Anda di halaman 1dari 15

Nama : Alma Azizah Kelas : XI MIPA 1

APERSEPSI:
KASUS ANCAMAN BERDIMENSI
SOSIAL BUDAYA

Perhatikan gambar diatas! Situasi pusat


perbelanjaan, ya benar ! Kita mudah menjumpai
tulisan seperti gambar diatas. Diskon adalah
potongan harga pada setiap barang yang dijual
agar diminati banyak pembeli. Tidak jarang
pembeli rela mengeluarkan uang dalam jumlah
Tujuan Pembelajaran Peserta didik mampu :
banyak demi mendapatkan barang yang
o mendeskripsikan maksud dari ancaman
diinginkan. Tanpa disadari mereka akan memiliki
integrasi bangsa dalam bidang sosial budaya
dengan benar. gaya hidup konsumtif, hal ini dapat memicu
o Mengidentifikasi bentuk ancaman integrasi perilaku boros. Nah, perilaku boros tidak sesuai
bangsa dalam bidang sosial budaya dengan
dengan nilai pada sila kelima Pancasila. Sebagai
tepat.
o Mendemontrasikan hasil kajian tentang masyarakat yang Pancasilais, yang mesti kita
ancaman integrasi bangsa dalam bidang lakukan dapat berprilaku hemat. selain itu juga
sosial budaya dengan penuh rasa percaya nilai sila Pancasila menghendaki agar
diri dan bertanggung jawab.
masyarakat Indonesia tidak memakai atau
mengeluarkan uang, barang, dan sumber daya
secara berlebihan.
Halo peserta didik smansa Pontianak, apa kabarnya? kali ini
kita sama-sama akan membahas tentang apa yang
dimaksud ancaman integrasi bangsa berdimensi bidang
sosial budaya? dan Tahukah kamu apa saja ancaman
terhadap integrasi nasional berdimensi sosial budaya
tersebut?
Nah, Tentunya kalian masih ingat dengan materi yang lalu. Kita sudah
mambahas beberapa kasus ancaman integrasi nasional di berbagai bidang
kehidupan. Dengan melakukan berbagai aktifitas untuk mengidentifikasi faktor-faktor
baik dari dalam negeri maupun luar negeri atau dampak pengeruh golobalisasi serta
perkembangan teknologi yang semakin pesat terhadap dimensi bidang
IPOLELSOSBUDHANKAM dalam Bingkai Bhenneka Tunggal Ika.

Pada pertemuan ini kita akan melanjutkan pembelajaran dengan materi kasus
ancaman integrasi bangsa yang berdimensi Sosial Budaya. Aktivitas
pembelajaran, kalian akan melakukan model pembelajaran Curah Pendapat
(brainstorming) dengan menonton video/ membaca artikel/ mengamati kasus
kejadian di lingkungan masyarakat, bangsa, dan negara. Setelah melakukan
aktivitas tersebut kalian diharapkan dapat menganalisis kasus ancaman di bidang
sosial budaya. Menuliskan hasil dari identifikasi kasus yang ada serta
menyaji /mendemontrasikan hasil kajian tentang ancaman integrasi nasional dalam
bidang sosial budaya dengan penuh rasa
percaya diri dan bertanggung jawab.

Untuk melaksanakan aktivitas dengan model


pembelajaran Problem Based Learning dengan
metode Cintinuum (brainstorming). Alangkah
baiknya kita memahami dulu uraian kasus
ancaman berdimensi sosial budaya.

Setiap negara, termasuk Indonesia senantiasa


menghadapi ancaman yang berpotensi Gambar 4.1 Contoh Ancaman di Bidang Sosial Budaya yang
Dihadapi Bangsa Indonesia.
Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
membahayakan integrasi nasional. Seringkali, ancaman tersebut bersifat non-militer
yang tidak menggunakan senjata dan lebih bersifat abstrak, namun cukup mampu
membahayakan keutuhan dan keselamatan bangsa.
Ancaman tersebut berdimensi sosial budaya. Selain itu juga, aspek sosial budaya
berkaitan dengan tata laku atau nilai-nilai yang lahir dan berkembang dalam
masyarakat. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi mengancam lunturnya nilai-
nilai budaya masyarakat Indonesia. Ancaman ini perlu menjadi perhatian sebab
permasalahan sosial budaya kerap menjadi akar timbulnya permasalahan lainnya
seperti kekerasan, terorisme, dan lain-lain.

