Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH ANTROPOLOGI

PERUBAHAN BUDAYA
DOSEN: IRMAN ARAS

OLEH
KELOMPOK VI
KELAS 4 KOMUNIKASI
RIFKHY PRATAMA (1610121116)

ASMAWATI SYAM (1610121117)

PATRISIUS KIMA (1610121118)

JACKSON S. JAFAR (1610121119)

RIDA AYU (1610121120)

UNIVERSITAS FAJAR 2016


Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas segala limpahan Rahmat, Taufik
dan Hidayahnya sehingga kelompok kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah
Antropologi ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat
dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca tentang materi
“PERUBAHAN BUDAYA”. Didalam makalah ini kami uraikan secara singkat, padat dan jelas
tentang materi perubahan kebudayaan pada masyarakat serta dampak budaya global terhadap
budaya tradisional dengan bahasa yang kami yakini mudah difahami oleh pembaca.

Harapan kelompok kami adalah semoga makalah ini dapat membantu menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk
maupun isi makalah ini sehingga menjadi lebih baik lagi. Makalah ini kami akui masih banyak
kekurangan karena pengalaman kami yang masih sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan
kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.

Makassar, 1 Desember 2016

Penyusun
Daftar Isi
Kata Pengantar
Daftar isi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
1.3 Rumusan masalah
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Perubahan Kebudayaan
2.2 Untuk Mengetahui Bentuk – Bentuk Perubahan Kebudayaan
2.3 Untuk Mengetahui Faktor – Faktor Yang Menyebabkan Perubahan Kebudayaan
2.4 Untuk Mengetahui Faktor – Faktor Yang Menghalangi Perubahan Kebudayaan
2.5 Untuk Mengetahui Dampak Perubahan Kebudayaan
2.6 Untuk Mengetahui Contoh Perubahan Kebudayaan Di Lingkungan Sekitar
2.7 Untuk Mengetahui Dampak Kebudayaan Global Terhadap Kebudayaan Tradisional

BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3. 2 Saran

DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Masyarakat merupakan sekumpulan orang yang hidup bersama menghasilkan budaya.


Dengan demikian tidak ada masyarakat yang hidup tanpa budaya, begitu juga sebaliknya tidak
ada kebudayaan tanpa ada masyarakat yang menjadi unsur penghasilnya. Indonesia memiliki
banyak keanekaragaman kebudayaan yang unik dan bervariasi. Keanekaragaman budaya yang
dimiliki Indonesia tersebut merupakan kekayaan bangsa yang belum tentu dimiliki oleh bangsa
lain. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi masyarakat untuk mempertahankan kebudayaan-
kebudayaan tersebut agar tidak tergerus oleh waktu dan mengalami perubahan yang
mengakibatkan rusaknya kebudayaan lokal yang ada.
Perubahan kebudayaan merupakan hal yang wajar selama kebudayaan lokal yang ada
tidak rusak oleh unsur-unsur yang memengaruhi perubahan tersebut. Perubahan itu terjadi sesuai
dengan hakikat dan sifat dasar manusia yang selalu ingin mengadakan perubahan. Perubahan
kebudayaan merupakan suatu keadaan dalam masyarakat yang terjadi karena ketidaksesuaian
antara unsur-unsur kebudayaan yang saling berbeda sehingga tercapai keadaan yang tidak serasi
dalam kehidupan bermasyarakat.Perubahan itu terjadi sesuai dengan hakikat dan sifat dasar
manusia yang selalu ingin mengadakan perubahan.
Perubahan dalam kebudayaan mencakup semua bagian, yang meliputi kesenian, ilmu
pengetahuan, teknologi, filsafat dan lainnya. Akan tetapi perubahan tersebut tidak
mempengaruhi organisasi sosial masyarakatnya. Ruang lingkup perubahan kebudayaan lebih
luas dibandingkan perubahan sosial. Namun demikian dalam prakteknya di lapangan kedua jenis
perubahan perubahan tersebut sangat sulit untuk dipisahkan. Perubahan sosial dan perubahan
kebudayaan mempunyai aspek yang sama yaitu keduanya bersangkut paut dengan suatu cara
penerimaan cara-cara baru atau suatu perbaikan dalam cara suatu masyarakat memenuhi
kebutuhannya. Perubahan kebudayaan merupakan hal wajar yang terjadi. Perubahan tersebut
membawa dampak positif dan negatif. Perubahan yang membawa dampak positif tentunya akan
membuat masyarakat lebih maju dan berkembang.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa Pengertian Perubahan Kebudayaan?
2. Apa Saja Bentuk – Bentuk Perubahan Kebudayaan?
3. Apa Faktor – Faktor Yang Menyebabkan Perubahan Kebudayaan?
4. Apa Faktor – Faktor Yang Menghalangi Perubahan Kebudayaan?
5. Bagaimana Dampak Perubahan Kebudayaan?
6. Apa Contoh Perubahan Kebudayaan Di Lingkungan Sekitar?
7. Bagaimana Dampak Kebudayaan Global Terhadap Kebudayaan Tradisional?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk Mengetahui Pengertian Perubahan Kebudayaan
2. Untuk Mengetahui Bentuk – Bentuk Perubahan Kebudayaan
3. Untuk Mengetahui Faktor – Faktor Yang Menyebabkan Perubahan Kebudayaan
4. Untuk Mengetahui Faktor – Faktor Yang Menghalangi Perubahan Kebudayaan
5. Untuk Mengetahui Dampak Perubahan Kebudayaan
6. Untuk Mengetahui Contoh Perubahan Kebudayaan Di Lingkungan Sekitar
7. Untuk Mengetahui Dampak Kebudayaan Global Terhadap Kebudayaan Tradisional

