Anda di halaman 1dari 29

Bab 6

Cinta Tanah Air dalam Konteks Negara Kesatuan


Republik Indonesia
Kompetensi Dasar

3.6 Mengkreasikan konsep cinta tanah air,


bela negara dalam konteks Negara
Kesatuan Republik Indonesia
4.6 Mengorganisasikan kegiatan
lingkungan yang mencerminkan konsep
cinta tanah air dalam konteks kehidupan
sehari-hari.
Apa sajakah yang dipelajari dalam Bab 6 ?
Amati Peta Konsep berikut ini.
Cinta Tanah Air dalam Konteks Negara
Kesatuan Republik Indonesia
meliputi

Berbagai Ancaman, Tantangan, Hambatan, dan Perwujudan Cinta Tanah Air dan Bela
Pemahaman Konsep mengenai
Gangguan terhadap Keutuhan Negara Kesatuan Negara dalam Konteks Negara Kesatuan
Cinta Tanah Air dan Bela Negara
Republik Indonesia Republik Indonesia

membahas membahas membahas

Pengertian dan Bentuk-


Konsep Cinta Perwujudan Cinta Tanah Air
Bentuk Ancaman
Tanah Air dalam Konteks Negara
Kesatuan Republik Indonesia
Tantangan
Konsep Bela
Negara Perwujudan Bela Negara
dalam Konteks Negara
Hambatan Kesatuan Republik Indonesia
meliputi

Pengertian Bela Negara Gangguan

Nilai Dasar Bela Negara

Dasar Pemikiran Upaya Bela Negara


Pertemuan Ke-27

 Pengertian Cinta Tanah Air


 Hal-Hal Yang Mencakup Cinta
Tanah Air
Perhatikan Video
Berikut

Cinta Tanah Air

Amati Video Berikut


Pengertian Cinta Tanah Air

 Tanah air adalah ruang wilayah negara, baik secara geografis


(fisik) maupun nonfisik (tata nilai dan tata kehidupan
masyarakat), yang telah memberikan sumber kehidupan dan
penghidupan sejak manusia lahir sampai dengan akhir hayatnya.
 Dengan demikian, cinta tanah air merupakan kecintaan setiap
warga negara terhadap keseluruhan ruang wilayah negara sebagai
wahana untuk menjalankan kehidupan dan penghidupan dari lahir
sampai akhir hayatnya.
Hal-Hal yang Mencakup Cinta
Tanah Air
a.Setiap
warga negara harus mengenal wilayah Indonesia yang mencakup posisi, morfologi, dan kekayaan
alam yang terkandung di dalamnya.
Setiap warga negara hendaknya memahami sejarah perjuangan bangsa Indonesia dalam mewujudkan
b.
negara Indonesia. Negara Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia. Daratan kepulauan
Indonesia yang membentang dari Sabang sampai Merauke dihubungkan dengan perairan yang begitu luas
dengan kandungan kekayaan alam
di dalamnya. Mengenai negara kepulauan ini, kita perlu mengetahui perkembangan wilayah Indonesia
mulai dari berlakunya Territoriale Zee en Maritime Kringen Ordonantie (TZMKO) tahun 1939 kemudian
disusul dengan Deklarasi Juanda tanggal 13 Desember 1957. Perlu kamu ketahui bahwa Deklarasi Juanda
pernah menggemparkan masyarakat internasional dan tidak serta merta diterima oleh dunia. Beberapa
negara daratan, seperti Amerika Serikat dan Australia tidak menyetujui konsepsi wilayah menurut
Deklarasi Djuanda. Menghadapi hal tersebut, tokoh-tokoh Indonesia waktu itu tidak pantang mundur.
Mereka terus berjuang melalui perjuangan yang gigih dengan diplomasi panjang. Akhirnya, dunia
internasional mengakui konsepsi kewilayahan berdasarkan Deklarasi Djuanda melalui Konvensi Hukum
Laut PBB (United Nation Convention on Law of the Sea atau UNCLOS)) tahun 1982 di Montego Bay,
Jamaica.
Lanjutan...

