Anda di halaman 1dari 33

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RPP

A. IDENTITAS

SATUAN PENDIDIKAN SMA NEGERI 7 KENDARI


KELAS / SEMESTER XII / GAnjil
MATA PELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN ( PPKN )
MATERI POKOK Perlindungan dan Penegakan Hukum di Indonesia
SUB MATERI Peran Lembaga Penegak Hukum dalam Menjamin Keadilan dan
Kedamaian
ALOKASI WAKTU 1 X 45 Menit ( 1x pertemuan )

B. KOMPETENSI INTI ( KI )
KI.1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI.2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, (gotong royong, kerja
sama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif sebagai bagian dari solusi atas
berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta menempatkkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
KI.3 Memahami, menerapkan, dan menganalisis, dan mengevaluasi pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI.4 Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, serta
bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah
keilmuan

C. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


NO. KOMPETENSI DASAR ( KD ) NO. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
( IPK )
1.2 Menjalankan perilaku orang beriman 1.2.1 Menunjukkan perilaku orang beriman
dalam praktis perlindungan dan dalam praktis perlindungan dan
penegakanhukum untuk menjamin penegakan hukum untuk menjamin
keadilan dan kedamai keadilan dan kedamaian
1.2.2 Menjalankan perilaku orang beriman
dalam
praktis perlindungan dan penegakan
hukum untuk menjamin keadilan dan
kedamaian.
2.2 Berperilaku jujur dalam praktik 2.2.1 Memiliki perilaku jujur dalam
perlindungan dan penegakan hukum praktik
di tengah masyarakat. perlindungan dan penegakan hukum di
tengah masyarakat.
2.2.2 Menjalankan perilaku jujur dalam
praktik perlindungan dan penegakan
hukum di
tengah masyarakat.
3.3 Mengevaluasi praktek perlindungan 3.3.1 Menjelaskan peran kepolisian
dan penegaka hukum untuk dalam
menjamin keadilan dan kedamaian. menjamin keadilan dan kedamaian

3.3.2 Menguraikan peran kejaksaan


dalam
menjamin keadilan dan kedamaian

4.4 Mendemonstrasikan hasil evaluasi 4.4.1 Menalar hasil evaluasi praktik


praktik perlindungan dan penegakan perlindungan dan penegakan hukum
hukum untuk menjamin keadilan dan untuk menjamin
kedamaian. keadilan dan kedamaian.

4.4.2 Mendemonstrasikan hasil evaluasi


praktik
perlindungan dan penegakan hukum
untuk menjamin keadilan dan
kedamaian

D.TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui model pembelajaran problem base learning, dengan pendekatan scientific TPACK
melalui tayangan PPT (gambar / video) peserta didik diharapkan mampu:
1. Mengidentifikasi lembaga-lembaga penagak hukum di Indonesia dalam
menjamin keadilan dan kedamaian

2. Mengidentifikasi dengan menggunakan high-order-thinking skills


(HOTS) tentang peran lembaga penegak hukum dalam masyarakat
untuk menjamin keadilan dan kedamaian

3. Mengevaluasi dan menyimpulkan tentang peran lembaga penegak


hukum dalam menjamin keadilan dan kedamaian

4. Menyajikan hasil evaluasi tentang peran lembaga penegak hukum


dalam masyarakat untuk menjamin keadilan dan kedamaian

E.Model, Pendekatan, dan Metode Pembelajaran


a. Model : Problem Based Learning
b. Pendekatan : Saintific TPACK
c. Metode : Ceramah, Diskusi, Tanya jawab dan Penugasan

F.Media, alat dan bahan Pembelajaran


Media Pembelajaran Alat dan Bahan Pembelajaran
1. PPT (Gambar /video) 1. Laptop
2. LKPD 2. LCD Proyektor
3. Speacker
4. Papan tulis,spidol dan penghapus

G. Sumber Belajar
a. Buku penunjang:
1). Lubis, Yusnawan dan Mohamad Sodeli, 2018. Buku Guru PPKn Kelas XII
SMA/SMK/MA/MAK.Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayan.
2). Lubis, Yusnawan dan Mohamad Sodeli, 2018. Buku Siswa PPKn Kelas XII
SMA/SMK/MA/MAK.Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayan.
b. Jurnal ilmiah dan artikel penelitian yang di akses dari Internet
c. Sumber lain yang relevan