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Perubahan Kebudayaan

Perubahan kebudayaan adalah suatu penerimaan cara-cara baru atau suatu


perbaikan dari cara cara masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya. Jadi, perubahan
kebudayaan terjadi sesuai dengan perkembangan masyarakat pendukungnya. Tidak ada
dukungan dari masyarakat, maka tidak akan ada perubahan, baik itu ke arah positif atau negatif.
Selama hidupnya, setiap manusia (masyarakat dalam arti luas) pasti mengalami perubahan-
perubahan. Apabila misalnya dihubungan dengan definisi kebudayaan yang dipaparkan oleh
Taylor, dimana kebudayaan adalah suatu kompleks yang meliputi unsur-unsur seperti
pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan setiap kemampuan serta
kebiasaan manusia sebagai warga masyarakat, maka perubahan itu bisa terjadi melalui unsur-
unsur kebudayaan tersebut baik untuk individu atau masyarakat baik terjadi secara lambat atau
cepat. Sebagai contoh, Si A atau masyarakat A, pada tahun 1994 sangat buta sekali dengan dunia
internet. Namun, di tahun 2015 ini hampir 90% masyarakat A sedikit banyak tahu apa itu
internet, manfaat dan mudharatnya. Berdasarkan contoh ini, maka masyarakat A mengalami
perubahan kebudayaan dalam hal ilmu pengetahuan dan teknologi.

Pendukung kebudayaan adalah manusia. Sebagai makhluk sosial manusia selalu


berinteraksi dengan manusia lain di masyarakat, hal ini akan menyebabkan kebudayaan pun
berubah. Sehingga di masyarakat selain dikenal adanya dinamika kehidupan ada pula dinamika
kebudayaan, artinya berubahnya kehidupan manusia akan menyebabkan berubahnya
kebudayaan. Berubahnya kebudayaan mengakibatkan unsur-unsur kebudayaan yang ada di
masyarakat. Perubahan yang dialami masyarakat dapat berupa perubahan menuju ke arah
kemajuan (progressif) dan perubahan kemunduran (regressif).

Perubahan maju mengarah menjadi lebih baik, lebih sempurna, dan lebih berdaya guna.
Sedangkan perubahan mundur mengarah menjadi lebih jelek dan menjadi kurang efisien.
Perubahan kebudayaan tampak lebih jelas pada masyarakat maju yang bersifat dinamis, sedang
pada masyarakat primitif tidak begitu kelihatan karena sifatnya yang mengisolasi diri,
konservatif, dan statis.