c. Wilayah Indonesia dari segi geografis berada pada posisi silang antara Benua Asia
dan Australia serta di antara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia. Posisi silang
tersebut membuat letak Indonesia menjadi sangat strategis bagi lalu lintas
internasional.
d. Kepulauan Indonesia yang terbentang dari Sabang sampai Merauke, berjajar pulau
pulau, terdiri atas pulau besar dan kecil, serta mempunyai
keanekaragaman binatang dan tumbuhan sering disebut banyak orang
dengan untaian ratna mutu manikam. Kekayaan sumber daya alamnya
yang melimpah tiada tara yang terhampar luas di sekitar garis khatulistiwa
sering disebut orang sebagai rangkaian zamrud khatulistiwa. Betapa indah
dan kaya negara kita, bukan? Berdasarkan pengalaman sejarah, banyak
bangsa asing yang ingin menguasai Indonesia dengan berbagai cara.
Belanda menguasai wilayah Indonesia lebih kurang selama 350 tahun. Disusul
dengan Jepang yang menguasai Indonesia selama 3,5 tahun.
Pertemuan Ke-28

 Pengertian Bela Negara


 Nilai Dasar Bela Negara
Pengertian Bela Negara
 Bela negara adalah sikap dan perilaku serta tindakan warga negara yang
dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia
yang berdasarkan Pancasila dan UUD Negara Republik Indonesia Tahun
1945.
 Kesadaran bela negara perlu untuk terus dipupuk dan dikembangkan demi
terwujudnya karakter bangsa Indonesia yang memiliki jiwa nasionalisme
dan patriotisme serta memiliki jiwa ketahanan nasional yang tangguh.
 Karakter tersebut menjadi faktor utama tegak dan kokohnya Negara
Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta terpeliharanya pelaksanaan
pembangunan nasional dalam mencapai tujuan nasional.
Nilai Dasar Bela Negara

1. Cinta tanah air.


2. Kesadaran berbangsa dan bernegara.
3. Yakin akan Pancasila sebagai ideologi negara.
4. Rela berkorban untuk bangsa dan negara.
5. Memiliki kemampuan awal bela negara, yang
mencakup kemampuan psikis (mental) dan
fisik.
Pertemuan Ke-29

 Dasar Pemikiran Pelaksanaan Bela


Negara
Dasar Pemikiran Pelaksanaan
Bela Negara

 Aspek filosofis
 Aspek Historis
 Aspek Yuridis
Aspek Filosofis

 Aspek filosofis adalah aspek yang berkaitan dengan makna atau


hakekat mendasar/mendalam.
 Aspek filosofis bela negara adalah bahwa bela
negara merupakan salah satu hak mendasar yang dimiliki oleh
setiap warga negara.
 Tanpa adanya upaya bela negara, maka kelangsungan hidup
bangsa dan negara akan terancam eksistensinya.
Aspek Historis

 Aspek historis adalah aspek yang berhubungan dengan sejarah.


 Sejarah berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia telah
menunjukkan adanya peran serta rakyat bersama dengan tentara
yang saling bahu membahu, baik secara fisik (militer atau
kekuatan senjata) dan nonfisik (melalui perundingan,
perlindungan masyarakat, melalui jalur pendidikan, politik, dan
sebagainya), berjuang membela negara menegakkan Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
 Perjuangan yang dilakukan oleh rakyat dan tentara tentunya
dilandasi oleh kecintaan dan kesadaran untuk ikut serta dalam
usaha pembelaan negara.
Aspek Yuridis
Aspek yuridis adalah aspek yang berhubungan dengan hukum. Dasar hukum pelaksanaan
bela negara di Indonesia adalah sebagai berikut.
a) Pasal 27 ayat (3) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yang berbunyi:
Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara.
b) Pasal 30 ayat (1) dan (2) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yang berbunyi:
ayat (1) Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan
keamanan negara.
ayat (2) Usaha pertahanan dan keamanan negara dilaksanakan melalui sistem pertahanan
dan keamanan rakyat semesta oleh Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara
Republik Indonesia, sebagai kekuatan utama, dan rakyat, sebagai kekuatan pendukung.
c) Pasal 68 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia, yang
berbunyi: Setiap warga negara wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
d) Pasal 9 ayat (1) Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara, yang
berbunyi: Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya bela negara yang
diwujudkan dalam penyelenggaraan pertahanan negara.
Pertemuan Ke-30
 Berbagai Ancaman, Tantangan, Hambatan,
dan Gangguan Terhadap Keutuhan Negara
Kesatuan Republik Indonesia
 Jenis-Jenis Ancaman
Pengertian Ancaman, Tantangan, Hambatan, dan
Gangguan Terhadap Keutuhan Negara Kesatuan
Republik Indonesia
 Ancaman adalah usaha yang dilaksanakan secara konsepsional (terarah
dan terencana secara matang) melalui tindak politik dan/atau kejahatan
yang diperkirakan dapat membahayakan tatanan serta kepentingan
negara dan bangsa.
 Tantangan adalah hal atau usaha yang bertujuan untuk menggugah
kemampuan.
 Hambatan adalah usaha yang berasal dari diri sendiri yang bersifat
atau bertujuan untuk melemahkan atau menghalangi secara tidak
konsepsional (tidak terarah).
 Gangguan adalah hal atau usaha yang berasal dari luar yang bersifat
atau bertujuan melemahkan atau menghalangi secara tidak
konsepsional (tidak terarah).
Berbagai Jenis Ancaman

