MAKALAH
Kelompok 10
Fitriani Djusman : 202010340311083
Dyxa Wibisono Sahid Marhaendra : 202010340311084
Deden Oktaviansyah : 202010340311085
2020
KATA PENGANTAR
Kelompok 10
1
DAFTAR ISI
JUDUL ................................................................................................. 0
BAB I : PENDAHULUAN
BAB II : PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ............................................................................. 14
B. Saran ........................................................................................ 14
2
BAB I
PENDAHULUAN
3
C. Tujuan Pembahasan
1. Mengetahui pengertian Geostrategi
2. Mengetahui pengertian Ketahanan Nasional
3. Mengetahui pengertian konsepsi ketahanan nasional
4. Mengetahui pengertian Hakikat dan Konsepsi Ketahanan Nasional
5. Mengetahui asas asas ketahanan nasional
6. Mengetahui sifat ketahanan nasional
7. Mengetahui pengaruh aspek ketahanan nasional terhadap kehidupan
berbangsa dan bernegara
8. Mengetahui contoh kasus Geostrategi dan Ketahanan nasional
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Geostrategi
Oleh karena itu, Ketahanan Nasional adalah kondisi hidup dan kehidupan
nasional yang harus senantiasa diwujudkan dan dibina secara terus-menerus serta
sinergik. Hal demikian, dimulai dari lingkungan terkecil yaitu diri pribadi,
5
keluarga, masyarakat, bangsa, dan negara dengan modal dasar keuletan dan
ketangguhan yang mampu mengembangkankekuatan nasional. Proses
berkelanjutan itu harus selalu didasari oleh pemikiran geopolitik dan geostrategi
sebagai sebuah konsepsi yang dirancang dan dirumuskan dengan memperhatikan
konstelasi yang ada disekitar Indonesia.
6
E. Asas-Asas Ketahanan Nasional
Asas Ketahanan Nasional Indonesia adalah tata laku yang didasari nilai-
nilai yang tersusun berlandaskan Pancasila, UUD 1945, dan Wawasan Nasional
yang terdiri dari :
7
a. Mawas ke dalam. Mawas ke dalam bertujuan menumbuhkan
hakikat, sifat dan kondisi kehidupan nasional itu sendiri berdasarkan
nilai-nilai kemandirian yang proporsional untuk meningkatkan kualitas
derajat kemandirian bangsa yang ulet dan tangguh. Hal itu tidak berarti
bahwa ketahanan nasional mengandung sikap isolasi dan atau
nasionalisme sempit (chauvinisme).
b. Mawas ke luar. Mawas ke luar bertujuan untuk dapat
mengantisipasi dan ikut berperan serta menghadapi dan mengatasi
dampak lingkungan strategis luar negeri, serta menerima kenyataan
adanya saling interaksi dan ketergantungan dengan dunia internasional.
Untuk menjamin kepentingan nasional, kehidupan nasional harus
mampu mengembangkan kekuatan nasional, agar memberikan dampak
keluar dalam bentuk daya tangkal dan daya tawar. Namun demikian,
interaksi dengan pihak lain diutamakan dalam bentuk kerjasama yang
saling menguntungkan.
d. Asas kekeluargaan. Asas kekeluargaan mengandung keadilan, kearifan,
kebersamaan, kesamaan, gotong-royong, tenggang rasa dan tanggung jawab
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dalam asas ini
diakui adanya perbedaan yang harus dikembangkan secara serasi dalam
hubungan kemitraan serta dijaga agar tidak berkembang menjadi konflik yang
bersifat antagonistik yang saling menghancurkan.
F. Sifat Ketahanan Nasional
8
B. Dinamis. Ketahanan nasional tidaklah tetap melainkan dapat meningkat
dan atau menurun tergantung pada situasi dan kondisi bangsa dan negara
serta kondisi lingkungan strategisnya. Hal ini sesuai dengan hakikat dan
pengertian bahwa segala sesuatu di dunia ini senantiasa berubah dan
perubahan itu senantiasa berubah pula. Oleh karena itu, upaya peningkatan
ketahanan nasional harus selalu diorientasikan ke masa depan dan
dinamikanya diarahkan untuk pencapaian kondisi kehidupan nasional yang
lebih baik
C. Wibawa. Keberhasilan pembinaan ketahanan nasional Indonesia secara
berlanjut dan berkesinambungan, akan meningkatkan kemampuan dan
kekuatan bangsa yang dapat menjadi faktor yang diperhatikan pihak lain.
Makin tinggi tingkat ketahanan nasional Indonesia makin tinggi pula nilai
kewibawaan nasonal yang berarti makin tinggi tingkat daya tangkal yang
dimiliki bangsa dan Negara Indonesia.
D. Konsultasi dan kerjasama. Konsepsi ketahanan nasional Indonesia tidak
mengutamakan sikap konfrontatif dan antagonistis, tidak mengandalkan
kekuasaan dan kekuatan fisik semata tetapi lebih pada sikap konsultatif
dan kerjasama serta saling menghargai dengan mengandalkan pada
kekuatan moral dan kepribadian bangsa.
G. Pengaruh Aspek Ketahanan Nasional Terhadap Kehidupan
Berbangsa dan Bernegara
a. Aspek dari Segi Ideologi.
Ideologi adalah suatu sistem nilai ajaran yang memberikan motivasi.