2. 2 Bentuk – Bentuk Perubahan Kebudayaan

Bentuk – bentuk perubahan kebudayaan terdiri atas beberapa macam, berikut ini
adalah bentuk – bentuk perubahan kebudayaan

1. Difusi Kebudayaan, adalah proses penyebaran unsur-unsur kebudayaan dari satu orang
ke orang lain atau dari masyarakat satu ke masyarakat lain.
2. Akulturasi Kebudayaan, adalah proses penerimaan unsur-unsur kebudayaan asing oleh
kebudayaan asli yang kemudian diseleksi dan disesuaikan dengan kebudayaan setempat.
Akulturasi terjadi apabila ada kebudayaan dari bangsa yang berbeda saling memengaruhi
sehingga terbentuk suatu kebudayaan baru.
3. Asimilasi Kebudayaan, adalah proses percampuran dua kebudayaan atau lebih sehingga
menghasilkan kebudayaan yang baru.
4. Inovasi, adalah suatu proses pembaruan dari penggunaan sumber daya alam, energi,
modal, pengaturan tenaga kerja dan penggunaan teknologi yang menyebabkan adanya
sistem produksi dan produk-produk baru. Inovasi berkaitan dengan pembaruan
kebudayaan khususnya unsur teknologi dan ekonomi. Adanya inovasi pada berbagai
bidang termasuk sosial dan budaya akan memberi pengaruh yang luas pada berbagai
kehidupan di masyarakat. Pengaruh tersebut tampak pada adanya perubahan perilaku
sosial, adat istiadat, dan pergeseran niali-nilai dan norma yang berlaku di masyarakat.

2.3 Faktor – Faktor Yang Menyebabkan Perubahan Kebudayaan

Ada dua faktor besar yang berpengaruh pada bentuk perubahan kebudayaan, yaitu faktor
dari dalam (internal) atau faktor dari luar (eksternal). Faktor internal meliputi discovery,
invention (invensi), innovation (inovasi) dan enkulturasi, sedangkan untuk faktor yang datangnya
dari luar (eksternal) meliputi difusi, Akulturasi, penetrasi, asimilasi, invasi, hibridisasi.

A.Faktor dari Dalam (internal)

1. Discovery merupakan penemuan dari suatu unsur kebudayaan yang baru, baik
yang berupa suatu alat baru, atauapun yang berupa suatu ide baru yang diciptakan
oleh seorang individu. Atau bisa juga dikatakan sebagai suatu rangkaian ciptaan-
ciptaan dari individu-individu dalam masyarakat yang bersangkutan. Contoh
penemuan baru untuk faktor discovery misalnya; mobil, sepeda motor,
handphone, tablet dan sebagainya.

2. Invention (invensi) adalah adanya pengakuan, penerimaan dan penerapan dari


suatu masyarakat atas penemuan baru (discovery) tersebut. Hal ini disebabkan
karena untuk membuktikan bahwa seorang individu itu telah menemukan suatu
yang baru membutuhkan tidak hanya satu individu atau penemu/pencipta saja,
akan tetapi harus ada rangkaian-rangkain dari pencipta atau penemu hal yang baru
tersebut. Penemuan sebuah mobil misalnya, merupakan suatu rangkaian
penemuan dari motor gas pada tahun 1875 sampai pada bentuk mobil yang dapat
dipakai sebagai alat pengangkutan pada tahun 1911.

3. Innovation (inovasi) terjadi apabila hasil penemuan baru tersebut, misalnya


mobil, disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat sebagai alat angkutan,
sedangkan masyarakat juga harus menyesuaikan diri dengan kebutuhan-
kebutuhan yang diperlukan oleh sebuah mobil, misalnya ada sopir, bensin, solar,
bengkel, onderdil, montir, jalan raya dan sebagainya. Adanya pendorong atau
motivasi yang menyebabkan individu-individu untuk mencari penemuan-
penemuan baru adalah :

1. Kesadaran akan kekurangan dalam kebudayaan

2. Kualitas dari ahli-ahli dalam suatu kebudayaan

3. Perangsang bagi penciptaan-penciptaan baru

4. Proses Enkulturasi atau "pembudayaan" ini terjadi ketika seorang individu


mempelajari dan menyesuaikan alam pikiran serta sikapnya dengan sistem norma
dan peraturan-peraturan yang hidup dalam kebudayaannya. Jadi sejak seorang
individu itu masih kecil itu proses enkulturasi sudah dimulai dalam alam
pikirannya. Bermula dari keluarganya (pendidikan, kasih sayang dan sebagainya),
kemudian berlanjut ke teman-teman sepermainan. Seringkali ia belajar meniru
berbagai macam tindakan, setelah perasaan dan nilai budaya yang memberi
motivasi akan tindakan meniru itu telah dinternalisasikan dalam kepribadiannya.

