APERSEPSI:
KASUS ANCAMAN BERDIMENSI
SOSIAL BUDAYA
Pada pertemuan ini kita akan melanjutkan pembelajaran dengan materi kasus
ancaman integrasi bangsa yang berdimensi Sosial Budaya. Aktivitas
pembelajaran, kalian akan melakukan model pembelajaran Curah Pendapat
(brainstorming) dengan menonton video/ membaca artikel/ mengamati kasus
kejadian di lingkungan masyarakat, bangsa, dan negara. Setelah melakukan
aktivitas tersebut kalian diharapkan dapat menganalisis kasus ancaman di bidang
sosial budaya. Menuliskan hasil dari identifikasi kasus yang ada serta
menyaji /mendemontrasikan hasil kajian tentang ancaman integrasi nasional dalam
bidang sosial budaya dengan penuh rasa
percaya diri dan bertanggung jawab.
Ancaman di bidang sosial budaya dapat dibedakan menjadi ancaman dari dalam
dan ancaman dari luar.
Gaya Hidup Konsumtif, yakni perilaku membeli dan menggunakan barang yang
lebih mementingkan faktor keinginan daripada kebutuhan, dan dilakukan terus-
menerus. Terkadang demi memenuhi hasrat untuk memperoleh status tinggi,
sebagian orang lebih senang menggunakan barang-barang dari luar negeri.
Pada pertemuan ini kita akan melakukan aktivitas dengan menggunakan model
pembelajaran Problem Based Learning dengan metode Continuum (brainstorming)
yang merupakan salah satu model pembelajaran digunakan untuk memahami
kerangka-kerangka konseptual pengembangan motivasi belajar dan dimanfaatkan
sebagai landasan upaya pengembangan motivasi belajar peserta didik. Dengan
model ini diharapkan peserta didik
LANGKAH-LANGKAH METODE bukan hanya mampu tapi juga berani
TIME CONTINUUM:
SIAPKAN GAMBAR, FOTO, ATAU menyampaikan pendapatnya atas
CUPLIKAN VIDEO(YOUTUBE) YANG persoalan yang ada.
MENGGAMBARKAN KASUS-KASUS
ANCAMAN INTEGRASI NASIONAL Agar kalian memiliki
BERDIMENSI SOSIAL BUDAYA. gambaran tentang
SIAPKAN 4 LEMBAR KERTAS BESAR
BERWARNA YANG TELAH DITULIS aktifitas model
DENGAN KATA “SETUJU”, “SETUJU,
pembelajaran Problem
TAPI…..“, TIDAK SETUJU”, DAN “TIDAK
SETUJU, TAPI………“. Based Learning dengan
MEMBERIKAN PENJELASAN BAHWA
metode Continuum
PESERTA DIDIK HARUS MEMILIH 4
KATEGORI YANG ADA BILA DITAMPILKAN (brainstorming) yang
GAMBAR/FOTO/VIDEO MENGENAI
KASUS TERTENTU SESUAI PENDAPAT akan kita lakukan.
MASING-MASING. Silahkan kalian cermati video berikut
TAMPILKAN SATU PER SATU
GAMBAR/FOTO ATAU CUPLIKAN VIDEO https://youtu.be/QFTEBFbTOhk , Link
DAN PESERTA DIDIK DISURUH UNTUK video tersebut semoga dapat
MEMILIH APAKAH MERUPAKAN KASUS
ANCAMAN BERDIMENSI SOSIAL BUDAYA membantu kalian dalam memahami
ATAU TIDAK. BAGI SISWA YANG “SETUJU aktivitas yang akan kalian lakukan.
“ MAKA DIA HARUS MENGANGKAT
KERTAS BERWARNA KUNING, DEMIKIAN Yok, kita mulai dengan menampilkan
JUGA DENGAN YANG LAIN. beberapa gambar dulu. Kalian disini
MINTALAH PENDAPAT KEPADA
BEBERAPA PESERTA DIMASING-MASING wajib untuk menentukan pilihan
WARNA PILIHAN TERSEBUT.
warna sesuai dengan pendapatnya
BUAT CATATAN POIN-POIN PENTING
DALAM PROSES INI DAN BERIKAN masing-masing, kemudian
REVIEW DI AKHIR SEBAGAI KESIMPULAN.
mengangkat kertas warna tersebut.
Yang berwarna sama maka mereka
satu time, dan menjelaskan mengapa
mereka berpendapat KATA
“SETUJU”, “SETUJU TAPI…..“, TIDAK SETUJU”, DAN “TIDAK SETUJU
TAPI………“.
Langkah kerja :
1. Amati gambar berikut ini dengan saksama, apakah gambar-gambat tersebut
merupakan bagian dari kasus ancaman berdimensi bidang sosial budaya
terhadap integrasi nasional NKRI!
3. Menentukan pilihan warna lalu centang (v) sesuai dengan pendapatnya masing-
masing! Apakah gambar tersebut merupakan sebuah ancaman?
SETUJU
SETUJU, TIDAK
TAPI..... SETUJU
TIDAK
SETUJU,
TAPI...
Penjelasan:
Saya setuju karena jika melakukan hedonisasi secara berlebihan akan merugikan pihak
yang melakukan tindakan tersebut.
SETUJU
SETUJU, TIDAK
TAPI... SETUJU
TIDAK
SETUJU,
TAPI...
Penjelasan:
Saya setuju karena tindakan westernisasi akan sedikit mencemar budaya Indonesia yang
dikenal akan budaya pakaianya yang modest dan sopan.
SETUJU
SETUJU, TIDAK
TAPI... SETUJU
TIDAK
SETUJU,
TAPI...
Penjelasan:
Saya setuju tapi jika tindakan travelling menimbulkan hal positif contohnya menambah
pemasukan negara yang dituju maka hal tersebut adalah hal baik.
SETUJU
SETUJU, TIDAK
TAPI... SETUJU
TIDAK
SETUJU,
TAPI...
Penjelasan:
Saya tidak setuju karena gambar menunjukan makanan tradisional yang tidak akan
mengancam sosial budaya negara.
SETUJU
SETUJU, TIDAK
TAPI... SETUJU
TIDAK
SETUJU,
TAPI...
Penjelasan:
Saya setuju tapi tidak ada salahnya mengenal budaya orang lain.
Permasalahan dan Penyelesaian
Permasalahan 1
Drama Korea menjadi salah satu film kegemaran generasi muda Indonesia.
Banyak anak muda rela meluangkan waktu untuk menontonnya. Kenyataan tersebut
menunjukkan ancaman globalisasi dalam
bidang ….
Penyelesaian :
Keberadaan drama Korea di Indonesia tidak
https://www.google.com/search?q=drama+korea+pelakor+viral
Permasalahan 2
Perhatikan gambar berikut!
Gambar disamping merupakan salah satu
strategi menghadapi ancaman di Indonesia.
Jelaskan bidang ancaman yang disasar
strategi tersebut!
Penyelesaian: https://www.google.com/search?
q=karnaval+budaya+kalbar
Gambar pada soal adalah kegiatan karnaval budaya. Bidang yang disasar adalah
sosial budaya. Karnaval budaya merupakan salah satu strategi memperkenalkan
dan melestarikan kebudayaan Indonesia. Karnaval budaya dapat dijadikan sebagai
media edukasi bagi masyarakat lokal maupun masyarakat internasional. Melalui
karnaval budaya, upaya klaim budaya oleh negara lain dapat dicegah.
Kasus 1
LKPD 4.1 "Pendidikan Rendah Masih
Jadi Persoalan Tenaga Kerja
1.Pilih satu(1) diantara dua (2) kasus
yang ada. di Indonesia"
2.Bacalah kutipan artikel/ berita aktual
disamping dengan saksama! Penulis Nabilla Tashandra | EditorSabrina Asril
3.Berdasarkan kutipan artikel/ berita JAKARTA, KOMPAS.com - Peneliti senior
aktual yang sudah kamu baca, maka Institute for Development of Economics and
lengkapi beberapa hal berikut ini:
A.Rumusan Masalah : Finance (INDEF) Enny Sri Hartati menyebutkan,
1.Bagaimana kualitas tenaga kerja di dari segi kuantitas, Indonesia memang
Indonesia? memiliki jumlah tenaga kerja yang tinggi.
2.Mengapa para investor lebih tertarik Namun, angka tersebut belum diimbangi
pada sektor padat modal di Indonesia?
dengan kualitas yang memadai. "Dominasi
B.Teori yang Relevan :
1.Teori I: Menurut pendapat Enny Sri tenaga kerja masih SD ke bawah 48 persen.
Hartati : Dan SMP ke bawah hampir 60 persen. Itupun
dari segi kuantitas, Indonesia memang keterampilannya terbatas," ujar Enny dalam
memiliki jumlah tenaga kerja yang
sebuah acara diskusi di Jakarta, Sabtu
tinggi. Namun, angka tersebut belum
diimbangi dengan kualitas yang (30/4/2016). Oleh karena itu, lanjut dia, tak
memadai bisa disalahkan jika ketika investor datang ke
2.Teori II: Menurut pendapat Haiyani Indonesia, mereka cenderung lebih tertarik
Rumondang : pada sektor padat modal. Sebab, kualifikasi
Ia mengatakan, Kemenaker
tenaga kerja yang ada hanya memenuhi sektor
memprioritaskan penggemblengan
para pekerja yang tingkat tersebut. Enny menilai Kementerian
pendidikannya SMA ke bawah. Ketenagakerjaan harus memprioritaskan
C.Data Lapangan di lingkungan sinergitas dengan pemangku kepentingan lain
Pemerintahan.
untuk meningkatkan keterampilan tenaga
1. tenaga kerja yang masih SD
mendominasi ke bawah 48 persen. kerja. "Kan banyak balai-balai misalnya, yang
2.SMP ke bawah hampir 60 persen. bisa dioptimalkan," ucap Enny. Selain itu, ia
Itupun keterampilannya terbatas menilai perlu ada dukungan dari pihak
pengusaha, di mana yang memberi pelatihan
haruslah yang menjadi penyedia lahan
pekerjaan. Sementara itu, Direktur Jenderal
Pembinaan Hubungan Industrian Kementerian
Ketenagakerjan, Haiyani Rumondang
mengatakan, Kemenaker memprioritaskan
penggemblengan para pekerja yang tingkat
pendidikannya SMA ke bawah. Dengan
menambah kemampuan, upah mereka pun
diharapkan tidak lagi bertumpu pada
pendidikan yang rendah. "Jadi tidak dihargai,
karena Anda SD maka upah Anda segini. Tidak
bisa," kata Yani. Selain itu, yang juga terus
dipikirkan Kemenaker, kata Yani, adalah
peningkatan keterampilan kompetensi dan percepatan sertifikasi bagi mereka yang ada dalam
angkatan kerja.
klik: https://nasional.kompas.com/read/2016/04/30/15350381/Pendidikan.Rendah.Masih.Jadi.
Persoalan.Tenaga.Kerja.di.Indonesia. Diakses 29 Januari 2021.
lahan pekerjaan. Saat ini, Pemerintah mengusahakan besaran upah mereka tidak
Lanjutan ….
Kasus 2
Pendidikan Rendah, Awal Problem Penderitaan TKI
Selasa 23 Oct 2012 16:34 WIB
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Permasalahan yang kerap membelenggu Tenaga Kerja
Indonesia (TKI) dipandang akibat dari pendidikan yang rendah. Pasalnya, satu dari dua angkatan
kerja Indonesia berpendidikan Sekolah Dasar (SD) dan mayoritasnya adalah TKI.
Staf Ahli Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Dita Indah Sari, mengatakan
persoalan literasi inilah yang menjadi cikal bakal problematika TKI di negara tujuan kerja.
"Rendahnya pendidikan membuat pergaulan dan pengetahuan TKI terbatas tentang kultur dan
bahasa negara tujuan," ujarnya, Selasa (23/10).
Namun, pemerintah tidak bisa melarang TKI untuk mencari kerja di luar negeri. Pasalnya hal ini
merupakan hak asasi manusia dan tinggal bagaimana pemerintah melindungi TKI.
Dita menyebut upaya yang bisa dilakukan pemerintah adalah melakukan perjanjian bilateral
dengan negara tujuan. Misalnya, dengan Malaysia, Pemerintah Indonesia membuat MoU yang
diikuti dengan join working group (JWG) pada 31 Mei lalu.
Isi perjanjian tersebut di antaranya gaji minimal 700 ringgit, passpor dipegang sendiri, dan hak
mendapat libur satu hari dalam sepekan bagi TKI Penata Laksana Rumah Tangga (PLRT).
"Saking ketatnya peraturan ini, sejak dibuka pengiriman TKI ke Malaysia pada 1 Desember lalu,
baru 64 orang TKI ke Malaysia," ucapnya.
Selain masalah literasi, komodifikasi juga menjadi faktor yang tidak bisa dilepaskan dari
problematika TKI. Banyak pihak, baik pemerintah maupun swasta yang menganggap TKI adalah
suatu komoditas.
"Mereka tidak dianggap sebagai ibu atau istri yang sedang mencari nafkah, namun hanya sebagai
komoditas," kata Dita. Ditambah lagi, banyak oknum tidak bertanggungjawab yang mengurangi
jumlah jam pelatihan TKI yang harusnya 200 jam menjadi 100 atau bahkan 50 jam. Peran
pemerintah daerah sangat dibutuhkan dalam proses pemberangkatan TKI. Pasalnya 50 persen
alur perekrutan TKI terjadi di daerah. "Kalau peran Pemda tidak maksimal, bagaimana mau
melakukan penindakan dan pengawasan?" ucapnya.klik:
https://republika.co.id/berita/nasional/umum/12/10/23/mccaky-pendidikan-rendah-awal-problem-
penderitaan-tki. Diakses 29 Januari 2021
Untuk mengetahui dan merasakan kebermaknaan
Reflek
dari pembelajaran, maka isilah penilaian diri ini si
dengan sejujur-jujurnya sesuai dengan perasaan
kalian ketika mengerjakan LKPD dan suplemen bahan materi ini !
1. Bubuhkanlah tanda centang (√) pada salah satu gambar yang dapat mewakili
perasaan Anda setelah mempelajari materi ini!
Tanah Airku
ciptaan Ibu Sud