Anda di halaman 1dari 8

ANALISIS PERUBAHAN BUDAYA MASYARAKAT

DOSEN : FATHUR ROHMAN, M.Ag

DISUSUN OLEH :

UMAR FAIDHUR ROSYAD 09020320043

VANYA ZALFA ANGELYNA 09020320044

ZARAH OCTAVIA CHAIRUNNISA 09020320045

MATA KULIAH IAD/IBD/ISD

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA

TAHUN 2020
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Perubahan budaya merupakan sebuah gejala berubahnya pola budaya dalam suatu
masyarakat. Perubahan budaya merupakan gejala umum yang terjadi sepanjang masa
dalam setiap masyarakat. Perubahan itu terjadi sesuai dengan hakikat dan sifat dasar
manusia yang selalu ingin mengadakan perubahan. Hirschman mengatakan bahwa
kebosanan manusia sebenarnya merupakan penyebab dari perubahan. Perubahan sosial
budaya terjadi karena beberapa faktor. Di antaranya komunikasi cara dan pola pikir
masyarakat; faktor internal lain seperti perubahan jumlah penduduk, penemuan baru,
terjadinya konflik atau revolusi; dan faktor eksternal seperti bencana alam dan perubahan
iklim, peperangan, dan pengaruh kebudayaan masyarakat lain.

Ada pula beberapa faktor yang menghambat terjadinya perubahan, misalnya kurang
intensifnya hubungan komunikasi dengan masyarakat lain; perkembangan IPTEK yang
lambat sifat masyarakat yang sangat tradisional; ada kepentingan-kepentingan yang
tertanam dengan kuat dalam masyarakat prasangka negatif terhadap hal-hal yang baru;
rasa takut jika terjadi kegoyahan pada masyarakat bila terjadi perubahan hambatan
ideologis dan pengaruh adat atau kebiasaan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian dari budaya masyarakat?
2. Apa factor penyebab dalam perbedaan budaya masyarakat?
3. Apa perubahaan budaya dalam masyarakat?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari budaya masyarakat
2. Untuk mengetahui factor penyebab perbedaan budaya
3. Untuk mengetahui perubahan budaya masyarakat
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian budaya masyarakat


Secara etimologis kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta “budhayah”, yaitu
bentuk jamak dari budhi yang berarti budi atau akal. Sedangkan ahli antropologi yang
memberikan definisi tentang kebudayaan secara sistematis dan ilmiah adalah E.B.
Tylor dalam buku yang berjudul “Primitive Culture”, bahwa kebudayaan adalah
keseluruhan kompleks yang di dalamnya terkandung ilmu pengetahuan lain, serta
kebiasaan yang didapat manusia sebagai anggota masyarakat.
Pada sisi yang agak berbeda Koentjaraningrat mendefinisikan kebudayaan sebagai
keseluruhan manusia dari kelakuan dan hasil kelakuan yang teratur oleh tata kelakuan yang
harus didapatkanya dengan belajar dan yang semuanya tersusun dalam kehidupan
masyarakat. Dari beberapa pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa
kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia untuk
memenuhi kehidupannya dengan cara belajar, yang semuanya tersusun dalam
kehidupanan masyarakat.

2.2 Faktor Penyebab Perbedaan Budaya Masyarakat

Dalam suatu kegiatan dalam masyarakat pasti tak luput dari suatu perbedaan, entah itu
perbedaan pendapat, perbedaan keinginan, ataupun perbedaan dalam budaya. Karena telah
diriwayatkan dari Qatadah, bahwa Umar bin Abdul Aziz berkata bahwasanya :

‫ما سرني لو أن أصحاب محمد صلى هللا عليه لم يختلفوا ألنهم لو لم يختلفوا لم تكن رخصة‬

“Tidaklah aku suka jika para sahabat nabi Shallallahu’Alaihi wa Sallam tidak berbeda
pendapat, seandainya mereka tidak berbeda, niscaya tidak akan terjadi rukhshah (keringanan
bagi umat)”

Kebudayaan dalam masyarakat seiring perkembangan zaman pun akan mengalami suatu
perubahan, adapun faktor-faktor penyebab perbedaan budaya di masyarakat yakni:
1. Letak strategis Indonesia

Letak Indonsia yang stategis yaitu di antara dua Samudera Pasific dan Samudera Indonesia,
serta dua benua Asia dan Australia mengakibatkan wilayah kita menjadi jalur perdagangan
internasional. Selain dagang lalu lintas perdagangan membawa pengaruh budaya terhadap
budaya bangsa Indonesia,

2. Perbedaan kondisi alam

Indonesia memiliki banyak sekali daerah-daerah seperti, pantai, gunung, dataran rendah,
danau, dan sebagainya. Budaya penduduk pantai tidak sama dengan penduduk pegunungan.

3. Transportasi dan komunikasi

Transportasi dan komunikasi juga menyebabkan perbedaan pada masyarakat Indonesia. Dalam
menikmatinya tidak semua masyarakat dapat menikmatiknya, sehingga menyebabkan
perbedaan terhadap masyarakat Indonesia.

4. Negara kepulauan

Negara Indonesia terdiri dari banyak pulau yang terpisah-pisah. Keadaan ini menghambat
hubungan antarmasyarakat Indonesia dari pulau yang berbeda-beda. Setiap masyarakat di
kepulauan mengembangkan budaya mereka masing-masing, sesuai dengan tingkat kemajuan
dan lingkungan masing-masing.

