Anda di halaman 1dari 10

INJEKSI VITAMIN C

Yuni Kartika I1022191036


APK
I.Latar Belakang

Injeksi adalah sediaan steril berupa larutan,emulsi,suspensi,atau serbuk yang harus dilarutkan
atau di suspensi kan lebih dahulu sebelum digunakan secara parenteral,disuntikan dengan
cara menembus jaringan melalui kulit atau selaput lendir. Tujuan pemberian injeksi pada
umumnya untuk mempercepat proses penyerapan absorbsi dan distribusi obat sehingga
diharapkan akan mendapatkan efek obat yang cepat.
Vitamin C atau asam askorbat merupakan vitamin yang larut dalam air.Fungsi dasar
vitamin c adalah meningkatkan daya tahan tubuh terharap serangan penyakit dan sebagai
antioksidan yang menetralkan racun dan radikal bebas di dalam darah maupun cairan sel
tubuh selain itu vitamin C vitamin C juga berfungsi menjaga kesehatan paru paru karena
dapat menetralkan radikal bebas yang masuk melalui saluran pernapasan.vitamin ini juga
diperlukan untuk pembentukan kolagen,kartinin,dan neurotransmitter.
II.preformulasi zat aktif
Struktur kimia

Rumus molekul : C6H8O6


sinonim ascorbic acid
Nama kimia asam askorbat
Berat molekul 176,13
pemerian hablur atau serbuk ,putih atau agak kuning ,oleh pengaruh
cahaya lambat laun menjadi berwarna gelap . Dalam
keadaan kering , stabil di udara , dalam larutan cepat
teroksidasi. Melebur pada suhu lebih kurang 190 derajat

kelarutan mudah larut dalam air ,agak sukar larut dalam etanol,tidak
larut dalam kloroform ,dalam eter dan dalam benzen

Titik leleh 190 derajat


Inkompatibilitas inkompatibel dengan alkali ,ion logam berat terutama
tembaga dan besi ,Oksidatir,methenamin,fenilefrin
hidroklorida,pyrilamin,maleat , dan picotamide
Stabilitas Stabil dalam bentuk serbuk
-Panas •panas Melebur pada suhu 190 C
-hidrolisis •hidrolisis Dalam larutan stabil pH 5,0 kurang lebih
-cahaya 6,5
•cahaya Terlindung dari cahaya
kesimpulan bentuk zat aktif yang di gunakan Asam bentuk sediaan
adalah injeksi
Cara sterilisasi menggunakan autoklafKemasan : dalam wadah tertutup
rapat,tidak tembus cahaya
III.Pendekatan Formula
no jumlah fungsi
1
asam askorbat 10%. Zat aktif
2
Na EDTA 0,1%. Chelatting agent
3
Na metabisulfit 0,5%. Antioksidan4.
4
Na bikarbonat 1,39%. Pendapar
5
Aqua p.i Ad 5 melarutkan
IV.Perhitungan formula
A.Tonisitas
• Asam askorbat
• H2C6H2O6-> C6H6O62- + 2H+ -> LISO =diuni 4,8=12,4,8/126,12412 = 0,46%Kesetaraan
NaCl = 0,46 X 10 = 4,6%
• Na EDTA = C10H14N2Na2O8 -> LISO = divalen = 3,4E= 17X LISO/BM = 17 X
3,4/372,254 = 0,16%Kesetaraan = 0,16 X 0,1 = 0,016%
• Na metabisulfit = Na2S2O5Na2S2O5-> 2Na+ + S2O52–> LISO =unidi=4,3
Bm=190,12
E= 17X LISO/BM
=17X 4,3/190,12 = 0,4%
Kesetaraan NaCl = 0,4 X 0,5 = 0,2%
• Na bikarbonat
NaHCO3 -> Na+ + HCO3-
E= 0,60
Kesetaraan = 0,60 X 1,39 = 0,834 %
Total=4,6%+0,016% + 0,2%+0,834%=5,65%
Tonositiasnya = 5,65% yaitu > 0,9% artinya larutan hipertonis
b.Osmolaritas
• Asam askorbat 10%
=10 gr/100 ml =100 gr/1000 ml= 100gr/L
M.osmol/L = g/L/BM X JUMlah ion X 1000
=100/176,12412 X 3 X 1000
= 1703,34 m.osmol/L
•Na EDTA 0,1%
=0,1 gr/100ml= 1 gr/1000 ml= 1 g/L
m.Osmol/L= 1/372,254 X 1 X 1000
= 2,69 m.osmol/L
•Na metabisulfit 0,5%
0,5 gr/100ml= 5 gr/1000ml=5 gr/L
Mosmol/L= 5/190,12 X 3 X 1000
= 78,9 mosmol/L
•NaHCO3 1,39%
1,39% gr/100ml = 13,9 gr/1000 ml = 13,9 gr/L
Mosmol/L = 13,9/84 X 2 X 1000
= 3309,5 mosmol/L
V.Prosedur Pembuatan

