Kelompok :
1. Ajeng Dwi Lestari
2. Caspiah
3. Retno Dwi Oktavia
4. Sofiatul Hamidah
5. Sri Ayu Dewi Lestari
6. Tasya Prity Amelia
7. Warsih
1
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................................i
KATA PENGANTAR ............................................................................................ii
DAFTAR ISI ..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Pendahuluan........................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Bahaya Pergaulan Bebas Bagi Para Remaja ......................................3
B. Pengaruh Pergaulan Bebas Terhadap Pola Pikir Remaja....................4
C. Yang Dirugikan Akibat Pergaulan Bebas Remaja...............................5
D. Cara Mengatasi Pergaulan Bebas Remaja...........................................6
DAFTAR PUSTAKA
2
KATA PENGANTAR
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Pendahuluan
Masa remaja adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak ke
masa dewasa, seiring dengan perubahan fisik, biologis dan psikis untuk menuju
pada kematangan, jasmani, berfikir, seksual dan kematangan emosional.
Sebagian orang berpendapat bahwa masa muda sebagian saat yang
paling indah dan nikmat. Penuh kegembiraan, memang tidak salah,
tetapi dikatakan benar seluruhnya adalah tidak mungkin. Masa ini dikatakan
sebagai suatu masa yang berbahaya, karena seseorang meninggalkan tahap
kehidupan anak-anak, untuk menuju tahap selanjutnya yaitu tahap kedewasaan.
Masa ini dirasakan sebagai suatu masa krisis karena belum adanya pegangan,
sedangkan kepribadiannya sedang mengalami pembentukan. Pada waktu itu dia
memerlukan bimbingan, terutama dari orang tuanya. Pola emosi masa remaja
adalah sama dengan pola emosi masa kanak-kanak, perbedaannya terletak
pada rangsangan yang membangkitkan emosi dan derajat, dan khususnya pada
pengendalian latihan individu terhadap ungkapan emosi mereka, misalnya
perlakuan sebagai "anak kecil" atau secara tidak adil membuat remaja sangat
marah dibandingkan dengan hal-hal lain.
Di era keterbukaan informasi seperti sekarang ini, masa remaja rentan
terhadap pergaulan bebas yang merupakan fenomena yang tidak asing
lagi. Pergaulan bebas dapat didefinisikan sebagai melencengnya pergaulan
seseorang dari pergaulan yang benar, pergaulan bebas diidentikan sebagai
bentuk dari pergaulan luar batas dan sering dihubungkan dengan
perilaku seks bebas. Karakteristik remaja secara psikologis ditandai
dengan kondisi yang penuh gejolak, mudah mengambil jalan pintas, mudah
larut dalam pergaulan, hidup penuh dengan khayalan, bahkan seringkali
berpikir kurang realistis. Masa menuju jenjang remaja (pra-pubertas dan
pubertas) sebenarnya itu penuh dengan titik-titik kritis dan banyak kesulitan.
4
Sehingga usaha bimbingan dan pendidikan bagi anak-anak puber itu jadi berat,
sulit, dan memerlukan kebijaksanaan. Pada masa pubertas ini juga remaja lebih
rentan terhadap masalah seksual, karena remaja yang sedang dalam periode ingin
tahu dan ingin mencoba, akan meniru apa yang dilihat atau didengar dari
pergaulan, teman maupun media massa karena pada umumnya mereka belum
pernah mengetahui masalah seksual secara lengkap dari orang tuanya. Di sinilah
peran orang tua sangat dibutuhkan untukdapat memberikan pendidikan seks
yang baik kepada anak dan melakukan komunikasi yang terbuka mengenai
hal ini. Namun kenyataannya banyak orangtua yang menganggap pendidikan
seks pada anak merupakan hal yang tabu, sehingga jarang sekali
pendidikan seks tersebut diterapkan dalam sebuah keluarga. Dengan adanya
berbagai fenomena pergaulan bebas di kalangan remajayang semakin banyak
terjadi, membuat orang tua semakin khawatir dengan pergaulan bebas para
remaja. Namun, seharusnya remaja mampu menyelesaikan tugas perkembangan
terhadap diri mereka sendiri tentang tantangan pergaulan bebas yang berupa
perilaku negatif sebagai ekspresi penolakan remaja, seperti perilaku seks
pranikah, konsumsi alkohol dan narkoba, clubbing, konsumsi pornografi
dan cybersex, merokok, dan perkelahian antar geng. Berdasarkan latar belakang
yang telah disampaikan di atas, maka penulis tertarik untuk membuat suatu Karya
Ilmiah tentang “Bahaya Pergaulan Bebas Dikalangan Remaja” dengan merujuk
kepada pola pergaulan bebas yang ada dilingkungan pergaulan penulis baik
itu lingkungan masyarakat maupun lingkungan sekolah serta hubungan
terhadap pergaulan bebas yang identik dengan perilaku seks pranikah
remaja, mencoba minum-minuman keras, narkotika yang pada akhirnya dapat
merugikan remaja itu sendiri
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja bahaya pergaulan bebas bagi para remaja?
