Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pergaulan adalah proses interaksi antara individu atau individu


dengankelompok. Sedangkan bebas adalah terlepas dari kewajiban,
aturan, tuntutan,norma agama dan norma kesusilaan. Jadi pergaulan
bebas merupakan salah satu bentuk perilaku menyimpang yang
melewati batas dari kewajiban, tuntutan, aturan,syarat dan
perasaan malu. 

Remaja adalah generasi penerus yang akan membangun bangsa


kea rah yang lebih baik yang mempunyai pemikiran jauh ke depan dan
kegiatannya yang dapat menguntungkan diri sendiri,keluarga,dan
lingkungan sekitar. Maka dari itu remaja tersebut harus mendapatkan
perhatian khusus,baik oleh dirinya sendiri,orang tua,dan masyarakat
sekitar.

       Banyak kita basa di media massa maupun kita lihat di media


elektronik adanya remaja yang berprestasi juga ada remaja yang
melakukan tindakan atau perbuatan yang merugikan dirinya
sendiri,keluarga dan masyarakat sekitar.

Fenomena pergaulan bebas terhadap remaja Indonesia, tidak lagi


menjadi hal yang asing terdengar padamasyarakat. Melalui media
cetak dan elektronik telah sering peneliti peroleh fakta-fakta pergaulan
bebas yang dilakukan oleh remaja, mulai dari merokok, tawuran, masuk
club malam, menggunakan narkoba, hingga pada tingkat seks bebas
yang berakhir pada aborsi dan menikah diusia dini.

Anak remaja sekarang banyak menyalah artikan pergaulan bebas y
ang sebenarnya. Mereka hanya tahu kalau kita bebas melakukan
perbuatan apapun ituyang ada di benak mereka. Salah satunya yang
selalu di lakukan anak remajaadalah seks bebas.

1
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang di maksud dengan pergaulan bebas di kalangan


remaja ?
2. Apa saja faktor penyebab pergaulan bebas di kalangan remaja ?
3. Bagaimana penanggulan pergaulan bebas di kalangan remaja ?

1.3 Tujuan dan Manfaat

1. Mengetahui pengertian dari pergaulan bebas di kalangan remaja


2. Mengetahui faktor-faktor penyebab pergaulan bebas di kalangan
remaja
3. Mengetahui cara penanggulan pergaulan bebas di kalangan
remaja

1.4 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam tugas akhir ini, disusun sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi latar belakang masalah, rumusan permasalahan, ,


tujuan dan manfaat penulisan, serta sistematika penulisan.

BAB II PEMBAHASAN

Bagian ini berisi pembahasan tentang pergaulan bebas di


kalangan remaja yang terjadi, factor-faktor penyebab nya dan
cara penanggulan nya.

BAB III PENUTUPAN

Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran dari makalah yang
dibuat.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Defenisi Pergaulan Bebas di Kalangan Remaja

Pergaulan bebas merupakan salah satu kebutuhan hidup


manusia, karena manusia adalah makhluk sosial dan membutuhkan
orang lain dalam kehidupan sehari-hari, dan hubungan antar manusia
dibina melalui hubungan interpersonal. Berserikat juga merupakan hak
asasi setiap orang dan harus dibebaskan agar pergaulan setiap orang
tidak dibatasi, terutama diskriminasi, karena ini merupakan
pelanggaran hak asasi manusia. Oleh karena itu, komunikasi antar
manusia harus bebas, tetapi tetap harus mematuhi norma hukum,
norma agama, norma budaya, norma tata krama, dan norma sosial.
Jadi, jika pergaulan bebas dalam medis itu biasa, tetapi dibatasi oleh
aturan dan norma kehidupan manusia, tentu tidak akan menimbulkan
ekses seperti yang terjadi saat ini.

Pergaulan juga secara umum didefinisikan sebagai


penyimpangan sosial seseorang dari interaksi yang tepat. Pergaulan
bebas dianggap sebagai pergaulan di luar batas, yang juga bisa
disebut pergaulan liar. Padahal, pergaulan bebas bisa berdampak
positif atau negatif, tergantung masing-masing individu.

Pergaulan bebas identik sekali dengan yang namanya “dugem”


( Dunia Gemerlap ), yang sudah menjadi rahasia umum bahwa
didalamnya marak sekali  pemakaian Narkoba, ini identik dsekali
dengan sek bebas yang akhirnya  berujung pada HIV /AIDS  dan
pastinya setelah terkena Virus ini kehidupan remaja akan menjadi 
sangat timpang dari segala segi

Masalah pergaulan bebas ini sering kita dengar baik di


lingkungan maupun dari media massa. Remaja adalah individu labil
yang emosinya rentan tidak terkontrol oleh pengendalian diri yang

3
benar. Masalah keluarga, kekecewaan, pengetahuan yang minim, dan
ajakan teman-teman yang bergaul bebas

Pergaulan remaja saat ini menjadi sorotan utama, karena pada


masa sekarang pergaulan remaja sangat mengawatirkan. Hal ini
karena perkembangan arus remajanya pada saat ini sangat
mengkhawatirkan bangsa karena ditangan generasi mudalah bangsa
ini akan dibawa, baik buruknya bangsa ini sangat bergantung pada
generasi muda.

2.2 Faktor-Faktor Penyebab Pergaulan Bebas Di Kalangan


Remaja

Dalam perkembangannya, kehidupan di jaman yang telah maju


ini memiliki dampak bagi masyarakat terlebih lagi dalam pergaulan
remaja masa kini. Pergaulan pada remaja masa kini telah jauh dari
batas norma yang telah ditetapkan. Telah banyak penyimpangan yang
dilakukan oleh para remaja dalam pergaulannya, seperti seks bebas.

Awal mula seorang remaja terjerumus ke dalam pergaulan bebas


adalah salah bergaul dan mudah terpengaruh oleh temannya yang
tidak benar. Kebanyakan remaja ini ingin dipuji dan dikatakan gaul oleh
teman-temannya tanpa memikirkan dampak dan akibat yang
berkelanjutan.

Oleh karena itu kita sebagai remaja harus membiasakan berpikir


panjang ke depan sebelum melakukan sesuatu hal, apalagi yang belum
kita ketahui dampak baik dan buruknya bagi diri kita, keluarga dan
orang lain. Berikut Beberapa faktor yang mendorong para remaja untuk
melakukan seks bebas adalah sebagai berikut :

1. Karena Kehidupan Iman yang Rapuh


Kehidupan beragama yang baik dan benar ditandai dengan

pengertian, pemahaman dan ketaatan dalam menjalankan ajaran-ajaran


agama dengan baik tanpa dipengaruhi oleh situasi kondisi apapun.

Seseorang dapat melakukan seks bebas karena kurangnya keimanan


dalam dirinya. Oleh sebab itu sejak dini para remaja dan mahasiswa

4
harus meningkatkan pengetahuan tentang agamanya sendiri, karena
agama adalah tumpuan bagi hidup kita. 

2. Kurangnya Perhatian Orang Tua


Orang tua sangat berperan penting dalam kehidupan seorang

anak. Bimbingan orang tua sangat berpengaruh pada tingkah laku


seseorang. Apabila orang tua kurang memberi pengarahan serta

pengetahuan maka seorang anak akan mudah terjerumus dalam


pergaulan bebas. Tetapi ada juga anak yang memang memiliki

kepribadian buruk, walaupun orang tuanya sudah memberikan


perhatian yang cukup serta pengarahan yang cukup pula, anak yang

tergolong memiliki kepribadian buruk akan senantiasa tidak


mendengarkan perkataan orang tuanya..

3. Pelampiasan Diri
Faktor ini tidak hanya datang dari diri sendiri, misalnya karena

terlanjur berbuat, seorang remaja perempuan biasanya berpendapat


sudah tidak ada lagi yang dapat dibanggakan dalam dirinya, maka

dalam pikirannya tersebut ia akan merasa putus asa dan mencari


pelampiasan yang akan menjerumuskannya dalam pergaulan bebas.

4. Salah Bergaul
Teman merupakan orang yang sangat berpengaruh bagi para

remaja dan mahasiswa. Apabila seorang remaja atau mahasiswa salah


dalam memilih teman maka akibatnya akan fatal. Memilih teman berarti

memilih masa depan, maka siapa pun yang ingin masa depannya cerah
di tengah arus globalisasi, serta luas ilmu dan wawasannya, maka ia

harus pandai dalam memilih teman.


5. Kegagalan Remaja Menyerap Norma

Hal ini disebabkan karena norma-norma yang ada sudah tergeser


oleh modernisasi yang sebenarnya adalah westernisasi budaya. Boleh

saja kita mengikuti modernisasi namun tetap harus disesuaikan dengan


norma-norma adat dan budaya serta agama yang ada. Perubahan

5
zaman faktor ini juga adalah hal yang cukup kuat menjadi penyebab
pergaulan bebas di kalangan remaja.

