MODUL IX
Disusun oleh:
NIM : K100190206
Kelas :N
FAKULTAS FARMASI
2021
I. TUJUAN
Dapat memahami cara injeksi aminofilin..
a. Cara aseptik, digunakan apabila bahan obat tidak dapat disterilkan karena
akan rusak atau terurai
b. Cara non-aseptik (nonsteril), dilakukan sterilisasi akhir
Pemeriksaan:
a. Pemeriksaan kebocoran
b. Pemeriksaan sterilitas
c. Pemeriksaan pirogeniras
d. Pemeriksaan kejernihan dan warna
e. Pemeriksaan keseragaman bobot
f. Pemeriksaan keseragaman volume
(Syamsuni, 2006)
III. ALAT DAN BAHAN
Alat:
1. Autoklaf 4. Ampul
2. Inkubator 5. Timbangan
3. Alat gelas
Bahan:
1. Perhitungan tonisitas
R/ Teofilin 2
Etilendiamin 0,55
Aqua p.i Ad 100 ml
BM teofilin = 198,18
BM etilendiamin = 78,1
Perhitungan tonisitas:
fA/MA.XA + fB/MB.XB
= 1,5/198,18 x 20 + 1,5/78,1 x 5,5
= 0,257 < 0,28 (hipotonis)
Karena hipotonis, maka NaCl yang ditambahkan sebanyak:
h = Mh/fh x [0,28-(fA/mA x a + fB/mB x b)] g/L
h = 32 x (0,28 – 0,257) g/L
h = 0,736 g/100mL
R/ Teofilin 2
Etilendiamin 0,55
NaCl 0,736
Aqua p.i Ad 100 ml
3. Cara Sterilisasi
Disterilkan dalam autoklaf 110°C selama 30 menit atau 120°C selama 20 menit
4. Pengaturan pH