B.Faktor-Faktor dari Luar (eksternal)

1) Difusi adalah suatau proses penyebaran unsur-unsur kebudayaan dari orang perorangan
kepada orang perorangan lainnya, dan dari suatu masyarakat ke masyarakat lain, dari
bangsa ke bangsa lain. Ada dua tipe difusi, yaitu difusi intra-masyakat (intra society
diffusion) dan difusi antar masyarakat (inter society diffusion)
2) Akulturasi atau acculturation atau culture contract adalah mengenai proses sosial yang
timbul bila suatu kelompok manusia dengan suatu kebudayaan tertetentu dihadapkan
pada unsur-unsur dari suatu kebudayaan asing itu lambat laun akan diterima dan diolah
ke dalam kebudayaan sendiri tanpa menghilangkan kepribadian kebudayaan itu sendiri.

3) Asimilasi (assimilation) adalah proses yang timbul apabila golongan-golongan manusia


dengan latar belakang kebudayaan berbeda-beda saling bergaul langsung secara intensif
dan terus menerus dalam jangka waktu yang lama sehingga kebudayaan golongan-
golongan tadi, masing-masing berubah sifatnya yang khas dan juga unsur masing-masing
kebudayaan berubah wujudnya menjadi unsur-unsur kebudayaan campuran.

4) Penetrasi adalah masuknya unsur-unsur kebudayaan asing dari luar ke suatu daerah.
Masuknya unsur-unsur kebudayaan asing tersebut bisa terjadi secara damai ( penetration
pacifique) maupun secara paksaan.

5) Invasi adalah penyerangan dari suatu negara atau bangsa ke negara atau bangsa lainnya
yang bertujuan untuk menduduki daerah milik bangsa atau negara lain dengan maksud
menjalankan penjajahan atas bangsa yang ditaklukannya dengan melenyapkan atau
meminimalisir kebudayaan asli suatu bangsa.

6) Hibridisasi adalah perkawinan campuran di antara kelompok ras manusia yang berbeda,
yang menghasilkan ciri-ciri ragawi yang bersamaan, yang disebabkan oleh komponen
rasial yang bersamaan. Hibridisasi dapat terjadi sejalan dengan migrasi kelompok-
kelompok mansuia, misalnya pada zaman berburu tingkat lanjut (zaman Mesolitikum).
Pada masa berburu tingkat lanjut ini, tidak saja terdapat pantangan "inces" (perkawinan
antar anggota keluarga sedarah), tetapi diduga dalam banyak hal telah berlangsung
exogami atau perkawinan yang terjadi di luar klan.

2.4 Faktor – Faktor Yang Menghalangi Perubahan Kebudayaan


Soerjono Soekanto menyebutkan hal-hal yang menghalangi terjadinya perubahan sebagai
berikut :

1. Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain. Kehidupan masyarakat yang terasing


menyebabkan mereka tidak mengetahui perkembangan-perkembangan yang terjadi pada
masyarakat lain. Hal ini mengakibatkan tidak berkembangnya kebudayaan suatu
masyarakat.

2. Perkembangan ilmu pengetahuan yang terhambat. Suatu masyarakat yang hidup terasing
dan terjajah biasanya mengalami perkembangan kebudayaan yang lambat karena
keterbatasan ilmu pengetahuan.

3. Sikap masyarakat yang sangat tradisional. Sikap masyarakat yang mengagung-agungkan


tradisi dan menganggap tradisi merupakan hal mutlak akan menghambat terjadinya
perubahan.

4. Adanya kepentingan-kepentingan yang telah tertanam dengan kuat atau vested interests.

5. Rasa takut akan terjadinya keguyahan pada integrasi kebudayaan.

6. Prasangka terhadap hal-hal baru

7. Hambatan-hambatan yang bersifat ideologis. Setiap perubahan biasanya diartikan sebagai


usaha yang berlawanan dengan ideologi masyarakat yang menjadi dasar integrasi
masyarakat tersebut.

