Anda di halaman 1dari 11

PEMIKIRAN FILOSOFI &

PARADIGMA PENDIDIKAN ABAD


KE-21
OLEH:
LISNA (220012301009)
MUHAMMAD YUSUF AMIN (220012301010)

PROGRAM STUDI PENELITIAN DAN EVALUASI PENDIDIKAN


PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
TAHUN 2022
FILOSOFI PENDIDIKAN ABAD KE-21
Pendidikan abad ke-21 menekankan pada aspek rasionalitas dan
sistematik yang melatarbelakangi filsafat postmodernisme. Wacana post
modernisme muncul untuk pertama kali sebagai reaksi terhadap aliran
modernisme yang dianggap semakin deterministic, mengangungkan
rasionalitas, pola berpikir yang sistematik, yang terlalu mengandalkan
kekuatan terosi universal dalam berkarya.

Berkaitan dengan filsafat postmodernisme, pembelajaran menggunakan


model-model pembelajaran yang lahir dengan perkembangan teknologi
informasi dan komunikasi yang biasa disebut e-learning.
PERAN PEMBELAJARAN BERBASIS
BASIC DATA ONLINE
 SUPLEMEN  KOMPLEMEN  SUBTITUSI
Guru mempunyai kebebasan Materi e-learning Peserta didik yang mengalami
memilih, apakah akan diprogramkan untuk kesulitan memahami materi
memanfaatkan materi e- melengkapi materi pembelajaran yang disajikan
learning atau tidak dalam pembelajaran yang diterima guru secara tatap muka di
pembelajaran. Tidak ada siswa di dalam kelas. Materi e- kelas, diberikan kesempatan
kewajiban/keharusan bagi learning diprogramkan untuk untuk memanfaatkan materi e-
siswa untuk mengakses materi menjadi materi pengayaan atau learing yang memang secara
e-learing. remedial bagi siswa di dalam khusus dirancang untuk
mengikuti kegiatan peserta didik.
pembelajaran konvensional.
ALTERNATIF MODEL KEGIATAN E-
LEARNING YANG DAPAT DIPILIH SISWA

 Spenuhnya secara tatap muka (konvensional)


 Sebagian secara tatap muka & sebagian lagi
melalui internet (online)
 Sepenuhnya melalui internet (online)
KEUNTUNGAN PEMBELAJARAN ONLINE
DIBANDING PEMBELAJARAN KONVENSIONAL

 Keragaman media
 Informasi yang diperoleh actual
 Penjelajahan tanpa batas
 Pertukaran ide (sharing) antarsiswa & pendidik dalam
bidang tertentu lebih mudah
 Komunikasi yang tepat
 Biaya yang rendah
PARADIGMA PENDIDIKAN ABAD KE-21
Masalah yang dihadapi manusia abad ke-21 sangat kompleks, fleksibel, dan
penuh paradox. Penyebab masalah yang dihadapi berkaitan dengan pertumbuhan
penduduk dunia yang bergera secara cepat sebagai pemicu karena sekelompok
manusia itu akan membentuk budayanya masing-masing sehingga dengan
kebudayaan lahir suatu ke[ribadian (Tilaar, 2009)

Dampak pertumbuhan penduduk dunia meliputi masalah kelangsungan hidup,


pangan, kesehatan, kesejahteraan, keamanan, dan pendidikan.

Masalah dalam peradaban abad ke-21 dijadikan isu untuk mengubah paradigm lama
yang terlalu menekankan pada ilmu pengetahuan, seni demi seni, ke arah paradigm
baru yang lebih mengedepankan makna dan nilai pengembangan yang bersifat
berkelanjutan
KUNCI PENINGKATAN DAYA SAING
DALAM SEKTOR TEKNOLOGI

INFORMASI
Ketersediaan tenaga kerja terampil
 Budaya yang mendukung inovasi
 Infrastruktur teknologi bertaraf dunia
 Rezim hukum yang memberi perlindungan atas hak kekayaan intelektual
 Ekonomi yang stabil, terbuka
 Kompetitif
 Kepemimpinan pemerintah yang bisa menyeimbangkan kekuatan pasar untuk
bekerja
DISPARITAS TEKNOLOGI & BUDAYA

 Dewasa ini terjadi disparitas paradigm pendidikan klasik dengan pendidikan era digital
 Perkembangan teknologi secara canggih mengakibatkan budaya berubah
 Disatu sisi, perkembangan teknologi mendukung pengembangan semua sector & inovasi.
 Disisi lain, dunia komunikasi dengan mudah melakukan interkasi real time.
 Kekurangan : penurunan karakter bangsa diakibatkan tersebarmua budaya-budaya asing.
PERUBAHAN PERAN GURU
 Guru/dosen tidak hanya sebagai sumber ilmu yang setaip saat menjadi acuan peserta ddik,
tetapi ia juga harus berperan sebagai perangsang dalam pengembangan minat peserta didik
 Kepiawaian guru/dosen sangat dibutuhkan untuk menumbuhkan minat peserta didik
disbanding transfer ilmu
 Guru/dosen dituntut menerapkan metode belajar aktif dan belajar bersama
 Pendidikan mendorong berkembangnya nilai-nilai luhur
 Guru menjadi acuan dan teladan bagi anak didik
 Mendorong peserta didik memahami nilai-nilai moral
 Pendidikan membangun pemahaman tentang cita-cita pembangunan Indonesia
 Pemdidikan membangun kesadaran pentingnya toleransi
TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL
ABAD KE-21
 Mewujudkan kebahagiaan dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat
 Hidup sejajar & terhormat di kalangan bangsa lain
 Peserta didik memiliki kemampuan berpikir kreati, kritis, pemecahan masalah, dan
pengambilan keputusan
 Kemampuan peserta didik sesuai dengan tuntutan global dan dunia digital
 Peserta didik menguasai ICT & information literacy untuk mengembangkan pekerjaan
 Kemampuan mengarungi kehidupan citizenship, life and career, personal, dan social
responsibility
PARADIGMA PENDIDIKAN NASIONAL
ABAD KE-21
 Pendidikan nasional harus berorientasi pada ilmu pengetahuan sains alam, sains
social, dan kemanusiaan yang seimbang.
 Pendidikan harus memiliki sikap keilmuan terhadap ilmu pengetahuan, yaitu
kritis, logis, inventif dan inovatif, konsisten, dan adaptif.
 Setiap jenjang harus sinkronisasi antar jenjang dalam masyarakat
 Setiap jenjang pendidikan harus ditanamkan jiwa kemandirian untuk kepentingan
bangsa
 Setiap warga Negara mengenyam pendidikan sampai ke jenjang pendidikan yang
sesuai dengan kemampuannya yang dilaksanakan oleh pemerintah dan
masyarakat
 Menjamin terlaksananya pendidikan yang berkualitas, system monitoring yang
benar dan evaluasi yang berkesinambungan dan konsisten.

Anda mungkin juga menyukai