Dalam Ideologi terkandung konsep dasar tentang kehidupan yang dicita-
citakan oleh bangsa. Keampuhan ideologi tergantung pada rangkaian nilai
yang dikandungnya yang dapat memenuhi serta menjamin segala aspirasi
hidup dan kehidupan manusia. Suatu ideologi bersumber dari suatu aliran
pikiran/falsafah dan merupakan pelaksanaan dari sistem falsafah itu sendiri.
b. Aspek dari Segi Politik
9
a. Politik Dalam Negeri adalah kehidupan politik dan kenegaraan
berdasarkan Pancasila dan UUD ’45 yang mampu menyerap aspirasi dan
dapat mendorong partisipasi masyarakat dalam satu sistem yang unsur-
unsurnya:
Struktur Politik
Proses Politik
Budaya Politik
Komunikasi Politik
b. Politik Luar Negeri. Landasan Politik Luar Negeri sama dengan
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, melaksanakan ketertiban dunia,
berdasar kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial dan anti
penjajahan karena tidak sesuai dengan kemanusiaan dan keadilan.
Politik Luar Negeri Indonesia adalah bebas dan aktif.
Bebas artinya Indonesia tidak memihak pada kekuatan-kekuatan yang
pada dasarnya tidak sesuai dengan kepribadian bangsa.
Aktif artinya Indonesia dalam percayuran internasional tidak bersifat
reaktif dan tidak menjadi obyek, tetapi berperan atas dasar cita-citanya.
10
c. Aspek dari Segi Ekonomi
a. Aspek kehidupan nasional yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan
bagi masyarakat meliputi : produksi, distribusi, dan konsumsi barang-
barang jasa.
b. Usaha-usaha untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat secara individu
maupun kelompok, serta cara-cara yang dilakukan dalam kehidupan
bermasyarakat untuk memenuhi kebutuhan.
Sistem perekonomian yang diterapkan oleh suatu negara akan memberi
corak terhadap kehidupan perekonomian negara yang bersangkutan. Sistem
perekonomian liberal dengan orientasi pasar secara murni akan sangat peka
terhadap pengaruh-pengaruh dari luar, sebaliknya sistem perekonomian sosialis
dengan sifat perencanaan dan pengendalian oleh pemerintah kurang peka terhadap
pengaruh-pengaruh dari luar.
a. Religius
b. Kekeluargaan
c. Hidup serba selaras
d. Kerakyatan
11
membentuk dan mengembangkan kehidupan sosial budaya manusia dan
masyarakat Indonesia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang maha esa,
bersatu, cinta tanah air, berkualitas, maju dan sejahtera dalam kehidupan yang
serba selaras, serasi dan seimbang serta kemampuan menangkal penetrasi budaya
asing yang tidak sesuai dengan kebudayaan nasional.
Secara geografis ancaman dari luar akan menggunakan wilayah laut dan
udara untuk memasuki wilayah Indonesia. Oleh karena itu pembangunan postur
kekuatan pertahanan keamanan masa depan perlu diarahkan kepada pembangunan
kekuatan pertahanan keamanan secara proporsional dan seimbang antara unsur-
unsur utama. Mengingat keterbatasan yang ada, untuk mewujudkan postur
kekuatan pertahanan keamanan kita mengacu pada negara-negara lain yang
12
membangun kekuatan pertahanan keamanan melalui pendekatan misi yaitu untuk
melindungi diri sendiri dan tidak untuk kepentingan invasi.
Salah satu contoh kasus Geostrategi dan Ketahanan Nasional adalah kasus
“Batas Perairan Antara Indonesia dengan Malaysia di Selat Malaka”. Kasus ini
merupakan salah satu perselisihan yang di picu pada tahun 1969 dimana kala itu
Malaysia menyatakan bahwa mereka memiliki lebar wilayah 12 mil laut ketika
melakukan pengukuran garis dasar yang mengacu pada ketetapan di dalam
Konvensi Jenewa yang terjadi tahun 1958. Padahal Indonesia sebenarnya lebih
dahulu telah melakukan penentapan batas wilayahnya sekitar 12 mil laut yang
berada di garis dasar, ini juga termasuk selat malaka tentunya. Ini menjadi sebuah
perseteruan antara kedua belah pihak negara tersebut tentang batas dari laut
wilayah perairan mereka di selat malaka yang tidak sampai 24 mil laut. Namun
pada tahun 1970 pada bulan februari hingga bulan maret, diadakan sebuah
perundingan tentang batas wilayah tersebut hingga akhirnya melahirkan sebuah
perjanjian tentang batas batas wilayah perairan yang dimiliki kedua negara di selat
malaka.
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Geostrategi di Indonesia diwujudkan dalam Ketahanan Nasional. Sistem
Indonesia dalam hal menjaga Negara merupakan suatu keharusan agar terjaga dari
bentuk-bentuk ATHG (Ancaman, Tantangan, Hambatan, Gangguan) yang bisa
datang dari luar maupun dalam negeri.
B. Saran
1. Memahami sistem Ketahanan Nasional yang ada di Indonesia
2. Menunjukkan rasa nasionalisme
3. Menumbuhkan jiwa patriotisme
4. Aktif menjaga keamanan wilayah NKRI
14
DAFTAR PUSTAKA
15