[10]

o Hal ini tidak berarti bahwa dengan pergi ke gim dan terlihat mengagumkan akan
membuat Anda secara otomatis akan menghargai diri sendiri. Sebenarnya ini berarti
bahwa jika Anda tidak meluangkan waktu atau tidak peduli terhadap penampilan,
maka Anda akan mulai kehilangan rasa hormat kepada diri Anda.
3.

Tentukan aspek untuk perbaikan. Menghormati diri sendiri tidak berarti berpikir bahwa
Anda adalah orang yang sempurna dan tidak ada lagi yang perlu Anda tingkatkan atau
perbaiki. Justru sebaliknya, ini berarti mampu menerima hal-hal yang tidak dapat Anda ubah
tentang diri sendiri, sambil berusaha untuk mengetahui apa saja yang harus Anda perbaiki.
Luangkan waktu untuk benar-benar memikirkan tentang diri Anda dan mempertimbangkan
aspek yang benar-benar Anda ingin perbaiki; mungkin Anda ingin meningkatkan kemampuan
mendengar, menangani tekanan hidup dengan lebih baik, atau ingin lebih bisa
menyeimbangkan agar orang-orang di sekeliling Anda merasa bahagia tanpa mengorbankan
kebutuhan Anda sendiri.

o Buatlah rencana untuk melakukan beberapa kemajuan dalam aspek-aspek tersebut,


dan Anda akan menjadi lebih menghargai diri sendiri. Buatlah daftar aspek apa saja
yang ingin ditingkatkan. Catatlah perbaikan yang Anda lakukan betapapun kecilnya.
Anda perlu mencatat setiap kemenangan, yang kecil dan yang besar.
o Tentu saja, mengubah perilaku, pikiran dan perasaan yang berhubungan dengan
perilaku tersebut akan makan waktu lama, selain itu diperlukan sebuah komitmen
dan ketekunan yang tinggi. Tetapi mengambil langkah pertama untuk menjadi orang
yang lebih Anda hargai akan membuat Anda lebih percaya diri.

4.

Perbaikilah diri sendiri. Memperbaiki diri sendiri berarti mengambil langkah untuk mencoba
hal baru dan membuka pikiran Anda kepada kemungkinan baru.

o Memperbaiki diri bisa berarti mengikuti kelas yoga, menjadi relawan, menghabiskan
lebih banyak waktu untuk mempelajari sesuatu dari orang lebih tua yang Anda
sayangi, belajar untuk melihat situasi dari berbagai perspektif, membaca berita, dan
berusaha untuk mempelajari hal-hal baru.

Iklan

Bagian 3 dari 4: Berinteraksi dengan Orang Lain


1.

Hargailah orang lain. Jika Anda ingin menghargai diri sendiri, Anda harus memulainya
dengan menghargai orang di sekitar Anda, tidak hanya kepada orang-orang yang memiliki
lebih banyak pengalaman atau lebih sukses, tetapi kepada semua manusia di dunia ini yang
tidak pernah membahayakan Anda. Tentu saja, ada orang-orang tertentu yang tidak berhak
mendapatkan rasa hormat dari Anda, tetapi Anda harus mencoba untuk memperlakukan
orang lain sebagaimana Anda ingin diperlakukan, baik pada saat sedang berbicara dengan
atasan Anda atau memperhatikan gadis yang berada di toko bahan makanan tempat Anda.
Berikut ini ada beberapa cara untuk menghargai orang lain:

o Jujurlah kepada orang lain.


o Jangan mencuri, membahayakan, atau menghina mereka.
o Dengarkan apa yang mereka katakan, pertimbangkan pendapat mereka, dan jangan
mengganggu mereka.
2.

Ketahuilah saat orang lain tidak menghormati Anda dan ambillah tindakan untuk
menghentikannya. Seseorang yang menghargai diri sendiri tidak akan mengizinkan orang
lain untuk memperlakukannya dengan buruk, dan lebih suka untuk tidak berurusan dengan
seseorang yang tidak sopan. Hal ini mungkin tampak jelas, tetapi sering kali kita menerima
diperlakukan dengan buruk (dalam hal kecil maupun besar) karena kita percaya bahwa
orang tersebut tidak tahu cara yang lebih baik, karena kita tidak ingin orang tersebut
meninggalkan kita, atau karena kita terlalu merendahkan diri untuk percaya bahwa kita
layak diperlakukan dengan lebih baik. Saat seseorang tidak menghormati Anda, belalah diri
sendiri dan katakan pada orang tersebut untuk memperlakukan Anda dengan lebih baik.[11]

o Jika seseorang terus menerus tidak menghormati Anda, biarkan dia pergi. Tidak ada
yang mengatakan akan mudah saja meninggalkan seseorang yang jelas-jelas tidak
menghormati Anda, jika Anda sangat peduli kepada orang tersebut. Tetapi begitu
Anda meninggalkan kebiasaan buruk bergaul dengan seseorang yang membuat
Anda merasa buruk, Anda akan merasa harga diri Anda semakin menjadi tinggi.
o Belajarlah untuk mengenali hubungan yang manipulatif atau menguasai. Akan sulit
untuk bisa melihat jika seseorang yang dekat bersikap tidak sopan, terutama jika
mereka melakukannya secara halus, licik dan sudah berlangsung lama.

