Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH SOSIOLOGI

PERGAULAN BEBAS DI KALANGAN REMAJA

Disusun oleh:
Revina Alivia Dewi Arum
29
X MIPA 1

SMA NEGERI 3 MAGETAN


JL. RAYA SARANGAN 45, DESA CAMPURSARI, SIDOREJO,
CAMPURSARI, SIDOREJO, KABUPATEN MAGETAN, JAWA TIMUR
63319, INDONESIA
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena atas
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
makalah tentang “Pergaulan Bebas” sesuai dengan batas waktu yang telah
ditentukan. Shalawat dan salam selalu tercurah kepada junjungan kita baginda
Rasulullah SAW, yang telah membawa manusia dari alam jahiliah menuju alam
yang berilmu seperti sekarang ini.
Makalah ini dapat hadir seperti sekarang ini tak lepas dari bantuan banyak
pihak. Untuk itu sudah sepantasnyalah kami mengucapkan rasa terima kasih yang
sebesar-besar buat mereka yang telah berjasa membantu kami selama proses
pembuatan makalah ini dari awal hingga akhir.
Namun, kami menyadari bahwa makalah ini masih ada hal-hal yang belum
sempurna dan luput dari perhatian kami. Baik itu dari bahasa yang digunakan
maupun dari teknik penyajiannya. Oleh karena itu, dengan segala kekurangan dan
kerendahan hati, kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca
sekalian demi perbaikan makalah ini ke depannya.
Akhirnya, besar harapan kami makalah ini dapat memberikan manfaat
yang berarti untuk para pembaca. Dan yang terpenting adalah semoga dapat turut
serta memajukan ilmu pengetahuan.

Magetan, 07 Juni 2021

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Sekarang ini zaman globalisasi, remaja harus diselamatkan dari
globalisasi. Karena globalisasi ini ibaratnya kebebasan dari segala aspek.
Sehingga banyak kebudayaankebudayaan yang asing yang masuk, sementara
tidak cocok dengan kebudayaan kita. Sebagai contoh kebudayaan free sex itu
tidak cocok dengan kebudayaan kita. Pada saat ini, kebebasan bergaul sudah
sampai pada tingkat yang mengkuatirkan. Para remaja dengan bebas dapat
bergaul antar jenis. Tidak jarang dijumpai pemandangan di tempat-tempat
umum, para remaja saling berangkulan mesra tanpa memperdulikan
masyarakat sekitarnya. Mereka sudah mengenal istilah pacaran sejak awal
masa remaja. Pacar, bagi mereka merupakan salah satu bentuk gengsi yang
membanggakan. Akibatnya, di kalangan remaja kemudian terjadi persaingan
untuk mendapatkan pacar.
Masa remaja merupakan masa dimana seorang individu mengalami
peralihan dari satu tahap ke tahap berikutnya dan mengalami perubahan baik
emosi, tubuh, minat, pola perilaku, dan juga penuh dengan masalah-masalah
(Hurlock, 1998). Oleh karenanya, remaja sangat rentan sekali mengalami
masalah psikososial, yakni masalah psikis atau kejiwaan yang timbul sebagai
akibat terjadinya perubahan sosial. Faktor utama masalahnya adalah kurangnya
pemahaman masyarakat saat ini terhadap batas-batas pergaulan antara pria dan
wanita. Disamping itu didukung oleh arus modernisasi yang telah mengglobal
dan lemahnya benteng keimanan kita mengakibatkan masuknya budaya asing
tanpa penyeleksian yang ketat.

B. Identifikasi Masalah
Kita tentu tahu bahwa pergaulan bebas itu adalah salah satu bentuk
perilaku menyimpang, yang mana “bebas” yang dimaksud adalah melewati
batas-batas norma ketimuran yang ada. Masalah pergaulan bebas ini sering kita
dengar baik di lingkungan maupun dari media massa. Remaja adalah individu
labil yang emosinya rentan tidak terkontrol oleh pengendalian diri yang benar.
Masalah keluarga, kekecewaan, pengetahuan yang minim, dan ajakan teman-
teman yang bergaul bebas membuat makin berkurangnya potensi generasi
muda Indonesia dalam kemajuan bangsa. Ternyata pergaulan bebas itu tidak
hanya sebatas bergaul melainkan terkadang mendorong untuk melakukan hal
yang lebih tidak di sukai oleh agama,seperti bercumbu rayu,berciuman dan
bahkan terjebak dalam perzinahan. Secara mendasar ternyata hal semacam ini
karena kebebasan di artikan bebas secara mutlak tanpa ada butir-butir aturan
yang menjaga jarak antara mereka.

