Anda di halaman 1dari 4

NAMA : AYU SYAHPUTRI RAMADHANI

STAMBUK : A 221 15 084


KELAS :B

PERBEDAAN MANUSIA PRIMITIF DAN MODERN

Ciri-Ciri Manusia Purba :


1. Tertutup , suka tinggal digua- gua, tidak menerima orang yang asing, kanibal (
Memangsa manusia /sesama ). Manusia purba memiliki pribadi yang tertutup karena
rendahnya intelektual mereka, bahkan mereka tidak suka berkomunikasi secara
verbal, bahasa mereka lebih cenderung ke bahasa emosi, sangat mudah tersinggung,
sensitif, sedikit mirip dengan hewan.
2. Emosional : Karena kurang menerima dunia luar maka manusia purba lebih mudah
marah , sangat egois dan suka memfonis berdasarkan kondisi moodnya.
3. Bukan pemikir tapi lebih suka menghabiskan waktu bersenang- senang dihutan dan
bersama koloninya.
4. Membangun kekuatan sosial dari koloni, mirip srigala, dan koloni merekalah yang
menjadi basis kekuatan.
5. Anti Dialog/ tidak suka berdiskusi.
6. Ganas/ suka menghakimi karena mereka hidup tanpa aturan.
7. Suka membenci

Ciri-Ciri Manusia Modern/Sekarang :

1. Berpikir terbuka,
2. Dialogis,
3. Mudah bersahabat,
4. kreatif,
5. berpikir positif,
6. konstruktif dalam berpikir,
7. Bertanggung jawab,
8. mudah diajak kerja sama,
9. Bisa menahan marah.
Perbedaan Menurut Fisik :
Dijaman manusia purba, fisik mereka sangat kuat karena mereka bekerja keras dengan
appun yang ada di masa mereka, mulai dari batu untuk membuat apai, dan jerami-jerami
untuk berteduh (tidur), dan untuk jaman modern cenderung sudah bukan gubuk atau jerami
melainkan rumah, untuk tempat berteduh
Perbedaan Menurut Budaya :
Budayanya mereka cenderung hidup mengelompok satu dengan yang lain sesama
spesies, dan kemungkinan keagaaman nya pun di jaman purba banding modern beda karena
jaman dulu lebih banyak mitos-mitos dan , segi berpakain mereka hanya menggunakan
jemai-jeramai dari padi sperti itu untuk modern sudah lebih tau agama mereka masing-
masing
Berdasarkan Cara Mengasuh Anak :
Pasangan zaman purba jauh lebih ahli dalam mangasuh anak daripada pasangan
zaman sekarang, klaim psikolog. Pasangan purba lebih mengerti bayinya dari pasangan
modern.
Profesor Darcia Narvaez dari University of Notre Dame di Indiana mengatakan pasangan
modern biasa meninggalkan bayi mereka menangis, meninggalkan di keranjang bayi dan
tempat duduk mobil untuk waktu yang lama tanpa membiarkan mereka bebas menjelajah.
Berbeda dengan manusia purba, mereka memeluk dan membawa serta bayi mereka
kemanapun. Mereka juga sering menghabiskan banyak waktu di luar ruangan bersama
bayinya, selain itu mereka menyusui bayi selama beberapa tahun bukan hitungan bulan.
Tidak seperti keluarga modern, komunitas purba mengandalkan keluarga mereka untuk
menjaga bayinya. Narvaez mengatakan, “orang selain ayah dan ibu yang menyayangi bayi
mereka boleh menjaganya.”
Cara Bertahan Hidup :
Antara manusia purba dan manusia kini yaitu di masa dulu dan masa sekarang
manusia sama-sama bertahan hidup...klo manusia purba bertahan hidup nya dengan cara
berburu dan meramu klo manusia kini bertahan hidup nya dengan cara yang lebih beradab
yaitu dengan bekerja untuk memenuhi kebutuhan primer dan sekunder.
Mamalia pertama timbul pada akhir zaman Trias dari moyang terapsida. Mereka
merupakan hewan kecil yang sangat aktif yang makanannya terutama terdiri atas insekta.
Kemampuan yang aktif ini berhubungan dengan kemampuannya untuk memelihara suhu
tubuh yang tetap (homeotermi). Hal ini berkaitan dengan perkembangan jantung beruang 4
dan pemisahan sempurna dari peredaran darah oksigen dan sistemik. Konservasi panas tubuh
dimungkinkan dengan perkembangan rambut. Sementara mamalia yang paling awal bertelur
seperti moyang reptilia, anaknya setelah menetas diberi makan dengan susu yang
disekresikan oleh kelenjar dalam kulit induknya.
Berlawanan dengan moyang reptilia, gigi mamalia mengalami spesialisasi untuk
memotong (gigi seri), menyobek (gigi taring), dan menggiling (geraham) makanannya.
Bahan kelabu serebrum, yang ditutupi oleh bahan puti pada reptilia, tumbuh keluar diatas
permukaan otak. Modifikasi ini mempunyai akibat yang jauh.
Evolusi mamalia yang paling awal berlangsung mulai beberapa jalur yang berbeda. Dari
kelompok tersebut hanya tiga yang sampai sekarang masih hidup, yaitu:
1) Monotremata, mamalia bertelur (Subkelas Prototheria)
2) Marsupialia, mamalia berkantung (Subkelas Metatheria)
3) Mamalia berplasenta (Subkelas Eutheria)
Masing–masing dibedakan dari cara merawat anak selama masa perkembangan embrio.
Monotremata tetap bertelur seperti moyang terapsidanya. Platipus paruh bebek dan pemakan
semut berduri (ekidna) merupakan satu-satunya monotremata yang ada di bumi sekarang.
Pada marsupialia anak ditahan untuk jangka waktu yang pendek di dalam saluran
reproduksi induk. Selama waktu yang pendek ini, makanan diperoleh dari kantung kuning
telur yang tumbuh di dalam uterus. Tetapi anak itu dilahirkan pada tahap perkembangan yang
sangat awal. Kemudian merayap ke dalam kantung yang terdapat di perut induknya dan
melekatkan diri pada puting yang mengeluarkan air susu. Di sini perkembangan diselesaikan.
Marsupialia yang paling awal mungkin mirip dengan oposum. Pada bulan maret 1982
ditemukan sisa-sisa fosil marsupialia Polydolops sebesar 25 cm di pulau Seymouz (ujung
utara Tanjung Antartika).
Mamalia berplasenta mempertahankan anaknya di dalam uterus induk sampai berkembang
dengan baik. Kuning telur hanya sedikit di dalam telur, tetapi membran extra embrionik itu
membentuk tal pusar dan plasenta sehingga anak yang sedang bertumbuh mendapat
makanannya langsung dari induknya.Selama kira-kira 70 juta tahun dalam era Mesozoikum
mamalia berplasenta hanya diwakili oleh satu ordo. Akan tetapi, pada akhir epoh kedua,
Eosin, dari era Cenozoikum, mamalia ini telah beradiasi menjadi paling sedikit 14 ordo yang
berbeda.

Anda mungkin juga menyukai