Ancaman di bidang sosial budaya dapat dibedakan menjadi ancaman dari dalam
dan ancaman dari luar.

1. Ancaman di Bidang Sosial Budaya yang Berasal Dari Dalam Negeri

Ancaman dari dalam negeri disebabkan oleh kemiskinan, ketidakadilan, dan


kebodohan. Hal inilah yang kemudian dapat menjadi pangkal permasalahan seperti
kekerasan, separatisme, terorisme, dan bencana yang disebabkan oleh manusia.

2. Ancaman di Bidang Sosial Budaya yang Berasal Dari Luar Negeri

Individualisme, yakni sikap mementingkan diri sendiri yang dapat menimbulkan


ketidakpedulian terhadap orang lain. Sikap ini dapat memudarkan semangat gotong
royong dan solidaritas sosial sebagaimana yang termuat dalam Pancasila.

Gaya Hidup Konsumtif, yakni perilaku membeli dan menggunakan barang yang
lebih mementingkan faktor keinginan daripada kebutuhan, dan dilakukan terus-
menerus. Terkadang demi memenuhi hasrat untuk memperoleh status tinggi,
sebagian orang lebih senang menggunakan barang-barang dari luar negeri.

Hedonisme, yaitu pandangan yang menganggap bahwa kebahagiaan hidup dilihat


dari ukuran materi dan kesenangan duniawi. Hedonisme dapat membuat manusia
memaksakan diri untuk mencapai kepuasan untuk dirinya sendiri meski harus
melanggar norma-norma yang berlaku di masyarakat.

Selain itu, ancaman berdimensi sosial budaya berkaitan dengan masyarakat


dan hasil cipta, rasa, serta karsanya.
Aktivitas Pembelajaran

Pada pertemuan ini kita akan melakukan aktivitas dengan menggunakan model
pembelajaran Problem Based Learning dengan metode Continuum (brainstorming)
yang merupakan salah satu model pembelajaran digunakan untuk memahami
kerangka-kerangka konseptual pengembangan motivasi belajar dan dimanfaatkan
sebagai landasan upaya pengembangan motivasi belajar peserta didik. Dengan
model ini diharapkan peserta didik
LANGKAH-LANGKAH METODE bukan hanya mampu tapi juga berani
TIME CONTINUUM:
SIAPKAN GAMBAR, FOTO, ATAU menyampaikan pendapatnya atas
CUPLIKAN VIDEO(YOUTUBE) YANG persoalan yang ada.
MENGGAMBARKAN KASUS-KASUS
ANCAMAN INTEGRASI NASIONAL Agar kalian memiliki
BERDIMENSI SOSIAL BUDAYA. gambaran tentang
SIAPKAN 4 LEMBAR KERTAS BESAR
BERWARNA YANG TELAH DITULIS aktifitas model
DENGAN KATA “SETUJU”, “SETUJU,
pembelajaran Problem
TAPI…..“, TIDAK SETUJU”, DAN “TIDAK
SETUJU, TAPI………“. Based Learning dengan
MEMBERIKAN PENJELASAN BAHWA
metode Continuum
PESERTA DIDIK HARUS MEMILIH 4
KATEGORI YANG ADA BILA DITAMPILKAN (brainstorming) yang
GAMBAR/FOTO/VIDEO MENGENAI
KASUS TERTENTU SESUAI PENDAPAT akan kita lakukan.
MASING-MASING. Silahkan kalian cermati video berikut
TAMPILKAN SATU PER SATU
GAMBAR/FOTO ATAU CUPLIKAN VIDEO https://youtu.be/QFTEBFbTOhk , Link
DAN PESERTA DIDIK DISURUH UNTUK video tersebut semoga dapat
MEMILIH APAKAH MERUPAKAN KASUS
ANCAMAN BERDIMENSI SOSIAL BUDAYA membantu kalian dalam memahami
ATAU TIDAK. BAGI SISWA YANG “SETUJU aktivitas yang akan kalian lakukan.
“ MAKA DIA HARUS MENGANGKAT
KERTAS BERWARNA KUNING, DEMIKIAN Yok, kita mulai dengan menampilkan
JUGA DENGAN YANG LAIN. beberapa gambar dulu. Kalian disini
MINTALAH PENDAPAT KEPADA
BEBERAPA PESERTA DIMASING-MASING wajib untuk menentukan pilihan
WARNA PILIHAN TERSEBUT.
warna sesuai dengan pendapatnya
BUAT CATATAN POIN-POIN PENTING
DALAM PROSES INI DAN BERIKAN masing-masing, kemudian
REVIEW DI AKHIR SEBAGAI KESIMPULAN.
mengangkat kertas warna tersebut.
Yang berwarna sama maka mereka
satu time, dan menjelaskan mengapa
mereka berpendapat KATA
“SETUJU”, “SETUJU TAPI…..“, TIDAK SETUJU”, DAN “TIDAK SETUJU
TAPI………“.

Aktifitas model pembelajaran Problem Based Learning dengan metode


Continuum (brainstorming) yang akan dilakukan dengan bantuan link
https://moodleclass1.sman1ptk.sch.id, zoom meeting, Google meet/ video
conferen lainnya.

Langkah kerja :
1. Amati gambar berikut ini dengan saksama, apakah gambar-gambat tersebut
merupakan bagian dari kasus ancaman berdimensi bidang sosial budaya
terhadap integrasi nasional NKRI!

Gambar 4.1 Gambar 4.2

Gambar 4.3 Gambar 4.4


Gambar 4.5
2. Tuliskan hal-hal penting yang kamu amati dalam gambar tersebut terkait dengan
ancaman berdimensi sosial budaya! Catatlah hasil identifikasi dengan rapi dan
teliti!
a. Menurut saya gambar 1 menunjukan tindakan hedonisme seperti berbelanja
berlebihan
b. Menurut saya gambar 2 menunjukan tindakan westernisasi dimana suatu pihak
mengikuti model atau gaya orang barat.
c. Menurut saya gambar 3 menunjukan tindakan travelling
d. Menurut saya gambar 4 menunjukan tindakan konsumtif yang berorientasi
kepada proses pemakaian atau proses mengkonsumsi segala hal yang ada
pada kebutuhan manusia.
e. Menurut saya gambar 5 menunjukan tindakan westernisasi bidang kesenian

3. Menentukan pilihan warna lalu centang (v) sesuai dengan pendapatnya masing-
masing! Apakah gambar tersebut merupakan sebuah ancaman?

SETUJU

SETUJU, TIDAK
TAPI..... SETUJU

TIDAK
SETUJU,
TAPI...

Penjelasan:
Saya setuju karena jika melakukan hedonisasi secara berlebihan akan merugikan pihak
yang melakukan tindakan tersebut.
SETUJU

SETUJU, TIDAK
TAPI... SETUJU

TIDAK
SETUJU,
TAPI...

Penjelasan:
Saya setuju karena tindakan westernisasi akan sedikit mencemar budaya Indonesia yang
dikenal akan budaya pakaianya yang modest dan sopan.

SETUJU

SETUJU, TIDAK
TAPI... SETUJU

TIDAK
SETUJU,
TAPI...

Penjelasan:
Saya setuju tapi jika tindakan travelling menimbulkan hal positif contohnya menambah
pemasukan negara yang dituju maka hal tersebut adalah hal baik.
SETUJU

SETUJU, TIDAK
TAPI... SETUJU

TIDAK
SETUJU,
TAPI...

Penjelasan:
Saya tidak setuju karena gambar menunjukan makanan tradisional yang tidak akan
mengancam sosial budaya negara.

SETUJU

SETUJU, TIDAK
TAPI... SETUJU

TIDAK
SETUJU,
TAPI...

Penjelasan:

Saya setuju tapi tidak ada salahnya mengenal budaya orang lain.
Permasalahan dan Penyelesaian

Permasalahan 1

Drama Korea menjadi salah satu film kegemaran generasi muda Indonesia.
Banyak anak muda rela meluangkan waktu untuk menontonnya. Kenyataan tersebut
menunjukkan ancaman globalisasi dalam
bidang ….
Penyelesaian :
Keberadaan drama Korea di Indonesia tidak
https://www.google.com/search?q=drama+korea+pelakor+viral

terlepas dari pengaruh globalisasi. Lajunya globalisasi menyebabkan bergesernya


budaya Indonesia. Kegemaran akan tontonan tersebut dapat menjadikan generasi
muda lebih menggemari budaya negara lain. Sikap tersebut dapat mendorong
munculnya ancaman dalam bidang sosial budaya.

Permasalahan 2
Perhatikan gambar berikut!
Gambar disamping merupakan salah satu
strategi menghadapi ancaman di Indonesia.
Jelaskan bidang ancaman yang disasar
strategi tersebut!
Penyelesaian: https://www.google.com/search?

q=karnaval+budaya+kalbar

Gambar pada soal adalah kegiatan karnaval budaya. Bidang yang disasar adalah
sosial budaya. Karnaval budaya merupakan salah satu strategi memperkenalkan
dan melestarikan kebudayaan Indonesia. Karnaval budaya dapat dijadikan sebagai
media edukasi bagi masyarakat lokal maupun masyarakat internasional. Melalui
karnaval budaya, upaya klaim budaya oleh negara lain dapat dicegah.
Kasus 1
LKPD 4.1 "Pendidikan Rendah Masih
Jadi Persoalan Tenaga Kerja
1.Pilih satu(1) diantara dua (2) kasus
yang ada. di Indonesia"
2.Bacalah kutipan artikel/ berita aktual
disamping dengan saksama! Penulis Nabilla Tashandra | EditorSabrina Asril
3.Berdasarkan kutipan artikel/ berita JAKARTA, KOMPAS.com - Peneliti senior
aktual yang sudah kamu baca, maka Institute for Development of Economics and
lengkapi beberapa hal berikut ini:
A.Rumusan Masalah : Finance (INDEF) Enny Sri Hartati menyebutkan,
1.Bagaimana kualitas tenaga kerja di dari segi kuantitas, Indonesia memang
Indonesia? memiliki jumlah tenaga kerja yang tinggi.
2.Mengapa para investor lebih tertarik Namun, angka tersebut belum diimbangi
pada sektor padat modal di Indonesia?
dengan kualitas yang memadai. "Dominasi
B.Teori yang Relevan :
1.Teori I: Menurut pendapat Enny Sri tenaga kerja masih SD ke bawah 48 persen.
Hartati : Dan SMP ke bawah hampir 60 persen. Itupun
dari segi kuantitas, Indonesia memang keterampilannya terbatas," ujar Enny dalam
memiliki jumlah tenaga kerja yang
sebuah acara diskusi di Jakarta, Sabtu
tinggi. Namun, angka tersebut belum
diimbangi dengan kualitas yang (30/4/2016). Oleh karena itu, lanjut dia, tak
memadai bisa disalahkan jika ketika investor datang ke
2.Teori II: Menurut pendapat Haiyani Indonesia, mereka cenderung lebih tertarik
Rumondang : pada sektor padat modal. Sebab, kualifikasi
Ia mengatakan, Kemenaker
tenaga kerja yang ada hanya memenuhi sektor
memprioritaskan penggemblengan
para pekerja yang tingkat tersebut. Enny menilai Kementerian
pendidikannya SMA ke bawah. Ketenagakerjaan harus memprioritaskan
C.Data Lapangan di lingkungan sinergitas dengan pemangku kepentingan lain
Pemerintahan.
untuk meningkatkan keterampilan tenaga
1. tenaga kerja yang masih SD
mendominasi ke bawah 48 persen. kerja. "Kan banyak balai-balai misalnya, yang
2.SMP ke bawah hampir 60 persen. bisa dioptimalkan," ucap Enny. Selain itu, ia
Itupun keterampilannya terbatas menilai perlu ada dukungan dari pihak
pengusaha, di mana yang memberi pelatihan
haruslah yang menjadi penyedia lahan
pekerjaan. Sementara itu, Direktur Jenderal
Pembinaan Hubungan Industrian Kementerian
Ketenagakerjan, Haiyani Rumondang
mengatakan, Kemenaker memprioritaskan
penggemblengan para pekerja yang tingkat
pendidikannya SMA ke bawah. Dengan
menambah kemampuan, upah mereka pun
diharapkan tidak lagi bertumpu pada
pendidikan yang rendah. "Jadi tidak dihargai,
karena Anda SD maka upah Anda segini. Tidak
bisa," kata Yani. Selain itu, yang juga terus
dipikirkan Kemenaker, kata Yani, adalah
peningkatan keterampilan kompetensi dan percepatan sertifikasi bagi mereka yang ada dalam
angkatan kerja.

klik: https://nasional.kompas.com/read/2016/04/30/15350381/Pendidikan.Rendah.Masih.Jadi.
Persoalan.Tenaga.Kerja.di.Indonesia. Diakses 29 Januari 2021.
lahan pekerjaan. Saat ini, Pemerintah mengusahakan besaran upah mereka tidak

Lanjutan ….

