dikalangan remaja.
Disusun oleh
Made wedakrisna m.
SMA 6 BEKASI
Tahun ajaran 2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa, akhirnya Karya Tulis Ilmiah ini dapat saya selesaikan
dengan baik dan atas kehendak-Nya semua proses pembuatan Karya Tulis Ilmiah ini dapat berjalan
dengan baik dan tepat pada waktunya.
Tidak lupa saya berterimakasih terhadap admin dari situs tertentu yang sudah memberikan saya izin
untuk mengambil referensi penulisan karya tulis ilmiah ini. Dan juga saya bererimakasih terhadap pak
fajar selaku guru dari tugas kti ini karena telah membaca dan menilai karya tulis ilmiah ini.
Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “ Dampak Pergaulan Bebas di Kalangan Siswa "yang berisi tentang
pengertian Pergaulan bebas, Faktor-Faktor penyebab pergaulan bebas, serta dampak pergaulan bebas
dikalangan remaja.
Apabila masih banyak kekurangan yang ada dalam KTI ini saya minta maaf karena tidak sepenuhnya apa
yang saya buat ini sempurna.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................................3
1. Pendahuluan............................................................................................................................................4
1.1 Latar belakang.......................................................................................................................................4
1.2 Rumusan masalah..................................................................................................................................5
1.3 Tujuan penelitian...................................................................................................................................5
1.4 Manfaat penelitian................................................................................................................................5
1.5 Teknik Penulisan....................................................................................................................................5
2. Pembahasan masalah..............................................................................................................................5
2.1 Definisi pergaulan bebas.......................................................................................................................5
2.2 remaja harus diberi pengarahan untuk bisa memilah pergaulan yang positif dan negative..................6
2.3 Pengertian remaja.................................................................................................................................7
2.4 Penyebab terjadinya pergaulan bebas pada remaja..............................................................................8
2.5 Dampak pergaulan bebas......................................................................................................................9
2.6 cara mengatasi pergaulan bebas...........................................................................................................9
3. Penutup.................................................................................................................................................11
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................................................11
3.2 Saran dan Kritik....................................................................................................................................11
Daftar gambar
1. Pendahuluan
1.1 Latar belakang
Pergaulan adalah proses interaksi antara individu dengan individu maupun kelompok dengan kelompok.
Pergaulan biasanya sering terjadi terhadap anak remaja yang masih sekolah, pergaulan mempunyai
pengaruh yang positif dan negative. Pergaulan yang positif contohnya adalah pergaulan yang memiliki
reaksi positif terhadap lingkungan sekitarnya. sedangkan pergaulan negative adalah kenakalan remaja
yang berakibat buruk bagi lingkungannyamaupun bagi masa depannya. Biasanya pada masa seperti ini
reamaja sedang mencari jati dirinya.
Masa remaja merupakan masa peralihan antara masa kehidupan anak-anak dan masa kehidupan orang
dewasa yang ditandai dengan pertumbuhan dan perkembangan biologis dan psikologis. Remaja
merupakan generasi penerus bangsa, remaja harus mempunyai kepribadian yang positif supaya
menjamin kesuksesan bangsa di masa yang akan datang. Dari situlah kepribadian anak remaja berasal
dari pergaulan bebas yang umum dilakukan oleh remaja.
Pergaulan bebas adalah salah satu kebutuhan hidup dari makhluk manusia sebab manusia adalah
makhluk sosial yang dalam kesehariannya membutuhkan orang lain, dan hubungan antar manusia
dibina melalui suatu pergaulan (interpersonal relationship). bebas diidentikan sebagai bentuk dari
pergaulan luar batas atau bisa juga disebut pergaulan liar. Pergaulan bebas juga dapat didefinisikan
sebagai melencengnya pergaulan seseorang dari pergaulan yang benar , pergaulan liar.
