Anda di halaman 1dari 5

Nama : Vincentius Bintang K

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK Kelas / Absen : XI IPS 1 /30


(LKPD PENILAIAN TUGAS)

A. Kompetensi Dasar : 3.1 Menganalisis pelanggaran hak asasi manusia


berdasarkan perspektif Pancasila dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara
4.1 Menyaji hasil analisis pelanggaran hak asasi manusia
berdasarkan perspektif Pancasila dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara

B. Materi : Hak Asasi Manusia

C. Tujuan pembelajaran :
Setelah mempelajari materi Hak Asasi Manusia, siswa diharapkan:
1. Menghargai hak asasi manusia berdasarkan perspektif Pancasila sebagai anugerah Tuhan
YME
2. Bersikap peduli terhadap HAM berdasarkan perspektif Pancasila dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara
3. Menganalisis pelanggaran HAM berdasarkan perspektif Pancasila dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara
4. Menyajikan hasil analisis pelanggaran HAM berdasarkan perspektif Pancasila dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara

D. Langkah Kegiatan
1. Pelajarilah dengan baik materi dalam KD 3.1 Hak Asasi Manusia yang terdapat dalam e
learning
2. Kerjakan latihan soal berikut ini berdasarkan materi yang Anda pelajari
3. Cantumkan identitas Anda secara jelas sesuai data dalam buku absen sekolah
4. Kirimkan hasil peta konsep Anda ke e learning
5. Batas waktu penyelesaian adalah hari pada tanggal tugas ini disampaikan
6. Utamakan kemandirian dan kejujuran dalam menyelesaikan semua tugas
7. Sebagai Penilaian Tugas dengan KKM 78

E. Soal
1. Sebutkan 8 piagam internasional tentang Hak Asasi! (Skor 8)
A. Piagam madinah tahun 627 M
B. Magna Charta, Inggris tahun 1215
C. Habeas Corpus Act, Inggris tahun 1679
D. Bill of Rights, Inggris tahun 1689
E. Declration des Droits de L’homme et du citoyen, Prancis tahun 1789
F. Piagam pendiri PBB tahun 1945
G. Declaration of human Rights tahun 1948
H. Bundles of International Convertion PBB tahun 1993

2. Jelaskan 3 konsep pelaksanaan HAM di Indonesia pada masa Orde Baru! (Skor 3)
A. 1) Periode 1959 – 1966
Merupakan awal Demokrasi Terpimpin, di mana kekuasaan terpusat pada
presiden. Parlemen tidak lagi memiliki kewenangan mengontrol presiden.
Akibat dari model pemerintahan ini adalah tidak adanya pemikiran HAM.
Pemerintah membatasi hak sipil dan hak politik warga negara, seperti hak
berserikat, berkumpul dan mengeluarkan pikiran dan tulisan.

B. 2) Periode 1966 – 1998


Periode ini dikenal dengan masa Orde Baru. Pemikiran HAM pada periode ini
dibagi menjadi tiga kurun waktu yaitu sebagai berikut.
a) Tahun 1967 pemerintah berusaha melindungi kebebasan dasar manusia
yang ditandai dengan adanya hak uji material yang diberikan kepada
Mahkamah Agung.
b) Tahun 1970 – 1980 pemerintah cenderung melakukan pemasungan HAM
dengan sikap defensif yang tercermin yang tercermin dalam produk hukum
yang bersifat restriktif (membatasi) HAM.. Kebijakan pemerintah tersebut
didasarkan pada alasan bahwa HAM adalah produk pemikiran Barat dan
dianggap tidak sesuai dengan nilai-nilai luhur budaya bangsa, yang tercermin
dalam Pancasila.
c) Tahun 1990-an pembentukan lembaga penegakan HAM, seperti Komisi
Nasional HAM (Komnas HAM) pada tahun 1993.

C. 3) Periode 1998 – sekarang


Pergantian pemerintah Orde Baru ke Reformasi memberikan dampak sangat
besar terhadap penegakan dan perlindungan HAM di Indonesia. Pada periode
ini pemerintah melakukan amandemen UUD NRI Tahun 1945 untuk
menjamin HAM.
LPemerintah menetapkan UU No. 39 Tahun 2000 tentang HAM dan UU No.
26 Tahun 2000 tentang Peradilan HAM. Selain itu dibentuk Kantor Menteri
Negara Urusan HAM yang kemudian digabung dengan Departemen Hukum
dan Perundang-undangan menjadi Departemen Kehakiman dan HAM.
Terdapat pula Rencana Aksi Nasional Hak-hak Asasi Manusia (1998 – 2003)
yang dicanangkan oleh Presiden B.J. Habibie melalui Keputusan Presiden No.
129 Tahun 1998 tentang Rencana Aksi Nasional Hak-hak Asasi Manusia
(RANHAM) Indonesia tanggal 25 Juni 1998 yang kemudian diubah dengan
Keputusan Presiden No. 61 Tahun 2003.
RANHAM adalah dokumen yang memuat sasaran, strategi dan focus kegiatan
prioritas rencana aksi nasional hak asasi manusia Indonesia. RANHAM
digunakan sebagai acuan kementrian, lembaga, dan pemerintah daerah dalam
melaksanakan penghormatan, perlindungan, pemenuhan, penegakan, dan
pemajuan HAM di Indonesia.
Sasaran umum RANHAM adalah meningkatkan penghormatan, perlindungan,
pemenuhan, penegakan, dan pemajuan HAM bagi seluruh lapisan masyarakat
Indonesia oleh negara terutama pemerintah dengan mempertimbangkan nilai-
nilai agama, moral, adat istiadat, budaya, keamanan, ketertiban umum, dan
kepentingan bangsa Indonesia.
3. Sebutkan 6 macam hak asasi manusia! (Skor 6)
A. Hak asasi pribadi (Personal Rights)
B. Hak asasi politik (Political Rights)
C. Hak asasi ekonomi (Property Rights)
D. Hak asasi hukum (rights of legal equality)
E. Hak asasi sosial budaya (social and cultural rights)
F. Hak asasi dalam tatacara peradilan dan perlindungan (procedural rights)
4. Jelaskan 4 ciri hak asasi manusia! (Skor 4)
A. Bersifat hakikat, artinya hak asasi manusia merupakan hak asasi milik semua
umat manusia yang telah dimiliki sejak lahir.
B. Bersifat universal, artinya hak asasi berlaku bagi setiap manusia dan tidak
berdasarkan pada status, ras, kewarganegaraan, gender atau yang lainnya.