 Ancaman demokratisasi dan berkembangnya tuntutan penegakan hak asasi


manusia.
 Ancaman yang dihadapi bersifat multidimensional (dari berbagai
bidang) dan sebagian besar berasal dari dalam negeri sendiri, termasuk
ancaman terorisme yang menggunakan potensi-potensi domestik. Meski
demikian, ancaman yang berasal dari luar negeri tetap saja ada meskipun secara
tidak langsung bahkan dapat dikatakan tidak kasat mata.
 Ancaman militer adalah ancaman yang menggunakan kekuatan bersenjata yang
terorganisasi yang dinilai mempunyai kemampuan yang membahayakan
kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa.
 Ancaman nonmiliter adalah ancaman yang tidak menggunakan senjata tetapi
jika dibiarkan akan membahayakan kedaulatan negara,
keutuhan wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa.
Pertemuan Ke-31

 Ancaman Militer
 Ancaman Non Militer
Ancaman Militer

Ancaman militer dapat berasal dari luar negeri maupun dari


dalam negeri.
1.Ancaman militer dari luar negeri berupa agresi, pelanggaran
wilayah oleh negara lain, spionase (mata-mata), sabotase, dan
aksi teror dari jaringan internasional.
2.Ancaman militer dari dalam negeri yang berupa pemberontakan
bersenjata, konflik horizontal, aksi teror, sabotase, aksi
kekerasan yang berbau SARA, dan gerakan separatis (upaya
pemisahan diri untuk membuat negara baru), dan pengrusakan
lingkungan luar negeri.
Ancaman Non Militer

 Sistem pertahanan negara dalam menghadapi ancaman nonmiliter


menempatkan lembaga pemerintah di luar bidang pertahanan
sebagai unsur utama, sesuai dengan bentuk dan sifat ancaman
yang dihadapi dengan didukung oleh unsur-unsur lain dari
kekuatan bangsa.
 Contoh ancaman nonmiliter adalah perdagangan dan
penyalahgunaan narkoba, imigrasi gelap/ilegal, penangkapan ikan
di laut secara ilegal (illegal fishing), pembalakan
hutan/penebangan hutan secara liar (illegal logging), maraknya
Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN), serta penyelundupan
barang dari dan ke luar negeri.
Pertemuan Ke-32

 Perwujudan Cinta Tanah Air dalam Konteks


Negara Kesatuan Republik Indonesia
 Perwujudan Bela Negara dalam Konteks
Negara Kesatuan Republik Indonesia
Perwujudan Cinta Tanah Air dalam Konteks
Negara Kesatuan Republik Indonesia
 Bangga serta cinta terhadap tanah air dan bangsa Indonesia merupakan bentuk
pengamalan sila ketiga Pancasila, yaitu Persatuan Indonesia. Persatuan
Indonesia adalah perwujudan paham kebangsaan Indonesia yang dijiwai oleh
Ketuhanan Yang Maha Esa dan Kemanusiaan yang adil dan beradab.
 Oleh karena itu, paham kebangsaan Indonesia bukanlah paham kebangsaan
yang sempit atau chauvinisme. Chauvinisme adalah paham kebangsaan yang
menganggap bangsanya adalah bangsa yang unggul dan terbaik serta
mengganggap rendah bangsa lain. Paham kebangsaan Indonesia menghargai
bangsa lain sesuai dengan sifat kehidupan bangsa itu sendiri.
 Bangga dan cinta terhadap tanah air Indonesia harus diwujudkan di berbagai
bidang kehidupan dalam berbagai lingkungan, mulai dari lingkungan keluarga,
sekolah, dan lingkungan masyarakat. Berikut ini contoh perwujudan cinta tanah
air di lingkungan keluarga, sekolah, dan lingkungan masyarakat.
Perwujudan Cinta Tanah Air di Lingkungan
Keluarga
Mengenalkan
1) betapa kaya negeri Indonesia melalui cerita, gambar, atau
memberikan pengalaman langsung kepada anak-anak.
Mengenalkan cerita rakyat. Cerita rakyat merupakan cerita yang berkembang dalam lingkungan
2)
masyarakat sesuai dengan kearifan lokal
masyarakat tersebut.
Menceritakan perjuangan tokoh-tokoh pahlawan bangsa berikut keteladanan tokoh tersebut.
3)
Melalui pesan moral dan keteladanan tokoh
pahlawan bangsa diharapkan akan terbina karakter bangga dan cinta
tanah air Indonesia.
Mengenalkan berbagai identitas nasional (Garuda Pancasila, Bendera
4)
Merah Putih, Semboyan Bhinneka Tunggal Ika, Bahasa Indonesia)
berikut sejarah dan maknanya.
Menyanyikan lagu-lagu perjuangan untuk menumbuhkan jiwa tanah air
5)
pada anak-anak.
Membiasakan anak-anak untuk rajin, disiplin, jujur, dan saling tolong
6)
menolong.
Perwujudan Cinta Tanah Air di Lingkungan Sekolah