1. Pentingnya kasih sayang dan perhatian yang cukup dari orang tua dalam hal dan keadaan apapun.
2. Pengawasan dari orang tua yang tidak mengekang. Pengekangan terhadap seorang anak akan
berpengaruh terhadap kondisi psikologisnya. Di hadapan orang tuannya dia akan bersikap baik dan
patuh, tetapi setelah dia keluar dari lingkungan keluarga, dia akan menggunakannya sebagai
pelampiasan dari pengekangan itu, sehingga dia dapat melakukan sesuatu yang tidak diajarkan orang
tuannya.
3. Seorang anak hendaknya bergaul dengan teman yang sebaya, yang hanya beda 2 atau 3 tahun baik
lebih tua darinya. Hal tersebut dikarenakan apabila seorang anak bergaul dengan teman yang tidak
sebaya yang hidupnya berbeda, sehingga dia pun bisa terpengaruh gaya hidupnya yang mungkin belum
saatnya untuk dia jalani.
1.2 Rumusan masalah
1. Apakah Pengartian Pergaulan ?
2. Apa Pengertian Remaja?
3. Apa Pengertian Pergaulan bebas?
4. Apa Faktor Penyebab Pergaulan Bebas?
5. Apa Akibat yang di timbulkan?
6. Bagaimanakah Solusi mencegah Pergaulan Bebas?
2. Pembahasan masalah
2.1 Definisi pergaulan bebas
Pergaulan bebas terdiri dari dua kata yaitu pergaulan dan bebas. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI) pergaulan berarti menjalin pertemanan dalam kehidupan bermasyarakat, sedangkan
bebas berarti lepas atau tidak terikat. Melalui dua pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa
pergaulan bebas berarti jalinan pertemanan dalam kehidupan bermasyarakat yang bersifat lepas.
Selama ini pergaulan bebas lebih sering dimaknai sebagai perilaku yang menyimpang dari kewajiban,
rasa malu, peraturan serta norma yang berlaku di masyarakat. Oleh karena itu pergaulan bebas
merupakan salah satu tindakan yang perlu dihindari karena dapat membahayakan bagi kesehatan baik
secara mental maupun fisik.
Selain itu, apabila seseorang terjerumus dalam pergaulan bebas resiko kerugian bukan hanya menimpa
mereka saja tapi juga orang-orang di sekitarnya. Keluarga, teman, hingga masyarakat secara umum akan
ikut terkena dampak pergaulan bebas.
Pada umumnya, seseorang terjebak dalam pergaulan bebas karena kesalahan dalam memilih lingkungan
pertemanan. Selain itu faktor keidakharmonisan dalam keluarga serta rasa penasaran karena kontrol diri
yang masih belum stabil juga bisa meenjadi faktor pendorong pergaulan bebas.
2.2 remaja harus diberi pengarahan untuk bisa memilah pergaulan yang
positif dan negative.
Pada saat ini, kebebasan bergaul sudah sampai pada tingkat yang menguatirkan. Para remaja dengan
bebas dapat bergaul antar jenis. Tidak jarang dijumpai pemandangan di tempat-tempat umum, para
remaja saling berangkulan mesra tanpa memperdulikan masyarakat sekitarnya. Mereka sudah mengenal
istilah pacaran sejak awal masa remaja. Pacar, bagi mereka, merupakan salah satu bentuk gengsi yang
membanggakan. Akibatnya, di kalangan remaja kemudian terjadi persaingan untuk mendapatkan pacar.
Pengertian pacaran dalam era globalisasi informasi ini sudah sangat berbeda dengan pengertian pacaran
15 tahun yang lalu. Akibatnya, di jaman ini banyak remaja yang putus sekolah karena hamil. Oleh karena
itu, dalam masa pacaran, anak hendaknya diberi pengarahan tentang idealisme dan kenyataan. Anak
hendaknya ditumbuhkan kesadaran bahwa kenyataan sering tidak seperti harapan kita, sebaliknya
harapan tidak selalu menjadi kenyataan. Demikian pula dengan pacaran. Keindahan dan kehangatan
masa pacaran sesungguhnya tidak akan terus berlangsung selamanya.