D. Klasifikasi dan Analisis Data


. Klasifikasi dan Analisis Data
1. Klasifikasi/Penggolongan/Pengelompokan data
a. Berdasarkan Haiyani Rumondang
1) Kemenaker memprioritaskan pekerja yang tingkat pendidikannya masih SMA
b. Berdasarkan Enny Sri Hartati
1) Dominasi tenaga kerja SD kebwah 48 persen dan SMP ke bawah hampir 50 persen dan
keterampilannya yang masih sangat terbatas
2 Analisis Data (minimal 50 kata)
Berdasarkan data yang ada dapat dikatakan bahwa penyebab permasalahannya adalah pendidikan
yang rendah. Analisis tersebut dapat dilihat dari persentase bahwa dominasi tenaga kerja masih SD
kebawah 48 persen dan SMP kebawah hampir 60 persen Hal ini kerena pendidikan yang ada masih
kurang merata dan tidak terlalu memadai Minat masyarakat pun masih sangat kurang dalam
mengikuti pendidikan
Simpulan minimal 50 kata)
Pendidikan yang rendah menjadi masalah yang besar di Indonesin Ini dikarenakan pemerintah dan
masyarakat yang masih banyak kurang tersadar bahwa pendidikan sangat penting Masyarakat pun
sangat mudah terpengaruh budaya luar ini dikarenakan masyarakat belum tahu artinya penting
berpendidikan.
1.Klasifikasi/Penggolongan/Pengelompokan data :
a.Berdasarkan tingkat pendidikan
1)SD
2)SMP
3)SMA
b.Berdasarkan upah
1)SMA keatas
2)SMA kebawah
2.Analisis Data (minimal 50 kata)
Jumlah tenaga kerja di Indonesia sangatlah banyak, tetapi banyak diantara mereka yang memiliki
tingkat pendidikan rendah, pada artikel dijelaskan bahwa Dominasi tenaga kerja masih SD ke
bawah 48 persen. Dan SMP ke bawah hampir 60 persen. Itupun keterampilannya terbatas.
Pemerintah melalui Kementerian Ketenagakerjaan dan dengan bantuan pengusaha sedang
berusaha untuk meningkatkan kemampuan tenaga kerja tersebut.
3.Simpulan (minimal 50 kata) Indonesia sebenarnya memiliki jumlah tenaga kerja yang tinggi, akan
tetapi hal itu tidak dibarengi dengan kualitas dari ketenagakerjaan tersebut, sehingga para investor
hanya tertarik untuk menanamkan modalnya pada sektor padat modal. Pemerintah dituntut untuk
segera meningkatkan kemampuan dan keterampilan tenaga kerja tersebut, terutama untuk lulusan
sma kebawah. Selain itu, pengusaha juga diharapkan dapat memberi pelatihan haruslah yang
menjadi penyedia lahan pekerjaan. Saat ini, Pemerintah mengusahakan besaran upah mereka tidak
lagi bertumpu pada pendidikan yang rendah.
lagi bertumpu pada pendidikan yang rendah.

Kasus 2
Pendidikan Rendah, Awal Problem Penderitaan TKI
Selasa 23 Oct 2012 16:34 WIB
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Permasalahan yang kerap membelenggu Tenaga Kerja
Indonesia (TKI) dipandang akibat dari pendidikan yang rendah. Pasalnya, satu dari dua angkatan
kerja Indonesia berpendidikan Sekolah Dasar (SD) dan mayoritasnya adalah TKI.
Staf Ahli Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Dita Indah Sari, mengatakan
persoalan literasi inilah yang menjadi cikal bakal problematika TKI di negara tujuan kerja.
"Rendahnya pendidikan membuat pergaulan dan pengetahuan TKI terbatas tentang kultur dan
bahasa negara tujuan," ujarnya, Selasa (23/10). 

