Anda di halaman 1dari 12

Tugas Artikel

Judul :

Pentingnya Pendidikan Karakter di Dunia Pendidikan

STKIP MAJENANG

disusun oleh :

Nia Rahmadani (2301116)

gmail: niar34728@gmail.com
ABSTRAK

Pendidikan merupakan suatu system yang teratur dan mengemban misi yang cukup luas yaitu
segala sesuatu yang bertalian dengan perkembangan fisik, kesehatan, keterampilan, pikiran,
perasaan kemauan, sosial sampai kepada masalah kepercayaan atau keimanan. Hal ini
menunjukkan bahwa sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan formal mempunyai suatu muatan
beban yang cukup berat dalam melaksanakan misi pendidikan tersebut. Lebih-lebih kalau
dikaitkan dengan pesatnya perubahan zaman dewasa ini yang sangat berpengaruh terhadap anak-
anak didik dalam berfikir, bersikap dan berperilaku, khususnya terhadap mereka yang masih
dalam tahap perkembangan dalam transisi yang mencari identitas diri. Pendidikan yang sangat
dibutuhkan saat ini adalah pendidikan yang dapat mengintegrasikan pendidikan karakter dengan
pendidikan yang dapat mengoptimalkan perkembangan seluruh dimensi anak (kognitif, fisik,
sosial-emosi, kreativitas, dan spiritual). pembentukan karakter harus dilakukan secara sistematis
dan berkesinambungan melibatkan aspek knowledge, feeling, loving. dan acting. Pijakan utama
yang harus dijadikan sebagai landasan dalam menerapkan pendidikan karakter ialah nilai moral
universal yang dapat digali dari agama. Meskipun demikian, ada beberapa nilai karakter dasar
yang disepakati oleh para pakar untuk diajarkan kepada peserta didik. Komponen pendukung
dalam pendidikan karakter meliputi: partispasi masyarakat. kebijakan pendidikan, kesepakatan,
kurikulum terpadu, pengalaman pembelajaran, evaluasi, bantuan orangtua, pengembangan staf
dan program.