H. KEGIATAN PEMBELAJARAN

a. Kegiatan Pendahuluan Alokasi


Waktu
1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk 8 Menit
memulai pembelajaran
2. Guru memeriksa kehadiran peserta didik
3. Peserta didik menyanyikan lagu “ padamu negeri” dan mendengarkan
penjelasan guru tentang pentingnya menanamkan rasa nasionalisme.
4. Mengaitkan pembelajaran sebelumnya yaitu materi hakikat
perlindungan dan penegakan hukum dengan materi yang akan
dibahas, yaitu peran lembaga penegak hukum dalam menjamin
keadilan dan kedamaian.
5. Menyampaikan tujuan pembelajaran, memberi motivasi tentang apa
yang dapat diperoleh (tujuan & manfaat) dengan mempelajari materi
peran lembaga penegak hukum dalam menjamin keadilan dan
kedamaian. Salah satunya mengutarakan dengan mengetahui dan
terampil dalam menjelaskan peran kepolisian Negara Republik
Indonesia dan menguraikan peran kejaksaan dalam menjamin
keadilan dan kedamaian. Menjelaskan hal-hal yang akan dipelajari,
yaitu hakikat perlindungan dan penegakan hukum.
6. Menjelaskan hal-hal yang akan dipelajari, yaitu peran lembaga
penegak hukum dalam menjamin keadilan dan kedamaian.
Menjelaskan kompetensi yang akan dicapai, yaitu menjelaskan peran
kepolisian Negara Republik Indonesia dan menguraikan peran
kejaksaan dalam menjamin keadilan dan kedamaian, serta
menyajikan hasil evaluasi praktik perlindungan dan penegakan hukum
dalam masyarakat untuk menjamin keadilan dan kedamaian.
Kemudian menyebutkan pembelajaran berbasis
masalah sebagai model pembelajarannya dengan metode diskusi

b. Kegiatan Inti ( 32 menit )


Langkah Kerja Aktivitas Kerja Aktivitas Kerja Peserta Didik Alokasi
Guru Waktu
Persiapan Guru Membentuk Dengan bimbingan guru,
kelompok diskusi peserta didik membentuk
kelompok yang telah di tunjuk
Orientasi peserta didik Guru Kegiatan literasi 5 menit
pada masalah memotivasi
atau Peserta didik dapat :
membuat • Melihat
(Mengamati) rangsangan tayangkan video yang
untuk relevan dengan materi
memusatkan pembelajaran
perhatian
peserta didik • Mengamati
pada materi : Pemberian contoh-contoh
1.peran materi
kepolisian a) peran kepolisian
Negara Negara Republik
Republik Indonesia
Indoneisa b) peran kejaksaan
dalam menjamin
2.peran keadilan dan
kejaksaan kedamaian
dalam c) peran Hakim
menjamin sebagai
keadilan dan pelaksana
kedamaian. kekuasaan
3.peran Hakim kehakiman
sebagai untuk dapat
pelaksana dikembangkan
kekuasaan peserta didik, dari
kehakiman media interaktif.
( saintifik )
• Membaca
Kegiatan literasi ini
dilakukan di rumah dan
di sekolah dengan
membaca materi dari
buku paket, modul, dan
atau buku-buku
penunjang lain, dari
internet/materi yang
berhubungan dengan
peran Kepolisian Negara
Republik Indonesia dan
peran kejaksaan dalam
menjamin keadilan dan
kedamaian.serta peran
hakim sebagai pelaksana
kekuasaan kehakiman

• Mendengar dan
Menyimak
Pemberian materi peran
kepolisian Negara
Republik Indonesia dan
peran kejaksaan dalam
menjamin keadilan dan
kedamaian serta peran
hakim sebagai pelaksana
kehakiman oleh guru
Masing-masing kelompok
( literasi – 4c (ppk)
Mengorganisasikan 1.Guru membagi Collaboration 5 menit
Peserta Didik peserta didik
menjadi Peserta didik berlatih
(Menanya) beberapa membuat hipotesis
kelompok penyelesaian masalah
dengan mencari data yang
2. Guru diperlukan tentang peran,
Membantu tugas dan wewenang
peserta didik kepolisian dan kejaksaan
mencermati ,dan hakim dalam menjamin
masalah keadilan dan kedamaian
( HOTS-4C )
Membimbing Guru mendorong Collaboration dan Critical 5 menit
peserta didik Thinking
penyilidikan individu
dan kelompok untuk Guru mendorong peserta
mengumpulkan didik untuk mengumpulkan
(mengumpulkan informasi informasi sebanyak-
informasi) sebanyak- banyaknya dan membagikan
banyaknya dan ide mereka sendiri untuk
membagikan ide mendapatkan penjelasan
mereka sendiri dan penyelesaian masalah
untuk ( Literasi – 4C )(PPK)(TPACK)
mendapatkan
penjelasan dan
penyelesaian
masalah.
Mengembangkan dan guru membantu Communication 7 menit
Menyajikan Hasil peserta didik
dalam Kelompok tertentu
Diskusi
merencanakan mempresentasikan hasil
dan menyiapkan pencarian data dan hasil
(mengkomonikasikan)
laporan, diskusi tentang peran, tugas
dokumentasi, dan wewenang kepolisian dan
atau model, dan kejaksaan,hakim dalam
membantu menjamin keadilan dan
mereka berbagi kedamaian, dan kelompok
tugas dengan lainnya
sesama menanggapi.
temannya. ( 4C – Communication
creatyfity)
Menganalisis dan Creativity 5 menit
Membuat sebuah Guru meminta 1.Guru dan peserta didik
kesimpulan peserta didik membuat kesimpulan tentang
untuk hal-hal yang dipelajari
merekonstruksi kemudian diberi kesempatan
pemikiran dan untuk menanyakan hal-hal yang
aktivitas yang belum dipahami
telah dilakukan
selama proses (HOTS-4C)
kegiatan 2.peserta didik mengerjakan
belajarnya soal tertulis di buku tugas
mengenai peran Lembaga-
lembaga penegak hukum
(TPACK)
Penutup