5. Tingkat keterbukaan terhadap budaya lain

Sikap masyarakat terhadap sesuatu yang baru baik yang datang dari dalam maupun luar
masyarakat membawa pengaruh terhadap perbedaan masyarakat Indonesia. Ada masyarakat
yang mudah menerima orang asing atau budaya lain, namun ada juga sebagian masyarakat
yang tetap bertahan pada budaya sendiri, tidak mau menerima budaya luar.

6. Timbunan kebudayaan dan penemuan baru.

Kebudayaan dalam masyarakat selalu mengalami penimbunan dan penumpukan, yaitu budaya
masyarakat semakin beragam dan bertambah. Bertambah dan beragamnya budaya ini
umumnya disebabkan oleh adanya penemuan baru dalam masyarakat.
7. Akulturasi:

Akulturasi merupakan pertemuan dua kebudayaan dari bangsa yang berbeda dan saling
mempengaruhi. Peroses akulturasi berlangsung lama dan terusmenerus. Proses ini berkaitan
pada perpaduan kebudayaan sehingga pola budaya semua akan berubah.

8. Asimilasi:

Definisi Asimilasi adalah perpaduan dua kebudayaan yang berbeda secara berangsur - angsur
berkembang sehingga memunculkan budaya baru.

2.3 Perubahan Budaya Masyarakat

a. Pengertian
Dalam budaya masyarakat tak luput juga dari suatu perubahan, namun perubahan itu
harusnya bisa memberi suatu manfaat seperti yang tertera pada suatu hadis Nabi
Muhammad SAW berkata “Sebagian tanda keislaman seseorang adalah ia meninggalkan
sesuatu yang tak bermanfaat baginya” [HR at-Tirmidzi]. Pengertian dari perubahan budaya
masyarakat sendiri adalah perubahan yang terjadi dalam sistem ide yang dimiliki bersama
pada berbagai bidang kehidupan di masyarakat. Perubahan itu terjadi sesuai dengan
hakikat dan sifat dasar manusia yang selalu ingin mengadakan perubahan. Berikut adalah
penjelasan faktor-faktor perubahan sosial berdasarkan arah timbulnya pengaruh.

a. Internal Faktor:
Internal faktor (faktor dalam) adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam masyarakat
itu yang menyebabkan timbulnya perubahan pada masyarakat itu sendiri baik secara
individu, kelompok ataupun organisasi

b. External Faktor: Selain internal factor, pada masyarakat juga dikenal external factor.
External factor atau faktor luar adalah faktor-faktor yang berasal dari luar masyarakat
yang menyebabkan timbulnya perubahan pada masyarakat.

Terjadinya suatu proses perubahan pada masyarakat, diakibatkan adanya faktor yang
mendorong dan penghambat dalam perubahan tersebut. Factor yang mendorong salah
satunya yaitu Kontak dengan kebudayaan lain, salah satu proses yang menyangkut hal ini
adalah diffusion (difusi). Difusi adalah proses penyebaran unsur-unsur kebudayaan dari
individu kepada individu lain. Dengan proses tersebut manusia mampu untuk
menghimpun penemuan-penemuan baru yang telah dihasilkan. Dengan terjadinya difusi,
suatu penemuan baru yang telah diterima oleh masyarakat dapat diteruskan dan disebar
luaskan kepada semua masyarakat, hingga seluruh masyarakat akan dapat merasakan
manfaatnya.

Sedangkan faktor yang menghambat suatu perubahan dalam masyarakat salah satunya
yaitu sikap masyarakat yang tradisional karena adanya suatu sikap yang selalu
membanggakan dan mempertahankan tradisi - tradisi lama dari suatu masyarakat akan
berpengaruh pada terjadinya proses perubahan. Karena adanya anggapan bahwa
perubahan yang akan terjadi belum tentu lebih baik dari yang sudah ada.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Suatu perubahan budaya dalam kehidupan masyarakat dipengaruhi oleh beberapa


faktor yang bertindak sebagai pendukung dan penghambat jalannya proses perubahan
tersebut. Faktor-faktor tersebut dapat berasal dari dalam masyarakat itu sendiri (internal
factor) serta juga dapat berasal dari luar lingkupan masyarakat (External factor). Selain
itu adanya factor penyebab dari perubahan yang membuat timbulnya suatu perbedaan
budaya dalam masyarakat.

Dapat diketahui dari factor-faktor perubahan tersebut yang membuat negara ini
menjadi negara yang memiliki kebudayaan yang beragam dengan tingkat toleransi yang
cukup tinggi dimana itu sebagai jembatan untuk menuju satu kesatuan.
Daftar Pustaka

Abdullah Nashih Ulwan. (1995). Pendidikan Anak Dalam Islam 2. Jakarta: Pustaka Amani.

Alo Liliweri. (1997). Komunikasi Antarpribadi. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti.

Dedy Mulyana dan Jalaluddin Rakhmad. (2001). Komunikasi Antar Budaya. Bandung:
Remaja Rosdakarya.

H.A Mustofa. (1997). Akhlak Tasawuf. Bandung: CV. Pustaka Setia

Hafied Cangara. (1998). Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT. Raja Grapindo Persada.

H. Mafri Amir. (1999). Etika Komunikasi Masa Dalam Pandangan Islam. Jakarta: Logos.

Anda mungkin juga menyukai