C. Rumusan Masalah
1. Penyebab maraknya pergaulan bebas remaja indonesia ?
2. Ciri-ciri pergaulan bebas ?
3. Dampak dari pergaulan bebas ?
4. Cara pergaulan yang baik ?

D. Tujuan Makalah
1. Untuk mengetahui mengapa pergaulan bebas dapat terjadi dikalangan
remaja.
2. Solusi untuk menyelesaikan masalah pergaulan bebas.

E. Manfaat Makalah
1. Mengetahui alasan pergaulan bebas dapat terjadi dikalangan remaja.
2. Mengetahui solusi untuk menyelesaikan masalah pergaulan bebas.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Penyebab Maraknya Pergaulan Bebas Remaja Indonesia


Perilaku seks bebas bisa menimbulkan berbagai gangguan. Diantaranya,
terjadi kehamilan yang tidak diinginkan. Selain tentunya kecenderungan untuk
aborsi, juga menjadi salah satu penyebab munculnya anak-anak yang tidak
diinginkan. Pendidikan Kesehatan Reproduksi di kalangan remaja bukan hanya
memberikan pengetahuan tentang organ reproduksi, tetapi bahaya akibat
pergaulan bebas, seperti penyakit menular seksual dan sebagainya. Dengan
demikian, anak-anak remaja ini bisa terhindar dari percobaan melakukan seks
bebasAda banyak sebab remaja melakukan pergaulan bebas. Berikut ini di
antara penyebab maraknya pergaulan bebas di Indonesia:
1. Sikap Mental Yang Tidak Sehat
Sikap mental yang tidak sehat membuat banyaknya remaja merasa
bangga terhadap pergaulan yang sebenarnya merupakan pergaulan yang
tidak sepantasnya, tetapi mereka tidak memahami karena daya pemahaman
yang lemah. Dimana ketidakstabilan emosi yang dipacu dengan
penganiayaan emosi seperti pembentukan kepribadian yang tidak
sewajarnya dikarenakan tindakan keluarga ataupun orang tua yang menolak,
acuh tak acuh, menghukum, mengolok-olok, memaksakan kehendak, dan
mengajarkan yang salah tanpa dibekali dasar keimanan yang kuat bagi anak,
yang nantinya akan membuat mereka merasa tidak nyaman dengan hidup
yang mereka biasa jalani sehingga pelarian dari hal tersebut adalah hal
berdampak negatif, contohnya dengan adanya pergaulan bebas.
2. Pelampiasan Rasa Kecewa
Yaitu ketika seorang remaja mengalami tekanan dikarenakan
kekecewaannya terhadap orang tua yang bersifat otoriter ataupun terlalu
membebaskan, sekolah yang memberikan tekanan terus menerus(baik dari
segi prestasi untuk remaja yang sering gagal maupun dikarenakan peraturan
yang terlalu mengikat), lingkungan masyarakat yang memberikan masalah
dalam sosialisasi, sehingga menjadikan remaja sangat labil dalam mengatur
emosi, dan mudah terpengaruh oleh hal-hal negatif di sekelilingnya,
terutama pergaulan bebas dikarenakan rasa tidak nyaman dalam lingkungan
hidupnya.
3. Kegagalan Remaja Menyerap Norma
Hal ini disebabkan karena norma-norma yang ada sudah tergeser
oleh modernisasi yang sebenarnya adalah westernisasi.Jadi Remaja harus
pintar pintar memfilter budaya luar.