Kegiatan Penutup
1. Guru dan peserta didik bersama-sama menyimpulkan materi pelajaran
(4C-Communication dan critical thinking)
2. Guru dan peserta didik melakukan sebuah refleksi terhadap pembelajaran pada
hari ini
(4C-Communication dan critical thinking)
3. Guru memberikan reward bagi peserta didik yang aktif dalam proses
pembelajaran
(PPK – Percaya diri)
4. Guru menginformasikan tentang materi pembelajaran berikutnya
5. Menutup pelajaran dengan berdoa
(PPK – Religius)

Kendari, Agustus 2022


Mengetahui
Kepala SMAN 07 Kendari Guru Mata pelajaran

Ld. Muhamad Sauf, S.Pd., M.Hum Santi Indrayani, S.Pd


NIP.1971123119981015 NIP.19820 200904 1 001
A. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
1. Teknik Penilaian (terlampir)
a. Sikap
- Penilaian Observasi
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik sehari-hari,
baik terkait dalam proses pembelajaran maupun secara umum. Pengamatan langsung
dilakukan oleh guru. Berikut contoh instrumen penilaian sikap
Aspek Perilaku yang
N Jumla Skor Kode
Nama Siswa Dinilai
o h Skor Sikap Nilai
BS JJ TJ DS
1 75 75 50 75 275 68,75 C
2 ... ... ... ... ... ... ...

Keterangan :
• BS : Bekerja Sama
• JJ : Jujur
• TJ : Tanggun Jawab
• DS : Disiplin

Catatan :
1. Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:
100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Cukup
25 = Kurang
2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4 = 400
3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 = 68,75
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin dinilai
- Penilaian Diri
Seiring dengan bergesernya pusat pembelajaran dari guru kepada peserta didik, maka
peserta didik diberikan kesempatan untuk menilai kemampuan dirinya sendiri. Namun agar
penilaian tetap bersifat objektif, maka guru hendaknya menjelaskan terlebih dahulu tujuan
dari penilaian diri ini, menentukan kompetensi yang akan dinilai, kemudian menentukan
kriteria penilaian yang akan digunakan, dan merumuskan format penilaiannya Jadi,
singkatnya format penilaiannya disiapkan oleh guru terlebih dahulu. Berikut Contoh format
penilaian :
Jumlah Skor Kode
No Pernyataan Ya Tidak
Skor Sikap Nilai
Selama diskusi, saya ikut serta
1 50 250 62,50 C
mengusulkan ide/gagasan.
Ketika kami berdiskusi, setiap
2 anggota mendapatkan 50
kesempatan untuk berbicara.
Saya ikut serta dalam membuat
3 kesimpulan hasil diskusi 50
kelompok.
4 ... 100

Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 4 x 100 = 400
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (250 : 400) x 100 = 62,50
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
5. Format di atas dapat juga digunakan untuk menilai kompetensi pengetahuan dan
keterampilan
- Penilaian Teman Sebaya
Penilaian ini dilakukan dengan meminta peserta didik untuk menilai temannya sendiri.
Sama halnya dengan penilaian hendaknya guru telah menjelaskan maksud dan tujuan
penilaian, membuat kriteria penilaian, dan juga menentukan format penilaiannya. Berikut
Contoh format penilaian teman sebaya :
Nama yang diamati : ...
Pengamat : ...

Jumlah Skor Kode


No Pernyataan Ya Tidak
Skor Sikap Nilai
1 Mau menerima pendapat teman. 100
Memberikan solusi terhadap
2 100
permasalahan.
Memaksakan pendapat sendiri 450 90,00 SB
3 100
kepada anggota kelompok.
4 Marah saat diberi kritik. 100
5 ... 50

Catatan :
1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50 untuk pernyataan yang positif, sedangkan untuk
pernyataan yang negatif, Ya = 50 dan Tidak = 100
2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 5 x 100 = 500
3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (450 : 500) x 100 = 90,00
4. Kode nilai / predikat :
75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB)
50,01 – 75,00 = Baik (B)
25,01 – 50,00 = Cukup (C)
00,00 – 25,00 = Kurang (K)
b. Pengetahuan
- Tertulis Uraian dan atau Pilihan Ganda (Lihat lampiran)
- Tes Lisan/Observasi Terhadap Diskusi, Tanya Jawab dan Percakapan
Praktek Monolog atau Dialog
Penilaian Aspek Percakapan
Skala
N Jumla Skor Kode
Aspek yang Dinilai 10
o 25 50 75 h Skor Sikap Nilai
0
1 Intonasi
2 Pelafalan
3 Kelancaran
4 Ekspresi
5 Penampilan
6 Gestur

- Penugasan (Lihat Lampiran)


Tugas Rumah
a. Peserta didik menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku peserta didik
b. Peserta didik memnta tanda tangan orangtua sebagai bukti bahwa mereka telah
mengerjakan tugas rumah dengan baik
c. Peserta didik mengumpulkan jawaban dari tugas rumah yang telah dikerjakan untuk
mendapatkan penilaian.
c. Keterampilan
- Penilaian Unjuk Kerja
Contoh instrumen penilaian unjuk kerja dapat dilihat pada instrumen penilaian ujian
keterampilan berbicara sebagai berikut:
Instrumen Penilaian
Sangat Kurang Tidak
Baik
No Aspek yang Dinilai Baik Baik Baik
(75)
(100) (50) (25)
Kesesuaian respon dengan
1
pertanyaan
2 Keserasian pemilihan kata
3 Kesesuaian penggunaan tata bahasa
4 Pelafalan