1)Pembentukan cinta tanah air dan bangsa (nasionalisme dan patriotisme)


di lingkungan sekolah salah satunya dilakukan secara intrakurikuler pada
mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn).
2)Mengikuti kegiatan atau organisasi di lingkungan sekolah sesuai dengan minat dan
bakat kita masing-masing, seperti ROHIS, Pramuka, OSIS, Palang Merah Remaja
(PMR), Patroli Keamanan Sekolah (PKS), berbagai kegiatan ekstrakurikuler, dan
sebagainya. Tujuan kita mengikuti kegiatan-kegiatan tersebut adalah untuk
mengasah minat dan bakat kita serta untuk mengisi waktu luang kita dengan
berbagai kegiatan positif. Melalui berbagai kegiatan itu kita bisa membentengi diri
dari berbagai hal negatif, seperti penyalahgunaan narkoba, tawuran pelajar,
pergaulan bebas, dan sebagainya.
3)Menjadi siswa yang memiliki karakter warga negara yang tangguh, religius,
disiplin, jujur, dan cerdas.
Perwujudan Cinta Tanah Air di Lingkungan
Masyarakat
1)Menjaga kebersihan lingkungan sekitar dengan cara membersihkan lingkungan rumah masing-
masing, membuang sampah pada tempatnya, mengikuti kegiatan kerja bakti, dan sebagainya.
2)Menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan masyarakat. Ketertiban di dalam lingkungan
masyarakat akan terwujud apabila masing-masing anggota masyarakat bertindak tertib pula.
Apabila keamanan dan ketertiban sudah terwujud di setiap lingkungan masyarakat, maka
keamanan dan ketertiban dalam skala yang lebih luas lagi, yaitu negara, tentu akan terwujud pula.
3)Memperingati berbagai hari besar nasional, seperti peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan
RI, Hari Sumpah Pemuda, Hari Kebangkitan Nasional, dan sebagainya. Hal yang paling penting
di dalam peringatan hari besar nasinonal bukanlah kemeriahannya saja, namun keteladanan dan
pesan moral yang ada di dalam peringatan tersebut. Presiden RI yang pertama, Ir. Soekarno,
pernah mengatakan “Jasmerah” atau jangan sekali-kali melupakan sejarah. Apa maksud pesan Ir.
Soekarno tersebut?Dengan mengenang runtutan sejarah perjalanan bangsa Indonesia, maka
setidaknya kita bisa mengambil keteladanan dan pesan moral dari peristiwa-peristiwa bersejarah
yang pernah terjadi, sebagai bekal untuk menapak masa depan.
Perwujudan Bela Negara Dalam Konteks
Negara Kesatuan Republik Indonesia

a.Studi lapangan dengan melibatkan aspek kecintaan kepada alam


dan budaya bangsa.
b.Kegiatan pelestarian flora dan fauna.
c.Studi pengelolaan laut yang diarahkan pada peningkatan potensi
kelautan nasional.
d.Desain dan aplikasi kegiatan ekonomi berasaskan kekeluargaan.
e.Pengembangan wisata remaja sebagai wadah pemupukan kesatuan
bangsa.
f. Diskusi, seminar, sarasehan, serta pelatihan manajemen tentang
bela negara dan wawasan kebangsaan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai