Anda di halaman 1dari 9

BAB IV

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN PPKn

KEMAMPUAN AKHIR
Mampu mengembangkan media sesuai mekanisme produksi media pembelajaran PPKn

INDIKATOR: PENCAPAIAN KOMPETENSI


1. Menjelaskan langkah-langkah pengembangan media pembelajaran PPKn
2. Menjelaskan beberapa jenis media grafis pembelajaran. PPKn
3. Menjelaskan beberapa jenis media visual pembelajaran PPKn
4. Menjelaskan cara mengembangkan satu jenis media visual Pembelajaran PPKn
5. Menjelaskan cara mengembangkan satu jenis media audio visual pembelajaran PPKn

PENGANTAR
Mata pelajaran PKn mempunyai misi membina nilai, moral, dan norma secara
utuh bulat dan berkesinambungan. Tujuan PPKn adalah untuk membentuk watak warga
negara yang baik, yaitu yang tahu, mau dan sadar akan hak dan kewajibannya. Dalam
kurikulum 2006, PPKn memiliki karakter yang berbeda dengan matapelajaran lainnya.
Hal ini dapat dilihat berdasarkan ciri-ciri atau hal-hal yang bersifat khusus, yang pada
prinsipnya PPKn lebih menekankan pada pembentukan aspek afektif tanpa
meninggalkan aspek yang lain. Untuk mencapai sasaran dan target tersebut, dalam
pelaksanaan pembelajaran diperlukan penataan alat, bahan, dan sumber belajar agar
dapat dilihat dan mudah digunakan oleh siswa. Sumber belajar dapat berupa media
cetak, model, gambar-gambar, laporan, dan kliping.
Media pembelajaran PPKn harus dapat menstimulus lahirnya proses
pembelajaran yang aktif dan kreaktif. Dalam pedoman pelaksanaan kegiatan belajar
mengajar PPKn, ada beberapa syarat yang harus diperhatikan untuk media PPKn, yaitu:
1) membawakan sesuatu atau sejumlah isi pesan peristiwa lampau dan kini, 2) memuat
nilai PPKn 3) diambil dari dunia kehidupan nyata 4) menarik minat dan perhatian siswa
5) terjangkau oleh kemampuan belajar siswa
Merancang media pembelajaran PPKn sangat tergantung dari jenis media yang
digunakan. Di bawah ini diulas kembali jenis media1 yang dapat
digunakan/dikembangkan dalam pembelajaran PPKn, yaitu (1) hal-hal yang bersifat
visual, seperti bagan, matriks, gambar, data , dan lain-lain, (2) hal-hal yang bersifat
materiil, seperti model-model, benda contoh , (3) gerak, sikap, dan perilaku, seperti
simulasi, bermain peran, sosiodrama., (4) cerita, kasus yang mengundang dilema nilai-
nilai PPKn.
A. Perancangan Media Pembelajaran PPKn
Secara garis besar kegiatan pengembangan media pembelajaran terdiri atas
tiga langkah besar yang harus dilalui, yaitu kegiatan perencanaan, produksi dan
penilaian. Sementara itu, dalam rangka melakukan desain atau rancangan
pengembangan program media Arief Sadiman, dkk, mengemukakan urutan langkah
yang harus diambil dalam pengembangan program media menjadi 6 (enam) langkah
sebagai berikut:
1. Menganalisis kebutuhan dan karakteristik siswa
Kebutuhan dalam proses belajar mengajar adalah kesenjangan antara apa
yang dimiliki siswa dengan apa yang diharapkan. Setelah menganalisis