6. Perubahan Zaman
Seiring dengan perkembangan zaman, kebudayaan pun ikut

berkembang atau yang lebih sering dikenal dengan globalisasi. Remaja


biasanya lebih tertarik untuk meniru kebudayaan barat yang berbeda

dengan kebudayaan kita, sehingga memicu mereka untuk bergaul


seperti orang barat yang lebih bebas.

7. Faktor Kesadaran atau Kedewasaan


Faktor ini bukan hanya umurnya yang kurang, tetapi orang muda

pada umumnya memang memiliki kecenderungan belum memiliki


modal yang cukup dalam mempertimbangkan, memutuskan, dan

melakukan segala sesuatu.


8. Faktor Budaya

Orang muda cenderung menganggap bahwa pergaulan bebas


adalah budaya orang muda jaman sekarang. Mereka merasa pergaulan

bebas adalah hak mereka. Hal ini menimbulkan budaya iseng. Daripada
dikatakan tidak gaul, mereka akhirnya bergaul sebebas-bebasnya.

9. Faktor Keseimbangan Hidup


Orang muda memiliki potensi, tenaga, idealisme, semangat yang

sedang bertumbuh dan sedang mekar-mekarnya, termasuk nafsu


seksualitasnya, dll. Kondisi ini jika tidak didukung prinsip-prinsip rohani

yang kuat, penguasaan diri yang baik, dan pendampingan dari seorang
senior yang andal akan berakibat fatal. Maka banyak kehidupan orang

muda cenderung menjadi liar.


2.3 Cara Penanggulangan Pergaulan Bebas Di Kalangan Remaja

1. Menanamkan Nilai-nilai Agama, Moral, dan Etika

Pendidikan agama, moral dan etika dalam keluarga, kerja sama


guru, orang tua dan tokoh masyarakat. Pendidikan yang diberikan
hendaknya tidak hanya kemampuan intelektual, tetapi juga
mengembangkan kemauan emosional agar dapat mengembangkan
rasa percaya diri, mengembangkan ketrampilan mengambil keputusan
yang baik dan tepat, mengembangkan rasa harga diri,

6
mengembangkan ketrampilan berkomunikasi, yang mampu
mengatakan “tidak” tanpa beban dan tanpa mengikuti orang lain.

2. Penyuluhan pada Remaja

Dalam penyuluhan pada remaja perlu dibahas secara singkat


anatomi dan fisiologi alat kelamin, serta fisiologi hubungan seksual.
Juga variasi dan penyimpangannya yang masih dianggap dalam batas-
batas normal perlu dikemukakan. Semua itu dilakukan dengan latar
belakang norma-norma yang berlaku, termasuk agama dan pandangan
masyarakat.

7
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pergaulan juga secara umum didefinisikan sebagai penyimpangan


sosial seseorang dari interaksi yang tepat. Pergaulan bebas dianggap
sebagai pergaulan di luar batas, yang juga bisa disebut pergaulan liar.
Padahal, pergaulan bebas bisa berdampak positif atau negatif,
tergantung masing-masing individu. Saya percaya bahwa remaja harus
bijak dalam memilih temannya agar tidak terjerumus ke dalam
pergaulan bebas, sehingga merusak akhlak dan moral sebagian remaja
di negeri ini.Oleh karena itu, kaum muda perlu berpartisipasi dalam
kegiatan-kegiatan positif seperti pengajian pemuda, organisasi
kepemudaan, dll.

3.2 Saran

Bagi orang tua, berikan yang terbaik dari segalanya kepada anak,
namun tetap perhatikan untuk membimbing dan mengarahkan remaja
agar terhindar dari seks bebas dengan konsep pacaran yang tepat.

Biarkan generasi muda menetapkan tujuan dan arah hidup yang


jelas, berteman dengan baik, belajar mengenal diri sendiri,
meningkatkan keimanan dan ketakwaan, serta menghindari dan
terjerumus ke dalam perilaku seks bebas melalui kegiatan yang
bermanfaat.

8
Daftar Pustaka

BAB IV DAFTAR PUSTAKA Husniaty, E.Noor. 2006. Menjadi Remaja


Kreatif Dan Mandiri.Yogyakarta: Dozz publisher.

Gunarso, Singgih D. 1988. Psikologi perkembangan. Jakarta: PT


Gramedia.

Husniaty, E. Noor. 2006. Menjadi Remaja Kreatif dan Mandiri.


Yogyakarta: Dozz Publisher.

Anda mungkin juga menyukai