MAKALAH KEWARGANEGARAAN
“MASYARAKAT MADANI”
Dosen Pengampu : Drs. Soraya Adnani, M. Si.
DISUSUN OLEH:
MUHAMMAD NAUFAL ALYA (16120051)
FAISOL (16120057)
MILADIA AZIZA (16120064)
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PENULISAN
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN DAN SEJARAH PERKEMBANGAN MASYARAKAT MADANI
B. KARAKTERISTIK MASYARAKAT MADANI
C. PILAR PENEGAK MASYARAKAT MADANI
D. MASYARAKAT MADANI DI INDONESIA
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
SARAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Wacana civil society ini merupakan produk sejarah dan lahir di
masyarakat Barat modern.Ia muncul bersamaan dengan proses modernisasi,
terutama pada saat terjadi transformasi dari masyarakat feodal menuju
masyarakat Barat modern.Civil society atau yang lebih dikenal dengan
masyarakat madani pada mulanya merupakan sebuah konsep filsafat yang
berkenaan dengan sistem kenegaraan.Masyarakat madani atau civil society ini
memiliki karakteristik untuk menjelaskan bahwa dalam merealisasikan wacana
civil society diperlukan prasyarat-prasyarat yang menjadi nilai universal dalam
penegakan civil society, dan juga memiliki pilar-pilar untuk menegakan dan
terwujudnya civil society atau masyarakat madani.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dan bagaimana sejarah perkembangan
masyarakat madani ?
2. Bagaimana karakteristik masyarakat madani ?
3. Apa pilar penegak masyarakat madani ?
4. Bagaimana masyarakat madani di Indonesia ?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Mengetahui pengertian dan sejarah perkembangan masyarakat
madani.
2. Mengetahui karakteristik masyarakat madani.
3. Mengetahui pilar-pilar penegak masyarakat madani.
4. Mengetahui masyarakat madani di Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
4. Perguruan Tinggi
Sebagai bagian dari pilar penegak civil society, maka perguruan
tinggi memiliki tugas utama mencari dan menciptakan ide-ide
slternatif dan konstruktif untuk dapat menjawab problematika yang
diahadapi oleh masyarakat. Di sisi lain perguruan tinggi memiliki “Tri
Dharma Perguruan Tinggi” yang harus dapat diimplementasikan
berdasarkan kebutuhan masyarakat (public).
5. Partai Politik
Partai politik merupakan wahan bagi warga negara untuk dapat
menyalurkan aspirasi politiknya. Sekalipun memiliki tendensi politis
dan rawan akan hegemoni negara, tetapi bagaimanapun sebagai
sebuah tempat ekspresi politik warga negara, maka partai politik ini
menjadi prasyarat bagi tegaknya civil society.
KESIMPULAN
Berdasarkan dari makalah yang telah kami selesaikan ini dapat
disimpulkan bahwa sampai saat ini belum ada satu kesepakatan rumusan
teoritis dan konsep yang baku tentang konsep civil society. Namun, menurut
Dato Seri Anwar Ibrahim menyebutkan bahwa civil society atau masyarakat
madani bisa diartikan sebagai kota peradaban atau masyarakat kota, suatu
masyarakat beradab yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan,
penegakan nilai-nilai demokrasi, dan penghormatan terhadap hak-hak asasi
manusia.Sedangkan karakteristik civil society atau masyarakat madani ini
antara lain adalah Free Public Sphere, Demokratis, Toleransi, Pluralisme, dan
Keadilan Sosial (social justice). Dalam penegakan civil society pilar-pilar yang
menjadi prasyarat mutlak bagi terwujudnya kekuatan civil society adalah
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Pers, Supremasi Hukum, Perguruan
Tinggi, dan Partai Politik. Di Indonesia sendiri, civil society atau masyarakat
madani secara historis telah muncul ketika proses transformasi akibat
modernisasi terjadi yang menghasilkan pembentukan masyarakat baru yang
berbeda dengan masyarakat tradisional. Dengan demikian, akar civil society di
Indonesia bisa dirunut secara historis semenjak terjadinya perubahan sosial
ekonomi pada masa kolonial Belanda.
SARAN
Di akhir dalam makalah ini kiranya pembaca dapat menjelaskan konsep
civil society, mengaplikasikan nilai-nilainya, mengenalisa posisi civil society
dalam negara serta pembaca dapat mengkritisi segala bentuk fenomena yang
menyimpang dari nilai-nilai civil society, terutama fenomena yang terjadi dan
berkembang di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Ubaidillah, Abdul Rozak, dkk. 2000. Pendidikan Kewarganegaraan Demokrasi,
HAM, & Masyarakat Madani. Jakarta. IAIN Jakarta Press
Muchtar Ghazali, Abdul Majid. 2016. PPKn Materi Kuliah di Perguruan Tinggi
Islam. Bandung. PT Remaja Rosdakarya