Kriteria penilaian (skor)


100 = Sangat Baik
75 = Baik
50 = Kurang Baik
25 = Tidak Baik
Cara mencari nilai (N) = Jumalah skor yang diperoleh siswa dibagi jumlah skor maksimal
dikali skor ideal (100)
Instrumen Penilain
No Aspek yang Dinilai 100 75 50 25
1
2
3
4

2. Instrumen Penilaian (terlampir)


a. PENILAIAN DAN HASIL BELAJAR
NO ASPEK NO.IPK IPK TEKNIK BENTUK
PENILAIAN PENILAIAN
1 Pengetahuan 3.2.1 Menjelaskan peran Tes tulis essay
Kepolisian Negara LKPD
Republik Indonesia
dalam menjamin
keadilan dan
kedamaian

3.2.2 Menguraikan peran


kejaksaan dalam
menjamin keadilan
dan kedamaian

2 Keterampilan 4.2.2 Mendemonstrasikan PPT / Rubrik


hasil evaluasi Gambar/vidio penilaian
praktek
perlindungan dan
penegakan hukum
untuk menjamin
keadilan dan
kedamaian
3 Sikap 2.2.2 Menjalankan Penilaian Lembar
perilaku jujur dalam teman observasi
paraktek sejawat
perlindungan dan
penegakan hukum
di tengah
masyarakat
B. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
a. Remedial
Bagi peserta didik yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM), maka guru
bisa memberikan soal tambahan.

CONTOH PROGRAM REMIDI

Sekolah : ……………………………………………..
Kelas/Semester : ……………………………………………..
Mata Pelajaran : ……………………………………………..
Ulangan Harian Ke : ……………………………………………..
Tanggal Ulangan Harian : ……………………………………………..
Bentuk Ulangan Harian : ……………………………………………..
Materi Ulangan Harian : ……………………………………………..
(KD / Indikator) : ……………………………………………..
KKM : ……………………………………………..

Nama Indikator Bentuk Nilai


Nilai
No Peserta yang Belum Tindakan Setelah Keterangan
Ulangan
Didik Dikuasai Remedial Remedial
1
2
3
4
5
6
dst

b. Pengayaan
Guru memberikan nasihat agar tetap rendah hati, karena telah mencapai KKM (Kriteria
Ketuntasan Minimal). Guru memberikan soal pengayaan.
BAHAN AJAR
B.PERAN LEMBAGA PENEGAK HUKUM DALAM MENJAMIN KEADILAN
DAN KEDAMAIAN

Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


NO. KOMPETENSI DASAR ( KD ) NO. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI (
IPK )
1.2 Menjalankan perilaku orang 1.2.1 Menunjukkan perilaku orang beriman
beriman dalam praktis dalam praktis perlindungan dan
perlindungan dan penegakan penegakan hukum untuk menjamin
hukum untuk menjamin keadilan keadilan dan kedamaian
dan kedamai 1.2.2 Menjalankan perilaku orang beriman
dalam
praktis perlindungan dan penegakan
hukum untuk menjamin keadilan dan
kedamaian.
2.2 Berperilaku jujur dalam praktik 2.2.1 Memiliki perilaku jujur dalam praktik
perlindungan dan penegakan perlindungan dan penegakan hukum di
hukum di tengah masyarakat. tengah masyarakat.

2.2.2 Menjalankan perilaku jujur dalam praktik


perlindungan dan penegakan hukum di
tengah masyarakat.
3.3 Mengevaluasi praktek 3.3.1 Menjelaskan peran kepolisian
perlindungan dan penegaka dalam
hukum untuk menjamin keadilan menjamin keadilan dan kedamaian
dan kedamaian.
3.3.2 Menguraikan peran kejaksaan
dalam
menjamin keadilan dan kedamaian

4.4 Mendemonstrasikan hasil 4.4.1 Menalar hasil evaluasi praktik


evaluasi praktik perlindungan perlindungan dan penegakan hukum
dan penegakan hukum untuk untuk menjamin
menjamin keadilan dan keadilan dan kedamaian.
kedamaian.
4.4.2 Mendemonstrasikan hasil evaluasi praktik
perlindungan dan penegakan hukum
untuk menjamin keadilan dan kedamaian
TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui model pembelajaran problem base learning, dengan pendekatan scientific TPACK
melalui tayangan PPT (gambar / video) peserta didik diharapkan mampu:
1. Mengidentifikasi lembaga-lembaga penagak hukum di Indonesia dalam menjamin
keadilan dan kedamaian
2. Mengidentifikasi dengan menggunakan high-order-thinking skills (HOTS) tentang peran
lembaga penegak hukum dalam masyarakat untuk menjamin keadilan dan kedamaian
3. Mengevaluasi dan menyimpulkan tentang peran lembaga penegak hukum dalam
menjamin keadilan dan kedamaian
4. Menyajikan hasil evaluasi tentang peran lembaga penegak hukum dalam masyarakat
untuk menjamin keadilan dan kedamaian