kebutuhan siswa, maka selanjutnya perlu menganalisis karakteristik siswa, baik
menyangkut kemampuan pengetahuan atau keterampilan yang telah dimiliki
siswa sebelumnya. Cara mengetahuinya bisa dengan tes atau dengan non tes.
Langkah ini dapat disederhanakan dengan cara menganalisis materi pokok yang
dipandang sulit dan karenanya memerlukan bantuan media. Pada langkah ini
sekaligus pula dapat ditentukan ranah tujuan pembelajaran yang hendak dicapai,
termasuk rangsangan indera mana yang diperlukan (audio, visual, gerak, atau
diam).
2. Merumuskan tujuan pembelajaran.
Untuk dapat merumuskan tujuan pembelajaran dengan baik, ada
beberapa ketentuan yang harus diingat, yaitu: tujuan pembelajaran harus
berorientasi kepada siswa; artinya tujuan itu benar-benar harus menyatakan
adanya perilaku siswa yang dapat dilakukan atau diperoleh siswa setelah proses
belajar dilakukan.
3. Merumuskan materi secara terperinci yang mendukung tercapainya tujuan
Penyusunan materi pembelajaran sejalan dengan rumusan materi pokok
dan sub materi pokok atau sub kemampuan yang dijelaskan dalam tujuan
2
pembelajaran, sehingga materi yang disusun adalah dalam rangka mencapai
tujuan pembelajaran yang diharapkan.
4. Menulis Naskah Media
Naskah media adalah bentuk penyajian materi pembelajaran melalui
media rancangan yang merupakan penjabaran dari pokok-pokok materi yang
telah disusun secara baik seperti yang telah dijelaskan di atas. Supaya materi
pembelajaran itu dapat disampaikan melalui media, maka materi tersebut perlu
dituangkan dalam tulisan atau gambar yang kita sebut naskah program media.
Naskah program media maksudnya adalah sebagai penuntun kita dalam
memproduksi media.
Artinya menjadi penuntun kita dalam mengambil gambar dan merekam
suara. Karena naskah ini berisi urutan gambar dan grafis yang perlu diambil oleh
kamera atau bunyi dan suara yang harus direkam. Namun demikian, sebelum
naskah ditulis, maka terlebih dahulu disusun garis-garis besar program media
(GBPM) dan rancangan isi medianya.
Tahapan dalam pembuatan atau penulisan naskah adalah berawal dari
adanya ide dan gagasan yang disesuaikan dengan tujuan pembelajaran;
selanjutnya pengumpulan data dan informasi, penulisan sinopsis dan treatment,
penulisan naskah, pengkajian naskah atau revisi naskah sampai naskah siap
diproduksi. Ada beberapa macam bentuk naskah program media, namun pada
prinsipnya mempunyai maksud yang sama, yaitu sebagai penuntun dan usaha
memproduksi media pembelajaran.
Naskah program media terdiri dari urutan gambar, caption atau grafis
yang perlu diambil dengan instrumen kamera dan suara atau bunyi yang diambil
dengan instrumen perekam suara. Lembaran naskah tersebut dibagi menjadi dua
kolom, di sebelah kiri terdiri dari gambar, caption atau grafis. Sedangkan di
sebelah kanan berisi narasi atau percakapan yang dibaca narator atau pelaku, dan
suara lain yang diperlukan.
Petunjuk praktis untuk menulis naskah narasi:
