(Karya Ilmiah) ini di ajukan sebagai salah satu syarat untuk memenuhi Ulangan Tengah Semester
Filsafat Pendidikan Semester 1
Di Susun Oleh:
Nim: A1D521063
Kelas: R002
2021
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur senantiasa saya ucapkan kepada Tuhan YME atas rida dan rahmat-Nya sehingga saya
dapat menyelesaikan hasil karya tulis ilmiah yang berjudul "Filsafat Pendidikan ".
Tidak lupa, saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Drs. Ali Idrus, M. Pd.ME.yang yang
telah membimbing dan membantu saya dalam proses penyusunan karya ilmiah ini. Ucapan terima
kasih juga saya sampaikan kepada teman-teman yang telah membantu baik secara moral maupun
material sehingga karya tulis ilmiah ini dapat terwujud.
Saya menyadari bahwa masih ada kekurangan dan kesalahan dalam karya tulis yang disusun. Oleh
karena itu saya mohon maaf atas kesalahan tersebut. Kritik dan saran dari pembaca senantiasa
ditunggu oleh penulis guna meningkatkan kualitas tulisan ke depannya.
Penulis
2
ABSTRAK
Filsafat pendidikan merupakan ilmu filsafat yang mempelajari hakikat pelaksanaan dan
pendidikan.Bahan yang dipelajari meliputi tujuan, latar belakang, cara, hasil, dan hakikat
pendidikan.Metode yang dilakukan adalah menganalisis secara kritis struktur dan manfaat
pendidikan.Filsafat pendidikan berupaya untuk memikirkan permasalahan pendidikan.Salah satu
yang dikritisi secara konkret adalah relasi antara pendidik dan peserta didik dalam
pembelajaran.Salah satu yang sering dibicakan dewasa ini adalah pendidikan yang menyentuh aspek
pengalaman.Fillsafat pendidikan berusaha menjawab pertanyaan mengenai kebijakan pendidikan,
sumber daya manusia, teori kurikulum dan pembelajaran serta aspek-aspek pendidikan yang lain.
Filsafat dan pendidikan sebenarnya adalah dua istilah yang mempunyai makna
sendiri.Akantetapi ketika digabungkan akan menjadi sebuah tema yang baru dan khusus. Filsafat
pendidikan tidak dapat dipisahkan dari ilmu filsafat secara umum
Filsafat sebenarnya merupakan studi tentang hakikat realitas dan keberadaan, soal apa yang
mungkin diketahui serta perilaku yang benar atau salah. Filsafat berasal dari kata Yunani philosophia
yang berarti cinta kebijaksanaan.Ini merupakan bidang pemikiran manusia yang paling penting
karena bercita-cita untuk mencapai makna hidup yang paling hakiki. Sedangkan Pendidikan adalah
pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari
satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian. Pendidikan
sering terjadi di bawah bimbingan orang lain, tetapi juga memungkinkan secara otodidak
Ada banyak definisi mengenai filsafat pendidikan tetapi akhirnya semua mengatakan dan
mengajukan soal kaidah-kaidah berpikir filsafat dalam rangka menyelesaikan permasalahan
pendidikan.Upaya ini kemudian menghasilan teori dan metode pendidikan untuk menentukan gerak
semua aktivitas pendidikan.
ABSTRACT
sources, curriculum and learning theory and other aspects of education. another education.
3
Philosophy and education are actually two terms that have their own meaning. But when they
are combined, they become a new and special theme. Philosophy of education cannot be separated
from philosophy in general.
Philosophy is actually the study of the nature of reality and existence, of what may be known
and of right and wrong behavior. Philosophy comes from the Greek word philosophia which means
love of wisdom. This is the most important area of human thought because it aspires to achieve the
ultimate meaning of life. While education is the learning of knowledge, skills, and habits of a group
of people passed down from one generation to the next through teaching, training, or research.
Education often takes place under the guidance of others, but it is also possible to be self-taught
There are many definitions of the philosophy of education, but in the end all of them said and
proposed the rules of philosophical thinking in order to solve educational problems. This effort then
resulted in educational theories and methods to determine the movement of all educational
activities.
4
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................2
................................................................................................................................