8. Adat atau kebiasaan Nilai bahwa hidup ini pada hakikatnya buruk dan tidak mungkin
diperbaiki.

2.5 Dampak Perubahan Kebudayaan

Perubahan kebudayaan yang terjadi tidak selamanya berdampak buruk terhadap


kebudayaan Indonesia. Namun masuknya kebudayaan asing yang tidak sesuai dengan
kepribadian bangsa sering kali membawa dampak buruk yang sulit diatasi. Masuknya
kebudayaan asing tersebut mengakibatkan terjadinya culture shock, yaitu suatu keadaan dimana
masyarakat tidak mamapu menahan berbagai pengaruh kebudayaan yang datang dari luar
sehingga terjadi ketidakseimbangan dalam kehidupan masyarakat yang bersangkutan. Hal ini
membawa dampak yang luas dalam sistem kebudayaan masyarakat. Adanya penyerapan unsur
budaya asing yang dilakukan secara instan dan tidak melalui suatu filterisasi yang mendalam
dapat menyebabkan terjadinya ketimpangan nilai-nilai yang menjadi landasannya , hal ini
disebut dengan ketimpangan budaya.

Perkembangan terknologi, terutama masuknya kebudayaan asing tanpa disadari telah


menghancurkan kebudayaan lokal. Pengetahuan yang terbatas menjadi penyebab lunturnya
kebudayaan asli yang melahirkan jenis kebudayaan baru. Masuknya kebudayaan tersebut tanpa
disaring oleh masyarakat dan diterima secara mentah. Akibatnya kebudayaan asli masyarakat
mengalami degradasi. Budaya Indonesia perlahan-lahan semakin punah dan tidak dilestarikan
lagi. Masuknya kebudayaan asing tersebut tidak selamanya berdampak buruk apabila disaring
dengan lebih baik oleh masyarakat. Dampak positif yang diperoleh dari perubahan kebudayaan
yaitu berkembangnya kebudayaan ke arah yang lebih baik. Hal ini dapat memperkaya
kebudayaan selain tidak meninggalkan kebudayaan asli yang sudah ada. Perubahan kebudayaan
tersebut juga membuat ilmu pengetahuan lebih berkembang sehingga dapat mempermudah
kehidupan sehari-hari, misalnya adanya perkembangan teknologi mempermudah dalam hal
komunikasi.

2.6 Contoh Perubahan Kebudayaan Di Lingkungan Sekitar

Ada beberapa contoh perubahan sosial budaya yang sangat mudah kita lihat saat ini diantaranya:

1. Gaya Berpakaian, contoh perubahan sosial budaya di lingkungan sekitar yang pertama
adalah gaya berpakaian masyarakat yang jika dibandingkan zaman dahulu dan sekarang,
masyarakat saat ini lebih suka dengan gaya berpakaian yang bebas dan penuh warna.
Sedangkan dahulu masyarakat Indonesia memakai baju adat mereka yang terlihat santun.

2. Gaya Hidup, Orang-orang saat ini lebih suka hidup serba glamour, mewah, dan ingin
dilayani terus menerus. Pengeluaran juga semakin boros karena perilaku konsumtif agar
terlihat gaul. Orang-orang juga lebih suka bekerja dan menjadi workaholic daripada
menghabiskan waktu bersama teman-teman, keluarga tercinta, dan orang terkasih.

3. Bahasa, Karena saat ini bahasa Inggris digunakan sebagai bahasa internasional, maka
banyak masyarakat yang belajar dan mengharuskan anak mereka bisa berbicara bahasa
asing tersebut. Sehingga seringnya bahasa daerah terlupa.

4. Kecanggihan Teknologi, Dengan semakin canggihnya teknologi komunikasi seperti


smartphone, tablet, dsb, membuat orang-orang khususnya anak muda berkomunikasi
lewat smartphone mereka padahal jaraknya tidak saling berjauhan. Dan kebiasaan
bersosial media setiap saat sudah menjadi gaya hidup para remaja.

5. Hubungan Antar Keluarga dan Masyarakat, Orang-orang Indonesia zaman dahulu


jika berbicara dengan orang yang lebih tua bahasanya santun dan sikapnya hormat.
Namun saat ini para remaja berbicara blak-blak an pada orangtua mereka atau pun orang
yang lebih tua di masyarakat.

6. Budaya Kebarat-baratan/westernisasi, Westernisasi kini telah menjangkiti semua


orang. Dari cara bicara, berpakaian, gaya hidup, hingga peringatan beberapa hari seperti
valentine di Indonesia dan Halloween adalah contoh westernisasi.

7. Impor Barang, Masyarakat lebih suka membeli barang bermerk internasional demi bisa
mencapai status tinggi.

8. Religi, Jika dahulu orang Indonesia percaya pada tahayul dan kepercayaan yang
menyembah leluhur, saat ini sudah mulai mengedepankan logika.

9. Kesetaraan Wanita, Zaman dahulu wanita hanya bisa mengurusi masalah rumah tangga.
Namun saat ini wanita menyetarakan diri dengan pria dan bekerja bersama pria di
berbagai bidang.

10. Menjadi Kritis, Informasi bisa didapat dari manapun karena teknologi semakin canggih.
Masyarakat jadi bisa belajar kritis terhadap permasalahan sosial mereka.
11. Seni dan Budaya Daerah, Karena adanya globalisasi, masyarakat Indonesia jadi
mengenal budaya luar negeri. Namun kadangkala budaya sendiri jadi terlupa.

12. Permainan Daerah, Permainan daerah asli Indonesia banyak yang hilang karena
masyarakatnya saat ini hanya mengenal gadget dan permainan luar negeri. Inilah contoh
perubahan sosial budaya di lingkungan sekitar yang terakhir.

2.7 Dampak Kebudayaan Global Terhadap Kebudayaan Tradisional

Kebudayaan dari barat atau Global saat ini sudah mendominasi segala aspek kehidupan
pada masyarakat Indonesia. Peradaban yang disebarkan oleh barat telah mengacu terhadap
segala hal, dan hal itu telah menguasai dunia tak terkecuali bangsa Indonesia, peradaban bangsa
kita saat ini secara perlahan mulai mengikuti kebudayaan bangsa barat. Kebudayaan barat
masuk ke Indonesia disebabkan oleh beberapa hal, salah satunya adalah kerana adanya krisis
globalisasi yang telah meracuni sebagian besar masyarakat Indonesia. Pengaruh kebudayaan
barat berjalan sangat cepat dan menyeluruh. Tentunya hal itu akan menimbulkan pengaruh yang
sangat luas pada sistem sosial dan budaya masyarakat Indonesia. Pengaruh yang berjalan begitu
cepat tersebut menimbulkan terjadinya goncangan social atau culture shock yaitu suatu keadaan
dimana masyarakat tidak mampu menahan berbagai pengaruh kebudayaan yang datang dari
luar sehingga terjadi ketidak seimbangan di dalam kehidupan masyarakat yang bersangkutan.
Budaya barat yang masuk ke Indonesia menimbulkan multi efek. Perkembangan
teknologi dan masuknya budaya barat ke Indonesia, tanpa disadari secara perlahan telah
menghancurkan kebudayaan bangsa Indonesia. Rendahnya pengetahuan menyebabkan akulturasi
kebudayaan yang tidak sesuai dengan nilai-nilai luhur yang terkandung didalam kebudayaan
bangsa Indonesia. Masuknya kebudayaan barat tanpa disaring oleh masyarakat dan diterima
secara mentah atau apa adanya, mengakibatkan terjadinya degredasi yang sangat luar biasa
terhadap kebudayaan asli. Ciri-ciri terjadinya globalisasi terhadap kebudayaan, yaitu:
a) Berkembangnya pertukaran kebudayaan internasional
b) Penyebaran prinsip multi kebudayaan (multiculturalism), dan kemudahan akses suatu
individu terhadap kebudayaan lain di luar kebudayaannya
c) Berkembangnya turisme dan pariwisata
d) Semakin banyaknya imigrasi dari suatu negara ke negara lain
e) Berkembangnya mode yang berskala global, seperti pakaian, film dan lain lain
f) Bertambah banyaknya event-event berskala global, seperti Piala Dunia FIFA. Sehingga,
proses persebaran budaya semakin cepat
g) Persaingan bebas dalam bidang ekonomi
h) Meningkakan interaksi budaya antar negara melalui perkembangan media massa

Pengaruh masuknya budaya global atau globalisasi budaya bagi kebudayaan di Indonesia
juga mempunyai dampak, baik dampak positif maupun dampak negatif. Adapun dampak
pengaruh budaya global bagi kebudayaan di Indonesia yaitu :
a) Dampak Positif Bagi Kebudayaan Di Indonesia
1) Mempermudah proses pembuatan alat musik tradisional. Kebanyakan masyarakat
Indonesia membuat membuat alat musik tradisional secara manual dan
memeperlukan banyak waktu dan banyak tenaga untuk membuatnya. Tetapi
sekarang, masyarakat Indonesia tidak perlu membuat alat musik tradisional
secara manual karena dengan adanya globalisasi kebudayaan masyarakat
Indonesia dengan mudah membuat alat musik tradisional menggunakan mesin –
mesin dengan teknologi canggih yang lebih menghemat tenaga dan waktu
pembuatan, dan dapat menghasilkan banyak alat musik dengan kualitas terjamin.
2) Budaya Indonesia lebih dikenal di mancan negara karena dengan adanya media
elektronik, dan Internet.
3) Adanya pertukaran pelajar, sehingga kebudayaan Indonesia dapat dikenal dan
dipelajari oleh pelajar luar negeri.

b) Dampak Negatif Bagi Kebudayaan Di Indonesia


1) Gaya hidup kebarat-baratan. Tidak semua budaya barat baik dan cocok
diterapkan di Indonesia. Budaya negatif yang mulai menggeser budaya asli
adalah anak tidak lagi hormat pada orang tua, kehidupan bebas remaja dan lain-
lain. Hampir 50% dari remaja dunia terutama kaum perempuan, sudah
kehilangan mahkota paling berharga miliknya. Dan 80% sudah berani mencoba
dan menggunakan obat-obatan terlarang (narkotika).
2) Semakin sedikit generasi muda yang melestarikan musik, tarian, dan budaya
tradisional kita.
3) Remaja mengikuti cara berpakaian yang cenderung tidak memperlihatkan
kesopanan. Pada masa lalu, cara berpakaian dan model baju masih sangat
sederhana. Tidak se-unik dan se-modern pakaian remaja saat ini. Pada masa lalu,
jika menghadiri acara resmi, masih banyak dari mereka yang menggunakan baju
tradisional, seperti baju adat, dan kebaya.
Berbeda dengan sekarang, remaja yang ingin menghadiri acara resmi seperti
pesta ulang tahun, lebih memilih untuk mengenakan baju kasual yang berciri-
khaskan kebarat-baratan.
4) Lebih senang dan tertarik mempelajari kebudayaan luar negeri dibanding
kebudayaan dalam negeri. Seperti : remaja jaman sekarang lebih senang dan
tertarik mempelajari tradisi – tradisi yang di lakukan oleh orang luar negeri,
mempelajari gaya bahasanya, musiknya, lebih senang mengenakan dan
mengenal pakaian – pakaian adat negara lain, dll.
5) Lenyapnya identitas kultural nasional dan lokal.
6) Budaya - budaya tradisional tergeser oleh budaya negara lain.
7) Menjamurnya produksi film dan musik dalam bentuk kepingan CD atau DVD.
8) Erosi nilai-nilai budaya.
9) Terjadinya akulturasi budaya yang selanjutnya berkembang menjadi budaya
massa.
10) Mudah terpengaruh oleh hal yang berbau barat.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Setiap masyarakat dalam kehidupannya pasti mengalami perubahan-perubahan.
Berdasarkan sifatnya, perubahan yang terjadi bukan hanya menuju ke arah kemajuan, namun
dapat juga menuju ke arah kemunduran. Begitu pula dengan kebudayaan, perubahan kebudayaan
dapat terjadi menuju ke arah kemajuan juga ke arah kemunduran seperti yang terjadi di Negara
Indonesia sendiri. Untuk itu sebagai warga negara Indonesia kita patut bangga dan menjaga
budaya yang kita miliki agar tidak mengalami perubahan kearah yang negatif. Kita juga harus
pandai memilah budaya global atau memfilterisasi budaya global yang masuk ke negara kita agar
budaya tradisional tetap terjaga dan tidak ditelan oleh modernisasi dan globalisasi budaya.

3. 2 Saran

Setelah dipaparkannya makalah ini diharapkan bapak dosen dan saudara – saudara
sekalian untuk memberikan saran dari kekurangan – kekurangan yang terdapat pada makalah ini
agar dapat menjadi perbaikan pada makalah yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA

Soerjono Seokanto, Sosiologi Suatu Pengantar (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 1990), hal
342

Kuntowijoyo. 1987. Budaya dan Masyarakat. Yogyakarta : PT Tiara Wacana Yogya.

Indriyawati, E. 2009. Antropologi 1 : Untuk Kelas XI SMA dan MA. Pusat Perbukuan
Departemen Nasional, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta. p. 137.

Lies, S. dan Budiarti, A. C. 2009. Antropologi Jilid 1 : Untuk Kelas XI SMA dan MA. Pusat
Perbukuan Departemen Nasional, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta. p. 137.

Anda mungkin juga menyukai