a. Tulisan singkat, padat, dan sederhana.
b. Tulisan seperti menulis judul berita, pendek dan tepat, berirama dan mudah
diingat.
3
c. Tulisan tidak harus berupa kalimat yang lengkap.
d. Pikirkan frase yang dapat melengkapi visual dan tuntunlah siswa kepada hal-
hal yang penting.
e. Hindari istilah teknis, kecuali jika istilah itu diberi batasan atau
digambarkan.
f. Tulisan dalam kalimat aktif.
g. Usahakan setiap kalimat tidak terlalu padat.
h. Setelah menulis narasi, baca narasi itu dengan suara keras.
i. Edit dan revisi naskah narasi sampai layak.
B. Rancangan Media Grafis dalam Pembelajaran PPPKn
Media grafis seperti sketsa, diagram, bagan/chart, poster, grafik, kartun, peta
dan globe, karikatur, komik adalah media yang dihasilkan dengan cara dicetak
melalui teknik manual atau dibuat dengan cara menggambar atau melukis, teknik
printing, sablon, atau offset, sehingga media ini disebut juga sebagai printed material
atau bahan-bahan yang tercetak.
Prosedur umum dalam merancang media grafis dapat dilakukan dengan
mengikuti langkah-langkah sebagai berikut:
Pertama, mengidentifikasi program, dalam hal ini tentukanlah: Nama mata
pelajaran, materi pokok, dan sub materi pokok, tujuan pembelajaran, atau
kompetensi yang diharapkan, dan sasaran (siswa yang akan menggunakan: kelas,
semester).
Kedua, mengkaji literatur. Dalam membuat media cetak ini guru selanjutnya
menentukan isi materi yang akan disajikan pada kedua media tersebut. Dalam
menuliskan isi yang akan disajikan pada media cetak dan media presentasi bukan
dengan cara memindahkan semua isi dalam buku teks, melainkan perlu dirangkum
secara garis besar dengan tepat, jelas, dan menarik.
Ketiga, membuat naskah. Naskah untuk media grafis berisi sketsa visual yang
akan ditampilkan berisi objek gambar, grafik, diagram, objek foto, dan isi pesan
visual dalam bentuk teks.
Keempat, kegiatan produksi. Media cetak dapat dibuat secara manual atau
menggunakan komputer. Cara manual berarti diperlukan keterampilan khusus untuk
4
menggambar, melukis atau membuat dekorasi obyek grafis, bahan-bahan yang
diperlukan seperti kanvas/kertas, cat air, kuas, minyak, spon, dan berbagai bentuk
hahan lain. Cara kedua menggunakan komputer grafis menggunakan software
aplikasi gambar dan dicetak dengan printer warna.
Setelah kita mempelajari materi mengenai pengembangan media
pembelajaran di atas maka kita dapat mulai menerapkannya dalam proses belajar
mengajar PPKn yang tentu saja harus disesuaikan dengan pokok bahasan yang ingin
kita sampaikan kepada siswa. Sebagai contoh, pokok bahasan Sumpah Pemuda maka
media yang sesuai untuk pokok bahasan tersebut adalah media video. Media video
dapat menghadirkan gambaran tentang Tanah air Indonesia yang terdiri dari ribuan
pulau, juga dapat menayangkan Peta Indonesia. Dengan demikian para siswa
diharapkan dapat memahami pentingnya makna peristiwa Sumpah Pemuda bagi
kemerdekaan Republik Indonesia