2. Apa pengaruh pergaulan bebas terhadap pola pikir remaja?
3. Siapa saja yang dirugikan akibat pergaulan bebas remaja?
4. Bagaimana cara mengatasi pergaulan bebas remaja?
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
pengertian bagaimana pergaulan bebas tersebut akan membawakan
malapetaka bagi dirinya sendiri.
b. Bagi Keluarga
Anak merupakan penerus keluarga yang nantinya dapat
menjadi tulang punggung keluarga apabila orang tuanya tidak mampu lagi
bekerja. Dan oleh para orang tuanya apabila anaknya berkelakuan
menyimpang dari ajaran agama yang terjadi sebagai akibat dari pergaulan
bebas remaka makaakan berakibat terjadi ketidak harmonisan didalam
kekuarga, komunikasi antara orang tua dan anak akan terputus. Dan
tentunya ini sangat tidak baik, Sehingga mengakibatkan anak remaja
sering keluar malam dan jarang pulang serta menghabiskan
waktunya bersama teman-temannya untuk bersenang-senang dengan
jalan minum-minuman keras, mengkonsumsi narkoba dan
narkotika.Dan menyebabkan keluarga merasa malu serta kecewa
atas apa yang telah dilakukan oleh remaja, yang mana kesemuan yaitu
hanya untuk melampiaskan rasa kekecewaannya saja terhadap apa yang
terjadi dalam kehidupannya. Maka dari itu peran orangtua sangat
dibutuhkan dalam fase-fase perkembangan tahap remaja mereka sehingga
mereka akan mengerti lingkungan pergaulan mana yang baik dan buruk
bagimereka c. Bagi lingkungan masyarakat Di dalam kehidupan
bermasyarakat sebenarnya remaja sering bertemu orang dewasa atau
para orang tua, baik itu ditempat ibadah ataupun ditempat lainnya,
yang mana nantinya apapun yang dilakukan oleh orangdewasa ataupun
orang tua itu akan menjadi panutan bagi kaum remaja. Dan apabila remaja
sekali saja berbuat kesalahan dampaknya akan buruk bagi dirinya, dan
keluarga. Sehingga masyarakat menganggap remajalah yangsering
membuat keonaran, mabuk-mabukkan ataupun mengganggu
ketentraman masyarakat mereka dianggap remaja yang memiliki
moral rusak. Hal tersebut menimbulkan pandangan negatif terhadap
masyarakat tentang pergaulan remaja tersebut akan jelek dan untuk
merubah semuanya menjadi normal kembali membutuhkan waktu yang
lama dan hati yangpenuh keikhlasan.
7
B. Pengaruh Pergaulan Bebas Terhadap Pola Pikir Remaja
Pergaulan remaja saat ini perlu mendapat sorotan yang utama, karena pada
masa sekarang pergaulan remaja sangat mengkhawatirkan dikarenakan
perkembangan arus modernisasi yang mendunia serta menipisnya moral serta
keimanan seseorang khususnya remajanya pada saat ini. Memilih dalam bergaul
akan berpengaruh terhadap perilaku seseorang yang tentunya akan
sangatbermanfaat bagi remaja khususnya para remaja untuk menjalin pergaulan
yangbaik dan sehat serta menguntungkan untuknya.
Pergaulan mempunyai peranan sangat penting di dalam
pembentukan pribadi anak didik atau remaja, maka dapatlah disebutkan faedah
dari pergaulan dalam artian pergaulan yang sehat dan bukan pergaulan bebas.
Pergaulan bebas dapat berdampak terhadap pola pikir remaja, karena dengan
pergaulan bebas merupakan suatu wadah dalam menciptakan hal-hal yang
akan berdampak terhadap pola pikir remaja dalam melakukan aktivitas
sehari-hari. Remaja mempunyai sifat suka dan gampang meniru, rasa ingin tahu
serta ingin mencoba. Apa saja yang dia temukan, dia lihat, dia dengar, di dalam
pergaulan entah itubaik atau buruk, seakan-akan secara spontan remaja akan
menirunya. Pengaruhini besar artinya dan mempunyai kesan yang berarti bagi
remaja, maka pergaulan anak itu harus terus menerus dikontrol, tujuan
melakukan pengontrolan agartidak terjerumus kedalam pergaulan bebas yang
membuat pikiran kita menjadimalas, kurang bergairah yang akan berimbas kepada
tingkat pola pikir dan cara pengambilan keputusan yang salah dan tidak ada
manfaatnya.
Pergaulan bebas tentu akan menghambat pola pikir para remaja karena
sudah terbiasa dilingkungan yang bagi mereka sangat menyenangkan sehingga
untuk berpikir dalam baik itu tentang pendidikan, kepribadian, ataupun
lainnyaakan menurun. Faktor pengaruh pergaulan memang sangat erat dengan
pola pikir remaja, tetapi semua itu berbalik kepada diri remaja itu sendiri tentang
apa yangmereka anggap baik dan mereka anggap buruk dalam melakukan akvitas
sehari-hari yang pada akhrinya akan membuat mereka mempunyai pola pikir dan
ide-ide cemerlang atau malah sebaliknya atau pun tidak sama sekali
8
yang akan membawa remaja kejalan perubahan yang akan ditempuh dimasa
mendatang.
9
seharusnya kuat untuk melindungi diri dari berbagai penyakit malah menjadi
rusak dan tak berdaya.
4. Menjadi sangat malas
Remaja akan menjadi sangat malas dalam melakuan pekerjaan apa pun karena
tidak ada usaha untuk mencapai cita-cita sebab dampak yang merekarasakan
dari pergaulan bebas yang dilakoni sangat membuat mereka enggan untuk
melaksanakan kegiatan baik itu dirumah maupun dilingkungan sekolah
10
Komunikasi adalah kunci utama di segala aspek relasi sosial,
takterkecuali relasi di dalam keluarga antara orang tua dengan
anak. Komunikasi yang baik antara orang tua dan anak juga menjadi cara
mencegah pergaulan bebas. Sesibuk apapun diri Anda dengan urusan
kantor, dan sang buah hati dengan urusan sekolahnya, usahakan untuk
meluangkan waktu (misalnya malam hari sebelum tidur) bersamanya guna
menjaga komunikasi tetap berjalan baik. Anda bisa menanyakan apa saja
kegiatannya hari ini di sekolah, dengan siapa saja ia bermain, dan
sebagainya. Pastikan untuk membangun suasana pembicaraan yang cair
alih-alih kaku apalagi intimidatif. Hal ini agar anak bisa benar-benar
terbuka dengan Anda. Setelah itu, berikan pengertian kepadanya seputar
fenomena pergaulan bebas beserta dampak negatifnya bagi
kehidupan.
b. Awasi pergaulan anak sehari-hari
Cara menghindari pergaulan bebas pada anak selanjutnya adalah
mengawasi pergaulannya sehari-hari. Bukan bermaksud mengekang
atau membatasi, Anda hanya perlu untuk mengawasi dengan siapa sajaia
bermain. Terlalu mengekang juga tidak baik karena semakin
dikekang, anak dikhawatirkan akan semakin memberontak. Anda bisa
menjalin relasi dengan teman-teman sepermainan anak guna semakin
mengenali siapa saja orang-orang yang ada di sekitarnya sehari-hari.
Dengan begitu, pengawasan menjadi lebih efektif.
c. Edukasi seks sejak dini
Usia remaja memang menjadi masa di mana seorang anak mulai
‘penasaran’ dengan sesuatu yang berbau seksual. Namun tidak perlu
khawatir karena sesungguhnya ini merupakan suatu kewajaran dalam
periode pubertas. Alih-alih cemas, memberikan edukasi tentang seks
kepada anak adalah cara mencegah pergaulan bebas datang kepadanya.
Singkirkan pola pikir bahwa seks adalah hal yang tabu untuk
dibicarakan apalagi kepada anak-anak. Memilih untuk diam soal seks
kepada anak hanya akan membuat anak tidak memiliki pengetahuan
yang memadai tentang seks. Dikhawatirkan, ia akan mencari tahu
11
sendiri lewat pelbagai media seperti media sosial, situs internet,
hingga teman sepermainan. Hal inilah yang lantas berpotensi
menyebabkan anak terjerumus ke dalam perilaku seks bebas. Pendidikan
seks sejak dini penting untuk diberikan. Tak hanya sebagai cara
menghindari pergaulan bebas itu sendiri, edukasi seks kepada anak
bertujuan untuk membuatnya mengerti bagaimana menjaga kesehatan
organ reproduksi, pun mencegah ian mengalami tindakan pelecehan
seksual yang semakin marak terjadi.
d. Mendorong anak mengembangkan minat dan bakat
Pergaulan bebas juga bisa dipicu oleh kurangnya aktivitas yang
dilakukan anak. Akibat tidak ada aktivitas, anak cenderung akan
merasajenuh dan mencari pelampiasan untuk mengusir rasa jenuhnya
tersebut.Seks dan penyalahgunaan narkoba adalah 2 (dua) hal yang
berpotensi dijadikan medium pelampiasan. Berawal dari coba-coba,
akhirnya anak menjadi kecanduan dan sulit lepas dari keduanya. Sebelum
terjadi, cara menghindari pergaulan bebas yang satu ini adalah dengan
mendoronganak untuk mengisi kegiatan dengan hal-hal yang
positif seperti mengembangkan minat dan bakat yang ia miliki. Misalnya
anak sukadan memiliki potensi di bidang musik, maka berikan
dukungan kepadanya dengan cara memberikan alat musik yang disukai
hingga mendaftarkannya ke kursus musik.
e. Buat aturan di rumah
Membuat aturan di dalam rumah menjadi cara
menghindari pergaulan bebas lainnya yang bisa Anda terapkan.
Namun pastikan aturan yang dibuat tidak terkesan otoriter dan
malah mengekang kebebasan anak. Peraturan-peraturan yang
dimaksud misalnya anak tidak boleh pulang lebih dari jam 9 malam.
Berikan pengertian pada anak mengapa Anda harus menerapkan aturan
ini. Toh, ini untuk keselamatan dirinya sendiri, bukan? Selama Anda
bisa menyampaikannya dengan baik, niscaya anak akan mengerti.
2. Cara menghindari pergaulan bebas (untuk para remaja)
12
Pengawasan dan perhatian orang tua dalam mencegah pergaulan
bebas tentu akan sia-sia jika dari anak sendiri tidak ada niat dan usaha untuk
menghindari pergaulan bebas tersebut. Berikut cara menghindari pergaulan
bebas bagi para remaja sebagai calon penerus pemimpin bangsa.
a. Mengetahui bahaya pergaulan bebas
Mengetahui apa saja bahaya pergaulan bebas menjadi cara
menghindari pergaulan yang bebas yang efektif. Sebagaimana
diketahui, pergaulan bebas hanya akan membawa kerugian pada
dirisendiri. Kerugian-kerugian tersebut bahkan bisa menjadi sangat
berbahaya. Bahaya pergaulan bebas seperti:
1) Kehamilan yang tidak diinginkan
2) Kecanduan narkoba
3) Kecanduan alkohol
4) Terjerat hukum pidana
5) Masa depan terganggu
Dengan mengetahui bahaya pergaulan bebas tersebut, Anda jadi bisa lebih
mengontrol diri untuk tidak melakukan perbuatan-perbuatan amoral
tersebut.
b. Melakukan kegiatan positif
Melakukan kegiatan-kegiatan positif juga menjadi cara
menghindari pergaulan bebas yang bisa cukup ampuh. Anda bisa
mengalihkan keinginan-keinginan untuk melakukan suatu hal yang
negatif dengan berbagai cara misalnya olahraga, bermain musik, hingga
memperdalam agama.
c. Berani menolak
Anda tidak dilarang untuk berteman dengan siapa saja,
namunAnda berhak untuk mengatakan tidak apabila teman-teman
hendakmengajak Anda untuk melakukan aktivitas-aktivitas negatif
seperti mengonsumsi alkohol, narkoba, atau seks bebas. Sekalipun
teman-teman menjauhi, tak perlu takut karena sesungguhnya ini adalah
cara agar Anda tidak terjerumus ke dalam pergaulan bebas yang nantinya
bisa merugikan diri sendiri. Itu dia beberapa tips atau cara menghindari
13
pergaulan bebas. Masa depan ada pada diri sendiri, tinggal memilih
ingin memiliki masa depan yang cerah atau suram. Semoga bermanfaat!
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Lingkungan pergaulan remaja sangat berpengaruh bagi para
remaja dalam pola tingkah lakunya termasuk dalam memilih
pergaulan yang tidak berorientasi kepada perilaku negatif seperti merokok,
minuman keras, narkotika, tawuran termasuk salah satunya yaitu dalam hal
berpacaran. Dari faktor pergaulan remaja tersebut maka secara tidak
langsung membuat remaja lain muncul rasa penasaran, rasa ingin
tentang hal-hal apa yang terjadi dalam lingkung pergaulan remaja.
Perilaku pergaulan bebas di kalangan remaja dikarenakan kurangnya
kontrol diri sendiri, mereka cenderung mencari kesenangan sendiri
tanpa menghiraukan nasehat orang tua.
Peran orang tua ataupun para pendidik yang ada disekolah
sangat diperlukan untuk menanamkan dalam diri remaja tentang nilai-nilai
pendidikan agama, moral, dan etika dalam keluarga. Kerjasama guru,
14
orang tua dan masyarakat dalam menanamkan nilai-nilai tersebut
sangat diperlukan agar mudah diserap oleh remaja. Pendidikan yang
diberikan hendaknya tidak hanya kemampuan intelektual, tetapi juga
mengembangkan kemauan emosional agardapat mengembangkan rasa
percaya diri, mengembangkan keterampilan mengambil keputusan yang
baik dan tepat, mengembangkan rasa harga diri, dan mengembangkan
keterampilan berkomunikasi.
B. Saran
Sebagai remaja kita hendaknya memperhatikan nilai-nilai agama,
moral, etika dalam keluarga, masyarakat maupun lingkungan sekolah.
Bisa memilih teman yang baik dan bukan teman yang mengajarkan tentang
keburukan yangdapat menjerumuskan diri kita sendiri. Maka dari itu
hendaknya sebagai remajakita memperjuangkan apa yang seharusnya telah
menjadi cita-cita kita sebagaipenerus bangsa terutama untuk kebanggaan
orang tua
DAFTAR PUSTAKA
https://doktersehat.com/cara-menghindari-pergaulan-bebas/
http://digilib.uinsby.ac.id/15762/8/Bab%205.pdf
http://digilib.iainkendari.ac.id/602/3/BAB%20II.pdf
http://barcad.blogspot.com/2012/10/makalah-dampak-dari-pergaulan-bebas.html
https://www.sehatq.com/artikel/inilah-dampak-pergaulan-bebas-yang-perlu
diwaspadai
15