ABSTRAK.............................................................................................................3
DAFTAR ISI.........................................................................................................5
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................6
A.LATAR BELAKANG........................................................................................6
B.RUMUSAN MASALAH...................................................................................6
C.MANFAAT........................................................................................................7
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................8
A. PENGERTIAN LANDASAN FILOSOFI........................................................8
B. LANDASAN FILOSOFI PENDIDIKAN.........................................................8
C. Landasan Filosofis Pendidikan Idealisme, Realisme, Pragmatisme..................8
BAB III PENUTUP..............................................................................................12
A.KESIMPULAN..................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................13
5
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Landasan filosofis pendidikan merupakan bagian penting yang harus dipelajari dalam dunia
pendidikan, hal ini dikarenakan pendidikan bersifat normatif dan perspektif. Selain itu, dengan
filosofis pendidikan kita akan mengetahui mengapa, apa, dan bagaimana kita melakukan pelajaran,
siapa yang kita ajar dan mengenai hakikat belajar. Hal ini merupakan seperangkat prinsip yang
menuntun kita dalam melakukan tindakan profesional melalui kegiatan dan masalah-masalah yang
kita hadapi.
Landasan pendidikan filosofis pendidikan merupakan suatu gagasan tentang pendidikan yang
dijelaskan berdasarkan filsafat umum yang terdiri dari Metafisika, Epestimologi, dan Asiologi.
Sebagimana didalam filsafat umum, didalam landasan filosofis pendidikan juga terdapat berbagai
aliran yang dikenal dengan adanya landasan filosofis Idealisme, Realisme, dan Pragmatisme. Selain
ketiga landasan filosofis tersebut sebenarnya masih banyak jenis landasan filosofis lainnya. Namun di
Indonesia memiliki filosofi pendidikan tersendiri yaitu filosofi pendidikan berdasarkan pancasila.
Dengan memahami landasan filosofis pendidikan diharapkan tidak terjadi kesalahan konsep
tentang pendidikan yang akan mengakibatkan terjadinya kesalahan dalam praktek pendidikan.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
Sesuai dengan permasalahan tersebut di atas, maka tujuan dalam karya ilmiah ini adalah
sebagai berikut:
6
D. Manfaat
Seseorang yang sedang menuntut ilmu pendidikan dituntut untuk memikirkan masalah-
masalah hakiki mengenai pendidikan. Pemikiran mengenai masalah-masalah pendidikan baik
dalam lingkup luas maupun mengerucut akan lebih terasah melalui filsafat pendidikan. Hal
tersebut membuat pelajar atau praktisi pendidikan lebih kritis dalam memandang persoalan
pendidikan.Disamping itu filsafat ini juga akan membuat pelajar untuk merenungkan masalah
hakiki pendidikan yang secara otomatis akan memperluas cakrawala berpikir dan menjadi lebih
arif dalam memahami persoalan pendidikan. Filsafat pendidikan akan menuntut pelajar untuk
berpikir reflektif menggunakan kebebasan intelektual yang bertanggung jawab (sistematis).Selain
itu, menurut Amka (2019, hlm. 26) filsafat (pendidikan) memiliki manfaat sebagai berikut:
5.Filsafat memberikan dasar-dasar, baik untuk hidup kita sendiri (terutama dalam etika) maupun
untuk ilmu-ilmu pengetahuan lainnya, seperti sosiologi, ilmu jiwa, ilmu mendidik, dan sebagainya.
7
BAB II
PEMBAHASAN
Landasan dapat diartikan sebagai alas, dasar, atau tumpuan. Istilah landasan dapat diartikan
juga sebagai fundasi. Dengan mengacu arti dari istilah tersebut, dapat dipahami bahwa landasan
adalah suatu pijakan, titik tumpu atau titik tolak, suatu fundasi tempat berdirinya suatu fundasi
tempat berdirinya suatu hal.
Kata filosofis terbentuk dari dua kata yang berasal dari bahasa Yunani, yaitu philo yang artinya
“cinta” dan sophia yang artinya “kebijaksanaan”. Dengan demikian filosofis diartikan sebagai cinta
kebijaksanaan. Secara maknawi filsafat dimaknai sebagai suatu pengetahuan yang mencoba untuk
memahami hakikat segala sesuatu untuk mencapai kebenaran atau kebijaksanaan.
Dengan demikian, dapat dipahami bahwa landasan filosofis merupakan landasan berdasarkan
filsafat yang menelaah sesuatu secara radikal, menyeluruh, dan konseptual yang menghasilkan
konsepsi-konsepsi mengenai kehidupan dan dunia.
Filsafat pendidikan merupakan hasil pemikiran dan perenungan secara mendalam sampai akar-
akarnya mengenai pendidikan. Landasan filosofis pendidikan adalah seperangkat filosofi yang
dijadikan titik tolak dalam pendidikan. Landasan filosofis pendidikan merupakan suatu sistem
gagasan tentang pendidikan dan dedikasi atau dijabarkan dari suatu sistem filsafat umum yang
dianjurkan oleh suatu aliran filsafat tertentu.
Landasan filosofis pendidikan tidak berisi konsep-konsep tentang pendidikan yang apa
adanya, melainkan berisi tentang konsep-konsep pendidikan yang seharusnya atau yang dicita-
citakan. Dalam landasan filosofis pendidikan juga terdapat aliran pemikiran. Hal ini muncul sebagai
implikasi dari aliran-aliran yang terdapat dalam filsafat. Sehingga dalam landasan filosofis pendidikan
dikenal dengan adanya landasan filosofis pendidikan Idealisme, Realisme, dan Pragmatisme.
1.Landasan Idealisme
Plato adalah tokoh pertama yang mencetuskan ide idealisme. Idealisme memandang realitas
sebagai hal yang ada dalam kehidupan alam bukanlah suatu kebenaran yang hakiki, melainkan hanya
sebatas gambaran dari ide-ide yang ada dalam jiwa. Idealisme merupakan aliran filsafat yang
berpendapat bahwa objek pengetahuan yang sebenarnya adalah ide. Idealisme mengatakan bahwa
realitas terdiri dari ide-ide, pikiran-pikiran, akal atau jiwa.
1) Metafisika-Idealisme: para filosof idealisme mengklaim bahwa realitas pada hakikatnya bersifat
spiritual.
8
2) Manusia: adalah mahluk spiritual, mahluk berfikir, memiliki tujuan hidup dan hidup di dunia
dengan suatu aturan dan moral yang jelas.
4) Aksiologi-Idealisme: manusia diperintah oleh nilai moral yang imperative yang bersumber dari
realitas yang absolute.
3) Metode pendidikan: metode yang diutamakan adalah metode dialektik, namun tiap metode
yang mendorong belajar dapat diterima, dan cenderung mengabaikan dasa-dasar fisiologis untuk
belajar
4) Peranan peserta pendidik dan peserta didik: penididik bertanggung jawab menciptakan
lingkungan bagi peserta didik. Sedangkan peserta didik bebas mengembangkan keperibadian dan
bakat-bakatnya.
2.Landasan Realisme
Aliran filsafat realisme merupakan pemikiran murid Plato yang bernama Aristoteles. Realisme adalah
aliran filsafat yang memandang bahwa dunia materi diluar kesadaran ada sebagai suatu yang nyata
dan penting untuk dikenal dengan mempergunakan kemampuan intelektual yang dimiliki manusia.
Menurut realisme hakikat kebenaran itu berada pada kenyataan alam ini, bukan pada ide atau jiwa.
2) Manusia: hakekat manusia terletak pada apa yang dikerjakan. Jiwa merupakan organisme
kompleks yang mempunyai kemampuan berfikir.
4) Aksiologi-Realisme: tingkah laku manusia diatur oleh hukum-hukum alam yang diperoleh melalui
ilmu, dan pada taraf yang lebih rendah diatur oleh kebiasaan-kebiasaan atau adat-istiadat yang
telah teruji dalam kehidupan.
9
1) Tujuan pendidikan: pendidikan bertujuan untuk penyesuaian diri dalam hidup dan mampu
melaksanakan tanggung jawab sosial. Dengan jalan memberikan pengetahuan esensial kepada para
siswa, maka mereka akan dapat bertahan hidup didalam lingkungan alam dan sosialnya.
2) Kurikulum pendidikan: harus bersifat komprehensif yang berisi sains, matematika, ilmu-ilmu
kemanusiaan, dan ilmu sosial, serta nilai-nilai.
4) Peranan pendidik dan peserta didik: pendidik adalah pengelola kegiatan belajar-mengajar
(classroom is teacher-centered). Sedangkan peserta didik berparan untuk menguasai pengetahuan,
taat pada aturan dan berdisiplin.
3.Landasan Pragmatisme
Aliran pragmatisme berpandangan bahwa kreteria kebenaran sesuatu ialah apakah sesuatu itu
memiliki kegunaan bagi kehidupan nyata. Aliran ini bersedia menerima segala sesuatu, pengalaman-
pengalaman pribadi, kebenaran mistis bisa diterima sebagai kebenaran dan dasar tindakan asalkan
membawa akibat yang prakits yang bermanfaat. Dengan demikian patokan pragmatisme adalah
manfaat bagi hidup praktis.
1) Metafisika-Pragmatisme: hakikat realitas suatu teori umum tentang kenyataan tidaklah mungkin
dan tidak diperlukan. Menurut aliran ini hakikat realitas adalah segala sesuatu yang dialami manusia,
bersifat prural, dan terus menerus berubah.
2) Manusia : manusia adalah hasil evolusi biologis, psikologis, dan sosial. Sejalan dengan perubahan
yang terus menerus terjadi tentunya akan muncul berbgai permasalahan dalam kehidupan pribadi
dan masyarakat. Sebab itu, manusia yang ideal adalah manusia yang mampu memecahkan masalah
baru baik dalam kehidupan pribadi maupun masyarakat.
4) Aksiologi-Pragmatisme: nilai tidak bersifat esklusif, tidak berdiri sendiri, melainkan ada dalam
suatu proses yaitu tindakan atau perbuatan manusia. Ukuran tingkah laku individual dan sosial di
tentukan secara eksperimental dalam hidup.
10
2) Kurikulum pendidikan: kurikulum mungkin berubah, warisan-warisan sosial dari masa lalu tidak
menjadi fokus perhatian. Pendidikan terfokus pada kehidupan yang baik pada saat ini dan masa yang
akan datang bagi individu, dan secara bersamaan masyarakat dikembangkan.
4) Peranan pendidik dan peserta didik: pendidik yaitu memimpin dan membimbing peserta didik
belajar tanpa ikut campur terlalu atas minat dan kebutuhan siswa. Peserta didik sebagai organisme
yang rumit yang mampu tumbuh. Dalam pragmatisme, belajar selalu dipertimbangkan untuk
menjadi seorang individu, dalam pembelajaran peranan pendidik bukan menuangkan
pengetahuannya pada peserta didik sebab ini merupakan usaha yang tak berubah. Untuk membantu
peserta didik, pendidik harus berperan:
d) Membantu para peserta didik dalam mengumpulkan informasi berkenaan dengan masalah.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Filsafat pendidikan merupakan hasil pemikiran dan perenungan secara mendalam sampai akar-
akarnya mengenai pendidikan. Filsafat pendidikan berupaya untuk memikirkan permasalahan
pendidikan.Salah satu yang dikritisi secara konkret adalah relasi antara pendidik dan peserta didik
dalam pembelajaran.Ada banyak definisi mengenai filsafat pendidikan tetapi akhirnya semua
mengatakan dan mengajukan soal kaidah-kaidah berpikir filsafat dalam rangka menyelesaikan
permasalahan pendidikan.Upaya ini kemudian menghasilan teori dan metode pendidikan untuk
menentukan gerak semua aktivitas pendidikan.
Landasan filosofis pendidikan adalah seperangkat filosofi yang dijadikan titik tolak dalam
pendidikan. Landasan filosofis pendidikan merupakan suatu sistem gagasan tentang pendidikan dan
dedukasi atau dijabarkan dari suatu sistem filsafat umum yang dianjurkan oleh suatu aliran filsafat
tertentu.Dalam landasan filosofis pendidikan juga terdapat aliran pemikiran. Hal ini muncul sebagai
implikasi dari aliran-aliran yang terdapat dalam filsafat. Sehingga dalam landasan filosofis pendidikan
dikenal dengan adanya landasan filosofis pendidikan Idealisme, Realisme, dan Pragmatisme.
12
DAFTAR PUSTAKA
http://eprints.ulm.ac.id/6122/1/B2.%20Publikasi%20Buku%20Filsafat%20Pendidikan.pdf diakses
pada tanggal 20 Oktober 2021 pukul 02.48
https://m.merdeka.com/jabar/apa-itu-filsafat-menurut-para-ahli-berikut-manfaatnya-dalam-
kehidupan-kln.html di akses pada tanggal 20 Oktober 2021 pukul 03.26
https://masjunayd.blogspot.com/2019/11/makalah-landasan-filosofis-pendidikan.html?m=1 di akses
pada tanggal 20 Oktober 2021 pukul 05.45
13