Contoh Membuat media Gambar

Media ini sangat sesuai digunakan di sekolah dasar dan menengah, terutama
kelas awal, hal itu disebabkan media ini sangat bermanfaat untuk mengkonkretkan
hal-hal yang bersifat abstrak dalam bentuk gambar atau foto, yang dapat
menggambarkan perilaku yang baik dan yang kurang baik, sebagai sarana
pembentukan moral anak.
a. Fungsi Media Gambar
1) Mengkonkretkan hal-hal yang bersifat abstrak
2) Mendekatkan dengan objek yang sebenarnya
3) Melatih siswa berpikir konkret
4) Memperjelas sesuatu masalah
b. Langkah-langkah penyajian media gambar atau foto
1) Menganalisis pokok bahasan/sub pokok bahasan yang akan dituangkan dalam
bentuk media audio atau foto.
2) Menyiapkan bahan-bahan yang digunakan
3) Menugaskan siswa untuk juga menyiapkan bahan-bahan yang digunakan dalam
proses belajar-mengajar.
4) Memeragakan gambar-gambar sehingga dapat dilihat dengan jelas oleh semua
5
siswa
5) Guru meminta para siswa mengomentari gambar yang telah diperagakan dan
siswa yang lain diminta memberikan tanggapan terhadap komentar tersebut.
6) Guru menjelaskan materi pelajaran melalui media yang telah disiapkan
sekaligus juga menanamkan nilai PPKn yang menjadi target harapannya.
7) Guru menyimpulkan materi pelajaran sekaligus menindaklanjuti dengan
memberikan tugas kepada siswa untuk memperkaya penguasaan materi
pelajaran PPKn
C. Rancangan Media Visual dalam Pembelajaran PPKn
Contoh merancang Media Overhead Projector
a. Fungsi media overhead projector:
1) Meningkatkan daya tarik dan motivasi siswa untuk belajar
2) Mempermudah guru untuk menyiapkan materi pembelajaran
3) Memperjelas tayangan materi pembelajaran sehingga perhatian siswa
terhadap materi yang diberikan guru akan lebih besar.
b. Langkah-langkah penyajian media overhead proyektor:
1) Analisis indicator dan tujuan pembelajaran yang diharapakan dicapai
2) Analisis materi pelajaran untuk menentukan jenis media yang diperlukan
3) Analisis karakteristik siswa untuk mempertimbangkan kesulitan-kesulitan
yang dihadapi siswa dalam menerima pelajaran, kecepatan daya serap siswa,
serta tingkat perbendaharaan kata yang dipakai.
4) Kembangkan bahan-bahan tersebut ke dalam transparan yang telah
disiapkan.
5) Sajikan transparan di kelas dengan diatur fokusnya sebaik mungkin sehingga
apa yang tertera dalam transparan dapat dibaca dan dilihat dengan jelas oleh
semua siswa
6) Diselingi dengan pertanyaan, tanggapan, dan pernyataan dari siswa.
7) Guru menyimpulkan materi ajar PPKn yang telah disampaikan.
C. Rancangan Media Audio dalam pembelajaran PPKn
1. Fungsi skenario media audio adalah sebagai berikut:
a). Meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi dengan suara
6
sekaligus melatih ketrampilan mendengarkan maupun menyimak.
b) Mengembangkan imajinasi siswa terhadap apa yang didengarkannya baik
melalui guru maupun media tape recorder.
c) Memantapkan bagian-bagian yang dianggap penting dari materi ajar yang
disampaikan
2. Langkah-langkah Penyajian Media Audio dalam Pembelajaran PPKn
Sebelum menyajikan media audio terlebih dahulu menyiapkan alat-alat
yang akan digunakan termasuk sarana penunjang seperti aliran listrik atau
baterai.
1). Memberi tugas pada siswa untuk terlebih dahulu mempelajari materi yang
akan diaplikasikan pada media audio
2). Guru menjelaskan pada siswa materi PPKn apa yang dibahas, kemudian
siswa diminta mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan misalnya alat
tulis menulis.
3). Kemudian audio mulai diperdengarkan, diusahakan agar suara audio dapat
didengar semua siswa dengan jelas. Sehingga siswa dapat menyimak materi
ajar PPKn dengan jelas.
4). Setelah audio diperdengarkan, guru meminta beberapa siswa untuk
mengulang secara garis besar materi yang telah didengarkan.
5). Guru meminta murid-murid yang lain untuk menanggapi pendapat
temannya tadi.
6). Guru memberi kesempatan pada siswa untuk menanyakan hal-hal yang
tidak dimengerti.
7). Guru menyimpulkan materi PPKn yang telah disampaikan dan
menanamkan konsep-nilai-moral-norma yang menjadi pesan pokok bahasan
yang telah disampaikan.

7
RANGKUMAN

perencanaan, produksi dan penilaian. Sementara itu, dalam rangka melakukan desain atau rancangan pengembangan program
hasilkan dengan cara dicetak melalui teknik manual atau dibuat dengan cara menggambar atau melukis, teknik printing, sablo

8
Tugas/Latihan
Buat kelompok, setiap kelompok beranggotakan 4-5 orang (ada pembagian
tugas yang menjadi tanggung jawab setiap anggota kelompok). Tugas kelompok adalah:
 Pilih satu kompetensi dasar terkait materi pembelajaran PPKn di SMA atau
SMP.
 Kajilah secara cermat muatan materi pembelajaran dalam kompetensi dasar
tersebut.
 Tentukan dan rancang media yang bermuatan aspek pengetahuan, sikap dan
keterampilan.
 Presentasikan hasil kerja kelompok di dalam kelas.

Uji Kompetensi
1. Jelaskan langkah-langkah pengembangan media pembelajaran PPKn
2. Jelaskan beberapa jenis media grafis pembelajaran. PPKn
3. Jelaskan beberapa jenis media visual Pembelajaran PPKn
4. Menjelaskan cara mengembangkan satu jenis media visual Pembelajaran PPKn
5. Jelaskan cara mengembangkan satu jenis media audio visual Pembelajaran PPKn

Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai