Kata Studi Islam secara Etimologi (bahasa) merupakan gabungan dari dua
kata yaitu Studi dan Islam. Dan kata studi sendiri memilki banyak makna,
diantaranya Studi berasal dari bahasa Ingris yaitu Study, yang berarti
mempelajari atau mengkaji. Dan menurut Lester Crow dan Alice Crow
hubungan sebab akibatnya, ditnjau dari jurusan tertentu dan dengan metode
tertentu pula. Sedangkan Islam berasal dari bahasa Arab, yaitu kata salima
berserah. Yang disebut dengan muslim adalah orang yang tunduk, patuh, dan
berserah diri sepenuhnya kepada ajaran Islam dan akan selamat dunia dan
akhirat.1
dengan istilah Islamic Studies adalah usaha mendasar dan sistematis untuk
maksud, yaitu :
1 Khoiryah, Memahami Metodologi Studi Islam (Suatu Konsep tentang Seluk Beluk
Pemahaman Ajaran Islam Studi Islam dan Isu-isu Kontemporer dalam Studi Islam), Yogyakarta:
Ibid, hlm. 21
1. Studi Islam yang dikonotasikan dengan aktivitas-aktivitas dan program- program pengkajian dan
penelitan terhadap agama sebagai objeknya.
pengkajinya. Secara material, ruang lingkup kajian Islam dalam tradisi Barat
sehinga mau tidak mau mereka harus paham tentang budaya lokal. Kasus ini
dapat dilhat pada pada perang Aceh, Snouck Hurgronje (sarjana Belanda)
mayoritas beragama Islam. Islam dipelajari oleh Snock Hurgronje dari sisi
landasan normatif maupun praktik bagi para pemeluknya, kemudian dibuatlah
Setelah itu, pemahaman yang telah menjadi input bagi kaum orientalis
diambil sebagai dasar kebajikan oleh para penguasa kolonial yang tentunya
3 Muhammad Mustahibun Nafis, Ilmu Pendidikan Islam, Yogyakarta: Teras, 201, hlm. 1
lokal. Atas masukan ini, para penjajah mampu membuat peta kekuatan sosial
khususnya Islam dapat menjadi objek studi. Dalam konteks khusus studi
Islam, ada beberapa aspek tertentu dari Islam yang dapat menjadi objek studi,
yaitu :
pemeluknya sudah final, dalam arti absolut, dan diterima secara apa
adanya.
2. Sebagai gejala budaya yang berarti seluruh apa yang menjadi kreasi
keilmuan agama Islam yang dapat menjadi Objek Studi Islam, yaitu :
adalah pengalaman.
dan metodologinya oleh para ilmuan, para ahli, dan para ulama sesuai
agama Islam, baik secara deduktif dari nash-nash atau teks-teks wahyu,
Jamali Sahordi, Metodologi Studi Islam, Bandung: Pustaka Setia, 201, hlm. 57
5 M. Nur Hakim, Metode Studi Islam, Malang: Universitas Muhammadiyah Malang, 204,
hlm. 137
ilmuan dan ulama pada lapis kedua. Wilayah pada lapis ketiga yang
Dalam aspek ini agama lebih bersifat penelitanbudaya, hal ini mengingat
doktrin yang dirumuskan oleh penganutnya yang bersumber dari wahyu Alah
bagaimana ajaran Islam tentang sholat, haji, zakat, haji, tentang konsep ke- Esa-an Alah, tentang
argumen adanya Tuhan, tentang aturan etika dan nilai
moral dalam Islam, berarti sedang mempelajari Islam sebagai gejala Budaya.7
bahwa setiap tindakan dan aktifitas harus berorientasi pada tujuan atau
serharusnya berorientasi pada tujuan yang ingin dicapai, bukan semata –mata
suci ni, umat Islam akan menghadapi kendala dalam upaya internalisasi nilai- nilai al-Qur’ani sebagai
upaya pembentukan pribadi umat Islam yang
6 Ngainun Naim, Pengantar Studi Islam, Yogyakarta: Teras, 209, hlm. 8-9
Ibid, hlm. 57
bertaqwa, berakhlak mulia, cerdas, maju, dan mandiri , atau disebut dengan
insane kamil. Pribadi semacam inilah yang menjadi tujuan study Islam
sebagaimana dirumuskan oleh al-Ghazali. Dalam mewujudkan Islam kamil,
knowledge), transfer metode (transfer of methodology), dan transfer nilai- nilai (transfer of values).
barang konsumsi saja tetapi juga sebagai sebuah investasi. Hasil investasi ni
pada umumnya.
1. Dimensi spiritual, yaitu iman, takwa, dan akhlak mulia (yang tercermin
dalam ibadah dan muamalah). Dimensi spiritual ini tersimpul dalam satu
alat control psikis dan sosial bagi individu dan masyarakat. Tanpa
tercermin dalam sabdanya: “Sesunguhnya aku diutus tidak lain untuk menyempurnakan akhlak
yang mulia”.
(bawan) dan factor ajar (lingkungan) dengan berpedoman kepada nilai- nilai keislaman.
Upaya yang dilakukan dalam study Islam tentunya tidak cukupn di ruang
memilki sebuah tujuan kegiatan apapun, apalagi studi islam, akan lebih
3. Mempelajari secara mendalam terhadap pokok isi ajaran islam yang asli,
Dengan menyimak terhadap 4 tujuan ini studi slam diharapkan akan lebih