Dalam memberikan pengarahan dan pengawasan terhadap remaja yang sedang jatuh cinta, orangtua
hendaknya bersikap seimbang, seimbang antar pengawasan dengan kebebasan. Semakin muda usia
anak, semakin ketat pengawasan yang diberikan tetapi anak harus banyak diberi pengertian agar
mereka tidak ketakutan dengan orangtua yang dapat menyebabkan mereka berpacaran dengan
sembunyi-sembunyi. Apabila usia makin meningkat, orangtua dapat memberi lebih banyak kebebasan
kepada anak. Namun, tetap harus dijaga agar mereka tidak salah jalan. Menyesali kesalahan yang telah
dilakukan sesungguhnya kurang bermanfaat.
Penyelesaian masalah dalam pacaran membutuhkan kerja sama orangtua dengan anak. Misalnya, ketika
orangtua tidak setuju dengan pacar pilihan si anak. Ketidaksetujuan ini hendaknya diutarakan dengan
bijaksana. Jangan hanya dengan kekerasan dan kekuasaan. Berilah pengertian sebaik-baiknya. Bila tidak
berhasil, gunakanlah pihak ketiga untuk menengahinya. Hal yang paling penting di sini adalah adanya
komunikasi dua arah antara orangtua dan anak. Orangtua hendaknya menjadi sahabat anak. Orangtua
hendaknya selalu menjalin dan menjaga komunikasi dua arah dengan sebaik-baiknya sehingga anak
tidak merasa takut menyampaikan masalahnya kepada orangtua.
Dalam menghadapi masalah pergaulan bebas antar jenis di masa kini, orangtua hendaknya memberikan
bimbingan pendidikan seksual secara terbuka, sabar, dan bijaksana kepada para remaja. Remaja
hendaknya diberi pengarahan tentang kematangan seksual serta segala akibat baik dan buruk dari
adanya kematangan seksual. Orangtua hendaknya memberikan teladan dalam menekankan bimbingan
serta pelaksanaan latihan kemoralan. Dengan memiliki latihan kemoralan yang kuat, remaja akan lebih
mudah menentukan sikap dalam bergaul. Mereka akan mempunyai pedoman yang jelas tentang
perbuatan yang boleh dilakukan dan perbuatan yang tidak boleh dikerjakan. Dengan demikian, mereka
akan menghindari perbuatan yang tidak boleh dilakukan dan melaksanakan perbuatan yang harus
dilakukan.
Menurut Monks (2008) remaja merupakan masa transisi dari anak-anak hingga dewasa, Fase remaja
tersebut mencerminkan cara berfikir remaja masih dalam koridor berpikir konkret, kondisi ini
disebabkan pada masa ini terjadi suatu proses pendewasaan pada diri remaja. Masa tersebut
berlangsung dari usia.
1. Pergeseran Budaya
Desa Masaloka merupakan daerah pesisir yang kental akan kebuadayaan lokal
namun zaman telah berbeda dan kebudayaan lokal mulai bergeser tidak ada batasan
dalam bergaul remaja memiliki pola tersendiri dalam bergaul, hal ini menyebabkan
nilai-nilai dan norma sosial secara perlahan semakin memudar dimana para pelajar
disana semakin bebas dalam bergaul dan karena aturan yang sudah dipercayai secara
turun-temurun oleh nenek moyang sampai masyarakat setempat dianggap kolot dan
sudah tidak sesuai lagi dengan zaman sekarang yang serba modern karena mereka
beranggapan kalau kita akan semakin tertinggal jika tidak mengikuti perkembangan
zaman. Deskripsi ini dimulai dari profil dan ilustrasi yang dialami dalam proses
Dalam penelitian ini menjelaskan tentang pergaulan bebas dimana ayah dan
ibu adalah teladan pertama bagi pembentukan pribadi seseorang. Keyakinankeyakinan, pemikiran dan
perilaku ayah dan ibu dengan sendirinya memiliki
kepribadian manusia muncul berupa lukisan-lukisan pada berbagai ragam situasi dan
kondisi dalam lingkungan keluarga.Pada pelajar yang ada di Desa Masaloka, para
sayang dari orang tuanya karena sebagian besar mereka tinggal bersama nenek
berdagang sehingga banyak dari masyarakat Masaloka pergi beradu nasib di rantau
menyimpang, karena salah satu faktor penyebab pergaulan bebas di kalangan pelajar
3. Teman Dekat
Pelajar di Desa Masaloka lebih banyak berada diluar rumah dengan teman
dan perilaku. Teman dekat lebih besar pengaruhnya dari pada keluarga misalnya, di
Desa Masaloka jika temanya mengenakan model pakaian yang sama dengan pakaian
anggota kelompok yang populer, maka kesempatan baginya untuk dapat diterima
oleh kelompok menjadi lebih besar demikian pula bila anggota kelompok mencoba
memperdulikan akibatnya.
