Disusun oleh:
Revina Alivia Dewi Arum
29
X MIPA 1
Puji dan puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena atas
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
makalah tentang “Pergaulan Bebas” sesuai dengan batas waktu yang telah
ditentukan. Shalawat dan salam selalu tercurah kepada junjungan kita baginda
Rasulullah SAW, yang telah membawa manusia dari alam jahiliah menuju alam
yang berilmu seperti sekarang ini.
Makalah ini dapat hadir seperti sekarang ini tak lepas dari bantuan banyak
pihak. Untuk itu sudah sepantasnyalah kami mengucapkan rasa terima kasih yang
sebesar-besar buat mereka yang telah berjasa membantu kami selama proses
pembuatan makalah ini dari awal hingga akhir.
Namun, kami menyadari bahwa makalah ini masih ada hal-hal yang belum
sempurna dan luput dari perhatian kami. Baik itu dari bahasa yang digunakan
maupun dari teknik penyajiannya. Oleh karena itu, dengan segala kekurangan dan
kerendahan hati, kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca
sekalian demi perbaikan makalah ini ke depannya.
Akhirnya, besar harapan kami makalah ini dapat memberikan manfaat
yang berarti untuk para pembaca. Dan yang terpenting adalah semoga dapat turut
serta memajukan ilmu pengetahuan.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
B. Identifikasi Masalah
Kita tentu tahu bahwa pergaulan bebas itu adalah salah satu bentuk
perilaku menyimpang, yang mana “bebas” yang dimaksud adalah melewati
batas-batas norma ketimuran yang ada. Masalah pergaulan bebas ini sering kita
dengar baik di lingkungan maupun dari media massa. Remaja adalah individu
labil yang emosinya rentan tidak terkontrol oleh pengendalian diri yang benar.
Masalah keluarga, kekecewaan, pengetahuan yang minim, dan ajakan teman-
teman yang bergaul bebas membuat makin berkurangnya potensi generasi
muda Indonesia dalam kemajuan bangsa. Ternyata pergaulan bebas itu tidak
hanya sebatas bergaul melainkan terkadang mendorong untuk melakukan hal
yang lebih tidak di sukai oleh agama,seperti bercumbu rayu,berciuman dan
bahkan terjebak dalam perzinahan. Secara mendasar ternyata hal semacam ini
karena kebebasan di artikan bebas secara mutlak tanpa ada butir-butir aturan
yang menjaga jarak antara mereka.
C. Rumusan Masalah
1. Penyebab maraknya pergaulan bebas remaja indonesia ?
2. Ciri-ciri pergaulan bebas ?
3. Dampak dari pergaulan bebas ?
4. Cara pergaulan yang baik ?
D. Tujuan Makalah
1. Untuk mengetahui mengapa pergaulan bebas dapat terjadi dikalangan
remaja.
2. Solusi untuk menyelesaikan masalah pergaulan bebas.
E. Manfaat Makalah
1. Mengetahui alasan pergaulan bebas dapat terjadi dikalangan remaja.
2. Mengetahui solusi untuk menyelesaikan masalah pergaulan bebas.
BAB II
PEMBAHASAN
A. KESIMPULAN
Pergaulan bebas adalah salah satu kebutuhan hidup dari makhluk
manusia sebab manusia adalah makhluk sosial yang dalam kesehariannya
membutuhkan orang lain, dan hubungan antar manusia dibina melalui suatu
pergaulan (interpersonal relationship). Pergaulan juga adalah HAM setiap
individu dan itu harus dibebaskan, sehingga setiap manusia tidak boleh dibatasi
dalam pergaulan, apalagi dengan melakukan diskriminasi, sebab hal itu
melanggar HAM. Jadi pergaulan antar manusia harusnya bebas, tetapi tetap
mematuhi norma hukum, norma agama, norma budaya, serta norma
bermasyarakat. Jadi, kalau secara medis kalau pergaulan bebas namun teratur
atau terbatasi aturan-aturan dan norma-norma hidup manusia tentunya tidak
akan menimbulkan ekses-ekses seperti saat ini.
Hal terpenting adalah bagaimana remaja dapat menempatkan dirinya
sebagai remaja yang baik dan benar sesuai dengan tuntutan agama dan norma
yang berlaku di dalam masyarakat serta dituntut peran serta orangtua dalam
memperhatikan tingkah laku dalam kehidupan sehari-hari anaknya,
memberikan pendidikan agama, memberikan pendidikan seks yang benar. Oleh
sebab itu permasalahan ini merupakan tugas seluruh elemen bangsa tanpa
terkecuali. Usaha untuk pencegahan sudah semestinya terus dilakukan untuk
menyelamatkan generasi muda kita. Agar lebih bermoral, agar lebih bisa
diandalkan untuk kebaikan negara ke depan.
B. SARAN
Orang tua harus berperan dalam mengawasi tingkah laku anak. Hal ini
sangatlah penting, namun mereka tidak berhak nertindak otoriter terhadap anak
dan harus menjalan sebagai orang tua yang baik diantaranya memberikan kasih
sayang, pendidikan budi perkerti, serta mengajarkan cinta kasih terhadap
sesama. Sehingga terjadi keselarasan antara anak dengan orang tua.