B. Peran Lembaga Penegak Hukum dalam MenjaminKeadilan dan Kedamaian


1. Peran Kepolisian Republik Indonesia (Polri)
Anda tentunya sering sekali bertemu dengan anggota kepolisian. Peran
yang mereka tampilkan bermacam-macam, seperti mengatur lalu lintas,
memberantas gerakan-gerakan terorisme, mencegah penyalahgunaan narkoba,
dan sebagainya.
Kepolisian Republik Indonesia atau yang sering disingkat Polri merupakan
lembaga negara yang berperan dalam memelihara keamanan dan ketertiban
masyarakat, menegakkan hukum, serta memberikan perlindungan,
pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka terpeliharanya
keamanan dalam negeri. Selain itu, dalam bidang penegakan hukum
khususnya yang berkaitan dengan penanganan tindak pidana sebagaimana
yang di atur dalam KUHAP, Polri sebagai penyidik utama yang menangani
setiap kejahatan secara umum dalam rangka menciptakan keamanan dalam
negeri, Pasal 16 Undang-Undang RI Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian
Republik Indonesia, telah menetapkan kewenangan sebagai berikut.
a. Melakukan penangkapan, penahanan, penggeledahan, dan penyitaan.
b. Melarang setiap orang meninggalkan atau memasuki tempat
kejadianperkara untuk kepentingan penyidikan.
c. Membawa dan menghadapkan orang kepada penyidik dalam
rangkapenyidikan.
d. Menyuruh berhenti orang yang dicurigai dan menanyakan
sertamemeriksa tanda pengenal diri.
sumber:www.antarafoto.com

Gambar 2.3 Anggota kepolisian sedang melakukan pemeriksaan tempat kejadian perkara

e. Melakukan pemeriksaan dan penyitaan surat.


f. Memanggil orang untuk didengar dan diperiksa sebagai tersangka
atausaksi.
g. Mendatangkan orang ahli yang diperlukan dalam hubungannya
denganpemeriksaan perkara.
h. Mengadakan penghentian penyidikan.
i. Menyerahkan berkas perkara kepada penuntut umum.
j. Mengajukan permintaan secara langsung kepada pejabat imigrasi yang
berwenang di tempat pemeriksaan imigrasi dalam keadaan mendesak
atau mendadak untuk mencegah atau menangkal orang yang disangka
melakukan tindak pidana.
k. Memberikan petunjuk dan bantuan penyidikan kepada penyidik
pegawai negeri sipil serta menerima hasil penyidikan penyidik pegawai
negeri sipiluntuk diserahkan kepada penuntut umum.
l. Mengadakan tindakan lain menurut hukum yang bertanggung jawab,
yaitu tindakan penyelidikan dan penyidikan yang dilaksanakan dengan
syarat sebagai berikut:
1) tidak bertentangan dengan suatu aturan hukum;
2) selaras dengan kewajiban hukum yang mengharuskan tindakan
tersebut dilakukan;
3) harus patut, masuk akal, dan termasuk dalam lingkungan jabatannya;
4) pertimbangan yang layak berdasarkan keadaan yang memaksa; dan
5) menghormati hak asasi manusia.
Kejaksaan Republik Indonesia adalah lembaga negara yang melaksanakan
kekuasaan negara, khususnya di bidang penuntutan. Penuntutan merupakan
tindakan jaksa untuk melimpahkan perkara pidana ke pengadilan negeri yang
berwenang dalam hal dan menurut cara yang diatur dalam undang- undang
dengan permintaan supaya diperiksa dan diputus oleh hakim di sidang
pengadilan. Pelaku pelanggaran pidana yang akan dituntut adalah yang benar
bersalah dan telah memenuhi unsur-unsur tindak pidana yang disangkakan
dengan didukung oleh barang bukti yang cukup dan didukung oleh minimal
2 (dua) orang saksi.
Keberadaan Kejaksaan Republik
Indonesia diatur dalam Undang-Undang RI Info Kewarganegaraan
Nomor 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan
Republik Indonesia. Berdasarkan undang- Untuk mengefektifkan
undang tersebut, kejaksaan sebagai salah perannya, lembaga
satu lembaga penegak hukum dituntut kejaksaandi Indonesia
untuk lebih berperan dalam menegakkan memiliki tiga tingkatan,
supremasi hukum, perlindungan kepentingan yaitu:
umum, penegakan hak asasi manusia, 1. Kejaksaan Agung di tingkat
serta pemberantasan Korupsi, Kolusi, dan pusat yang dipimpin oleh
Nepotisme (KKN). Kejaksaan RI sebagai seorang Jaksa Agung.
lembaga negara yang melaksanakan 2. Kejaksaan Tinggi di tingkat
kekuasaan negara di bidang penuntutan provinsi yang dipimpin oleh
harus melaksanakan fungsi, tugas, dan seorang Kepala Kejaksaan
wewenangnya secara merdeka, terlepas Tinggi (Kajati).
dari pengaruh kekuasaan pemerintah dan 3. Kejaksaan Negeri yang
pengaruh kekuasaan lainnya. Adapun yang berada di tingkat
menjadi tugas dan wewenang Kejaksaan kabupaten/ kota yang
dikelompokkan menjadi tiga bidang, berikut. dipimpin oleh seorang
Kepala Kejaksaan Negeri
a. Di Bidang Pidana
(Kajari).
1) Melakukan penuntutan.
2) Melaksanakan penetapan hakim dan putusan pengadilan yang telah
memperoleh kekuatan hukum tetap.
3) Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan putusan pidana
bersyarat, putusan pidana pengawasan, dan keputusan lepas
bersyarat.
4) Melakukan penyidikan terhadap tindak pidana tertentu berdasarkan
undang-undang.
5) Melengkapi berkas perkara tertentu dan untuk itu dapat melakukan
pemeriksaan tambahan sebelum dilimpahkan ke pengadilan yang
dalam pelaksanaannya dikoordinasikan dengan penyidik.
Sumber:www.kompas.com

Gambar 2.4 Gedung Kejaksaan Agung Republik Indonesia

b. Di Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara


Kejaksaan, dengan kuasa khusus, dapat bertindak, baik di dalam maupun di
luar pengadilan, untuk dan atas nama negara atau pemerintah.
c. Dalam bidang ketertiban dan ketenteraman umum
1) Peningkatan kesadaran hukum masyarakat.
2) Pengamanan kebijakan penegakan hukum.
3) Pengawasan peredaran barang cetakan.
4) Pengawasan aliran kepercayaan yang dapat membahayakan
masyarakatdan negara.
5) Pencegahan penyalahgunaan dan/atau penodaan agama.
6) Penelitian dan pengembangan hukum serta statistik kriminal.

3. Peran Hakim sebagai Pelaksana Kekuasaan Kehakiman


Di Indonesia, perwujudan kekuasaan kehakiman diatur sepenuhnya dalam
Undang-Undang RI Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman,
yang merupakan penyempurnaan dari Undang-Undang RI Nomor 4 Tahun
2004 tentang Kekuasaan Kehakiman. Berdasarkan undang-undang tersebut,
kekuasaan kehakiman di Indonesia dilakukan oleh Mahkamah Agung. Badan
peradilan yang berada di bawah Mahkamah Agung meliputi badan peradilan
yang berada di lingkungan Peradilan Umum, Peradilan Agama, Peradilan
Militer dan Peradilan Tata Usaha Negara, serta oleh sebuah Mahkamah
Konstitusi. Lembaga-lembaga tersebut berperan sebagai penegak keadilan,
dan dibersihkan dari setiap intervensi baik dari lembaga legislatif, eksekutif
maupun lembaga lainnya. Kekuasaan kehakiman yang diselenggarakan oleh
lembaga-lembaga tersebut dilaksanakan oleh hakim.
Hakim adalah pejabat peradilan negara yang diberi wewenang oleh
undang-undang untuk mengadili. Mengadili merupakan serangkaian tindakan
hakim untuk menerima, memeriksa, dan memutuskan perkara hukum
berdasarkan asas bebas, jujur dan tidak memihak di sebuah sidang pengadilan
berdasarkan ketentuan perundang-undangan. Dalam upaya menegakkan
hukum dan keadilan serta kebenaran, hakim diberi kekuasaan yang merdeka
untuk menyelenggarakan peradilan. Dengan kata lain, hakim tidak boleh
dipengaruhi oleh kekuasaan-kekuasaan lain dalam memutuskan perkara.
Apabila hakim mendapatkan pengaruh dari pihak lain dalam memutuskan
perkara, cenderung keputusan hakim itu tidak adil, yang pada akhirnya akan
meresahkan masyarakat, serta wibawa hukum dan hakim akan pudar.
Menurut ketentuan Undang-Undang RI
Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan
Kehakiman, hakim berdasarkan jenis
Penanaman Kesadaran
lembaga peradilannya dapat diklasifikasikan Berkonstitusi
menjadi tiga kelompok berikut:
Sebagai warga negara
a. Hakim pada Mahkamah Agung yang yang baik, Anda harus
disebut dengan Hakim Agung. mengetahui dan memahami
b. Hakim pada badan peradilan yang tugas dan kewenangan dari
berada di bawah Mahkamah Agung, setiap lembaga penegak
yaitu dalam lingkungan peradilan hukum. Selain itu, Anda juga
umum, lingkungan peradilan agama, harus bisa mengkritisi setiap
lingkungan peradilan militer, peran dari lembaga penegak
lingkungan peradilan tata usaha hukum. Hal itu merupakan
negara, dan hakim pada pengadilan salah satu bentuk dukungan
khusus yang berada dalam lingkungan terhadap kinerja dari
peradilan tersebut. lembagapenegak hukum.
c. Hakim pada Mahkamah Konstitusi
yang disebut dengan Hakim Konstitusi.
Setiap hakim melaksanakan proses peradilan yang dilaksanakan di
sebuah tempat yang dinamakan pengadilan. Dengan demikian, terdapat
perbedaan antara konsep peradilan pengadilan. Peradilan menunjuk pada
proses mengadili perkara sesuai dengan kategori perkara yang diselesaikan.
Pengadilan menunjuk pada tempat untuk mengadili perkara atau tempat untuk
melaksanakan proses peradilan guna menegakkan hukum.
Sumber: www.primaironline.com

Gambar 2.5 Gedung pengadilan sebagai salah satu tempat bagi setiap warga negara untuk
mencari keadilan.

Pengadilan secara umum mempunyai tugas untuk mengadili perkara


menurut hukum dengan tidak membeda-bedakan orang. Pengadilan tidak
boleh menolak untuk memeriksa, mengadili, dan memutus suatu perkara yang
diajukan dengan dalih bahwa hukum tidak ada atau kurang. Pengadilan wajib
memeriksa dan mengadili setiap perkara peradilan yang masuk.
4. Peran Advokat dalam Penegakan Hukum
Advokat adalah orang yang berprofesi memberi jasa hukum, baik di dalam
maupun di luar pengadilan. Jasa hukum yang diberikan berupa memberikan
konsultasi hukum, bantuan hukum, menjalankan kuasa, mewakili, membela,
mendampingi, dan melakukan tindakan hukum. Melalui jasa hukum yang
diberikan, advokat menjalankan tugas profesi demi tegaknya keadilan
berdasarkan hukum untuk kepentingan masyarakat pencari keadilan, termasuk
usaha memberdayakan masyarakat dalam menyadari hak-hak fundamental
mereka di depan hukum.

sumber: www.hukumonline.com

Gambar 2.6 Para penasihat hukum atau advokat juga merupakan salah satu penegak hukum
Keberadaan advokat sebagai salah satu penegak hukum diatur dalam
Undang-Undang RI Nomor 18 Tahun 2003 tentang Advokat. Melalui UU
ini, setiap orang yang memenuhi persyaratan dapat menjadi seorang advokat.
Adapun persyaratan untuk menjadi advokat di Indonesia diatur dalam Pasal 3
Undang-Undang RI Nomor 18 Tahun 2003 tentang Advokat, yaitu:
a. warga NRI;
b. bertempat tinggal di Indonesia;
c. tidak berstatus sebagai pegawai negeri atau pejabat negara;
d. berusia sekurang-kurangnya 25 (dua puluh lima) tahun;
e. berijazah sarjana yang berlatar belakang pendidikan tinggi hukum;
f. lulus ujian yang diadakan oleh Organisasi Advokat;
g. magang sekurang-kurangnya 2 (dua) tahun terus-menerus pada
kantoradvokat;
h. tidak pernah dipidana karena melakukan tindak pidana kejahatan
yangdiancam dengan pidana penjara 5 (lima) tahun atau lebih; serta
i. berperilaku baik, jujur, bertanggung jawab, adil, dan
mempunyaiintegritas yang tinggi.
Adapun tugas dari advokat secara khusus adalah membuat dan mengajukan
gugatan, jawaban, tangkisan, sangkalan, memberi pembuktian, mendesak
segera disidangkan atau diputuskan perkaranya, dan sebagainya. Di samping
itu, pengacara bertugas membantu hakim dalam mencari kebenaran dan tidak
boleh memutarbalikkan peristiwa demi kepentingan kliennya agar kliennya
menang dan bebas. Oleh karena itu, sesuai Undang-Undang RI Nomor 18
Tahun 2003, seorang advokat mempunyai hak dan kewajiban yang dilindungi
undang-undang. Adapun yang menjadi hak advokat adalah sebagai berikut.
a. Advokat bebas mengeluarkan pendapat atau pernyataan dalam
membela perkara yang menjadi tanggung jawabnya di dalam sidang
pengadilan dengan tetap berpegang pada kode etik profesi dan
peraturan perundang- undangan.
b. Advokat bebas dalam menjalankan tugas profesinya untuk membela
perkara yang menjadi tanggung jawabnya dengan tetap berpegang pada
kode etik profesi dan peraturan perundang-undangan.
c. Advokat tidak dapat dituntut baik secara perdata maupun pidana dalam
menjalankan tugas profesinya dengan iktikad baik untuk kepentingan
pembelaan klien dalam sidang pengadilan.
d. Advokat berhak memperoleh informasi, data, dan dokumen lainnya,
baik dari instansi pemerintah maupun pihak lain yang berkaitan dengan
kepentingan tersebut yang diperlukan untuk pembelaan kepentingan
kliennya sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
SAMSUL,S.Pd
MAHASISWA PPG UNIVERSITAS HALUOLEO KENDARI 2022

e. Advokat berhak atas kerahasiaan hubungannya dengan


klien, termasuk perlindungan atas berkas dan dokumennya
terhadap penyitaan atau pemeriksaan dan perlindungan
terhadap penyadapan atas komunikasi elektronik advokat.
f. Advokat tidak dapat diidentikkan dengan kliennya dalam
membela perkara klien oleh pihak yang berwenang
dan/atau masyarakat.
Kewajiban yang harus dipatuhi oleh seorang advokat di
antaranya adalah sebagai berikut.
a. Advokat dalam menjalankan tugas profesinya dilarang
membedakan perlakuan terhadap klien berdasarkan jenis
kelamin, agama, politik, keturunan, ras, atau latar belakang
sosial dan budaya.
b. Advokat wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahui
atau diperoleh dari kliennya karena hubungan profesinya,
kecuali ditentukan lain oleh undang-undang.
c. Advokat dilarang memegang jabatan lain yang
bertentangan dengan kepentingan tugas dan martabat
profesinya.
d. Advokat dilarang memegang jabatan lain yang meminta
pengabdian sedemikian rupa sehingga merugikan profesi
advokat atau mengurangi kebebasan dan kemerdekaan
dalam menjalankan tugas profesinya.
e. Advokat yang menjadi pejabat negara tidak melaksanakan
tugas profesi advokat selama memangku jabatan.

DAFTAR PUSTAKA

1. Buku Guru PKN kelas XII Kurikulum 2013 Revisi terbaru 2018
2. Buku Siswa PKN kelas XII Kurikulum 2013 Revisi terbaru 2018
3. https://www.flickr.com/photos/72023087@N07/6523504473/
gambar timbangan keadilan dari emas.
4. Mardianaarchi.blogspot.comhttps://mardianaarchi.blogspot.co
m/2011/02/kesemrawutan-jakarta.html
5. http://hukumtoday.blogspot.com/2015/06/berbagai-kasus-
pelanggaran-hukum.html
SAMSUL,S.Pd
MAHASISWA PPG UNIVERSITAS HALUOLEO KENDARI 2022

LAMPIRAN.2

PPT / BAHAN TAYANG

SLIDE 1
SAMSUL,S.Pd
MAHASISWA PPG UNIVERSITAS HALUOLEO KENDARI 2022

SLIDE 2

SLIDE 3
SAMSUL,S.Pd
MAHASISWA PPG UNIVERSITAS HALUOLEO KENDARI 2022

SLIDE 4

SLIDE 5.
SAMSUL,S.Pd
MAHASISWA PPG UNIVERSITAS HALUOLEO KENDARI 2022

SLIDE 6

SLIDE 7
SAMSUL,S.Pd
MAHASISWA PPG UNIVERSITAS HALUOLEO KENDARI 2022

SLIDE 8

SLIDE 9
SAMSUL,S.Pd
MAHASISWA PPG UNIVERSITAS HALUOLEO KENDARI 2022

SLIDE 10

SLIDE 11
SAMSUL,S.Pd
MAHASISWA PPG UNIVERSITAS HALUOLEO KENDARI 2022

LKPD

Peran Lembaga Penegak Hukum dalam


Menjamin
Keadilan dan Kedamaian
SAMSUL,S.Pd
MAHASISWA PPG UNIVERSITAS HALUOLEO KENDARI 2022

Lembar Kerja Peserta Didik


(LKPD)
Satuan Pendidikan : SMAN Baubau
Kelas / Semester : XII / ganjil
Bab 2 : Perlindungan dan Penegakan Hukum di Indonesia
Pokok bahasan 2 : Peran Lembaga Penegak Hukum dalam Menjamin
Keadilan dan Kedamaian
Pembelajaran :2
Alokasi Waktu : 1 x 45 menit

Tujuan Pembelajaran
 Mengidentifikasi lembaga-lembaga penagak hukum di Indonesia dalam menjamin
keadilan dan kedamaian
 Mengidentifikasi dengan menggunakan high-order-thinking skills (HOTS) tentang
peran lembaga penegak hukum dalam masyarakat untuk menjamin keadilan dan
kedamaian
 Mengevaluasi dan menyimpulkan tentang peran lembaga penegak hukum dalam
menjamin keadilan dan kedamaian
 Menyajikan hasil evaluasi tentang peran lembaga penegak hukum dalam
masyarakat untuk menjamin keadilan dan kedamaian
SAMSUL,S.Pd
MAHASISWA PPG UNIVERSITAS HALUOLEO KENDARI 2022

Langkah-langkah kegiatan
1. Tuliskan hasil diskusi kalian tentang:

a. Peran Kepolisian Republik Indonesia (Polri)


SAMSUL,S.Pd
MAHASISWA PPG UNIVERSITAS HALUOLEO KENDARI 2022

b. Peran Kejaksaan Republik Indonesia


SAMSUL,S.Pd
MAHASISWA PPG UNIVERSITAS HALUOLEO KENDARI 2022

C.Peran Hakim sebagai Pelaksana Kekuasaan Kehakiman


SAMSUL,S.Pd
MAHASISWA PPG UNIVERSITAS HALUOLEO KENDARI 2022

INSTRUMEN PENILAIAN KOMPETENSI PENGETAHUAN


Tes tertulis uraian
jawablah pertanyaan – pertanyaan di bawah ini secara benar dan tepat !
1. Mengapa perlindungan dan penegakan hukum mutlak harus
di lakukan dalam sebuah negara demokrasi ! ( C.4)
2. Bedakan peran polisi,jaksa,hakim dan advokat dalam
proses penegakan hukum di Indonesia ! ( C.5 )
3. Mengapa terjadi pelanggaran hukum ! ( C.5 )

 Penskoran soal uraian


Nomor 1 skor 30 ( jika di isi dengan jawaban yang
benar )
Nomor 2 skor 45 ( jika di jawab dengan benar dan
lengkap )
Nomor 3 skor 25 ( jika di jawab dengan benar )

Anda mungkin juga menyukai