Namun, pemerintah tidak bisa melarang TKI untuk mencari kerja di luar negeri. Pasalnya hal ini
merupakan hak asasi manusia dan tinggal bagaimana pemerintah melindungi TKI.

Dita menyebut upaya yang bisa dilakukan pemerintah adalah melakukan perjanjian bilateral
dengan negara tujuan. Misalnya, dengan Malaysia, Pemerintah Indonesia membuat MoU yang
diikuti dengan join working group (JWG) pada 31 Mei lalu.

Isi perjanjian tersebut di antaranya gaji minimal 700 ringgit, passpor dipegang sendiri, dan hak
mendapat libur satu hari dalam sepekan bagi TKI Penata Laksana Rumah Tangga (PLRT).
"Saking ketatnya peraturan ini, sejak dibuka pengiriman TKI ke Malaysia pada 1 Desember lalu,
baru 64 orang TKI ke Malaysia," ucapnya.
Selain masalah literasi, komodifikasi juga menjadi faktor yang tidak bisa dilepaskan dari
problematika TKI. Banyak pihak, baik pemerintah maupun swasta yang menganggap TKI adalah
suatu komoditas.
"Mereka tidak dianggap sebagai ibu atau istri yang sedang mencari nafkah, namun hanya sebagai
komoditas," kata Dita. Ditambah lagi, banyak oknum tidak bertanggungjawab yang mengurangi
jumlah jam pelatihan TKI yang harusnya 200 jam menjadi 100 atau bahkan 50 jam. Peran
pemerintah daerah sangat dibutuhkan dalam proses pemberangkatan TKI. Pasalnya 50 persen
alur perekrutan TKI terjadi di daerah. "Kalau peran Pemda tidak maksimal, bagaimana mau
melakukan penindakan dan pengawasan?" ucapnya.klik:
https://republika.co.id/berita/nasional/umum/12/10/23/mccaky-pendidikan-rendah-awal-problem-
penderitaan-tki. Diakses 29 Januari 2021
Untuk mengetahui dan merasakan kebermaknaan
Reflek
dari pembelajaran, maka isilah penilaian diri ini si
dengan sejujur-jujurnya sesuai dengan perasaan
kalian ketika mengerjakan LKPD dan suplemen bahan materi ini !

1. Bubuhkanlah tanda centang (√) pada salah satu gambar yang dapat mewakili
perasaan Anda setelah mempelajari materi ini!

2. Apa yang sudah Anda pelajari?

Kasus ancaman di bidang sosial budaya


3. Apa yang Anda kuasai dari materi ini?
Mengidentifikasikan ancaman sosial budaya
4. jika belum dikuasai, apa upaya Anda untuk menguasai yang belum kalian kuasai?
Mencari informasi lebih lanjut terkait materi yang tidak di pahami.
5. Sebutkan hal yang menarik dari aktivitas pembelajaran yang sudah Anda lakukan!
Berikan alasanya! Serta hal yang tidak menarik dari aktivitas pembelajaran yang
sudah kalian lakukan! Berikan alasannya!
Hal yang menarik adalah saat mengidentifikasikan kasus ancaman sosial budaya, yang tidak menarik
adalah saat mengerjakan lkpd 4.1
#ppkn-yenni_S.pd.,M.pd_smansaptk.2021
Untuk mengakhiri pertemuan kita, mari kita berdoa dilanjutkan dengan menyanyikan
lagu nasional, Tanah Airku. Berikut link lagu Tanah Airku:
https://youtu.be/TFvfEGG4zt8 disertakan juga teks lagu Tanah Airku sebagai
berikut:

Tanah Airku
ciptaan Ibu Sud

Berikut adalah lirik lagu Tanah Airku


Tanah airku tidak kulupakan
Kan terkenang selama hidupku
Biarpun saya pergi jauh
Tidak kan hilang dari kalbu
Tanah ku yang kucintai
Engkau kuhargai
Walaupun banyak negri kujalani
Yang masyhur permai dikata orang
Tetapi kampung dan rumahku
Di sanalah kurasa senang
Tanahku tak kulupakan
Engkau kubanggakan

Anda mungkin juga menyukai