C. Tetap, artinya hak asasi tidak dapat dicabut dan tidak dapat diberikan oleh
pihak manapun.
D. Bersifat utuh, artinya hak asasi tidak dapat dibagi dan semua orang memiliki
hak yang sama untuk “dimanusiakan”
5. Jelaskan 3 karakteristik pelanggaran hak asasi berat! (Skor3)
A. Kejahatan terhadap kemanusiaan dengan bermotifkan kekuasaan yang
dilakukan secara sistematis dan meluas
B. Kejahatan ini akan menimbulkan terror juga kekhawatiran dalam diri
masyarakat
C. Kejahatan ini diakui oleh dunia sebagai kejahatan yang paling serius yang
harus diselesaikan oleh seluruh negara dan bahkan menjadi yuridiksi
internasional jika penyelesaiannya tidak dapat diselesaikan pada tingkat
nasional.
6. Jelaskan 3 faktor eksternal penyebab pelanggaran hak asasi manusia! (Skor 3)
A. Lemahnya dan kurang berfungsinya lembaga-lembaga penegak hukum
Aparat penegak hukum seperti polisi, jaksa, dan pengadilan yang kurang
maksimal akan semakin memperburuk upaya penegakan HAM bagi pelaku
pelanggaran HAM. Penguatan aparat penegak hokum sangat diperlukan untuk
menjamin tegaknya hukum bagi kasus pelanggaran HAM
Penyalahgunaan kekuasaan
B. Faktor ini lebih terkait dengan unsur kepentingan yang menaunginya.
Kepentingan individu mauoun kelompok terhadap kekuasaan terkadang
melegalkan segala cara, bahkan tidak masalah jika melakukan pelanggaran
HAM.
Penyalahgunaan kemajuan teknologi.
C. Perkembangan teknologi selain membawa dampak positif juga membawa
dampak negative. Berbagai pelanggaran HAM dapat dilakukan dengan
memanfaatkan teknologi seperti melalui media televisi, surat kabar, maupun
internet. Misalnya kasus pelanggaran melalui internet, penculikan, pemerasan,
bahkan pembunuhan seseorang yang memanfaatkan media ini. Tidak jarang
pula pelanggaran HAM yang mengakibatkan dampak terhadap mental dan
psikologisberupa kekerasan verbal, seperti hinaan, caci makian di dunia
digital.
7. Jelaskan 3 prinsip dalam pengembangan sistem hukum yang ditempuh bangsa Indonesia
sebagai upaya penegakan dan perlindungan HAM! (Skor 3)
A. Lemahnya dan kurang berfungsinya lembaga-lembaga penegak hukum
Aparat penegak hukum seperti polisi, jaksa, dan pengadilan yang kurang
maksimal akan semakin memperburuk upaya penegakan HAM bagi pelaku
pelanggaran HAM. Penguatan aparat penegak hokum sangat diperlukan untuk
menjamin tegaknya hukum bagi kasus pelanggaran HAM
B. Penyalahgunaan kekuasaan
Faktor ini lebih terkait dengan unsur kepentingan yang menaunginya.
Kepentingan individu mauoun kelompok terhadap kekuasaan terkadang
melegalkan segala cara, bahkan tidak masalah jika melakukan pelanggaran
HAM.
C. Penyalahgunaan kemajuan teknologi.
Perkembangan teknologi selain membawa dampak positif juga membawa
dampak negative. Berbagai pelanggaran HAM dapat dilakukan dengan
memanfaatkan teknologi seperti melalui media televisi, surat kabar, maupun
internet. Misalnya kasus pelanggaran melalui internet, penculikan, pemerasan,
bahkan pembunuhan seseorang yang memanfaatkan media ini. Tidak jarang
pula pelanggaran HAM yang mengakibatkan dampak terhadap mental dan
psikologisberupa kekerasan verbal, seperti hinaan, caci makian di dunia
digital.

Anda mungkin juga menyukai