Anda di halaman 1dari 19

PENGARUH KURIKULUM MERDEKA TERHADAP

KREATIVITAS SISWA/SISWI KELAS X MAN INSAN


CENDEKIA PASER

PROPOSAL PENELITIAN

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Kenaikan Tingkat

Oleh :

Shepty Tria Utami

NIS: 21,093

KEMENTRIAN AGAMA RI

KANTOR KEMENTRIAN AGAMA KAB PASER

MAN INSAN CENDEKIA PASER

TAHUN 2022/2023
HALAMAN PENGESAHAN

PROPOSAL PENELITIAN

Judul Penelitian : Pengaruh Kurikulum Merdeka Terhadap Kreativitas


Siswa/siswi Kelas X MAN Insan Cendekia Paser
Nama Lengkap : Shepty Tria Utami
NIS : 21,093
Kelas/Program : XI IPA 2
Alamat e-mail : sheptytriautami2909@gmail.com

Mengetahui, Paser, 26 Oktober 2022


Guru Pembimbing Peneliti

Arbain S. Pd. I Shepty Tria Utami


NIPPPK: 197501042022211007 NIS : 21,093

Menyetujui,
Kepala Madrasah

Muhammad Nur, S.Pd., M.Pd


NIP : 19790819200501100

i
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN..........................................................................................ii

KATA PENGANTAR.....................................................................................................iii

DAFTAR ISI....................................................................................................................iv

PENDAHULUAN.............................................................................................................1

A. Latar Belakang.....................................................................................................1

B. Batasan Masalah..................................................................................................3

C. Rumusan Masalah................................................................................................3

D. Tujuan Penelitian.................................................................................................3

E. Manfaat penelitian...............................................................................................3

BAB II...............................................................................................................................5

KAJIAN PUSTAKA........................................................................................................5

A. Kajian Teori..........................................................................................................5

1. Kurikulum merdeka............................................................................................5

2. Kreativitas..........................................................................................................8

B. Kerangka berpikir..............................................................................................10

BAB III...........................................................................................................................11

METODE PENELITIAN..............................................................................................11

A. Jenis Penelitian...................................................................................................11

B. Waktu dan Tempat............................................................................................11

C. Populasi dan Sampel..........................................................................................11

D. Pengumpulan Data.............................................................................................12

ii
E. Instrumen Penelitian..........................................................................................12

F. Metode Analisis Data.........................................................................................13

Daftar Pustaka...............................................................................................................15

iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena dengan
rahmat, taufik dan hidayat-Nyalah penulis dapat menyelesaikan karya tulis dengan
judul “Pengaruh Kurikulum Merdeka Terhadap Kreativitas Siswa/Siswi Kelas X
MAN Insan Cendekia Paser” dengan tepat waktu. Salawat serta salam semoga
tercurah kepada junjungan Nabi Muhammad SAW.
Dalam penulisan karya tulis ini juga tidak terlepas dari bimbingan, bantuan,
dukungan dan dorongan serta kerjasama dari berbagai pihak. Maka dari itu, saya
mengucapkan terima kasih kepada Ustadz Muhammad Nur, S.Pd., M.Pd. selaku
Kepala Madrasah yang telah memberikan saya kesempatan untuk bisa melakukan
penyusunan karya tulis ini. Saya ucapkan juga terima kasih sebesar-besarnya kepada
Ustadz Arbain, S.Pd.I. selaku pembimbing yang telah menyediakan waktu, pikiran,
dan perhatiannya untuk mengarahkan saya dalam penyusunan karya tulis ini. Kepada
ustadz dan ustadzah yang telah membekali ilmu yang bermanfaat dan kedua orang tua
saya yang selalu mendoakan keberhasilan anaknya dan menjadi tempat saya berkeluh
kesah. Kepada kakak kelas saya Elsa Aulia Rahmawati yang telah membantu saya
dalam penyusunan karya tulis ini. Serta tak lupa kepada sahabat saya yang selalu
mendoakan, mendukung, dan memberi semangat.
Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari kata sempurnadan
memiliki kekurangan. Oleh karena itu, saya memohon maaf apabila terdapat
kesalahan dan kata-kata yang kurang berkenan. Penulis mengharapkan kritik dan
saran membangun untuk memperbaiki kesalahan. Semoga karya tulis ini bermanfaat
dan berguna untuk penulis maupun masyarakat luas..

Paser, 26 Oktober 2022

Penulis

iv
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pendidikan adalah kunci utama Indonesia untuk unggul dalam
persaingan global yang terus mengalami perubahan yang cepat di segala
bidang. Pendidikan Indonesia berperan penting dalam menghasilkan sumber
daya manusia (SDM) yang berkualitas dan mampu menyeimbangi perubahan-
perubahan yang terjadi di masyarakat global (Farid, 2022). Banyak tantangan
yang harus dihadapi oleh pendidikan di indonesia, salah satunya adalah
pandemi Covid-19.
Pandemi Covid-19 menjadi penyebab terjadinya perubahan di berbagai
sektor, salah satunya adalah di bidang pendidikan. Hal ini menjadi tantangan
bagi Indonesia dalam membangun kembali semangat belajar peserta didik
setelah dua tahun belajar secara dalam jaringan (daring) akibat pandemi
Covid-19. Proses pembelajaran yang kurang menarik, tugas yang banyak dan
keterbatasan fasilitas juga mendukung terjadinya learning loss di kalangan
peserta didik. learning loss merupakan suatu kondisi dimana siswa mengalami
penurunan akademik atau kehilangan keterampilan yang terjadi karena
terhentinya proses pendidikan (Forum Pendidikan dan Pengembangan, 2020)
Pembelajaran secara tatap muka setelah pandemi membuka peluang
bagi peserta didik untuk mengejar ketertinggalan di sekolah. Setiap sekolah
memiliki program dan rencana pembelajaran untuk mengatasi masalah
tersebut, untuk melakukan program dan rencana tersebut agar terarah dan
tidak menyimpang, setiap sekolah memiliki kurikulum.
Kurikulum adalah suatu program pendidikan yang memuat berbagai
bahan ajar dan pengalaman belajar serta dijadikan sebagai pedoman dalam
kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan pendidikan. Kurikulum
memuat semua program yang dijalankan dalam proses belajar mengajar.

1
Kepala Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Nadiem Anwar Makarim mengeluarkan kebijakan Kurikulum Merdeka untuk
mendukung Indonesia dari krisis pembelajaran akibat pandemi Covid-19.
Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran
intrakurikuler yang beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta
didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan
kompetensi. Guru dapat memiliki berbagai macam cara mengajar yang dapat
disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat dari peserta didik
(kemendikbud, 2022). Kurikulum ini bertujuan untuk memperbaiki dan
memulihkan Indonesia yang mengalami learning loss selama dua tahun
terkena pandemi Covid-19. Kurikulum merdeka berfokus pada pembelajaran
yang sederhana dan mendalam disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan
minat peserta didik. Pengembangan karakter melalui proyek penguatan pelajar
pancasila dengan mengeksplorasi isu-isu faktual yang menjadikan
pembelajaran relevan dan interaktif. Penerapan kurikulum merdeka ini sesuai
dengan kesiapan sekolah mengambil kurikulum dan menjalankannya.
MAN Insan Cendekia Paser merupakan sekolah yang menerapkan
kurikulum merdeka pada peserta didik kelas X di tahun ajaran 2022/2023.
Dalam penerapan kurikulum merdeka, siswa kelas X di MAN Insan Cendekia
Paser tidak memiliki progam penjurusan, kejuruan atau peminatan seperti IPA
dan IPS. Dengan kurikulum merdeka guru dan siswa memiliki kemerdekaan
dalam kegiatan belajar mengajar (KBM) agar menciptakan pendidikan atau
kegiatan belajar yang fleksibel dan menyenangkan. Oleh karena itu peneliti
tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “PENGARUH
KURIKULUM MERDEKA TERHADAP KREATIVITAS SISWA/SISWI
KELAS X MAN INSAN CENDEKIA PASER”.

2
B. BATASAN MASALAH
Peneliti memfokuskan atau membatasi penelitian ini hanya pada
pengaruh pembelajaran kurikulum merdeka terhadap kreativitas siswa/siswi
kelas X MAN Insan Cendekia Paser.

C. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah penerapan kurikulum merdeka dapat menambah kreativitas
siswa /siswi kelas X MAN Insan Cendekia Paser?
2. Bagaimana pengaruh kurikulum merdeka terhadap kreativitas siswa/siswi
kelas X MAN Insan Cendekia Paser?

D. TUJUAN PENELITIAN
1. Untuk mengetahui penerapan kurikulum medeka dapat menambah
kreativitas siswa/siswi kelas X MAN Insan Cendekia Paser.
2. Untuk mengetahui pengaruh dari kurikulum merdeka terhadap kreativitas
siswa/siswi kelas X MAN Insan Cendekia Paser

E. MANFAAT PENELITIAN
1. Bagi Peneliti
a. Menambah wawasan peneliti tentang pengaruh kurikulum merdeka
terhadap kreativitas siswa/siswi kelas X MAN Insan Cendekia Paser
2. Bagi Madrasah
a. Memberi informasi Madrasah terkait pengaruh kurikulum merdeka
terhadap kreativitas siswa/siswi kelas X MAN Insan Cendekia Paser
3. Bagi Masyarakat
a. Memberi informasi kepada masyarakat tentang pengaruh kurikulum
merdeka terhadap kreativitas siswa/siswi kelas X MAN Insan Cendekia
Pase

3
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. KAJIAN TEORI
1. Kurikulum Merdeka
Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran
intrakurikuler yang beragam di mana konten akan lebih optimal agar
peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan
menguatkan kompetensi. Guru dapat memiliki berbagai macam cara
mengajar yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat
dari peserta didik (kemendikbud, 2022).
Sistem pembelajaran kurikulum merdeka memiliki nuansa
yang berbeda yakni tadinya pembelajaran selalu menggunakan
ruang kelas, maka suasana berbeda seperti belajar diluar ruang kelas
akan dicoba untuk terealisasi pada kurikulum merdeka ini. Selain itu,
penekanan proses pembelajaran lebih ditekankan pada pembentukan
karakter siswa, hal ini diterapkan dengan cara pendidik dan peserta
didik mampu berkomunikasi dengan baik melalui kegiatan
belajar mengajar dengan metode diskusi yang tidak membuat
psikologis peserta didik merasa takut. Walaupun demikian,
penerapan pembelajaran yang seperti ini tetap tidak melupakan
bagaimana capaian kompetensi yang harusnya didapat. Oleh sebab
itu, bahwa kurikulum merdeka belajar ini berkaitan dengan
bagaimana seorang pendidik mampu menyampaikan materi
pelajaran dengan mengaitkan pada pembentukan karakter
peserta didik.

4
Kurikulum merdeka merupakan kurikulum yang dicetuskan
oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi pada
tahun ajaran baru 2022/2023 yang bertujuan untuk memulihkan
learning loss akibat pandemi Covid-19. Selain memulihkan learning
loss, kurikulum merdeka juga bertujuan untuk mengubah proses
belajar menjadi tidak terburu-buru, mendalam dan menyenangkan.
Dengan menguatkan profil pelajar pancasila, kurikulum merdeka juga
melakukan pembelajaran melalui kegiatan proyek yang akan
memberikan peserta didik kesempatan mengeksplorasi isu-isu aktual
untuk mendukung perkembangan karakter yang relevan dan interaktif.

2. Kreativitas
Kreativitas adalah suatu kemampuan untuk menciptakan atau
menghasilkan pemikiran yang baru dan unik. Menurut munandar
(2002: 95) dalam Muharwati, Titis Indah (2014), mendefinisikan
kreativitas sebagai suatu proses yang tercermin dari kelancaran,
fleksibilitas, dan orisinalitas dalam berpikir. Kreativitas merupakan
potensi yang dimiliki setiap manusia dalam cara berpikir bagaimana
menyelesaikan suatu masalah dengan metode dan cara yang baru.
kreativitas adalah kemampuan buat membentuk kombinasi baru,
berdasarkan data, gosip, atau unsur-unsur yang ada (Munandar, Utami.
2011:29).
Kreativitas sesungguhnya tidak memerlukan hal-hal baru,
namun kombinasi dari hal-hal sebelumnya. Pengalaman dan
pengetahuan yang pernah diperoleh itu membuat seseorang
mengkombinasikan menjadi sesuatu yang baru. Kreativitas pada siswa
tidak cuma dilihat dari apa yang diciptakan dengan kombinasi
tersebut, tetapi cara berpikir kreatif dalam memecahkan suatu masalah

5
dengan berpikir yang luwes, memberi jawaban yang bervariasi dan
meninjau masalah dari berbagai sudut.

3. Siswa
Menurut Abu Ahmadi siswa adalah orang yang belum
mencapai dewasa, yang membutuhkan usaha, bantuan bimbingan dari
orang lain yang telah dewasa guna melaksanakan tugas sebagai salah
satu makhluk Tuhan, sebagai umat manusia, sebagai warga negara
yang baik dan sebagai salah satu masyarakat serta sebagai suatu
pribadi atau individu. Rata-rata usia siswa SMA adalah 15-18 tahun.

6
B. KERANGKA BERPIKIR

Pandemi Covid-19
menyebabkan learning loss

Penerapan Kurikulum
Merdeka

Pembelajaran kurikulum
merdeka pada siswa/siswi
kelas X MAN Insan Cendekia
Paser

Kreativitas siswa/siswi MAN Insan


Cendekia Paser kelas X

BAB III

7
METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif
dengan jenis penelitian deskriptif. Menurut Sugiyono (2006:14) data
kualitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk kata, kalimat, dan
gambar. Jenis penelitian dipilih agar dapat menjelaskan atau
mendeskripsikan berbagai fenomena yang terjadi di lapangan tentang
objek dan permasalahan yang diteliti. Tujuan dari penelitian
deskriptif ini adalah untuk membuat deskipsi, gambaran atau lukisan
secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat
serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.

B. Waktu dan Tempat Penelitian


Waktu penelitian ini akan dilaksanakan pada semester I (satu)
tahun ajaran 2022/2023. Peneliti akan menggunakan waktu penelitian
ini selama 2 bulan yang dilaksanakan pada bulan Desember s.d Januari
2023. Penelitian ini dilaksanakan di MAN Insan Cendekia Paser Jl.
Negara Km. 08 Desa Sempulang, Kec. Tanah Grogot, Kabupaten
Paser, Kalimantan Timur.

C. Populasi dan Sampel


1. Populasi
Populasi adalah area generalisasi obyek/subjek yang memiliki
kualitas, karakteristik ataupun ciri-ciri tertentu yang telah ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari kemudian dibuat kesimpulannya
(Sugiyono, 2015). Pada penelitian ini populasi yang diambil adalah

8
siswa/siswi kelas X MAN Insan Cendekia Paser yang berjumlah 119
orang.

2. Sampel
Menurut Arikunto (2017:174 dan 177) “Sampel adalah
sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Apabila jumlah responden
kurang dari 100, sampel diambil semua sehingga penelitiannya
merupakan penelitian populasi. Sedangkan apabila jumlah responden
lebih dari 100, maka pengambilan sampel 10%-15% atau 20%-25%
atau lebih (Arikunto, 2002: 112). Penelitian ini mengambil sampel
sebanyak 10% dari jumlah populasi penelitian yaitu sebanyak 12
siswa/siswi kelas X MAN Insan Cendekia Paser.
Penelitian ini menggunakan random sampling karena di dalam
pengambilan sampelnya, peneliti mencampur subjek-subjek di dalam
populasi sehingga semua subjek dianggap sama. Dengan demikian
peneliti akan memberi hak yang sama kepada setiap subjek yang
dipilih menjadi sampel.

D. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data-data atau bahan-bahan yang diperlukan


dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa teknik pengumpulan
data.

1. Observasi
Observasi dalah suatu aktivitas pengamatan terhadap sebuah
objek secara langsung dan mendetail guna untuk menemukan
informasi mengenai objek tersebut. Dengan menggunakan teknik
observasi, penulis akan lebih mampu memahami kondisi ketika
suatu kejadian terjadi.

9
2. Angket

Angket, yaitu suatu alat pengumpul data yang berupa serangkaian


pertanyaan yang akan diajukan kepada responden untuk mendapatkan
jawaban secara tertulis juga. Angket ini dijadikan sumber primer
dalam penelitian yang digunakan untuk memperoleh informasi.
Angket ini akan diberikan kepada siswa/siswi MAN IC Paser kelas X
yang akan di wawancarai mengenai kreativitas mereka selama
pembelajara kurikulum merdeka

3. Wawancara

Wawancara, yaitu teknik pengumpulan data yang menghendaki


adanya komunikasi langsung antara peneliti dengan responden.
Wawancara ini dijadikan sebagai sumber tambahan dalam penelitian
yang digunakan untuk memperoleh informasi. Wawancara ini
dilakukan untuk menambah data-data mengenai pengaruh kurikulum
merdeka terhadap kreativitas siswa/siswi kelas X MAN Insan
Cendekia Paser.

E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan oleh peneliti
dalam mengumpulkan data lebih mudah dan hasilnya baik, cermat,
lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah (Arikunto, 2013).
Alat atau fasilitas yang dimaksud yaitu, angket atau kusioner sebagai
pedoman wawancara dengan mengajukan beberapa pertanyaan kepada
siswa/siswi kelas X MAN Insan Cendekia Paser.
Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang
pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui. Kuesioner dibeda-bedakan

10
atas beberapa jenis, tergantung pada sudut pandangnya. Pada
penelitian ini peneliti menggunakan jenis kuesioner:
a. Dipandang dari cara menjawab, maka ada:
1) Kuesioner terbuka, yang memberi kesempatan kepada
responden untuk menjawab dengan kalimatnya sendiri.
b. Dipandang dari jawaban yang diberikan ada:
1) Kuesioner langsung, yaitu responden menjawab tentang
dirinya.

F. Teknik Analisis Data


Dalam penelitian ini, data yang telah diperoleh
diinterpretasikan secara analisis deskriptif kualitatif. Menurut Miles &
Huberman (1992) analisis terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi
secara bersamaan yaitu:
1. Reduksi Data
Reduksi data adalah proses analisis data yang dilakukan
untuk penyederhanaan dan merangkum hasil-hasil penelitian
dengan menitikberatkan pada hal-hal yang dianggap penting
oleh peneliti.
2. Penyajian Data
Penyajian data merupakan rangkaian informasi yang
memungkinkan kesimpulan penelitian dapat dilakukan dengan
melihat suatu penyajian data. Bentuk penyajian data kualitatif
bisa berupa teks naratif (berbentuk catatan lapangan), matriks,
grafik, jaringan ataupun bagan. Melalui penyajian data
tersebut, maka nantinya data akan terorganisasi dan tersusun
dalam pola hubungan, sehingga akan semakin mudah
dipahami.
3. Kesimpulan/Verifikasi

11
Kesimpulan merupakan tahap akhir dalam proses
penelitian untuk memberikan makna terhadap data yang telah
dianalisis. Proses pengolahan data dimulai dengan penataan
data lapangan (data mentah), kemudian direduksi dalam bentuk
unifikasi dan kategorisasi data.

12
DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi, farid. 2022. Mengoptimalkan Keunggulan Pendidikan di Indonesia.


(https://unnes.ac.id/gagasan/mengoptimalkan keunggulan-pendidikan-di-
indonesia.) Diakses pada tanggal 20 Oktober 2022.
Arikunto, S. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka
Cipta.
Djuanda, Euis Lesmini. 2021. Learning Loss Dampak Pandemi Covid-19. Dinas
Pendidikan Kabupaten
Bandung Barat. ‘Learning Loss’ Dampak Pandemi Covid-19
(https://disdikkbb.org/news/learning-loss-dampak-pandemi-covid-19/). Diakses
pada tanggal 24 Oktober 2022.
Direktorat Sekolah Dasar. Kurikulum Merdeka.
(https://ditpsd.kemdikbud.go.id/hal/kurikulum-merdeka). Diakses pada tanggal
21 Oktober 2022.
Hasibuan, Effiati Juliana. 2022. Pengertian Kreativitas Dan Menurut Para Ahli.
Fakultas Isipol. Universitas Medan Area.
(https://ilmukomunikasi.uma.ac.id/2022/02/25/pengertian-kreativitas-dan-
menurut-para-ahli/). Diakses pada tanggal 24 Oktober 2022.
Kemendikbudristek. 2022. Kurikulum Merdeka Jadi Jawaban Untuk Atasi Krisis
Pembelajaran.
(https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2022/02/kurikulum-merdeka-jadi-
jawaban-untuk-atasi-krisis-pembelajaran). Diakses pada tanggal 24 Oktober
2020.
Muharwati, Titis Indah. 2014. Hubungan sense of humor dengan kreativitas pada
siswa kelas XIMA Negeri Tlogo-Blitar. Thesis Undergraduate, Universitas Islam
Negeri Maulana Malik Ibrahim.
(http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/743) .Diakses pada tanggal 22 Oktober
2022.

Nurwiatin, N. (2022). PENGARUH PENGEMBANGAN KURIKULUM


MERDEKA BELAJAR DAN KESIAPAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP
PENYESUAIAN PEMBELAJARAN DISEKOLAH. EDUSAINTEK: Jurnal
Pendidikan, Sains dan Teknologi, 9(2), 472-487.

13
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.

Wahyudi, A. 2021. Learning Loss during Covid-19 Pandemic in Indonesia and the
Strategies to Minimize It. Journal of English Education and Linguistics, 2(2), 18-
25.

14

Anda mungkin juga menyukai