perkembangan dalam transisi yang mencari


identitas diri (Sudirman, 1992:4).
PENDAHULUAN
Dalam kaitaannya dengan pendidikan
Pendidikan merupakan suatu system karakter, bangsa Indonesia sangat
yang teratur dan mengemban misi yang memerlukan SDM (sumber daya manusia)
cukup luas yaitu segala sesuatu yang yang besar dan bermutu untuk mendukung
bertalian dg perkembangan fisik, kesehatan, terlaksananya program pembangunan
keterampilan. pikiran, perasaan, kemauan, dengan baik. Disinilah dibutuhkan
sosial sampai kepada masalah kepercayaan pendidikan yang berkualitas. yang dapat
atau keimanan. Hal ini menunjukkan bahwa mendukung tercapainya cita-cita bangsa
sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan dalam memiliki sumber daya yang bermutu,
formal mempunyai suatu muatan beban dan dalam membahas tentang SDM yang
yang cukup berat dalam melaksanakan misi berkualitas serta hubungannya dengan
pendidikan tersebut. Lebih-lebih kalau pendidikan, maka yang dinilai pertama kali
dikaitkan dengan pesatnya perubahan zaman adalah seberapa tinggi nilai yang sering
dewasa ini yang sangat berpengaruh diperolehnya, dengan kata lain kualitas
terhadap anak-anak didik dalam berfikir, diukur dengan angka-angka, sehingga tidak
bersikap dan berperilaku, khususnya mengherankan apabila dalam rangka
terhadap mereka yang masih dalam tahap mengejar target yang ditetapkan sebuah
lembaga pendidikan terkadang melakukan Anak yang unggul dalam karakter akan
kecurangan dan manipulasi. mampu menghadapi segala persoalan dan
tantangan dalam hidupnya. la juga akan
Hal ini sesuai dengan UU No 20 Tahun menjadi seseorang yang lifelong learner.
2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Pada saat menentukan metode pembelajaran
pada Pasal 3, yang menyebutkan bahwa yang utama adalah menetukan kemampuan
pendidikan mengembangkan nasional apa yang akan diubah dari anak setelah
kemampuan berfungsi dan membentuk menjalani pembelajaran tersebut dari sisi
karakter serta peradaban bangsa yang karakterya.
bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa. Pendidikan nasional PEMBAHASAN
bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang Pengertian pendidikan Karakter
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Karakter menurut Pusat Bahasa
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, Depdiknas adalah, bawaan, hati, jiwa,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga kepribadian, budi pekerti, perilaku,
negara yang demokratis serta bertanggung personalitas, sifat tabiat, temperamen dan
jawab. watak, sementara itu, yang disebut dengan
Berdasarkan fungsi dan tujuan pendidikan berkarakter ialah berkepribadian,
nasional, jelas bahwa pendidikan di setiap berperilaku, bersifat, bertabiat dan berwatak
jenjang. termasuk Sekolah Menengah sedangkan pendidikan dalam arti sederhana
Pertama (SMP) harus diselenggarakan sering diartikan sebagai usaha manusia
secara sistematis guna mencapai tujuan untuk membina, kepribadiannya sesuai
tersebut. Hal tersebut berkaitan dengan dengan nilai- nilai di dalam masyarakat dan
pembentukan karakter peserta didik kebudayaan. Karakter merupakan nilai-nilai
sehingga mampu bersaing, beretika, perilaku manusia yang berhubungan dengan
bermoral. sopan santun dan berinteraksi Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama
dengan masyarakat. manusia. lingkungan, dan kebangsaan yang
terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan,
Pendidikan yang sangat dibutuhkan saat ini perkataan, dan perbuatan berdasarkan
adalah pendidikan yang dapat norma-norma agama, hukum, tata krama.
mengintegrasikan pendidikan karakter budaya, dan adat istiadat Dalam
dengan pendidikan yang dapat perkembangannya, istilah pendidikan atau
mengoptimalkan perkembangan seluruh paedagogic. berarti bimbingan atau
dimensi anak (kognitif, fisik, sosial-emosi, pertolongan dengan sengaja oleh orang
kreativitas, dan spiritual). Pendidikan dewasa agar ia menjadi dewasa.
dengan model pendidikan seperti ini
berorientasi pada pembentukan anak sebagai Selanjutnya pendidikan diartikan sebagai
manusia yang utuh. Kualitas anak didik usaha yang dijalankan seseorang atau
menjadi unggul tidak hanya dalam aspek kelompok lain agar menjadi dewasa untuk
kognitif, namun juga dalam karakternya. mencapai tingkat hidup atau penghidupam
lebih tinggi dalam arti mental (Sudirman, karakter tersebut dalam kehidupan sehari-
1992: 4). hari, maka sudah menjadikan kewajiban
bagi kita untuk membentuk pendidik sukses
Dalam perkembangannya, istilah pendidikan pendidikan dan pengajarannya.
atau paedagogie, berarti bimbingan atau
pertolongan dengan sengaja oleh orang Pengertian Pendidikan Karakter
dewasa agar ia menjadi dewasa. Selanjutnya Menurut Para Ahli
pendidikan diartikan sebagai usaha yang
dijalankan seseorang atau kelompok lain Agar lebih memahami apa arti character
agar menjadi dewasa untuk mencapai education, maka kita dapat merujuk pada
tingkat hidup atau penghidupam lebih tinggi pendapat beberapa ahli berikut ini:
dalam arti mental (Sudirman. 1992: 4). 1. T. Ramli
Sedangkan karakter menurut Pusat Bahasa
Depdiknas, adalah bawaan, hati, jiwa. Menurut T. Ramli, pengertian
kepribadian, budi pekerti, perilaku, pendidikan karakter adalah
personalitas, sifat tabiat, temperamen dan pendidikan yang mengedepankan
watak, sementara itu, yang disebut dengan esensi dan makna terhadap moral dan
berkarakter ialah berkepribadian. akhlak sehingga hal tersebut akan
berperilaku. bersifat, bertabiat dan berwatak. mampu membentuk pribadi peserta
didik yang baik.
Dengan demikian, pendidikan yang sangat
dibutuhkan saat ini adalah pendidikan yang 2. Thomas Lickona
dapat mengintegrasikan pendidikan karakter
Menurut Thomas Lickona, pengertian
dengan pendidikan yang dapat
pendidikan karakter adalah suatu
mengoptimalkan perkembangan seluruh
usaha yang disengaja untuk
dimensi anak (kognitif, fisik, sosial-emosi,
membantu seseorang sehingga ia
kreativitas, dan spiritual). Pendidikan
dapat memahami, memperhatikan,
dengan model pendidikan seperti ini
dan melakukan nilai-nilai etika yang
berorientasi pada pembentukan anak sebagai
inti.
manusia yang utuh. Kualitas anak didik
menjadi unggul tidak hanya dalam aspek 3. John W. Santrock
kognitif, namun juga dalam karakternya.
Anak yang unggul dalam karakter akan Menurut John W. Santrock, character
mampu menghadapi segala persoalan dan education adalah pendidikan yang
tantangan dalam hidupnya. Ia juga akan dilakukan dengan pendekatan
menjadi seseorang yang lifelong learner. langsung kepada peserta didik untuk
Pada saat menentukan metode pembelajaran menanamkan nilai moral dan
yang utama adalah menetukan kemampuan memberi kan pelajaran kepada murid
apa yang akan diubah dari anak setelah mengenai pengetahuan moral dalam
menjalani pembelajaran tersebut dari sisi upaya mencegah perilaku yang yang
karakterya Apabila kita ingin mewujudkan dilarang.
4. Elkind diselenggarakan pendidikan karakter
disemua lembaga formal. Kelima tujuan
Menurut Elkind, pengertian tersebut adalah sebagai berikut:
pendidikan karakter adalah suatu
metode pendidikan yang dilakukan 1) Membentuk Manusia Indonesia yang
oleh tenaga pendidik untuk Bermoral
mempengaruhi karakter murid. 2) Membentuk Manusia Indonesia yang
Dalam hal ini terlihat bahwa guru Cerdas dan Rasional
bukan hanya mengajarkan materi
pelajaran tetapi juga mampu menjadi 3) Membentuk Manusia Indonesia Inovatif
dan Suka Bekerja Keras
seorang teladan.
4) Membentuk Manusia Indonesia yang
5. Zubaedi optimis dan Percaya Diri

Menurut Zubaedi, pendidikan 5) Membentuk Manusia Indonesia yang


karakter adalah segala perencanaan Berjiwa Patriot
usaha yang dilakukan oleh guru yang
dapat mempengaruhi pembentukan
karakter peserta didik untuk b. Versi Pengamat
memahami, membentuk dan
Berikut ini ada pendapat beberapa ahli
memupuk nilai-nilai etika secara
mengenai tujuan pendidikan Karakter:
keseluruhan.
1) Sahrudin dan Sri Iriani berpendapat
Fungsi dan Tujuan Pendidikan Karakter bahwa
Dalam TAP MPR No. II/MPR/1993, pendidikan karakter bertujuan membentuk
disebutkan bahwa pendidikan bertujuan masyarakat yang tangguh, kompetitif,
meningkatkan kualitas manusia Indonesia. berakhlak mulia, bermoral, bertoleran,
yaitu manusia yang beriman dan bertakwa. bergorong royong. berjiwa patriotic,
terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berbudi berkembang dinamis, serta berorientasi ilmu
pekerti luhur, berkepribadian mandiri, maju, pengetahuan dan teknologi, yang semuanya
tangguh, cerdas, kreatif, terampil, dijiwai oleh iman dan tak wa kepada Tuhan
berdisiplin. beretos kerja profesional, serta yang Maha Esa sekaligus berdasarkan
sehat jasmani rohani. Pancasila
Pendidikan karakter bertujuan sebagai 2) Menurut Sahrudin, pendidikan karakter
berikut: memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut:
a. Versi Pemerintah a) Mengembangkan potensi dasar peserta
Pendidikan memiliki tujuan yang sangat didik agar ia tumbuh menjadi sosok yang
mulia bagi kehidupan manusia. Dan berhati baik, berpikiran baik, dan
berkaitan dengan pentingnya berperilaku baik.
b) Memperkuat dan membangun perilaku Maka nilai menjadi pedoman yang bersifat
masyarakat yang multikultur normative dalam setiap tindakan

c) Meningkatkan peradaban bangsa yang b. Koherensi yang member keberanian


kompetitif membuat seseorang teguh ada prinsip, dan
tidak mudah terombang ambing pada situasi
Fungsi dan tujuan pendidikan karakter itu baru atau takut resiko. Koherensi merupakan
sendiri itu dicapai apabila pendidikan dasar yang membangun rasa percaya satu
karakter dilakukan secara benar dan sama lain. Tidak adanya koherensi dapat
menggunakan media yang tepat. meruntuhkan kredibilitas seseorang.
Masalah serius yang tengah dihadapi bangsa c. Otonomi. Disana seseorang
Indonesia adalah sistem pendidikan yang menginternalisasikan aturan dari luar sampai
ada sekarang ini terlalu berorientasi pada menjadi nilai-nilai bagi pribadi. Ini dapat
pengembangan otak kiri (kognitif) dan dilihat dari penilaian atas keputusan pribadi
kurang memperhatikan pengembangan otak tanpa terpengaruh desakan pihak lain.
kanan (afektif, empati, dan rasa). Proses
belajar juga berlangsung secara pasif dan d. Keteguhan dan kesetiaan. Keteguhan
kaku sehingga menjadi tidak menyenangkan merupakan daya tahan seseorang guna
bagi anak. Mata pelajaran yang berkaitan menginginkan apapun yang di pandang baik.
dengan pendidikan karakter (seperti budi Dan kesetiaan merupakan dasar bagi
pekerti dan agama) ternyata pada prakteknya penghormatan atas komitmen yang dipilih.
lebih menekankan pada aspek otak kiri
(hafalan, atau hanya sekedar tahu). Prinsip-prinsip Pendidikan Karakter
Semuanya ini telah membunuh karakter Pendidikan di sekolah akan berjalan lancar,
anak sehingga menjadi tidak kreatif. jika dalam pelaksanaannya memperhatikan
Padahal, pembentukan karakter harus beberapa prinsip pendidikan karakter.
dilakukan secara sistematis Kemendiknas memberikan beberapa
berkesinambungan melibatkan dan aspek rekomendasi prinsip untuk mewujudkan
knowledge, feeling, loving, dan acting. pendidikan karakter yang efektif sebagai
Ciri-ciri dasar dan Prinsip, Pendidikan berikut:
karakter a. Memperomosikan nila-nilai dasar etika
Forester (dalam Gunawan 2012: 36) sebagai basis karakter
menyebutkan paling tidak ada empat ciri b. Mengidentifikasikan karakter secara
dasar dalam pendidikan karakter. komperehensif supaya mencakup pemikiran,
perasaan dan perilaku
a. Keteraturan interior dimana setiap
tindakan diukur berdasarkan herarki nilai. c. Menggunakan pendekatan yang tajam.
proaktif dan efektif untuk membangun
karakter.
d. Menciptakan komunitas sekolah yang Al-Qalam ayat 4, firman Allah dalam Surat
memiliki kepedulian. Al-Syu'ara' ayat 137 berbunyi:

e. Memberikan kesempatan kepada peserta ‫ۙ ِاْن ٰه َذ ٓا ِااَّل ُخ ُلُق اَاْلَّو ِلْيَن‬


didik untuk menunjukan perilaku yang baik;
"Bukan ini, kecuali adat kebiasaan orang
f. Memiliki cakupan terhadap kurikulum orang dahulu"
yang bermakna dan menantang yang
menghargai semua peserta didik. Ayat di atas menceritakan umat Nabi Hud
membangun karakter mereka. dan yang durhaka dan tidak mau menerima
membantu mereka untuk sukses. nasehat Nabi Hud, bahkan mereka
mencemooh (mengolok-olok) Nabi Hud,
g. Mengusahakan tumbuhnya motivasi diri akibatnya Allah mem-binasakan mereka.
pada para peserta didik. Firman Allah dalam surah Al-Qalam ayat 4
berbunyi:
h. Memfungsikan seluruh staf seluruh staf
sekolah sebagai komunitas moral yang ‫َو ِإَّنَك َلَع َلٰى ُخ ُلٍق َع ِظ يٍم‬
berbagi tanggung jawab untuk pendidikan
karakter dan setia pada nilai dasar yang "Dan sesungguhnya Kamu (Ya Muhammad)
sama. mempunyai budi pekerti yang luhur"

i. Adanya pembagian kepemimpinan moral Ayat di atas mengatakan bahwa Nabi


dan dukungan luas dalam membangun Muhammad mempunyai budi pekerti yang
inisiatif pendidikan karakter. luhur dan agung sehingga beliau dikagumi
oleh kawan maupun lawan. Sedang kata
j. Memfungsikan keluarga dan anggota karakter, etika dan moral tidak ditemui
masyarakat sebagai mitra dalam usaha dalam Al-Qur'an, karena kata tersebut
membangun karakter. bukanlah Bahasa Arab, sedangkan bahasa
Al-Qur'an ada- lah bahasa arab.
k. Mengevaluasi karakter sekolah, fungsi
staf sekolah sebagai guru-guru karakter, dan Demikian juga ayat-ayat mengenai akhlak
manifestasi karakter positif dalam kehidupan tercela (mazmumah) yang perlu dihindari
peserta didik. juga banyak ditemui dalam Al- Qur'an,
seperti ayat-ayat mengenai bukhl (kikir),
AYAT-AYAT AL QUR'AN TENTANG kizh (dusta), khianat (ber- khianat), Zhulm
NILAI-NILAI KARAKTER (zalim, berbuat aniaya), jubun (pengecut),
Sebagaimana disinggung dalam uraian hasad (dengki), takabbur (sombong), kufr
terdahulu, bahwa kata akhlak dalam bentuk (tidak men-syukuri nikmat Allah), riya
jamak tidak ditemukan dalam Al-Qur'an, (ingin dipuji), tabzir (boros), 'ajalah
namun dalam bentuk tunggal (mufrad) (tergesa- gesa), israf (berlebih-lebihan).
ditemukan sebanyak dua kali, yaitu dalam kasal (malas), fitnah (mengada-ada, mereka-
surat Al-Syu'ara ayat 137 dan dalam surat yasa), ghibah (gunjing) dsb..
Adapun nilai-nilai karakter yang perlu ‫الِّدْيَن ِع ْنَد ِهّٰللا اِاْل ْس اَل ُم ۗ َو َم ا اْخ َتَلَف اَّلِذ ْيَن ُاْو ُت وا اْلِكٰت َب ِااَّل‬ ‫ِاَّن‬
dikembangkan dan ternyata sejalan dengan ‫َبْع ِد َم ا َج ۤا َء ُهُم اْلِع ْلُم َبْغ ًي ۢا َبْيَنُهْم ۗ َو َم ْن َّيْكُف ْر ِب ٰا ٰي ِت ِهّٰللا َف ِاَّن‬ ‫ِم ْۢن‬
Al-Quran adalah seperti yang tercantum ‫َهّٰللا َس ِرْيُع اْلِحَس اب‬
pada Pusat Kurikulum Kemendiknas Tahun
2011, yaitu ada 18 nilai karakter sebagai Artinya : "Sesungguhnya agama yang diakui
berikut: di sisi Allah adalah Islam..Tidaklah
berselisih orang-orang yang telah diberi
Religius Kitab kecuali setelah mereka memperoleh
ilmu, karena kedengkian di antara mereka.
Religius yang di dalamnya terdapat iman. Barangsiapa ingkar terhadap ayat-ayat
Islam. Ihsan dan taqwa. Manusia diperintah Allah, maka sungguh, Allah sangat cepat
supaya menjadikan agama sebagai pedoman perhitungan-Nya."
dan pegangan hidup. bahkan agama
merupakan kebutuhan hidup agar hidupnya Ayat di atas menjelaskan bahwa agama
tidak tersesat dan menyimpang. Islam adalah agama yang diakui dan sah di
sisi Allah SWT. Oleh karena itu umat Islam
Indonesia sebagai negara pancasila harus yakin dan tidak boleh merasa ragu
mengharuskan warganya menganut agama sedikitpun.
sesuai dengan keyakinan dan kepercayaan
masing-masing, dan tidak. ada tempat bagi
orang yang tidak beragama untuk hidup di
Indobesia, di antara ayat yang berkaitan Jujur
dengan agama adalah Q.S Ar-Ruum ayat 30 Jujur merupakan akhlak terpuji dan
mengenai fitrah beragama, sejak manusia termasuk sifat dan kepribadian dari Nabi
lahir telah mempunyai fitrah beragama, dan Muhammad. SAW. yang dikenal dengan
bila ada manusia tidak beragama, apalagi sifat shiddiq dan amanah, yaitu benar dan
tidak ber-Tuhan berarti menyalahi fitrahnya dapat dipercaya, sehingga beliau digelari al-
sendiri. amin (seorang laki-laki yang jujur, dan
a. Surat Ar-Ruum ayat 30 ibunya bernama aminah, seorang perempuan
yang jujur) Di antara ayat Al-Qur'an tentang
‫َفَاِقْم َو ْج َهَك ِللِّدْيِن َحِنْيًفۗا ِفْطَر َت ِهّٰللا اَّلِتْي َفَطَر الَّناَس َع َلْيَهۗا اَل‬ kejujuran adalah:
‫َتْبِد ْيَل ِلَخ ْلِق ِهّٰللاۗ ٰذ ِلَك الِّدْيُن اْلَقِّيُۙم َو ٰل ِكَّن َاْكَثَر الَّناِس اَل َيْع َلُم ْو َۙن‬

Artinya : "Maka hadapkanlah wajahmu


dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah a. Surah Al-Baqarah ayat 283:
atas) fitrah Allah yang telah menciptakan ‫َك اِتًبا َفِرٰه ٌن َّم ْقُبْو َض ٌةۗ َفِاْن َاِم َن َبْعُض ُك ْم َبْعًض ا َفْلُي َؤ ِّد اَّل ِذ ى‬
manusia menurut fitrah itu. Tidak ada ‫اْؤ ُتِم َن َاَم اَنَتٗه َو ْلَيَّتِق َهّٰللا َر َّبٗه ۗ َو اَل َتْكُتُم وا الَّشَهاَد َۗة َو َم ْن َّيْكُتْمَها‬
perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama ‫َفِاَّنٓٗه ٰا ِثٌم َقْلُبٗه ۗ َو ُهّٰللا ِبَم ا َتْع َم ُلْو َن َع ِلْيم‬
yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak
mengetahui" Artinya : " Dan jika kamu dalam perjalanan
sedang kamu tidak mendapatkan seorang
b. Surat Ali Imran ayat 19 penulis, maka hendaklah ada barang jaminan
yang dipegang. Tetapi, jika sebagian kamu a Surah Al-Baqarah ayat 109
mempercayai sebagian yang lain, hendaklah
‫َو َّد َك ِثْيٌر ِّم ْن َاْهِل اْلِكٰت ِب َلْو َي ُر ُّد ْو َنُك ْم ِّم ْۢن َبْع ِد ِاْيَم اِنُك ْم ُك َّف اًر ۚا‬
yang dipercayai itu menunaikan amanatnya
(utangnya) dan hendaklah dia bertakwa ‫َحَس ًدا ِّم ْن ِع ْن ِد َاْنُفِس ِه ْم ِّم ْۢن َبْع ِد َم ا َتَبَّيَن َلُهُم اْلَح ُّق ۚ َف اْع ُفْو ا‬
kepada Allah, Tuhannya. Dan janganlah ‫َو اْص َفُحْو ا َح ّٰت ى َيْأِتَي ُهّٰللا ِبَاْم ِر ٖه ۗ ِاَّن َهّٰللا َع ٰل ى ُك ِّل َش ْي ٍء َقِد ْيٌر‬
kamu menyembunyikan kesaksian, karena Artinya :" Banyak di antara Ahli Kitab
barangsiapa menyembunyikannya, sungguh, menginginkan sekiranya mereka dapat
hatinya kotor (berdosa). Allah Maha mengembalikan kamu setelah kamu
Mengetahui apa yang kamu kerjakan". beriman, menjadi kafir kembali, karena rasa
dengki dalam diri mereka, setelah kebenaran
jelas bagi mereka. Maka maafkanlah dan
b. Surah An-Nisa' ayat 58: berlapangdadalah, sampai Allah
memberikan perintah-Nya. Sungguh, Allah
‫ِاَّن َهّٰللا َي ْأُم ُر ُك ْم َاْن ُت َؤ ُّد وا اَاْلٰم ٰن ِت ِآٰلى َاْهِلَه ۙا َو ِاَذ ا َح َك ْم ُتْم َبْيَن‬ Mahakuasa atas segala sesuatu".
‫الَّناِس َاْن َتْح ُك ُم ْو ا ِباْلَع ْد ِل ۗ ِاَّن َهّٰللا ِنِع َّم ا َيِع ُظُك ْم ِبٖه ۗ ِاَّن َهّٰللا َك اَن‬
‫َسِم ْيًع ۢا َبِص ْيًرا‬ b.Surah Ali-Imran ayat 159

Artinya : "Sungguh, Allah menyuruhmu ‫َفِبَم ا َر ْح َم ٍة ِّم َن ِهّٰللا ِلْنَت َلُهْم ۚ َو َل ْو ُكْنَت َفًّظ ا َغ ِلْي َظ اْلَقْلِب‬
menyampaikan amanat kepada yang berhak ‫اَل ْنَفُّض ْو ا ِم ْن َح ْو ِل َك ۖ َف اْعُف َع ْنُهْم َو اْس َتْغ ِفْر َلُهْم َو َش اِو ْر ُهْم‬
menerimanya, dan apabila kamu ‫ِفى اَاْلْم ِۚر َف ِاَذ ا َع َز ْم َت َفَتَو َّك ْل َع َلى ِهّٰللاۗ ِاَّن َهّٰللا ُيِح ُّب‬
menetapkan hukum di antara manusia ‫اْلُم َتَو ِّك ِلْيَن‬
hendaknya kamu menetapkannya dengan
adil. Sungguh, Allah sebaik-baik yang Artinya : "Maka berkat rahmat Allah engkau
memberi pengajaran kepadamu. Sungguh, (Muhammad) berlaku lemah lembut
Allah Maha Mendengar, Maha Melihat". terhadap mereka. Sekiranya engkau bersikap
keras dan berhati kasar, tentulah mereka
c. Surah At-Taubah ayat 119 menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu
maafkanlah mereka dan mohonkanlah
‫ٰٓيَاُّيَها اَّلِذ ْيَن ٰا َم ُنوا اَّتُقوا َهّٰللا َو ُك ْو ُنْو ا َم َع الّٰص ِدِقْيَن‬ ampunan untuk mereka, dan
Artinya : "Wahai orang-orang yang bermusyawarahlah dengan mereka dalam
beriman! Bertakwalah kepada Allah, dan urusan itu. Kemudian, apabila engkau telah
bersamalah kamu dengan orang-orang yang membulatkan tekad, maka bertawakallah
benar". kepada Allah. Sungguh, Allah mencintai
orang yang bertawakal".

Toleransi
Kerja Keras
Toleransi atau tasamuh dalam bahasa arab,
yaitu pemaaf, lapang dada. disebutkan Untuk mencapai kebahagiaan dunia dan
dalam beberapa surah dan ayat dalam Al- akhirat manusia dituntut bekerja keras dan
Qur'an, di antaranya: berusaha dengan maksimal serta tidak boleh
berpangku tangan, menunggu nasib tanpa Upaya Pendidikan Karakter dalam
usaha. Di antara ayat yg berhubungan Mencapai Tujuan Pembelajaran
dengan ini adalah:
Terdapat empat jenis pendidikan karakter
Surah Al-Qashash ayat 77 yang berbunyi : yang selama ini dilaksanakan dalam proses
pendidikan:
‫َو ٱْبَتِغ ِفيَم ٓا َء اَتٰى َك ٱُهَّلل ٱلَّد اَر ٱْل َء اِخ َر َةۖ َو اَل َتنَس َنِص يَبَك ِم َن‬
‫ٱلُّد ْنَياۖ َو َأْح ِس ن َك َم ٓا َأْح َس َن ٱُهَّلل ِإَلْي َك ۖ َو اَل َتْب ِغ ٱْلَفَس اَد ِفى‬ a. Pendidikan karakter berbasis nilai
‫ٱَأْلْر ِضۖ ِإَّن ٱَهَّلل اَل ُيِح ُّب ٱْلُم ْفِسِد يَن‬ religius, yang merupakan kebenaran wahyu
Tuhan(konservasi moral);
Artinya : "Dan, carilah pada apa yang telah
dianugerahkan Allah kepadamu (pahala) b. Pendidikan karakter berbasis nilai budaya.
negeri akhirat, tetapi janganlah kamu antara lain yang berupa budi pekerti,
lupakan bagianmu di dunia. Berbuat baiklah Pancasila, apresiasi sastra, keteladanan
(kepada orang lain) sebagaimana Allah telah tokoh-tokoh sejarah dan para pemimpin
berbuat baik kepadamu dan janganlah kamu bangsa (konservasi lingkungan);
berbuat kerusakan di bumi. Sesungguhnya
Allah tidak menyukai orang-orang yang c. Pendidikan karakter berbasis lingkungan
berbuat kerusakan." (konservasi lingkungan);

d. Pendidikan karakter berbasis potensi diri.


yaitu sikap pribadi, hasil proses kesadaran
Komponen Pendukung dalam Pendidikan pemberdayaan potensi diri yang diarahkan
Karakter untuk meningkatkan kualitas pendidikan
(konservasi humanis).
Beberapa komponen yang perlu diperhatikan
dalam rangka menjalankan pendidikan Relevan dengan konsep diatas pendidikan
karakter diantaranya sebagai berikut: merupakan suatu proses humanisasi, artinya
dengan pendidikan manusia akan lebih
a. Partisipasi Masyarakat bermartabat, berkarakter, terampil, yang
b. Kebijakan Pendidikan memiliki rasa tanggung jawab terhadap
Tataran sistem sosial sehingga akan lebih
c. Kesepakatan baik. aman dan nyaman. Pendidikan juga
akan menjadikan manusia cerdas, pintar,
d. Kurikulum Terpadu
kreatif, inovatif, mandiri dan bertanggung
e. Pengalaman Pembelajaran jawab.

f. Evaluasi

g. Bantuan Orang Tua PENUTUP

h. Pengembangan Staf Kesimpulan

i. Program
Pendidikan karakter adalah suatu sistem bangsa yang multicultural, dan
penanaman nilai-nilai karakter kepada warga Meningkatkan peradaban bangsa yang
sekolah yang meliputi komponen kompetitif.
pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan
tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai Ciri-ciri dasar pendidikan dasar antara lain :
tersebut. Pendidikan karakter dapat Keteraturan interior dimana setiap tindakan
dimaknai sebagai "the deliberate use of all diukur berdasarkan herarki nilai. Koherensi
dimensions of school life to foster optimal yang member keberanian membuat
character development". Dalam pendidikan seseorang teguh ada prinsip, dan tidak
karakter di sekolah, semua komponen mudah terombang ambing pada situasi baru
(pemangku pendidikan) harus dilibatkan, atau takut resiko, Otonomi, dan Keteguhan
termasuk komponen-komponen pendidikan dan kesetiaan.
itu sendiri, yaitu isi kurikulum, proses Prinsip Pendidikan Karakter antara lain,
pembelajaran dan penilaian, penanganan Pendidikan karakter disekolah harus
atau pengelolaan mata pelajaran, dilaksanakan secara berkelanjutan
pengelolaan sekolah, pelaksanaan aktivitas (kontinuitas). Pendidikan karakter
atau kegiatan ekstrakurikuler, pemberdayaan hendaknya dikembangkan melalui semua
sarana prasarana, pembiayaan. dan ethos mata pelajaran. terintegrasi, melalui
kerja seluruh warga sekolah/lingkungan. pengembangan diri, dan budaya suatu satuan
Pendidikan karakter menurut pemerintah pendidikan. Sejatinya nilai-nilai karakter
yakni: Membentuk Manusia Indonesia yang tidak diajarkan (dalam bentuk pengetahuan),
Bermoral, Membentuk Manusia Indonesia jika hal tersebut diintegrasikan dalam mata
yang Cerdas dan Rasional, Membentuk pelajaran, dan Proses pendidikan dilakukan
Manusia Indonesia yang Inovatif dan Suka peserta didik dengan secara aktif (active
Bekerja Keras, Membentuk Manusia learning) dan menyenangkan (enjoy full
Indonesia yang optimis dan Percaya Diri learning).
serta Membentuk Manusia Indonesia yang
Berjiwa Patriot sedangkan menurut para ahli
pendidikan karakter bertujuan membentuk Saran
masyarakat yang tangguh, kompetitif.
Dengan berbagai uraian di atas, tentunya
berakhlak mulia, bermoral, bertoleran,
tidak lepas dari berbagai kekurangan baik
bergorong royong, berjiwa patriotic,
dari segi isi materi. teknik penulisan dan
berkembang dinamis, serta berorientasi ilmu
sebagainya, untuk itu sangat diharapkan
pengetahuan dan teknologi, yang semuanya
saran maupun kritikan yang membangun
dijiwai oleh iman dan takwa kepada Tuhan
dalam perbaikan makalah selanjutnya. Baik
yang Maha Esa sekaligus berdasarkan
dari dosen pembimbing maupun rekan-rekan
Pancasila. Sedangkan funsinya antara lain;
mahasiswa.
Mengembangkan potensi dasar agar berhati
baik, berpikiran baik, dan berperilaku baik.
Memperkuat dan membangun perilaku
DAFTAR PUSTAKA Nurhadi, Burhan Yasin, 2004. Agus Genad
Senduk, Pendekatan Kontekstual dan
Amin Ahmad, 1995. Etika (Ilmu akhlak), Penerapannya dalam KBK. Malang:
Jakarta: Bulan Bintang. Universitas Negeri Malang.
Degeng. S Nyoman, 1989. Taksonomi Tafsir Ahmad, 2004. Ilmu Pendidikan dalam
Variabel, Jakarta: Depdikbud. Perspektif Islam. Bandung: Remaja
Departemen Agama, 2001. Kendali Mutu, Rosdakarya. Trianto, 2009. Pembelajaran
Pendidikan Agama Islam Jakarta: Dirjen Inovatif Berorientasi Konstruktivistik,
Pembinaan Kelembagaan Agama Islam. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Virsya Norla, 2011. Panduan Menerapkan


2010. Pembinaan Pendidikan Karakter di Pendidikan karakter Di sekolah. Jakarta:
Sekolah Menengah Pertama. Jakarta: Laksana. Waridjan. 1991. Tes Hasil Belajar
Kemendiknas. Gaya Objektif. Semarang: IKIP Semarang
Press.
Gunanjar Ari Agustian, 2006. Rahasia
Membangkitkan emosional Spiritual
Quetiont Power, Jakarta: Arga. ,

Hasan, S. Hamid, 2000. Pendekatan


Multikultural untuk Penyempurnaan
Kurikulum, Bandung remaja Rosdakarya.

Heri Gunawan, 2012. Pendidikan Karakter.


(Konsep dan Implementasi), Bandung:
Alfabeta.

Joni, T. Raka, 1996. Pembelajaran Terpadu.


Jakarta: Dirjen Dikti Bagian Proyek Majid
Abdul, 2010. Pendidikan karakter PPGSD.

Majid Abdul, 2010. Pendidikan karakter


dalam perspektif Islam, Bandung :Remaja
Rosdakarya.

Munir Abdullah, 2010. Pendidikan Karakter,


Yogyakarta: Pedagogia.

Mulyana, 2003. Kurikulum Berbasis


Kompetensi. Bandung: Remaja

N. Sudirman, 1992. Ilmu pendidikan.


Rosdakarya. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Anda mungkin juga menyukai