3.

Belajarlah untuk melatih komunikasi tanpa adanya kekerasan. Saat Anda menghadapi
seseorang dengan perilaku mereka yang tidak sopan, cobaah untuk tetap pada pedoman
komunikasi yang positif dan produktif:[12]

o Jangan berakhir dengan berteriak atau menghina orang lain. Tindakan seperti ini
akan berawal dari percakapan yang menghakimi dan tidak produktif.
o Kenali perasaan Anda. Jujurlah tentang apa yang Anda rasakan, dan bertanggung
jawab atas emosi tersebut.
o Nyatakan secara jelas apa yang Anda butuhkan dan inginkan dari suatu situasi. Anda
mungkin akan mengatakan, Saya membutuhkan citra baru untuk diri saya, dan saya
tidak ingin mendengar komentar negatif mengenai diri saya.
4.

Jangan terlalu mengandalkan orang lain untuk merasa baik mengenai diri sendiri. Sering
kali dalam berpacaran atau bersahabat, kita mungkin mengorbankan kebutuhan diri sendiri
dan membiarkan diri kita diatur oleh orang lain karena kita sangat takut kehilangan mereka.
Anda mungkin menganggap pendapat mereka lebih penting dibandingkan pendapat Anda
sendiri. Selain itu, memperhatikan kebutuhan orang lain tanpa memperhatikan kebutuhan
diri sendiri adalah tanda dari rendahnya rasa menghargai diri sendiri. Sebaliknya, percayalah
akan pendapat Anda sendiri dan tempatkan kebutuhan Anda terlebih dahulu. Belajarlah
bahwa Anda tidak perlu untuk bergantung pada orang lain untuk kebahagiaan diri sendiri.

o Cara yang baik untuk memulainya adalah dengan mencari tahu apa yang dapat dan
apa yang tidak dapat dikendalikan. Contohnya, Anda tidak dapat mengendalikan
tindakan orang lain (Anda dapat mempengaruhi mereka, tetapi tidak
mengendalikannya), dan Anda tidak dapat mengendalikan cuaca. Tetapi Anda dapat
mengendalikan bagaimana Anda bereaksi terhadap orang lain bahkan dalam situasi
yang buruk, dan Anda dapat mengendalikan perasaan Anda.
o Anda juga dapat mengambil tindakan untuk memperbaiki cara Anda dalam
mengatasi situasi hubungan yang berbeda, seperti belajar untuk bersikap lebih
tegas, belajar mengenai batas-batas yang sehat, bagaimana untuk
melaksanakannya, dan bagaimana untuk menjalankannya. Hal ini akan membantu
Anda mempelajari pola perilaku sehat yang akan mendorong orang lain untuk
memperlakukan Anda dengan baik dan juga meningkatkan harga diri Anda.

5.

Maafkanlah orang lain. Jika Anda ingin menghargai diri sendiri, Anda harus belajar untuk
memaafkan orang lain yang telah melakukan kesalahan terhadap Anda. Hal ini tidak berarti
Anda harus menjadi teman baik dengan mereka, tetapi ini berarti Anda harus memaafkan
mereka secara mental dan belajar untuk melupakannya. Jika Anda menghabiskan waktu
untuk berpikir mengenai semua dendam juga kebencian, Anda tidak akan dapat berpikir
secara jernih atau untuk hidup pada saat ini. Oleh sebab itu, jadilah orang yang pemaaf agar
Anda dapat terus melangkah maju.[13]

o Bahkan jika seseorang telah merugikan Anda, cobalah untuk melupakan pengalaman
dan juga orang tersebut. Anda tidak bisa membiarkan diri Anda terus marah dan
membenci orang tersebut untuk selamanya.
o Memaafkan orang lain adalah suatu hadiah yang bisa Anda berikan kepada diri
sendiri, dan suatu tindakan yang Anda lakukan untuk menyembuhkan diri Anda.
Tidak masalah jika merasa marah untuk sesaat, tetapi jika terlalu lama, kemarahan
tersebut akan mengganggu kehidupan dan kebahagiaan Anda. Sadarilah bahwa saat
orang lain memperlakukan Anda dengan buruk, itu karena tidak ada orang di
kehidupan mereka yang memperlakukan mereka dengan baik, sehingga mereka
memperlakukan Anda dengan buruk. Jadi, ampunilah kesalahan dan perlakuan
buruk mereka, dan orang yang paling mendapatkan keuntungan dari hal tersebut
adalah Anda sendiri.

Iklan

Bagian 4 dari 4: Menjadi Pribadi yang Baik untuk Diri Sendiri

1.

Jangan merendahkan derajat Anda sendiri. Jika Anda ingin menghargai diri sendiri, maka
Anda harus berhenti merendahkan diri, apalagi di depan orang lain. Anda dapat
menertawakan diri sendiri, tetapi tidak perlu mengatakan, Saya kelihatan gemuk hari ini,
atau Mana ada orang yang ingin berbicara dengan saya. Jika Anda merendahkan diri
sendiri, ini hanya akan menjadi penyebab sehingga orang lain melakukan hal yang sama.[14]
o Pada saat Anda mempunyai pikiran negatif mengenai diri sendiri, tulislah hal
tersebut daripada mengungkapkannya. Jika Anda mengungkapkannya, Anda akan
cenderung berpikir bahwa hal tersebut adalah benar.

2.

Jangan biarkan orang lain melihat Anda melakukan sesuatu yang akan membuat Anda
menyesal di kemudian hari. Berusahalah untuk fokus dalam melakukan sesuatu yang
membuat Anda bangga pada diri sendiri, tidak hanya sesuatu yang menghasilkan tawa atau
perhatian untuk sesaat. Jauhi perilaku yang dapat membuat Anda menyesal, seperti mabuk
berat dan bertindak ceroboh di depan umum, atau menjalin hubungan dengan seseorang di
bar hanya untuk mendapatkan perhatian.

o Cobalah untuk mempertahankan citra yang konsisten atas diri sendiri. Akan sulit
bagi orang lain untuk menghormati Anda sebagai orang terpandai di kelas jika Anda
menari-nari dengan kap lampu di atas kepala pada saat pesta tadi malam.
3.

Atasilah emosi yang berlebihan. Tidak apa-apa jika Anda kehilangan kendali di saat-saat
tertentu, tetapi jika Anda terlalu sering bersikap seperti itu hanya karena hal yang sepele, ini
hanya akan membuat harga diri Anda harus berurusan dengan tekanan hidup secara lebih
baik. Cobalah pergi berjalan-jalan untuk menenangkan diri, bernapas dalam-dalam, dan
kembali lagi setelah Anda merasa lebih tenang. Menghadapi kehidupan dengan pikiran yang
tenang, dan bukannya dengan emosi yang tinggi, akan membuat Anda lebih bisa
mengendalikan diri dan lebih mampu mengatasi situasi sehari-hari, yang pada akhirnya akan
membuat Anda merasa menghargai diri sendiri.

o Jika Anda merasa ingin marah, menjauhlah dari situasi tersebut dan pergilah jalan-
jalan, carilah udara segar, atau telepon seseorang yang dapat membuat Anda
merasa lebih rileks. Anda juga bisa mencoba bermeditasi, menulis jurnal, atau
membicarakannya dengan seseorang.[15]
4.

Akuilah jika Anda bersalah. Jika Anda benar-benar ingin menghargai diri sendiri, Anda harus
bisa mengetahui pada saat Anda sudah melakukan kesalahan. Jika Anda melakukan
kekacauan, biarkan orang lain tahu dengan menunjukkan bahwa Anda benar-benar
menyesal dan menyadari untuk tidak lagi melakukan hal yang sama di masa depan.
Bertanggung jawab atas apa yang Anda lakukan dan melakukan hal terbaik untuk menebus
kesalahan tersebut akan membantu Anda melewati perasaan bersalah karena telah
melakukan kesalahan, juga membantu rasa menghargai diri Anda, karena Anda akan tahu
dan bangga atas fakta bahwa Anda telah melakukan yang terbaik walaupun tidak berjalan
sesempurna yang Anda harapkan. Berilah diri Anda dan orang di sekitar Anda rasa hormat
yang cukup agar dapat mengakui bahwa Anda hanyalah seorang manusia.

o Jika Anda belajar untuk mengakui bahwa Anda salah, orang lain akan lebih
menghormati dan memercayai Anda.
5.

Lakukan kegiatan bersama orang-orang yang menghargai Anda. Berada di sekitar orang
yang membuat Anda merasa buruk akan menurunkan rasa menghargai diri sendiri, karena
Anda akan merasa buruk tidak hanya karena apa yang dikatakan oleh orang tersebut, tetapi
jauh di lubuk hati, Anda juga akan marah pada diri sendiri karena membiarkan orang
tersebut berada di sekitar Anda. Carilah orang yang membuat Anda merasa positif,
membuat Anda merasa baik tentang diri sendiri juga tentang dunia, dan seseorang yang
benar-benar meluangkan waktu untuk mendengarkan juga membantu menyelesaikan
permasalahan Anda.[16]

o Hal ini terutama berlaku bagi setiap hubungan. Ini akan menjadi hal yang hampir
tidak mungkin untuk benar-benar menghargai diri sendiri jika Anda berkencan
dengan seseorang yang membuat Anda merasa tidak berharga.
6.

Tetaplah rendah hati. Beberapa orang berpikir bahwa berbohong mengenai prestasi mereka
akan membuat orang lain lebih menyukainya. Melakukan hal ini sebenarnya hanya membuat
Anda terlihat tidak merasa aman. Jika Anda benar-benar ingin orang lain menghargai Anda,
praktikkan kesederhanaan dan kerendahan hati, biarkan orang lain mengetahui betapa
hebatnya diri Anda.

Iklan

Anda mungkin juga menyukai