B. Ciri-Ciri Pergaulan Bebas


1. Penghamburan harta untuk memenuhi keinginan sex bebasnya.
2. Upaya mendapatkan harta dan uang dengan menghalalkan segala cara
termasuk dari jalan yang haram dan keji.
3. Menimbulkan perilaku munafik dalam masyarakat.
4. Rasa ingin tahu yang besar , Rasa ingin mencoba dan merasakan.
5. Terjadi perubahan-perubahan emosi, pikiran, lingkungan pergaulan dan
tanggung jawab yang dihadapi.
6. Mudah mengalami kegelisahan, tidak sabar, emosional, selalu ingin
melawan, rasa malas, perubahan dalam keinginan, ingin menunjukkan
eksistensi dan kebanggaan diri serta selalu ingin mencoba dalam banyak hal.
7. Kesukaran yang dialami timbul akibat konflik karena keinginannya menjadi
dewasa dan berdiri sendiri dan keinginan akan perasaan aman sebagai
seorang anak dalam keluarganya.
8. Banyak mengalami tekanan mental dan emosi.
9. Terjerat dalam pesta hura-hura ganja, putau, ekstasi, dan pil-pil setan lain.

C. Dampak Dari Pergaulan Bebas Pergaulan bebas


Identik sekali dengan yang namanya “dugem” (dunia gemerlap). Yang
sudah menjadi rahasia umum bahwa di dalamnya marak sekali pemakaian
narkoba. Ini identik sekali dengan adanya seks bebas. Yang akhirnya berujung
kepada HIV/AIDS, dan penyakit lainnya. Dan pastinya setelah terkena virus ini
kehidupan remaja akan menjadi sangat timpang dari segala segi.
D. Cara Pergaulan Yang Baik
Pergaulan yang baik sebenarnya gampang-gampang susah.yang jelas
tergantung dari tingkah laku kita sendiri.Kita harus banyak berkomunikasi
dengan orang-orang yang kita percayai atau keluarga kita sendiri. Gaya
berbicara yang sopan dan santun dalam bergaul tidak harus dengan cara ugal-
ugalan atau ketenaran semata.Jadi yang harus kita lakukan adalah jadi diri
kamu sendiri bagaimana oarang disekeliling kamu merasa nyaman saat
berkomunikasi dengan kita.Jadi cobalah memberanikan diri untuk
mengungkapkan apa yang ada di dalam isi hati kita.

E. Mengapa Pergaulan Bebas Dapat Terjadi Dikalangan Remaja


Pada zaman modern sekarang ini, remaja sedang dihadapkan pada
kondisi sistemsistem nilai, dan kemudian sistem nilai tersebut terkikis oleh
sistem nilai yang lain yang bertentangan dengan nilai-nilai budaya setempat.
Hasil penelitian juga memaparkan para remaja tersebut tidak memiliki
pengetahuan khusus serta komprehensif mengenai seks. Informasi tentang seks
(65%) mereka dapatkan melalui teman, Film Porno (35%), sekolah (19%), dan
orangtua (5%). Kurang perhatian orangtua, kurangnya penanaman nilai-nilai
agama berdampak pada pergaulan bebas dan berakibat remaja dengan gampang
melakukan hubungan suami istri di luar nikah sehingga terjadi kehamilan dan
pada kondisi ketidaksiapan berumah tangga dan untuk bertanggung jawab
terjadilah aborsi. Seorang wanita lebih cendrung berbuat nekat (pendek akal)
jika menghadapi hal seperti ini.

F. Solusi Untuk Menyelesaikan Masalah Pergaulan Bebas


1. Memperbaiki Cara Pandang
Dengan mencoba bersikap optimis dan hidup dalam “kenyataan”,
maksudnya sebaiknya remaja dididik dari kecil agar tidak memiliki
anganangan yang tidak sesuai dengan kemampuannya sehingga apabila
remaja mendapatkan kekecewaan mereka akan mampu menanggapinya
dengan positif.
2. Menjaga Keseimbangan Pola Hidup
Perlunya remaja belajar disiplin dengan mengelola waktu, emosi,
energi serta pikiran dengan baik dan bermanfaat, misalnya mengatur waktu
dalam kegiatan sehari-hari serta mengisi waktu luang dengan kegiatan
positif.
3. Jujur Pada Diri Sendiri
Menyadari pada dasarnya tiap-tiap individu ingin yang terbaik untuk
diri masingmasing. Sehingga pergaulan bebas tersebut dapat dihindari. Jadi
dengan ini remaja tidak menganiaya emosi dan diri mereka sendiri.
4. Memperbaiki Cara Berkomunikasi
Orang lain sehingga terbina hubungan baik dengan masyarakat,
untuk memberikan batas diri terhadap kegiatan yang berdampak negatif
dapat kita mulai dengan komunikasi yang baik dengan orang-orang di
sekeliling kita.
5. Perlunya Remaja Berpikir Untuk Masa Depan
Jarangnya remaja memikirkan masa depan. Seandainya tiap remaja
mampu menanamkan pertanyaan “Apa yang akan terjadi pada diri saya
nanti jika saya lalai dalam menyusun langkah untuk menjadi individu yang
lebih baik?” kemudian hal itu diiringi dengan tindakan-tindakan positif
untuk kemajuan diri para remaja. Dengan itu maka remajaremaja akan
berpikir panjang untuk melakukan hal-hal menyimpang dan akan
berkurangnya jumlah remaja yang terkena HIV & AIDS nantinya.
6. Menanamkan Nilai Ketimuran Kalangan
Remaja kita kebanyakan sudah tak mengindahkan lagi akan
pentingnya nilainilai ketimuran. Tentu saja nilai ketimuran ini selalu
berkaitan dengan nilai Keislaman yang juga membentuk akar budaya
ketimuran. Nilai yang bersumberkan pada ajaran spiritualitas agama ini
perlu dipegang. Termasuk meningkatkan derajat keimanan dan moralitas
pemeluknya. Dengan dipegangnya nilai-nilai ini, harapannya mereka
khususnya kalangan muda akan berpikir seribu kali untuk terjun ke
pergaulan bebas.
7. Banyak Beraktivitas Secara Positif
Cara ini menurut berbagai penelitian sangat efektif dijalankan.
Pergaulan bebas, biasanya dilakukan oleh kalangan muda yang banyak
waktu longgar, banyak waktu bermain, bermalam minggu. Nah, untuk
mengantisipasi hal tersebut, mengalihkan waktu untuk kegiatan lewat hal-
hal positif perlu terus dikembangkan. Misalnya dengan melibatkan anak
muda dalam organisasi.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pergaulan bebas adalah salah satu kebutuhan hidup dari makhluk
manusia sebab manusia adalah makhluk sosial yang dalam kesehariannya
membutuhkan orang lain, dan hubungan antar manusia dibina melalui suatu
pergaulan (interpersonal relationship). Pergaulan juga adalah HAM setiap
individu dan itu harus dibebaskan, sehingga setiap manusia tidak boleh dibatasi
dalam pergaulan, apalagi dengan melakukan diskriminasi, sebab hal itu
melanggar HAM. Jadi pergaulan antar manusia harusnya bebas, tetapi tetap
mematuhi norma hukum, norma agama, norma budaya, serta norma
bermasyarakat. Jadi, kalau secara medis kalau pergaulan bebas namun teratur
atau terbatasi aturan-aturan dan norma-norma hidup manusia tentunya tidak
akan menimbulkan ekses-ekses seperti saat ini.
Hal terpenting adalah bagaimana remaja dapat menempatkan dirinya
sebagai remaja yang baik dan benar sesuai dengan tuntutan agama dan norma
yang berlaku di dalam masyarakat serta dituntut peran serta orangtua dalam
memperhatikan tingkah laku dalam kehidupan sehari-hari anaknya,
memberikan pendidikan agama, memberikan pendidikan seks yang benar. Oleh
sebab itu permasalahan ini merupakan tugas seluruh elemen bangsa tanpa
terkecuali. Usaha untuk pencegahan sudah semestinya terus dilakukan untuk
menyelamatkan generasi muda kita. Agar lebih bermoral, agar lebih bisa
diandalkan untuk kebaikan negara ke depan.

B. SARAN
Orang tua harus berperan dalam mengawasi tingkah laku anak. Hal ini
sangatlah penting, namun mereka tidak berhak nertindak otoriter terhadap anak
dan harus menjalan sebagai orang tua yang baik diantaranya memberikan kasih
sayang, pendidikan budi perkerti, serta mengajarkan cinta kasih terhadap
sesama. Sehingga terjadi keselarasan antara anak dengan orang tua.

Anda mungkin juga menyukai