Seluruh alat yang digunakan di Sterilisasi

Ditimbang zat aktif dan zat tambahan menggunakan kaca arloji kemudian
dimasukkan ke dalam gelas kimia

Diencerkan Na EDTA dengan aquades 5 ml

Dicampur NA EDTA dengan Na metabisulfit

Masukan vitamin C ke dalam Erlenmayer

Ditambah Aqua pro injeksi sampai larut


Ditambahkan campuran dari Na metabisulfit dan Na EDTA

NaHCO3 ditambahkan ke dalamnya

Ditambah Aqua pro injeksi Ad 25 ml kemudian dicek pH 6.baru ditambahi lagi dengan
Aqua pro injeksi ad 30 ml

Vial ditutup karet dan aluminium cap

Dilakukan evaluasi sediaan


VI.Evaluasi Sediaan
a.Penetapan pH
Pengecekan PH dilakukan dengan menggunakan PH meter atau kertas indikator universal
b.Penetapan volume injeksi dalam wadah
Volume tidak kurang dari volume yang tertera pada wadah bila di uji satu per satu atau bila
wadah volume satu ml dan dua ml tidak kurang dari jumlah volume wadah yang tertera dalam
Penandaan
C.Kejernihan kelarutan
Pemeriksaan dilakukan secara visual biasanya dilakukan oleh seseorang yang memeriksa wadah
bersih dari luar dibawah penerangan cahaya yang baik berlatar belakang hitam dan putih ,dengan
aksi memutar.
d. Bahan partikulat dalam injeksi
Pengujian bahan Partikulat dibedakan sesuai volume sediaan injeksi
e. Uji sterilitas
Pengujian sterilitas peralatan pakai ulang sampel di uji. Menggunakan transport swab steril
yang diusapkan Pada permukaan peralatan yang diperiksa. Kemudian Transport swab segera
dimasukkan ke dalam tabung berisi Aqua pro injeksi yang telah disiapkan lalu dihomogenkan.
f. Uji kebocoran wadah
Untuk mengetahui kebocoran wadah injeksi yang di Sterilkan dengan pemanasan gampul di
sterilkan dengan ujung yang dilebur sebelah bawah. Wadah yang bocor, isinya akan kosong atau
habis atau berkurang setelah setelah selesai Sterilisasi q vial
Daftar pustaka
Anonim.1995,Farmakope Indonesia,Edisi IV,Departemen Kesehatan Republik Indonesia.Halaman
822

Budiman Arif,dkk.2014,Pegaruh Penyimpanan Terhadap Sterilitas Peralatan Pakai Ulang di


Ruang Neurosurgical Critical Care Unit di Salah Satu Rumah Sakit di Bandung . Jurnal Farmasi
Klinik Indonesia,Vol 3 (2).hal 63

Departemen Kesehetan Republik Indonesia.1995.Farmakope Indonesia Edisi IV.Jakarta :


Departemen Kesehatan Republik Indonesia . Halaman 44,112-113

Departemen Kesehetan Republik Indonesia.2014.Farmakope Indonesia Edisi V.Jakarta :


Departemen Kesehatan Republik Indonesia . Halaman 156-157

Lachman.L,dkk,1994.Teori dan Praktik Imdustri Farmasi,di terjemahkan oleh suyatmi.UI Press

Rowe,Raymond.C, dkk.2009.Handbool Of Pharmaceutical Excipients 6 th.Edition.London :


The Parmaceutical Press.hal 44,48,243,547,654

Anda mungkin juga menyukai