4. Media
Realitas di Desa Masaloka media sudah menjadi kebutuhan anak muda zaman
sekarang, sehingga dari media yang tersedia dengan berbagai aplikasi memudahkan
mereka untuk mengakses menonton atau melihat hal-hal yang belum pantas untuk
ditonton oleh anak-anak, seperti yang telah dilihat media tidak digunakan secara arif
oleh pelajar karena banyak situs yang berbau pornografi dapat dengan mudah
diaskses hal ini akan berakibat buruk. apalagi jika tidak ada kontrol yang baik
terhadap informasi yang sesuai bagi remaja. Dapat kita ketahui peran sosial media
untuk saat ini sudah mulai keluar dari jalannya.Dalam arti banyak diantaranya
menyalahgunakan sosial media dalam melakukan suatu hal keburukan sehingga hal
diakibatkan karena kasus kasmaran membuat mereka kurang fokus dalam belajar
dan tidak enak dalam melakukan apapun jika sedang patah hati atau sedang
kasmaran karena waktu untuk belajar menjadi berkurang, karena mereka lebih
banyak berfokus kepada kekasihnyakarena pada usia 15 tahun keatas pelajar sudah
mula meraba-raba banyak hal keingintahuannya akan memuncak dan tidak sedikit
pelajar terjerumus dalam pergaulan yang salah akibat dari pengaruh kurangnya
pengawasan orang tua menyebabkan para pelajar lebih banyak mencari kesenangan
diluar rumah, ngumpul, jalan dan sebagainya dengan teman-teman yang membuat
2. Putus Sekolah
Akibat pergaulan yang di luar batas di Desa Masalokaselain seperti seks bebas,
narkoba, minum-minuman keras. Pada saat sekarang ini pergaulan bebas telah
merambah ketingkat SMA dan SMP semua ini terjadi karena pergaulan
bebas.Dampak negatif dari pergaulan bebas yang terjadi di Desa Masaloka adalah
ketimbang akal sehat dan realita yang ada, akibatnya adalah meningkatnya
menjadi sesuatu yang sering terjadi. Akibat dari pergaulan bebas cenderung
membuat sikap mental anak menjadi kurang sehat, efeknya dari sikap mental inilah
yang akan membuat banyak anak remaja merasa bangga atas pergaulan mereka,
Hal ini juga terjadi di Desa Masaloka dimana fenomena hamil diluar nikah
selalu ada di Desa Masaloka sehingga ini sudah dianggap biasa karena disana banyak
hamil di luar nikah ini akibat dari gaya berpacaran yang semakin tidak terkontrol
hamil diluar nikah seperti yang dialami informan kami dimana hamil di luar nikah
ternyata bukan hanya kali ini terjadi tetapi sebelum-sebelunya sudah banyak terjadi
sehingga masyarakat sudah tidak asing lagi dengan fenomena jika terjadi kasus hamil
di luar nikah, namun ini menjadi keresahan masyarakat karena mereka merasa takut